• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANDRE DANIEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANDRE DANIEL"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH ROTASI DAN PEMUPUKAN

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG

SERTA KOMPETISI GULMA

THE EFFECT OF CROP SYSTEM AND

FERTILIZATION ON THE GROWTH AND YIELD

CORN AND COMPETITION WEEDS

ANDRE DANIEL

05091007038

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014

(2)

SKRIPSI

PENGARUH ROTASI DAN PEMUPUKAN,

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG

SERTA KOMPETISI GULMA

THE EFFECT OF CROP SYSTEM AND

FERTILIZATION ON THE GROWTH AND YIELD

CORN AND COMPETITION WEEDS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian

ANDRE DANIEL

05091007038

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH ROTASI DAN PEMUPUKAN

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG

SERTA KOMPETISI GULMA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Oleh:

ANDRE DANIEL

05091007038

Inderalaya, Desember 2014

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Munandar, M.Agr.

Ir. Teguh Achadi, M.P.

NIP. 196012071985031005 NIP. 195710281986031001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Dr. Ir. Erizal Sodikin

NIP. 196002111985031002

(4)

SUMMARY

ANDRE DANIEL. The Effect of Crop System and Fertilization on the Growth, Yield Corn and Competition Weeds. (Supervised by Munandar and Teguh Achadi).

Some important factors to consider in an effort to increase maize production include the use of varieties and the use of organic and inorganic fertilizers. The research was conducted in Balai Agro Techno Park (ATP), Bakung Village, North Indralaya District, Ogan Ilir Regency, South Sumatera from March 2014 to June 2011 using the split split splot design that consists of 3 factors with 18 treatment combination and 3 replication. The crops in main plot were are corn (R1) and cowpea (R2), the second factors were the doses of organic fertilizer (5 tons/ha, 10 tons/ha dan 15 tons/ha), the third factors is the doses of inorganic fertilizer (0%,10%,15%). Observed variabels were are : analysis of soil, analysis weeds, plant height (cm), leaf chlorophyll, days to flowering (day) , cob length (cm), cob diameter (cm), cob weight (g), The number of seeds by cobs (seed), the number of seeds per row (seed), weight of 100 seeds (g), crop stover (g). The result showed that the combination treatment of corn rotation combining with the utilizing of 15 tons/ha organic fertilizer and 50% inorganic fertilizer gave the highest growth response and the biggest yield of corn production soil organic matter on land formerly used for cowpea decreased and at the former land of corn has increased after treated using doses of organic and inorganic fertilizers and the results showed that there are differences in weed growing prior to planting and after treatment of organic and inorganic fertilizers. Weeds are dominant in the former land of cowpea in maize contained in the organic fertilizer 10 tons / ha and 50% inorganic fertilizer and on the former land of corn on organic fertilizer 15 tons / ha and 100% inorganic fertilizer.

(5)

RINGKASAN

ANDRE DANIEL. Pengaruh Rotasi dan Pemupukan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Serta Kompetisi Gulma (Dibimbing oleh Munandar dan Teguh Achadi).

Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan produksi jagung diantaranya adalah penggunaan varietas dan penggunaan pupuk organik dan anorganik. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Agro Techno Park (ATP) Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan dimulai dari bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Petak – Petak Terbagi (Split Split Plot Design) dengan 3 Faktor, dengan 18 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Petak utama adalah tanaman jagung (R1) dan kacang tunggak (R2), anak petak adalah dosis pupuk organik (O) yang terdiri dari 3 taraf yaitu (5 ton/ha, 10 ton/ha dan 15 ton/ha) dan anak – anak petak adalah dosis pupuk anorganik (A) yang terdiri dari 3 taraf yaitu (0%,10%,15%). Peubah yang diamati adalah analisis tanah, analisis gulma, Tinggi Tanaman (cm), Klorofil Daun, Umur Berbunga (hari), Panjang Tongkol (cm), Diameter Tongkol (cm), Berat Tongkol (g), Jumlah Biji per Tongkol (biji), Jumlah Biji per Baris (baris), Bobot 100 Biji (g), Brangkasan Tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan rotasi tanaman jagung dengan 15 ton/ha pupuk organik dan 50% pupuk anorganik menunjukkan pertumbuhan dan produksi tertinggi pada tanaman jagung. Bahan organik tanah pada lahan bekas kacang tunggak mengalami penurunan dan pada lahan bekas jagung mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan dosis pupuk organik dan anorganik dan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan gulma yang tumbuh sebelum dilakukan penanaman dan setelah perlakuan pupuk organik dan anorganik. Gulma yang dominan pada lahan bekas kacang tunggak pada tanaman jagung terdapat pada pemberian pupuk organik 10 ton/ha dan pupuk anorganik 50% dan pada lahan bekas jagung pada pemberian pupuk organik 15 ton/ha dan pupuk anorganik 100%.

(6)

PERNYATAAN INTEGRITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Andre Daniel Nim : 05091007038

Judul : Pengaruh rotasi dan pemupukan terhadap pertumbuhan dan hasil jagung serta kompetisi gulma

Menyatakan bahwa semua data dan informasi yang dimuat di dalam skripsi ini merupakan hasil penelitian saya sendiri di bawah supervisi pembimbing, kecuali yang disebutkan dengan jelas sumbernya. Apabila di kemudian hari ditemukan adanya unsur plagiasi dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik dari Universitas Sriwijaya.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak mendapat paksaan dari pihak manapun.

Indralaya, Desember 2014

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 17 Juli 1991 di Medan, Sumatra Utara merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Orang tua bernama T. Nababan dan R. Siagian yang bertempat tinggal di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun 2003 di SDN 241 Merangin. Sekolah Menengah Pertama diselesaikan pada tahun 2006 di SMP 14 Merangin dan Sekolah Menengah Atas diselesaikan pada tahun 2009 di SMA 3 Merangin. Sejak tahun 2009 penulis tercatat sebagai mahasiswa di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN ). Penulis juga merupakan salah satu anggota Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (Himagrotek) dan Himpunan Mahasiswa Agronomi (Himagron)

(8)

Skripsi dengan judul “Pengaruh Rotasi dan Pemupukan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Serta Kompetisi Gulma” oleh Andre Daniel, telah dipertahankan di hadapan Komisi Penguji Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya pada tanggal 25 November 2014 dan telah diperbaiki sesuai saran dan masukan dari tim penguji.

Komisi Penguji

1. Dr. Ir. Munandar, M.Agr Ketua ( ) NIP. 196012071985031005

2. Ir. Teguh Achadi, M.P. Sekretaris ( ) NIP. 195710281986031001

3. Dr. Ir. Yernelis Syawal, M.S. Anggota ( ) NIP. 195512081984032001

4. Dr. Ir. M. Ammar, M.P. Anggota ( ) NIP. 195711151987031010

5. Astuti Kurnianingsih, S.P., M.Si. Anggota ( ) NIP. 197809052008012020

Inderalaya, Desember 2014 Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi

Universitas Sriwijaya Agroekoteknologi

Dr. Ir. Erizal Sodikin Dr.Ir. Munandar, M.Agr. NIP. 196002111985031002 NIP. 196012071985031005

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat 0menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Munandar, M.Agr. dan Ir. Teguh Achadi, M.P. selaku dosen pembimbing atas kesabarannya dan perhatiannnya dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak perencanaan, pelaksanaan, dan analisis hasil penelitian sampai penyusunan dan penulisannya ke dalam bentuk skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Yernelis Syawal, M.S., Dr. Ir. M. Ammar, M.P., Astuti Kurnianingsih, S.P., M.Si. yang telah banyak memberikan saran dan masukannya dalam penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi ini dan seluruh Dosen Program Studi Agroekoteknologi/ Peminatan Budidaya Pertanian terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada keluarga yang telah memberikan motivasi, dukungannya dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya juga penulis sampaikan kepada Lisa, Gunata, Yuliana, Riska, Torang, Theodora, James dan semua pihak yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian di lapangan hingga akhir penulisan sehingga segala yang berat terasa lebih ringan dan sulit menjadi mudah.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini banyak kekurangan, karena itu penulis menerima segala masukan yang dapat memperbaiki tulisan ini. Mudah – mudahan skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih

Inderalaya, Desember 2014

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 4

1.3. Hipotesis ... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Tanaman Jagung ... 5

2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung ... 7

2.3. Pengaruh Pupuk Terhadap Produksi Tanaman Jagung ... 8

2.4. Peranan Bahan Organik ... 10

BAB 3. PELAKSANAAN PENELITIAN ... 12

3.1. Tempat dan Waktu ... 12

3.2. Bahan dan Metoda ... 12

3.3. Analisis Data ... 17

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

4.1. Hasil ... 19

4.2. Pembahasan ... 38

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1. Kesimpulan ... 43

5.2. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44 LAMPIRAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Ageratum conyzoides... 27

Gambar 4.2. Cleome viscosa (L) ... 27

Gambar 4.3. Mucuna pruriens ... 27

Gambar 4.4. Richardia brasiliensis ... 27

Gambar 4.5. Brachiaria paspaloides ... 27

Gambar 4.6. Panicum maximum ... 27

Gambar 4.7. Croton hirtus ... 27

Gambar 4.8. Eleusine indica (L) Gaertn ... 27

Gambar 4.9. Boreria laevis ... 28

Gambar 4.10. Commelina benghalensis (L) ... 28

Gambar 4.11. Mimosa invisa (L) ... 28

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Analisis Ragam Rancangan Petak – Petak Terbagi (Split

Split Plot Design) ... 17 Tabel 4.1. Hasil analisis ragam perlakuan rotasi tanaman, pupuk

organik dan pupuk anorganik pada tanaman jagung ... 19 Tabel 4.2. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap analisis tanah sebelum penanaman .. 20 Tabel 4.3. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis pupuk anorganik terhadap pH tanah (H2O) saat penelitian

(50 HST) ... 21 Tabel 4.4. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap pH tanah (CaCl2) saat penelitian

(50 HST) ... 22 Tabel 4.5. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap C-Organik Saat Penelitian (50 HST) 22 Tabel 4.6. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap N-Total saat penelitian (50 HST) ... 23 Tabel 4.7. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap Rasio C/N saat penelitian (50 HST) 24 Tabel 4.8. Komposisis gulma dan nilai SDR sebelum penanaman ... 25 Tabel 4.9. Komposisi gulma dan nilai SDR pada lahan bekas kacang

tunggak ... 25 Tabel 4.10. Komposisi gulma dan nilai SDR pada lahan bekas jagung .... 26 Tabel 4.11. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap tinggi tanaman 2 mst ... 29 Tabel 4.12. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap tinggi tanaman 4 mst ... 29 Tabel 4.13. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap tinggi tanaman 6 mst ... 30 Tabel 4.14. Uji BNT pengaruh kombinasi rotasi, pupuk organik, dan pupuk `

anorganik terhadap tinggi tanaman 6 mst ... 31 Tabel 4.15. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap klorofil daun ... 32 Tabel 4.16. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

(13)

Tabel 4.17. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis pupuk anorganik terhadap panjang tongkol (cm) ... 33 Tabel 4.18. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap diameter tongkol (cm) ... 34 Tabel 4.19. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap berat tongkol (g) ... 35 Tabel 4.20. Uji BNT pengaruh pupuk anorganik terhadap berat tongkol .. 35 Tabel 4.21. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap jumlah biji per tongkol (biji) ... 36 Tabel 4.22. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap jumlah biji per baris (biji) ... 36 Tabel 4.23. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

pupuk anorganik terhadap bobot 100 biji (g) ... 37 Tabel 4.24. Pengaruh hasil rotasi tanaman, dosis pupuk organik dan dosis

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Denah Penelitian ... 47

Lampiran 2. Hasil Korelasi Berat Tongkol dengan Semua Peubah ... 48

Lampiran 3. Deskripsi Jagung Varietas Pioneer 27... 49

Lampiran 4. Komposisi Gulma Sebelum Penanaman ... 50

Lampiran 5. Komposisi Gulma Setelah Perlakuan Dosis Pupuk Organik dan Anorganik ... 51

Lampiran 6. Tinggi Tanaman 2 MST (cm) ... 52

Lampiran 7. Tinggi Tanaman 4 MST (cm) ... 52

Lampiran 8. Tinggi Tanaman 6 MST (cm) ... 53

Lampiran 9. Klorofil Daun ... 53

Lampiran 10. Umur Berbunga (hari) ... 54

Lampiran 11. Panjang Tongkol (cm) ... 54

Lampiran 12. Diameter Tongkol (cm) ... 55

Lampiran 13. Berat Tongkol (g) ... 55

Lampiran 14. Jumlah Biji per Tongkol (biji) ... 56

Lampiran 15. Jumlah Biji per Baris (biji) ... 56

Lampiran 16. Bobot 100 biji (g) ... 57

Lampiran 17. Brangkasan Tanaman (g) ... 57

Lampiran 18. Data Iklim Balai Agroteknologi Terpadu... 58

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rotasi tanaman adalah salah satu jenis dari pola tanam ganda yang tujuannnya untuk menambah pendapatan petani, menganekaragaman (diversifikasi) hasil panen, pembagian tenaga kerja yang merata, penggunaan tanah yang efisien, tidak membiarkan tanah kosong dalam waktu lama, dan meningkatkan kesuburan tanah dengan menanam tanaman legum sebagai penutup tanah atau pupuk hijau. Salah satu pilihan jenis tanaman yang penting untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah tanaman kacang – kacangan sebagai perotasi pada suatu rotasi tanaman (Evizal, 2000). Tanaman kacang – kacangan yang dapat ditanam misalnya kacang hijau, kacang tunggak sehingga tercapai pola pertanaman yang stabil dari segi produksi bahan pangan.

Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia yang paling produktif di dunia, sesuai ditanam di wilayah bersuhu tinggi. Jagung merupakan komoditas tanaman pangan sebagai bahan pangan kedua setelah padi, selain itu juga sebagai bahan pakan ternak dan bahan baku industri yang kebutuhannya masih dipenuhi melalui impor. Tanaman jagung tumbuh optimal pada tanah yang gembur, drainase baik, dengan kelembaban tanah cukup, dan akan layu bila kelembaban tanah kurang dari 40 % kapasitas lapang atau jika batangnya terendam air. Pada saat ini saja, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Produksi jagung tahun 2013 sebesar 18,51 juta ton pipilan kering atau mengalami penurunan sebesar 0,88 juta ton (4,51 persen) dibandingkan tahun 2012. Penurunan produksi terjadi di Pulau Jawa sebesar 0,62 juta ton dan di luar pulau Jawa sebesar 0,26 juta ton. Produksi jagung tahun 2014 angka ramalan 1 diperkirakan sebesar 18,55 juta ton pipilan kering atau mengalami kenaikan sebanyak 37,02 ribu ton (0,20 persen) dibandingkan tahun 2013. Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena kenaikan produktivitas sebesar 0,55 kuintal/hektar (1,14 persen) meskipun luas panen mengalami penurunan sebesar 35,13 ribu hektar (0,92 persen) (BPS,2014).

(16)

Jagung termasuk tanaman yang tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus dalam penanamannya. Jagung dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh di lahan kering, sawah, dan pasang surut. Produktivitas jagung dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya tempat tumbuh atau tanah, air, dan iklim. Agar tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik dalam menghasilkan tongkol dan biji yang banyak, diperlukan tempat penanaman dan iklim sesuai syarat tumbuh tanaman jagung (Purwono dan Hartono, 2007).

Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan produksi jagung diantaranya adalah penggunaan varietas dan pemupukan yang optimum. upaya peningkatan produksi jagung selalu diiringi oleh penggunaan pupuk organik dan anorganik, untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Pupuk organik bukan sabagai pengganti pupuk anorganik tetapi sebagai komplementer. Pupuk organik dapat mensuplai sebagian hara tanaman. Dengan demikian pupuk organik harus digunakan secara terpadu dengan pupuk anorganik untuk meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pada prinsipnya, pemupukan dilakukan secara berimbang, sesuai kebutuhan tanaman dengan mempertimbangkan kemampuan tanah menyediakan hara secara alami, keberlanjutan sistem produksi. Pemupukan berimbang adalah pengelolaan hara spesifik lokasi, bergantung pada lingkungan setempat, terutama tanah.

Konsep pengelolaan hara pada lahan mempertimbangkan kemampuan tanah menyediakan hara secara alami dan pemulihan hara yang sebelumnya dimanfaatkan (Dobermann and Fairhurst, 2000; Witt and Dobermann 2002). Pengelolaan hara pada lahan berupaya menyediakan hara bagi tanaman secara tepat, baik jumlah, jenis, maupun waktu pemberiannya, dengan mempertimbangkan kebutuhan tanaman, dan kapasitas lahan dalam menyediakan hara bagi tanaman (Makarim et al., 2003) Pemupukan memberikan hasil yang optimal tergantung dari beberapa faktor, diantaranya takaran dan jenis pupuk yang digunakan. Jenis dan takaran pupuk ini banyak digunakan untuk mengkaji tanggap (respon) tanaman terhadap pemupukan maka perlu diupayakan memenuhi prinsip enam tepat (tempat, jumlah, jenis, harga, waktu, dan cara pemupukan) (Setyorini et al., 2003).

(17)

Kehadiran gulma pada lahan pertanaman jagung dapat menurunkan hasil dan menurunkan mutu biji. Penurunan hasil bergantung pada jenis gulma, kepadatan, lama persaingan dan adanya senyawa alelopati yang dikeluarkan. Secara keseluruhan, kehilangan hasil yang disebabkan oleh gulma melebihi hasil akibat hama dan penyakit. Tingkat persaingan antara tanaman dengan gulma tergantung pada empat faktor yaitu stadia pertumbuhan tanaman, kepadatan gulma,tingkat cekaman air dan hara, serta spesies gulma (Radosevich et al.,1997).

Teknologi tanpa olah tanah merupakan salah satu teknik persiapan lahan atau budidaya tanaman yang termasuk dalam rumpun teknologi olah tanah konservasi. Pada TOT, tanah dibiarkan tidak terganggu kecuali untuk alur kecil atau lubang tugalan untuk penempatan benih. Sebelum tanam, gulma dapat dikendalikan dengan herbisida yang layak dan ramah lingkungan lainnya. TOT banyak sekali membantu mengendalikan gulma sehingga biaya persiapan lahan menjadi relatif murah dan sederhana (Ardjasa et al., 1994).

Teknik TOT dapat diterapkan dengan baik pada berbagai tipe tanah, terutama tanah lempung berpasir sampai lempung berliat, tanah berdrainase baik (TOT padi sawah) maupun berdrainase buruk (TOT lahan kering), dan tanah datar sampai berbukit. TOT umumnya meningkatkan kelembaban tanah dengan berkurangnya evaporasi. Di daerah dengan curah hujan rendah dan tanah yang dapat menyimpan air, peningkatan kelembaban tanah akan meningkatkan penyerapan nutrisi yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatnya kelembaban tanah, suhu tanah menjadi lebih rendah (Utomo, 2000).

Sumber utama gas rumah kaca pertanian adalah N2O dari tanah, sebagian besar terutama berasal dari penggunaan pupuk anorganik dan pupuk organik yang berlebih dan tidak sepenuhnya digunakan tanaman kemudian dirubah oleh bakteri menjadi gas N2O dan dilepas ke atmosfer. berasal dari aktivitas budidaya padi sawah. Irigasi tergenang, penggunaan pupuk yang tidak efisien, kegiatan budidaya peternakan dan pengelolaan limbah ternak dan tanaman yang kurang baik serta sistem ladang berpindah merupakan kegiatan yang memproduksi emisi gas rumah kaca pertanian di Indonesia (Sari, et al. 2007).

(18)

Permasalahan yang dihadapi sekarang adalah, kandungan bahan organik dalam tanah semakin lama semakin berkurang, bahan organik sering disebut sebagai bahan penyangga tanah. Tanah dengan kandungan bahan organik rendah akan berkurang kemampuannya mengikat pupuk anorganik sehingga efisiensinya menurun akibat sebagian besar pupuk hilang melalui pencucian, fiksasi atau penguapan (Musnamar, 2007).

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem rotasi terhadap penimbunan bahan organik dalam tanah, pertumbuhan dan hasil produksi tanaman jagung, jenis gulma yang tumbuh dan mengetahui pengaruh kombinasi dosis pupuk organik dan pupuk anorganik terhadap penimbunan bahan organik dalam tanah.

1.3. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah 1). Diduga dengan penerapan rotasi tanaman dalam lahan pertanaman dapat memberikan respon berbeda terhadap penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik, 2). Diduga penerapan rotasi tanaman pada lahan bekas kacang tunggak dan jagung dapat digunakan untuk menimbun bahan organik dalam tanah, 3). Diduga rotasi tanaman mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi gulma yang tumbuh dalam suatu lahan pertanaman.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ardjasa, W. S. Widyantoro, W. Hermawan and S. Asmono. 1994. Effect of No Tillage System wit Polaris Herbicide (Glyphosate-24%) on Lowland Rice Production in Irrigated Lowland Area. Conservation Tillage Discussion. 9November 1994. Medan.

Aribawa, I.B., N.L. Kartini, dan I.K. Kariada. 2003. Pengaruh beberapa jenis pupuk organik dan pupuk urea terhadap sifat tanah dan hasil kacang panjang di lahan kering pinggiran perkotaan Denpasar Bali. Pengkajian Teknologi Pertanian Bali (hal 7-8).

Banzinger, M., S. Mugo, and G.O. Edmeades. 2000. Breeding for Drought Tolerance in Tropical Maize-Convensional Ap-proach and Challenges to Molecular Approaches. In: Ribaut, J. M. and D. Po-land (Eds). Molecular Approaches for the Genetic Improvement of Cereals for Stable production in Water Lim-ited Environments, A Strategic Plan-ning Workshop Held at CIMMYT, El Batan, Mexico, 21-25 June 1999, Mex-ico DF CIMMYT, Biro Pusat Statistik. 2014. Statistika Indonesia 2014. Luas Panen, Produktivitas

Dan Tingkat Produksi Tanaman Jagung Di Seluruh Propinsi, Di Indonesia. Kantor Biro Pusat Statistika. Jakarta.

Blair,N.,R.D. Faulkner,A.R.Till, and P.R. Poulton. 2005a. Long-tern Management Impacts On Soil. C,N. And Physical Fertility F. Broadbalk experiment. Soil & Tillage Research xxx (2005) xxx – xxx.

Bot, A and J. Benitez, 2005. The imfortance of soil organic matter key to Resistent soil and sustained food and production. FAO Soils Bulletin 80 Rome.

Dobermann, A. and T. Fairthurts. 2000. Rice nutrient disorders and nutrient management.

Editorial, 2007. Farming Carbon Soil & Tillage Research 96 (2007).

Evizal, R. 2000. Rotasi Tanaman Padi Gogo dengan Leguminosa Sebagai Tanaman Sela di Kebun Kelapa. J. Pen. Pengb. Will. Lahan Kering, 22(1): 1-4.

Gomez A.K. dan A.A. Gomez. 1995 Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. Terjemahan Endang Sjamsuddin, Justika S. Bahrsjah. University Indonesia Press, Jakarta.

(20)

Hasibuan, N. 2000. Konsep Pengendalian mutu pupuk untuk pertanian. Dalam

Pros. Seminar Orientasi Pendayagunaan Sumberdaya Tanah, Iklim, dan Pupuk. Buku I, Puslittanak. Bogor.

Lal,R. 2006. Enchancing crop yields in the developing countries through Restoration of the soil organic carbon pool in agricultural lands.

Makarim, A. K., I.N. Widiarta, S. Hendarsih, dan S. Abdurachman. 2003. Panduan Teknis pengelolaan hara dan pengendalian hama penyakit tanaman padi secara terpadu. Puslitbangtan.

Mayadewi. N.Y.A (2007). Pengaruh Jenis pupuk Kandang dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung Manis. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali. Journal AGRITOP. Vol 26 (4) : 153 – 159 (2007). ISSN : 02158620 Muhadjir. 1998. Karakteristik Tanaman Jagung. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Musnamar, E. I. 2007. Pupuk Organik Cair Padat Pembuatan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Purwono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Purwono dan R. Hartono. 2007. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Radosevich, S., Jodie S. Holt, Claudio M. Ghersa. 1997. Weed Ecology, implications For Management. Jhon Wiley & sons, Inc. New York.

Rismunandar.2003. Pengetahuan dasar tentang perabukan. Sinar Baru, Bandung.

Rukmana,R. 2007. Usaha Tani Jagung. Cetakan ke-6 Kanisius, Yogyakarta.

Samosir, S.S.R., 2000. Pengelolaan Lahan Kering. Fakultas Pertanian Univ. Hasanuddin, Makassar.

Sanchez, P.A., 1976. Properties and Management of Soils in the Tropics. A Wiley-Interscience Publication. John Wiley and Sons. New York.

Sari,A.P., M.Maulidya, R.N.Butarbutar, R.E.Sari and W.Rusmantoro. 2007. Working Paper: Indonesia and Cliamate Change. Current Stutes and Policy. World Bank, The Department for International Devalopment.

(21)

Setyorini D., J. S. Adiningsih, S. Rochayati, 2003. Uji Tanah Sebagai Dasar Penyusun Rekomendasi Pemupukan. Diambil dari Jurnal Balai Penelitian tanah, Jakarta.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.

Sutejo. 2004. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Sutoro, Sulaiman dan Iskandar. 1988. Budidaya Tanaman Jagung. dalam Jagung 1988. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan jagung, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Balitbang Pertanian Jakarta.Hal 49-66.

Syam,A., 2003. Efektifitas Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Produktivitas Padi di Lahan Sawah. Jurnal Agrivigor Vol.3 (3): 232-244. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Utomo, M. 2000. Teknologi Olah Tanah Konservasi sebagai Pilar Pertanian Berkelanjutan Pemberdayaan Petani, Sebuah Agenda Penguatan Masyarakat Warga. DPP HKTI.

Venkataraman, A. 1984. Develoment of Organic Matter based Agricultural System in South Asia. In Organic Matter and Rice. IRRI. Los Banos, Laguna Manila Philippines.

Warisno, 2005. Budidaya Jagung Hibrida. Kanisius, Yogyakarta.

Witt, C. and A. Dobermann. 2002. A Site-Specific Nutrient Management Approach for Irrigated Lowland Rice in Asia. Better Crops Int. 16:20-24

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil dari tahap perancangan hingga tahap pengujian penelitian yang telah dilakukan pada aplikasi sosial DoCare yang berbasis android dengan menggunakan algoritma

Selected normalized values (H) as published in the Cornette 1987 paper (reference from Cornette (27) scale) based on: R.M.. Eisenberg: "Correlation of Sequence

Jefta Prakarsa Pratama, yaitu aliran bahan yang lurus, langkah balik ( backtrack ) yang lebih minimal, dan jarak perpindahan bahan yang lebih minimal; (2) dari hasil

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Pelestarian Ekosistem Mangrove Pada Daerah Perlindungan Laut Desa Blongko Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan : (1) secara umum gambaran konsep diri siswa broken home tergolong

Sedangkan menurut Rita Kurnia (2009) permainan memiliki manfaat yang sangat baik bagi anak. Anak akan belajar kata-kata baru sehingga memperkaya perkembangan bahasanya serta

Manajemen laba merupakan usaha pihak manajemen yang disengaja untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan-batasan yang diperoleh oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan