• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum RisTek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum RisTek"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01/M/PER/I/2006

TENTANG

LEMBAGA PENGELOLA

RISET UNGGULAN STRATEGIS NASIONAL (RUSNAS)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk membentuk keunggulan iptek yang strategis diperlukan upaya-upaya yang bersifat top down dalam rangka meningkatkan kemampuan penelitian di lembaga penelitian dan pengembangan, dan perguruan tinggi untuk mendorong technology supply chain yang terkait dengan usaha pengembangan sejumlah klaster kegiatan produksi yang memiliki nilai strategis bagi ekonomi;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 207 Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 0l/M/PER/VIII/ 2005, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi tentang Lembaga Pengelola RUSNAS;

(2)

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4219);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo-nesia Tahun 2003 Nomor 47; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003

tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir pada Perubahan Ketiga dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2005;

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah terakhir pada Perubahan Keenam dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;

7. Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 0l/M/PER/VIII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Riset dan Teknologi;

MEMUTUSKAN:

(3)

LEMBAGA PENGELOLA RUSNAS

Pasal 1

Institusi yang ditunjuk sebagai Lembaga Pengelola RUSNAS Tahun Anggaran 2006, adalah sebagai berikut:

a. Pusat Kajian Buah-buahan Tropika, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

b. Pusat Mikroelektronika, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Bandung.

c. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Budidaya Pertanian, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.

d. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. e. Pusat Pengembangan Iptek Pertanian dan Pangan Asia Tenggara, Lembaga

Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. f. Pusat Pengakjian dan Penerapan Teknologi Material, Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi, Jakarta.

g. Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Palembang. h. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang.

KEGIATAN RUSNAS

Pasal 2

Lembaga Pengelola RUSNAS sebagaimana dimaksud pada Pasal 1, melaksanakan kegiatan RUSNAS, sebagai berikut:

a. Pusat Kajian Buah-buahan Tropika, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, melaksanakan kegiatan RUSNAS dengan topik:

Pengembangan Buah-buahan Unggulan

b. Pusat Mikroelektronika, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Bandung, melaksanakan kegiatan RUSNAS dengan topik:

Pengembangan Teknologi Informasi dan Mikroelektronika

c. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Budidaya Pertanian, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, melaksanakan kegiatan RUSNAS dengan topik:

(4)

d. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, melaksanakan kegiatan RUSNAS dengan topik:

Pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit

e. Pusat Pengembangan Iptek Pertanian dan Pangan Asia Tenggara, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, melaksanakan kegiatan RUSNAS dengan topik:

Diversifikasi Pangan Pokok

f. Pusat Pengakjian dan Penerapan Teknologi Material, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, melaksanakan kegiatan RUSNAS dengan topik:

Pengembangan Engine Aluminium Paduan

g. Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Palembang, melaksanakan kegiatan RUSNAS dengan topik:

Pengembangan Energi

h. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang, melaksanakan kegiatan RUSNAS dengan topik:

Pengembangan Sapi Perah Berbasis Sumber Daya Lokal

TUGAS DAN TUJUAN LEMBAGA PENGELOLA RUSNAS

Pasal 3

(1) Dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Lembaga Pengelola RUSNAS mempunyai tugas:

1. mengembangkan organisasi dan sistem manajemen kegiatan yang solid dan accountable;

2. melaksanakan rencana yang telah disusun untuk mencapai sasaran dan keluaran strategis yang telah ditentukan, serta memenuhi semua ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam perjanjian pelimpahan pekerjaan dengan Pejabat Pengelola APBN Kementerian Negara Riset dan Teknologi;

(5)

4. melakukan pemutakhiran (up-dating) terhadap road map technology yang dikembangkan, serta memantau kemajuan penguasaannya;

5. mengamankan dan mengelola teknologi yang dihasilkan (antara lain patent, industrial design, dan trade secret};

6. melalukan langkah-langkah promosi dan pemasyarakatan untuk produk potensial;

7. mengembangkan mekanisme alih teknologi dan menyediakan dukungan teknis, agar hasil kegiatan RUSNAS dapat diadopsi oleh industri secara maksimal;

8. melaporkan pelaksanaan/kemajuan kegiatan yang dicapai, hambatan dan penyimpangan yang terjadi, serta pemutakhiran Rencana Induk Kegiatan RUSNAS secara periodik/triwulanan;

9. memberikan masukan dalam bentuk Ringkasan Laporan/Summary Report mengenai usulan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan yang ditangani;

10. menyediakan informasi yang diperlukan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi untuk memantau pelaksanaan kegiatan RUSNAS, serta bahan yang diperlukan oleh Evaluator/Penilai untuk mengevaluasi kinerja program RUSNAS.

(2) Lembaga Pengelola RUSNAS ditunjuk dengan tujuan, yaitu:

1. meningkatkan komplementasi antara kegiatan penelitian dan pengembangan dengan kegiatan produksi;

2. mengembangkan saluran transaksi untuk menjamin alih teknologi dari tahapan penelitian ketahapan komersialisasi; serta

3. menumbuhkan kemampuan inovasi pada kegiatan bisnis.

BIAYA-BIAYA

Pasal 4

(1) Biaya untuk masing-masing kegiatan yang tercantum pada Pasal 2, yaitu sebesar:

a. Pengembangan Buah-buahan Unggulan Rp. 2.500.000.000,-b. Pengembangan Teknologi Informasi dan Rp.

(6)

c. Pengembangan Teknologi Kelautan-Kerapu Rp. 1.200.000.000,-d. Pengembangan Industri Hilir Kelapa Sawit Rp. 1.650.000.000,-e. Diversifikasi Pangan Pokok Rp. 1.350.000.000,-f. Pengembangan Engine Aluminium Paduan Rp.

1.200.000.000,-g. Pengembangan Energi Rp.

1.100.000.000,-h. Pengembangan Sapi Perah Berbasis Sumber Rp. 1.100.000.000,-Daya Lokal

(2) Segala pembiayaan yang diperlukan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan ini dibebankan pada DIPA Kedeputian Bidang Pengembangan Sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional (Sipteknas), Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun Anggaran 2006 yang pelaksanaannya diatur melalui perjanjian pelimpahan pekerjaan secara SWAKELOLA antara Pejabat Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun Anggaran 2006 dengan Lembaga Pengelola RUSNAS.

JANGKA WAKTU

Pasal 4

Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal 2 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Peraturan ini akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

Pada Tanggal 19 Januari 2006

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI RUPUBLIK INDONESIA

Ttd

Referensi

Dokumen terkait

Salah satunya model jaring laba-laba (webbed model), penggunaan model pembelajaran di dalam kegiatan belajar mengajar dikelas dapat membantu guru dalam menyampaikan

Hasil penelitian menggunakan model CIPP ( Context, Input, Process, Product ) bahwa pelaksanaan kinerja perusahaan/manajemen pabrik dalam penerapan prinsip dan kriteria RSPO

[r]

Teknik Budi Daya Panen Pengolahan Kelapa Sawit seri Budidya.. Yogyakarta

Universitas Negeri

Dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa, informasi, atau simbol yang dapat dipahami oleh pihak ybs dengan Penyelenggaraan Sistem

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Walaupun sedang ingin makan makanan ringan illegal buatan luar negeri, saya tidak akan pergi lebih dari 1 km dari tempat tinggal saya hanya untuk membelinya2. Saya jarang