DEMAM TIFOID
DEFINISI
ETIOLOGI
•
Salmonella typhi
EPIDEMIOLOGI
• Surveilans Depkes RI 1990 sebesar 9,2 dan 1994
15,4 per 10.000 penduduk
• Survei beberapa rs di indonesia 1981-1986
mengalami peningkatan sekitar 35,8% dari 19.596 menjadi 26.606 kasus
• Bervariasi di tiap daerah karena terkait dengan
GAMBARAN KLINIS
Gejala klinis bervariasi (asimptomatik, ringan, berat, disertai komplikasi sampai kematian)
• Demam (10-14 hari, meningkat perlahan2 terutama sore sampai malam)
• Nyeri kepala
• Pusing
• Nyeri otot
• Anoreksia
• Mual
• Muntah
• Obstipasi
• Diare
• Perasaan tidak enak diperut
• Batuk
DIAGNOSIS
Anamnesis Px lab
• Px darah • Uji widal
– Untuk deteksi antibodi terhadap kuman s. typhi
– Pada uji widal tjd reaksi aglutinasi antara antigen dengan antibodi yang disebut aglutinin
– Hasil:
• Aglutinin O (dari tubuh kuman) fase akut, pertama muncul, orang sembuh masih + sampai 4-6 bulan
• Aglutinin H (flagel) kedua muncul, 9-12 bulan
• Aglutinin Vi (simpai)
HANYA aglutinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis demam tifoid
•
Uji TUBEX
–
Mendeteksi antibodi anti-s. typhi pada
serum pasien
•
Kultur (standar baku dalam
PENATALAKSANAAN
Trilogi penatalaksanaan
• Istirahat dan perawatan
• Diet dan terapi penunjang
–Diet bubur saring (menghindari komplikasi perdarahan/perforasi usus) bubur kasar nasi
–Pemberian makan padat dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa
• Pemberian antimikroba
–Kloramfenikol
• Di indonesia merupakan obat pilihan utama
• 4x500 mg per hari per oral atau iv
• Diberikan sampai dengan 7 hari bebas panas
–Tiamfenikol
• 4x500 mg