• Tidak ada hasil yang ditemukan

DPM1 OJK – Beranda IX.A.5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DPM1 OJK – Beranda IX.A.5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

IV-1 Perat u ran No m o r IX.A .5

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-46/PM/1996

TENTANG

PENAWARAN YANG BUKAN MERUPAKAN PENAWARAN UMUM

KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal, dipandang perlu untuk mengubah Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep -282/PM/1992 tentang Penawaran Yang Bukan Merupakan Penawaran Umum dengan menetapkan Keputusan Ketua Bapepam yang baru;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara

Tahun 1995 Nomor 64, Tamb ahan Lemb aran Neg ara Nomor 3608);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617);

3. Kep utusan Presid en Rep ub lik Ind onesia Nomor 322/M Tahun 1995;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL TENTANG

PENAWARAN YANG BUKAN MERUPAKAN PENAWARAN UMUM.

Pasal 1

Ketentuan mengenai Penawaran Yang Bukan Merupakan Penawaran Umum diatur dalam Peraturan Nomor IX.A.5 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.

Pasal 2

(2)

Perat u ran No m o r IX.A .5

IV-2

Pasal 3

Kep utusan ini mulai b erlaku sejak tang g al d itetap kan.

Ditetap kan d i : Jakarta

p ad a tang g al : 17 Januari 1996

BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

Ketua

(3)

Perat u ran No m o r IX.A .5

IV-3 PERATURAN NOMOR IX.A.5 : PENAWARAN YANG BUKAN MERUPAKAN PENAWARAN

UMUM

1. Definisi :

a. Penawaran ad alah ajakan b aik sec ara lang sung maup un tid ak lang sung , tersurat atau tersirat untuk melakukan suatu transaksi tertentu.

b . Penawaran Efek ad alah semua p enawaran untuk menjual atau memb eri kesemp atan untuk memb eli Efek yang terjad i d alam jang ka waktu yang terp isah d ari Penawaran Efek seb elumnya atau selanjutnya, d alam jang ka waktu sekurang -kurang nya 12 (d ua b elas) b ulan.

c . Nilai Penawaran Sec ara Keseluruhan ad alah jumlah uang d an nilai jasa, kekayaan, surat hutang, kompensasi hutang, atau imbalan lain yang akan diterima oleh Pihak yang menawarkan sehub ung an d eng an p enawaran Efek.

d . Med ia masa ad alah surat kab ar, majalah, televisi, rad io, film, d an med ia elektronik lainnya, surat, b rosur serta b arang c etak lain yang d ib ag ikan kep ad a leb ih d ari 100 (seratus) Pihak.

2. Setiap Penawaran Efek yang menggunakan media masa dianggap sebagai suatu penawaran

kep ad a leb ih d ari 100 (seratus) Pihak.

3. Suatu Penawaran Efek b ukan merup akan suatu Penawaran Umum seb ag aimana d imaksud

d alam Und ang -und ang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Mod al, jika nilai seluruh p enawaran d ari Penawaran Efek terseb ut kurang d ari Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rup iah).

Ditetap kan d i : Jakarta

p ad a tang g al : 17 Januari 1996

BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

Ketua,

I PUTU GEDE ARY SUTA NIP. 060065493

LAMPIRAN

Kep utusan Ketua Bad an Peng awas Pasar Mod al

Nomor : Kep-46/PM/1996

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan Data Tempat Tinggal dan Rumah Tangga.. Sensus

Hie most important effect of the crisis has beenthat the number of structural the poor in rural areas has been increased and the gap between rich and poor

Metode ini memiliki bias karena untuk rumah tangga dengan status sosial ekonomi lebih tinggi cenderunglebihpeka melaporkan penyakit dibandingkan dengan rumah tangga dengan status

Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) disampaikan melalui Website LPSE Kota Cirebon yang beralamat pada http://www.lpse.cirebonkota.go.id , sesuai jadwal yang telah

Memperkosa perempuan sesungguhnya merupakan cara yang strategis untuk menghancurkan harga diri laki-laki (Haeri, 1995: 169) Akibatnya, perempuan seringkali menjadi

Bahwa pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Satu bulan Agustus tahun Dua Ribu Tiga Belas (21- 08-2013) pada pukul 15.00 WIB, ULP Pokja Konstruksi secara resmi menutup masa

Lella Tahlilla Yasna: Pembelajaran matematika dengan pendekatan cooperative learning ditinjau dari prestasi belajar, motivasi, dan akhlak mulia siswa kelas X MA Ali

The assumption here is that most students can progress through the taxonomy of educational objectives from the lowest level (knowledge, mem- ory) to the highest level