• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta PP Estetika Tari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta PP Estetika Tari"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ESTETIKA

ESTETIKA

Alamat: Graha Nusantara Kav B2 Sambirejo,

Wedomartani, Ngemplak, Sleman.

y_sectio@uny.ac.id

(2)

Nama

Nama

:

:

Yuli Sectio Rini, M.Hum

Yuli Sectio Rini, M.Hum

TTL

TTL

: Purwokerto, 14 Juli 19..

: Purwokerto, 14 Juli 19..

Alamt

Alamt

: Graha Nusantara B2 Sambirejo Wedomartani

: Graha Nusantara B2 Sambirejo Wedomartani

TK

TK

: TK Bayangkari Bumiayu

: TK Bayangkari Bumiayu

SD

SD

: Dukuhturi I Bumiayu 1971

: Dukuhturi I Bumiayu 1971

SMP

SMP

: SMPN Bumiayu

: SMPN Bumiayu

SLTA

SLTA

: Konservatori / SMKI Surakarta (4

: Konservatori / SMKI Surakarta (4

thth

) 1979

) 1979

S1

S1

: ASTI / ISI Yogyakarta 1985

: ASTI / ISI Yogyakarta 1985

S2

S2

: UGM 1997

: UGM 1997

S3

S3

: Belum lulus-lulus……….

: Belum lulus-lulus……….

Anak

Anak

: Double V

: Double V

Pengalaman akademikt

Pengalaman akademikt

: UNY, PPPGK, UT, monitoring, Juri.

: UNY, PPPGK, UT, monitoring, Juri.

Pengalaman lain

Pengalaman lain

: SC, aritmia 4x, Hyperplasia 1x, Stroke,

: SC, aritmia 4x, Hyperplasia 1x, Stroke,

Gejala koroner,

Gejala koroner,

Pedoman

Pedoman

: Menikmati hidup dalam susah maupun duka, mudah

: Menikmati hidup dalam susah maupun duka, mudah

maupun sulit karena hidup adalah ujian….

(3)

ESTETIKA TARI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER (SAP)

Nama matakuliah

: ESTETIKA TARI

Kode Mata Kuliah

: tar 264

Sks

: 2

Prasyarat

:

-Deskripsi matakuliah

:

Mata kuliah ini terdiri atas materi mengenai konsep,

wujud, serta sifat estetika seni pertunjukan

khususnya tari. Interaksi belajar mengajar dengan

perkuliahan yang meliputi pemahaman teori,

apresiasi, dan pengamatan lapangan. Evaluasi

dilakukan melalui tes, tugas, dan prrsentasi.

Tujuan

: Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan

kemampuan mahasiswa untuk mengenal,

memahami, menjelaskan, dan membedakan

aspek-aspek estetika yang terdapat dalam tari, sehingga

mahasiswa akan memiliki kepekaan rasa. aan

(4)

ESTETIKA

(KEINDAHAN)

Kenyataan yang

kita sebut “indah”.

Hal­hal yg bisa 

(5)

Pengelompokan hal-hal

indah dalam dua golongan

Hal-hal alami yang

tidak dibuat oleh

manusia.

Hal­hal yang diciptakan 

dan diwujudkan oleh 

(6)

Hal-hal

alam

(Yang

tidak

dibuat

oleh

manusia)

Benda alam: Gunung, Laut, Sungai, Pepohonan, Bunga, Tumbuhan. Benda alam: Gunung, Laut, Sungai, Pepohonan, Bunga, Tumbuhan. Perwujudan akibat peristiwa alam: Tanah Lot (akibat pukulan ombak), Lereng bukit krn air hujan, air

sungai terbelah Keindahan alam: matahari terbenam, bentuk awan, warna langit, jatuhnya sinar matahari.

Keindahan wujud ciptaan Tuhan:

kupu, burung, bulu burung,

(7)

Benda-benda

indah buatan

manusia

Benda-benda

indah buatan

manusia

Kesenian atau

benda-benda-benda

seni. Benda seni

(8)

Paparan atau simpulan

Semua yang disebut indah itu pada

umumnya menimbulkan rasa senang,

rasa bahagia, rasa tenang, rasa nyaman

dalam jiwa kita.

Jika kesannya lebih kuat, maka dapat

membuat kita terpaku, terharu, dan

timbul keinginan untuk kembali

(9)

Peran Panca Indra dalam

Keindahan

Semua rasa yang menimbulkan kesan indah dan nikmat dalam jiwa masuk melalui indra.

Visual : kesan indah melalui mata.

Auditif/akustis: kesan indah melalui telingan.

Rasa : nikmatnya makanan.

Raba : kesenangan atau kenikmatan halusnya

benda.

Pencium : menikmati keharuman sesuatu.

Keindahan melalui indra

visual & auditif berbeda

dengan keindahan

melalui rasa, raba,

penciuman

(10)

Keindahan tidak bisa dinikmati melalui indra RABA,

Keindahan tidak bisa dinikmati melalui indra RABA,

CICIP, CIUM

CICIP, CIUM

Dari ilmu Faal, dipahami bahwa indra Rasa, indra

Dari ilmu Faal, dipahami bahwa indra Rasa, indra

Raba, indra cium, berhubungan erat dengan

Raba, indra cium, berhubungan erat dengan

kebutuhan “primer”, yaitu kebutuhan mendasar untuk

kebutuhan “primer”, yaitu kebutuhan mendasar untuk

kelangsungan hidup makhluk di dunia.

kelangsungan hidup makhluk di dunia.

Keutuhan indra-indra tersebut sangat

Keutuhan indra-indra tersebut sangat

menentukan hidup mati makhluk yang

menentukan hidup mati makhluk yang

bersangkutan.

bersangkutan.

Tiga indra tersebut disebut indra

Tiga indra tersebut disebut indra

“vital

“vital

Indra penglihatan dan pendengaran ternyata lebih

Indra penglihatan dan pendengaran ternyata lebih

kompleks dari pada indra-indra yang lainnya. Pada

kompleks dari pada indra-indra yang lainnya. Pada

manusia yang beradab, kedua indra ini telah

manusia yang beradab, kedua indra ini telah

mengambil peran tambahan, meakukan vital, tetapi

mengambil peran tambahan, meakukan vital, tetapi

melibatkan proses Intelek dan budi. Bertujuan untuk

melibatkan proses Intelek dan budi. Bertujuan untuk

memberikan kebahagiaan, jasmaniah mupun

memberikan kebahagiaan, jasmaniah mupun

rokhaniah. Penikmatan keindahan termasuk dalam

rokhaniah. Penikmatan keindahan termasuk dalam

kawasan ini.

(11)

Ilmu estetika

(12)

Berpikir

Penyelidikan

Penelitian

Mempergunaka

n hasil-hasil

penyelidikan

dari beberapa

ilmu

(13)

Ilmu Pengetahuan

yang mempengaruhi keindahan

Ilmu Faal (Physiologi)

Memberi bantuan dg jawaban ttg 

perubahan yg bisa terjadi dalam 

indra, yg mungkin mempengaruhi 

persepsi keindhan alam maupun 

keindahan karya seni.

Ilmu Jiwa

(Psyschologi)

Menelusuri proses yg terjadi 

stlh penangkapan oleh indra, 

proses yg berlangusng dlm 

kemampuan mental manusia 

dan jiwanya sewaktu 

menikmati keindahan sesuatu.

Segala faktor-faktor lain ikut berperan cukup besar dalam

pengalaman keindahan:

Pengalaman, sikap, pendirian, falsafah.

(14)

Estetika

(15)

Estetika

mengandung dua aspek

Aspek ilmiawi

(scientific aspect)

Dalam melakukan

penelitian aspek

ilmiawi ilmu estetika

mempunyai metode

yg sama spt ilmu

pengetahuan yg lain

pada umumnya:

a.

Observasi

(pengamatan)

b.

Analisis

(pembahasan)

c.

Experimen

(percobaan)

aspek falsafi

(philosophical aspect)

Aspek falsafi ilmu estetika

mempergunakan

metodologi yg lain

yaitu:

a.

Komparasi

(perbandingan)

b.

Analisis (pembahasan)

c.

Assosiasi (pengkaitan)

d.

Analogi (persamaan)

e.

Sintesis (penggabungan)

(16)

I. MENURUT KOREOGRAFI:

A. Tari Tradisional :

1. Purba

2. Rakyat

3. Istana

B. Tari Modern :

1. Kreasi

(17)

A. Tari Tradisional :

Tari yang berusia panjang dan ditularkan

secara turun-temurun

1. Tari Tradisional Purba :

Ciri-cirinya:

a. Sebagai sarana upacara religius

b. Mengandung unsur

intrance

(kerasukan roh)

c. Gerak sederhana diutamakan hentakan kaki

d. Merupakan kebutuhan hidup

e. Tidak untuk dipertunjukkan

(18)

LAKI-LAKI

BAGAN KONFIGURASI UPACARA MAGIS SUKU PURBA

LINGKARAN MAGIS

ALTAR WANITA

LAKI-LAKI

SAMI/DUKUN

(19)

2. Tari Tradisional Rakyat:

Ciri-cirinya:

1.

Sebagai sarana upacara religius

2. Gerak sederhana cenderung erotis

3. Merupakan kebutuhan hidup

4. Selalu ada unsur pria dan wanita

5. Tidak untuk dipertunjukkan

(20)

3. Tari Tradisional Istana:

Ciri-cirinya:

1. Bersifat khitmat/khusuk

2. Memiliki aturan yang ketat sehingga timbul istilah

salah dan benar

3. Sebagai seni pertunjukan (kualitas estetika sebagai

pertimbangan pokok)

(21)

B. TARI MODERN

1. Kreasi:

Ciri-cirinya:

a. Hasil karya baru

b. Unsur-unsurnya masih barbahu/rasa tradisional

setempat

c. Berfungsi sebagai seni pertunjukan

d. Memiliki koreografer yang tegas

2. Kontemporer

Ciri-cirinya:

a. Hasil karya baru

b. Tidak tampak unsur/rasa tradisional setempat

c. Berfungsi sebagai seni pertunjukan

(22)

B. MENURUT JUMLAH PENARI:

1.

Tari tunggal

2. Tari duet/berpasangan

3. Tari massal

4. Tari kelompok

C. MENURUT FUNGSINYA :

1.

Upacara

2. Hiburan

3. Pertunjukan:

a. Visa agama

b. Visi pendidikan

c. Visi politik

d. Visi ekonomi

(23)

TARI PENDIDIKAN

TARI ANAK:

Tarian yang sesuai dengan karakter dan psikologi anak

MENURUT PEMBAGIAN KELOMPOK USIANYA:

Usia pra sekolah: 3 th s.d 6 th.

Usia klas rendah: 7 th s.d 10 th.

Usia kelas tinggi : 11 th s.d 14 th.

(24)

IV. TAHAPAN KOREOGRAFI

A. EKSPLORASI :

Penjelajahan/penjajakan terhadap sesuatu obyek untuk

mendapatkan ide atau memantapkan ide.

1. Explorasi Internal:

Penjajakan/penjelajahan yang dilakukan dengan tanpa

menggunakan rangsangan/ obyek dari luar, misalnya:

bermimpi, melamun, merasa sedih/gembira yang tanpa

sebab dll.

2. Eksplorasi eksternal:

Penjajakan/penjelajahan yang dilakukan dengan

(25)

3). Hal-hal yang bersifat rasa seperti pedas,

asing, manis, lezat dll. penjelajahannya

dilakukan dengan menggunakan indera pengecapan.

4). Hal-hal yang bersifat bahu-bahuan seperti

wangi, harum, busuk dll. dapat dijelajahi

dengan menggunakan indera penciuman.

5). Hal-hal yang bersifat perasaan karena sentuhan

seperti dingin karena udara, sakit terpukul,

hangat karena tersentuh lawan jenis dll. dapat

dijelajahi dengan menggunakan indera pErabaan,

1). Hal-hal yang bersifat visual (gerak, benda,

bangun, bidang, garis dll) dapat dijelajahi

menggunakan indra penglihatan

2). Hal-hal yang bersifat audio (bunyi) seperti

musik, bunyi benda benturan, suara bunatang

dll. penjelajahannya menggunakan indra

(26)

B. EKSPERIMENTASI

Tahap mencoba-coba dari hasil eksplorasi, baik berupa gerak,

tema bunyi dll. tahap ini dapat dibagi 3 (tiga):

1. Imitasi:

yaitu melakukan gerakan mencontoh sesuai apa adanya dari

hasil eksplorasi

2. Improvisasi:

:

mencoba melakukan sesuatu dengan tanpa direncanakan

terlebih dahulu dan diulang- ulang hingga menemukan

sederetan sesuatu.

3. Evaluasi (Memilah/memilih):

:

dari hasil improvisasi dipilih yg bagus dan tepat digunakan

dan yang dianggap jelek/tidak cocok dibuang, disamping itu

dipilah-pilahkan fungsi dan kegunaan sesuatu tersebut.

4. Memutuskan:

(27)

C. FORMING (PEMBENTUKAN):

Dari hasil eksperimentasi yang sudah

dicatat/direkam kemudian disusun, dibentuk

dengan cara menggabungkan antar unsur yang

sekaligus diberi irama, hitungan dan dinamika

sehingga terbentuk gerak tari secara utuh

walaupun belum dilengkapi dengan unsur-unsur

lain.

D. KOMPOSING (PERAMUAN)

Hasil dari forming diramu dengan unsur-unsur

penunjang tari yang lain, seperti musik, tata

rias, tata busana, tata panggung, tata lampu,

tata suara dan sebagainya.

E. PERFORMANCE (PERGELARAN)

(28)

V. DESAIN LANTAI/POLA LANTAI

Yaitu lukisan garis di atas lantai yang dilalui oleh

penari tunggal, atau tempat kedudukan (blocking)

yang dibuat oleh penari kelompok. Garis pada

dasarnya hanya ada dua macam, yaitu garis lurus dan

garis lengkung.

Contoh:

(29)

: Lavel Tinggi

: Lavel Sedang

: Lavel Setengah Rendah

(30)

DESAIN TARI BERSAMA

(BERKELOMPOK)

Desain tari bersama (berkelompok) adalah rancangan dinamika didalam menari secara berkelompok (lebih dari satu orang). Ada 6 (enam) macam bentuk desain ini, yaitu:

1. Unity (serempak) : Gerak yang dilakukan secara serempak baik bentuk maupun irama.

2. Cannon (susul-menyusul): Gerak yang dilakukan dirancang secara susul-menyusul.

3. Alternette (selang-seling): Gerak yang dilakukan dirancang secara selang-seling.

4. Brocken (terpecah): Semua penari berkesan bergerak sendiri- sendiri/menyebar.

5. Kontras (berlawanan): Gerak dirancang berlawanan antara penari satu (kelompok) dengan penari (kelompok) lain, misalnya irama cepat dengan lambat, level tinggi dengan rendah, statis (di tempat) dan motorik (berpindah tempat) dll. 6. Balance (berimbang): dicapai melalui tempat kedudukan, irama, durasi, level dan sebagainya.

(31)

Sumber

A. Rujukan Utama:

Wido, Soerjo Minarto. 2006. Pengetahuan Dasar Seni Tari Dan Teknik Dasar Menyusun Tari

Hidayat, Robby dan. Wido, Soerjo Minarto 1989. Pengantar Pengetahuan Tari dan Koreografi. Malang: Proyek OPF IKIP MALANG.

Supriyanto, Henrikus. 1985. Pengantar . Pengetahuan Teater untuk SMA.

Malang: Universitas Brawijaya Press

B. Rujukan Pengayan

Wido, Soerjo Minarto. 1999. Tari Jawa Timur. Malang: Universitas Negeri Malang

Murgiyanto, Sal 1985: Koreografi Pengantar pengetahuan tari dan Koreografi untuk SMKI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Dirjen DIKMENJUR.

C. Media Pembelajaran: OHP

Tape recorder

VCD dan VCD pleyer Slide power point

(32)
(33)

Referensi

Dokumen terkait

Tidak jarang diskriminasi yang seringkali kami orang papua dapat- kan dalam pergaulan adalah masih banyak orang yang beranggapan bahwa orang hitam dianggap sebagian

Dari latar belakang diatas menunjukkan bahwa kualitas tidur pada lansia mengalami penurunan baik secara kualitas dan kuantitas, namun terdapat cara penanganan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengawasan izin usaha perkebunan di Provinsi Jawa Tengah yang berada dibawah pengelolaan dinas teknis terkait

supply yang mengutamakan peran pemerintah dan didukung segenap komponen masyarakat. Untuk mengefektifkan kebijakan perlindungan masyarakat dari bahaya rokok maka pemerintah

Dalam pengelolaan proses belajar pendidikan jasmani pada prinsipnya anak riang gembira, banyak bergerak, semangat dan bergairah begitupun dengan pembelajaran senam

[r]

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang ditemukan di Taman Kanak-kanak Kebon Baru Utara Kecamatan Kesambi Kota Cirebon yaitu

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif