• Tidak ada hasil yang ditemukan

4laporan penelitian sp 4 2004 radiasi em

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "4laporan penelitian sp 4 2004 radiasi em"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

HIBAH PENELITIAN PROGRAM SP4

Tahun anggaran 2004

RANCANG-BANGUN

PIRANTI IDENTIFIKASI RADIASI ELEKTROMAGNETIK

(KASUS DI SEKITAR BERKAS SINAR KATODA)

Oleh: Agus Purwanto

Slamet MT Sumarna Restu Widiyatmono

Pujianto

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2004

(2)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat piranti untuk menyelidiki

keberadaan dan sifat-sifat radiasi elektromagnetik (kasus di sekitar berkas sinar

katoda). Sifat-sifat radiasi elektromagnetik dibatasi pada intensitas dan orientasi arah.

Bagian-bagian pokok dari piranti tersebut adalah kumparan (yang dapat menangkap

radiasi elektromagnetik) dan penampil (display).

Sumber radiasi elektromagnet berupa sinar katoda yang bergerak lurus

dipercepat. Tegangan pemercepat diperoleh dari induktor Ruhmkorff. Radiasi

elektromagnetik ditangkap dengan menggunakan kumparan dari kawat berdiameter 1

mm, jumlah lilitan 100, dan jari-jari kumparan 15 cm. Intensitas radiasi teramati

sebagai beda tegangan diantara ujung-ujung kumparan (dalam orde milivolt).

Intensitas radiasi yang terukur tergantung pada jarak kumparan (sebagai sensor)

terhadap sumber radiasi, kuat arus berkas muatan yang dipercepat dan tegangan

pemercepat. Orientasi radiasi atau pola medan magnet, dan juga medan listrik, dapat

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah. Kami bersyukur atas karunia

kesehatan dan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah sehingga kami dapat

melakukan penelitian untuk mengetahui keberadaan radiasi elektromagnetik di sekitar

muatan yang bergerak dipercepat.

Setelah melakukan penelitian ini kami semakin menyadari bahwa kajian tentang

radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh muatan yang bergerak dipercepat

merupakan bidang kajian yang sangat luas dan sangat rumit. Kerumitan tersebut diawali

dengan tidak tampaknya radiasi elektromagnetik, sehingga untuk mendeteksinya

diperlukan langkah-langkah yang bersifat deduktif. Keabsahan kesimpulan yang diperoleh

tergantung pada seberapa jauh kita bisa mengeliminasi faktor-faktor tak penting yang

mempengaruhi hasil pengukuran.

Kami berharap bahwa langkah awal ini dapat membuka jalan untuk

penelitian-penelitian lebih lanjut di bidang radiasi elektromagnetik. Harapan ini didasari keyakinan

bahwa bidang ini dapat menyediakan ajang berlatih bagi mahasiswa agar mereka terlatih

berpikir secara analitis dan kritis, disamping mereka dapat memperoleh pengalaman yang

sangat berharga di bidang instrumentasi.

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 1

C. Tujuan Penelitian ……….. 2

D. Manfaat Penelitian ……… 2

BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Radiasi Elektromagnet Dari Muatan Bergerak Lurus Dipercepat ……… 3

B. Kumparan Sebagai Sensor Radiasi Elektromagnet ……….. 4

BAB III: METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ………. 5

B. Prosedur Penelitian ……….. 5

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 8

B. Pembahasan ………. 9

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 11

B. Saran ……… 11

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Beberapa fenomena alam mengindikasikan adanya radiasi energi ataupun

penggenerasian suatu kuantitas fisik. Medan magnetik dapat dijumpai di sekitar

muatan listrik yang bergerak (atau di sekitar kawat berarus). Elektron yang mengalami

peristiwa deeksitasi akan meradiasikan energi yang berupa gelombang

elektro-magnetik. Energi (terkait dengan frekuensi) gelombang elektromagnetik yang

diradiasikan pada peristiwa tersebut tergantung dari perbedaan antara tingkat energi

eksitasi dengan tingkat energi orbit stabil elektron. Muatan listrik yang mengalami

percepatan juga menghasilkan radiasi elektromagnetik.

Mengingat sejauh ini belum terlalu besar perhatian yang ditujukan pada upaya

untuk meneliti dan memahami radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh muatan

yang bergerak dipercepat, maka kami memandang perlu untuk melakukan penelitian

di bidang tersebut. Hal ini didorong oleh keyakinan bahwa bidang elektrodinamika,

dalam hal ini khusus terkait dengan radiasi elektromagnetik, mampu menghasilkan

dan memicu penelitian-penelitian lain di bidang instrumentasi, misalnya, dan juga bisa

menjadi sarana bagi mahasiswa untuk berlatih berpikir kritis dan analitis.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Seperti apakah model piranti (alat) yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

keberadaan radiasi elektromagnetik di sekitar berkas muatan yang dipercepat?

2. Dapatkah alat tersebut mengidentifikasi keberadaan radiasi elektromagnetik di

sekitar berkas muatan yang dipercepat dan dapat digunakan untuk mempelajari

(6)

C. TUJUAN

1. Merancang model piranti (alat) yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi

keberadaan radiasi elektromagnetik di sekitar berkas muatan yang dipercepat.

2. Dengan piranti tersebut kemudian dapat dipelajari sifat-sifat radiasi

elektromagnetik yang telah teridentifikasi. Sifat-sifat tersebut terbatas pada

intensitas dan orientasi arah.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Mengetahui rancang-bangun alat yang dapat mendeteksi keberadaan radiasi

elektromagnetik yang dipancarkan oleh berkas muatan yang bergerak lurus

dipercepat.

2. Mengetahui besaran yang terkait dengan intensitas radiasi dan orientasi arah radiasi

elektromagnetik.

3. Memicu munculnya penelitian-penelitian di bidang radiasi elektromagnetik.

(7)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. RADIASI ELKTROMAGNET DARI MUATAN BERGERAK LURUS DIPERCEPAT

Terkait dengan muatan listrik yang mengalami percepatan, dikenal suatu

potensial skalar dan potensial vektor yang dihasilkan oleh muatan yang bergerak yaitu

potensial Lienard-Wiechert. Potensial skalar () yang terkait dengan distribusi

muatan yang bergerak, pada titik  dan pada waktu t, dinyatakan sebagai :

(,t) =

Solusi potensial skalar tersebut pada kasus muatan titik yang bergerak uniform

(lintasan lurus dan kecepatan konstan) pada suatu titik P dengan koordinat  =

(,, ) menghasilkan potensial skalar dan potensial vektor berturut-turut adalah :

(,t) =

Sedangkan solusi potensial skalar dan potensial vektor yang dikenakan dalam kasus radiasi

pada muatan titik yang dipercepat menghasilkan formulasi untuk medan listrik dan medan

magnetik masing-masing sebagai berikut :

(8)

B (,t) = ruang yang dipancarkan oleh muatan yang bergerak lurus dipercepat sebagai berikut:

B. KUMPARAN SEBAGAI SENSOR RADIASI ELEKTROMAGNET

Untuk mendeteksi keberadaan radiasi elektromagnet yang dipancarkan oleh muatan

yang bergerak lurus dipercepat digunakan kumparan dengan 100 lilitan, dan jari-jari

kumparan 15 cm.

Jika terjadi perubahan fluks magnet pada kumparan karena adanya radiasi

elektromagnet dari muatan yang bergerak lurus dipercepat, maka akan timbul GGL

induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi ini akan diukur dengan

menggunakan voltmeter digital. Besar GGL induksi tergantung pada laju perubahan

fluks magnet.

Untuk laju perubahan konstan, besar GGL induksi dipengaruhi oleh orientasi arah

kumparan terhadap berkas muatan yang bergerak dipercepat. Dengan cara ini dapat

diketahui orientasi arah medan elektromagnet yang dihasilkan oleh muatan yang

bergerak dipercepat.

(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai rancang bangun alat deteksi radiasi elektromagnetik pada berkas

elektron yang dipercepat lurus ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika dan

Instrumentasi pada Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY.

Prosedur Penelitian

Untuk tahap awal, merancang peralatan yang diperlukan untuk mengidentifikasi

radiasi elektromagnetik di sekitar berkas elektron yang dipercepat. Setelah melalui

uji-coba berbagai kemungkinan rancangan, maka ditemukan seperangkat peralatan yang

dimaksudkan, yaitu :

1. Sensor radiasi elektromagnetik yang berupa kumparan kawat tembaga (diameter

kawat 1 mm, 100 lilitan, dan diameter lilitan 15 cm dengan inti udara).

2. Sumber sinar katoda (berkas elektron) berupa induktor Ruhmkorff (elektron

mengalami percepatan pada lintasan lurus).

3. DVM (voltmeter digital).

Besaran yang diselidiki pada penelitian awal ini adalah intensitas radiasi dan

orientasinya. Kedua besaran tersebut terdeteksi dalam bentuk tegangan pada

ujung-ujung kumparan sensor. Tegangan tersebut dalam orde milivolt yang diukur dengan

voltmeter digital.

1. Pengukuran Intensitas Radiasi :

a. Sumber berkas elektron diletakkan pada posisi tertentu,

b. Sensor diletakkan dengan orientasi tertentu terhadap berkas elektron (normal

bidang kumparan sejajar berkas elektron),

c. Mengatur jarak anoda dan katoda, kuat arus dan tegangan pada keadaan

(10)

d. Mengubah-ubah jarak pusat sensor ke sumbu berkas elektron,

e. Mengukur tegangan yang timbul pada ujung-ujung kumparan pada setiap

jarak yang ditentukan.

Sudut Orientasi : Jarak Anoda – Katoda : Kuat Arus :

Tegangan :

No. Jarak (Cm) Tegangan (mV)

a. Sumber berkas elektron diletakkan pada posisi tertentu,

b. Sensor diletakkan dengan orientasi tertentu terhadap berkas elektron (normal

bidang kumparan sejajar berkas elektron), dan jarak tertentu,

c. Mengatur jarak anoda dan katoda, dan tegangan pada keadaan tertentu,

d. Mengubah-ubah kuat arus,

e. Mengukur tegangan yang timbul pada ujung-ujung kumparan pada setiap kuat

arus yang ditentukan.

Sudut Orientasi : Jarak Anoda – Katoda :

Jarak pusat sensor ke berkas elektron : Tegangan :

No. Kuat Arus (Putaran) Tegangan (mV)

a. Sumber berkas elektron diletakkan pada posisi tertentu,

b. Sensor diletakkan dengan orientasi tertentu terhadap berkas elektron (normal

bidang kumparan sejajar berkas elektron), dan jarak tertentu,

(11)

d. Mengubah-ubah tegangan pemercepat,

e. Mengukur tegangan yang timbul pada ujung-ujung kumparan pada setiap

tegangan yang ditentukan.

Jarak pusat sensor ke berkas elektron : Jarak Anoda – Katoda :

Kuat Arus : Sudut Orientasi :

No. Tegangan (Putaran) Tegangan (mV)

2. Pengukuran Orientasi Radiasi :

a. Sumber berkas elektron diletakkan pada posisi tertentu,

b. Sensor diletakkan dengan orientasi tertentu terhadap berkas elektron (normal

bidang kumparan sejajar berkas elektron), dan jarak tertentu,

c. Mengatur jarak anoda dan katoda, kuat arus dan tegangan pada keadaan

tertentu,

d. Mengubah-ubah orientasi (sudut) bidang sensor terhadap sumbu berkas elektron,

e. Mengukur tegangan yang timbul pada ujung-ujung kumparan pada setiap

sudut yang ditentukan.

Jarak pusat sensor ke berkas elektron : Jarak Anoda – Katoda :

Kuat Arus : Tegangan :

(12)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Besaran yang diukur pada penelitian ini adalah intensitas radiasi elektromagnet dan

orientasinya. Kedua besaran tersebut terdeteksi dalam bentuk tegangan pada

ujung-ujung kumparan sensor. Berikut ini adalah hasil pengukuran intensitas radiasi sebagai

fungsi dari jarak sensor terhadap sumber radiasi, kuat arus berkas elektron sebagai

sumber radiasi dan sebagai fungsi dari tegangan pemercepat berkas elektron.

Orientasi radiasi elektromagnet diselidiki dengan cara memutar sensor, yang berupa

kumparan dan dengan menggunakan diameter sensor sebagai sumbu putar, pada sudut

tertentu. Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel terakhir.

1. Pengukuran Intensitas Radiasi :

Ketergantungan terhadap jarak dari sumber : Sudut Orientasi : 0o

Jarak Anoda – Katoda : 0,5 cm Kuat Arus : 0 putaran (minimum) Tegangan : 0 putaran (minimum)

No. Jarak (Cm) Tegangan (mV)

1. 24 5,9

2. 34 2,4

3. 44 1,1

4. 54 0,5

5. 64 0,3

Ketergantungan terhadap kuat arus sumber berkas elektron : Sudut Orientasi : 0o

Jarak Anoda – Katoda : 0,5 cm

Jarak pusat sensor ke berkas elektron : 24 cm Tegangan : 0 putaran (minimum)

No. Kuat Arus (Putaran) Tegangan (mV)

(13)

3. 0,5 putaran 8,9 4. 1 putaran 25,4

Ketergantungan terhadap tegangan pemercepat berkas elektron : Jarak pusat sensor ke berkas elektron : 24 cm

Jarak Anoda – Katoda : 0,5 cm Kuat Arus : 0 putaran (minimum) Sudut Orientasi : 0o

No. Tegangan (Putaran) Tegangan (mV)

1. 0 putaran 6,0 2. 0,25 putaran 12,1 3. 0,5 putaran 15,3 4. 1 putaran 16,7

2. Pengukuran Orientasi Radiasi :

Jarak pusat sensor ke berkas elektron : 24 cm Jarak Anoda – Katoda : 0,5 cm

Kuat Arus : 0 putaran (minimum) Tegangan : 0 putaran (minimum)

No. Sudut (derajat) Tegangan (mV)

1. 0 6,0

2. 30 3,5

3. 60 2,5

4. 90 1,3

B. PEMBAHASAN

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa:

1. Semakin jauh dari sumber radiasi, maka intensitas radiasi semakin kecil. Hal ini

ditunjukkan oleh semakin kecilnya tegangan di ujung-ujung kumparan jika

kumparan tersebut semakin jauh dari sumber radiasi. Untuk menjawab pertanyaan,

apakah intensitas radiasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, masih

(14)

2. Semakin banyak elektron per satuan waktu yang melompat dari katoda ke anoda,

maka semakin besar intensitas radiasi elektromagnet. Perlu disampaikan bahwa

kami belum mengukur secara kuantitatif besar arus tersebut, namun secara

kualitatif diperoleh fakta yang sangat meyakinkan untuk menarik kesimpulan

seperti tersebut di atas. Di samping itu, eksperimen bisa diulang dengan posisi

tombol pengatur kuat arus yang sama untuk menghasilkan kesimpulan yang sama.

3. Semakin tinggi tegangan pemercepat berkas elektron, maka semakin besar

intensitas radiasi elektromagnet. Hal ini terkait dengan energi kinetik yang dimiliki

oleh berkas elektron; semakin tinggi tegangan pemercepat, semakin cepat gerak

elektron, semakin tinggi energi kinetik yang dimiliki elektron dan semakin besar

porsi energi yang berubah bentuk menjadi energi yang dibawa oleh radiasi

elektromagnet.

4. Orientasi kumparan dan seberapa besar tegangan yang terukur pada ujung-ujung

kumparan memberi gambaran awal tentang pola medan magnet, dan juga medan

listrik, pada radiasi elektromagnet yang dihasilkan oleh muatan yang bergerak

dipercepat. Masih diperlukan studi yang lebih mendalam untuk menentukan pola

medan listrik dan medan magnet dengan menggunakan sensor (kumparan) yang

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian tentang rancang bangun

piranti identifikasi radiasi elektromagnetik (kasus di sekitar sinar katoda) adalah sebagai

berikut:

1. Radiasi elektromagnetik dapat dihasilkan dari berkas muatan bergerak lurus yang

dipercepat. Tegangan pemercepat diperoleh dari induktor Ruhmkorff.

2. Untuk mendeteksi radiasi elektromagnetik yang dihasilkan dapat digunakan

kumparan dengan kawat berdiameter 1 mm, jumlah lilitan 100, dan jari-jari

kumparan 15 cm. Intensitas radiasi teramati dalam bentuk beda tegangan (dalam

milivolt) diantara ujung-ujung kumparan.

3. Intensitas radiasi terukur tergantung pada:

a. jarak kumparan (sensor) dengan sumber radiasi

b. kuat arus berkas muatan yang dipercepat

c. tegangan pemercepat.

4. Orientas atau pola medan magnet, dan juga medan listrik, dapat diselidiki dengan

cara memutar kumparan.

B. SARAN

1. Penelitian ini dapat dikembangkan untuk menyelidiki frekuensi radiasi

elektromagnetik yang dipancarkan dengan menggunakan metode resonansi.

2. Selain variasi variabel sebagaimana telah dilakukan, penelitian ini dapat pula

dilengkapi dengan variasi variabel lain seperti :

a. Jarak antara anoda dan katoda pada sumber berkas elektron,

b. Tekanan gas di antara anoda dan katoda,

c. Kelembaban gas di antara anoda dan katoda,

(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. Griffiths, David J., 1984, Introduction to Electrodynamics, Prentice-Hall of India, New Delhi, India.

Referensi

Dokumen terkait

Kelajuan maksimum elektron yang keluar dari permukaan logam akibat radiasi gelombang elektromagnetik tergantung pada …E. Frekuensi dan

Perbandingan jumlah energi yang dipancarkan dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik per satuan waktu dari sebuah benda hitam pada satuan suhu 400 K dan 200

CIDs memancarkan radiasi frekuensi tinggi yang kuat dibandingkan dengan sambaran balik pertama dari petir awan ke tanah ataupun jenis pelepasan muatan di awan lainnya..

Kombinasi medan listrik dan medan magnet pada SUTT (70-150KV) dapat menimbulkan gelombang elektromagnetik (EM) sekaligus radiasi, yang diharapkan dapat dikonversi untuk

Dari lebar tengah puncak lapangan radiasi akan diperoleh dimensi detektor yang dapat digunakan untuk pengukuran laju dosis serap air berkas radiasi foton dari

Pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang berasal dari dalam tanah yang dihasilkan dari berbagai kegiatan, bersama dengan jumlah orang yang mungkin mendapat penyinaran radiasi

Profil dosis yang terbaca dari hasil citra gafchromic film dapat memberikan informasi mengenai berkas radiasi keluaran virtual wedge pada pesawat linnear

Intensitas radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh handphone dari hasil perhitungan menggunakan persamaan dengan mengalikan antara intensitas