• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. PAPARAN BIRO SDM YOGYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "3. PAPARAN BIRO SDM YOGYA"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Outline

HIGHLIGHT APARATUR SIPIL NEGARA

(3)
(4)

HARAPAN BAPAK PRESIDEN

Kesamaan Visi seluruh ASN dari pusat hingga ke daerah.

ASN dapat berlari cepat menyongsong perubahan dunia yang cepat.

ASN yang fokus pada pekerjaan dan berorientasi pada hasil.

Prinsip “money follow program” yang membutuhkan ASN yang fokus bekerja.

ASN harus selalu berubah, karena (1) sistem ketatanegaraan berubah, (2) berjalannya sistem keterbukaan, (3) Teknologi selalu berubah, (4) Adanya persaingan.

ASN yang bekerja berdasarkan data sehingga harapannya pengambilan kebijakan tidak rancu.
(5)

ROLE MODEL ASN

1.

Selalu Kompeten : memperoleh kesempatan pengembangan diri (pelatihan, tugas belajar, ijin belajar)

2.

Selalu taat aturan : unjuk kehadiran, kelengkapan surat tugas, disiplin, terjaganya berkas kepegawaian

3.

Berintegritas : bebas hukuman disiplin (diluar kehadiran), menyerahkan LHKPN/LHKASN, perilaku sesuai PP no.46 tahun 2011
(6)

KEBIJAKAN STRATEGIS SDM

1. Reformasi Birokrasi SDM Kemenristekdikti

2. Prinsip Dasar UU ASN

(7)

2014 - 2016

2020 –2025 Mencapai terobosan-terobosan transformasi 2017 –2020

Mencapai Keunggulan Kinerja

2016 –2017 Transformasi Kelembagaan

1. Penataan Organisasi

• Rekstrukturisasi Unit Eselon I

• Membentuk kantor pelayanan modern

• Analisis & Evaluasi Jabatan

• Analisis Beban Kerja

2. Penyempurnaan Proses bisnis

• Menyempurnakan SOP

3. Peningkatan Disiplin & Manajemen SDM

• Assessment SDM

• Diklat SDM Berbasis Kompetensi

• Pola Mutasi SDM

• Penataan SDM Berbasis Kinerja dan Kompetensi

• Talent Mapping SDM

• Sistem Informasi Management SDM

• Membangun Layanan Unggulan (Quick Win)

(8)

2. Prinsip Dasar UU ASN

Sistem Merit

Kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil, dan wajar tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi kecacatan.

Implementasi Sistem Merit

• Seleksi dan Promosi secara adil dan kompetitif.

• Penerapan sistem fairness.

• Penggajian, reward, dan punishment berbasis kinerja.

• Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik.

• Manajemen SDM secara efektif dan efisien.

(9)

Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan dengan

memakai tolok ukur/standar yang baku

Keterbukaan informasi tidak terbatas pada segelintir orang tertentu saja Adil dan tidak memihak serta

setiap orang punya kesempatan yang sama

(10)

7 Substansi penting UU ASN Nomor 5 Tahun 2014

1. Rekrutmen

Tiap instansi pemerintah wajib :

• Menyiapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan ASN (PNS & PPPK) • Menyiapkan analisis beban kerja

Dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun (pasal 56 ayat 1 dan 2)

2. Pengembangan Karir Pegawai

Berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, kebutuhan instansi, integritas, etos kerja, dan moralitas

3. Penempatan dalam Jabatan/Promosi Jabatan (pasal 13) terdiri atas : • Jabatan Administrasi

• Jabatan Fungsional

(11)

4. Kompetensi / Kesejahteraan

Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas adil dan layak tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan.

5. Manajemen Kinerja

Penilaian kinerja ASN (PNS & PPPK) dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja selevel dan bawahannya, dan dapat dikenakan sangsi apabila tidak tercapainya target kinerjanya.

6. Penegakan Disiplin dan Etika/Perilaku

Terjaminnya serta terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, ASN wajib mematuhi disiplin ASN.

7. Pemberhentian dan Pensiun

(12)

Perubahan Paradigma Manajemen SDM

3. Pengelolaan SDM Kemenristekdikti

CBHRM

Biro SDM

Re

w

ar

d

Sebelum 2007 2007 –2015

BIRO

KEPEGAWAIAN

(13)

Kompensasi dan Kesejahteraan Penggajian dan Tunjangan

P2

P3 P1

UU ASN

(Pasal 80 ayat 142) : Selain gaji, ASN juga menerima tunjangan dan fasilitas antara lain tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan.

Konsep 3P

Pay for person (P1), pay for position (P2), pay for perfomance(P3)

Gaji Pokok

Pangkat dan Golongan

Masa Kerja

Pendidikan/Profesi/Kompetensi

Berdasarkan Posisi/Kedudukan

Job Struktural

Job Fungsional

Tanggung Jawab

(14)

14

(15)

1.

PP Nomor 46 Tahun 2011

2.

Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013

(16)

SASARAN KERJA

PEGAWAI

Sasaran Kerja Pegawai selanjutnya disingkat SKP adalah

rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang

PNS

Setiap PNS pada awal tahun wajib menyusun SKP

berdasarkan rencana kerja tahunan instansi

(17)

Memuat kegiatan tugas jabatan

Mengacu pada RKT/PKT

Sebagai implementasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan dan harus berorientasi pada hasil secara nyata dan terukur

(18)

BAHAN-BAHAN PENYUSUNAN SKP

18

Rencana Kerja Tahunan atau Penetapan Kinerja Tahunan organisasi bersangkutan

Dokumen Organisasi dan Tata Kerja organisasi bersangkutan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

Dokumen DIPA/RKAKL/POK

Dokumen uraian tugas/jabatan pemegang jabatan

Peta jabatan yang telah divalidasi

Prosedur Operasional Standar (SOP) pelaksanaan tugas/pekerjaan Laporan capaian pelaksanaan tugas tahun sebelumnya

(19)

TARGET adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap

pelaksanaan tugas jabatan

TARGET SKP

Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya berasal dari unit organisasi bersangkutan, maka penetapan target didasarkan pada RKT yang telah ditetapkan

Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional umum dengan sifat tugas yang input/bahan kerjanya berasal dari output/hasil kerja unit organisasi lain, maka penetapan target didasarkan pada asumsi rata-rata tahun sebelumnya

(20)

TARGET SKP KUANTITAS (target output) KUALITAS (target kualitas)

Diprediksi pada mutu hasil kerja yg terbaik, kualitas diberikan nilai paling tinggi 100

WAKTU

(target waktu)

Waktu yg dibutuhkan yg dibutuhkan utk menyelesaikan, misalnya:

bulanan, triwulan, kuartal, semesteran, dan tahunan

BIAYA

(target Biaya)

Biaya yang dibutuhkan utk menyelesaikan suatu

pekerjaan dalam 1 tahun, misalnya: jutaan, ratusan juta, miliaran, dll.

SKP PALING SEDIKIT MELIPUTI ASPEK KUALITAS, KUANTITAS, BIAYA DAN WAKTU

(21)

PRINSIP PENYUSUNAN

JELAS, kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas

DAPAT DIUKUR, kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara kuantitas maupun kualitas

RELEVAN, kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas masing-masing

DAPAT DICAPAI, kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan PNS

MEMILIKI TARGET WAKTU, kegiatan yang dilakukan harus dapat ditentukan waktunya

(22)

ESELON I Tugas Fungsi

ESELON II Tugas Fungsi

ESELON III Tugas Fungsi

ESELON IV Tugas

STAF (JFU)

Koordinasi, pembinaan, penyelenggaraan, perumusan kebijakan, menetapkan, penyusunan, pemberian bimbingan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, dll

Penyusunan, pelaksanaan urusan, pengelolaan, pembinaan, pengkajian, koordinasi pelaksanaan, fasilitasi dan bimbingan, evaluasi dan pemantauan, dll

Pulahta*, koordinasi dan sinkronisasi, pelaksanaan, pengelolaan, pengkajian, penyusunan, pengembangan, fasilitasi dan bimbingan, evaluasi, perumusan kebijakan, pemantauan dan evaluasi, dll

Penyusunan bahan, melakukan urusan, penelaahan, pengkajian, pulahta, pemantauan dan evaluasi, pengelolaan dan perawatan sarpras, penyimpanan, dll

RANAH KATA-KATA DALAM OTK

Menyiapkan konsep, menyiapkan bahan, menganalisis, meng-entry

data, memeriksa berkas, mengumpulkan, menerima, menyortir, mengirim, dll.

Ranah kata-kata uraian tugas jabatan

PRINSIP PEKERJAAN DIBAGI HABIS TERGAMBAR DI DALAM ORGANISASI DAN TATA KERJA (OTK) SETIAP UNIT KERJA

22

(23)

SKP ESELON I

Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada renstra dan RKT yang dijabarkan sesuai dengan tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam SKP pejabat struktural eselon I

Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada SKP eselon I dijabarkan sesuai dengan tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam SKP pejabat struktural eselon II

SKP ESELON II

Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada SKP eselon II dijabarkan sesuai dengan tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam SKP pejabat struktural eselon III

SKP ESELON III

Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada SKP eselon III dijabarkan sesuai dengan tugas, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam SKP pejabat struktural eselon IV

SKP ESELON VI

Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada SKP eselon IV dijabarkan sesuai dengan tugas, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai kegiatan dalam SKP pejabat fungsional umum

(24)

1. PNS yang melaksanakan tugas belajar

PNS yang sedang melaksanakan tugas belajar di dalam maupun di luar negeri

tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun. Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun dinilai dari prestasi akademik dan unsur perilaku kerja, dan dilakukan oleh pejabat penilai dengan menggunakan bahan-bahan penilaian prestasi akademik yang bersangkutan

Untuk yang tugas belajar di luar negeri bahan-bahan penilaian prestasi akademik diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi melalui perwakilan R.I di negara yang bersangkutan.

Untuk yang tugas belajar dalam negeri bahan-bahan penilaian prestasi akademik diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan

Contoh nilai SKP :

Ahmad Anis S.H., melaksanakan tugas belajar di Groningen University, Belanda dengan nilai akademik 85 (baik), maka nilai SKP pada akhir tahun adalah nilai akademik dikalikan dengan 60% ( 85 x 60% = 51).

PENGECUALIAN DARI PENYUSUNAN SKP

(25)

2. PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada Pemda Provinsi/ Kabupaten/Kota atau instansi pemerintah lainnya, penilaian prestasi kerja dilakukan oleh pejabat penilai di mana yang bersangkutan bekerja

3. PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada negara sahabat, lembaga internasional, organisasi profesi, dan badan-badan swasta yang ditentukan oleh pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun.

Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun hanya dinilai dari unsur perilaku kerja, dan dilakukan oleh pimpinan instansi induknya atau pejabat lain yang ditunjuk, berdasarkan bahan yang diperoleh dari instansi tempat yang bersangkutan bekerja

4. PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara atau pimpinan/anggota lembaga non struktural

5. PNS yang Cuti di Luar Tanggungan Negara

6. PNS yang sedang menjalani Masa Persiapan Pensiun

(26)

Penyusunan SKP bagi PNS yang mutasi/ pindah, maka penyusunan SKP dilakukan pada awal bulan sesuai dengan SPMT atau SPMJ

Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/cuti besar harus mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu.

Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan.

Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.), maka tugas-tugas sebagai Plt. dihitung sebagai tugas tambahan.
(27)

SKP bagi PNS yang kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka untuk penyusunannya berlaku ketentuan sbb:

1. Jika kegiatan yang dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka dimasukkan kedalam SKP yang bersangkutan

2. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka kinerja yang bersangkutan dinilai sebagai tugas tambahan.

Penyusunan SKP bagi PNS yang menduduki jabatan rangkap
(28)

ESELON I/PIMPINAN PTN/UPT KEMRISTEKDIKTI ● Mengkoordinasikan ● Menyelenggarakan ● Menetapkan ● Melaksanakan ESELON II ● Menyusun ● Melaksanakan ● Mengelola ● Membina ESELON III ● Melaksanakan ● Mengelola ● Mengkaji ● menyusun

● Menyusun bahan

● Melakukan urusan

● Menelaah

● Mengkaji

ESELON IV

FUNGSIONAL UMUM ● Mengumpulkan bahan

● Menganalisis

● Memeriksa berkas

● Menyiapkan konsep

CONTOH RANAH KATA-KATA DALAM MENYUSUN SKP

(29)

Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepegawaian

RKT ORGANISASI TAHUN 2015

menyusun usul kenaikan pangkat dengan target kuantitas 10.000 dokumen, kualitas 100, waktu 12 bulan, biaya Rp 1 milyar

SKP ESELON I

1. Melaksanakan penyiapan usul KP untuk golongan ruang IV/c ke atas dengan target kuantitas 2000 dokumen, kualitas 100, waktu 12 bulan, biaya Rp 200 juta.

2. Menyusun usul dan menetapkan KP untuk golongan ruang IV/b ke bawah dengan target kuantitas 8000 dokumen, kualitas 100, waktu 12 bulan, biaya Rp 800 juta

CONTOH PEMBUATAN SKP

(30)

1. Menyiapkan bahan penyusunan usul KP ke golru IV/c ke atas periode 1 April 2015

dengan, target kuantitas 1000 dokumen,

kualitas 100, waktu 2 bulan, biaya Rp 100 juta

2. Menyiapkan bahan penyusunan usul KP ke golru IV/c ke atas periode 1 Oktober 2015

dengan, target kuantitas 1000 dokumen,

kualitas 100, waktu 2 bulan, biaya Rp 100 juta

3. Menyiapkan bahan penyusunan usul dan penetapan KP ke golru IV/b ke bawah periode 1 April 2015 dengan, target

kuantitas 4000 dokumen, kualitas 100, waktu 2 bulan, biayaRp 400 juta

4. Menyiapkan bahan penyusunan usul dan penetapan KP ke golru IV/b ke bawah periode 1 oktober 2015 dengan, target

kuantitas 4000 dokumen, kualitas 100, waktu 2 bulan, biayaRp 400 juta

5. Dst...

SKP ESELON III

1. Memeriksa bahan penyusunan usul KP

IV/b ke atas periode 1 April dengan target kuantitas 1000 dokumen,

kualitas 100, waktu2 bulan

2. Memeriksa bahan penyusunan usul KP

IV/b ke atas periode 1 Oktober dengan target kuantitas 1000 dokumen,

kualitas 100, waktu2 bulan

3. Memeriksa bahan penyusunan usul KP

IV/b ke bawah periode 1 Oktober

dengan target kuantitas 4000 dokumen,

kualitas 100, waktu2 bulan

4. Memeriksa bahan penyusunan usul KP

IV/b ke bawah periode 1 Oktober

dengan target kuantitas 4000 dokumen,

kualitas 100, waktu2 bulan

5. Dst...

SKP ESELON IV

1. Memeriksa kelengkapan berkas usulan KP ke golru

IV/c ke atas periode 1 April

dgn target kuantitas 500 berkas, kualitas 100, waktu 2 bulan

2. Menyiapkan bahan penyusunan usul KP IV/b ke atas periode 1 April dgn target kuantitas 500 dokumen, kualitas 100, waktu 2 bulan.

3. Mengirimkan dokumen usul KP IV/b ke atas periode 1 April dengan target kuantitas 500 dokumen,

kualitas 100, waktu 2 bulan

4. Dst...

FUNGSIONAL UMUM (Pemroses Kepegawaian, jumlah 2 orang)

(31)

1. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan sebutan sbb:

a) 91 – ke atas : Sangat baik b) 76 – 90 : Baik

c) 61 – 75 : Cukup d) 51 – 60 : Kurang

e) 50 – ke bawah : Buruk

2. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target yang sudah

direncanakan (kontrak kerja)

3. Dalam hal realisasi kerja melebihi dari target maka penilaian capaian SKP dapat lebih dari 100 (seratus)

PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)

(32)

MENGHITUNG TINGKAT CAPAIAN SKP

Untuk mengukur tingkat capaian pelaksanaan kegiatan tugas jabatan digunakan 4 aspek pengukuran yaitu aspek kuantitas, aspek

kualitas, aspek waktu, dan aspek biaya.

a. Aspek kuantitas menggunakan rumus :

contoh :

seorang staf mempunyai tugas mencatat dokumen kepegawaian ke dalam kartu induk dan daftar isi serta menyimpan dan memelihara arsip kepegawaian ke dalam tata naskah dengan target kuantitas = 1000 data, ternyata yang bersangkutan

hanya mampu menyelesaikan 800 data pada target waktu yang telah ditentukan .

800

Aspek kuantitas = --- x 100 1000

= 80

32

Realisasi Output

(33)

Kriteria Nilai Keterangan

91 – 100 Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan pelayanan di

atas standar yg ditentukan dll.

76 - 90 Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada kesalahan besar,

revisi, dan pelayanan sesuai standar yg telah ditentukan dll.

61 - 75 Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan

besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar yg ditentukan

51 -60 Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi, dan

pelayanan tidak cukup memenuhi standar yg ditentukan dll.

50 ke bawah Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar yg ditentukan dll.

Realisasi Kualitas (RK)

Aspek kualitas = --- x 100 Target Kualitas (TK)

Pedoman dalam menentukan realisasi Kualitas (RK)

(34)
(35)
(36)

MENGHITUNG NILAI CAPAIAN SKP PERKEGIATAN YANG DILAKUKAN

36

NAK + NAKw + NAW + NAB NCSKP =

---4

Contoh :

Nilai Aspek Kualitas (AK) = 85

Nilai Aspek Kuantitas (Akw) = 75

Nilai Aspek Waktu (AW) = 80

Nilai Aspek Biaya (AB) = 80

85 + 75 + 80 + 80

NCSKP = --- = 80 4

Catatan :

(37)

Penilaian SKP Apabila Terjadi Faktor-Faktor di luar Kemampuan PNS

Penilaian SKP bagi PNS apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS, maka penilaiannnya disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di luar SKP yang telah ditetapkan.

Contoh 1:

Atas target SKP mengelola 100 data kepegawaian pada tahun 2014 s.d. Maret, telah menyelesaikan 40 data, namun pada bulan April 2014 terjadi bencana alam sehingga kantor tidak dapat melakukan aktifitas sampai dengan Desember 2014. Dalam hal demikian maka untuk penilaian SKP pada akhir tahun tanpa dilakukan penghitungan menggunakan rumus SKP namun langsung diberikan penilaian berdasarkan pertimbangan obyektif yaitu antara nilai 76 s.d. 100, yang dituangkan dibawa formulir penilaian dengan mempertimbangkan kondisi penyebabnya.

Contoh 2:

Target SKP yang telah disusun realisasinya sangat tergantung pada pihak/unit kerja/ instansi lain. Misalnya rencana target penyelesaian kenaikan pangkat tenaga dosen pada tahun 2014 adalah

(38)

PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN

(39)
(40)

PENILAIAN KREATIVITAS

(41)
(42)
(43)

Setiap PNS wajib

Mencapai sasaran kerja pegawai yang

ditetapkan

Persentase capaian beban kerja yang

disepakati dlm 1 tahun JENIS HUKUMAN

25 % s.d. 50% Sedang

Dibawah 25% Berat

(44)

PERILAKU KERJA

Perilaku Kerja yaitu setiap tingkah laku, sikap atau

tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak

melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(45)

PENILAIAN PERILAKU KERJA

Meliputi aspek :

1. Orientasi pelayanan 2. Integritas

3. Komitmen 4. Disiplin

5. Kerja sama, dan

6. Kepemimpinan, hanya dilakukan bagi PNS yang menduduki jabatan

struktural(termasuk tugas tambahan

sebagai pimpinan PTN)

1. Penilaian dilakukan oleh pejabat penilai sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan

2. Pejabat penilai dapat

mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat di lingkungan unit kerja masing-masing

(46)

Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb:

a)

91

100

: Sangat baik

b)

76

90

: Baik

c)

61

75

: Cukup

d)

51

60

: Kurang

e)

50

ke bawah

: Buruk

(47)

NO UNSUR YG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

1 Orientasi

Pelayanan

1

Selalu dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik-baiknya dengan sikap sopan dan sangat memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

91 - 100 Sangat baik

2

Pada umumnya dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap sopan serta memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi

76 - 90 Baik

3

Adakalanya dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan cukup baik dan sikap cukup sopan serta cukup memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

61 - 75 Cukup

4

Kurang dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap kurang sopan serta kurang memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi.

51 - 60 Kurang

5

Tidak pernah dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan baik dan sikap tidak sopan serta tidak memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun

50 ke

bawah Buruk

(48)

PEDOMAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS N O UNSUR YG DINILAI URAIAN NILAI ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

2 Integritas

1

Selalu dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, ikhlas, dan tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya serta berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

91 - 100 Sangat baik

2

Pada umumnya dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, ikhlas, dan tidak pernah menya-lahgunakan wewenangnya tetapi berani menang-gung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

76 - 90 Baik

3

Adakalanya/kadang-kadang dalam melaksanakan tugas bersikap cukup jujur, cukup ikhlas, dan kadang-kadang menyalahgunakan wewenang-nya serta cukup berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

61 - 75 Cukup

4

Kurang jujur, kurang ikhlas, dalam melaksanakan tugas dan sering menyalahgunakan wewenangnya tetapi kurang berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

51 - 60 Kurang

5

Tidak pernah jujur, tidak ikhlas, dalam melaksanakan tugas, dan selalu menyalahgunakan wewenangnya serta tidak berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

50 ke

(49)

NO UNSUR YG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

3 Komitmen

1

Selalu berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.

91 - 100 Sangat baik

2

Pada umumnya berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.

76 - 90 Baik

3

Adakalanya berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepen-tingan kedinasan daripada kepenkepen-tingan pribadidan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.

61 - 75 Cukup

4

Kurang berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan dari-pada kepentingan pribadidan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.

51 - 60 Kurang

5

Tidak pernah berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan

50 ke

(50)

NO UNSUR YG DINILAI URAIAN NILAI ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

4 Disiplin

1

Selalu mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati ketentuan jam kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.

91 - 100 Sangat baik

2

Pada umumnya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan baik.

76 - 90 Baik

3

Adakalanya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja serta cukup mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan cukup baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja.

61 - 75 Cukup

4

Kurang mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa kurang tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja serta kurang mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan kurang baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.

51 - 60 Kurang

5

Tidak pernah mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tidak tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja serta tidak mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan kurang baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 31 (tiga puluh satu) hari kerja.

50 ke

(51)

NO UNSUR YG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

5 Kerjasama

1

Selalu mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.

91 - 100 Sangat baik

2

Pada umumnya mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.

76 - 90 Baik

3

Adakalanya mampu bekerja-sama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta adakalanya menghargai dan menerima pendapat orang lain, kadang-kadang bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.

61 - 75 Cukup

4

Kurang mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta kurang menghargai dan menerima pendapat orang lain, kurang bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.

51 - 60 Kurang

5

Tidak pernah mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan baik didalam maupun di luar organisasi serta tidak menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah

50 ke

(52)

NO UNSUR YG

DINILAI URAIAN

NILAI

ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6

6 Kepemimpinan

1

Selalu bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan teladan yang baik, kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan meng-gerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

91 - 100 Sangat baik

2

Pada umumnya bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan teladan yang baik, kemampuan mengerakkan tim kerja untuk men-capai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

76 - 90 Baik

3

Adakalanya bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan teladan, cukup mampu mengerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, serta cukup mampu menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta cukup mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

61 - 75 Cukup

4

Kurang bertindak tegas dan terkadang memihak, kurang mampu memberikan teladan yang baik, kurang mampu mengerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, serta kurang mampu menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta kurang mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

51 - 60 Kurang

5

Tidak pernah mampu bertindak tegas dan memihak, tidak memberikan teladan yang baik, tidak mampu mengerakkan tim kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, tidak mampu menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta tidak mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

50 ke

(53)
(54)

54

(55)

55

Karena kepentingan kedinasan Sdr. Ali Muktar Raja, S.Sos., dimutasikan ke unit kerja lain pada bulan Juli 2OI4, sehingga hanya sebagian kegiatan tugas jabatan yang

dapat dilakukan dari target 12 bulan menjadi 6 bulan maka target tahunannya disesuaikan sebagai berikut:

Untuk target kuantitas : 6 x 500 = 250 I2

Jadi, awal target kuantitas 500 NP menjadi 250 NP.

Untuk target kualitas setiap output tetap 100

Untuk target waktu : 6 x 12 = 6 I2

(56)
(57)
(58)
(59)

Maka pada akhir tahun 2OI4 yang bersangkutan memperoleh penilaian SKP sebagai berikut :

Penilaian SKP unit kerja lama ditambah penilaian SKP unit kerja baru hasilnya dibagi 2 (dua)

Nilai SKP pada unit kerja lama = 89,O4 Nilai SKP pada unit kerja baru = 77

89,04 + 77 = 166,04 = 83,02 2

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini akan menggunakan kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematik

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have

[r]

diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti tentang pemahaman perawat tentang penerapanRJPdipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu umur, pendidikan,

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah

Salah satu isi hukum adat laot ini adalah larangan untuk menebang pohon-pohon di tepi pantai dan larangan penangkapan ikan dengan metode tertentu. Selain itu adanya penetapan