• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjas METODE PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penjas METODE PEMBELAJARAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMP Tahun 2016

PRAKTIK MENGANALISIS PROSES PEMBELAJARAN

A. Tujuan Peserta dapat:

1. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik;

2. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Problem-based Learning; 3. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Project-based Learning; 4. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Inquiry Learning; dan

5. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Discovery Learning.

B. Petunjuk

1. Bentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 orang.

2. Baca materi pelatihan berjudul Analisis Model-model Pembelajaran dan tulis pengertian dan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, Problem-based Learning, Project-based Learning,

Inkuiri, dan Discovery Learning (30 menit).

3. Diskusikan catatan-catatan tersebut dalam kelompok Anda. 4. Sajikan hasil kerja kelompok Anda kepada kelas (10 menit).

No.

Pendekatan/

model

Pembelajaran

Pengertian dan Langkah-langkah Pembelajaran

1

Saintifik

Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, langkah-langkah

pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: 1. Mengamati

Siswa mengamati fenomena dengan indera (mendengarkan, melihat, membau, meraba, mengecap) dengan atau tanpa alat (untuk

menemukan masalah). 2. Menanya

Siswa merumuskan pertanyaan berangkat dari masalah yang diperoleh dari pengamatan.

3. Mengumpulkan informasi/mencoba

Siswa mengumpulkan informasi/data dengan (berbagai) teknik yang sesuai, misalnya eksperimen, pengamatan, wawancara, survey, dan membaca dokumen-dokumen.

4. Menalar/mengasosiasi

Siswa mengolah informasi/data yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan dan menarik kesimpulan.

5. Mengomunikasikan

Siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan (kesimpulan) berdasarkan hasil penalaran/asosiasi informasi/data secara lisan dan/atau tertulis.

2

Problem Based

Learning

pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik dalam rangka mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial,

keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.

Langkah-langkah PBL :

1.

Orientasi terhadap masalah:

Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik . Dalam tahap ini guru dapat langsung menyodorkan sebuah masalah, tetapi dapat juga menyajikan “situasi masalah”. Caranya dengan mengajak siswa mengamati suatu fenomena baik langsung maupun

(2)

tidak langsung (lewat video, gambar, teks). Dari kegiatan ini siswa diminta untuk menetapkan masalah atau pengetahuan yang belum dan ingin diketahui (gap of knowledge)

2. Organisasi belajar:

Tahap ini guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu dengan mengidentifikasi apa yang perlu mereka ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang sudah diidentifikasi. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut.

3. Penyelidikan individual maupun kelompok : Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi (dapat berupa pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara , misalnya dengan observasi mendalam, membaca, survey, wawancara, dan sebagainya untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah. Langkah ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.

4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah: Pada tahap ini guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang dipandang paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, secara tertulis maupun dalam bentuk power point slides untuk dipresentasikan.

5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah: Lewat presentasi laporan penyelesaian masasah, guru

membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan.

3

Project Based

Learning

Pembelajaran yang menekankan aktivitas-aktivias menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk nyata. Produk yang dimaksud dapat berupa desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain.

Langkah-langkah PJBL : 1. Penentuan projek:

Guru bersama dengan peserta didik menentukan tema/topik projek. Hal ini dapat diawali dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) yang mengarahkan peserta didik menentukan sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan serangkaian kompetensi dasar (KD) dalam satu mapel atau lintas mapel. 2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek:Guru memfasilitasi Peserta didik untuk merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek beserta pengelolaannya

3. Penyusunan jadwal pelaksanaan projek:

Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancang.

4. Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru: Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik dalam melaksanakan rancangan projek yang telah dibuat

5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek: Guru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil karyanya

6. Evaluasi proses dan hasil projek:

Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas projek

4

Inquiry Learning

pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir sistematis.

1. Merumuskan masalah: Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan dan memahami masalah nyata yang telah disajikan.

(3)

Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMP Tahun 2016

2. Merumuskan hipotesis:

Guru membimbing peserta didik merumuskan hipotesis dengan cara mengajukan berbagai pertanyaan untuk memancing jawaban sementara peserta didik atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. 3. Mengumpulkan data:

Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan fakta atau data yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan sementara (hipotesis) yang sudah dirumuskan sebelumnya. Caranya dapat dengan wawancara mendalam, membaca, atau survey

4. Menguji hipotesis:

Guru mengarahkan peserta didik untuk mencocokkan jawaban sementara dengan jawaban yang dibangun dari data yang telah dikumpulkan lewat berbagai cara. Hasil akhir yang diharapkan adalah menerima jawaban yang berdasarkan data.

5. Merumuskan simpulan

Guru membimbing peserta didik mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebiknya guru mempu menunjukkan pada peserta didik data mana yang relevan.

5

Discovery Learning

Pembelajaran untuk menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.

Langkah-langkah Discovery Learning :

1.

Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Guru memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, meminta siswa membaca buku, mengamati fenomena lewat video klip atau gambar, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada suatu masalah .

2.

Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan kompetensi dasar/indikator, kemudian dipilih satu atau beberapa dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan

masalah).

3.

Data collection (Pengumpulan Data)

Guru meminta para siswa mengumpulkan informasi atau data yang relevan sebanyak-banyaknya untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244).

4.

Data Processing (Pengolahan Data)

Semua informasi yang berasal hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, diolah, dipilih, dipilah, diklasifikasikan, ditabulasikan, bila perlu dihitung dengan cara tertentu, serta ditafsirkan atau dimaknai.

5.

Verification (Pembuktian)

Hasil pengolahan data di atas dihubungkan dengan pertanyaan yang sudah dirumuskan sebelumnya atau melakukan pemeriksaan secara cermat terhadap hasil olah data untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya (Syah, 2004:244).

Referensi

Dokumen terkait

Studi Analisis Pra Penerapan Prinsip Food Safety Yang Berimplikasi Terhadap Jaminan Keamanan Makanan Di Kampung Gajah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh bukti empiris dan mengetahui apakah faktor-faktor ukuran perusahaan, tingkat

Untuk merancang Triples suatu entitas perlu dibuatkan dua arah, yang pertama adalah relasi antara subjek dengan objek predikatnya dengan menggunakan kata kerja aktif,

QFOHVLVSBO LBEBSVSFB NBVQVO LSFBUJOJO QMBTNB EBO IBTJM QFOHBNBUBO UFSIBEBQ HBNCBSBO IJTUPMPHJT HJOKBM NFOVOKVLLBO CBIXB FGFLUJWJUBT OFGSPQSPUFLUJG JOGVT EBVO TVLVO

4.14 Hubungan Faktor Pendorong Pria Pasangan Usia Subur dengan Keikutsertaan dalam Vasektomi di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2013

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis faktor – faktor penyebab kecacatan atau defect, menghitung tingkat kecacatan yang terjadi pada produk

Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya, sehingga dapat diajukan dalam ujian sidang Karya Tulis Ilmiah pada Program Studi D3

PERBANDINGAN KADAR PROTEIN PADA SUSU FORMULA YANG DISEDUH DENGAN AIR MENDIDIH DAN AIR DISPENSER.. IMANIAR