• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

NOMOR 14 TAHUN 2010

DAN ANGKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI,

Menimbang : a. bahwa fungsional Penilik dan angka kreditnya yang diatur dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

Fungsional dan Angka Kreditnya tidak sesuai dengan perkembangan profesi dan kompetensi Penilik;

b. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan kembali Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Fungsional Penilik dan- Angka Kreditnya

Mengingat

:

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

(2)

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia 2003 78, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor sebagaimana telah dua kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4844);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966

Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1966 Nomor 7, Tarnbahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 2797);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977

Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tarnbahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor

sebagaimana telah sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 8 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 21);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980

Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara lndonesia Tahun 1980 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3176);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1994 Nomor 22,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3547);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000

(3)

lndonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4332);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Repu blik lndonesia Nomor 401 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4192);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000

Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4 1 93);

11. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 2000

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 401 9);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 164);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

(4)

13. Peraturan Nomor 19 Tahun 2005

Standar Pendidikan (Lembaran Negara Tahun

2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4496);

14. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 Pegawai Negeri 15. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005

Kedudukan, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara sebagaimana

diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

16. Peraturan Presiden 841P Tahun 2009 Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu

Memperhatikan : 1. Menteri Pendidikan dengan surat Nomor:

8 Mei 2009;

2. Pertimbangan Teknis Kepegawaian Negara

dengan surat Nomor 14

September 2009;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN NEGARA PENDAYAGUNAAN

APARATUR NEGARA DAN BIROKRASI

DAN ANGKA

BAB

KETENTUAN UMUM 1

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini yang dimaksud dengan:

1. yang mempunyai ruang

tanggung jawab, dan wewenang untuk kegiatan

mutu dan dampak program pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kesetaraan dan keaksaraan, serta pada

Pendidikan dan Informal (PNFI) sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang diduduki Pegawai Negeri

7 I

mutu dan dampak program pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kesetaraan dan keaksaraan, serta kursus pada

(5)

3. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang yang diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, danlatau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

4. Pendidikan nonformal pendidikan kecakapan pendidikan anak

usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan

mengembangkan kemampuan peserta didik.

5. Satuan pendidikan nonformal terdiri lembaga kursus, lembaga pelatihan,

kelompok kegiatan masyarakat, dan majelis taklim, serta

satuan pendidikan yang sejenis.

6. Kursus diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal

pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan sikap untuk

diri, mengembangkan profesi, bekerja, danlatau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

7. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

8. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap kegiatan danlatau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang dicapai oleh Penilik dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.

Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh

pejabat yang dan bertugas prestasi kerja Penilik.

BAB

KEDUDUKAN, POKOK, DAN

fungsional Penilik termasuk dalam pendidikan lainnya.

(1) Penilik berkedudukan sebagai pelaksana fungsional pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PAUD, pendidikan kesetaraan dan keaksaraan,

serta kursus pada jalur di Pendidikan atau

yang

(6)

pokok Penilik adalah melaksanakan kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program PNFI.

Jenis Penilik berdasarkan bidang tugasnya terdiri PAUD, Penilik pendidikan kesetaraan dan keaksaraan, serta Penilik kursus.

BAB DAN

(1) lnstansi Pembina fungsional Penilik adalah Kementerian Pendidikan Nasional.

(2) lnstansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai pembinaan antara lain:

a. menyusun petunjuk teknis pelaksanaan fungsional Penilik; b. menyusun pedoman formasi fungsional Penilik;

c. menetapkan standar kompetensi fungsional Penilik; d. Menyusun pedoman uji kompetensi fungsional Penilik;

e. mengusulkan fungsional Penilik;

f. melakukan sosialisasi fungsional Penilik serta petunjuk pelaksanaannya;

g. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional Penilik; h. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan fungsional Penilik; i. mengembangkan sistem informasi fungsional Penilik;

j. memfasilitasi pelaksanaan pokok fungsional Penilik; k. memfasilitasi pembentukan dan pembinaan organisasi profesi Penilik; I. memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik

Penilik;

m. melakukan bimbingan teknis kompetensi dan profesionalitas fungsional Penilik; dan

n. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan fungsional Penilik.

BAB

(7)

a. Pendidikan, meliputi:

1. pendidikan sekolah dan memperoleh ijazahlgelar; dan

2. pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional Penilik serta memperoleh Tanda Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat. b. Kegiatan pengendalian mutu program PNFI, meliputi:

1. perencanaan program pengendalian mutu PNFI; 2. pelaksanaan pemantauan program PNFI;

3. pelaksanaan penilaian program PNFI;

4. pelaksanaan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan PNFI; dan

5. penyusunan hasil pengendalian mutu PNFI.

c. Kegiatan evaluasi dampak program PNFI, meliputi:

1. penyusunan rancanganldesain evaluasi dampak program PNFI; 2. penyusunan instrumen evaluasi dampak program PNFI;

3. pelaksanaan dan penyusunan hasil evaluasi dampak program PNFI; dan

4. presentasi hasil evaluasi dampak program PNFI. d. Kegiatan pengembangan profesi, meliputi:

1. pembuatan karya ilmiah danlatau penelitian di bidang PNFI;

2. buku dan bahan lainnya di bidang PNFI; dan

3. pembuatan buku pedomanlpetunjuk pelaksanaanl petunjuk teknis di bidang pengendalian mutu PNFI.

e. Kegiatan penunjang pelaksanaan Penilik, meliputi:

1. di bidang pengendalian mutu dan evaluasi dampak

program PNFI;

2. keikutsertaan dalam seminarllokakarya di bidang PNFI;

3. partisipasi aktif dalam penerbitan bukulmajalah di bidang PNFI; 4. studi banding di bidang pengendalian mutu program PNFI; 5. keanggotaan dalam tim penilai fungsional Penilik;

6. perolehan penghargaanltanda jasaltanda kehormatanlsatya karya satya;

(8)

BAB V

JENJANG DAN PANGKAT

(1) fungsional Penilik adalah tingkat keahlian.

(2) Jenjang Penilik dari yang paling sampai dengan yang paling tinggi, yaitu:

a. Penilik Pertama; b. Penilik Muda; c. Penilik Madya; dan d. Penilik Utama.

(3) Jenjang pangkat Penilik sebagaimana dimaksud pada ayat sesuai dengan jabatannya, yaitu:

a. Penilik Pertama:

Penata Muda Tingkat I, ruang

,

b. Penilik Muda:

1. Penata, ruang dan

2. Penata Tingkat I, ruang

c. Penilik Madya:

1. Pembina, ruang

2. Pembina Tingkat I, ruang dan

3. Pembina Utama Muda, ruang

d. Penilik Utama:

Pembina Utama Madya, ruang

(4) Jenjang pangkat dan Penilik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang

(5) Penetapan jenjang Penilik untuk pengangkatan dalam

ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, sehingga dimungkinkan pangkat dan tidak sesuai dengan pangkat dan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(6) Setiap kenaikan jenjang Penilik harus kompetensi.

(9)

BAB

DAN UNSUR YANG DALAM

ANGKA

(1) Rincian kegiatan Penilik sesuai dengan jenjang sebagai berikut: a. Penilik Pertama, yaitu:

Menyusun rencana kerja tahunan pengendalian mutu sebagai anggota;

2. Menyusun rencana kerja triwulan pengendalian mutu satuan PNFI; 3. Membuat instrumen pemantauan program PNFI;

4. Mengumpulkan data pemantauan pelaksanaan program PNFI; 5. Menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan program PNFI;

6. Melaksanakan diskusi terfokus hasil pemantauan sebagai anggota;

7. Menyusun hasil pemantauan;

8. Membuat instrumen penilaian program pada satuan PNFI berdasarkan standar pendidikan;

9. Melaksanakan, menganalisis, dan melaporkan hasil penilaian program pada satuan PNFI;

10. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan standar pendidikan dengan sasaran perorangan;

11. Menyusun triwulan; dan

12. Menyusun tahunan sebagai anggota; b. Penilik Muda, yaitu:

1. Menyusun rencana tahunan pengendalian mutu sebagai anggota; 2. Menyusun rencana kerja triwulan pengendalian mutu satuan PNFI;

3. Membuat instrumen pemantauan program PNFI;

4. Mengumpulkan data pemantauan PNFI;

5. Menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan program PNFI; 6. Membuat desain diskusi terfokus hasil pemantauan;

7. Melaksanakan diskusi terfokus hasil pemantauan sebagai anggota;

8. Menyusun hasil pemantauan;

(10)

10. Melaksanakan, menganalisis, dan melaporkan program pada satuan PNFI;

11. Melakukan pembimbingan dan kepada pendidik dan

tenaga berdasarkan standar pendidikan dengan sasaran

12. Menyusun triwulan; dan

13. Menyusun tahunan sebagai anggota; c. Penilik Madya, yaitu:

1. Menyusun rencana tahunan pengendalian mutu sebagai ketua atau anggota;

2. Menyusun rencana triwulan pengendalian mutu program PNFI; 3. Membuat instrumen pemantauan program PNFI;

4. Mengumpulkan data program PNFI;

5. Menganalisis hasil pelaksanaan program PNFI;

6. Melaksanakan diskusi terfokus hasil pemantauan sebagai ketua atau anggota;

7. Menyusun hasil pemantauan;

8. Membuat instrumen penilaian program pada satuan PNFI berdasarkan standar pendidikan;

9. Melaksanakan, menganalisis, dan melaporkan hasil penilaian pada satuan PNFI;

10. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan standar pendidikan dengan sasaran kelompok;

11. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan PNF dalam melakukan penelitian atau pengembangan, pembelajaran, pelatihan, danlatau pembimbingan dengan sasaran perorangan;

12. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan PNF dalam menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran dan teknologi informasi untuk kegiatan pembelajaran, pelatihan, dan bimbingan dengan sasaran perorangan; 13. Menyusun triwulan; dan

(11)

d. Penilik Utama, yaitu:

1. Menyusun rencana tahunan pengendalian mutu PNFI sebagai ketua atau anggota;

2. Menyusun rencana triwulan pengendalian mutu satuan PNFI; 3. Melaksanakan diskusi terfokus hasil pemantauan sebagai anggota; 4. Membuat instrumen penilaian program pada satuan PNFI berdasarkan

standar pendidikan;

5. Melaksanakan, menganalisis, dan melaporkan hasil penilaian program pada satuan PNFI;

6. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan standar pendidikan dengan sasaran kelompok;

7. Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan PNF dalam melakukan penelitian atau

pengembangan, pembelajaran, pelatihan, pembimbingan

dengan sasaran kelompok;

Melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan PNF dalam menggunakan dan mengembangkan

media dan teknologi informasi untuk kegiatan

pelatihan, dan bimbingan dengan sasaran kelompok;

9. Menyusun triwulan;

10. Menyusun tahunan sebagai ketua atau anggota; 1 1. Menyusun desain evaluasi dampak program PNFI; 12. Menyusun instrumen evaluasi dampak program PNFI;

13. Melaksanakan dan menyusun hasil evaluasi dampak program PNFI;

14. Menyiapkan bahan presentasi; dan

15. Melakukan presentasi hasil evaluasi dampak program PNFI.

(2) Penilik sampai dengan Penilik Utama yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan penunjang Penilik diberikan nilai angka

kredit sebagaimana dalam I Peraturan Menteri Negara

(12)

Pasal 10

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Penilik yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) maka Penilik lain yang berada satu tingkat di atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan berdasarkan penugasan secara tertulis dari unit kerja yang bersangkutan.

Pasal 11

Penilaian angka kredit pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berikut:

a. Penilik yang melaksanakan satu tingkat di jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80 % (delapan puluh

dari angka kredit dari setiap butir kegiatan sebagaimana dalam

I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini.

b. Penilik yang melaksanakan satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus dari angka kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana dalam

I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini.

Pasal 12

(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit, terdiri dari: a. Unsur utama; dan

b. penunjang.

(2) Unsur utama, terdiri dari: a. Pendidikan;

b. Pengendalian program PNFI; c. Evaluasi dampak program PNFI; dan d. Pengembangan profesi.

(3) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan pokok Penilik, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf e.

(4) Rincian kegiatan Penilik dan angka kreditnya masing-masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana dalam

(13)

(5) yang daerah khusus, angka kredit tambahan, sebagai berikut:

a. Pertama angka kredit sebesar setiap tahun.

b. Muda diberikan angka kredit sebesar setiap tahun.

c. Madya diberikan angka kredit sebesar setiap tahun. d. Utama diberikan angka kredit sebesar setiap tahun.

(6) Penentuan daerah khusus sebagaimana dimaksud ayat didasarkan pada kriteria daerah khusus yang ditentukan pejabat yang berwenang.

13

(1) angka kredit minimal yang harus dipenuhi setiap

Pegawai Negeri untuk dapat diangkat bagi:

a. dengan pendidikan Sarjana Strata Satu (Sl) Diploma

IV) sebagaimana Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini.

b. dengan pendidikan Sarjana Strata Dua (S2) sebagaimana

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini.

c. dengan pendidikan Sarjana Strata Tiga (S3) sebagaimana

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini.

(2) angka kredit minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

a. Paling 80% angka kredit dari

mutu program PNFI, dampak program PNFI,

dan pengembangan profesi; dan

b. Paling tinggi (dua angka kredit dari unsur

penunjang.

14

(1) yang angka kredit angka kredit yang ditentukan untuk

kenaikan jabatanlpangkat setingkat tinggi, angka kredit

untuk kenaikan jabatanlpangkat berikutnya.

(2) pada tahun pertama atau angka kredit yang

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat masa yang

(14)

puluh angka kredit dari angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatanlpangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan

pokok.

Pasal 15

(1) Penilik Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, ruang yang akan naik jenjang jabatanlpangkat menjadi Penilik Muda, pangkat Penata, ruang angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatanlpangkat paling kurang 4 angka kredit berasal dari sub unsur

bang an profesi.

(2) Penilik Muda, pangkat Penata, ruang yang akan naik pangkat menjadi Penata Tingkat I, ruang angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat paling kurang 6 angka kredit berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

(3) Penilik Muda, pangkat Penata Tingkat I, ruang yang akan naik jenjang jabatanlpangkat menjadi Penilik Madya, pangkat Pembina,

ruang angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatanlpangkat paling kurang 8 (delapan) angka kredit berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

(4) Penilik Madya, pangkat Pembina, ruang yang akan naik

pangkat menjadi Pembina Tingkat I, ruang angka kredit yang

disyaratkan untuk kenaikan pangkat paling kurang 10 (sepuluh) angka kredit berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

(5) Penilik Madya, pangkat Pembina Tingkat I, ruang yang akan

naik pangkat menjadi Pembina Utama Muda, ruang angka

kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat paling kurang 12 (dua belas) angka kredit berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

(6) Penilik Madya, pangkat Pembina Utama Muda, ruang yang akan naik jenjang jabatanlpangkat menjadi Penilik Utama, pangkat Pembina Utama Madya, ruang angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatanlpangkat paling kurang 14 belas) angka kredit berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

(15)

kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari kegiatan pokok dan pengembangan profesi.

Pasal 16

(1) Penilik yang secara bersama-sama membuat karya tulis di bidang pengendalian mutu dan dampak program PNFI, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut:

a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian angka kreditnya

adalah 60% puluh untuk penulis utama dan 40%

puluh untuk penulis pembantu;

b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50% (lima puluh untuk penulis utama dan masing-masing 25% (dua puluh lima untuk penulis pembantu; dan

c. apabila terdiri dari 4 orang penulis maka pembagian angka

kreditnya adalah 40% puluh untuk penulis utama dan

masing-masing 20% (dua puluh untuk penulis pembantu.

(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling 3 (tiga) orang.

BAB

DAN PENETAPAN ANGKA Pasal 17

(1) Untuk penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Penilik wajib dan menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan.

(2) dan penetapan angka kredit terhadap setiap Penilik dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.

(3) Penilaian dan penetapan angka 'kredit untuk kenaikan pangkat Penilik dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri

Pasal 18

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit adalah:

a. Menteri Pendidikan Nasional bagi Penilik Madya, pangkat Pernbina Tingkat I, ruang sampai dengan Penilik Utama, pangkat

(16)

b. yang membidangi pendidikan di KabupatenlKota bagi

Pertama, pangkat Penata Muda, ruang sampai

dengan Madya, pangkat Pembina, ruang

(2) kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dibantu

a. Tim bagi Menteri Pendidikan yang

disebut Tim

b. Tim bagi yang membidangi

pendidikan di KabupatenlKota yang disebut Tim

Kabupatenl Kota.

19

(1) Tim terdiri dari unsur teknis yang membidangi

pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan PNF, unsur kepegawaian, dan

pejabat Penilik.

(2) Susunan keanggotaan Tim sebagai berikut: a. seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis; b. seorang Ketua merangkap anggota;

c. seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian; dan d. paling kurang 4 orang anggota.

(3) Anggota Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, paling kurang 2 (dua) orang dari pejabat

(4) Syarat untuk menjadi Anggota Tim

a. menduduki jabatanlpangkat paling sama dengan jabatanlpangkat yang

b. serta mampu untuk prestasi kerja dan

c. dapat aktif

(5) anggota Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

tidak dapat dipenuhi dari maka anggota Tim dapat diangkat

dari Pegawai Negeri yang kompetensi untuk prestasi

kerja

(4) Anggota Tim harus pendidikan dan

(17)

Pasal 20

(1) Apabila Tim Penilai KabupatenIKota belum dapat dibentuk, penilaian angka kredit Penilik dapat kepada Tim Penilai KabupatenIKota lain terdekat atau Tim Penilai

(2) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai ditetapkan oleh: a. Menteri Pendidikan Nasional untuk Tim Penilai

b. Kepala yang membidangi pendidikan di KabupatenIKota untuk Penilai KabupatenIKota.

Pasal 21

(1) Masa Anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa berikutnya.

(2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua)

masa dapat diangkat kembali melampaui

tenggang waktu 1 (satu) tahun masa

(3) Dalam terdapat anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai pengganti.

Tata kerja Tim Penilai dan tata angka kredit Penilik ditetapkan

Menteri Pendidikan Nasional selaku lnstansi Pembina

fungsional Penilik.

Usul penetapan angka kredit Penilik diajukan oleh:

a. Kepala yang membidangi pendidikan di KabupatenIKota kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk angka kredit Penilik Madya, pangkat

Tingkat I, ruang sampai dengan Penilik Utama,

pangkat Pembina Utama Madya, ruang

b. Pejabat struktural yang membidangi Kepegawaian di lingkungan yang

membidangi pendidikan KabupatenIKota kepada Kepala yang

membidangi pendidikan di KabupatenIKota untuk angka kredit Penilik Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, ruang sampai dengan

Penilik Madya, pangkat Pembina, ruang di lingkungan

(18)

(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan jenjang jabatanlpangkat Penilik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan oleh Penilik yang bersangkutan.

BAB PENGANGKATAN DALAM

Pejabat yang berwenang mengangkat dalam Penilik adalah pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(1). Persyaratan untuk dapat diangkat dalam Penilik sebagai berikut: a. Berstatus sebagai pamong belajarlpamong atau sejenis di

lingkungan pendidikan nonformal dan informal sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, pernah menjadi pengawas satuan pendidikan formal; b. Berijazah paling sesuai dengan pendidikan

bidang kependidikan yang ditentukan;

c. Pangkat paling Penata Muda Tingkat I, ruang

d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan

e. Lulus seleksi sebagai penilik.

(2). Pengangkatan dalam Penilik dari pamong pengawas sekolah dan Guru, berusia paling tinggi 54 tahun.

(3). Pengangkatan dalam Penilik dari pamong atau sejenis di lingkungan pendidikan nonformal dan informal, berusia paling tinggi 50 tahun.

(4). Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 2 (dua) tahun diangkat harus mengikuti dan diklat fungsional Penilik.

(5). Penetapan fungsional Penilik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

(19)

diangkat dalam fungsional Penilik menggunakan angka kredit yang dimiliki sebagai dasar penetapan jenjang fungsional Penilik. (7). Diklat fungsional Penilik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan

lebih lanjut oleh lnstansi Pembina.

(1) Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam dilaksanakan sesuai formasi Penilik yang ditetapkan oleh Kepala Daerah

mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara berdasarkan pertimbangan Kepala Kepegawaian Negara.

(2) Formasi fungsional Penilik sebagaimana dimaksud ayat ditetapkan satu kecamatan paling 6 orang.

BAB

PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN

(1) Penilik Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, ruang sampai dengan Penilik Madya, pangkat Pembina Utama Muda,

dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatanlpangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatanlpangkat setingkat lebih tinggi.

(2) Penilik Utama, pangkat Pembina Utama Madya, ruang dibebaskan sementara dari jabatannya apabila tahun sejak diangkat dalam pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua lima) angka kredit dari kegiatan pokok dan pengembangan profesi. (3) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagaimana dimaksud pada Pasal 26

ayat (2) apabila tidak mengikuti atau tidak diklat fungsional Penilik diberhentikan dari fungsional Penilik.

(4) Di samping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat Penilik dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:

a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berupa penurunan pangkat;

b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;

(20)

d. menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan ke dan seterusnya; atau

e. lebih dari 6 bulan

(I) Penilik yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dan ayat (2) apabila telah

angka kredit yang ditentukan, diangkat kembali dalam fungsional Penilik.

(2) Penilik yang telah selesai menjalani pernbebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf a, d, dan e, dapat diangkat kembali dalam fungsional Penilik.

(3) Penilik yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf b, dapat diangkat kembali dalam fungsional Penilik apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman pidana percobaan.

(4) Penilik yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) huruf c, dapat diangkat kembali ke dalam fungsional Penilik, apabila berusia paling tinggi 54 (lima puluh tahun.

(5) Pengangkatan kembali dalam Penilik sebagaimana dimaksud pada ayat dengan menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah angka kredit dari pokok Penilik yang diperoleh selama pembebasan sementara.

Penilik diberhentikan dari jabatannya, apabila:

a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan setingkat lebih tinggi;

b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;

c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin berupa penurunan pangkat.

Pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian dari

(21)

Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan sesuai dengan peraturan

BAB X KETENTUAN

(1) Dengan berlakunya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini, Penilik yang telah syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 jenjang jabatannya disesuaikan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini.

(2) Prestasi kerja yang telah dilakukan Penilik sampai dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

(1) Pada saat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini ditetapkan, yang belum memiliki ijazah

dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat I, ruang sampai dengan

pangkat Penata Tingkat I, ruang melaksanakan dan

penilaian prestasi kerjanya sebagaimana dalam V

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini.

(2) Penilik sebagaimana dimaksud pada ayat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi dan penunjang Penilik diberikan angka kredit

sebagaimana dalam V Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini.

(3) Penilik sebagaimana dimaksud pada ayat jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi untuk kenaikan pangkat Penilik, bagi:

a. Penilik yang berijazah Diploma Dua adalah sebagaimana

dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi ini.;

b. Penilik yang berijazah Diploma Tiga adalah sebagaimana

dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Negara dan Reformasi Birokrasi ini.

(22)

a. Paling 80% angka kredit dari

mutu program PNFI, program PNFI,

dan pengembangan profesi; dan

b. tinggi 20% (dua angka kredit dari unsur

penunjang.

(1) Pada saat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini ditetapkan, sebagaimana dimaksud

33 ayat (1) tidak ijazah kenaikan pangkat

paling tinggi Penata Tingkat I, ruang

(2) sebagaimana dimaksud pada ayat setiap tahun sejak menduduki

pangkat Penata Tingkat I, ruang wajib angka

kredit paling kurang 10 dari kegiatan pokok.

(3) Pada saat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi ini ditetapkan, yang ijazah

ditetapkan sesuai dengan jabatanlpangkat terakhir yang dengan ketentuan paling lama 10 tahun sejak Peraturan

Menteri ini yang bersangkutan harus ijazah

sebagaimana dimaksud 33 ayat (1)

ijazah disesuaikan jenjang sebagaimana

dimaksud 8 ayat (2).

(2) sebagaimana dimaksud pada ayat diberikan angka kredit sebesar

65% angka kredit yang dari

pokok, dan kegiatan pengembangan profesi ditambah angka kredit ijazah dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari kegiatan penunjang.

Pejabat yang menetapkan angka kredit

yang membidangi pendidikan di kabupatenlkota.

kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud

pada 36 dibantu Tim sebagaimana dimaksud 18

(23)

Pasal 38

Usul penetapan angka kredit Penilik diajukan oleh struktural yang membidangi Kepegawaian di yang membidangi pendidikan kepada Kepala yang membidangi pendidikan di

BAB XI

KETENTUANPENUTUP Pasal 39

Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini diatur lebih oleh Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Kepegawaian Negara.

Dengan berlakunya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini, ketentuan yang mengatur fungsional Penilik yang terdapat pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Peraturan ini mulai berlaku pada ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada 6 Juli 2010

NEGARA

(24)

I : NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

NOMOR 14 TAHUN 2010

: 6 Juli 2010

DAN ANGKA

(25)

C.

D.

E.

Pelaksanaan penilaian Program

Pelaksanaan pernbirnbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan

Penyusunan hasil pengendalian rnutu

Menyusun pemantauan

Mernbuat instrumen penilaian program pada satuan berdasarkan standar pendidikan

menganalisis, dan melaporkan program pada satuan

Melakukan pembimbingan dan kepada pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan standar pendidikan dengan sasaran .

Melakukan dan pernbinaan kepada pendidik dan tenaga PNF dalarn rnelakukan

atau pengembangan pelatinan, dengan sasaran:

a. b.

Melakukan pembimbingan dan kepada pendidik dan tenaga PNF dalam menggunakan dan rnengernbangkan media dan teknologi inforrnasi untuk kegiatan pelatihan, dan

dengan sasaran: a.

b. Menyusun

(26)

DAMPAK Penyusunan rancanganldesain evaluasi

dampak program Dalam bentuk yang diterbitkan dan diedarkan

secara nasional

majalah yang oleh Lernbaga Pengetahuan PNFl yang dipublikasikan:

a. bentuk buku b. bentuk makalah

Menyusun desain evaluasi dampak program PNFl

evaluasi darnpak program Presentasi hasil evaluasi dampak program

Pembuatan tulis ilmiah penelitian di bidang

buku dan bahan lainnya di bidang

program

Menyiapkan bahan presentasi

Melakukan presentasi evaluasi darnpak program Membuat karya ilmiah, penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang pendidikan yang

Bahan

Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan secara nasional

Dalam majalah yang oleh yang bersanqkutan

Mernbuat karya

survey dan evaluasi di brdang PNFl yang tidak a. bentuk buku

b bentuk makalah

Membuat karya ilmiah berupa atau ulasan ilrniah hasil sendiri di bidang PNF yang

:

a. bentuk buku yang dan diedarkan secara nasional

Dalam bentuk makalah yang oleh yang bersangkutan

Membuat karya berupa atau ulasan ilmiah hasil sendiri di bidang PNFl yang tidak dipubllkasikan :

a. bentuk buku b. rnakalah

(27)
(28)

NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

lainnya

E MANG DAAN

tugasnya

a.

c. Doktor Magister

15 10 5

(29)

PERATURAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

NOMOR 14 TAHUN 2010

: 6 Juli 2010

JUMLAH ANGKA MINIMAL

UNTUK PENGANGKATAN DAN

DENGAN SARJANA

NEGARA

JENJANG RUANG DAN ANGKA

U N S U R

UNSURUTAMA

A Pendidikan :

1. Pendidikan Sekolah

.

2. Diklat Pengendalian

C. Evaluasi dampak Program PNFl

D. Pengembangan UNSUR PENUNJANG

(30)

: NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

NOMOR 14 TAHUN 2010

: 6 Juli 201 0

JUMLAH ANGKA MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN

DENGAN SARJANA

NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

C. dampak Program PNFl

D. Pengembangan

UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan Penilik

J U M L A H

JENJANG RUANG DAN ANGKA

(31)

IV: NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

NOMOR $4 TAHUN 201 0

: 6 Juli 201 0

JUMLAH ANGKA MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN

DENGAN DOKTOR (S3)

NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

NO U N S U R PERSENTASE

UNSURUTAMA

A. Pendidikan

1. Pendidikan Sekolah

2. Diklat

B. Pengendalian Mutu

200

J U M L A H 200

C. Evaluasi Program PNFl

D. Profesi

UNSUR PENUNJANG

(32)

V: PERATURAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

NOMOR 14 TAHUN 2010

: 6 Juli 2010

BELUM SARJANA

(33)
(34)

. .

I

- .

.

:

. .

.,;

.

. .

c u r

0 0

0 0 0

0

0

8

0

I

0 0

(35)
(36)

: PERATURAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

NOMOR 14 TAHUN 2010 : 6 Juli 2010

JUMLAH MINIMAL

UNTUK

DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA

NEGARA

I. Pendidikan sekolah

2.

Pengendalian Mutu PNFl

C. Evaluasi dampak Program PNFl

D. Pengembangan Profesi

UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan

(37)

PERATURAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

NOMOR 14 TAHUN 2010

: 6 2010

JUMIAH ANGKA MINIMAL UNTUK

DENGAN DIPLOMA

NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

JENJANG PANGKAT, RUANG DAN ANGKA KREDIT

U N S U R

UNSURUTAMA

A Pendidikan

1. Pendidikan Sekolah

2.

Pengendalian

C. Evaluasi dampak Program PNFl

D. Pengembangan Profesi

UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang pelaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

Responden yang dalam kesehariannya menggunakan kursi dengan ergonomis buruk beresiko 4 kali lipat lebih besar mengalami postur tubuh yang buruk atau miss

Kondisi tapak yang berada pada komples perkantoran Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan secara umum masih belum tertata dengan baik, masih adanya sirkulasi yang

Dari gambar 6 dapat dilihat bahwa hidrograf limpasan yang terbentuk akibat variasi kemiringan lahan pada intensitas hujan 50 mm/jam dan D = 1,0315 m/m2 memiliki nilai debit puncak

Pengembangan Multimedia Interaktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Stuktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot untuk Kelas X di SMA Negeri 19 Surabaya

Berat jenis ( Bulk specific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan air suling yang isiya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.. Berat

Jika Anda ingin koneksi ke lokal tidak menggunakan proxy, pada bagian No Proxy for tekan tombol Add, akan muncul dialog berikut... Kemudian klik

Oleh karena itu, dari hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa promosi kesehatan dengan media leaflet dan film dinilai lebih efektif dalam penyampaian

Tujuan dari penulisan dokumen ini adalah untuk menjelaskan secara umum pilihan beasiswa jika ingin melanjut sekolah di Taiwan, dokumen apa saja yang dibutuhkan, bagaimana cara