DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI i
DEFINISI DAN SINGKATAN iii
RINGKASAN vi
BAB I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I 1
BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT I 6
BAB III. PERNYATAAN UTANG 7
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 14
1. Umum 14
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan Dan Kinerja Perseroan 15
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 16
4. Analisis Keuangan 19
5. Manajemen Risiko 27
BAB V. RISIKO USAHA 29
BAB VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 32
BAB VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN PERUSAHAAN TERASOSIASI 33
1. Riwayat Singkat Perseroan 33
2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Setelah Perseroan Melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham Tahun 1990 34
3. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Dengan Kepemilikan Di Atas 5%
(Lima Persen) Berbentuk Badan Hukum 43
4. Keterangan Singkat Mengenai Perusahaan Terasosiasi 47
5. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan 49
6. Sumber Daya Manusia 54
7. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dan
Perusahaan Terasosiasi Dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum 57
8. Perjanjian Penting Dengan Pihak Lain 60
9. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi 64
10. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan 65
11. Keterangan Mengenai Aset Tetap Perseroan 69
BAB VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 73
1. Umum 73
2. Sejarah dan Perkembangan 73
3. Produk Yang Diproduksi Perseroan 75
4. Persediaan 76
5. Proses Produksi 76
6. Pemasok 77
7. Pengembangan dan Pengendalian Mutu 77
8. Pemasaran 78
9. Prospek Usaha 80
10. Persaingan Usaha 80
11. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan 80
12. Kelebihan kompetitif 81
13. Hak Atas Kekayaan Intelektual 82
14. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) 85
15. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) 86
BAB IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 87
BAB X. EKUITAS 90
BAB XI. PERPAJAKAN 91
BAB XII. KEBIJAKAN DIVIDEN 93
BAB XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 94
BAB XIV. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM 96
BAB XV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD SERTA FORMULIR 102
DEFINISI DAN SINGKATAN
Afiliasi : a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;
c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
BAE : Biro Administrasi Efek, salah satu lembaga penunjang pasar modal Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 UUPM yang melakukan pengelolaan administrasi saham Perseroan dalam hal ini adalah PT BSR Indonesia .
Bapepam & LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam UU Pasar Modal (saat ini menjadi Otoritas Jasa Keuangan).
BEI : PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Indonesia,
dimana saham Perseroan dicatatkan.
DPS : Daftar Pemegang Saham yang merupakan daftar yang dikeluarkan oleh KSEI
yang memuat keterangan tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.
Efek
Efektif
Harga Penawaran
Hari Bursa
:
:
:
:
Surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan, Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivative Efek.
Terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam UUPM dan ketentuan angka 4 dari Peraturan No.IX.A.2
Harga yang ditawarkan dalam pelaksanaan HMETD menjadi saham yaitu sebesar Rp.3.600,- (tiga ribu enam ratus Rupiah).
Hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan libur bursa oleh Bursa Efek.
Hari Kerja : Hari kerja biasa kecuali hari Sabtu, Minggu dan hari yang oleh Pemerintah ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Hari Kalender : Tiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia.
HMETD
KAP
Karyawan
:
:
:
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Kantor Akuntan Publik.
Orang yang bekerja dan tercatat dalam daftar karyawan, termasuk karyawan tetap maupun karyawan kontrak Perseroan berdasarkan surat ketetapan/perjanjian dengan menerima gaji/imbalan secara tetap setiap bulan dari Perseroan.
KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Masyarakat / Publik
Perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum negara Republik Indonesia.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Negara Republik Indonesia, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia, atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia).
Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan badan pengganti Bapepam dan LK yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2013.
Pasar Modal : Pasar Modal di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam peraturan pasar modal yang berlaku di Indonesia.
PUT I : Penawaran Umum Terbatas I yang dilakukan oleh Perseroan kepada para
Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan UU Pasar Modal dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku. meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan KSEI.
Jasa penitipan kolektif sebagaimana dimaksud dalam UU Pasar Modal.
Dokumen yang wajib diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan sebelum melakukan PUT I atas saham-saham kepada para Pemegang Saham, berikut lampiran-lampirannya serta semua perubahan, tambahan dan pembetulannya yang dibuat sesuai ketentuan UU Pasar Modal.
Perseroan
Perusahaan dimana Perseroan melakukan penyertaan secara langsung ke dalam sejumlah Perusahaan dengan nilai penyertaan lebih dari 20% dan kurang dari 50% dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
Pernyataan dan informasi mengenai fakta-fakta penting dan relevan tentang Perseroan dan saham-saham yang dikeluarkan dalam rangka PUT I sebagaimana didefinisikan dalam UU Pasar Modal.
: yang dengan
: maupun
hukum
: pasar
: para
tentuan-:
: adalah
MA
SA
Rekening Efek
:
:
:
:
PT Multifortuna Asindo, salah satu pemegang saham utama Perseroan
PT Suryaparamitra Abadi, salah satu pemegang saham utama Perseroan
Rekening yang memuat catatan saham milik pemegang Saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau pemegang rekening berdasarkan kontrak pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani pemegang Saham.
Rp atau Rupiah : Mata uang yang berlaku di Republik Indonesia.
RUPSLB
Saham atau Saham Biasa Atas Nama
SBHMETD
:
:
:
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Saham biasa yang diterbitkan oleh Perseroan.
Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan HMETD, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD.
TLJ : TOTO Ltd, salah satu pemegang saham utama Perseroan.
UU Pasar Modal : Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Berita Negara No. 3608 beserta peraturan pelaksanaannya.
UUPT : Undang-undang No.40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang
Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756 dan peraturan pelaksanaannya.
UUWDP : Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tanggal 1 Februari 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 7 Tahun 1982, Tambahan No. 3214 dan peraturan pelaksanaannya.
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Keterangan Singkat Mengenai Perseroan
Perseroan didirikan dengan nama PT Surya Toto Indonesia pada tanggal 11 Juli 1977 berdasarkan Akta No.88 tanggal 11 Juli 1977 junctis Akta No.289 tanggal 30 November 1977 dan Akta No.162 tanggal 17 Maret 1978, seluruhnya dibuat di hadapan Kartini Mulyadi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat Keputusannya No.Y.A.5/111/13 tanggal 8 Juni 1978, didaftarkan di dalam buku register pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 26 Oktober 1978 di bawah No.3898, 3899, dan 3900 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.93 tanggal 21 November 1978, Tambahan No.668 (“Akta Pendirian”) dan berkedudukan di Jakarta Barat. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang kegiatan memproduksi dan menjual produk saniter dan peralatan rumah tangga serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan produk tersebut.
Pada tanggal 22 September 1990 Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam dan LK (d/h Badan Pelaksana Pasar Modal) untuk menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 2.687.500 (dua juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus) yang berasal dari 2.140.000 (dua juta seratus empat puluh ribu) saham baru dan penjualan 547.500 (lima ratus empat puluh tujuh ribu lima ratus) saham milik para pemegang saham lama, dengan nilai nominal Rp.1.000,- (seribu Rupiah) per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp.14.300,- (empat belas ribu tiga ratus Rupiah) per saham melalui pasar modal di Indonesia (Penawaran Saham Perdana Perseroan) dan telah mencatatkan sahamnya pada PT Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 30 Oktober 1990.
Perseroan melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, terakhir pada tahun 2014, dimana Perseroan memutuskan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp.100,- (seratus Rupiah) menjadi Rp.50,- (lima puluh Rupiah) per lembar saham, dan menambah jumlah saham yang telah dikeluarkan Perseroan dari 495.360.000 saham menjadi 990.720.000 saham, berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.11 tanggal 20 Juni 2014 dibuat di hadapan Muliani, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta Utara, yang pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat No.AHU-03381.40.21.2014 tanggal 20 Juni 2014, didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.AHU-42638.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 20 Juni 2014 (“Akta No.11 tanggal 20 Juni 2014”). Seluruh saham yang dikeluarkan ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Berikut ini adalah riwayat pencatatan saham Perseroan sebelum Penawaran Umum Terbatas I.
Tanggal Pencatatan Pencatatan Saham Penambahan Saham Akumulasi Saham
30 Oktober 1990 Penawaran Umum Perdana 2.687.500 2.687.500
1 Mei 1991 Pencatatan Parsial 2.680.000 5.367.500
12 Juni 1991 Saham Bonus (5 : 1) 4.300.000 9.667.500
29 Juli 1992 Pencatatan Parsial 217.125 9.884.625
29 Juli 1992 Saham Bonus (5 : 1) 5.160.000 15.044.625
8 November 1994 Saham Bonus (5 : 3) 18.576.000 33.620.625
29 November 2000 Pencatatan Perseroan 15.915.375 49.536.000
9 Agustus 2012 Pemecahan Saham (1 : 10) 445.824.000 495.360.000
25 Juli 2014 Pemecahan Saham (1 : 2) 495.360.000 990.720.000
Struktur Permodalan Perseroan
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2015 yang dikeluarkan oleh PT BSR Indonesia, Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp.50,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
Modal Dasar 3.000.000.000 150.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :
1. Toto Ltd 391.154.680 19.557.734.000 39,48
ham ham
7.500 7.500
0.000 7.500
0.000 7.500
7.125 4.625
0.000 .625
.000 .625
.375 .000
4.000 0.000
0.000 0.000
am
0.000 0.000
4.680 .000 ,48
0.960 .000 ,38
Keterangan Nilai Nominal Rp.50,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) %
3. PT Suryaparamitra Abadi 251.083.000 12.554.150.000 25,34
4. Masyarakat (<5%) 37.551.360 1.877.568.000 3,80
Jumlah Modal Ditempatkan
Dan Disetor Penuh 990.720.000 49.536.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel 2.009.280.000 100.464.000.000
Penawaran Umum Terbatas I
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT I kepada para Pemegang Saham dalam rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 41.280.000 (empat puluh satu juta dua ratus delapan puluh ribu) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp.50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham yang akan diambil dari Saham Portepel.
Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan kepada Pemegang Saham dalam rangka PUT I ini seluruhnya berasal dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan yang akan memberikan hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas dividen dan seluruhnya akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia.
Setiap pemegang 24 (dua puluh empat) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 22 Juni 2015 pukul 16:00 WIB mempunyai 1 (satu) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan harga PUT I sebesar Rp.3.600,- (tiga ribu enam ratus Rupiah) setiap lembar saham dan harus dibayar secara penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Dana yang akan diperoleh Perseroan melalui PUT I ini sebanyak-banyaknya Rp.148.608.000.000,- (seratus empat puluh delapan miliar enam ratus delapan juta Rupiah), dimana seluruh saham yang ditawarkan dalam HMETD ini akan dikeluarkan dari portepel, dan akan dicatatkan pada BEI.
HMETD dapat diperdagangkan di dalam atau di luar Bursa mulai tanggal 24 Juni 2015 sampai dengan 1 Juli 2015. Pencatatan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di Bursa pada tanggal 24 Juni 2015. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 1 Juli 2015 dan setelah tanggal tersebut HMETD tidak dapat dilaksanakan lagi dan sudah tidak berlaku.
Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) dalam jumlah yaitu sampai dengan maksimum 4% (empat persen). Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).
Berdasarkan Peraturan No. IX.D.1 jika pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut akan menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta dana hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Apabila pemegang HMETD tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT I ini, mereka dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 24 Juni 2015 sampai dengan tanggal 1 Juli 2015 di dalam atau di luar Bursa sesuai dengan Peraturan No.IX.D.1 Lampiran Keputusan Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Struktur Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah PUT I
Keterangan
Sebelum PUT I Sesudah PUT I
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rupiah)
% Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rupiah)
%
Modal Dasar 3.000.000.000 150.000.000.000 3.000.000.000 150.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Toto Ltd 391.154.680 19.557.734.000 39,48 391.154.680 19.557.734.000 37,90 2. PT Multifortuna Asindo 310.930.960 15.546.548.000 31,38 310.930.960 15.546.548.000 30,13 3. PT Suryaparamitra Abadi 251.083.000 12.554.150.000 25,34 251.083.000 12.554.150.000 24,33 4. Masyarakat 37.551.360 1.877.568.000 3,80 78.831.360 3.941.568.000 7,64
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh 990.720.000 49.536.000.000 100,00 1.032.000.000 51.600.000.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 2.009.280.000 100.464.000.000 1.968.000.000 98.400.000.000
Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) dalam jumlah yaitu sampai dengan maksimum 4% (empat persen).
Rencana Penggunaan Dana Hasil PUT I
Dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk meningkatkan modal kerja yang merupakan kegiatan operasional sehari-hari dari Perseroan, dalam bentuk pembelian bahan baku produk serta biaya pemeliharaan mesin produksi.
Risiko Usaha
Risiko-risiko Terkait Perseroan:
- Risiko Kenaikan Tingkat Suku Bunga
- Risiko Kebijakan Pemerintah Mengenai UMR/UMP - Risiko Kenaikan Biaya Utilitas
- Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing - Risiko Kondisi Pasar
- Risiko Persaingan Usaha
- Risiko Kebakaran dan Bencana Alam
Secara terinci masing-masing risiko tersebut dibahas dalam Bab V Prospektus ini mengenai risiko.
Kebijakan Dividen
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen sewaktu-waktu sepanjang mendapat persetujuan dari RUPS.
Direksi Perseroan mengusulkan kebijakan dividen kas dengan rasio maksimum sebesar 45% (empat puluh lima persen) dari dari laba bersih Perseroan setelah pajak mulai tahun buku 2014, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
am Nilai am Nilai
0.000 0.000 0.000 0.000
4.680 .000 ,48 4.680 .000 ,90
0.960 .000 ,38 0.960 .000 ,13
3.000 .000 ,34 3.000 .000 ,33
.360 8.000 3,80 .360 8.000 7,64
0.000 .000 0,00 0.000 .000 0,00
0.000 0.000 0.000 .000
-Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
31 Desember
2014 2013 2012 2011 2010
Aset
Aset Lancar 1.115.004 1.089.799 966.806 837.114 716.491
Aset Tidak Lancar 912.284 656.379 555.858 502.456 375.092
Total Aset 2.027.288 1.746.178 1.522.664 1.339.570 1.091.583
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek 528.815 496.495 448.768 444.637 353.324
Liabilitas Jangka Panjang 267.281 214.032 175.731 134.392 107.277
Total Liabilitas 796.096 710.527 624.499 579.029 460.601
Ekuitas 1.231.192 1.035.650 898.165 760.541 630.982
Total Liabilitas & Ekuitas 2.027.288 1.746.178 1.522.664 1.339.570 1.091.583
Laporan Laba Rugi Komprehensif
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember
2014 2013 2012 2011 2010
Penjualan Neto 2.053.630 1.711.307 1.576.763 1.341.927 1.121.499
Beban pokok penjualan 1.522.596 1.223.978 1.097.694 944.934 774.227
Laba kotor 531.034 487.329 479.069 396.992 347.272
Total Biaya/Beban 150.623 167.135 138.087 97.194 88.387
Laba usaha 390.933 332.816 344.432 299.798 258.885
Total Laba Komprehensif 294.614 236.558 236.696 218.724 193.798
Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 di audit oleh Kantor Akuntan Publik dan ditandatangani oleh Partner sebagai berikut:
Tahun Kantor Akuntan Publik Partner
2014 Purwantono, Suherman & Surja Agung Purwanto
2013 Purwantono, Suherman & Surja Indrajuwana Komala Widjaja 2012 Purwantono, Suherman & Surja Indrajuwana Komala Widjaja 2011 Purwantono, Suherman & Surja Indrajuwana Komala Widjaja 2010 Purwantono, Suherman & Surja Feniwati Chendana
Keterangan Tentang Perusahaan Terasosiasi
Perseroan memiliki 2 (dua) Perusahaan Asosiasi sebagai berikut:
Nama Perusahaan Bidang Usaha Penyertaan Tanggal Penyertaan Status Operasional
1. PT Surya Pertiwi Nusantara Industri dan Perdagangan 49,00% 21 Oktober 2011 2001
BAB I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I
Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT I kepada para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 41.280.000 (empat puluh satu juta dua ratus delapan puluh ribu) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp.50,- (lima puluh Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp.3.600,- (tiga ribu enam ratus Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai sebanyak-banyaknya Rp.148.608.000.000,- (seratus empat puluh delapan miliar enam ratus delapan juta Rupiah). Setiap pemegang 24 (dua puluh empat) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 22 Juni 2015 pukul 16:00 WIB mempunyai 1 (satu) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru yang ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp.3.600,- (tiga ribu enam ratus Rupiah) yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka PUT I dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah disetor penuh lainnya yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus, dan hak atas HMETD. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan kebawah, hak atas pecahan efek tersebut akan menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta dana hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Saham yang berasal dari pelaksanaan HMETD ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.Sertifikat Bukti HMETD akan diperdagangkan di Bursa Efek mulai tanggal 24 Juni 2015 sampai dengan tanggal 1 Juli 2015. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pemegang Saham Utama Perseroan, yaitu: TOTO Ltd pemilik 391.154.680 saham (39,48%) dan memiliki hak 16.298.111 HMETD; PT Multifortuna Asindo pemilik 310.930.960 saham (31,38%) dan memiliki hak 12.955.456 HMETD serta PT Suryaparamitra Abadi pemilik 251.083.000 saham (25,34%) dan memiliki hak 10.461.791 HMETD, tidak akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya dalam PUT I ini, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan saham berdasarkan Harga Penawaran.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk
Kegiatan Usaha Utama
Memproduksi dan menjual barang Sanitair termasuk komponen, alat perlengkapan dan suku cadang barang sanitair, serta alat rumah tangga berupa unit dapur, lemari untuk tempat cuci tangan, termasuk komponen, alat perlengkapan dan suku
cadang untuk alat rumah tangga.
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat
Gedung TOTO Jl. Tomang Raya No.18
Jakarta 11430 Telepon : (62-21) 2929 8686, Faksimili : (62-21) 568 2282, 560 1296
Website : www.toto.co.id
Pabrik Fitting Pabrik Sanitair Pabrik Sistem Dapur
Jalan M.H. Thamrin Km 7 Serpong, Tangerang 15001
Telp : (62-21) 2763 5500 Faks : (62-21) 5397 911, 5397 912
Jalan Arya Jaya Santika No. 1 Desa Bojong, Cikupa, Tangerang
15710
Telp : (62-21) 2562 5500 Faks : (62-21) 5960 656
Jalan Raya Pasar Kemis, Km 7, Kampung Cilongok,
Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang Telp : (62-21) 255958008 Faks : (62-21) 5903 656, 25595888
Pelaksanaan HMETD
RUPSLB Perseroan diselenggarakan pada tanggal 10 Juni 2015 dalam rangka untuk memperoleh persetujuan PUT I sebanyak-banyaknya 41.280.000 (empat puluh satu juta dua ratus delapan puluh ribu) lembar saham yang berasal dari portepel, dengan nilai nominal Rp.50,- (lima puluh Rupiah) dan harga PUT I sebesar Rp.3.600,- (tiga ribu enam ratus Rupiah) setiap lembar saham.
Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham dalam rangka PUT I ini dapat menjual haknya kepada pihak lain, dimana transaksi atas HMETD akan berlangsung pada tanggal 24 Juni 2015 sampai dengan 1 Juli 2015 baik melalui BEI maupun di luar BEI.
Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD (“SBHMETD”) atau Surat Bukti Kepemilikan (“SBK”) secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Sesuai Peraturan No. IX.D.1 jika pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut akan menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta dana hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.
Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) dalam jumlah yaitu sampai dengan maksimum 4% (empat persen).
Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan kepada Pemegang Saham dalam rangka PUT I ini seluruhnya berasal dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan yang akan memberikan hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas dividen dan seluruhnya akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan Pernyataan dari Pemegang Saham Utama (PSU) Perseroan tidak ada Pemegang Saham Utama yang akan melaksanakan HMETD dalam PUT I PT. Surya Toto Indonesia Tbk. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dapat mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) sampai dengan maksimum 4,00% (empat persen) setelah pelaksanaan HMETD.
Pemegang Saham Utama Perseroan, yaitu: TOTO Ltd pemilik 391.154.680 saham (39,48%) dan memiliki hak 16.298.111 HMETD; PT Multifortuna Asindo pemilik 310.930.960 saham (31,38%) dan memiliki hak 12.955.456 HMETD serta PT Suryaparamitra Abadi pemilik 251.083.000 saham (25,34%) dan memiliki hak 10.461.791 HMETD, tidak akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya dalam PUT I ini, maka struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan sesudah PUT I ini dengan asumsi semua Pemegang Saham Utama tidak akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya dan seluruh masyarakat melaksanakan seluruh haknya, adalah sebagai berikut:
Keterangan
Sebelum PUT I Sesudah PUT I
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
% Jumlah Saham Jumlah Nilai
Nominal (Rp) %
Modal Dasar 3.000.000.000 150.000.000.000 3.000.000.000 150.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Toto Ltd 391.154.680 19.557.734.000 39,48 391.154.680 19.557.734.000 37,90 2. PT Multifortuna Asindo 310.930.960 15.546.548.000 31,38 310.930.960 15.546.548.000 30,13 3. PT Suryaparamitra Abadi 251.083.000 12.554.150.000 25,34 251.083.000 12.554.150.000 24,33 4. Masyarakat 37.551.360 1.877.568.000 3,80 78.831.360 3.941.568.000 7,64
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh 990.720.000 49.536.000.000 100,00 1.032.000.000 51.600.000.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 2.009.280.000 100.464.000.000 1.968.000.000 98.400.000.000
round down
am Nilai
(Rp)
am Nilai
(Rp)
0.000 0.000 0.000 0.000
4.680 .000 ,48 4.680 .000 ,90
0.960 .000 ,38 0.960 .000 ,13
3.000 .000 ,34 3.000 .000 ,33
.360 8.000 3,80 .360 8.000 7,64
0.000 .000 0,00 0.000 .000 0,00
0.000 0.000 0.000 .000
Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kembali jumlah pemegang saham dan saham yang dimiliki oleh Publik berdasarkan ketentuan Bursa (Peraturan Pencatatan Bursa Efek Indonesia No I-A Nomor: Kep-00001/BEI/01-2014) mengenai minimum jumlah pemegang saham publik dan jumlah saham pemegang saham publik agar pemegang saham publik memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinvestasi di saham Perseroan dan aktivitas perdagangan saham Perseroan menjadi lebih likuid, serta agar Perseroan dapat tetap tercatat di BEI.
Keterangan Tentang HMETD
Saham yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan baik diluar bursa maupun melalui bursa. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah:
1. Pemegang Saham Yang Berhak Atas HMETD
Setiap pemegang 24 (dua puluh empat) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 22 Juni 2015 pada pukul 16.00 WIB berhak atas 1 (satu) HMETD dimana 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru.
2. Pemegang HMETD Yang Sah
Pemegang HMETD yang sah adalah :
a. Para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 22 Juni 2015 sampai dengan pukul 16:00 WIB yang berhak menerima HMETD, yang tidak dijual HMETD-nya, atau
b. Pembeli/pemegang HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, atau
c. Para pemegang HMETD dalam penitipan kolektip KSEI, sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.
3. Perdagangan HMETD
Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan, yaitu mulai tanggal 24 Juni 2015 sampai dengan 1 Juli 2015.
Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan Bursa Efek Indonesia, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasihat investasi, manajer investasi atau penasihat profesional lainnya.
HMETD di sistem penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di Bursa Efek HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI, sedangkan HMETD yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui Bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI.
Berdasarkan Surat Keputusan BEI No. KEP-00071/BEI/11-2013, satu satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 100 (seratus) HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk. Perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.30 waktu JATS. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada hari bursa yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya 16.15 WIB.
Sedangkan pengalihan atas Sertifikat Bukti HMETD di formulir hanya dapat diperdagangkan di luar bursa Efek.
Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.
4. Bentuk Dari Sertifikat Bukti HMETD
Ada dua bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu :
a. Bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya secara elektronik melalui KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perseroan Efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI.
b. Bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara elektronik melalui KSEI, maka HMETD akan diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang saham, jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, jumlah saham yang dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan tambahan saham, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.
5. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD
Bagi Pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah HMETD yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, maka Pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang bersangkutan dapat menghubungi BAE Perseroan untuk mendapatkan pecahan jumlah HMETD yang diinginkan. Bagi pemegang HMETD yang akan memecah Sertifikat Bukti HMETD dapat melakukan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai tanggal 24 Juni 2015 sampai dengan tanggal 26 Juni 2015.
Setiap pemecahan akan dikenakan biaya yang menjadi beban pemohon sesuai dengan ketentuan yang berlaku di BAE perseroan.
6. Nilai HMETD
a. Nilai HMETD yang ditawarkan oleh Pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara Pemegang HMETD yang satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada.
b. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD:
Diasumsikan harga pasar per satu saham = Rp a
Harga Saham PUT I = Rp b
Jumlah saham yang beredar sebelum PUT I = A
Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I = B
Harga Teoritis Saham Baru = (Rp a x A) + (Rp b x B)
(A + B) = Rp c
Harga Teoritis HMETD = Rp a – Rp c
7. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD
8. Pecahan HMETD
Sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, maka atas pecahan HMETD tersebut harus dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
9. Lain-lain
Pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD harus bertanggung jawab atas segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas HMETD. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai HMETD, investor dapat menghubungi BAE Perseroan untuk PUT I ini.
BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT I
Dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk meningkatkan modal kerja yang merupakan kegiatan operasional sehari-hari dari Perseroan, dalam bentuk pembelian bahan baku produk serta biaya pemeliharaan mesin produksi.
Vendor pembelian bahan baku dan pemeliharaan mesin merupakan pihak ketiga dan bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan. Transaksi tersebut bukan merupakan suatu transaksi yang mengandung unsur Benturan Kepentingan serta bukan merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1, serta bukan merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.2, karena nilai Transaksi dimaksud yaitu bernilai sebanyak-banyaknya Rp.144.699.609.600,- (seratus empat puluh empat miliar enam ratus sembilan puluh sembilan juta enam ratus sembilan ribu enam ratus Rupiah) yang merupakan hasil dari total nilai PUT I sebanyak-banyaknya Rp.148.608.000.000,- (seratus empat puluh delapan miliar enam ratus delapan juta Rupiah) dikurangi biaya emisi sebesar 2,63% (dua koma enam puluh tiga persen). Jumlah nilai transaksi ini adalah kurang dari 20% dari ekuitas Perseroan yang berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan (audited) per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.1.231.192.322.624,- (satu triliun dua ratus tiga puluh satu miliar seratus sembilan puluh dua juta tiga ratus dua puluh dua ribu enam ratus dua puluh empat Rupiah).
Jika dana yang diperoleh kurang dari rencana semula, karena saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak terjual seluruhnya, Perseroan akan menggunakan kas internal untuk memenuhi modal kerjanya.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM & LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan dalam rangka PUT I ini adalah sekitar 2,63% (dua koma enam puluh tiga persen) dari total nilai PUT I. Perincian biaya-biaya di bawah ini merupakan persentase dari nilai nominal biaya yang dikeluarkan dalam PUT I yang meliputi: - Biaya jasa Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal : 1,14%, yang terdiri dari:
Biaya jasa Akuntan Publik : 0,74%;
Biaya jasa Konsultan Hukum : 0,19%;
Biaya jasa Biro Administrasi Efek : 0,05%
Biaya jasa Notaris : 0,16%;
- Biaya pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 0,10%
- Biaya jasa Penasehat Keuangan (financial advisory fee) : 1,01%.
- Biaya OJK : 0,05%
- Biaya lain-lain seperti penyelenggaraan RUPSLB, percetakan dan iklan : 0,34%.
Sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003, maka Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I ini secara berkala kepada OJK dan akan mempertanggungjawabkan kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPS.
Apabila Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham Perseroan dalam RUPS.
(audited)
financial advisory fee
BAB III. PERNYATAAN UTANG
Sesuai dengan laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, ditandatangani oleh Agung Purwanto, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Surya Toto Indonesia Tbk tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Perseroan mempunyai liabilitas yang seluruhnya berjumlah Rp.796.096 juta yang terdiri dari Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp.528.815 juta dan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp.267.281 juta.
Adapun rincian dari jumlah liabilitas Perseroan adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman Jangka Pendek 135.000
Utang Usaha - Pihak-pihak Berelasi - Pihak Ketiga
15.724 230.267
Utang Lain-lain Pihak-pihak Berelasi 14.081
Utang Pajak 26.247
Utang Dividen Interim 275
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 57.300
Beban Masih Harus Dibayar 23.970
Bagian Liabilitas Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo
Dalam Waktu Satu Tahun : Utang Sewa Pembiayaan 2.915
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 23.036
Total Liabilitas Jangka Pendek 528.815
Liabilitas Jangka Panjang
Utang Sewa Pembiayaan Jangka Panjang 3.730
Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan 263.551
Total Liabilitas Jangka Panjang 267.281
TOTAL LIABILITAS 796.096
Penjelasan lebih lanjut mengenai Liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pinjaman Jangka Pendek
Akun ini terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Pihak Ketiga:
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, Jakarta 60.000
PT Bank Resona Perdania 40.000
PT Bank Mizuho Indonesia 35.000
Total Pinjaman Jangka Pendek 135.000
Syarat-syarat pembatasan atas fasilitas kredit yang diperoleh antara lain:
1. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta (BTMU)
Pinjaman sebesar Rp.60.000 juta pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan fasilitas pinjaman dengan tingkat bunga sebesar Cost of Loanable Funds (”CoLF”) ditambah 0,75% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan dapat diperpanjang.
BTMU dan Perseroan telah membuat Perubahan Atas Perjanjian Kredit No.15-0040LN tanggal 14 April 2015 yang ditandatangani terakhir tanggal 13 Mei 2015 yang mencabut negative covenants terkait pembayaran dividen.
2. PT Bank Resona Perdania (Resona)
Pinjaman dari PT Bank Resona Perdania sebesar Rp.40.000 juta merupakan fasilitas kredit untuk modal kerja dengan tingkat bunga sebesar tingkat Cost of Loanable Fund (”CoLF”) ditambah 2% per tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2015.
a. Memperoleh pinjaman baru dari pihak lain b. Memberikan pinjaman kepada pihak lain;
c. Menjual, memberikan atau menggadaikan aset Perseroan kepada pihak ketiga.
Perseroan telah memenuhi rasio-rasio yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan Resona yaitu Rasio Lancar lebih dari 100%; dan Rasio Hutang terhadap Ekuitas (gearing ratio) kurang dari 5,5 x (lima koma lima kali).
3. PT Bank Mizuho Indonesia
Pinjaman sebesar Rp.35.000 juta merupakan saldo pinjaman dengan fasilitas maksimum pinjaman sebesar USD.9.500 ribu dan tingkat bunga sebesar 0,65% di atas Cost of Fund (“CoF”) per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 24 Desember 2015 dan dapat diperpanjang. Dalam perjanjian pinjaman ini tidak terdapat persyaratan tentang pembatasan tindakan Perseroan.
2. Utang Usaha
Utang usaha merupakan utang sehubungan dengan pembelian bahan baku, bahan pelengkap dan bahan pembantu lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Perseroan atas utang usaha tersebut.
Utang usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.245.991 juta. Akun ini terdiri dari:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Pihak-pihak Berelasi : PT Dian Surya Global Lainnya
Toto Ltd
15.306 408 9
Total Utang Usaha Pihak-Pihak Berelasi 15.724
Pihak Ketiga :
Rupiah 81.478
Dolar Amerika Serikat 43.977
Euro 16.558
Yen Jepang 1.508
Dolar Singapura 542
Total Utang Usaha Pihak Ketiga 144.063
Total Utang Usance Letter of Credit (PT Bank Mizuho Indonesia) 86.203
Total Utang Usaha Pihak Ketiga 230.267
TOTAL UTANG USAHA 245.991
3. Utang Lain-lain Pihak-pihak Berelasi
Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan tingkat harga dan kondisi serta persyaratan yang disepakati masing-masing pihak.
Efektif tanggal 1 November 2011, Perseroan mengadakan perjanjian imbalan lisensi merek dagang dengan TOTO Ltd. Berdasarkan perjanjian lisensi merek dagang, Perseroan berkewajiban membayar imbalan lisensi merek dagang sebesar 1,5% dari penjualan neto produk-produk tertentu Perseroan atas penggunaan lisensi yang tidak dapat dipindahkan kepada Toto Ltd, Jepang. Seluruh imbalan lisensi merek dagang yang wajib dibayar oleh Perseroan
berasal dari penjualan domestik dan penjualan ekspor langsung di luar Grup Toto. Perjanjian ini berlaku dari 1 November 2011, dan kecuali diakhiri lebih cepat, tetap berlaku penuh sampai dengan 31 Oktober 2021.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
TOTO Ltd:
Jasa bantuan teknis dan Trademark license fee 11.535
Penggantian beban operasional 809
Sewa cetakan metal 58
Pihak-pihak lainnya dalam Group Toto 1.679
gearing ratio
Total Utang Usaha Pihak Ketiga 144.063
Usance Letter of Credit .203
Pajak Penghasilan Badan 16.869
Pajak Penghasilan Pasal 21 6.351
Pajak Pertambahan Nilai, Neto 308
Pajak Penghasilan Pasal 23/26 2.320
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) 398
Total 26.247
5. Utang Dividen Interim
Akun ini merupakan pos utang, dimana terdapat pemegang saham yang belum melakukan pengambilan dividen, per 31 Desember 2014, jumlah saldo utang dividen interim sejumlahRp.275 juta.
6. Beban Masih Harus Dibayar
Total Beban Masih Harus Dibayar 23.970
7. Utang Sewa Pembiayaan
Perseroan terikat dengan berbagai perjanjian sewa pembiayaan untuk masa 36 - 48 bulan yang tidak dapat dibatalkan untuk peralatan kantor dan kendaraan bermotor dan menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat dan Rupiah.
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewaan yang bersangkutan dan ditambah syarat lain yang penting bahwa Perseroan tidak diperbolehkan untuk menjual atau memindahkan hak atas aset sewaan tersebut ke pihak-pihak lain sebelum kewajibannya dilunasi.
Total utang sewa pembiayaan 6.646
Dikurangi: jatuh tempo dalam satu tahun 2.915
Bagian jangka panjang 3.730
Perseroan memiliki perjanjian hutang dengan beberapa perusahaan pembiayaan yang dimulai sejak 2012 - 2014. Tingkat bunga yang dibebankan untuk utang pembiayaan terbagi dalam bentuk 2 (dua) mata uang yaitu USD dan IDR, masing-masing sebesar 1,9%– 5,8% dan 3,7% - 10,5%.
8. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya
Akun ini terdiri dari :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Uang muka dari pelanggan 20.777
Dividen 1.429
Lainnya 830
9. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan
Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) antara Perseroan dan karyawan, Perseroan memberikan imbalan kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55 (62 untuk direktur) sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan tersebut tidak didanai.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Jumlah
Saldo awal 211.878
Biaya imbalan kerja neto 57.939
Pembayaran imbalan (6.266)
Total 263.551
Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan penyisihan imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Metode penilaian : Projected Unit Credit
Tingkat diskonto tahunan : 8%
Kenaikan gaji tahunan : 11%
Tabel tingkat kematian : Tabel Mortalita Indonesia 2011
Tingkat pengunduran diri : 1% sampai dengan usia 30 tahun dan menurun secara linier sampai dengan 0% pada usia 55 tahun
Umur pensiun : 55 tahun untuk karyawan dan 62 tahun untuk direktur
Penyisihan imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan perhitungan aktuaris independen.
10. Perikatan dan Komitmen
a. Perikatan Letters of Credit
1. Perseroan emperoleh fasilitas import letters of credit dari PT Bank Resona Perdania dengan jumlah maksimum sebesar Rp.35.000 juta Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2015 dan dapat diperbaharui kembali. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
2. Perusahaan memiliki fasilitas import letters of credit dan inward bills discounted facility dengan jumlah maksimum USD.25.000 ribu serta fasilitas bills bought involving export letters of credit, dengan jumlah maksimum sebesar USD.500 ribu dari PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta. Fasilitas fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah menggunakan fasilitas ini sebesar USD.6.306.187,- dan JPY.74.384.541,- atau setara dengan USD.6.929.546,-
3. Perusahaan juga memiliki fasilitas import letters of credit dengan jumlah maksimum USD.5.000 ribu dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan dapat diperbaharui kembali. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
Dalam perjanjian-perjanjian fasilitas di atas, tidak terdapat persyaratan tentang pembatasan tindakan.
b. Fasilitas Bank Garansi
1. Perseroan memperoleh fasilitas bank garansi yang dapat diperbaharui kembali dari PT Bank Resona Perdania, Jakarta dengan jumlah maksimum Rp.5.000 juta Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
(dalam jutaan Rupiah)
mlah 1.878 .939 (6.266) 3.551
Projected Unit Credit
Letters of Credit
import letters of credit
import letters of credit inward bills discounted facility bills bought involving export letters of credit
import letters of credit
c. Perikatan Cerukan (bank overdraft) Yang Belum Digunakan
Perseroan memperoleh fasilitas cerukan yang dapat diperbaharui kembali dari PT Bank Resona Perdania, Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar Rp.500 juta dan dikenakan bunga CoLF plus 5,02% per tahun. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
d. Komitmen Pembelian Aset Tetap
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki komitmen untuk membeli aset tetap tertentu dari pemasok tertentu sebesar USD.279.200,- ; EUR.1.178.460,- ; Rp.443.862.500,- ; JPY.80.110.000,- dan telah membayarkan uang muka sebesar USD.99.710,- ; EUR.258.500,- ; Rp.278.990.000,- ; JPY.24.000.000 atau setara dengan Rp.7.933.332.695,-
e. Fasilitas Jaminan Akseptasi
Perseroan memperoleh fasilitas jaminan akseptasi bank yang dapat diperbaharui kembali dari PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar USD.15.000 ribu dan dikenakan bunga CoLF plus 1% per transaksi. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
f. Fasilitas Pinjaman Yang Dapat Diperpanjang Kembali
Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman bank yang dapat diperpanjang kembali, yang dapat diperbaharui kembali dari PT Bank Mizuho Indonesia, Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar USD.8.000 ribu dan dikenakan bunga CoLF plus 0,65% per tahun. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
g. Fasilitas Export Letters of Credit
Perseroan memperoleh fasilitas export letters of credit dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar USD.1.500 ribu dan dikenakan bunga JIBOR plus 1,00% per tahun. Fasilitas ini akan tersedia sampai dengan 31 Desember 2015 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
h. Fasilitas Swap Line Untuk Hedging Foreign Exchange Risk
Perseroan memperoleh fasilitas swap line untuk hedging foreign exchange risk dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar USD.800 ribu Fasilitas ini akan tersedia sampai dengan 31 Desember 2015 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
i. Fasilitas Foreign Exchange Line (Forward)
Perseroan memperoleh fasilitas foreign exchange line (forward) dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar USD.200 ribu Fasilitas ini akan tersedia sampai dengan 31 Desember 2015 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2016. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
j. Komitmen Pendirian Entitas Asosiasi
Pada tahun 2011, Perseroan telah menyetorkan Rp.2.750 juta dari jumlah yang diambil bagian sebesar Rp.15.000 juta dan dicatat sebagai uang muka investasi. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah melunasi penyetoran modal SGP sebesar Rp.15.000 juta dan menyetorkan Rp.19.839.375.000,- dan dicatat sebagai uang muka investasi sehubungan dengan rencana Perseroan untuk meningkatkan penyertaan Perseroan dalam SGP. Pada tahun 2013, SGP sudah mengembalikan uang muka investasi sebesar Rp.19.839.375.000,- sehubungan dengan penundaan rencana Perseroan untuk meningkatkan penyertaannya dalam SGP.
Pada tanggal 13 Juni 2013, SGP menandatangani perjanjian dengan Perhimpunan Indonesia Untuk Pembinaan Pengetahuan Ekonomi Dan Sosial ("Bineksos") dimana SGP setuju untuk menyewa tanah di Jalan Letnan Jenderal Siswondo Parman kaveling 81, untuk keperluan pembangunan gedung kantor. Sewa tersebut akan berakhir untuk 30 tahun ke depan dan akan diperpanjang sesuai dengan persetujuan dari SGP dan Bineksos. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, pembangunan gedung kantor masih dalam proses.
2. Pada tanggal 3 Oktober 2011, Perseroan bersama PT Surya Pertiwi (”SP”) mendirikan PT Surya Pertiwi Nusantara (”SPN”). Pendirian SPN termuat dalam akta No. 10 notaris Sinta Dewi Sudarsana, S.H., tanggal 21 Oktober 2011 dan telah mendapatkan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui surat No. 2651/I/PPM/I/PMA/2011. Modal dasar SPN berjumlah Rp.100.000 juta terbagi atas 100.000 saham, dan masing-masing saham bernilai nominal Rp.1.000.000,- Modal ditempatkan dan disetor penuh SPN sebesar Rp.25.000 juta terdiri dari 25.000 saham.
Penyertaan Perseroan dalam SPN pada tanggal 31 Desember 2012, sebesar Rp.12.250 juta atau 49%. SPN bergerak dalam kegiatan untuk memproduksi dan menjual produk saniter dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan produk tersebut, dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, masih dalam tahap pengembangan.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah menyetorkan Rp.16.679.600.000,- kepada SPN sehubungan dengan rencana Perseroan untuk memperoleh lebih lanjut 49% kepemilikan atas tambahan modal saham yang akan diterbitkan oleh SPN; dimana nilai tersebut telah dicatat oleh Perseroan sebagai uang muka investasi, dimana realisasi tergantung pada penerbitan tambahan saham oleh SPN.
Pada tanggal 31 Desember 2014, SPN sedang dalam proses perolehan tanah untuk pembangunan fasilitas pabrik dan kantor, dimana SPN telah membayar uang muka sebesar Rp.54.133.718.500,- SP, pemegang saham mayoritas SPN berpendapat bahwa investasi pemegang saham di SPN dapat terpulihkan dan memberikan jaminan kepada Perseroan bahwa SP akan memberikan penggantian kepada Perseroan atas kerugian Perseroan seandainya investasi di SPN, termasuk uang muka yang bersangkutan yang secara keseluruhan sebesar Rp.28.929.600.000,- pada tanggal 31 Desember 2014 di SPN, tidak terpulihkan.
11. Kontijensi
Perseroan tidak terdapat memiliki liabilitas kontijensi pada tanggal 31 Desember 2014.
12. Perjanjian dengan pihak ketiga yang sifatnya material.
Perseroan tidak memiliki perjanjian dengan pihak ketiga yang sifatnya material, yang dapat berpengaruh terhadap likuiditas dari Perseroan serta kemampuan Perseroan untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasionalnya. Perseroan tidak pernah mengalami kegagalan kolektabilitas piutang dan tidak memiliki piutang tak tertagih sehingga kemampuan Perseroan untuk menghasilkan kas berdasarkan kegiatan operasionalnya tidak terganggu.
Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo tetapi belum dilunasi.
Setelah tanggal 31 Desember 2014 hingga tanggal laporan auditor independen serta dari tanggal laporan auditor independen hingga tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki liabilitas baru yang jumlahnya material, selain utang usaha dan liabilitas lain yang timbul dari kegiatan operasional Perseroan dan yang telah diungkapkan dalam kejadian penting setelah tanggal laporan auditor independen.
Manajemen Perseroan dengan ini menyatakan sanggup untuk menyelesaikan seluruh liabilitas yang dimiliki Perseroan saat ini sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja, yang ditanda tangani oleh Agung Purwanto, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Surya Toto Indonesia Tbk tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan Standar Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1. Umum
Perseroan didirikan pada tahun 1977, tepatnya 11 Juli 1977 dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) dan merupakan perusahaan patungan (Joint Venture) dengan TOTO Ltd, Jepang. Usaha patungan (Joint Venture) merupakan prestasi tersendiri bagi Perseroan karena merupakan usaha patungan pertama kali yang dilakukan oleh TOTO Ltd di luar Jepang sejak perang dunia kedua dan hal ini menunjukkan kepercayaan yang besar terhadap Perseroan. Perseroan bergerak dibidang industri Saniter, Fitting, Peralatan Sistem Dapur dan produk-produk furniture dari kayu lainnya. Jenis produk yang dihasilkan diantaranya: Closet, Wastafel, Urinal, Bidet, Kran Air, Shower, Gantungan Handuk, serta System Kitchen dan Vanity. Semua produk tersebut menggunakan merek yang sama dan sudah cukup terkenal, yaitu: TOTO. Pada tahun 1980, Perseroan telah mampu melaksanakan ekspor produk Saniter yang pertama ke mancanegara. Dengan produk dan layanan berstandar internasional menjadikan Perseroan berhasil meraih pengakuan dari dunia internasional.
Saat ini, Perseroan memiliki beberapa Pabrik yang terbagi dalam 3 lokasi yang berlokasi di Serpong, Cikupa dan Pasar Kemis yang semuanya berlokasi di Tangerang. Masing-masing Pabrik memiliki produksinya masing-masing seperti: Saniter di Cikupa, Produk Fitting di Serpong dan Peralatan Sistem Dapur serta Vanity di Pasar Kemis. Total karyawan Perseroan saat ini telah mencapai lebih dari 4.000 orang. Berikut adalah lokasi Pabrik Perseroan:
Pabrik Fitting Pabrik Saniter Pabrik Sistem Dapur
Alamat Pabrik Jalan M.H. Thamrin Km 7 Serpong, Tangerang 15001
Jalan Arya Jaya Santika No. 1 Desa Bojong, Cikupa, Tangerang
15710
Jalan Raya Pasar Kemis, Km 7 Kampung Cilongok, Desa Sukamantri
Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang
Guna menunjang pemasarannya, Perseroan juga telah memiliki sejumlah Show Room atau Ruang Pamer diantaranya di Jl.Tomang Raya No.16-18, Jakarta Barat dan Jl. Panglima Polim, Jakarta Selatan yang merupakan gedung milik sendiri, serta 4 Show Room lainnya yang berlokasi di pusat perbelanjaan terkemuka di Jakarta, diantaranya; di Mal Pacific Place, Mal Gandaria City, Mal Grand Indonesia, serta Mal Lippo Kemang (Kemang Village). Berikut adalah lokasi Ruang Pamer Perseroan:
Lokasi Tomang Panglima Polim Gandaria City Grand Indonesia Pacific Place Mall Lipo Kemang
Alamat
29298686 (021) 7393147 (021) 29053258 (021) 23581065 (021) 57973072 (021) 29528417
Sejak awal, Perseroan telah menganut falsafah utama; ”Membentuk kualitas ke segala hal yang kita buat.” Hal ini meliputi penyediaan produk-produk dengan kualitas dan nilai yang sangat tinggi, serta pelayanan purna jual yang handal. Sebagai hasilnya, Perseroan terus mengalami kemajuan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dan mencapai posisi di pasaran yang sangat membanggakan.
7 g
Lokasi esia e
g Polim
196
tai 3 .
23
9,
6 65 72 17
Perseroan juga telah berhasil mendapatkan ISO 9001 mengenai manajemen mutu serta ISO 14000 mengenai manajemen lingkungan. Adapun beberapa penghargaan yang pernah diraih adalah ICSA (Indonesian Customer Satisfaction), IMAC (Indonesian Most Admire Company), Forbes Indonesia, Top Brand Award, serta lainnya. Perseroan juga telah melakukan penjualan sahamnya ke masyarakat pada September 1990.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan Dan Kinerja Perseroan
a. Kondisi Pasar Properti
Perseroan memproduksi produk berupa: sanitair, fitting dan peralatan sistem dapur dimana yang umumnya digunakan untuk industri properti. Oleh karena itu, Perseroan sangat tergantung kepada kondisi ekonomi Indonesia secara umum dan pasar properti Indonesia pada khususnya. Perseroan memperkirakan bahwa hasil kegiatan usaha Perseroan akan terus berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan fluktuasi dalam kondisi ekonomi dan pasar properti Indonesia.
Pasar properti Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah: penawaran dan permintaan dari properti yang sejenis, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga Kredit Pemilikan Rumah, inflasi, bencana alam dan perkembangan politik dan ekonomi. Pasar properti secara historis berubah sesuai siklus, dan di masa depan perubahan siklus tersebut dapat berakibat pada permintaan pasar properti sehingga dapat berpengaruh terhadap kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan.
Untuk meminimalisasi ketergantungan akan kondisi pasar properti, Perseroan berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar luar negeri.
b. Kenaikan Biaya Bahan Baku
Kemampuan Perseroan untuk mengendalikan biaya produksi dapat mempengaruhi usaha, kondisi keuangan dan hasil dari operasi Perseroan itu sendiri. Biaya pembelian bahan baku berperan sangat penting dalam komposisi biaya produksi sanitair, fitting dan peralatan sistem dapur, dimana harga bahan baku bergantung dari berbagai faktor eksternal diantaranya terhadap menguatnya kurs mata uang asing.
Perseroan berusaha untuk menekan biaya produksi lainnya. Biaya produksi lainnya termasuk dari biaya bahan baku, biaya overhead (termasuk biaya perbaikan dan perawatan), tenaga kerja dan biaya bahan pendukung lainnya. Perseroan secara berkesinambungan dan aktif mencari solusi untuk mengendalikan biaya tersebut.
Salah satu upaya untuk menekan biaya produksi adalah dengan memilih vendor yang cukup kompetitif dalam segi harga dan pelayanan. Untuk mencapai maksud tersebut diatas, Perseroan selalu mengadakan tender akan pemilihan vendor yang akan digunakan. Selama ini Perjanjian Perseroan dengan vendor hanya bersifat jangka pendek, strategi ini diterapkan untuk menghindarkan ketergantungan Perseroan hanya pada satu vendor saja. Dengan upaya tersebut diatas, diharapkan harga beli produk Perseroan dapat lebih terjaga dimasa mendatang.
c. Kapasitas Produksi
Kemampuan Perseroan untuk meningkatkan penjualan bergantung pada kapasitas produksi per tahun. Per 31 Desember 2014 kapasitas produksi Perseroan untuk produk saniter sebesar 2.650.000 pcs per tahun, fitting sebesar 482.616 set per tahun dan peralatan sistem dapur sebesar 43.200 m3 per tahun. Utilisasi Perseroan selama tahun 2014 adalah sebesar 91,16%, 108,42% dan 34,75% untuk sanitair, fitting dan peralatan sistem dapur.