44 BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas XI IPS 2 dan kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2013/2014, Peneliti melakukan penelitian di kelas XI IPS 3 sebagai kelompok eksperimen dan di kelas XI IPS 2 sebagai kelompok kontrol. Dalam penelitian ini subjek penelitian berjumlah 37 siswa, kelas XI IPS 3 berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 12 perempuan dan 7 laki-laki. Sedangkan kelas XI IPS 2 berjumlah 18 siswa yang terdiri dari 9 perempuan dan 9 laki-laki.
4.2. Pelaksanaan Penelitian
4.2.1.Perizinan
Langkah awal yang dilakukan oleh Peneliti sebelum melaksanakan penelitian adalah mengurus surat izin terlebih dahulu. Peneliti membuat surat izin penelitian yang ditanda tangani oleh Dekan FKIP-UKSW. Setelah Peneliti mendapatkan surat izin, kemudian Peneliti meminta izin kepada Kepala sekolah SMA Negeri 2 Cepu untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 2 Cepu yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2013 sampai selesai.
4.2.2.Pengumpulan data 4.2.2.1. Tes Awal (Pretest)
45 menyebar skala sikap Perencanaan Karier yang terdiri dari 48 item pernyataan kepada 37 siswa. Tabel hasil pretest dapat dilihat pada tabel 4.1. sebagai berikut.
Tabel 4.1. Hasil Pretest Kemampuan Perencanaan Karier Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
No Nama Skor
Kategori Kemampuan Perencanaan Karier Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
1 AY AZ 70 127 1 3
2 AL AS 125 74 3 1
3 AR BP 60 97 1 2
4 CF DA 91 69 2 1
5 DF DT 102 98 2 2
6 DI FM 130 124 3 3
7 DV FC 134 66 3 1
8 EL KH 126 90 3 2
9 FF MA 94 73 2 1
10 IY NA 71 101 1 2
11 LS NY 129 75 3 1
12 MA PD 94 117 2 3
13 MN RB 68 97 1 2
14 NU RA 133 104 3 2
15 RN RD 120 76 3 1
16 SN SN 105 119 2 3
17 SR SY 69 123 1 3
18 TW TL 96 123 2 3
19 YT 99 2
Rata-rata 100,84 97,38
Kategori Eksperimen Kontrol
1 : Kategori Sangat Rendah 26 % 33,33 %
2 : Kategori Rendah 37 % 33,33 %
46 Tabel 4.2. Perbandingan Hasil Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Interval Kategori Pretest eksperimen Pretest kontrol Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase
48-76 Sangat rendah 5 26 % 6 33,33 %
77-105 Rendah 7 37 % 6 33,33 %
106-134 Sedang 7 37 % 6 33,33 %
135-163 Tinggi - - - -
164-192 Sangat tinggi - - - -
Total 19 100 % 18 100 %
Maksimum 134 127
Minimum 60 66
Rata-rata 100,84 97,38
Tabel 4.2. di atas dapat dijelaskan bahwa kelompok eksperimen sebelum diberikan treatment (layanan informasi karier) terdapat 5 siswa yang masuk pada kategori sangat rendah, 7 siswa masuk pada kategori rendah dan 7 siswa masuk pada kategori sedang perencanaan kariernya. Pada kelompok eksperimen skor tertinggi sebesar 134 dan skor terendah sebesar 60 dengan rata-rata 100,84. Sedangkan kelompok kontrol terdapat 6 siswa yang masuk pada kategori sangat rendah, 6 siswa masuk pada kategori rendah dan 6 siswa masuk pada kategori sedang perencanaan kariernya. Pada kelompok kontrol skor tertinggi sebesar 127 dan skor terndah sebesar 66 dengan rata-rata 97,38. Jadi antara kelompok kontrol dan eksperimen jumlah siswa yang kemampuan perencanaan kariernya kurang mantap perbandingannya hampir sama, kelompok kontrol 18 siswa dan kelompok eksperimen 19 siswa.
4.2.2.2. Perlakuan
47 kali pertemuan yaitu mulai tanggal 20 Februari 2014 sampai tanggal 1 Maret 2014. Layanan ini dikatakan berhasil apabila kemampuan perencanaan karier siswa dapat meningkat. Adapun sesi eksperimen peningkatan kemampuan perencanaan karier melalui layanan informasi karier sebagai berikut:
1. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Februari 2014
Topik layanan pada pertemuan pertama yaitu memahami sifat-sifat kepribadian, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami sifat-sifat kepribadian yang dimilikinya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
1. Tahap awal
Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
48 tersebut, para siswa terlihat cukup antusias ketika diberi lembar kerja tersebut dan melaksanakannya dengan baik.
3. Observasi kegiatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa berantusias mengikuti kegiatan, siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan diberi tugas mengisi lembar kerja.
4. Tahap evaluasi
Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyebutkan sifat-sifat kepribadiannya, dan bagaimana tanggapannya mengenai sifat yang kurang baik. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan pertama berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini.
2. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2014
Topik layanan pada pertemuan kedua yaitu mengenal bakat dan minat, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat mengetahui dan lebih memahami bakat dan minatnya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal
49 2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan kedua diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu peneliti menyampaikan materi diselingi dengan tanya jawab tentang bakat dan minat. Ketika tanya jawab berlangsung, para siswa aktif dalam tanya jawab tersebut. Siswa berantusias menyampaikan pendapatnya tentang bakat dan minat. Setelah tanya jawab dilakukan, siswa diberi tugas untuk mengisi lembar kerja. Ketika diberi tugas tersebut, para siswa mengerjakannya dengan baik.
3. Observasi kegiatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa berantusias mengikuti kegiatan, siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan diberi tugas mengisi lembar kerja.
4. Tahap evaluasi
50 keseluruhan layanan pada pertemuan kedua berjalan dengan lancar, siswa lebih aktif dari pada pertemuan pertama dalam mengikuti kegiatan layanan informasi karier.
3. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2014
Topik layanan pada pertemuan ketiga yaitu gambaran diri, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami bagaimana gambaran dirinya, sehingga siswa dapat mengetahui bidang studi atau pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal
Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Sabtu, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi diselingi dengan tanya jawab tentang gambaran diri. Setelah tanya jawab dilakukan, siswa diberi tugas untuk mengisi lembar kerja “gambaran diri”.
Ketika diberi tugas tersebut, para siswa terlihat antusias ketika diberi lembar kerja tersebut dan melaksanakannya dengan baik.
51 Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa aktif mengikuti kegiatan, semua siswa berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan diberi tugas mengisi lembar kerja.
4. Tahap evaluasi
Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyampaikan bagaimana gambaran dirinya dan bidang studi atau pekerjaan apa yang sesuai dengan dirinya. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan ketiga ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini. 4. Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Senin, 24 Februari 2014
Topik layanan pada pertemuan keempat yaitu gambaran karier keluarga, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami tentang keadaan keluarganya yang meliputi keadaan ekonomi dan taraf pendidikan. Dari pemahaman tersebut, siswa diharapkan lebih mengetahui bagaimana gambaran karier keluarganya. Karena keluarga ikut berperan penting dalam perencanaan karier, sehingga dari pemahaman tersebut siswa dapat lebih matang merencanakan kariernya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
52 Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan keempat dilakukan pada hari Senin, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi diselingi dengan tanya jawab tentang keluarga. Setelah tanya jawab dilakukan, siswa diberi tugas untuk mengisi lembar kerja “gambaran karier keluarga”. Ketika diberi tugas tersebut, para siswa
terlihat sangat antusias ketika diberi lembar kerja tersebut dan mengerjakannya dengan baik.
3. Observasi kegiatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa antusias, partisipasi, aktivitas, respon siswa serta suasana kelas cukup baik.
4. Tahap evaluasi
53 layanan pada pertemuan ini berjalan dengan lancar, semua siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini.
5. Pertemuan V dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari 2014
Topik layanan pada pertemuan kelima yaitu dunia Perguruan Tinggi, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami tentang Perguruan Tinggi dan mengenal berbagai macam fakultas serta jurusan di Perguruan Tinggi. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal
Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan ketiga dilakukan pada hari Kamis, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti tanya jawab dengan siswa tentang Perguruan Tinggi. Dari tanya jawab tersebut, cukup banyak siswa yang kurang memahami bagaimana dunia Perguruan Tinggi. Kemudian peneliti meyampaikan informasi mengenai dunia Perguruan Tinggi. Ketika materi disampaikan siswa cukup aktif untuk bertanya tentang hal yang kurang dimengerti.
54 Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan ketika menerima materi.
4. Tahap evaluasi
Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyebutkan beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia serta berbagai fakultas dan jurusan yang ada. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan kelima ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini.
6. Pertemuan VI dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari 2014
Topik layanan pada pertemuan keenam yaitu memilih jurusan di Perguruan Tinggi, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa lebih mengetahui bagaimana cara menentukan pilihan jurusan di Perguruan Tinggi, sehingga nantinya siswa dapat memilih jurusan yang tepat sesuai dengan kemampuannya. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
1. Tahap awal
Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi.
55 Pertemuan keenam dilakukan pada hari Kamis, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti tanya jawab dengan siswa tentang memilih jurusan di Perguruan Tinggi. Setelah tanya jawab siswa berdiskusi tentang bagaimana cara memilih jurusan yang tepat di Perguruan Tinggi. Ketika berdiskusi, siswa aktif bertukar pikiran dengan teman sekelompoknya meskipun terkadang ramai karena diskusi diselingi dengan bercanda. Setelah selesai berdiskusi, siswa diminta untuk menyampaikan hasil diskusinya. Kemudian setelah itu peneliti memberikan tips memilih jurusan di Perguruan Tinggi.
3. Observasi kegiatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan siswa aktif berpartisipasi ketika berdiskusi.
4. Tahap evaluasi
56 pertemuan keenam ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier ini.
7. Pertemuan VII dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2014
Topik layanan pada pertemuan ketujuh yaitu mengenal jenis pekerjaan, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa lebih mengetahui dan memahami jenis-jenis pekerjaan. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu: 1. Tahap awal
Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan ketujuh dilakukan pada hari Jumat, pertemuan ini diawali dengan mengkondisikan suasana kelas sehingga siswa siap mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi diselingi dengan tanya jawab dengan siswa tentang jenis-jenis pekerjaan. Setelah materi disampaikan dan tanya jawab siswa berdiskusi tentang jenis pekerjaan yang diinginkan berdasarkan pertimbangan yang matang sesuai dengan dirinya. Kemudian beberapa siswa diminta untuk menyampaikan jenis pekerjaan apa yang diinginkan. 3. Observasi kegiatan
57 kegiatan cukup baik, siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika tanya jawab dan ketika berdiskusi.
4. Tahap evaluasi
Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyebutkan pekerjaan apa yang diinginkannya beserta alasannya. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan ketujuh ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier.
8. Pertemuan VIII dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Maret 2014
Topik layanan pada pertemuan kelima yaitu memasuki dunia kerja, tujuan diberikan topik ini yaitu supaya siswa dapat lebih memahami tentang bagaimana memasuki dunia kerja yang meliputi persyaratan dan persiapan yang diperlukan untuk masuk ke dunia kerja. Dalam melaksanakan layanan informasi karier ini, terdapat langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
1. Tahap awal
Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat RPL (Rencana Pemberian Layanan) beserta materi.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan
58 mengikuti kegiatan layanan informasi karier. Kemudian peneliti menyampaikan topik layanan yang akan diberikan. Setelah itu, peneliti menyampaikan materi dan tanya jawab dengan siswa tentang dunia kerja. Peneliti juga memberikan tips untuk masuk ke dunia kerja.
3. Observasi kegiatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika layanan informasi karier diberikan terlihat bahwa siswa aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan dan suasana kelas juga baik. Siswa pun merespon dengan baik ketika materi disampaikan dan ketika tanya jawab siswa aktif bertanya.
4. Tahap evaluasi
Sebagai evaluasi peneliti mengadakan evaluasi proses yaitu dengan mengobservasi ketika layanan diberikan. Kemudian peneliti mengevaluasi hasil kegiatan dengan meminta siswa untuk menyampaikan hal-hal apoa saja yang perlu dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Secara keseluruhan layanan pada pertemuan kelima ini berjalan dengan lancar, siswa aktif mengikuti kegiatan layanan informasi karier.
4.2.2.3. Test akhir (Posttest)
59 Tabel 4.3. Hasil Posttest Kemampuan Perencanaan Karier Pada Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
No Nama Skor
Kategori Kemampuan Perencanaan Karier Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
1 AY AZ 159 127 4 3
2 AL AS 147 74 4 1
3 AR BP 137 97 4 2
4 CF DA 163 69 4 1
5 DF DT 140 98 4 2
6 DI FM 160 124 4 3
7 DV FC 169 66 5 1
8 EL KH 144 90 4 2
9 FF MA 138 73 4 1
10 IY NA 166 105 5 2
11 LS NY 145 75 4 1
12 MA PD 154 117 4 3
13 MN RB 135 97 4 2
14 NU RA 138 104 4 2
15 RN RD 129 76 3 1
16 SN SN 177 119 5 3
17 SR SY 144 123 4 3
18 TW TL 146 126 4 3
19 YT 136 4
Rata-rata 148,78 97,77
Kategori Eksperimen Kontrol
1 : Kategori Sangat Rendah - 33,33 %
2 : Kategori Rendah - 33,33 %
3 : Kategori Sedang 5 % 33,33 %
4 : Kategori Tinggi 79 % -
5 : Kategori Sangat Tinggi 16 % -
60 Tabel 4.4. Perubahan Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah
Diberi Layanan Informasi Karier
No Nama Skor
Pretest Posttest
1 AY 70 159
2 AL 125 147
3 AR 60 137
4 CF 91 163
5 DF 102 140
6 DI 130 160
7 DV 134 169
8 EL 126 144
9 FF 94 138
10 IY 71 166
11 LS 129 145
12 MA 94 154
13 MN 68 135
14 NU 133 138
15 RN 120 129
16 SN 105 177
17 SR 69 144
18 TW 96 146
19 YT 99 136
Rata-rata 100,84 148,78
Tabel 4.5. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
Interval Kategori Pretest eksperimen Posttest eksperimen Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase
48-76 Sangat rendah 5 26 % - -
77-105 Rendah 7 37 % - -
106-134 Sedang 7 37 % 1 5 %
135-163 Tinggi - - 15 79 %
164-192 Sangat tinggi - - 3 16 %
Total 19 100 % 19 100 %
Maksimum 134 177
Minimum 60 129
61 Tabel 4.5. diatas dapat dijelaskan bahwa pada kelompok eksperimen sebelum diberikan layanan informasi karier terdapat 5 siswa masuk pada kategori sangat rendah, 7 siswa masuk pada kategori rendah dan 7 siswa masuk pada kategori sedang perencanaan kariernya. Skor terendah pada pretest eksperimen yaitu sebesar 60 dan skor tertingginya 134, untuk skor rata-ratanya sebesar 100,84. Sedangkan setelah diberikan layanan informasi karier terdapat 1 siswa masuk pada kategori sedang, 15 siswa masuk pada kategori tinggi dan 3 siswa masuk pada kategori sangat tinggi perencanaan kariernya. Skor terendah posttest sebesar 129 sedangkan skor tertingginya sebesar 177, dan untuk rata-ratanya sebesar 148,78. Jadi, setelah layanan informasi karier diberikan, kemampuan perencanaan karier siswa pada kelompok eksperimen jumlah siswa yang perencanaan kariernya pada kategori sangat rendah, rendah dan sedang berkurang dan yang masuk kategori tinggi dang sangat tinggi jumlahnya meningkat.
4.3. Analisis Data
4.3.1. Perubahan kelompok eksperimen setelah diberikan layanan informasi
karier
62 Tabel 4.6. Hasil Analisis Uji Mann Whitney Pretest dan Posttest Kelompok
Eksperimen Ranks
eksperimen N Mean Rank Sum of Ranks
NKPK PRE TEST 19 10.18 193.50
POST TEST 19 28.82 547.50
Total 38
Test Statisticsb
NKPK Mann-Whitney U 3.500
Wilcoxon W 193.500
Z -5.169
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .000
a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: eksperimen
63 4.3.2. Uji Mann Whitney posttest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen
Setelah memberikan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh data yang kemudian diolah oleh peneliti. Analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7. Hasil Analisis Uji Mann Whitney Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Mann-Whitney Test
Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks posttest eksperimen 19 28.00 532.00
kontrol 18 9.50 171.00
Total 37
Test Statisticsb
VAR00001
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 171.000
Z -5.197
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 Exact Sig. [2*(1-tailed
Sig.)] .000
a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: VAR00002
64 perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam hal perencanaan karier setelah kelompok eksperimen diberikan layanan informasi karier. Mean rank kelompok eksperimen 28.00 dan mean rank kelompok kontrol 9.50. Selisih mean rank antara kelompok eksperimen dengan mean rank kelompok kontrol sebesar 18.50, yang berarti bahwa ada peningkatan yang sangat signifikan kemampuan perencanaan karier siswa pada kelompok eksperimen setelah diberikan layanan informasi karier dibanding dengan kelompok kontrol.
4.4. Uji Hipotesis
Pada pengolahan hasil uji beda posttest kelompok kontrol dan eksperimen diperoleh hasil p=0.000<0.050 yang dapat dilihat pada baris Asymp.Sig.(2-tailed). Hasil tersebut menunjukan ada perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok kontrol dan eksperimen dalam hal kemampuan perencanaan karier setelah kelompok eksperimen diberikan layanan informasi karier. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyatakan bahwa “ada peningkatan yang signifikan kemampuan perencanaan karier siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cepu melalui layanan informasi karier” dinyatakan diterima.
4.5. Pembahasan
65 layanan informasi karier. Sedangkan selisih mean rank antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen sebesar 18.50, yang berarti bahwa ada peningkatan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam kemampuan perencanaan karier setelah kelompok eksperimen diberikan layanan informasi karier. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menyatakan bahwa melalui layanan informasi karier dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karier siswa, hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ummah (2012) yang menyatakan bahwa penerapan layanan informasi karier dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karier siswa kelas XII SMAN 1 Krembung Sidoarjo. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Retno (2012) yang menyatakan bahwa layanan informasi karier efektif untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X SMA Negeri Wonogiri.
66 Pandangan Williamson (dalam Winkel dan Hastuti, 2006) mengemukakan bahwa seseorang dapat merencanakan atau menentukan pilihan karier yang cocok baginya dengan mengkorelasikan kemampuan, potensi dan wujud minat yang dimilikinya dengan kualitas-kualitas yang secara obyektif dituntut bila memegang pilihan karier tersebut. Terdapat faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan karier yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini merupakan informasi tentang diri sendiri yang meliputi kemampuan intelektual, bakat dan minat, sifat-sifat kepribadian, nilai-nilai kehidupan dan keterampilan khusus. Sedangkan faktor eksternal meliputi informasi tentang lingkungan (keluarga dan lingkungan hidup yang relevan bagi perencanaan karier khususnya informasi pendidikan dan informasi jabatan).
67 dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan maupun sosial budaya. Kemudian yang kedua, memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya termasuk rencana karier, dan yang ketiga yaitu memungkinkan individu dapat mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan aspek-aspek kepribadiannya.