• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Budaya Populer dan Gaya Hidup Sebagai Komunikasi (Studi pada Komunitas WCC Korea Lovers di Salatiga) T1 362008030 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Budaya Populer dan Gaya Hidup Sebagai Komunikasi (Studi pada Komunitas WCC Korea Lovers di Salatiga) T1 362008030 BAB IV"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

1. Gambaran Umum Komunitas WCC Korea Lovers di Salatiga

(2)

1. Gathering Resmi; setiap salah satu personil WCC Korea Lovers Salatigaulang tahun maka mereka akan mengadakan gathering resmi di salah satu tempat yang telah dipesan terlebih dahulu. Peneliti datang untuk melakukan observasi pada salah satu gathering yaitu saat merayakan ulang tahun salah satu anggota WCC Korea Lovers Salatiga. Anggota komunitas yang datang ke gathering resmi ini seluruh kos dan sedikit anggota yang diluar kos tetapi sama-sama memiliki kegemaran entertaiment Korea. Acara ini diisi dengan perayaan ulang tahun, games, makan bersama, bernyanyi bersama, dance cover , dan berfoto. Gathering ini juga diadakan untuk menyelenggarakan ulang tahun WCC Korea Lovers Salatigasendiri serta acara arisan bersama, sampai saat ini WCC Korea Lovers Salatiga sudah mengadakan 8 kali gathering resmi.

2. Gathering Biasa; gathering ini biasanya diadakan seminggu sekali di hari Sabtu sore. Gathering ini bisa dihadiri anggota tiap minggunya dan diadakan di salah satu kamar anggota di kos mereka. Kegiatan yang dilakukan adalah sharing info, MV (Music Video), MP3, gambar tentang idola K-pop mereka. Peneliti sudah 2 kali melakukan observasi pada saat gathering biasa ini.

(3)

Kegiatan-kegiatan di atas diurus oleh bagian administrasi atau lebih sering dipanggil dengan sebutan ‘admin’, yang terdiri dari 6 orang, yaitu: Ninsi, Maya, Rinda, Frahma, Jo, Eka. Anggota WCC Korea Lovers Salatiga semuanya berstatus sebagai mahasiswa. Didominasi oleh anggota perempuan, sehingga mereka sering menyebut diri sebagai fans girl.

2. Gaya Hidup Para Anggota Komunitas WCC Korea Lovers di

Salatiga

Identitas diri dapat juga dilihat dari gaya hidup. Gaya hidup membantu memahami apa yang orang lakukan, mengapa mereka melakukannya, dan apakah yang mereka lakukan bermakna bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Gaya hidup dapat dilihat dari waktu yang diluangkan buat apa dan uang yang dihabiskan untuk apa. Seperti yang terjadi di dalam kehidupan keenam informan ini.

Keenam informan menghabiskan sebagian uangnya untuk membeli barang-barang atribut dari artis- artis korea dan para boybandyang bisa dijadikan koleksi. Dari ketiga informan, yang paling royal dalam pembelian barang adalah informan 1. Dia sudah menghabiskan uang lebih dari 3 juta untuk membeli barang asli. Informan 1 sangat membudayakan pembelian barang asli dan bukannya bajakan. Ini dilakukannya untuk mendukung boyband kesukaannya.

(4)

beli yang ori , emm kita langsung ngedukung ke mereka istilahnya uang kita masuk ke kantong mereka.”

Infoman 1 menabung untuk membeli barang-barang tersebut, sudah dari dulu informan memiliki gaya hidup hemat. Dia mendapatkan satu juta rupiah uang saku dari orangtua tetapi hanya menghabiskan seratus ribu rupiah tiap bulannya, sehingga dia mempunyai banyak simpanan yang digunakan untuk pemenuhan kepuasan terhadap barang-barang K-pop, yang berupa album, photo book, dan aksesoris. Sampai saat ini barang koleksi informan yaitu 10 album versi Korea, 3 album bahasa Jepang, 3 DVD konser, 4 buah light stick, photo book, post card, gelas dan yang termahal adalah sebuah photo book seharga tujuh ratus lima puluh ribu rupiah. Semua barang koleksi dipajang di kamarnya. Informan juga banyak menghabiskan waktu luangnya untuk hal-hal yang berhubungan denganK-pop, seperti pernyataan-pernyataannya berikut ini:

Kalo soal album lebih mahal Jepang daripada Taiwan ama Hongkong , tapi yang paling ori kan emang dari Korea, kalo paling murah 350, tapi kalo misalnya orang tu buat photo book atau misalnya mereka kan buat konser dan itu kan kadang ada CD nya tuh yang limited, itu bisa ampe 700.000 atau 1.000.000. Kalau senggang nonton dan kami itu nontonnya diulang-ulang.”

“Oh malah kalo lagi suntuk malah dengar MP3 sambil baca buku ato kerjain tugas. Apalagi kalo lagi emosi sama dosen atau palak ama temen, kalo liati foto dan video mereka jadi senang lagi… Bodoh ya kak ya?”

(5)

light stick, pulpen, gantungan handphone, gelang, sticker, jam dan ia saat ini memesan barang lagi dari online shop berupa tas berbentuk kacang polong warna hijau, light stick, DVD. Harga barang termahal saat ini adalah DVD seharga tiga ratus ribu rupiah.

Informan 3 juga memiliki beberapa video yang diunduhnya lewat You Tube serta lagu-lagu boybanddalam format MP3. Lagu-lagu tersebut biasanya, ia dengar melalui handphone setiap hari. Ada kebiasaan buruk informan, dia sering mendengarkan lagu atau browsing info tentang boyband kesuakaannya melalui handphone saat kuliah di kampus sedang berlangsung. Headphone dan handphonenya pernah beberapa kali disita dosen dan akan dikembalikan kalau ia menghadap secara langsung ke dosen dan meminta maaf.

Dengerin lagu juga atau kalo lagi browsing. Disita headphone n handphone. Ya udah dibalikin pasngadep dosen terus minta maap..”

Informan 4 menggunakan waktu senggangnya juga untuk berkumpul bersamaWCC Korea Lovers. Dan di hari-hari kuliah, informan sering pulang telat ke kost untuk berkumpul dan berbagi cerita dengan teman-temannya tentang boyband kesukaan mereka.

Kalo dulu kan aku kalo pulang kuliah langsung masuk kamar, sekarang ngga. Suka ngumpul-ngumpul dulu.”

“Sabtu Minggu jalan ama temen Kpop lovers lain, ama temen lain juga tapi ujung-ujungnya beli kaset korea juga..”

(6)

Korea di pembicaraannya. Maka tidak heran kalu teman-temannya menganggap kalau, seorang fans girl itu seperti tidak membutuhkan siapa-siapa, apalagi pacar karena terlalu asyik sendiri dengan idolanya.

Gini kak kan istilahnya kalo udah punya idola kan, kan bahasa Koreanya bias, kalo dah punya bias tuh kayak ga butuh segalanya gitu, kayak ga butuh temen, ga butuh pacar apalagi, kadang-kadang ngomong ‘eh ntar makan siang , makan dimana?’ ‘biasa ama si Jungmin’ gitu ngomongin Jo ‘ih ga nyambung ya, udah itu kan jauh di Korea sana bukan di Salatiga”.

Informan 6 juga memiliki kesamaan dengan kelima informan di atas. Informan memakai waktunya untuk browsing tentangK-pop, meniru tarian para personil boyband Koreasebagai dance cover, berkumpul dengan anggota WCC Korea Lovers yang lain, mendengarkan musik, dan membicarakan K-pop setiap ada kesempatan. Seperti pernyataan berikut, informan selalu mengusahakan waktunya untuk hadir ke acara gathering.

Trus kalo gathering gitu selalu hadir??Ekasih usahain selalu hadir, cuman beberapa kaliaja Ekagak ada.”

Informan 6 tidak begitu banyak memiliki barang-barang serba K-pop dan terkadang ia membeli bajakannya juga. Informan 6 dibantu adiknya yang juga WCC Korea Loversdalam membeli barang-barang tersebut. Jadi mereka berdua menabung bersama.

(7)

(ketawa). Kalo aksesoris sih kita gak fokus ke aksesoris, kita fokus ke album supaya lengkap dulu.”

Uang saku yang diberikan orangtua informan 6 terbilang cukup, sebulan ia mendapat delapan ratus ribu rupiah, dan membawa sepeda motor ke kampus. Pembelian barang-barang K-pop tidak diketahui orangtua informan karena ia menganggap orangtuanya akan marah apabila mengetahui anaknya menghabiskan uang sebayak itu untuk barang-barang yang tidak berhubungan dengan pendidikan.

Nah itu dia, masih ngerayu-rayu, makin ke sini, kan lama makin jujur kak, didoktrin sedikitakhirnya sampe mama bisa nerima. Dan sekarang udah nerima, cuman masalah koleksi itu emang tetap gak tau, karena kalo dia tahu Ekangeluarin uang untuk itu, mereka bakalan merepet. Jadi sekedar dia tahu suka gitu aja, gak papa.”

Seperti dapat kita lihat dalam pengklasifikasian gaya hidup dan nilai-nilai budaya Korea oleh para anggota WCC Korea Lovers dalam tabel berikut:

Tabel 2Kategori Adopsi Gaya Hidup dan Nilai-Nilai Budaya Korea Melalui TayanganKorea

No Subjek Selera Musik

Gaya Berpakaian Nilai-nilai Moral Konsep Diri Representasi

mengenai korea Bahasa

1 Ninsi Mengonsumsi k-pop tetapi tidak mempraktekkan dance-nya Hanya sekedar menyukai fashionnya tetapi tidak mengadopsinya Mengambil hal positif tentang penghormatan kepada yang lebih tua dan menerapkannya

Melalui tayangan Korea, kita dapat melihat bagaimana sebenarnya Korea Otodidak melalui kamus dan film serta interaksi sesama anggota fandom 2 Maya Mengonsumsi

k-pop dan mempraktekkan dance-nya Menyukainya tetapi memilih-milih mana yang pantas dan mana yang tidak

Mengambil hal positif tentang penghormatan kepada yang lebih tua dan menerapkannya

[image:7.612.103.520.218.709.2]
(8)

diperhitungkan. Ini bisa menjadi acuan bagi kita orang Indonesia 3 Rinda Mengonsumsi

k-pop dan mempraktekkan dance-nya Menyukai fashionnya dan menerapkannya agar tampil unik Mengambil hal positif tentang penghormatan kepada yang lebih tua dan menerapkannya Merasa lebih toleran terhadap segala hal baru serta menjadikan icon-icon Korea sebagai role model Korea hebat dalam melakukan ekspansi budaya melalui tayangan Korea. Tayangannya tidak tergerus globalisasi dan masih mempertahankan nilai-nilai Asia Otodidak melalui kamus dan film serta interaksi sesama anggota fandom

4 Frahma Mengonsumsi k-pop dan mempraktekkan dance-nya Hanya sekedar menyukai fashionnya tetapi tidak mengadopsinya Mengambil hikmah tentang kesetiaan dan pengorbanan Korea membuat saya sadar bahwa menangis buat seorang pris bukalah hal yang tabu Otodidak melalui kamus dan film serta interaksi sesama anggota fandom 5 Jo Mengonsumsi

k-pop dan mempraktekkan dance-nya Menyukai fashionnya dan menerapkannya agar tampil unik Mengambil hal positif tentang penghormatan kepada yang lebih tua dan menerapkannya Merasa lebih toleran terhadap segala hal baru serta menjadikan icon-icon Korea sebagai role model Dapat memahami bagaimana pemikiran orang Korea setelah menjadi Korea Lovers. Saya juga bisa mencontoh mereka melalui tayangannya Kursus bahasa Korea

6 Eka Mengonsumsi k-pop dan mempraktekkan dance-nya Hanya sekedar menyukai fashionnya tetapi tidak mengadopsinya Mengambil hal positif tentang penghormatan kepada yang lebih tua dan menerapkannya

Setiaknya saya dapat memahami bagai mana Korea sebenarnya. Dapat mengetahui kejelekan dan kebaikan orang Jepang Otodidak melalui kamus dan film serta interaksi sesama anggota fandom

Gambar

Tabel 2Kategori Adopsi Gaya Hidup dan Nilai-Nilai Budaya Korea Melalui

Referensi

Dokumen terkait

komunikasi yang digunakan Foxy Salatiga dalam berkomunikasi baik dengan. sesama anggota komunitas maupun di luar komunitas sehingga

dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat di tarik kesimpulan bahwa nilai yang dianut dalam komunitas FOXY Salatiga adalah nilai kekeluargaan.. Dimana

Tujuan penelitian ini menggambar Strategi Komunikasi Komunitas Kicau Mania Salatiga dalam mempertahankan Solidaritas anggota dan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi komunikasi komunitas Youth Krew Salatiga dalam mempertahankan eksistensi kelompok.Penelitian ini

Salah satu komunitas anak muda yang eksis di Salatiga adalah komunitas club motor RAC, club motor RAC berdiri pada Juli 1989 dan masih bertahan hingga

Selain sering mengikuti event balap kususnya grastrack, Komunitas ini juga sering mengikuti event trabas di sekitaran Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga, hal ini untuk

drama Korea “DOTS” terhadap ekspektasi berpacaran mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi (FISKOM) Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Penelitian ini

Skripsi dengan judul “ STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS FUTSAL YOUTHKREW PREMIER LEAGUE DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI DI KOTA SALATIGA ” , ini disusun sebagai salah