Oleh:
Veny Rakhmah Nurita
Nim : C04212082
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SURABAYA
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Nilai Kepemimpinan Islam Direktur Produksi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Muslim di PT. Bina Megah Indowood” ini merupakan hasil penelitian kuantitatif yang memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan apakah terdapat pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood. Penelitian ini juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji hipotesis dengan analisa statistik regresi linier sederhana dengan bantuan
Statistical Produck and Service Solution (SPSS). Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner yang disebarkan kepada 60 responden sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik
probability sampling dengan jenis total sampling. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk menggali informasi secara mendalam terkait permasalahan yang peneliti angkat, dan pengumpulan data dalam penelitian ini, selain menggunakan data yang utama kuesioner yang diperoleh juga menggunakan data sekunder yaitu wawancara dan studi kepustakaan.
Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data dan uji heteroskedastisitas. Selanjutnya setelah uji asumsi klasik, maka data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dan di uji dengan uji hipotesis signifikansi parsial (Uji t), tujuannya adalah untuk mengetahui kelayakan model yang layak untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Era Globalisasi saat ini, Persaingan antar perusahaan semakin
tinggi. Salah satu yang terpenting adalah Peningkatan dalam prestasi kerja
karyawan yang bertujuan agar perusahaan dapat menghadapi persaingan
yang semakin ketat. Manusia memegang peranan yang penting dalam
suatu perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas dalam menggerakkan roda operasional perusahaan.
Perusahaan harus mampu memilih sumber daya manusia yang dapat
berperan aktif secara efektif dan efisien.1 Hal ini dapat menjadikan
Sumber daya manusia sebagai aset terpenting perusahaan dalam
menentukan terwujudnya tujuan dari perusahaan tersebut. Sumber daya
yang baik bisa dilihat dari peningkatan kontribusi yang dapat diberikan
oleh para karyawan kepada Pimpinan dalam perusahaan kearah
tercapainya tujuan perusahaan. Karyawan merupakan kekayaan suatu
perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak
akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana sistem,
proses dan tujuan yang ingin dicapai. Agar sumber daya manusianya baik,
perusahaan membutuhkan peran dari seorang pemimpin. Pemimpin yang
baik bukanlah pemimpin yang keras, yang suka marah dan ditakuti
1
A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 2007), 5.
bawahan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin
bawahannya mencapai suatu tujuan dari perusahaan tersebut.2
Sering kali sebagian besar pemimpin terlalu kencang berteriak kepada
stafnya untuk bekerja efektif, efisien, produktif, dan kreatif, tetapi
sayangnya nilai kerja perusahaan tidak mendukung semangat dan antusias
yang ada dalam pikiran pemimpin. Keberhasilan hanya dapat diperoleh
jika sistem dan nilai kepemimpinan Islam mendukung semua visi dan misi
yang dimiliki perusahaan tersebut. Jika pemimpin hanya mengandalkan
semangat dan motivasi, tetapi tanpa didukung dengan sistem dan nilai
perusahaan yang seimbang dengan semua rencana dan tujuan akhir
perusahaan tersebut, maka keberhasilan hanya akan menjadi mimpi tanpa
wujud, dan semua program yang dikerjakan hanya menjadi hiasan cerita
kegagalan.
Pemimpin yang paham berorganisasi pasti akan menata sistem dan
nilai kerja perusahaan yang seimbang dengan semua rencana dan arah
tujuan yang ada. Sebab, dia memahami bahwa untuk mendapatkan hasil
yang menyeimbangkan semua visi dan misi dan nilai ke dalam sebuah
tindakan yang didukung oleh sistem yang seimbang dengan tujuan
perusahaan tersebut. Sistem dan nilai kerja yang seimbang dengan semua
tujuan organisasi akan mampu menjadi kekuatan yang bisa berfungsi
secara efektif untuk menindaklanjuti semua mimpi perusahaan menjadi
realitas yang nyata. Seharusnya seorang pemimpin memperhatikan dan
2
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1998), 3.
sekaligus melakukan evaluasi terhadap sistem dan nilai kerja yang ada
sekarang, sebelum membuat rencana-rencana untuk mencapai sukses
bersama perusahaan yang dipimpinnya. Tanpa dukungan sistem dan nilai
kerja yang sesuai dengan arah perusahaan, maka semua usaha dan kerja
keras pemimpin bersama para staf hanya akan menghasilkan kegagalan.
Sebuah kepemimpinan yang digerakkan tanpa sistem dan nilai kerja
yang jelas adalah sebuah kepemimpinan yang tidak jujur kepada diri
sendiri. Bila ini terus berlangsung dalam jangka waktu lama, maka
perusahaan akan bergerak dan beroperasi tanpa pola yang jelas. Semuanya
akan terlihat berlebihan dan kacau balau tanpa arah dan tujuan. Pemimpin
yang cerdas tidak mungkin mau bekerja dalam sistem dan nilai yang tidak
jelas. Dan buatnya hal terpenting adalah membuat semua orang hidup
dalam sebuah ruang dan waktu kerja yang sesuai dengan tuntutan situasi
dan kondisi nyata. Sebagai pemimpin tidaklah seharusnya takluk dengan
ketidakberdayaan untuk bisa menata sistem dan nilai yang sesuai dengan
kondisi hari ini dan hari esok. Banyak pemimpin tidak bisa buka suara,
dan tidak berani bertindak untuk menata ulang sistem dan nilai yang sudah
usang. Hal ini dapat berakibat, pemimpin hanya akan meneruskan gaya
kepemimpinannya dalam sistem dan nilai lama yang sudah tidak sesuai
lagi dengan realitas kehidupan hari ini.3
Nilai kepemimpinan Islam justru terletak pada sistem yang dipahami
setiap orang yang berada di dalam sebuah perusahaan. Karena nilai
3
Guth Salusu, Sistem dan nilai kepemimpinan (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), 15.
kepemimpinan Islam ada pada perorangan dimana seseorang itu memiliki
kesadaran diri sendiri, yang mengerti kekuatan, kelemahan, memiliki
nilai-nilai, dan pandangan tersendiri. Memiliki kemauan berinovasi dengan
keyakinan dan mau menyesuaikan dengan perubahan dunia serta memiliki
cinta, yang mendorong seseorang berinteraksi dengan pihak lain yakni
dengan tingkah laku positif yang juga bisa membuka potensi pihak lain.
Serta terpenting memiliki Keberanian untuk mengoptimalkan potensi
orang lain dengan dasar ambisi dan disertai keinginan sendiri dan
bersama-sama untuk mencapai keberhasilan.4
Karena itulah Sistem dan nilai merupakan landasan terpenting dalam
mewujudkan sebuah visi dan misi menjadi realitas yang bermanfaat untuk
keberhasilan perusahaan. Kita sering terjebak kepada rutinitas yang
dikendalikan oleh sistem dan nilai usang, dan akibatnya semua program
dan rencana menjadi tidak jelas dan terkesan uji coba terus. Sudah menjadi
tugas dari seorang pemimpin untuk selalu memahami realitas dan
menjawabnya dengan penyesuaian dan perbaikan terhadap sistem dan
kultur yang sudah tidak seimbang dengan tantangan hari ini. Tetapi semua
itu memerlukan kecerdasan, keberanian, kepercayaan diri, dan niat tulus
dari pemimpin. Tidak ada yang tidak mungkin kita kerjakan dengan
sempurna, bila saja kita mau selalu bekerja dengan menata dan merawat
sistem dan kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman. Pemimpin itu
adalah mata hati yang harus menggunakan semua sikap positifnya untuk
4
Justine T. Sirait, Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam
Organisasi (Jakarta : PT Grasindo, 2006), 4.
menciptakan segala kebaikan untuk semua orang. Untuk itu, pemimpin
harus memiliki kecerdasan total dalam menjadikan sistem dan nilai kerja
perusahaan terefektif sebagai kaki dan tangan dalam menggerakkan semua
aspek kepentingan perusahaan. Selain itu untuk melihat suatu Perusahaan
berjalan sesuai dengan tujuan suatu perusahaan itu sendiri, bisa dilihat dari
peningkatan kontribusi yang ada di suatu perusahaan tersebut. Didalam
kontribusi yang meningkat dalam suatu perusahaan, pasti tidak terlepas
dari seorang pemimpin dalam suatu produksi didalamnya. Karena
perusahaan membutuhkan peran dari orang yang telah ditunjuk sebagai
Direktur Produksi. Direktur Poduksi harus dapat mengelola karyawan dan
memberikan contoh yang baik kepada karyawannya, karena sikap teladan
seorang Direktur akan menjadi penganut bagi bawahannya. Alasan peneliti
memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan
perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menjual produknya
yang dimulai dengan proses produksi yang tidak terputus mulai dari
pembelian bahan baku, proses pengolahan bahan, hingga menjadi barang
jadi. Dimana hal ini dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut sehingga
membutuhkan sumber dana yang akan digunakan pada aset tetap
perusahaan. Perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana
jangka panjang untuk membiayai operasi perusahaan mereka, salah
satunya dengan investasi saham oleh para investor, sehingga dapat
mempengaruhi nilai kepemimpinan Islam direktur produksi pada
Untuk mencapai tujuan perusahaan, nilai kepemimpinan Islam sangat
berperan terhadap prestasi kerja karyawan, dimana setiap pemimpin
mengharapkan prestasi karyawan yang lebih baik. Karena prestasi
karyawan yang tidak efektif akan mengakibatkan perusahaan mengalami
kesulitan dalam mengambil keputusan promosi, menyesuaikan kompensasi
dan mengevaluasi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan. Akan tetapi
apabila prestasi kerja karyawan berkualitas maka hasil kerja akan menjadi
lebih optimal dan mampu membawa perusahaan untuk mencapai sasaran
dan tujuan yang telah direncanakan. Mengingat pentingnya hubungan nilai
kepemimpinan Islam dalam proses kerja suatu perusahaan sehingga
karyawan mampu meningkatkan prestasi kerja secara lebih baik.
Adanya peran pemimpin dalam perusahaan dapat menunjang
kelancaran dan pencapaian tujuan yang tepat seperti pencapaian target
yang harus dicapai. Setiap pemimpin kerja, baik dalam unit besar maupun
kecil, dalam melakukan komunikasi dengan bawahannya mempunyai cara
yang berbeda-beda. Perbedaan ini dapat dipahami karena pimpinan
tersebut adalah manusia biasa yang mempunyai sifat atau karakteristik dan
latar belakang sosial yang berlainan, sehingga dapat mempengaruhi nilai
kepemimpinannya.5
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Bina Megah
Indowood. PT. Bina Megah Indowood ini merupakan Market Leader yang
spesialis, yang memberikan kualitas tinggi yaitu lantai kayu solid, dengan
5
Wilson Bangun, ManajemenSumberDayaManusia (Jakarta: Erlangga, 2012), 231.
pilihan ketebalan untuk menutupi kebutuhan yang berbeda. Di antara jenis
kayunya yakni kayu merbau, kayu kuku, kayu jati sika, kayu jati, kayu jati
dan sonokeling. Jumlah karyawan yang dimiliki PT. Bina Megah
Indowood ini total seluruhnya yaitu 250 Karyawan. Sekarang, PT. Bina
Megah Indowood tumbuh menjadi produsen lantai kayu utama dan
eksportir dengan jangkauan global yang luas, dari Asia ke Eropa.
Kapasitas produksinya berkisar 500-600 kontainer per tahun dan sebagian
dikirim diseluruh dunia, seperti Cina, Jepang, Korea, India, Rusia,
Polandia, Belgia, Perancis, Afrika, Spanyol, Amerika, Australia, dan India
melalui upaya yang terus-menerus dimasukkan ke dalam kemajuan produk
dan kemampuan karyawan untuk bereaksi cepat terhadap tren pasar dan
tuntutan.6
Pesatnya perkembangan produksi pada PT. Bina Megah Indowood ini
menjadi produsen lantai kayu utama dan eksportir dengan jangkauan
global yang luas, penulis tertarik untuk meneliti “ Pengaruh Nilai
Kepemimpinan Islam Direktur Produksi terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Muslim pada PT. Bina Megah Indowood “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap
prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood?
6
Agus, Wawancara, Gresik, 6 November 2015.
2. Seberapa besar pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi
terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah
Indowood?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur
produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT Bina Megah
Indowood.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh nilai kepemimpinan Islam
direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT.
Bina Megah Indowood.
D.Kegunaan Hasil Penelitian
1. Manfaat teoritis, yaitu sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai sumber daya manusia
diantaranya yaitu tentang nilai kepemimpinan Islam dan prestasi kerja.
2. Manfaat praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
perusahaan yang diteliti. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi
informasi bagi PT. Bina Mega Indowood dalam mengambil keputusan
dan kebijakan untuk meningkatkan prestasi kerja dilihat dari nilai
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1. Nilai Kepemimpinan Islam
a. Definisi Nilai kepemimpinan Islam
Nilai kepemimpinan Islam merupakan Sejumlah sifat-sifat
utama yang harus dimiliki seorang pemimpin agar
kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.1 Sifat-sifat utama tersebut ibarat “roh” nya
pemimpin yang membuat seseorang mampu menjalankan
kepemimpinannya dengan berhasil. Tanpa roh kepemimpinan,
posisi atau jabatan sebagai pemimpin tidak ada artinya.
Beberapa nilai kepemimpinan Islam yang perlu dimiliki
seorang pemimpin menurut Dr. H. Marzuki Alie, antara lain :
1) Wara’
Seorang pemimpin yang senantiasa menjaga kesucian, baik
jasmani maupun rohani dengan mengendalikan sebagai
perilaku dan aktifitas kesehariannya. Ia akan melakukan suatu
yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
Penampilan yang diperhatikannya adalah penampilan low
profile.
1
Nourthouse, Leadhership: Theory and practice (New Delhi: Response Book, 2003), 3.
2) Zuhud
Seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat zuhud agar ia tidak berambisi untuk mempertahankan kedudukan dan
mencari kekayaan yang berlebihan. Sebagaimana yang
dijelaskan dalam hadits Sahal bin Sa’ad, Nabi Muhammad
SAW bersabda yang artinya :
“ Zuhudlah dunia niscaya kamu akan dicintai Allah. Dan
zuhudlah apa yang ada di tangan manusia niscaya kamu akan dicintai oleh manusia dan yang lainnya.”
3) Faqir
Sesungguhnya nilai kefaqiran, pada esensinya tidak terletak pada ketiadaan harta benda, akan tetapi ada pada
kesadaran atau perasaan seseorang (state of mind) orang yang fakir meskipun kaya harta. Hatinya tidak bergantung pada
kekayaan yang dimilikinya, harta benda tidak lebih merupakan
materi yang diujikan oleh Allah SWT, yang harus
dipertanggung jawabkan pada Allah SWT.
4) Sabar
Pada dasarnya kesabaran adalah wujud dari konsistensi diri
seseorang untuk memegang prinsip yang telah dipegang
sebelumnya. Kesabaran merupakan suatu kekuatan yang
membuat diri seseorang dapat bertahan dari segala macam
dihantarkan oleh nafsunya. Jika seseorang berhasil mengekang
hawa nafsunya, ia akan tetap pada pendiriannya. Sebagaimana
yang dijelaskan didalam Al-Qur’an pada surat Ali-Imran ayat
200, yaitu :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya
kamu beruntung.
5) Tawakal
Seseorang memiliki sifat tawakal akan merasakan
ketenangan dan ketentraman. Ia senantiasa merasa mantap dan
optimis dalam bertindak. Di samping itu, ia akan mendapat
kekuatan spiritual serta keperkasaan luar biasa, yang dapat
mengalahkan segala kekuatan yang bersifat material. Ia juga
merasakan kerelaan yang penuh atas segala yang terimanya dan
selanjutnya ia akan senantiasa memiliki harapan atas segala
yang dikehendaki dan dicita-citakannya. Sebagaimana yang
telah dijelaskan pada Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 122,
Artinya : Ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur)
karena takut, Padahal Allah adalah penolong bagi kedua
golongan itu. karena itu hendaklah kepada Allah saja
orang-orang mukmin bertawakkal. Yakni: Banu Salamah dari suku
Khazraj dan Banu Haritsah dari suku Aus, keduanya dari
barisan kaum muslimin.
6) Muroqobah
Hal penting dari orang yang muroqobah adalah konsistensi diri terhadap perilaku yang baik atau yang seharusnya
dilakukan. Konsistensi ini dapat diupayakan dengan senantiasa
mawas diri, sehingga tidak terjerumus atau terlena dari
keinginan-keinginan sesaat. Seorang yang muroqobah berarti menjaga diri untuk senantiasa melakukan yang terbaik, sesuai
dengan kodrat dan eksistensinya. Oleh karena itu seorang yang
melakukan muroqobah membutuhkan kedisiplinan yang tinggi, tidak silau dengan jabatan dan peluang keduniaan, karena
didalam hatinya terpatri perasaan senantiasa diawasi oleh Allah
SWT. Kamera Allah SWT dirasakan dalam 24 jam sehari
semalam, dan senantiasa mengarah pada dirinya. Sebagaimana
yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surat Al-Maidah
Artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
7) Mahabbah
Sifat mahabbah yang tertinggi adalah cinta kepada Allah SWT. Hal ini tampak dari semangat tinggi untuk berupaya
mendekatkan diri kepada Sang Khaliq yaitu Allah SWT. Sholat
lima waktu senantiasa dikerjakannya tepat waktu. Puasa senin
kamis senantiasa dilakukannya sebagai wujud kecintaannya
kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam Surat Ali-Imran ayat
Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai
Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu." Allah maha pengampun lagi Maha penyayang.
8) Khauf
Khauf adalah perasaan takut akan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan yang dilakukan. Perasaan ini akan secara
otomatis memberikan dorongan untuk melakukan hal terbaik,
sehingga pada masa yang akan datang ia akan menerima akibat
yang baik pula. Seorang yang diliputi perasaan takut (khauf) hanya akan melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
untuk kebaikan dalam jangka panjang, bukan sekedar
keinginan nafsunya atau kepentingan sesaat. Dengan kata lain
seorang yang khauf adalah berpikiran luas dalam jangka jauh kedepan, bukan sosok yang berfikiran sempit dan untuk
kepuasan sementara. Pemimpin yang meniwai khauf, pada
dirinya akan melaksanakan kepemimpinannya dengan penuh
tanggung jawab, bukan saja terhadap manusia tetapi terhadap
Allah pencipta alam. Dalam sebuah hadits yang disampaikan
oleh Ibnu Umar, Rasulullah bersabda : “ Setiap kamu adalah
pemimpin dan setiap pemimpin akan bertanggung jawab
terhadap apa yang dipimpinnya “ (HR. Bukhari).
Jadi seorang pemimpin harus menjalankan prinsip ini
bertanggung jawab terhadap bawahan, masyarakat, lebih lebih
kepada Allah Tuhan pencipta alam semesta.
b. Teori Sifat (Trait theory)
Teori ini dikemukakan oleh Edwin ghiselli, yang menyatakan
bahwa keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada sifat-sifat
atau nilai kepemimpinan itu sendiri. Atas dasar pemikiran tersebut
timbul anggapan untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil ,
sangat ditentukan kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan
pribadi yang dmaksud ialah kualitas seseorang dengan berbagai
macam sifat-sifat didalamnya. Teori ini juga juga menerangkan
bahwa nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya
mengenai berbagai rumusan sifat dan ciri pemimpin, sangat
diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip
keteladanan.2
c. Kepemimpinan Yang Efektif
Menurut Wendel French mengemukakan tiga faktor yang
berkaitan dengan persoalan kepemimpinan yang perlu diperhatikan
antaranya :
1) Memperbaiki iklim organisasi
2) Berusaha mengidentifikasi ciri-ciri dasar pribadi
3) Mempunyai potensi untuk mencapai kesuksesan dalam bidang
kepemimpinan.
2
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998), 46.
Kepemimpinan yang efektif itu Kemampuan yang pemimpin
menerjemahkan fungsinya dengan perilaku. Efektivitasnya bukan
hanya perintah yang menggema dimana-mana, akan tetapi terletak
pada perilaku yang memperkaya pembicaraan, menerjemahkan
tugas kepemimpinannya dalam suasana kehati-hatian dan
ketenangan, sehingga hasil pekerjaan semakin maju, produktivitas
meningkat dan target pun dapat tercapai.
d. Fungsi Kepemimpinan
Adapun fungsi-fungsi kepemimpinan dalam sebuah organisasi
ialah :
1) Memprakarsai struktur organisasi.
2) Menjaga adanya koordinasi dan integritas organisasi, supaya
semuanya beroperasi secara efektif.
3) Merumuskan tujuan institusional atau organisasi, dan
menentukan sarana serta cara-cara yang efisien untuk mencapai
tujuan tersebut.
4) Mengenai pertentangan dan konflik-konflik yang muncul, dan
mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.
5) Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan, dan
penyempurnaan dalam organisasi.
Fungsi-fungsi kepemimpinan, seorang pemimpin menjalankan
a) Memberikan kepuasan terhadap kebutuhan langsung para
bawahannya.
b) Menyusun “jalur” pencapain tujuan (untuk melakukan hal ini
pemimpin perlu memberikan pedoman untuk mencapai tujuan
perusahaan bersamaan dengan pemuasan kebutuhaan para
karyawaan).
c) Menghilangkan hambatan-hambatan pencapaian tujuan.
d) Mengubah tujuan karyawan sehingga tujuan mereka bisa
berguna secara organisatoris.
2. Prestasi kerja
a. Definisi prestasi kerja
Menurut John Suprihanto prestasi kerja merupakan Hasil kerja
seorang karyawan selama periode tertentu dibanding dengan
berbagai kemungkinan. Misalnya, Standart, Target, Sasaran, atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama.3
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
prestasi kerja yaitu :
1) Hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan terutama
antar pimpinan kerja yang sehari-hari langsung berhubungan
dengan para pekerja bawahan.
3
John Suprihanto, Penilaian pelaksanaan dan pengembangan karyawan (Yogykarta:BPFEE,
1988), 7.
2) Kepuasan para pekerja terhadap tugas dan pekerjaannya karena
memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya.
3) Terdapatnya suatu rencana dan iklim kerja yang bersahabat
dengan anggota-anggota lainnya, organisasi apabila dengan
mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dengan
pekerjaannya.
4) Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga
merupakan tujuan bersama yang harus diwujudkan secara
bersama-sama pula.4
c. Penilaian prestasi kerja
Prestasi kerja karyawan baru diketahui setelah dilakukan
penilaian-penilaian. Prestasi kerja karyawan ini mempunyai arti
penting bagi karyawan mendapat perhatian dari atasannya. Di
samping akan menambah semangat kerja karyawan, karena dengan
penilaian prestasi ini memungkinkan karyawan yang berprestasi
dipromosikan, dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi
tersebut.
Definisi penilaian kerja menurut Hasibuan adalah Kegiatan
manajer untuk mengevaluasi perilaku dan prestasi kerja karyawan
serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Sedangkan menurut T.
Hani Handoko penilaian prestasi kerja yaitu Suatu proses melalui
dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
4
Zainun Buchari, Manajemen dan Motivasi (jakarta: Balai Pustaka, 1984), 91.
karyawan. Kegiatan ini sangat mempengaruhi terhadap
keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para
karyawan tentang kerja mereka.5
d. Pengukuran Prestasi Kerja
Pada setiap organisasi baik yang berskala kecil maupun besar,
prestasi kerja perlu dievaluasi sebagian dasar untuk mengambil
keputusan. Untuk dapat mengevaluasi secara obyektif dan akuratif,
seseorang penilai harus mampu mengukur tingkat prestasi kerja agar
dapat berfungsi sebagai target atau sasaran, sebagai aktivitas
pengukuran standart, dan sebagai informasi yang dapat digunakan
karyawan, dalam mengarahkan usaha-usaha melalui
serangkaian-serangkaian prioritas tertentu. Oleh karena itu para karyawan dan
atasan dapat memanfaatkan hal itu untuk menilai seberapa baik
pelaksanaan pekerjaan seseorang.6 Menurut Agus Darma, penilaian
pelaksanaan pekerjaan seseorang dapat digunakan untuk :
1) Mengukur Tanggung jawab karyawan apabila sasaran atau
standar kerja digunakan untuk mengukur pertanggung jawaban.
2) Sebagai dasar peningkatan dan pengembangan karyawan secara
pribadi. Apalagi standar dan sasaran digunakan sebagai alat
tujuan pengembangan, maka hal itu akan merujuk pada support
5
T. Hani Handoko, Op Cit, 4.
6
Agus Darma, Manajemen Prestasi Kerja (jakarta: Rajawali, 1985), 50.
yang diperlukan para karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan
mereka.
Berdasarkan penjelasan di atas maka penilaian pekerjaan dapat
berfungsi sebagai pengukur tanggung jawab karyawan dan sebagai
dasar pengembangan karyawan untuk mengukur prestasi kerja.
Edwin B. Flippo mengatakan bahwa prestasi kerja seseorang dapat
diukur melalui :
a) Mutu Kerja berkaitan dengan ketepatan waktu, ketrampilan,
ketelitian, dan kepribadian dalam melaksanakan pekerjaan.
b) Kualitas kerja berkaitan dengan Pemberian tugas-tugas
tambahan yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya.
c) Ketangguhan berkaitan dengan tingkat kehadiran, pemberian
waktu lembur dan daftar keterlambatan hadir ditempat kerja.
d) Sikap berkaitan dengan Sikap yang ada pada karyawan yang
menunjukkan seberapa jauh sikap tanggung jawab mereka
terhadap sesama teman, dengan atasan dan seberapa jauh tingkat
kerjasama terhadap penyelesaian pekerjaan.7
e. Manfaat penilaian Prestasi Kerja
Suatu sistem penilaian prestasi kerja yang baik sangat
bermanfaat untuk berbagai kepentingan, seperti :
1) Mendorong peningkatan prestasi kerja, Karena dengan
mengetahui hasil prestasi kerja, Pemimpin dapat mengambil
7
Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia (Jakarta: Erlangga, 1989), 10.
berbagai langkah yang diperlukan agar prestasi kerja para
karyawan lebih meningkat lagi dimasa-masa yang akan datang.
2) Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan
yaitu Imbalan yang diberikan oleh organisasi kepada para
anggotanya tidak hanya terbatas pada upah dan gaji yang
merupakan penghasilan tetap bagi para anggota yang
bersangkutan, akan tetapi juga berbagai imbalan lainnya seperti
bonus diakhir tahun, hadiah pada hari-hari besar tertentu.
Keputusan tentang siapa yang berhak menerima berbagai imbalan
tersebut dapat didasarkan antara lain pada hasil penilaian atas
prestasi kerja pegawai yang bersangkutan.
3) Untuk kepentingan mutasi pegawai, Prestasi kerja seseorang
dimasa lalu merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi
tersebut seperti promosi, alih tugas, dan alih wilayah.
B. Penelitian terdahulu yang relevan
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam
rangka penyusunan penelitian ini, ada beberapa penelitian terdahulu yang
juga pernah membahas mengenai sikap dan lingkungan sosial. Untuk lebih
jelasnya mengenai penelitian terdahulu yang relevan bisa dilihat pada tabel
C. Kerangka Konseptual
Variabel X Variabel Y
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual, hipotesis dalam penelitian ini diduga :
Ha : Terdapat pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi
terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah
Indowood.
Ho : Tidak ada pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi
terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah
Indowood.
Nilai Kepemimpinan
Islam
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Objek dan tujuan dari suatu penelitian akan menentukan jenis
penelitian yang digunakan. Berdasarkan objek dan tujuan penelitian yang
telah ditetapkan, maka jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif. Dimana kuantitif adalah Metode untuk menguji teori-teori,
membangun fakta dan menunjukkan hubungan dan pengaruh serta
perbandingan antar variabel memberikan deskripsi statistik, menaksir dan
meramalkan hasilnya. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan
instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat
dianalisis berdasarkan prosedur statistik.1 Jenis penelitian ini termasuk
dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif asosiatif bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode survey, dimana peneliti
memilih sejumlah responden sebagai sampel dan memberikan mereka
kuesioner yang sudah baku.2
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 hingga maret
2016. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di “ PT. Bina Megah Indowood “
1
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011), 38.
2
Morissan M. A, dkk, Metode Penelitian Survey (Jakarta: Kencana, 2012),165.
yang berada di Jl. Raya Putat Lor No. 16 Jawa Timur 61174 Kec.
Menganti Kab. Gresik.
Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan, antara lain yaitu:
1. Survey pendahuluan
Survey awal objek penelitian di PT. Bina Megah Indowood
dilakukan pada hari Jum’at tanggal 6 November 2015 pukul 13.00
WIB. Peneliti melakukan pertemuan dengan manajer produksi PT. Bina
Megah Indowood untuk membahas terkait judul penelitian yang akan
dilakukan peneliti dan diskusi data-data yang dibutuhkan untuk
mendukung penelitian.
2. Penelitian
Penelitian dimulai dengan penyerahan surat riset kepada objek
penelitian yaitu PT. Bina Megah Indowood sebagai syarat untuk
melakukan penelitian. kemudian, pada hari kamis tanggal 26 november
2015 pukul 12.00 WIB. Peneliti bertemu dengan direktur produksi
untuk melakukan wawancara dan mengambil data-data terkait dengan
judul penelitian. Selanjutnya akan dilakukan penyebaran kuesioner
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan elemen (orang, kejadian, produk) yang
dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.3 Adapun yang
menjadi populasi penelitian ini yakni karyawan muslim di “ PT. Bina
Megah Indowood “ yang berjumlah 60 karyawan muslim.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik pengambilan
sampelnya menggunakan probability sampling karena penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah total Sampling, yaitu mengambil seluruh populasi sampel sehingga total sampel berjumlah 60 karyawan muslim.
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan konsep yang memiliki bermacam-macam nilai.4
Variabel penelitian yang akan digunakan dan dianalisis dalam penelitian
ini adalah :
1. Variabel independen (X) yang merupakan penyebab atau variabel
yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini variabel independennya
yaitu nilai kepemimpinan Islam (X).
3
Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktek (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), 27. 4
Nazir, 2003 dalam Muslich Anshort dan Sri Iswati, Buku Ajar Metodologi penelitian Kuantitatif
(Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga/Unair press, 2009), 56.
2. Variabel dependen (Y) yang merupakan variabel yang dipengaruhi
atau variabel yang bergantung pada variabel independen. Dalam
penelitian yang termasuk variabel dependen yaitu prestasi Kerja (Y).
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel yang akan diteliti adalah:
1. Nilai Kepemimpinan Islam (X)
Merupakan Sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.5
Indikator yang digunakan :
a. Wara’, dapat dilihat dari cara mengendalikan perilaku dan aktivitas keehariannya.
b. Zuhud, dapat dilihat dari cara mempertahankan kedudukannya. c. Faqir, dapat dilihat dari kesadaran atau perasaan seseorang,
hatinya tidak bergantung pada kekayaan yang dimilikinya, harta
benda tidak lebih merupakan materi yang diujikan oleh Allah
SWT, yang harus dipertanggung jawabkan pada Allah SWT.
d. Sabar, bisa dilihat dari cara seseorang mengendalikan hawa
nafsunya.
e. Tawakal, bisa dilihat dari kerelaan yang penuh atas segala yang
terimanya.
5
Dale Carnegie, The Leader In You…, 133.
f. Muroqobah, bisa dilihat dari konsistensi diri terhadap perilaku yang baik atau yang seharusnya dilakukan terhadap tugasya.
g. Mahabbah, bisa dilihat dari semangat tinggi untuk berupaya mendekatkan diri kepada Sang Khaliq yaitu Allah SWT.
h. Khauf, bisa dilihat dari cara menyikapi masalah yang ada di perusahaan.
Pengukuran nilai kepemimpinan Islam dalam penelitian ini terdiri
atas 8 buah pernyataan. Skor penilaian dengan menggunakan skala
likert berkisar antara 1-5 dari jawaban sangat tidak setuju hingga jawaban sangat setuju.
2. Prestasi Kerja (Y)
Merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang menurut
ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Indikator yang digunakan :
a. Mutu kerja, dapat dilihat dari ketepatan waktu datang, keterampilan
yang dimiliki oleh karyawan muslim, dan ketelitian dalam
melaksanakan pekerjaan
b. Kualitas kerja, dapat dilihat dari pemberian tugas tambahan oleh
pempinan.
c. Ketangguhan, dapat dilihat dari kehadiran atau keaktifan karyawan
muslim, keterlambatan karyawan muslim, dan pemberian waktu
d. Sikap, dapat dilihat dari tanggung jawab terhadap sesama teman,
tanggung jawab kepada atasan, dan tingkat kerjasama dalam
menyelesaikan tugas.
Pengukuran prestasi kerja dalam penelitian ini terdiri atas 10 buah
pertanyaan. Skor penilaian dengan menggunakan skala likert berkisar antara 1-5 dari jawaban sangat tidak setuju hingga jawaban sangat
setuju. Skor terendah menunjukkan kurangnya prestasi kerja pada
karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood sedangkan skor
tertinggi menunjukkan tingginya prestasi kerja pada karyawan muslim
di PT. Bina Megah Indowood.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur.6 Uji validitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan membandingkan antara r tabel dengan r hitung. Suatu
instrumen dikatakan valid :
a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3.
b. Jika koefisien korelasi product moment > r tabel (α;n-2), n = jumlah sampel.
c. Nilai sig.≤α 5%.
6
Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan
Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas menggunakan
teknik korelasi product moment adalah :
�= �(∑ )−(∑ )(∑ )
�[�(∑ 2)−(∑ )2⌶[�(∑ 2)−(∑ )2
r = Product moment
n = Jumlah responden
X = Skor variabel
Y = Skor total variabel untuk responden n.7
Hasil uji validitas dapat diketahui dengan adanya ketentuan :
1) Jika nilai r hitung > r tabel maka dinyatakan valid.
2) Jika nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid.
Berikut adalah hasil uji validitas dari masing-masing variabel :
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Nilai Kepemimpinan Islam
Butir Pernyataan r hitung r table Keterangan
1 0,814 0,254 Valid
2 0,679 0,254 Valid
3 0,471 0,254 Valid
4 0,814 0,254 Valid
5 0,721 0,254 Valid
6 0,386 0,254 Valid
7 0,543 0,254 Valid
8 0,367 0,254 Valid
7
Ibid., 164.
Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa seluruh
pernyataan berisi 8 butir pernyataan memiliki nilai r hitung > r tabel
maka dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Prestasi Kerja
Butir Pernyataan r hitung r table Keterangan
1 0,277 0,254 Valid
Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa seluruh
pernyataan berisi 10 butir pernyataan memiliki nilai r hitung > r tabel
maka dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama pula.8 Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan nilai Alpha Cronbach. Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.9
Berikut disajikan nilai Alpha Cronbach dari variabel penelitian :
8
Ibid., 173. 9
Ibid., 175.
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
No Variabel Nilai Alpha
Cronbach Keterangan
1 Nilai Kepemimpinan Islam 0,732 reliabel
2 Prestasi Kerja 0,706 reliabel
Dari pengujian reliabilitas tersebut, dapat diambil kesimpulan
bahwa kuesioner untuk mengukur keempat variabel penelitian adalah
reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
G. Data dan Sumber Data
1. Data
Data merupakan Suatu pemaparan kejadian yang dialami secara
langsung atau dapat dikatakan sebagai pencapaian suatu keputusan dari
dari kesimpulan yang dihasilkan berdasarkan fakta-fakta yang didapat.
Adapun dalam penelitian ini didapat dari beberapa sumber, yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
responden terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan
memberikan daftar pernyataan (kuesioner) kepada karyawan muslim
PT. Bina Megah Indowood.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain.
Data ini diperoleh melalui dokumen organisasi meliputi profil
dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi
dalam penelitian ini.10
2. Sumber data
Sumber data merupakan subjek dimana data dapat diperoleh.
Sumber data, data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Sumber Data Primer
Adalah data yang diambil langsung oleh badan-badan atau
orang-orang secara langsung dari sumbernya.11 Data dalam
penelitian didapatkan dengan menggunakan kuesioner yang
dibagikan kepada responden yaitu karyawan muslim di PT. Bina
Megah Indowood.
b. Sumber Data Sekunder
Adalah sumber data yang didapat dari dokumentasi perusahaan,
buku-buku atau pustaka yang berhubungan dengan topik bahasan ini
serta hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh pihak lain.12
Peneliti mengambil data sekunder dari PT. Bina Megah Indowood
yang berupa data karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
10
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), 19.
11
Bambang Suharjo, Statistika Terapan:Disertai Contoh Aplikasi Dengan SPSS (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013), 3. 12
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineke Cipta,
1996), 144.
1. Library research atau studi kepustakaan adalah mempelajari dan memahami buku literatur atau sumber lainnya yang ada di perpustakaan
terutama yang berkaitan dengan nilai kepemimpinan Islam dan prestasi
kerja.
2. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,
dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa
terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah
ada.13 Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.14
3. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang
dinamakan panduan wawancara.15
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini
biasa digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi
13
Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan
Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), 132. 14
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas,2008), 199.
15
Ibid., 130.
linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity
dengan taraf signifikansi 0,05.
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas pada umumnya bertujuan untuk menguji model
regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal.
Untuk mengetahui data normal atau tidak maka dapat dideteksi
dengan melihat normality probability plot. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model
regresi memenuhi asumsi normalita, tetapi jika data (titik) menyebar
jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.16
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada dasarnya digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik
Heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual
untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus
terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas.
Kriteria pengujian dalam uji heteroskedastisitas adalah sebagai
berikut :
16
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo,
2000), 214.
a. Ho: Tidak ada gejala heteroskedastisitas
b. Ha: Ada gejala heteroskedastisitas
c. Ho diterima apabila –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel berarti tidak terdapat
heteroskedastisitas dan Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau – thitung
< -ttabel yang berarti terdapat heteroskedastisitas.
4. Regresi Linier Sederhana
Regresi linier dimana variabel yang terlibat didalamnya hanya dua,
yaitu satu variabel terikat dan satu variabel bebas.17
Rumus regresi linier sederhana :
= +
Keterangan:
Y = Prestasi Kerja
X = Nilai Kepemimpinan Islam
a = Konstanta
b = Koefisien regresi (Nilai peningkatan ataupun penurunan)
Untuk melihat bentuk korelasi antara variabel dengan persamaan
regresi tersebut, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu.18
=
n
Σ
XY
−
(
Σ
X)(
Σ
Y)
Σ
x
2−
(
�
)
2=
Σ
Y
−
b.
Σ
X
n
17
J. Supranto, Statistik (Jakarta: Erlangga, 1998), 218. 18
Ibid., 115.
Keterangan:
n = Jumlah data sampel
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Besar koefisien determinasi (R2) didapat dari menguadratkan
koefisien korelasi (r). Koefisien determinasi dapat dilambangkan
dengan (R2), dengan rumus:
�2 ∶ �2� 100%
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
r2 = Koefisien korelasi
Koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus,19 yaitu:
�= �.� . − � .�
�(�.� 2� −(� )2. (�.� 2−(� )2)
6. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis dengan
menggunakan rumus Uji t. Langkah-langkah penyajian yang
dilakukan untuk Uji hipotesis antara lain seperti berikut :
19
a. Uji Parsial (Uji t):
Uji t adalah untuk mengetahui pengaruh secara signifikan
antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Pengujian
t-statistik dapat dilihat dengan melihat nilai probabilitas (p-value). Apabila Ho ditolak, maka variabel bebas (X) tersebut memiliki
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Umum Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Latar belakang berdirinya PT. Bina Megah Indowood
PT. Bina Megah Indowood merupakan Market Leader yang spesialis, yang memberikan kualitas tinggi yaitu lantai kayu solid,
dengan pilihan ketebalan untuk menutupi kebutuhan yang berbeda.
Sebelum perusahaan ini didirikan, perusahaan ini bergerak dalam
bidang importir kayu lapis. Pada tahun 2005 perusahaan ini
akhirnya resmi didirikan.
Di antara yang mendorong PT. Bina Megah Indowood untuk
memproduksi kayu lapis sendiri pada tahun 2005 yaitu :
1) Permintaan terhadap kayu lapis semakin meningkat baik
didalam negeri maupun diluar negeri
2) Bahan baku yaitu kayu bulat cukup banyak tersedia di Indonesia
3) Hasil studi kelayakan yang menunjukkan keuntungan yang lebih
besar.
b. Visi dan Misi
1) Visi
Menjadi Market leader spesialis lantai kayu dengan pelayanan
terbaik
2) Misi
a) Menjadi produk dengan kualitas Internasional
b) Menjadikan perusahaan memiliki banyak variasi produk
c) Mencoba memberikan produk terbaik kepada konsumen
dengan pelayanan konsumen sebaik-baiknya
d) Meningkatkan kualitas dan performa produk
e) Memperbesar distribusi lantai kayu di seluruh dunia
c. Lokasi perusahaan
PT. Bina Megah Indowood terletak di Jl. Raya Putat Lor No.
16 Jawa Timur 61174 Kec. Menganti kab. Gresik.
d. Struktur organisasi PT. Bina Megah Indowood
Gambar 4.1
Sumber : PT. Bina Megah Indowood Presiden Direktur
IT Departement Corporate Secretary
General Affair
Human Resources
Directur Financial & Accounting Directur Sales & Marketing Directur Procurement Directur Production
Adapun diskripsi dan pembagian tugas dan tanggung jawab
dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1) Departement IT, tugas dan wewenang dari departement IT, yaitu :
a) Merawat komputer perusahaan
b) Bertanggung jawab dalam instalasi, manajemen jaringan,
dan troubleshooting komputer kantor
c) Melaksanakan program pelatihan untuk membantu
karyawan dalam menggunakan program komputer spesifik
d) Merawat website kantor dan situs internet perusahaan
2) General affair, tugas dan wewenang dari general affair, yaitu: a) Mengatur janji, rapat, dan pertemuan
b) Melakukan dokumentasi, publikasi, dan perijinan dengan
institusi lain
c) Mengatur manajemen bangunan dan membawahi pelayanan
kantor
d) Menyediakan prasarana kantor
3) Human resources, tugas dan wewenang dari human resources,
yaitu :
a) Melaksanakan promosi, pemindahan, penurunan, serta
pemberhentian karyawan
b) Menyusun rencana pendidikan dan pelatihan karyawan
d) Memberikan konsultasi dan penyuluhan
e) Mengatur jadwal kerja dan shift kerja
4) Accounting, tugas dan wewenang dari accounting, yaitu : a) Melakukan audit keuangan
b) Memberikan laporan keuangan periodik kepada Top
management
c) Melakukan analisa keuangan proyek
5) Finance, tugas dan wewenang dari finance, yaitu : a) Menerima laporan produksi dan biaya produksi
b) Menyetujui atau menolak biaya produksi
c) Melakukan perencanaan anggaran dan pendanaan
d) Menerima laporan gaji
e) Memberikan gaji kepada human resources
6) Marketing, tugas dan wewenang dari marketing, yaitu :
a) Menyusun rencana kerja pemasaran dan pembelian baik
jangka panjang maupun jangka pendek
b) Memberikan kebijaksanaan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan pemasaran
c) Memberikan promosi dan penawaran kepada pelanggan
7) Sales, tugas dan wewenang dari sales, yaitu : a) Menyusun laporan penjualan secara periodik
c) Memberikan sales order dan memberikan order pelanggan kepada bagian produksi
d) Mendokumentasikan informasi dari pelanggan
e) Mengidentifikasikan dan mensurvey calon pelanggan
8) Logistic, tugas dan wewenang dari logistic, yaitu :
a) Mengatur kebutuhan dan penggunaan inventaris perusahaan
b) Merawat inventaris perusahaan dan melakukan perbaikan
inventaris perusahaan
c) Mengatur pembelian inventaris perusahaan, pergantian
inventaris, dan melakukan analisa depresiasi terhadap
inventaris perusahaan
9) Purchasing, tugas dan wewenang dari purchasing, yaitu :
a) Mengumpulkan dan mendokumentasikan informasi atau
data supplier
b) Melakukan negosiasi harga dengan supplier
c) Mencari informasi pembanding untuk barang yang akan
dibeli
d) Melakukan pembelian bahan baku, mesin, dan
barang-barang pendukung aktivitas produksi perusahaan lainnya
10) Direktur production, tugas dan wewenang dari direktur
production, yaitu :
a) Menangani dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu
b) Mengkoordinasi kegiatan produksi agar dapat memenuhi
pesanan langganan dan tujuan dari perusahaan
c) Melakukan pemeriksaan terhadap bahan baku maupun
barang jadi yang dihasilkan oleh perusahaan
d) Merekomendasikan penolakan bahan baku yang tidak lulus
uji
11) PPIC, tugas dan wewenang dari PPIC, yaitu :
a) Membuat perencanaan yang baik dan melaksanakan
pengendalian terhadap operasi produksi secara keseluruhan
b) Membuat formula produk dan meninjau contoh produk
c) Membuat perencanaan produksi dan penjadwalan produksi
12)Warehouse, tugas dan wewenang dari warehouse, yaitu : a) Melakukan penyimpanan bahan baku dan produk akhir
b) Mengontrol masuk dan keluarnya bahan baku dan produk
akhir
c) Menerbitkan surat jalan produk akhir yang keluar
d) Melakukan perawatan gudang dan bahan baku serta produk
yang tersimpan didalamnya
13) Support, tugas dan wewenang dari support, yaitu :
a) Membantu kelancaran proses produksi dilantai produksi
b) Memberikan dukungan tidak langsung terhadap
c) Menjadi tenaga kerja tambahan bagi lantai produksi
apabila ada karyawan yang tidak masuk
e. Produk PT. Bina Megah Indowood
1) Flooring
Flooring merupakan lantai kayu yang terbuat dari kayu asli, bukan triplek dan juga bukan lapisan. Ukuran standar
Produksi Flooring yaitu : 1,5cm x 9cm x 30 sampai 120cm.
Jenis kayu yang digunakan memiliki kandungan kimia dari
alam yang tidak bisa dimakan rayap, tapi bisa memuai jika
lantainya terlalu lembab. Untuk pemasangannya biasanya
memerlukan waktu 10 hari sampai 2 minggu.
Bahan yang digunakan yaitu :
a) Kayu jati
Kayu jati warnanya kuning kecoklatan dengan serat
kembang. Kayu ini harganya dibawah harga kayu
sonokeling karena mudah didapat dan banyak dibudi
dayakan baik itu perhutani maupun perorangan.
b) Kayu Merbau
Kayu Merbau memiliki warna kemerahan, dengan serat
lurus. Kualitas dan ketahanan kayu ini sama dengan jenis
kayu jati dan kayu sonokeling, hanya harganya lebih murah
karena tampilannya tidak begitu bagus kayu jati dan kayu
c) Kayu Sonokeling
Kayu Sonokeling ini mempunyai warna kehitaman
dengan serat kembang, dan kualitasnya lebih bagus dari
kayu jati dan kayu merbau serta harganya lebih mahal
karena termasuk kayu hutan dan susah didapat.
2) Decking
Decking kayu merupakan Material penutup lantai yang terbuat dari bahan kayu. Decking kayu ini umumnya digunakan untuk area outdoor (diluar rumah) yang areanya sering terkena hujan dan terik matahari, Seperti : taman, kolam renang dan
area outdoor.
Bahan yang digunakan untuk pemasangan Decking : a) Kayu Bengkirai
b) Kayu Kruing
c) Kayu Ulin
d) Kayu Besi
e) Kayu Merbau
Sistem pemasangan Decking mutlak harus menggunakan bantalan, karena dimensi panjang yang relative panjang, Apabila tidak menggunakan bantalan, pemasangan decking
rentan akan melenting. Sistem pemasangan tidak boleh rapat
antara lempengan satu dengan lempengan yang lainnya agar
pemasangan seperti ini otomatis debu-debu dapat menempel
dibawah pemasangan decking kayu, Untuk mengatasi masalah
itu, sebaiknya apabila pemasangan decking area indoor
menggunakan sistem knockdown, sehingga apabila sewaktu-waktu mau membersihkan tinggal diangkat.
Untuk pemasangan decking kayu lebih cepat dibandingkan
pemasangan flooring. Kelebihan decking yaitu Nuansa alami bisa lebih terlihat apabila kita injak terasa sekali kita menginjak
kayu, karena sistem finishing decking ini rata-rata open poor, sebab untuk decking atau lantai kayu outdoor tidak bisa menggunakan sistem finishing seperti pada lantai kayu indoor, karena karakteristik kayu yang kasar dan terdapat retakan
rambut yang memang merupakan salah satu karakteristik kayu
keras area outdoor.
Untuk pemasangan area kamar mandi jenis lantai kayu
oudoor ini bisa diaplikasikan dengan sempurna, karena kayu tidak akan membusuk walaupun terkena air dalam jangka
waktu yang lama.
Berikut jenis mesin kayu untuk pembuatan flooring dan
decking yaitu : (1) Mesin planer
Mesin jenis ini untuk meratakan sisi bawah dan atas
ketebalan yang diharapkan. Mesin ini pada dasarnya
membutuhkan 2 operator untuk menjalankannya, karena
sudah termasuk pada mesin ukuran sedang dan besar.
(2) Mesin Sawer (Gergaji belah)
Berfungsi untuk membelah material sisi samping dari
flooring atau decking sampai pada lebar maksimal yang dibutuhkan untuk memenuhi orderan client. Operator dari mesin sawer (gergaji) ini juga membutuhkan 2 orang. (3) Mesin handsaw (Gergaji tangan)
Untuk memotong panjang dari papan decking atau
flooring. Mesin ini dioperasikan oleh satu orang, termasuk pada mesin tangan atau mesin kecil.
(4) Mesin Jointer
Mesin jenis ini berfungsi untuk meratakan sisi yang
akan digunakan untuk daerah sambungan (jointer) dengan material papan yang lain. Sisi samping sangat perlu di
jointer sebelum melakukan proses selanjutnya. Proses ini akan menghasilkan sudut 90 derajat yang sangat berfungsi
dalam proses T & G. Pada pembuatan decking, proses ini
tetap harus dilakukan dengan mesin jointer untuk
meratakan sisi samping dan memastikan sisi samping dan
(5) Mesin T & G
Mesin ini khusus untuk proses pembuatan flooring. T & G adalah proses pembuatan type sambungan papan
dengan papan yang lain. Sambungan ini berfungsi untuk
memperkuat sambungan antar papan karena peruntukan
dari papan flooring adalah didalam ruangan. Mesin ini diperlukan 2 orang untuk menjalankannya.
(6) Mesin Grinda
Mesin ini merupakan mesin terakhir yang dilakukan
untuk membuat penampilan flooring atau decking menjadi sesuai dengan keinginan client. Mesin grinda adalah salah satu mesin yang mempunyai banyak kegunaan dalam
proses finishing flooring ataupun decking. Mesin ini dioperasikan oleh satu orang.
f. Jam kerja perusahaan
Jam kerja yang berlaku pada PT. Bina Megah Indowood
sebagai berikut :
Senin – Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB
Waktu Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB
Sabtu – Minggu : Libur
2. Gambaran Umum Responden
Berikut dapat disajikan dalam tabel jumlah karyawan muslim
berdasarkan frekuensi jenis kelamin responden atau karyawan PT.
Bina Megah Indowood sebagai berikut :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Karyawan laki-laki 48 80.0 Karyawan perempuan 12 20.0
Jumlah 60 100
Sumber : Data olahan Spss, 2016.
Dari tabel 4.1 di atas dengan jumlah 60 karyawan muslim yang
menjadi responden, diketahui bahwa 80% merupakan karyawan
dengan jenis kelamin laki-laki dan 20% merupakan karyawan
perempuan, prosentase tersebut menunjukkan bahwa karyawan
muslim di PT. Bina Megah Indowood didominasi oleh karyawan
laki-laki.
b. Kualitas karyawan muslim PT. Bina Megah Indowood
1) Karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan
Berikut dapat disajikan dalam tabel jumlah karyawan
muslim berdasarkan jenjang pendidikan responden atau
karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood sebagai
Tabel 4.2
Jenjang Pendidikan Responden
Jenjang Pendidikan Jumlah Prosentase (%)
Sarjana 15 25
Diploma 22 36.7
SMA 23 38.3
Jumlah 60 100
Sumber : Data olahan SPSS, 2106.
Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jenjang
pendidikan karyawan muslim (responden) dengan frekuensi
teratas adalah lulusan SMA sebanyak 23 responden (38.3%).
Kemudian disusul dengan lulusan diploma sebanyak 22
responden (36.7%).
2) Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
Berikut dapat disajikan dalam tabel jumlah karyawan
muslim berdasarkan masa kerja responden atau karyawan
muslim pada PT. Bina Megah Indowood sebagai berikut :
Tabel 4.3
Masa Kerja Responden
Masa Kerja Jumlah Prosentase (%)
< 1 tahun 6 10
1 tahun – 2 tahun 8 13.3 3 tahun – 5 tahun 16 26.7 6 tahun – 10 tahun 23 38.3
>10 tahun 7 11.7
Jumlah 60 100
Sumber : Hasil olahan SPSS, 2016.
Dari tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa masa kerja
adalah masa kerja dengan rentang 6 tahun - 10 tahun yaitu
sebanyak 23 responden (38.3%). Selanjutnya, masa kerja
dengan rentang 3 tahun – 5 tahun sebanyak 16 responden
(26.7%).
B. Gambaran Distribusi Variabel
Pada gambaran distribusi variabel ini, akan disampaikan gambaran
terhadap kuesioner yang telah disebarkan kepada karyawan muslim pada
PT. Bina Megah Indowood
1. Variabel Bebas (X)
a. Variabel Nilai Kepemimpinan Islam
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Item Variabel Nilai Kepemimpinan Islam (X)
Item SS S R TS STS
Org. % Org. % Org. % Org. % Org. %
X.1 43 43% 9 9% 7 7% 0 - 0 -
X.2 50 50% 10 10% 0 - 0 - 0 -
X.3 49 49% 10 10% 0 - 0 - 0 -
X.4 43 43% 11 11% 7 7% 0 - 0 -
X.5 51 51% 9 9% 0 - 0 - 0 -
X.6 23 23% 29 29% 8 8% 0 - 0 -
X.7 49 49% 11 11% 0 - 0 - 0 -
X.8 42 42% 11 11% 4 4% 3 3% 0 -
Sumber : Data primer, diolah 2016
Dari tabel 4.4, diketahui bahwa variabel nilai kepemimpinan
Islam (X), item pertama (X.1) yaitu direktur produksi selalu
melakukan hal yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun orang
kemudian pendapat setuju 9 responden (9%), dan pendapat
ragu-ragu 7 reponden (7%).
Pada item kedua (X.2), yaitu direktur produksi tidak berambisi
untuk mempertahankan kedudukan dan mencari kekayaan yang
berlebihan mendapatkan pernyataan sangat setuju 50 responden
(50%), dan pernyataan setuju 10 responden (10%).
Pada item ketiga (X.3), yaitu direktur produksi tidak
bergantung pada kekayaan yang dimilikinya, baginya harta benda
tidak lebih merupakan materi yang diujikan oleh Allah SWT, yang
harus dipertanggung jawabkan pada Allah SWT mendapatkan
pernyataan sangat setuju 49 responden (49%), dan pernyataan
setuju 10 responden (10%).
Pada item keempat (X.4), yaitu direktur produksi selalu sabar
dalam menjalankan tugasnya mendapatkan pernyataan sangat
setuju 43 responden (43%), kemudian pernyataan setuju 11
responden (11%), dan pernyataan ragu-ragu 7 responden (7%).
Pada item kelima (X.5), yaitu direktur produksi selalu
menerima kerelaan yang penuh atas segala yang terimanya
mendapatkan respon sangat setuju 51 responden (51%), dan
pernyataan setuju 9 responden (9%).
Pada item keenam (X.6), yaitu direktur produksi senantiasa
mawas diri, sehingga tidak terjerumus atau terlena dari
(23%), kemudian pernyataan setuju 29 responden (29%), dan
pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 8 responden (8%).
Pada item ketujuh (X.7), yaitu direktur produksi selalu
berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT mendapatkan
respon sangat setuju 49 responden (49%), dan pernyataan setuju 11
responden (11%).
Pada item kedelapan (X.8), yaitu direktur produksi selalu
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan untuk kebaikan
dalam jangka panjang, bukan sekedar keinginan nafsunya atau
kepentingan sesaat mendapatkan respon sangat setuju 42 responden
(42%), kemudian pernyataan setuju mendapatkan respon 11
responden (11%), pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 4
responden (4%), dan pernyataan tidak setuju mendapatkan respon 3
responden (3%).
2. Variabel Terikat (Y)
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Kerja (Y)
Item SS S R TS STS
Pada variabel prestasi kerja (Y), untuk item pertama (Y.1)
yaitu Saya datang tepat waktu mendapatkan pernyataan sangat
setuju 41 responden (41%), dan pernyataan setuju mendapatkan
respon 19 responden (19%).
Item kedua (Y.2), yaitu Saya memiliki ketrampilan khusus
dalam melaksanakan tugas mendapatkan pernyataan sangat setuju
42 responden (42%), dan pernyataan setuju mendapatkan respon 17
responden (17%).
Item ketiga (Y.3), yaitu Saya selalu meneliti kembali hasil
pekerjaan sebelum diserahkan kepada pemimpin mendapatkan
pernyataan sangat setuju 47 responden (47%), dan pernyataan
setuju mendapatkan respon 12 responden (12%).
Item keempat (Y.4), yaitu Saya melakukan tugas tambahan
yang diberikan penuh dengan tanggung jawab mendapatkan respon
pernyataan sangat setuju 42 responden (42%), dan pernyataan
setuju mendapatkan respon 18 responden (18%).
Item kelima (Y.5), yaitu Adanya teguran bagi karyawan yang
tidak aktif mendapatkan respon pernyataan sangat setuju 47
responden (47%), dan pernyataan setuju mendapatkan respon 13
responden (13%).
Item keenam (Y.6), yaitu Karyawan yang sering terlambat