• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH NILAI KEPEMIMPINAN ISLAM DIREKTUR PRODUKSI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN MUSLIM PADA PT.BINA MEGAH INDOWOOD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH NILAI KEPEMIMPINAN ISLAM DIREKTUR PRODUKSI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN MUSLIM PADA PT.BINA MEGAH INDOWOOD."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Veny Rakhmah Nurita

Nim : C04212082

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Nilai Kepemimpinan Islam Direktur Produksi terhadap Prestasi Kerja Karyawan Muslim di PT. Bina Megah Indowood” ini merupakan hasil penelitian kuantitatif yang memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan apakah terdapat pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood. Penelitian ini juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji hipotesis dengan analisa statistik regresi linier sederhana dengan bantuan

Statistical Produck and Service Solution (SPSS). Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner yang disebarkan kepada 60 responden sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik

probability sampling dengan jenis total sampling. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk menggali informasi secara mendalam terkait permasalahan yang peneliti angkat, dan pengumpulan data dalam penelitian ini, selain menggunakan data yang utama kuesioner yang diperoleh juga menggunakan data sekunder yaitu wawancara dan studi kepustakaan.

Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data dan uji heteroskedastisitas. Selanjutnya setelah uji asumsi klasik, maka data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dan di uji dengan uji hipotesis signifikansi parsial (Uji t), tujuannya adalah untuk mengetahui kelayakan model yang layak untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Era Globalisasi saat ini, Persaingan antar perusahaan semakin

tinggi. Salah satu yang terpenting adalah Peningkatan dalam prestasi kerja

karyawan yang bertujuan agar perusahaan dapat menghadapi persaingan

yang semakin ketat. Manusia memegang peranan yang penting dalam

suatu perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia

yang berkualitas dalam menggerakkan roda operasional perusahaan.

Perusahaan harus mampu memilih sumber daya manusia yang dapat

berperan aktif secara efektif dan efisien.1 Hal ini dapat menjadikan

Sumber daya manusia sebagai aset terpenting perusahaan dalam

menentukan terwujudnya tujuan dari perusahaan tersebut. Sumber daya

yang baik bisa dilihat dari peningkatan kontribusi yang dapat diberikan

oleh para karyawan kepada Pimpinan dalam perusahaan kearah

tercapainya tujuan perusahaan. Karyawan merupakan kekayaan suatu

perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak

akan terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapkan rencana sistem,

proses dan tujuan yang ingin dicapai. Agar sumber daya manusianya baik,

perusahaan membutuhkan peran dari seorang pemimpin. Pemimpin yang

baik bukanlah pemimpin yang keras, yang suka marah dan ditakuti

1

A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 2007), 5.

(8)

bawahan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin

bawahannya mencapai suatu tujuan dari perusahaan tersebut.2

Sering kali sebagian besar pemimpin terlalu kencang berteriak kepada

stafnya untuk bekerja efektif, efisien, produktif, dan kreatif, tetapi

sayangnya nilai kerja perusahaan tidak mendukung semangat dan antusias

yang ada dalam pikiran pemimpin. Keberhasilan hanya dapat diperoleh

jika sistem dan nilai kepemimpinan Islam mendukung semua visi dan misi

yang dimiliki perusahaan tersebut. Jika pemimpin hanya mengandalkan

semangat dan motivasi, tetapi tanpa didukung dengan sistem dan nilai

perusahaan yang seimbang dengan semua rencana dan tujuan akhir

perusahaan tersebut, maka keberhasilan hanya akan menjadi mimpi tanpa

wujud, dan semua program yang dikerjakan hanya menjadi hiasan cerita

kegagalan.

Pemimpin yang paham berorganisasi pasti akan menata sistem dan

nilai kerja perusahaan yang seimbang dengan semua rencana dan arah

tujuan yang ada. Sebab, dia memahami bahwa untuk mendapatkan hasil

yang menyeimbangkan semua visi dan misi dan nilai ke dalam sebuah

tindakan yang didukung oleh sistem yang seimbang dengan tujuan

perusahaan tersebut. Sistem dan nilai kerja yang seimbang dengan semua

tujuan organisasi akan mampu menjadi kekuatan yang bisa berfungsi

secara efektif untuk menindaklanjuti semua mimpi perusahaan menjadi

realitas yang nyata. Seharusnya seorang pemimpin memperhatikan dan

2

Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1998), 3.

(9)

sekaligus melakukan evaluasi terhadap sistem dan nilai kerja yang ada

sekarang, sebelum membuat rencana-rencana untuk mencapai sukses

bersama perusahaan yang dipimpinnya. Tanpa dukungan sistem dan nilai

kerja yang sesuai dengan arah perusahaan, maka semua usaha dan kerja

keras pemimpin bersama para staf hanya akan menghasilkan kegagalan.

Sebuah kepemimpinan yang digerakkan tanpa sistem dan nilai kerja

yang jelas adalah sebuah kepemimpinan yang tidak jujur kepada diri

sendiri. Bila ini terus berlangsung dalam jangka waktu lama, maka

perusahaan akan bergerak dan beroperasi tanpa pola yang jelas. Semuanya

akan terlihat berlebihan dan kacau balau tanpa arah dan tujuan. Pemimpin

yang cerdas tidak mungkin mau bekerja dalam sistem dan nilai yang tidak

jelas. Dan buatnya hal terpenting adalah membuat semua orang hidup

dalam sebuah ruang dan waktu kerja yang sesuai dengan tuntutan situasi

dan kondisi nyata. Sebagai pemimpin tidaklah seharusnya takluk dengan

ketidakberdayaan untuk bisa menata sistem dan nilai yang sesuai dengan

kondisi hari ini dan hari esok. Banyak pemimpin tidak bisa buka suara,

dan tidak berani bertindak untuk menata ulang sistem dan nilai yang sudah

usang. Hal ini dapat berakibat, pemimpin hanya akan meneruskan gaya

kepemimpinannya dalam sistem dan nilai lama yang sudah tidak sesuai

lagi dengan realitas kehidupan hari ini.3

Nilai kepemimpinan Islam justru terletak pada sistem yang dipahami

setiap orang yang berada di dalam sebuah perusahaan. Karena nilai

3

Guth Salusu, Sistem dan nilai kepemimpinan (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), 15.

(10)

kepemimpinan Islam ada pada perorangan dimana seseorang itu memiliki

kesadaran diri sendiri, yang mengerti kekuatan, kelemahan, memiliki

nilai-nilai, dan pandangan tersendiri. Memiliki kemauan berinovasi dengan

keyakinan dan mau menyesuaikan dengan perubahan dunia serta memiliki

cinta, yang mendorong seseorang berinteraksi dengan pihak lain yakni

dengan tingkah laku positif yang juga bisa membuka potensi pihak lain.

Serta terpenting memiliki Keberanian untuk mengoptimalkan potensi

orang lain dengan dasar ambisi dan disertai keinginan sendiri dan

bersama-sama untuk mencapai keberhasilan.4

Karena itulah Sistem dan nilai merupakan landasan terpenting dalam

mewujudkan sebuah visi dan misi menjadi realitas yang bermanfaat untuk

keberhasilan perusahaan. Kita sering terjebak kepada rutinitas yang

dikendalikan oleh sistem dan nilai usang, dan akibatnya semua program

dan rencana menjadi tidak jelas dan terkesan uji coba terus. Sudah menjadi

tugas dari seorang pemimpin untuk selalu memahami realitas dan

menjawabnya dengan penyesuaian dan perbaikan terhadap sistem dan

kultur yang sudah tidak seimbang dengan tantangan hari ini. Tetapi semua

itu memerlukan kecerdasan, keberanian, kepercayaan diri, dan niat tulus

dari pemimpin. Tidak ada yang tidak mungkin kita kerjakan dengan

sempurna, bila saja kita mau selalu bekerja dengan menata dan merawat

sistem dan kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman. Pemimpin itu

adalah mata hati yang harus menggunakan semua sikap positifnya untuk

4

Justine T. Sirait, Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam

Organisasi (Jakarta : PT Grasindo, 2006), 4.

(11)

menciptakan segala kebaikan untuk semua orang. Untuk itu, pemimpin

harus memiliki kecerdasan total dalam menjadikan sistem dan nilai kerja

perusahaan terefektif sebagai kaki dan tangan dalam menggerakkan semua

aspek kepentingan perusahaan. Selain itu untuk melihat suatu Perusahaan

berjalan sesuai dengan tujuan suatu perusahaan itu sendiri, bisa dilihat dari

peningkatan kontribusi yang ada di suatu perusahaan tersebut. Didalam

kontribusi yang meningkat dalam suatu perusahaan, pasti tidak terlepas

dari seorang pemimpin dalam suatu produksi didalamnya. Karena

perusahaan membutuhkan peran dari orang yang telah ditunjuk sebagai

Direktur Produksi. Direktur Poduksi harus dapat mengelola karyawan dan

memberikan contoh yang baik kepada karyawannya, karena sikap teladan

seorang Direktur akan menjadi penganut bagi bawahannya. Alasan peneliti

memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan

perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menjual produknya

yang dimulai dengan proses produksi yang tidak terputus mulai dari

pembelian bahan baku, proses pengolahan bahan, hingga menjadi barang

jadi. Dimana hal ini dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut sehingga

membutuhkan sumber dana yang akan digunakan pada aset tetap

perusahaan. Perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana

jangka panjang untuk membiayai operasi perusahaan mereka, salah

satunya dengan investasi saham oleh para investor, sehingga dapat

mempengaruhi nilai kepemimpinan Islam direktur produksi pada

(12)

Untuk mencapai tujuan perusahaan, nilai kepemimpinan Islam sangat

berperan terhadap prestasi kerja karyawan, dimana setiap pemimpin

mengharapkan prestasi karyawan yang lebih baik. Karena prestasi

karyawan yang tidak efektif akan mengakibatkan perusahaan mengalami

kesulitan dalam mengambil keputusan promosi, menyesuaikan kompensasi

dan mengevaluasi kesalahan-kesalahan desain pekerjaan. Akan tetapi

apabila prestasi kerja karyawan berkualitas maka hasil kerja akan menjadi

lebih optimal dan mampu membawa perusahaan untuk mencapai sasaran

dan tujuan yang telah direncanakan. Mengingat pentingnya hubungan nilai

kepemimpinan Islam dalam proses kerja suatu perusahaan sehingga

karyawan mampu meningkatkan prestasi kerja secara lebih baik.

Adanya peran pemimpin dalam perusahaan dapat menunjang

kelancaran dan pencapaian tujuan yang tepat seperti pencapaian target

yang harus dicapai. Setiap pemimpin kerja, baik dalam unit besar maupun

kecil, dalam melakukan komunikasi dengan bawahannya mempunyai cara

yang berbeda-beda. Perbedaan ini dapat dipahami karena pimpinan

tersebut adalah manusia biasa yang mempunyai sifat atau karakteristik dan

latar belakang sosial yang berlainan, sehingga dapat mempengaruhi nilai

kepemimpinannya.5

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Bina Megah

Indowood. PT. Bina Megah Indowood ini merupakan Market Leader yang

spesialis, yang memberikan kualitas tinggi yaitu lantai kayu solid, dengan

5

Wilson Bangun, ManajemenSumberDayaManusia (Jakarta: Erlangga, 2012), 231.

(13)

pilihan ketebalan untuk menutupi kebutuhan yang berbeda. Di antara jenis

kayunya yakni kayu merbau, kayu kuku, kayu jati sika, kayu jati, kayu jati

dan sonokeling. Jumlah karyawan yang dimiliki PT. Bina Megah

Indowood ini total seluruhnya yaitu 250 Karyawan. Sekarang, PT. Bina

Megah Indowood tumbuh menjadi produsen lantai kayu utama dan

eksportir dengan jangkauan global yang luas, dari Asia ke Eropa.

Kapasitas produksinya berkisar 500-600 kontainer per tahun dan sebagian

dikirim diseluruh dunia, seperti Cina, Jepang, Korea, India, Rusia,

Polandia, Belgia, Perancis, Afrika, Spanyol, Amerika, Australia, dan India

melalui upaya yang terus-menerus dimasukkan ke dalam kemajuan produk

dan kemampuan karyawan untuk bereaksi cepat terhadap tren pasar dan

tuntutan.6

Pesatnya perkembangan produksi pada PT. Bina Megah Indowood ini

menjadi produsen lantai kayu utama dan eksportir dengan jangkauan

global yang luas, penulis tertarik untuk meneliti “ Pengaruh Nilai

Kepemimpinan Islam Direktur Produksi terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Muslim pada PT. Bina Megah Indowood “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Adakah pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi terhadap

prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood?

6

Agus, Wawancara, Gresik, 6 November 2015.

(14)

2. Seberapa besar pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi

terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah

Indowood?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur

produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT Bina Megah

Indowood.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh nilai kepemimpinan Islam

direktur produksi terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT.

Bina Megah Indowood.

D.Kegunaan Hasil Penelitian

1. Manfaat teoritis, yaitu sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai sumber daya manusia

diantaranya yaitu tentang nilai kepemimpinan Islam dan prestasi kerja.

2. Manfaat praktis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk

perusahaan yang diteliti. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi

informasi bagi PT. Bina Mega Indowood dalam mengambil keputusan

dan kebijakan untuk meningkatkan prestasi kerja dilihat dari nilai

(15)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Nilai Kepemimpinan Islam

a. Definisi Nilai kepemimpinan Islam

Nilai kepemimpinan Islam merupakan Sejumlah sifat-sifat

utama yang harus dimiliki seorang pemimpin agar

kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan.1 Sifat-sifat utama tersebut ibarat “roh” nya

pemimpin yang membuat seseorang mampu menjalankan

kepemimpinannya dengan berhasil. Tanpa roh kepemimpinan,

posisi atau jabatan sebagai pemimpin tidak ada artinya.

Beberapa nilai kepemimpinan Islam yang perlu dimiliki

seorang pemimpin menurut Dr. H. Marzuki Alie, antara lain :

1) Wara’

Seorang pemimpin yang senantiasa menjaga kesucian, baik

jasmani maupun rohani dengan mengendalikan sebagai

perilaku dan aktifitas kesehariannya. Ia akan melakukan suatu

yang bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Penampilan yang diperhatikannya adalah penampilan low

profile.

1

Nourthouse, Leadhership: Theory and practice (New Delhi: Response Book, 2003), 3.

(16)

2) Zuhud

Seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat zuhud agar ia tidak berambisi untuk mempertahankan kedudukan dan

mencari kekayaan yang berlebihan. Sebagaimana yang

dijelaskan dalam hadits Sahal bin Sa’ad, Nabi Muhammad

SAW bersabda yang artinya :

Zuhudlah dunia niscaya kamu akan dicintai Allah. Dan

zuhudlah apa yang ada di tangan manusia niscaya kamu akan dicintai oleh manusia dan yang lainnya.”

3) Faqir

Sesungguhnya nilai kefaqiran, pada esensinya tidak terletak pada ketiadaan harta benda, akan tetapi ada pada

kesadaran atau perasaan seseorang (state of mind) orang yang fakir meskipun kaya harta. Hatinya tidak bergantung pada

kekayaan yang dimilikinya, harta benda tidak lebih merupakan

materi yang diujikan oleh Allah SWT, yang harus

dipertanggung jawabkan pada Allah SWT.

4) Sabar

Pada dasarnya kesabaran adalah wujud dari konsistensi diri

seseorang untuk memegang prinsip yang telah dipegang

sebelumnya. Kesabaran merupakan suatu kekuatan yang

membuat diri seseorang dapat bertahan dari segala macam

(17)

dihantarkan oleh nafsunya. Jika seseorang berhasil mengekang

hawa nafsunya, ia akan tetap pada pendiriannya. Sebagaimana

yang dijelaskan didalam Al-Qur’an pada surat Ali-Imran ayat

200, yaitu :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di

perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya

kamu beruntung.

5) Tawakal

Seseorang memiliki sifat tawakal akan merasakan

ketenangan dan ketentraman. Ia senantiasa merasa mantap dan

optimis dalam bertindak. Di samping itu, ia akan mendapat

kekuatan spiritual serta keperkasaan luar biasa, yang dapat

mengalahkan segala kekuatan yang bersifat material. Ia juga

merasakan kerelaan yang penuh atas segala yang terimanya dan

selanjutnya ia akan senantiasa memiliki harapan atas segala

yang dikehendaki dan dicita-citakannya. Sebagaimana yang

telah dijelaskan pada Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 122,

(18)



Artinya : Ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur)

karena takut, Padahal Allah adalah penolong bagi kedua

golongan itu. karena itu hendaklah kepada Allah saja

orang-orang mukmin bertawakkal. Yakni: Banu Salamah dari suku

Khazraj dan Banu Haritsah dari suku Aus, keduanya dari

barisan kaum muslimin.

6) Muroqobah

Hal penting dari orang yang muroqobah adalah konsistensi diri terhadap perilaku yang baik atau yang seharusnya

dilakukan. Konsistensi ini dapat diupayakan dengan senantiasa

mawas diri, sehingga tidak terjerumus atau terlena dari

keinginan-keinginan sesaat. Seorang yang muroqobah berarti menjaga diri untuk senantiasa melakukan yang terbaik, sesuai

dengan kodrat dan eksistensinya. Oleh karena itu seorang yang

melakukan muroqobah membutuhkan kedisiplinan yang tinggi, tidak silau dengan jabatan dan peluang keduniaan, karena

didalam hatinya terpatri perasaan senantiasa diawasi oleh Allah

SWT. Kamera Allah SWT dirasakan dalam 24 jam sehari

semalam, dan senantiasa mengarah pada dirinya. Sebagaimana

yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surat Al-Maidah

(19)



Artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi

orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena

Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali

kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk

Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat

kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya

Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

7) Mahabbah

Sifat mahabbah yang tertinggi adalah cinta kepada Allah SWT. Hal ini tampak dari semangat tinggi untuk berupaya

mendekatkan diri kepada Sang Khaliq yaitu Allah SWT. Sholat

lima waktu senantiasa dikerjakannya tepat waktu. Puasa senin

kamis senantiasa dilakukannya sebagai wujud kecintaannya

kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam Surat Ali-Imran ayat

(20)

Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai

Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni

dosa-dosamu." Allah maha pengampun lagi Maha penyayang.

8) Khauf

Khauf adalah perasaan takut akan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan yang dilakukan. Perasaan ini akan secara

otomatis memberikan dorongan untuk melakukan hal terbaik,

sehingga pada masa yang akan datang ia akan menerima akibat

yang baik pula. Seorang yang diliputi perasaan takut (khauf) hanya akan melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

untuk kebaikan dalam jangka panjang, bukan sekedar

keinginan nafsunya atau kepentingan sesaat. Dengan kata lain

seorang yang khauf adalah berpikiran luas dalam jangka jauh kedepan, bukan sosok yang berfikiran sempit dan untuk

kepuasan sementara. Pemimpin yang meniwai khauf, pada

dirinya akan melaksanakan kepemimpinannya dengan penuh

tanggung jawab, bukan saja terhadap manusia tetapi terhadap

Allah pencipta alam. Dalam sebuah hadits yang disampaikan

oleh Ibnu Umar, Rasulullah bersabda : “ Setiap kamu adalah

pemimpin dan setiap pemimpin akan bertanggung jawab

terhadap apa yang dipimpinnya “ (HR. Bukhari).

Jadi seorang pemimpin harus menjalankan prinsip ini

(21)

bertanggung jawab terhadap bawahan, masyarakat, lebih lebih

kepada Allah Tuhan pencipta alam semesta.

b. Teori Sifat (Trait theory)

Teori ini dikemukakan oleh Edwin ghiselli, yang menyatakan

bahwa keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada sifat-sifat

atau nilai kepemimpinan itu sendiri. Atas dasar pemikiran tersebut

timbul anggapan untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil ,

sangat ditentukan kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan

pribadi yang dmaksud ialah kualitas seseorang dengan berbagai

macam sifat-sifat didalamnya. Teori ini juga juga menerangkan

bahwa nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya

mengenai berbagai rumusan sifat dan ciri pemimpin, sangat

diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip

keteladanan.2

c. Kepemimpinan Yang Efektif

Menurut Wendel French mengemukakan tiga faktor yang

berkaitan dengan persoalan kepemimpinan yang perlu diperhatikan

antaranya :

1) Memperbaiki iklim organisasi

2) Berusaha mengidentifikasi ciri-ciri dasar pribadi

3) Mempunyai potensi untuk mencapai kesuksesan dalam bidang

kepemimpinan.

2

Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998), 46.

(22)

Kepemimpinan yang efektif itu Kemampuan yang pemimpin

menerjemahkan fungsinya dengan perilaku. Efektivitasnya bukan

hanya perintah yang menggema dimana-mana, akan tetapi terletak

pada perilaku yang memperkaya pembicaraan, menerjemahkan

tugas kepemimpinannya dalam suasana kehati-hatian dan

ketenangan, sehingga hasil pekerjaan semakin maju, produktivitas

meningkat dan target pun dapat tercapai.

d. Fungsi Kepemimpinan

Adapun fungsi-fungsi kepemimpinan dalam sebuah organisasi

ialah :

1) Memprakarsai struktur organisasi.

2) Menjaga adanya koordinasi dan integritas organisasi, supaya

semuanya beroperasi secara efektif.

3) Merumuskan tujuan institusional atau organisasi, dan

menentukan sarana serta cara-cara yang efisien untuk mencapai

tujuan tersebut.

4) Mengenai pertentangan dan konflik-konflik yang muncul, dan

mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.

5) Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangan, dan

penyempurnaan dalam organisasi.

Fungsi-fungsi kepemimpinan, seorang pemimpin menjalankan

(23)

a) Memberikan kepuasan terhadap kebutuhan langsung para

bawahannya.

b) Menyusun “jalur” pencapain tujuan (untuk melakukan hal ini

pemimpin perlu memberikan pedoman untuk mencapai tujuan

perusahaan bersamaan dengan pemuasan kebutuhaan para

karyawaan).

c) Menghilangkan hambatan-hambatan pencapaian tujuan.

d) Mengubah tujuan karyawan sehingga tujuan mereka bisa

berguna secara organisatoris.

2. Prestasi kerja

a. Definisi prestasi kerja

Menurut John Suprihanto prestasi kerja merupakan Hasil kerja

seorang karyawan selama periode tertentu dibanding dengan

berbagai kemungkinan. Misalnya, Standart, Target, Sasaran, atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati

bersama.3

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya

prestasi kerja yaitu :

1) Hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan terutama

antar pimpinan kerja yang sehari-hari langsung berhubungan

dengan para pekerja bawahan.

3

John Suprihanto, Penilaian pelaksanaan dan pengembangan karyawan (Yogykarta:BPFEE,

1988), 7.

(24)

2) Kepuasan para pekerja terhadap tugas dan pekerjaannya karena

memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya.

3) Terdapatnya suatu rencana dan iklim kerja yang bersahabat

dengan anggota-anggota lainnya, organisasi apabila dengan

mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dengan

pekerjaannya.

4) Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga

merupakan tujuan bersama yang harus diwujudkan secara

bersama-sama pula.4

c. Penilaian prestasi kerja

Prestasi kerja karyawan baru diketahui setelah dilakukan

penilaian-penilaian. Prestasi kerja karyawan ini mempunyai arti

penting bagi karyawan mendapat perhatian dari atasannya. Di

samping akan menambah semangat kerja karyawan, karena dengan

penilaian prestasi ini memungkinkan karyawan yang berprestasi

dipromosikan, dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi

tersebut.

Definisi penilaian kerja menurut Hasibuan adalah Kegiatan

manajer untuk mengevaluasi perilaku dan prestasi kerja karyawan

serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Sedangkan menurut T.

Hani Handoko penilaian prestasi kerja yaitu Suatu proses melalui

dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja

4

Zainun Buchari, Manajemen dan Motivasi (jakarta: Balai Pustaka, 1984), 91.

(25)

karyawan. Kegiatan ini sangat mempengaruhi terhadap

keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para

karyawan tentang kerja mereka.5

d. Pengukuran Prestasi Kerja

Pada setiap organisasi baik yang berskala kecil maupun besar,

prestasi kerja perlu dievaluasi sebagian dasar untuk mengambil

keputusan. Untuk dapat mengevaluasi secara obyektif dan akuratif,

seseorang penilai harus mampu mengukur tingkat prestasi kerja agar

dapat berfungsi sebagai target atau sasaran, sebagai aktivitas

pengukuran standart, dan sebagai informasi yang dapat digunakan

karyawan, dalam mengarahkan usaha-usaha melalui

serangkaian-serangkaian prioritas tertentu. Oleh karena itu para karyawan dan

atasan dapat memanfaatkan hal itu untuk menilai seberapa baik

pelaksanaan pekerjaan seseorang.6 Menurut Agus Darma, penilaian

pelaksanaan pekerjaan seseorang dapat digunakan untuk :

1) Mengukur Tanggung jawab karyawan apabila sasaran atau

standar kerja digunakan untuk mengukur pertanggung jawaban.

2) Sebagai dasar peningkatan dan pengembangan karyawan secara

pribadi. Apalagi standar dan sasaran digunakan sebagai alat

tujuan pengembangan, maka hal itu akan merujuk pada support

5

T. Hani Handoko, Op Cit, 4.

6

Agus Darma, Manajemen Prestasi Kerja (jakarta: Rajawali, 1985), 50.

(26)

yang diperlukan para karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan

mereka.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penilaian pekerjaan dapat

berfungsi sebagai pengukur tanggung jawab karyawan dan sebagai

dasar pengembangan karyawan untuk mengukur prestasi kerja.

Edwin B. Flippo mengatakan bahwa prestasi kerja seseorang dapat

diukur melalui :

a) Mutu Kerja berkaitan dengan ketepatan waktu, ketrampilan,

ketelitian, dan kepribadian dalam melaksanakan pekerjaan.

b) Kualitas kerja berkaitan dengan Pemberian tugas-tugas

tambahan yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya.

c) Ketangguhan berkaitan dengan tingkat kehadiran, pemberian

waktu lembur dan daftar keterlambatan hadir ditempat kerja.

d) Sikap berkaitan dengan Sikap yang ada pada karyawan yang

menunjukkan seberapa jauh sikap tanggung jawab mereka

terhadap sesama teman, dengan atasan dan seberapa jauh tingkat

kerjasama terhadap penyelesaian pekerjaan.7

e. Manfaat penilaian Prestasi Kerja

Suatu sistem penilaian prestasi kerja yang baik sangat

bermanfaat untuk berbagai kepentingan, seperti :

1) Mendorong peningkatan prestasi kerja, Karena dengan

mengetahui hasil prestasi kerja, Pemimpin dapat mengambil

7

Edwin B. Flippo, Manajemen Personalia (Jakarta: Erlangga, 1989), 10.

(27)

berbagai langkah yang diperlukan agar prestasi kerja para

karyawan lebih meningkat lagi dimasa-masa yang akan datang.

2) Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan

yaitu Imbalan yang diberikan oleh organisasi kepada para

anggotanya tidak hanya terbatas pada upah dan gaji yang

merupakan penghasilan tetap bagi para anggota yang

bersangkutan, akan tetapi juga berbagai imbalan lainnya seperti

bonus diakhir tahun, hadiah pada hari-hari besar tertentu.

Keputusan tentang siapa yang berhak menerima berbagai imbalan

tersebut dapat didasarkan antara lain pada hasil penilaian atas

prestasi kerja pegawai yang bersangkutan.

3) Untuk kepentingan mutasi pegawai, Prestasi kerja seseorang

dimasa lalu merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi

tersebut seperti promosi, alih tugas, dan alih wilayah.

B. Penelitian terdahulu yang relevan

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam

rangka penyusunan penelitian ini, ada beberapa penelitian terdahulu yang

juga pernah membahas mengenai sikap dan lingkungan sosial. Untuk lebih

jelasnya mengenai penelitian terdahulu yang relevan bisa dilihat pada tabel

(28)
(29)
(30)
(31)

C. Kerangka Konseptual

Variabel X Variabel Y

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual, hipotesis dalam penelitian ini diduga :

Ha : Terdapat pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi

terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah

Indowood.

Ho : Tidak ada pengaruh nilai kepemimpinan Islam direktur produksi

terhadap prestasi kerja karyawan muslim pada PT. Bina Megah

Indowood.

Nilai Kepemimpinan

Islam

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Objek dan tujuan dari suatu penelitian akan menentukan jenis

penelitian yang digunakan. Berdasarkan objek dan tujuan penelitian yang

telah ditetapkan, maka jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kuantitatif. Dimana kuantitif adalah Metode untuk menguji teori-teori,

membangun fakta dan menunjukkan hubungan dan pengaruh serta

perbandingan antar variabel memberikan deskripsi statistik, menaksir dan

meramalkan hasilnya. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan

instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat

dianalisis berdasarkan prosedur statistik.1 Jenis penelitian ini termasuk

dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif asosiatif bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah metode survey, dimana peneliti

memilih sejumlah responden sebagai sampel dan memberikan mereka

kuesioner yang sudah baku.2

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 hingga maret

2016. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di “ PT. Bina Megah Indowood “

1

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2011), 38.

2

Morissan M. A, dkk, Metode Penelitian Survey (Jakarta: Kencana, 2012),165.

(33)

yang berada di Jl. Raya Putat Lor No. 16 Jawa Timur 61174 Kec.

Menganti Kab. Gresik.

Penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan, antara lain yaitu:

1. Survey pendahuluan

Survey awal objek penelitian di PT. Bina Megah Indowood

dilakukan pada hari Jum’at tanggal 6 November 2015 pukul 13.00

WIB. Peneliti melakukan pertemuan dengan manajer produksi PT. Bina

Megah Indowood untuk membahas terkait judul penelitian yang akan

dilakukan peneliti dan diskusi data-data yang dibutuhkan untuk

mendukung penelitian.

2. Penelitian

Penelitian dimulai dengan penyerahan surat riset kepada objek

penelitian yaitu PT. Bina Megah Indowood sebagai syarat untuk

melakukan penelitian. kemudian, pada hari kamis tanggal 26 november

2015 pukul 12.00 WIB. Peneliti bertemu dengan direktur produksi

untuk melakukan wawancara dan mengambil data-data terkait dengan

judul penelitian. Selanjutnya akan dilakukan penyebaran kuesioner

(34)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan elemen (orang, kejadian, produk) yang

dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.3 Adapun yang

menjadi populasi penelitian ini yakni karyawan muslim di “ PT. Bina

Megah Indowood “ yang berjumlah 60 karyawan muslim.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik pengambilan

sampelnya menggunakan probability sampling karena penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah total Sampling, yaitu mengambil seluruh populasi sampel sehingga total sampel berjumlah 60 karyawan muslim.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan konsep yang memiliki bermacam-macam nilai.4

Variabel penelitian yang akan digunakan dan dianalisis dalam penelitian

ini adalah :

1. Variabel independen (X) yang merupakan penyebab atau variabel

yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini variabel independennya

yaitu nilai kepemimpinan Islam (X).

3

Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktek (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2013), 27. 4

Nazir, 2003 dalam Muslich Anshort dan Sri Iswati, Buku Ajar Metodologi penelitian Kuantitatif

(Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga/Unair press, 2009), 56.

(35)

2. Variabel dependen (Y) yang merupakan variabel yang dipengaruhi

atau variabel yang bergantung pada variabel independen. Dalam

penelitian yang termasuk variabel dependen yaitu prestasi Kerja (Y).

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel yang akan diteliti adalah:

1. Nilai Kepemimpinan Islam (X)

Merupakan Sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki oleh

seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.5

Indikator yang digunakan :

a. Wara’, dapat dilihat dari cara mengendalikan perilaku dan aktivitas keehariannya.

b. Zuhud, dapat dilihat dari cara mempertahankan kedudukannya. c. Faqir, dapat dilihat dari kesadaran atau perasaan seseorang,

hatinya tidak bergantung pada kekayaan yang dimilikinya, harta

benda tidak lebih merupakan materi yang diujikan oleh Allah

SWT, yang harus dipertanggung jawabkan pada Allah SWT.

d. Sabar, bisa dilihat dari cara seseorang mengendalikan hawa

nafsunya.

e. Tawakal, bisa dilihat dari kerelaan yang penuh atas segala yang

terimanya.

5

Dale Carnegie, The Leader In You…, 133.

(36)

f. Muroqobah, bisa dilihat dari konsistensi diri terhadap perilaku yang baik atau yang seharusnya dilakukan terhadap tugasya.

g. Mahabbah, bisa dilihat dari semangat tinggi untuk berupaya mendekatkan diri kepada Sang Khaliq yaitu Allah SWT.

h. Khauf, bisa dilihat dari cara menyikapi masalah yang ada di perusahaan.

Pengukuran nilai kepemimpinan Islam dalam penelitian ini terdiri

atas 8 buah pernyataan. Skor penilaian dengan menggunakan skala

likert berkisar antara 1-5 dari jawaban sangat tidak setuju hingga jawaban sangat setuju.

2. Prestasi Kerja (Y)

Merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang menurut

ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Indikator yang digunakan :

a. Mutu kerja, dapat dilihat dari ketepatan waktu datang, keterampilan

yang dimiliki oleh karyawan muslim, dan ketelitian dalam

melaksanakan pekerjaan

b. Kualitas kerja, dapat dilihat dari pemberian tugas tambahan oleh

pempinan.

c. Ketangguhan, dapat dilihat dari kehadiran atau keaktifan karyawan

muslim, keterlambatan karyawan muslim, dan pemberian waktu

(37)

d. Sikap, dapat dilihat dari tanggung jawab terhadap sesama teman,

tanggung jawab kepada atasan, dan tingkat kerjasama dalam

menyelesaikan tugas.

Pengukuran prestasi kerja dalam penelitian ini terdiri atas 10 buah

pertanyaan. Skor penilaian dengan menggunakan skala likert berkisar antara 1-5 dari jawaban sangat tidak setuju hingga jawaban sangat

setuju. Skor terendah menunjukkan kurangnya prestasi kerja pada

karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood sedangkan skor

tertinggi menunjukkan tingginya prestasi kerja pada karyawan muslim

di PT. Bina Megah Indowood.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu

mengukur apa yang ingin diukur.6 Uji validitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan membandingkan antara r tabel dengan r hitung. Suatu

instrumen dikatakan valid :

a. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3.

b. Jika koefisien korelasi product moment > r tabel (α;n-2), n = jumlah sampel.

c. Nilai sig.≤α 5%.

6

Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan

(38)

Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas menggunakan

teknik korelasi product moment adalah :

�= �(∑ )−(∑ )(∑ )

�[�(∑ 2)−(∑ )2⌶[�(∑ 2)−(∑ )2

r = Product moment

n = Jumlah responden

X = Skor variabel

Y = Skor total variabel untuk responden n.7

Hasil uji validitas dapat diketahui dengan adanya ketentuan :

1) Jika nilai r hitung > r tabel maka dinyatakan valid.

2) Jika nilai r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid.

Berikut adalah hasil uji validitas dari masing-masing variabel :

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Nilai Kepemimpinan Islam

Butir Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 0,814 0,254 Valid

2 0,679 0,254 Valid

3 0,471 0,254 Valid

4 0,814 0,254 Valid

5 0,721 0,254 Valid

6 0,386 0,254 Valid

7 0,543 0,254 Valid

8 0,367 0,254 Valid

7

Ibid., 164.

(39)

Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa seluruh

pernyataan berisi 8 butir pernyataan memiliki nilai r hitung > r tabel

maka dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Prestasi Kerja

Butir Pernyataan r hitung r table Keterangan

1 0,277 0,254 Valid

Dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa seluruh

pernyataan berisi 10 butir pernyataan memiliki nilai r hitung > r tabel

maka dapat dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur

yang sama pula.8 Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan nilai Alpha Cronbach. Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.9

Berikut disajikan nilai Alpha Cronbach dari variabel penelitian :

8

Ibid., 173. 9

Ibid., 175.

(40)

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

No Variabel Nilai Alpha

Cronbach Keterangan

1 Nilai Kepemimpinan Islam 0,732 reliabel

2 Prestasi Kerja 0,706 reliabel

Dari pengujian reliabilitas tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa kuesioner untuk mengukur keempat variabel penelitian adalah

reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

G. Data dan Sumber Data

1. Data

Data merupakan Suatu pemaparan kejadian yang dialami secara

langsung atau dapat dikatakan sebagai pencapaian suatu keputusan dari

dari kesimpulan yang dihasilkan berdasarkan fakta-fakta yang didapat.

Adapun dalam penelitian ini didapat dari beberapa sumber, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

responden terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan

memberikan daftar pernyataan (kuesioner) kepada karyawan muslim

PT. Bina Megah Indowood.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain.

Data ini diperoleh melalui dokumen organisasi meliputi profil

(41)

dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi

dalam penelitian ini.10

2. Sumber data

Sumber data merupakan subjek dimana data dapat diperoleh.

Sumber data, data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Sumber Data Primer

Adalah data yang diambil langsung oleh badan-badan atau

orang-orang secara langsung dari sumbernya.11 Data dalam

penelitian didapatkan dengan menggunakan kuesioner yang

dibagikan kepada responden yaitu karyawan muslim di PT. Bina

Megah Indowood.

b. Sumber Data Sekunder

Adalah sumber data yang didapat dari dokumentasi perusahaan,

buku-buku atau pustaka yang berhubungan dengan topik bahasan ini

serta hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh pihak lain.12

Peneliti mengambil data sekunder dari PT. Bina Megah Indowood

yang berupa data karyawan muslim di PT. Bina Megah Indowood.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

10

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), 19.

11

Bambang Suharjo, Statistika Terapan:Disertai Contoh Aplikasi Dengan SPSS (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2013), 3. 12

Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineke Cipta,

1996), 144.

(42)

1. Library research atau studi kepustakaan adalah mempelajari dan memahami buku literatur atau sumber lainnya yang ada di perpustakaan

terutama yang berkaitan dengan nilai kepemimpinan Islam dan prestasi

kerja.

2. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,

dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa

terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah

ada.13 Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.14

3. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang

dinamakan panduan wawancara.15

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini

biasa digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi

13

Sofyan Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan

Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), 132. 14

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas,2008), 199.

15

Ibid., 130.

(43)

linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity

dengan taraf signifikansi 0,05.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas pada umumnya bertujuan untuk menguji model

regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal.

Untuk mengetahui data normal atau tidak maka dapat dideteksi

dengan melihat normality probability plot. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model

regresi memenuhi asumsi normalita, tetapi jika data (titik) menyebar

jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.16

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada dasarnya digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik

Heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual

untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus

terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala

heteroskedastisitas.

Kriteria pengujian dalam uji heteroskedastisitas adalah sebagai

berikut :

16

Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo,

2000), 214.

(44)

a. Ho: Tidak ada gejala heteroskedastisitas

b. Ha: Ada gejala heteroskedastisitas

c. Ho diterima apabila –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel berarti tidak terdapat

heteroskedastisitas dan Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau – thitung

< -ttabel yang berarti terdapat heteroskedastisitas.

4. Regresi Linier Sederhana

Regresi linier dimana variabel yang terlibat didalamnya hanya dua,

yaitu satu variabel terikat dan satu variabel bebas.17

Rumus regresi linier sederhana :

= +

Keterangan:

Y = Prestasi Kerja

X = Nilai Kepemimpinan Islam

a = Konstanta

b = Koefisien regresi (Nilai peningkatan ataupun penurunan)

Untuk melihat bentuk korelasi antara variabel dengan persamaan

regresi tersebut, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu.18

=

n

Σ

XY

(

Σ

X)(

Σ

Y)

Σ

x

2

(

)

2

=

Σ

Y

b.

Σ

X

n

17

J. Supranto, Statistik (Jakarta: Erlangga, 1998), 218. 18

Ibid., 115.

(45)

Keterangan:

n = Jumlah data sampel

5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan analisis yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Besar koefisien determinasi (R2) didapat dari menguadratkan

koefisien korelasi (r). Koefisien determinasi dapat dilambangkan

dengan (R2), dengan rumus:

�2 ∶ �2 100%

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi

Koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus,19 yaitu:

�= �.� . − � .�

�(�.� 2� −(� )2. (�.� 2−(� )2)

6. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis dengan

menggunakan rumus Uji t. Langkah-langkah penyajian yang

dilakukan untuk Uji hipotesis antara lain seperti berikut :

19

(46)

a. Uji Parsial (Uji t):

Uji t adalah untuk mengetahui pengaruh secara signifikan

antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Pengujian

t-statistik dapat dilihat dengan melihat nilai probabilitas (p-value). Apabila Ho ditolak, maka variabel bebas (X) tersebut memiliki

(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Latar belakang berdirinya PT. Bina Megah Indowood

PT. Bina Megah Indowood merupakan Market Leader yang spesialis, yang memberikan kualitas tinggi yaitu lantai kayu solid,

dengan pilihan ketebalan untuk menutupi kebutuhan yang berbeda.

Sebelum perusahaan ini didirikan, perusahaan ini bergerak dalam

bidang importir kayu lapis. Pada tahun 2005 perusahaan ini

akhirnya resmi didirikan.

Di antara yang mendorong PT. Bina Megah Indowood untuk

memproduksi kayu lapis sendiri pada tahun 2005 yaitu :

1) Permintaan terhadap kayu lapis semakin meningkat baik

didalam negeri maupun diluar negeri

2) Bahan baku yaitu kayu bulat cukup banyak tersedia di Indonesia

3) Hasil studi kelayakan yang menunjukkan keuntungan yang lebih

besar.

b. Visi dan Misi

1) Visi

Menjadi Market leader spesialis lantai kayu dengan pelayanan

terbaik

(48)

2) Misi

a) Menjadi produk dengan kualitas Internasional

b) Menjadikan perusahaan memiliki banyak variasi produk

c) Mencoba memberikan produk terbaik kepada konsumen

dengan pelayanan konsumen sebaik-baiknya

d) Meningkatkan kualitas dan performa produk

e) Memperbesar distribusi lantai kayu di seluruh dunia

c. Lokasi perusahaan

PT. Bina Megah Indowood terletak di Jl. Raya Putat Lor No.

16 Jawa Timur 61174 Kec. Menganti kab. Gresik.

d. Struktur organisasi PT. Bina Megah Indowood

Gambar 4.1

Sumber : PT. Bina Megah Indowood Presiden Direktur

IT Departement Corporate Secretary

General Affair

Human Resources

Directur Financial & Accounting Directur Sales & Marketing Directur Procurement Directur Production

(49)

Adapun diskripsi dan pembagian tugas dan tanggung jawab

dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1) Departement IT, tugas dan wewenang dari departement IT, yaitu :

a) Merawat komputer perusahaan

b) Bertanggung jawab dalam instalasi, manajemen jaringan,

dan troubleshooting komputer kantor

c) Melaksanakan program pelatihan untuk membantu

karyawan dalam menggunakan program komputer spesifik

d) Merawat website kantor dan situs internet perusahaan

2) General affair, tugas dan wewenang dari general affair, yaitu: a) Mengatur janji, rapat, dan pertemuan

b) Melakukan dokumentasi, publikasi, dan perijinan dengan

institusi lain

c) Mengatur manajemen bangunan dan membawahi pelayanan

kantor

d) Menyediakan prasarana kantor

3) Human resources, tugas dan wewenang dari human resources,

yaitu :

a) Melaksanakan promosi, pemindahan, penurunan, serta

pemberhentian karyawan

b) Menyusun rencana pendidikan dan pelatihan karyawan

(50)

d) Memberikan konsultasi dan penyuluhan

e) Mengatur jadwal kerja dan shift kerja

4) Accounting, tugas dan wewenang dari accounting, yaitu : a) Melakukan audit keuangan

b) Memberikan laporan keuangan periodik kepada Top

management

c) Melakukan analisa keuangan proyek

5) Finance, tugas dan wewenang dari finance, yaitu : a) Menerima laporan produksi dan biaya produksi

b) Menyetujui atau menolak biaya produksi

c) Melakukan perencanaan anggaran dan pendanaan

d) Menerima laporan gaji

e) Memberikan gaji kepada human resources

6) Marketing, tugas dan wewenang dari marketing, yaitu :

a) Menyusun rencana kerja pemasaran dan pembelian baik

jangka panjang maupun jangka pendek

b) Memberikan kebijaksanaan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan pemasaran

c) Memberikan promosi dan penawaran kepada pelanggan

7) Sales, tugas dan wewenang dari sales, yaitu : a) Menyusun laporan penjualan secara periodik

(51)

c) Memberikan sales order dan memberikan order pelanggan kepada bagian produksi

d) Mendokumentasikan informasi dari pelanggan

e) Mengidentifikasikan dan mensurvey calon pelanggan

8) Logistic, tugas dan wewenang dari logistic, yaitu :

a) Mengatur kebutuhan dan penggunaan inventaris perusahaan

b) Merawat inventaris perusahaan dan melakukan perbaikan

inventaris perusahaan

c) Mengatur pembelian inventaris perusahaan, pergantian

inventaris, dan melakukan analisa depresiasi terhadap

inventaris perusahaan

9) Purchasing, tugas dan wewenang dari purchasing, yaitu :

a) Mengumpulkan dan mendokumentasikan informasi atau

data supplier

b) Melakukan negosiasi harga dengan supplier

c) Mencari informasi pembanding untuk barang yang akan

dibeli

d) Melakukan pembelian bahan baku, mesin, dan

barang-barang pendukung aktivitas produksi perusahaan lainnya

10) Direktur production, tugas dan wewenang dari direktur

production, yaitu :

a) Menangani dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu

(52)

b) Mengkoordinasi kegiatan produksi agar dapat memenuhi

pesanan langganan dan tujuan dari perusahaan

c) Melakukan pemeriksaan terhadap bahan baku maupun

barang jadi yang dihasilkan oleh perusahaan

d) Merekomendasikan penolakan bahan baku yang tidak lulus

uji

11) PPIC, tugas dan wewenang dari PPIC, yaitu :

a) Membuat perencanaan yang baik dan melaksanakan

pengendalian terhadap operasi produksi secara keseluruhan

b) Membuat formula produk dan meninjau contoh produk

c) Membuat perencanaan produksi dan penjadwalan produksi

12)Warehouse, tugas dan wewenang dari warehouse, yaitu : a) Melakukan penyimpanan bahan baku dan produk akhir

b) Mengontrol masuk dan keluarnya bahan baku dan produk

akhir

c) Menerbitkan surat jalan produk akhir yang keluar

d) Melakukan perawatan gudang dan bahan baku serta produk

yang tersimpan didalamnya

13) Support, tugas dan wewenang dari support, yaitu :

a) Membantu kelancaran proses produksi dilantai produksi

b) Memberikan dukungan tidak langsung terhadap

(53)

c) Menjadi tenaga kerja tambahan bagi lantai produksi

apabila ada karyawan yang tidak masuk

e. Produk PT. Bina Megah Indowood

1) Flooring

Flooring merupakan lantai kayu yang terbuat dari kayu asli, bukan triplek dan juga bukan lapisan. Ukuran standar

Produksi Flooring yaitu : 1,5cm x 9cm x 30 sampai 120cm.

Jenis kayu yang digunakan memiliki kandungan kimia dari

alam yang tidak bisa dimakan rayap, tapi bisa memuai jika

lantainya terlalu lembab. Untuk pemasangannya biasanya

memerlukan waktu 10 hari sampai 2 minggu.

Bahan yang digunakan yaitu :

a) Kayu jati

Kayu jati warnanya kuning kecoklatan dengan serat

kembang. Kayu ini harganya dibawah harga kayu

sonokeling karena mudah didapat dan banyak dibudi

dayakan baik itu perhutani maupun perorangan.

b) Kayu Merbau

Kayu Merbau memiliki warna kemerahan, dengan serat

lurus. Kualitas dan ketahanan kayu ini sama dengan jenis

kayu jati dan kayu sonokeling, hanya harganya lebih murah

karena tampilannya tidak begitu bagus kayu jati dan kayu

(54)

c) Kayu Sonokeling

Kayu Sonokeling ini mempunyai warna kehitaman

dengan serat kembang, dan kualitasnya lebih bagus dari

kayu jati dan kayu merbau serta harganya lebih mahal

karena termasuk kayu hutan dan susah didapat.

2) Decking

Decking kayu merupakan Material penutup lantai yang terbuat dari bahan kayu. Decking kayu ini umumnya digunakan untuk area outdoor (diluar rumah) yang areanya sering terkena hujan dan terik matahari, Seperti : taman, kolam renang dan

area outdoor.

Bahan yang digunakan untuk pemasangan Decking : a) Kayu Bengkirai

b) Kayu Kruing

c) Kayu Ulin

d) Kayu Besi

e) Kayu Merbau

Sistem pemasangan Decking mutlak harus menggunakan bantalan, karena dimensi panjang yang relative panjang, Apabila tidak menggunakan bantalan, pemasangan decking

rentan akan melenting. Sistem pemasangan tidak boleh rapat

antara lempengan satu dengan lempengan yang lainnya agar

(55)

pemasangan seperti ini otomatis debu-debu dapat menempel

dibawah pemasangan decking kayu, Untuk mengatasi masalah

itu, sebaiknya apabila pemasangan decking area indoor

menggunakan sistem knockdown, sehingga apabila sewaktu-waktu mau membersihkan tinggal diangkat.

Untuk pemasangan decking kayu lebih cepat dibandingkan

pemasangan flooring. Kelebihan decking yaitu Nuansa alami bisa lebih terlihat apabila kita injak terasa sekali kita menginjak

kayu, karena sistem finishing decking ini rata-rata open poor, sebab untuk decking atau lantai kayu outdoor tidak bisa menggunakan sistem finishing seperti pada lantai kayu indoor, karena karakteristik kayu yang kasar dan terdapat retakan

rambut yang memang merupakan salah satu karakteristik kayu

keras area outdoor.

Untuk pemasangan area kamar mandi jenis lantai kayu

oudoor ini bisa diaplikasikan dengan sempurna, karena kayu tidak akan membusuk walaupun terkena air dalam jangka

waktu yang lama.

Berikut jenis mesin kayu untuk pembuatan flooring dan

decking yaitu : (1) Mesin planer

Mesin jenis ini untuk meratakan sisi bawah dan atas

(56)

ketebalan yang diharapkan. Mesin ini pada dasarnya

membutuhkan 2 operator untuk menjalankannya, karena

sudah termasuk pada mesin ukuran sedang dan besar.

(2) Mesin Sawer (Gergaji belah)

Berfungsi untuk membelah material sisi samping dari

flooring atau decking sampai pada lebar maksimal yang dibutuhkan untuk memenuhi orderan client. Operator dari mesin sawer (gergaji) ini juga membutuhkan 2 orang. (3) Mesin handsaw (Gergaji tangan)

Untuk memotong panjang dari papan decking atau

flooring. Mesin ini dioperasikan oleh satu orang, termasuk pada mesin tangan atau mesin kecil.

(4) Mesin Jointer

Mesin jenis ini berfungsi untuk meratakan sisi yang

akan digunakan untuk daerah sambungan (jointer) dengan material papan yang lain. Sisi samping sangat perlu di

jointer sebelum melakukan proses selanjutnya. Proses ini akan menghasilkan sudut 90 derajat yang sangat berfungsi

dalam proses T & G. Pada pembuatan decking, proses ini

tetap harus dilakukan dengan mesin jointer untuk

meratakan sisi samping dan memastikan sisi samping dan

(57)

(5) Mesin T & G

Mesin ini khusus untuk proses pembuatan flooring. T & G adalah proses pembuatan type sambungan papan

dengan papan yang lain. Sambungan ini berfungsi untuk

memperkuat sambungan antar papan karena peruntukan

dari papan flooring adalah didalam ruangan. Mesin ini diperlukan 2 orang untuk menjalankannya.

(6) Mesin Grinda

Mesin ini merupakan mesin terakhir yang dilakukan

untuk membuat penampilan flooring atau decking menjadi sesuai dengan keinginan client. Mesin grinda adalah salah satu mesin yang mempunyai banyak kegunaan dalam

proses finishing flooring ataupun decking. Mesin ini dioperasikan oleh satu orang.

f. Jam kerja perusahaan

Jam kerja yang berlaku pada PT. Bina Megah Indowood

sebagai berikut :

Senin – Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB

Waktu Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

Sabtu – Minggu : Libur

2. Gambaran Umum Responden

(58)

Berikut dapat disajikan dalam tabel jumlah karyawan muslim

berdasarkan frekuensi jenis kelamin responden atau karyawan PT.

Bina Megah Indowood sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Karyawan laki-laki 48 80.0 Karyawan perempuan 12 20.0

Jumlah 60 100

Sumber : Data olahan Spss, 2016.

Dari tabel 4.1 di atas dengan jumlah 60 karyawan muslim yang

menjadi responden, diketahui bahwa 80% merupakan karyawan

dengan jenis kelamin laki-laki dan 20% merupakan karyawan

perempuan, prosentase tersebut menunjukkan bahwa karyawan

muslim di PT. Bina Megah Indowood didominasi oleh karyawan

laki-laki.

b. Kualitas karyawan muslim PT. Bina Megah Indowood

1) Karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan

Berikut dapat disajikan dalam tabel jumlah karyawan

muslim berdasarkan jenjang pendidikan responden atau

karyawan muslim pada PT. Bina Megah Indowood sebagai

(59)

Tabel 4.2

Jenjang Pendidikan Responden

Jenjang Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

Sarjana 15 25

Diploma 22 36.7

SMA 23 38.3

Jumlah 60 100

Sumber : Data olahan SPSS, 2106.

Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jenjang

pendidikan karyawan muslim (responden) dengan frekuensi

teratas adalah lulusan SMA sebanyak 23 responden (38.3%).

Kemudian disusul dengan lulusan diploma sebanyak 22

responden (36.7%).

2) Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Berikut dapat disajikan dalam tabel jumlah karyawan

muslim berdasarkan masa kerja responden atau karyawan

muslim pada PT. Bina Megah Indowood sebagai berikut :

Tabel 4.3

Masa Kerja Responden

Masa Kerja Jumlah Prosentase (%)

< 1 tahun 6 10

1 tahun – 2 tahun 8 13.3 3 tahun – 5 tahun 16 26.7 6 tahun – 10 tahun 23 38.3

>10 tahun 7 11.7

Jumlah 60 100

Sumber : Hasil olahan SPSS, 2016.

Dari tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa masa kerja

(60)

adalah masa kerja dengan rentang 6 tahun - 10 tahun yaitu

sebanyak 23 responden (38.3%). Selanjutnya, masa kerja

dengan rentang 3 tahun – 5 tahun sebanyak 16 responden

(26.7%).

B. Gambaran Distribusi Variabel

Pada gambaran distribusi variabel ini, akan disampaikan gambaran

terhadap kuesioner yang telah disebarkan kepada karyawan muslim pada

PT. Bina Megah Indowood

1. Variabel Bebas (X)

a. Variabel Nilai Kepemimpinan Islam

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Item Variabel Nilai Kepemimpinan Islam (X)

Item SS S R TS STS

Org. % Org. % Org. % Org. % Org. %

X.1 43 43% 9 9% 7 7% 0 - 0 -

X.2 50 50% 10 10% 0 - 0 - 0 -

X.3 49 49% 10 10% 0 - 0 - 0 -

X.4 43 43% 11 11% 7 7% 0 - 0 -

X.5 51 51% 9 9% 0 - 0 - 0 -

X.6 23 23% 29 29% 8 8% 0 - 0 -

X.7 49 49% 11 11% 0 - 0 - 0 -

X.8 42 42% 11 11% 4 4% 3 3% 0 -

Sumber : Data primer, diolah 2016

Dari tabel 4.4, diketahui bahwa variabel nilai kepemimpinan

Islam (X), item pertama (X.1) yaitu direktur produksi selalu

melakukan hal yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun orang

(61)

kemudian pendapat setuju 9 responden (9%), dan pendapat

ragu-ragu 7 reponden (7%).

Pada item kedua (X.2), yaitu direktur produksi tidak berambisi

untuk mempertahankan kedudukan dan mencari kekayaan yang

berlebihan mendapatkan pernyataan sangat setuju 50 responden

(50%), dan pernyataan setuju 10 responden (10%).

Pada item ketiga (X.3), yaitu direktur produksi tidak

bergantung pada kekayaan yang dimilikinya, baginya harta benda

tidak lebih merupakan materi yang diujikan oleh Allah SWT, yang

harus dipertanggung jawabkan pada Allah SWT mendapatkan

pernyataan sangat setuju 49 responden (49%), dan pernyataan

setuju 10 responden (10%).

Pada item keempat (X.4), yaitu direktur produksi selalu sabar

dalam menjalankan tugasnya mendapatkan pernyataan sangat

setuju 43 responden (43%), kemudian pernyataan setuju 11

responden (11%), dan pernyataan ragu-ragu 7 responden (7%).

Pada item kelima (X.5), yaitu direktur produksi selalu

menerima kerelaan yang penuh atas segala yang terimanya

mendapatkan respon sangat setuju 51 responden (51%), dan

pernyataan setuju 9 responden (9%).

Pada item keenam (X.6), yaitu direktur produksi senantiasa

mawas diri, sehingga tidak terjerumus atau terlena dari

(62)

(23%), kemudian pernyataan setuju 29 responden (29%), dan

pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 8 responden (8%).

Pada item ketujuh (X.7), yaitu direktur produksi selalu

berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT mendapatkan

respon sangat setuju 49 responden (49%), dan pernyataan setuju 11

responden (11%).

Pada item kedelapan (X.8), yaitu direktur produksi selalu

melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan untuk kebaikan

dalam jangka panjang, bukan sekedar keinginan nafsunya atau

kepentingan sesaat mendapatkan respon sangat setuju 42 responden

(42%), kemudian pernyataan setuju mendapatkan respon 11

responden (11%), pernyataan ragu-ragu mendapatkan respon 4

responden (4%), dan pernyataan tidak setuju mendapatkan respon 3

responden (3%).

2. Variabel Terikat (Y)

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Kerja (Y)

Item SS S R TS STS

(63)

Pada variabel prestasi kerja (Y), untuk item pertama (Y.1)

yaitu Saya datang tepat waktu mendapatkan pernyataan sangat

setuju 41 responden (41%), dan pernyataan setuju mendapatkan

respon 19 responden (19%).

Item kedua (Y.2), yaitu Saya memiliki ketrampilan khusus

dalam melaksanakan tugas mendapatkan pernyataan sangat setuju

42 responden (42%), dan pernyataan setuju mendapatkan respon 17

responden (17%).

Item ketiga (Y.3), yaitu Saya selalu meneliti kembali hasil

pekerjaan sebelum diserahkan kepada pemimpin mendapatkan

pernyataan sangat setuju 47 responden (47%), dan pernyataan

setuju mendapatkan respon 12 responden (12%).

Item keempat (Y.4), yaitu Saya melakukan tugas tambahan

yang diberikan penuh dengan tanggung jawab mendapatkan respon

pernyataan sangat setuju 42 responden (42%), dan pernyataan

setuju mendapatkan respon 18 responden (18%).

Item kelima (Y.5), yaitu Adanya teguran bagi karyawan yang

tidak aktif mendapatkan respon pernyataan sangat setuju 47

responden (47%), dan pernyataan setuju mendapatkan respon 13

responden (13%).

Item keenam (Y.6), yaitu Karyawan yang sering terlambat

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Gambar 2.2  Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Nilai Kepemimpinan Islam
  Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menanggapi masalah tersebut, penulis akan mencoba membuat Aplikasi Penjadwalan Latihan dan Pertandingan dengan menggunakan visual basic, sehingga dapat diharapkan efektifitas

dan diskusi tentang Penyusunan soal pilihan ganda berjalan dengan baik dan lancar.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi eselon I I lingkup Badan Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat dijabarkan dalam

Beberapa pengertian yang terkait dengan definisi kualitas jasa pelayanan menurut Collier (Yamit 2004: 22) adalah: (1) Excellent adalah standar kinerja pelayanan yang diperoleh;

saya coba pesan sebotol obat wasir dan ditambah sebotol kapsul sirih merah baru saya minum 1 minggu saya merasakan khasiatnya lalu saya pesan sebotol lagi hingga sekarang

Sebagian besar dat a yang akan dit angani dalam SIG merupakan dat a spasial yait u sebuah dat a yang berorient asi geografis, memiliki sist em koordinat t ert ent u sebagai

berjudul “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Potassium Ammonium Polyphosphate dari Ammonium Phosphate dan Potassium Phosphate dengan Kapasitas Produksi 300.000 Ton/

Oleh karena itu, agar kearifan lokal budaya Nusantara masih tetap eksis meng- hadapi tantangan zaman, maka Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, mengadakan