• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY D UMUR 33 TAHUN DI BPM SOFIA HARYANTI,S.S.KEB KECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY D UMUR 33 TAHUN DI BPM SOFIA HARYANTI,S.S.KEB KECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY D UMUR 33 TAHUN DI BPM SOFIA HARYANTI,S.S.KEB

KECAMATAN UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL

Disusun

HANA RETNO MUNTIYAS NIM. 0131649

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN

(2)

INTISARI

Hana Retno.M, 2016; Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada Ny. Diah Aminah Umur 33 Tahun di Bidan Praktek Mandiri Ny. Sofia harjayanti, S.S Keb. Karya Tulis Ilmiah. DIII Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo. Pembimbing I:Ari Andayani S. SiT.M.Kes.II:Kartikasari S.SiT.M.Keb

Latar Belakang: Kondisi derajat kesehatan masyarakat di Indonesia sangat memprihatinkan. Ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Oleh karena itu penelitian ini memberikan asuhan berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB untuk menekan AKI dan AKB. AKI di Kota Semarang sebesar 109,2/100.000 KH (29 kasus) pada tahun 2013 dan menjadi 122,25/100.000 KH (33 kasus) pada tahun 2014. AKB di Kota Semarang pada tahun 2014 yaitu 9,37/1.000 KH (253 kasus).

Tujuan: Penulisan ini agar penulis mampu melaksanakan dan menganalisa asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. Diah aminah 33 tahun di Bidan Praktek Mandiri Ny. Sofia Harjayanti S.S.keb candirejo,ungaran dengan menggunakan managemen Varney dan metode SOAP.

Hasil: Asuhan pada kasus Ny. Diah aminah setelah dilakukan pengkajian sampai pelaksanaan dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah ataupun komplikasi. Evaluasi hasil yang diperoleh tidak terjadi komplikasi selama kehamilan sampai dengan KB.

Kesimpulan: Penulis mampu memberikan alternative pemecahan masalah berupa asuhan yang harus diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney mulai dari pengkajian sampai evaluasi.

(3)

ABSTRACT

Hana Retno.M, 2016; Sustainable Midwifery Care At Ny. Diah Aminah Age 33 Years in Practice Independent Midwives Ny. Sofia harjayanti, S.S Keb. Scientific papers. DIII Midwifery Academy Ngudi Waluyo. Supervisor I: Ari Andayani S. SiT.M.Kes.II: Kartikasari S.SiT.M.Keb

Background: The condition of public health status in Indonesia is very alarming. Characterized by high Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). Therefore, this study provides ongoing care to pregnant women, maternity, newborns, postpartum and KB to suppress the MMR and IMR. AKI in Semarang at 109.2 / 100,000 KH (29 cases) in 2013 and became 122.25 / 100.000 KH (33 cases) in 2014. IMR in Semarang in 2014 ie 9.37 / 1000 KH (253 case).

Objective: The writing is that the author is able to implement and analyze sustainable midwifery care in Ny. Diah aminah 33 years in Ny Independent Midwife Practice. Sofia Harjayanti S.S.keb Candirejo, Ungaran using Varney management and SOAP method. Results: care in the case of Ny. Diah aminah after assessment through implementation of pregnancy, childbirth, postpartum, newborn babies and birth went smoothly and no problems or complications. Evaluation results are no complications during her pregnancy until birth.

Conclusion: The author is able to provide an alternative solution of the problem of the care that should be given to pregnant women, childbirth, postpartum, newborn and family planning by using 7 steps varney midwifery management ranging from assessment and evaluation.

Keywords: Continuous Midwifery Care

PENDAHULUAN Latar Belakang

Menurut Menteri Kesehatan (Menkes), angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia tinggi dibandingkan dengan Negara tetangga. Hal ini dikarenakan persalinan masih banyak dilakukan dirumah. Sementara itu, salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia (Menkes, 2011).

Selaras dengan MDGs,

Departemen Kesehatan

(Depkes) menargetkan penurunan AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan penurunan AKB pada tahun 2015 adalah menjadi 22 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Namun hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012

menunjukkan bahwa AKI adalah 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup (Profil kesehatan Indonesia, 2013 ).

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesda) menunjukan penyebab kematian bayi 0-6 hari adalah gangguan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis (12%). Penyebab kematian bayi 7-28 hari yaitu sepsis (20,5%), malformasi kongenital (18,1%) dan pneumonia (15,4%). Penyebab kematian bayi 29 hari-11 bulan yaitu Diare (31,4%), penumonia (23,8%) dan meningitis/ensefalitis

(9,3%). Sedangkan penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan 40-60%, preeklamsi dan eklamsi 20-30%, infeksi 20-30%, sedangkan penyebab tidak langsung salah satunya adalah 35% ibu hamil menderita anemia (WHO, 2010).

Data profil Kesehatan Kota Semarang berdasarkan laporan

(4)

Puskesmas jumlah kematian ibu maternal di Kota Semarang pada tahun 2014 sebanyak 33 kasus dari 26.992 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 122,25 per 100.000 KH naik jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 29 kasus dari 26.547 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 109,2 per 100.000. Kematian ibu tertinggi adalah karena eklampsia (48,48%), Penyebab lainnya adalah karena perdarahan (24,24%), disebabkan karena penyakit sebesar 18,18%, Infeksi sebesar 3,03% dan lain-lain sebesar 6,06%, dengan kondisi saat meninggal paling banyak pada masa nifas yaitu 54,55% diikuti waktu bersalin (27,2%).

Berdasarkan hasil laporan kegiatan sarana pelayanan kesehatan, Tahun 2014, jumlah kematian bayi yang terjadi di Kota Semarang sebanyak 253 dari 26.992 kelahiran hidup, sehingga didapatkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 9,37 per 1.000 KH. Berdasarkan pencapaian tersebut maka terdapat penurunan dari tahun sebelumnya. Jumlah kematian bayi di Kota Semarang terjadi penurunan sejak tahun 2011 sampai 2013 yaitu berturut turut 314 kasus kematian bayi pada tahun 2011, 293 kasus kematian bayi pada tahun 2012, 251 kasus kematian bayi pada tahun 2013. Jika dibandingkan dengan target MDGs dimana tahun 2015 target AKB sebesar 23 per 1.000 KH, maka AKB Kota Semarang telah dibawah target.

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Kota Semarang pada tahun 2014 adalah 28.215 (97,2%) tidak mengalami perubahan berarti dibanding dengan tahun 2013 adalah 27.910 bumil (97,2%). Faktor pendukung dalam hal ini dapat disebabkan oleh meningkatnya kesadaran ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke sarana pelayanan kesehatan yang ada dan adanya dukungan peningkatan kualitas pelayanan ANC oleh petugas puskesmas. Jumlah persalinan dengan pertolongan tenaga kesehatan di Kota Semarang pada tahun 2014 adalah 27.117 (97,9%) dari 27.706 ibu bersalin. Hal ini berarti sedikit menurun jika dibanding dengan tahun 2013 sejumlah 26.949 (98,3%) dari 27.406 total persalinan. Meskipun ada

penurunan dibanding tahun sebelumnya namun cakupan tersebut sudah melampaui target SPM tahun 2015 (90%) dan target tahun 2014 (90%) sedangkan untuk angka cakupan peserta KB aktif pada tahun 2014 sebesar 76,67% meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2013 sebesar 76,46%, tahun 2012 sebesar 75,03 % dan tahun 2011 sbesar 76,02%, meski pada tahun 2012 terjadi penurunan namun masih di atas target SPM yaitu 70%.

Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung di mana-mana sama yaitu perdarahan 25% biasanya perdarahan pasca persalinan, sepsis 15%, hipertensi dalam kehamilan 12%, partus macet 8%, komplikasi aborsi tidak aman 13% dan sebab lain-lain 8%. Sedangkan pada neonatal, penyebab kematian yang biasanya terjadi adalah asfiksia, trauma kelahiran, infeksi, prematuritas, kelainan bawaan dan sebab-sebab lain. Jika tidak meninggal, keadaan ini akan meninggalkan masalah bayi dengan cacat. Kondisi ini lebih diperparah lagi dengan kondisi yang sering disebut dengan 3 terlambat yaitu terlambat mengambil keputusan dan mengenali tanda bahaya, terlambat dirujuk dan terlambat mendapatkan penanganan medis (Prawirohardjo, 2010). Untuk menurunkan AKI dan AKB, pemerintah melakukan program jampersal, desa siaga, gerakan sayang ibu dan safe motherhood. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir berkualitas yang cost effective dan berdasarkan bukti ilmiah, membangun kemitraan yang efektif melalui kerja sama lintas program, mendorong pemberdayaan perempuan dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku yang menunjang kesehatan ibu/bayi baru lahir serta pemanfaatan pelayanan yang tersedia, mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir (Prawirohardjo, 2010).

(5)

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan sangat penting dalam pelayanan kebidanan di tengah masyarakat. Dalam rangka membantu menurunkan angka kematian ibu tersebut, maka bidan dituntut untuk dapat melakukan pengawasan pada seorang wanita hamil secara menyeluruh dan berkesinambungan, yang dimulai sejak wanita tersebut dinyatakan positif hamil sampai melahirkan dan melewati masa nifasnya dengan baik serta dapat merawat bayi dengan sehat dan selamat. Untuk itu bidan dalam menjalankan fungsinya dituntut untuk mampu mendeteksi dini tanda dan gejala komplikasi pada kehamilan, memberikan pertolongan persalinan yang bersih dan aman, memberikan pertolongan kegawat daruratan dalam kebidanan dan perinatal, serta dapat melakukan kolaborasi dan rujukan (JNPK-KR, 2008).

Studi pendahuluan di BPM Sofia Harjayanti, S.S.Keb Candirejo Ungaran Barat Kabupaten Semarang didapatkan data pada bulan Oktober 2015 jumlah pemeriksaan ibu hamil 37 ibu, persalinan normal 15 ibu. Ny. Diah merupakan salah satu pasien di BPM Sofia Harjayanti, S.S.Keb yang rutin periksa di BPM tersebut dan berencana bersalin serta KB di BPM ini. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. Diah Aminah G2 P1 A0 umur 33 tahun

di BPM Sofia Harjayanti, S.S.Keb Candirejo Ungaran Barat Kabupaten Semarang

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengkajian

Pengkajian pada asuhan kebidanan kehamilan, bersalin, nifas, bbl sampai dengan Kb pada Ny. Diah aminah harus diidentifikasi berdasarkan faktor pencetus atau predisposisinya, seperti usia, usia kehamilan, jumlah kehamilan, riwayat kesehatan, dan status sosial ekonominya serta hasil pemeriksaan fisik dan penunjangnya berupa hasil tes urin dan tes darah.

Pada pengkajian Asuhan kebidanan ibu hamil fisiologis dilaksanakan

pengumpulan data dasar yaitu data subyektif dan data obyektif.

Kehamilan : 1. Data Subyektif

Ibu hamil kedua belum pernah keguguran dan mengeluh pegal – pegal pada daerah punggung.

2. Data Objektif

Pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik dalam batas normal, kadar Hb 12,4 gr/dl.

3. Assasment

Ny.Diah aminah umur 33 tahun, umur kehamilan 39 minggu 6 hari, hamil anak kedua dan belum pernah keguguran. 4. Planning

Pada kasus Ny. Diah aminah di lakukan Penkes tentang body mekanik dan KIE tentang ketidaknyamanan pada TM III. Persalinan :

1. Data Subyektif

Ibu mengatakan sudah merasakan kenceng-kenceng sejak kemarin sore tanggal 10 januari 2016 jam 21.00 WIB. Ketuban belum pecah belum mengeluarkan lendir darah. Pada tanggal 10 jamuari 2016 jam 23.00 WIB frekuensi 3x 30’’/10’.

2. Data Objekfif Pemeriksaan dalam :

Vulva: Membuka, Perinium menonjol, Vulva membuka, spingter ani membuka, Uretra: Kosong, Vagina: Supel, elastis, Porsio : Lunak, Pembukaan: 10 cm (Lengkap), Penipisan : 100 %, K K: (-), Penurunan : Hodge III (+), POD: UUK kiri depan, Bagian yang menumbung : Tidak ada, PPV : Lendir darah, Bandlering : Tidak ada

3. Assasmen

Persalinan pada Ny.Diah aminah berlangsung selama 8,5 jam dihitung dari ibu merasa kenceng-kenceng teratur sampai pengawasan 2 jam post partum 4. Planning

Pada kasus Ny. Diah aminah di lakukan pimpin Persalinan .

Nifas :

1. Data Subjektif

Ibu mengatakan masih mersakan mules pada perutnya sejak setelah melahirkan

(6)

2. Data Objektif

TFU 2 jari dibawah pusat sampai berangsur-angsur kembali sempurna 3. Assasment

Pada kasus Ny.Diah aminah ditegakkan diagnosa Ny. Diah aminah umur 33 tahun P2A0 6 jam post partum – 4 minggu

post partum. 4. Planning

Pada kasus Ny.Eni Puji memastikan involusi berjalan dengan baik dan tidak ada perdarahan sampai dengan memotivasi ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi

Bayi baru lahir : 1. Data Subyekfit

Ibu mengatakan bayinya berjenis kelamin laki-laki, tangisan kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan,

2. Data Objektif

BB : 3500 gram, PB : 48 cm , reflek neonatus normal.

3. Assasment

Pada kasus Ny.diah aminah di tegakkan diagnosa Bayi Ny.Diah aminah umur 2 jam postpartum – 28 hari postpartum. 4. Planning

Pada kasus Ny. Diah aminah pencegahan infeksi, , imunisasi, memandikan menjaga kehangatan sampai dengan memberikan imunisasi BCG.

Keluarga Berencana : 1. Data Subyektif

Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan dan suami setuju dengan alat kontrasepsi yang dipilih ibu

2. Data Objektif

Pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik ibu dalam batas normal, tidak ada kontraindikasi akseptor KB suntik 3 bulan 3. Assasment

Pada kasus Ny.Diah aminah ditegakkan diagnosa Ny Diah aminah umur 33 tahun calon Akseptor KB suntik 3 bulan.

4. Planning

Pada kasus Ny.Diah aminah di lakukan penyuntikan Kontrasepsi suntik 3 bulan PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan dengan

menggunakan pendekatan komprehensif atau berkelanjutan dan pendokumentasian secara SOAP pada Ny.Diah aminah umur 33 tahun dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan Kb yang dimulai dari tanggal 11 november 2015 sampai dengan 09 januari . Maka dapat disimpulkan :

1. Asuhan kebidanan selama kehamilan pada TM III pada Ny.Diah Aminah umur 33 tahun G2P1A0 dari awal

pemeriksaan tanggal 3 agustus 2015 sampai dengan 10 januari 2016 pemeriksaan Ante Natal Care sebanyak 6 kali sesuai dengan keluhan dan perkembangan kehamilan dari hasil pengkajian dan pemeriksaan kehamilan tidak ditemukannya kelainan atau komplikasi pada ibu dan bayi saat kehamilan

2. Asuhan Persalinan Normal pada tanggal 11 januari 2016 pada Ny.Diah aminah umur 33 tahun usia gestasi 39 minggu 6 hari, persalinan dilakukan oleh bidan tidak ditemukannya penyulit. Pada kala I, kala II, kala III dan kala IV. Persalinan berjalan dengan normal tidak ada penyulit, akan tetapi pada Kala I pada Ny.Diah aminah berlangsung dirumah dan tidak ada pemantauan pengawasan 10 oleh bidan

3. Asuhan kebidanan pada Ny.Diah aminah umur 33 tahun selama masa nifas dari tanggal 11 januari 2016 sampai dengan 9 febuari 2016 yaitu dari 6 jam postpartum sampai 4 minggu postpartum, selama pemantauan masa nifas, berlangsung dengan baik dan pada pemberian konseling Kb yang seharusnya 6 minggu post partum menjadi 4 minggu post partum.

4. Asuhan pada bayi baru lahir pada bayi Ny.diah aminah dari tanggal 11 januari sampai dengan 9 febuari 2016 yatu dari 2 jam neonatus sampai 28 hari yang berjenis kelamin laki-laki, BB 3600 gram, PB 48 cm. Tidak ditemukan adanya cacat serta tanda bahaya. Bayi telah diberikan salep mata, sudah diberikan injeksi imunisasi Hb0 pada 1 jam setelah

(7)

lahir, dan sudah diberikan injeksi Vit K pada pelayanan. Sampai pada usia 28 hari tidak ditemukan komplikasi ataupun tanda bahaya.

5. Asuhan kebidanan selama Kb pada Ny.diah aminah sudah di berikan konseling pada saat kunjungan nifas 4 minggu pada tanggal 9 febuari 2016 , Ny.diah aminah memberikan keputusan menggunakan KB suntik 3 bulan pada tanggal 15 maret 2016 Ny.diah aminah dilakukan suntik 3 bulan , dengan prosedur penyuntikan tidak di temukan komplikasi ataupun tanda bahaya.

Saran

1. Bagi penulis

a. Diharapkan mahasiwa mampu meningkatkan asuhan – asuhan yang diberikan sesuai dengan teori.

b. Mahasiswa mampu meningkatkan peran serta pemerintah dan pencegahan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. c. Mahasiswa mampu melakukan

asuhan secara komperehensif dan efektif dalam menegakkan analisa dan diagnosa

2. Bagi Lahan praktik

a. Diharapkan lahan praktik lebih meningkatkan asuhan yang diberikan pada pelayanan antenatal, intranatal, postnatal, BBL serta pelayanan KB menggunakan standar asuhan yang telah ditetapkan.

b. Meningkatkan dalam melaksanakan pelayanan asuhan antenatal menggunakan standat 7 T. Meningkatkan kesehatan mengenai pentingnya imunisasi TT dan memberikan jadwal kunjungan imunisasi

3. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan karya tulis ini sebagai bahan wacana dan referensi dan dapat mempertahankan mutu pelayanan pembelajaran diakademik khususnya berkelanjutan yang dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta asuhan KB.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati dkk, 2009. h. 131-132Buku Panduan Khusus Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP- SP, JNPK-KR, POGI, dan JHPIEGO.

BKKBN. 2011. Kamus Istilah Kependudukan & Keluarga Berencana.[Diakses tanggal 7 Desember 2014]. Didapat dari http://www.bkkbn.go.id

Indrayani, Moudy Emma Unaria, 2013. Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: CV Trans Info Media

Irianto Koes, 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung: Alfabeta,cv Kusmiayati, Dkk. 2014. Perawatan Ibu

Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Fitramaya.

Kuswanti, 2014, Asuhan Kehamilan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, EGC, Jakarta.

Marmi, 2014, Asuhan Kebidanan Pada

Masa Nifas. Celeban

Timur:Pustaka Pelajar

Marmi, Kukuh Rahardjo, 2014. Asuhan Neonatus Bayi Balita Dan Anak Prasekolah. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Mochtar,R. 2012. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta: EGC.

Muslihatun nur, 2010, Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita cetakan I,Yogyakarta: Fitramaya

Notoatmodjo, 2005. Metodeologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Prawirohardjo Sarwono, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

(8)

Prawirohardjo Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Profil Kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Semarang, 2014 Profil Kesehatan. Profil Kesehatan

Kabupaten Semarang, 2014 Profil kesehatan. Profil kesehatan provinsi

jawa tengah, 2015

SDKI. Profil kesehatan indonesia. 2012 SDKI. Profil kesehatan indonesia. 2014 Sulistyawati Ari, 2013, Asuhan Kebidanan

pada Ibu Bersalin cetakan kelima. Jakarta : Salemba Medika

Sunarsih dan Dewi, 2013, Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Varney H, 2006, Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Walyani siwi, 2015, asuhan kebidanan pada kehamilan cetakan pertama. Yogyakarta : pustaka baru press Wiknjosastro, 2005, Ilmu Kandungan

Edisi ke dua Cetakan ke 4, Jakarta ; EGC

Wiknjosastro, 2005, Ilmu Kebidanan edisi ketiga Cetakan ke 7 ,Jakarta ; EGC

Wiknjosastro, 2008, Ilmu Kebidanan edisi ketiga Cetakan ke 7 ,Jakarta ; EGC

Yulifah, Surachmindari, 2014. Konsep Kebidanan. Jakarta: Selemba Medika

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

– Menyediakan sebuah mekanisme yang siap untuk hidup dan bekerja lagi dengan cepat setelah terjadi kesalahan, kerusakan atau bencana, dimana semua data dapat diakses pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penggunaan teknik peta pikiran dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas V.1 SD BOPKRI

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis, refleksi dan interpretasi (pemaknaan) terhadap data yang didapat dari hasil observasi, sehingga dapat diketahui apakah

Gedung yang akan dikondisikan memiliki 7 lantai, perhitungan beban pendinginan dilakukan pada setiap lantai, total perhitungan beban pendinganan digunakan untuk menentukan kapasitas

5 Susu sapi dapat menimbulkan rasa enek (rasa mual) 6 Susu sapi putih murni memiliki rasa yang

BP ( Broken Pekoe ) Berasal dari tangkai daun teh, tulang daun teh muda, memiliki ukuran yang besar, pendek, dan berwarna hitam.. BT ( Broken Tea ) Partikel serbuk agak

Anak yang lahir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf l dan anak yang diakui atau diangkat secara sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sebelum