• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARAHAN PEMANFAATAN RUANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ARAHAN PEMANFAATAN RUANG

6.1 Kelembagaan Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

Kelembagaan Penataan ruang di Kabupaten Serdang Bedagai ditandai dengan dibentuknya Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Serdang Bedagai sebagai amanah dari UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah. BKPRD Kabupaten Serdang Bedagai dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Serdang Bedagai Nomor 194/050/2010 Tentang Pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Serdang Bedagai. BKPRD adalah badan yang bersifat Ad Hoc membantu Bupati dalam penataan ruang, dan untuk memperlancar tugas BKPRD dibentuklah Sekretariat BKPRD, Kelompok Kerja (Pokja) Perencanaan Tata Ruang, dan Kelompok Kerja (Pokja) Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Setiap unsur yang ingin memanfaatkan ruang baik itu masyarakat, investor maupun pemerintah harus berkoordinasi dengan BKPRD untuk dilakukan survey dan telaahan terhadap ruang yang akan dimanfaatkan. Dari hasil survey dan telaahan yang dilakukan oleh BKPRD Kabupaten Serdang Bedagai, maka apabila tidak bertentangan dengan Peraturan – peraturan dan Kaidah Penataan Ruang Kabupaten Serdang Bedagai akan diberikan Rekomendasi Izin Pemanfaatan Ruang yang merupakan dasar bagi diterbitkannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah menyebutkan bahwa tugas – tugas BKPRD Kabupaten Serdang Bedagai antara lain :

a. Memberikan rekomendasi guna memecahkan permasalahan dalam

(2)

b. Memberikan informasi dan akses kepada pengguna ruang terkait rencana tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai.

c. Memberikan izin rekomendasi perizinan pemanfaatan ruang Kabupaten

Serdang Bedagai.

6.1.1 Struktur Organisasi Badan koordinasi Badan Penataan Ruang Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

Tugas kelembagaan koordinasi penataan ruang yang dibentuk dengan nama Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Serdang Bedagai tersebut merupakan badan bersifat ad-hoc untuk membantu pelaksanaan tugas penataan ruang di daerah. Tugas dan tanggung jawab koordinasi penataan ruang Kabupaten serta pembentukan BKPRD abupaten Serdang Bedagai dilakukan dan ditetapkan oleh Bupati Serdang Bedagai yang dituangkan didalam Surat Keputusan Bupati Nomor 194/050 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Kabupaten Serdang Bedagai , sesuai dengan Permendagri Nomor 50 Tahun 2010 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah.

A. Tim BKPRD Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai susunan

keanggotaan terdiri dari :

a. Penanggung jawab : - Bupati Serdang Bedagai

- Wakil Bupati Serdang Bedagai

b. Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

c. Sekretaris : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten serdang Bedagai

d. Anggota : Seluruh SKPD dan beberapa unsur SKPD terkait.

B. Sekretariat

a. Ketua : Sekretaris Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai

(3)

C. Kelompok Kerja Perencanaan Tata Ruang mempunyai susunan keanggotaan terdiri dari :

a. Ketua : Kepala Bidang Pembangunan Fisik Sarana dan

Prasarana Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai

b. Wakil Ketua : Kepala Bidang Tata Ruang Permukiman Dinas

Tarukim, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Serdang Bedagai

c. Sekretaris : Kepala Sub Bidang PU dan Lingkungan Hidup

Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai

d. Anggota : Beberapa dari unsur SKPD.

D. Kelompok Kerja Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang mempunyai

susunan keanggotaan terdiri dari :

a. Ketua : Kepala Bidang Tata Ruang Permukiman Dinas Tarukim,

Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Serdang Bedagai

b. Wakil Ketua : Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten

Serdang Bedagai

c. Sekretaris : Kepala Seksi Penataan Ruang dan Perumahan

Permukiman Dinas Tarukim, Kebersihan dan

Pertamanan Kabupaten Serdang Bedagai

d. Anggota : Beberapa dari unsur SKPD.

6.2 Prioritas dan Tahapan Pembangunan

Pengembangan struktur tata ruang yang dituju pada akhir tahun perencanaan adalah adanya keseimbangan fungsi kota-kota dan pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai.

Waktu pelaksanaan indikasi program secara umum adalah dua puluh tahun, sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Meskipun begitu, periode pelaksanaan dari setiap program per sektor belum tentu dua puluh tahun. Beberapa program ada yang cukup dilaksanakan dalam waktu dua atau tiga tahun, tapi ada juga program-program yang

(4)

berkesinambungan. Akan tetapi, sifat semua periode pelaksanaan per sektor ini sama, yaitu terdiri dari empat tahapan, yaitu :

1. Konsep rencana dan konsep teknis implementasi rencana, serta

mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk implementasi program tersebut.

2. Tahap pelaksanaan, yaitu periode pengimplementasian program

pengembangan sektor tersebut.

3. Tahap pematangan atau pemantapan, yaitu periode dimana suatu

program sudah mapan berjalan dan dapat mulai terlihat hasil atau dampaknya.

4. Tahap evaluasi, yaitu periode mengevaluasi keberjalanan atau kinerja dan

dampak pelaksanaan program. Evaluasi ini diperlukan untuk dijadikan masukan dalam penyusunan rencana selanjutnya.

Pelaksanaan indikasi-indikasi program dibawah ini dapat berbeda panjang periode per tahapannya, dan perbedaan waktu pentahapan ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pengalokasian dana APBD untuk pelaksanaan program-program tersebut. Sebagai contoh, pada tahun pertama hampir semua program sudah mulai bisa dilaksanakan, akan tetapi, ada beberapa program yang jangka waktunya pendek sehingga otomatis pentahapannya juga lebih singkat dibanding program - program yang jangka waktu pelaksanaannya lebih panjang. Program-program jangka pendek ini bisa diprioritaskan pada tahun pertama, sementara program-program jangka panjangnya cukup diinisiasi. Setelah program-program jangka pendek mencapai tahap pematangan atau evaluasi, prioritas alokasi dana bisa mulai dialihkan ke program-program jangka panjang yang pada saat itu diharapkan sudah selesai diinisiasi dan siap untuk diimplementasikan secara penuh, demikian seterusnya.

Perlu juga diperhatikan perbedaan antara program-program yang sifatnya jangka panjang dengan program-program yang bersifat kontinyu atau harus terus menerus dilakukan, seperti misalnya program penegakan hukum

(5)

atau pelestarian hutan lindung. Program-program semacam ini perlu dilakukan secara berkesinambungan dan relatif stabil dalam keperluan pendanaannya.

Pada bagian berikut ini akan diuraikan indikasi program pembangunan untuk satu wilayah kabupaten yang diklasifikasikan menurut rencana struktur ruang, pola ruang dan kawasan strategis.

6.2.1 Perwujudan Rencana Struktur Wilayah Kabupaten

Program perwujudan rencana struktur wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari rencana pengembangan sistem permukiman atau sistem kota-kota dan rencana pengembangan sistem jaringan transportasi dan sistem prasarana.

Untuk rencana pengembangan sistem permukiman atau sistem kota-kota, program ini diarahkan untuk mendukung peningkatan peran dan fungsi kota-kota pusat pertumbuhan dalam lingkup propinsi maupun antar kabupaten serta antar pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah belakang. Program ini dalam bentuk nyata berupa program penataan dan peningkatan fasilitas perkotaan dan sistem prasarana berupa pemeliharaan dan pembangunan/peningkatan jalan antar pusat pertumbuhan maupun dengan wilayah belakang.

Sedangkan untuk program rencana pengembangan sistem jaringan transportasi dan sistem prasarana, diarahkan pada pengaturan sistem aktivitas, sistem pola aliran barang dan jasa, serta sistem pengembangan jaringan jalan. Peningkatan sistem prasarana dan penunjang diarahkan pada peningkatan daya dukung listrik, prasarana air bersih, telepon dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya.

6.2.2 Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten

Program ini diarahkan untuk mendukung keseimbangan lingkungan atau untuk menjaga kestabilan antara kawasan lindung dan budidaya yang dipakai sebagai lokasi berbagai sektor. Program pembangunan diarahkan pada peningkatan fungsi instansi atau lembaga terkait dengan masalah

(6)

(kawasan hutan lindung, hutan bakau dan lingkungan binaan), inventarisasi terhadap kawasan lindung, pengalihan fungsi kawasan dan sebagainya. 6.2.3 Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten

Indikasi program perwujudan kawasan strategis merupakan rencana kawasan yang dianggap perlu diprioritaskan pengembangan atau penanganannya serta memerlukan dukungan rencana rinci dan program sebagai upaya mewujudkan Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang. Kawasan-kawasan tersebut bisa berbentuk antara lain:

 Kawasan yang memiliki nilai strategis terhadap pertumbuhan kabupaten;

 Kawasan terbelakang/terisolasi;

 Kawasan kritis/rawan bencana;

 Kawasan perbatasan antar negara;

 Kawasan lindung.

Arahan indikasi prioritas pengembangan kawasan ini didasarkan pada besarnya potensi yang masih belum optimal digali untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat kabupaten Serdang Bedagai. Dengan demikian, peranan kawasan strategis diharapkan dapat secara signifikan untuk memberi pengaruh positif bagi wilayah pengaruhnya.

6.3 Indikasi Program Utama Lima Tahunan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan Tugas Akhir kali ini, penulis akan menjelaskan tentang metode yang digunakan selama penulis menyusun dan membuat Tugas Akhir ini. Melakukan pengamatan yang terjadi

E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami tentang mind mapping serta dapat membuat suatu peta pikiran untuk meningkatkan dan menerapkan dalam hal prestasi belajar.. F

Adapun evaluasi untuk PkM ini terhadap siswa-siswi setelah melakukan praktikum, latihan dan diskusi yaitu mereka dapat memahami proses pembuatan website sederhana

a. Importir Umum.Yaitu perusahaan pemegang API Umum yang dapat mengimpor barang bukan limbah yang tidak diatur Tata Niaga Impornya. Importir Umum Limbah. Yaitu importir umum

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan teknis penyelenggaraan usaha peternakan puyuh di Desa Jati Mulyo, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai dan desa

Penelitian lanjutan mengenai jenis logam berat yang berbeda serta parameter lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap akumulasi logam berat oleh organisme seperti suhu, pH

laporan pelaksanaan RAN-PG kepada menteri/kepala lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional sekali dalam I (satu) tahun

Saat ini melalui salah satu program kegiatannya, DED Rehabilitasi Sedang Berat Gedung Kantor , Pemrintah Kota Manado telah mengarahkan suatu kebijakan