• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dipandang sebagai suatu upaya penguatan Persatuan dan Kesatuan Nasional, sehingga program implementasi kebijakan desentralisasi yang telah, sedang dan akan terus dilaksanakan serta dikembangkan adalah dalam kerangka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Karakteristik kemajemukan masyarakat Indonesia perlu terus dipelihara, dikembangkan dan dibina secara berkesinambungan dan terprogram dengan memperhatikan kemandirian dan otonomi masyarakat untuk dapat menjamin kondisi kondusif dalam pelaksanaan Otonomi Daerah. Di samping itu intervensi Pemerintah Daerah secara berlebihan terhadap kehidupan masyarakat sedapat mungkin dihindari.

Dalam perspektif Bangsa Indonesia bahwa upaya pemeliharaan Persatuan dan Kesatuan Bangsa merupakan bagian terpenting bagi Bangsa Indonesia yang bersifat heterogen, baru masalah bagaimana mengisinya serta membina/memelihara rasa Persatuan dan Kesatuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Dalam kaitannya dengan visi dan misi Kabupaten Bandung serta situasi dan kondisi yang berkembang pada saat ini, maka untuk memacu pertumbuhan pembangunan di Kabupaten Bandung perlu diidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilannya. Salah satu faktor penentu keberhasilan adalah faktor stabilitas politik dan keamanan serta ketertiban yang dapat mendorong keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bandung.

Ditinjau dari kaca mata politis bahwa ancaman serius terhadap Integrasi Nasional antara lain ditandai dengan berkembangnya gejala - gejala yang menggoyahkan sendi - sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan sudah menyentuh sendi - sendi yang paling mendasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu menyangkut nilai - nilai luhur Bangsa dan Negara, yang ditandai dengan telah terjadinya beberapa gejala yang biasa diidentifikasi sebagai berikut :

1. Belum optimalnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dan

ketertiban;

2. Belum optimalnya kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam kehidupan

(2)

3. Belum optimalnya rasa solidaritas dan toleransi kerukunan dalam kehidupan beragama dikalangan masyarakat yang menopang upaya pengembangan wawasan kebangsaan.

Ekses dari permasalahan tersebut cenderung berimplikasi terhadap :

a. Kecenderungan pergeseran nilai budaya masyarakat Indonesia, mengarah kepada budaya yang kurang santun ;

b. Keengganan dalam merefleksikan dan mengartikulasikan nilai - nilai luhur budaya dan falsafah hidup bangsa serta dasar negara Pancasila ;

c. Euforia demokrasi secara berlebihan ;

d. Penguatan faham dan sikap anti - pluralisme ;

e. Kecendrungan perkembangan perilaku menghujat antar sesama anak bangsa dan negara yang tidak lagi berada dalam sistem kekuasaan ;

f. Kecendrungan perkembangan ekses negatif dari pengaruh globalisasi dan

politik internasional.

1.2. Tugas pokok, Fungsi dan Kewenangan.

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung mempunyai Tugas Pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri yaitu sebagai berikut :

Tugas Pokok dan Fungsi 1. Subbag Tata Usaha

Kepala Subbag Tata Usaha mempunyai tugas pokok memimpin, membina, dan mengkoordinasikan penyusunan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan ketatausahaan kantor dengan menyelenggarakan fungsi antara lain :

a. Pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan ketatausahaan; b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan; d. Penyelenggaraan persiapan penyusunan anggaran; e. Penyusunan rencana kegiatan dan pengendalian;

f. Pelaksanaan administrasi perkantoran, kepegawaian, kerumahtanggaan,

perlengkapan, dokumentasi dan perpustakaan;

(3)

h. Pelaksanaan pembinaan tertib administrasi, organisasi dan hukum di lingkungan kantor;

i. Pelaksanaan pengkoordinasian/kerjasama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga serta pihak ketiga di bidang ketatausahaan.

2. Seksi Politik dalam Negeri

Kepala seksi politik dalam negeri mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengendalian politik dalam negeri, dengan menyelenggarakan fungsi antara lain ; a. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan

pengendalian politik dalam negeri;

b. Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan kepala daerah (pilkada);

c. Pelaksanaan kegiatan dibidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitas pemilu, pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan kepala daerah (pilkada);

d. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi, dibidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitas pemilu, pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan kepala daerah (pilkada);

e. Pelaksanaan fasilitasi pemberdayaan organisasi kemasyarakatan dan

organisasi politik;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; h. Pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengendalian politik dalam negeri

dengan sub unit kerja lain di lingkungan kantor.

3. Seksi Kewaspadaan dan Ketahanan Bangsa

Kepala seksi kewaspadaan dan ketahanan bangsa mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan kewaspadaan dan ketahanan bangsa, dengan menyelenggarakan fungsi antara lain:

(4)

a. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan,pelayanan kewaspadaan dan ketahanan bangsa;

b. Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang kewaspaadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing;

c. Pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan kewaspadaan dan ketahanan bangsa

d. Pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (koordinasi, bimbingan, supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang kewaspadaan dan ketahanan bangsa;

e. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan desa dan masyarakat di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik sosial,pengawasan orang asing dan lembaga asing di bidang kewaspadaan dan ketahanan bangsa;

f. Peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol;

g. Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang ketahanan seni dan budaya,agama dan kepercayaan,pembauran dan akulturasi

budaya,organisasi kemasyarakatan,penanganan masalah sosial

kemasyarakatan;

h. Pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan;

i. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan;

j. Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) di bidang ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiscal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan omas perekonomian;

(5)

k. Pelaksanaan kegiatan dibidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan,perdagangan, investasi, fiscal dan moneter, prilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian;

l. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang kebijakan ketahanan sumbr daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiscal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian;

m. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

n. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; o. Pelaksanaan koordinasi pelayanan kewaspadaan dan ketahanan bangsa

dengan sub unit kerja lain di lingkungan kantor.

4. Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Kepala Seksi Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas pokok merencanakan,melaksanakan,mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas

pelayanan pembinaan ideology dan wawasan kebangsaan, dengan

menyelenggarakan fungsi antara lain:

a. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pembinaan ideologi wawasan kebangsaan;

b. Pelaksanaan koordinasi penetapan kebijakan operasional (merujuk kepada kebijakan umum nasional dan kebijakan teknis provinsi) dibidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela Negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan;

c. Pelaksanaan kegiatan dibidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela Negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan.

d. Pembinaan dan penyelenggaraan pmerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat (bimbingan supervisi dan konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan, pengembangan dan evaluasi) di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan;

e. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan;

f. Peningkatan kapasitas aparatur kesbanngpol di bidang ketahan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela Negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan;

g. Pembinaan ideologi Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

(6)

i. Pelaksanaan koordinasi pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan dengan sub unit kerja lain dilingkungan kantor.

Kewenangan

Kewenangan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Berdasarkan pertimbangan di atas, Renja ini disusun dengan maksud :

1. Memberi gambaran tentang Program Kerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2014 yang direncanakan atas dasar hasil evaluasi pelaksanaan program sebelumnya serta di kaitkan dengan prediksi kehidupan demokratisasi masyarakat yang akan datang;

2. Merealisasikan Visi dan Misi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik untuk menunjang perwujudan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bandung;

1.3.2. Tujuan

Tujuan dari Penyusunan Renja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung, adalah :

1. Merupakan arah program Kerja Kantor Kesatuan Bangsaan Politik untuk 1 (satu) tahun kedepan;

2. Menyediakan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan;

3. Memudahkan penyelenggara Kegiatan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung dapat mencapai sasaran secara optimal;

1.4. Sistematika Penulisan

Renja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung Tahun 2013, disusun dengan Sistematika sebagai berikut :

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penyususnan

BAB II VISI DAN MISI

2.1. Visi Jangka Menengah 2.2. Misi Jangka Menengah

(7)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN RENCANA 3.1. Program/Kegiatan Tahun Rencana

3.2. Capaian Kinerja

3.3. Permasalahan yang Dihadapi dan Upaya

Penanganannya

3.4. Kebijakan Tahun Rencana

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN RENCANA

4.1. Prioritas Program dan Kegiatan Tahun Rencana 4.2. Rencana Kegiatan Tahun Rencana

(8)

BAB II

VISI DAN MISI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BANDUNG

2.1. Visi dan Misi

2.1.1. Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung Visi

Yang menjadi visi Pemerintah Kabupaten Bandung adalah “Terwujudnya

Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius, Kultural, dan Berwawasan Lingkungan.”

Misi

Untuk Mewujudkan visi tersebut ditetapkan 7 (tujuh) misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi (Good Governance dan Clean

Governance);

2. Meningkatkan Kualitas SDM (Pendidikan, Kesehatan, Memantapkan

Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa);

3. Memantapkan Pemulihan Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan

Berkelanjutan;

4. Menggali, Menumbuhkembangkan dan melestarikan Budaya Sunda serta

Kearipan Lokal lainnya;

5. Memantapkan Pembangunan Perdesaan;

6. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastuktur serta Keterpaduan

Pemanfaatan Tata Ruang Wilayah;

7. Meningkatkan Partisipasi Sektor Swasta, Pemberdayaan ekonomi

Kerakyatan dan Daya Saing Daerah.

2.1.2. Visi dan Misi Jangka Menengah Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik kabupaten Bandung.

Visi

Yang menjadi visi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung

adalah ”Pemantapan Stabilitas Keamanan dan Ketertiban di Wilayah

(9)

Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, maka ditetapkan Misi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung, sebagai berikut :

1. Mewujudkan pemahaman dan pendewasaan berpolitik masyarakat yang sehat dan demokratis;

2. Mewujudkan dan memantapkan stabilitas daerah yang aman dan tentram demi terselenggranya dan lancarnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Wilayah Kabupaten Bandung.

Penjelasan dari masing-masing Misi tersebut di atas adalah sebagai berikut : 1) Mewujudkan pemahaman dan pendewasaan berpolitik masyarakat yang

sehat dan demokratis, mengandung makna yaitu :

a. Pengembangan sistem politik yang berkedaulatan rakyat, lebih demokratis dan terbuka, disamping mengembangkan pola kehidupan kepartaian yang lebih menghormati beberapa aspirasi politik dan sistem

b. Penyelenggaraan Pemilu yang lebih demokratis.

c. Kemandirian Partai Politik dan lebih berfungsinya ormas, LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya dalam kehidupan bernegara dan berpemerintahan.

d. Infra dan Supra Struktur Politik, diharapkan akan senantiasa melaksanakan dan mengembangkan budaya politik yang demokratis serta menjungjung tinggi supremasi hukum dan HAM berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

e. Masyarakat, secara individu maupun lembaga diharapkan berorientasi dengan struktur dan kultur politik yang berlaku.

2) Mewujudkan dan memantapkan stabilitas daerah yang aman dan tentram demi terselenggranya dan lancarnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Wilayah Kabupaten Bandung, mengandung makna : a. Memulihkan situasi dan kondisi yang lebih tentram, dengan

menciptakan iklim yang kondusif dan menyejukkan dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Menumbuhkembangkan semangat dan peran serta masyarakat untuk ikut serta mempertahankan dan memelihara stabilitas daerah dan stabilitas politik serta mempererat persatuan dan kesatuan.

(10)

c. Memperkokoh integrasi bangsa dengan sikap dan semangat kekeluargaan, kebersamaan dan kegotongroyongan disamping mengantisipasi potensi yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa maupun konflik daerah.

(11)

BAB III

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN RENCANA

Sesuai program dan kegiatan yang terakomodasi dalam rencana strategis Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung, untuk Tahun Anggaran 2014 akan direncanakan 6 (enam) kegiatan dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung, dengan rincian sebagai berikut :

3.1 Program/Kegiatan Tahun Rencana

Program dan kegiatan yang direncanakan untuk Tahun Anggaran 2014 terdiri dari :

1. Program Pemeliharaan Kanttrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

 Kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik

Pencegahan Kejahatan;

 Kegiatan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat;

2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

 Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama ;

 Kegiatan Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Kalangan Masyarakat

(FPK);

 Kegiatan Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-Nilai Luhur Budaya

Bangsa ;

 Pemantauan Kegiatan Orang Asing/tenaga asing,NGO dan Lembaga Asing

3. Program Pendidikan Politik Masyarakat

 Kegiatan Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik ;

3.2 Capaian Kinerja

Dengan bertujuan pada tujuan dan sasaran program serta kegiatan yang dilaksanakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung pada tahun lalu dan tahun anggaran berjalan, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

3.3 Permasalahan yang dihadapi dan upaya penanganannya.

Permasalahan yang dihadapi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung dalam kaitannya dengan kondisi geografis dan demografis, wilayah Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan bencana alam dan memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dengan karakteristik yang bersifat heterogen, maka secara umum dikelompokkan ke dalam dua bidang yaitu :

1. Permasalahan Bidang Politik

Ditinjau dari kacamata politis bahwa ancaman serius terhadap integrasi nasional antara lain ditandai dengan berkembangnya gejala-gejala yang menggoyahkan

(12)

sendi-sendi yang paling mendasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu menyangkut nilai-nilai luhur bangsa dan Negara, yang ditandai dengan telah terjadinya gejala yang biasa diidentifikasi sebagai berikut :

a. Kecenderungan pergeseran nilai budaya masyarakat Indonesia, mengarah kepada budaya yang kurang santun;

b. Keengganan dalam merefleksikan dan mengartikulasikan nilai-nilai luhur budaya dan falsafah hidup Bangsa serta dasar Negara Pancasila;

c. Euforia demokrasi secara berlebihan;

d. Penguatan faham dan sikap anti-pluralisme;

e. Kecenderungan perkembangan perilaku menghujat antar sesama anak bangsa dan negara yang tidak lagi berada dalam sistem kekuasaan;

f. Kecenderungan perkembangan ekses negatif dari pengaruh globalisasi dan politik internasional.

2. Permasalahan Bidang Teknis

Guna menunjang kelancaran penyelenggaraan program kerja, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung masih menghadapi beberapa kendala diantaranya :

Untuk mengatasi permasalahan yang bersifat politis,dilakukan melalui kegiatan : a. Orientasi wawasan politik bagi aparatur dan masyarakat, sebagai upaya

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman politik demokratis;

b. Fasilitasi pemberdayaan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) sebagai antisipasi terhadap permasalahan konflik bernuansa SARA;

c. Fasilitasi pemberdayaan Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya, sebagai upaya meningkatkan peran serta komponen potensial infra struktur politik dalam pembangunan kemasyarakatan;

d. Fasilitasi kegiatan PAKEM sebagai upaya pengawasan keberadaan aliran kepercayaan bagi ketertiban dan ketentraman umum ;

e. Fasilitasi kegiatan KOMINDA sebagai upaya deteksi dini dalam penanganan konflik yang mengarah pada disintegrasi bangsa;

f. Pembentukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat mulai tingkat

Kabupaten sampai dengan Kelurahan/Desa sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan secara dini menegenai ancaman keamanan, gejala atau peristiwa bencana;

(13)

g. Pembentukan Forum Pembauran Kebangsaan mulai tingkat Kabupaten sampai dengan Kelurahan/Desa sebagai wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antar warga masyarakat yang diarahkan untuk

menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan

pembauran kebangsaan;

h. Pembentukan tim pemantauan kegiatan orang asing, tenaga kerja asing, NGO dan lembaga asing sebagai wadah untuk mewaspadai segala permasalahan yang berkaitan dengan kehadiran orang asing, baik keberadaannya karena aspek formal kenegaraan maupun diluar aspek kenegaraan, termasuk para wisatawan.

3.4. Kebijakan kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.

Kebijakan yang dipergunakan sebagai upaya strategis sesuai visi yang telah dirumuskan, diorientasikan pada Pembinaan kehidupan berpolitik masyarakat melalui komponen potensial infra struktur politik serta peningkatan klarifikasi isu politik dan opini publik sebagai berikut :

1. Mengembangkan sikap politik demokratis yang ditopang dengan kemandirian komponen infra struktur politik, mantapnya interaksi politik secara terarah antara infra dengan supra struktur politik serta makin mantapnya sikap dan perilaku politik demokratis di kalangan masyarakat;

2. Mendukung suksesnya pelaksanaan proses demokrasi, sebagai upaya mewujudkan Pemilu, Pilpres, Pilkada yang professional, efektif dan efesien; 3. Memantapkan wawasan kebangsaan yang menopang kokohnya integritas

nasional dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);

4. Mementapkan pembauran bangsa dalam berbagai aspek kehidupan sebagai indikator pendewasaan, pemahaman, etika moral pancasila;

5. Meningkatkan kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Bangsa terhadap berbagai AGHT (Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan) atas kehidupan berbangsa dan bernegara;

6. Meningkatkan kualitas integrasi sosial budaya melalui penguatan kelembagaan social dan budaya, perbaikan perilaku sosial yang menyimpang serta pengembangan sumber daya pranata sosial yang mengarah pada penguatan ketahanan bangsa;

7. Meningkatkan kemampuan deteksi dini dalam penanganan potensi konflik yang mengarah pada disintegrasi bangsa, guna mendukung kelancaran perwujudan kondisi kondusif di daerah.

(14)

BAB IV

PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN RENCANA

4.1. Prioritas Program Dan Kegiatan Pembangunan Tahun 2014

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung dalam upaya mewujudkan visi dan misi sesuai kewenangan dalam pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pada tahun rencana mempunyai prioritas pembangunan berdasarkan program dan indikasi kegiatan serta tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, yaitu sebagai berikut :

a. Secara umum prioritas program pembangunan meliputi 2 (dua) bidang, yaitu program pengembangan kehidupan berpolitik dan program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban;

b. Adapun kegiatan untuk mewujudkan program tersebut meliputi :

 Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama serta

terjaringnya aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat;

 Fasilitasi kegiatan KOMINDA sebagai upaya peningkatan koordinasi dan

komunikasi antara aparat intelejen sebagai sumber mengenai potensi, gejala atau peristiwa yang menjadi ancaman stabilitas nasional di daerah;

 Pembentukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat sebagai upaya

pencegahan dan penanggulangan secara dini mengenai potensi ancaman keamanan, gejala atau peristiwa bencana;

 Pembentukan Forum Pembauaran Kebangsaan sebagai wadah informasi,

komunikasi, konsultasi dan kerjasama warga masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan;

 Pembentukan tim pemantauan kegiatan orang asing, tenaga kerja asing,

NGO dan lembaga asing sebagai wadah untuk mewaspadai segala permasalahan yang berkaitan dengan kehadiran orang asing, baik keberadaannya karena aspek formal kenegaraan maupun diluar aspek kenegaraan, termasuk para wisatawan.

 Koordinasi forum-forum diskusi politik;

c. Tujuan yang hendak dicapai dalam tahun rencana yaitu :

 Meningkatkan rasa kebangsaan guna memperkuat persatuan dan kesatuan di

(15)

dan masyarakat akan pentingnya upaya penanggulangan terhadap gejala konflik yang bernuansa SARA;

 Meningkatnya partisipasi politik dalam rangka mewujudkan interaksi politik

secara terarah antara komponen infra struktur politik dan supra struktur politik; d. Sasaran dari program pembangunan dimaksud yaitu terciptanya suasana yang kondusif dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat dengan meningkatkan kemampuan deteksi dini terhadap berbagai kemungkinan ancaman dan gangguan kamtibmas yang didukung dengan SDM kamtrantibmas yang professional.

4.2. Rencana Kegiatan Tahun 2014

Rencana Kegiatan untuk tahun 2014 meliputi :

1. Kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik Pencegahan Kejahatan;

2. Kegiatan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat;

3. Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama ; 4. Kegiatan Rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Kalangan Masyarakat (FPK); 5. Kegiatan Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-Nilai Luhur Budaya

Bangsa ;

6. Pemantuan Kegiatan Orang Asing,Tenaga Kerja Asing,NGO dan Lembaga Asing;

(16)

BAB V P E N U T U P

Buku Rencana Kerja ini mempunyai arti dan kedudukan yang sangat penting karena dapat memberi gambaran tentang arah kebijakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di bidang Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri

Hasil evaluasi kegiatan sebelumnya digunakan sebagai bahan dalam merencanakan kegiatan yang akan datang secara sistematis dan lengkap untuk lebih menjamin keberhasilan kinerja Organisasi dalam mewujudkan visi dan misi maupun program yang telah ditargetkan.

Adapun faktor penting yang perlu diperhatikan oleh semua aparat dan pelaksana kegiatan program yang berpengaruh besar tehadap keberhasilan yaitu sikap mental dari para pelakunya.

Demikian Rencana Kerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bandung tahun 2014, kami sampaikan sebagai bahan kebijakan selanjutnya.

Soreang, Februari 2013

KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BANDUNG

H.IMAN IRIANTO,S.Sos

Pembina

(17)

KATA PENGANTAR

Buku ini disusun sebagai Rencana Kerja Kantor Kesbang dan Politik Kabupaten Bandung, yang merupakan perwujudan daripada tanggung jawab terhadap kepercayaan yang telah diberikan untuk membantu Bupati di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dalam pelaksanaan tugas, wewenang dan fungsinya pada Tahun Anggaran 2014.

Dalam upaya mewujudkan visi, misi dan tujuan serta kegiatan program senantiasa

menggunakan prinsip “Good Governance dan Clean Governance”, yang meliputi tingkat

efektivitas, efisiensi, ekonomis, transparansi, akuntabilitas, responsivitas dan komitmen terhadap pemberdayaan, keadilan dan demokratis serta aturan hukum yang berlaku.

Dalam hal ini kami sadari bahwa keberhasilan kinerja selama ini masih belum maksimal. Untuk itu kami akan selalu berusaha memberikan yang terbaik dengan senantiasa melakukan kerjasama secara terpadu untuk menghasilkan langkah-langkah dalam menunjang perwujudan masyarakat Kabupaten Bandung yang repeh, rapih, kertaraharja.

Soreang, Februari 2013

KEPALA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BANDUNG

H.IMAN IRIANTO,S.Sos

Pembina

(18)

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR ……… i DAFTAR ISI ………..…… ii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.2. Latar Belakang ………...……… 2.2. Tugas Pokok dan Fungsi ……….…… 3.2. Maksud dan Tujuan ……….. 4.2. Sistematika Penyususnan ………

1 2 5 5

BAB II VISI DAN MISI ……….. 7

2.1. Visi Jangka Menengah ……….... 2.2. Misi Jangka Menengah ………..….

7 8

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN RENCANA ………. 9

3.1. Program/Kegiatan Tahun Rencana ………..……

3.2. Capaian Kinerja ………...

3.3. Permasalahan yang Dihadapi dan Upaya Penanganannya

3.4. Kebijakan Tahun Rencana ………

9 9 9 12

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN RENCANA ……… 13

4.1. Prioritas Program dan Kegiatan Tahun 2014 ………… 4.2. Rencana Kegiatan Tahun 2014 ………

13 14

BAB V PENUTUP ……….. 15

(19)

Referensi

Dokumen terkait

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. Dalam penyusunan Karya Tulis

Based on the author's observation in the Islamic boarding schools in the District of Bangkinang on the implementation of active learning strategy in learning

dan cover , alat dan mesin yang digunakan, dan bagaimana urutan proses pembuatan yang baik dan benar. Casing dan cover dibuat dengan langkah/tahap sebagai berikut:

Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa Xampp adalah perangkat lunak yang bebas mendukung sistem operasi dari beberapa program, serta menujukan eksistensi bahasa

di Jawa Barat masih rendah, hal ini erat kaitannya de ngan faktor-faktor dalam diri siswa dan faktor-faktor lainnya, seperti, suasana belajar, fasilitas belajar dan unit cost

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa : penambahan sari belimbing wuluh tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas sirup yang dihasilkan,

Dengan memahami kondisi yang dialami oleh para lansia dan memberikan terapi yang tepat bagi mereka, diharapkan kita dapat membatu mengatasi masalah sosial yang mungkin mereka

Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi yang teratur dari Sumber Daya Manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dan