• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V, BINTARO JAYA - TANGERANG SELATAN 15222 TELEPON (021) 7361654-58 FAKSIMILI (021) 7361653 SITUS WWW.STAN.AC.ID

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PROGRAM STUDI D3 PAJAK

Petunjuk:

 Tidak boleh membuka buku, catatan dan sejenisnya;  Kerjakan lebih dahulu soal yang Saudara/i anggap mudah;  Tulislah dengan tulisan yang baik dan terbaca jelas;

 Tulisan yang susah dibaca berisiko penilaian yang tidak akurat;

 Jawaban ditulis pada kertas lembar jawaban yang disediakan dan soal ujian dikumpulkan bersama lembar jawaban.

I. PILIHAN GANDA (Bobot 40%)

Pilihlah satu jawaban yang paling benar di antara empat pilihan jawaban (a, b, c, atau d) untuk masing-masing soal berikut.

1. Dalam tradisi hukum di daratan Eropa Kontinental (Civil Law) dikenal pembagian sistem hukum menjadi:

a. Hukum Privat dan Hukum Publik; b. Hukum Sosialis dan Kapitalis; c. Hukum Publik dan Hukum Sosialis; d. Hukum Sosialis dan Hukum Komunis.

2. Peristiwa hukum yang bukan merupakan perbuatan subyek hukum antara lain, kecuali: a. Hibah atas barang;

b. Kelahiran; c. Daluwarsa;

d. Onreghmatigedaad.

3. Mempelajari hukum yang sekarang berlaku di Indonesia (Tata Hukum Indonesia), disebut:

a. Hukum Positif;

b. Tata Peraturan Perundangan;

c. Tata Urutan Perundangan-Undangan; d. Sistem Hukum.

4. Sistem hukum Indonesia merupakan campuran dari: a. Sistem Hukum Eropa;

b. Sistem Hukum Agama; c. Sistem Hukum Adat;

Mata Kuliah : PENGANTAR ILMU HUKUM Tingkat/Semester : I / I

Hari/Tanggal : Selasa, 16 Februari 2016

Waktu : 08.00 – 10.00 WIB (120 MENIT) Sifat : (Tutup Buku / Buka Buku) Naskah Soal : (Dikembalikan / Tidak)

(2)

5. Hapusnya hak menurut hukum, adalah: a. Verjaring/ Daluwarsa;

b. Masa berlaku diperpanjang; c. Pemegang hak masih hidup;

d. Penolakan atas benda yang menjadi obyek hak.

6. Sistematika Hukum Perdata dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) adalah:

a. Buku I tentang Orang, Buku II tentang Benda, Buku III tentang Daluwarsa; b. Buku I tentang Orang, Buku II tentang Benda, Buku III tentang Perikatan; c. Buku I tentang Orang, Buku II tentang Perikatan, Buku III tentang Benda; d. Buku I tentang Orang, Buku II tentang Perikatan, Buku III tentang Daluwarsa. 7. Hukum yang mengatur hubungan antara orang dengan harta kekayaan mereka atau

mengatur mengenai hubungan hukum yang merupakan hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, disebut dengan:

a. Hukum Benda; b. Hukum Kekayaan; c. Hukum Tertulis; d. Hukum Perjanjian. 8. Pluralisme hukum merupakan:

a. Hukum positif; b. Penyatuan hukum; c. Perbedaan hukum;

d. Keanekaragaman hukum yang berlaku.

9. Berikut ini merupakan syarat sahnya perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, kecuali:

a. adanya tandatangan dari para pihak yang membuatnya; b. adanya kesepakatan diantara para pihak;

c. objeknya tertentu; d. kausa yang halal.

10. Tidak termasuk Keputusan Tata Usaha Negara, kecuali:

a. Keputusan TUN yang merupakan perbuatan hukum perdata; b. Keputusan TUN yang merupakan pengaturan yang bersifat umum; c. Keputusan TUN yang mengenai Tata Usaha TNI;

d. Keputusan TUN yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN. 11. Alat bukti berikut ini tidak dikenal dalam hukum acara perdata, yaitu:

a. Surat;

b. Keterangan Ahli; c. Keterangan Terdakwa; d. Keterangan Saksi.

12. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk asas-asas dalam Hukum Acara Perdata adalah:

a. Hakim bersifat menunggu; b. Hakim bersifat aktif;

c. Putusan harus disertai alasan; d. Kedua pihak tidak harus didengar.

13. Asas dalam hukum acara pidana sebagai berikut, kecuali: a. Asas legalitas

b. Asas Accusatoir

c. Asas Inqusitoir

(3)

14. Keseluruhan aturan hukum yang menyangkut sanksi atau hukuman yang dijatuhkan kepada pelanggar hokum, disebut:

a. Hukum Perdata; b. Hukum Acara;

c. Hukum Tata Usaha Negara; d. Hukum Pidana.

15. Di dalam Pengadilan Pidana, siapakah yang berhak melakukan penuntutan perkara: a. Jaksa;

b. Penggugat; c. Pemohon; d. Oditur.

16. Sejumlah aturan yang mengandung larangan-larangan atau keharusan-keharusan terhadap pelanggarnya diancam dengan pidana, merupakan:

a. Hukum Pidana Subyektif; b. Hukum Pidana Obyektif; c. Hukum Pidana Materil; d. Hukum Pidana Formil.

17. Hukum pidana yang mengatur negara dengan perantaraan alat-alat perlengkapannya melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menegakkan pidana, dalam hukum pidana materiil (KUHAP) disebut:

a. Hukum Pidana Subyektif; b. Hukum Pidana Obyektif; c. Hukum Pidana Materil; d. Hukum Pidana Formil.

18. Terhadap putusan perdamaian (acta van vergelijk) tidak mungkin untuk mengajukan: a. Banding;

b. Kasasi;

c. Peninjauan Kembali; d. Semua jawaban benar.

19. Sumber utama hukum pidana materil Indonesia, adalah: a. KUHS;

b. KUHAP; c. KUHP; d. KUHD.

20. Pidana Tambahan dalam hukum pidana, kecuali : a. Pencabutan merk-merk tertentu;

b. Pencabutan hak-hak tertentu; c. Perampasan barang tertentu; d. Pengumuman Putusan Hakim.

21. Dalam hal ditemukan bukti baru (Novum), upaya hukum yang dapat dilakukan dalam Peradilan Pajak adalah:

a. Gugatan ke PTUN;

b. Kasasi ke Mahmakah Agung; c. Gugatan Baru Ke Pengadilan Pajak;

d. Peninjauan Kembali oleh Mahkamah Agung.

22. Merupakan serangkaian tindakan untuk mencari dan menemukan peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana untuk menentukan dapat tidaknya dilakukan penyidikan, disebut:

a. Penyelidikan; b. Penyidikan; c. Penuntutan;

(4)

23. Merupakan tindakan Penuntut Umum untuk melimpahkan perkara pidana ke Pengadilan Negeri yang berwenang supaya diperiksa dan diputus oleh hakim, disebut:

a. Penyelidikan; b. Penyidikan; c. Penuntutan; d. Penetapan.

24. Sumber hukum utama Hukum Acara Pidana Indonesia: a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981;

b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981; c. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1982; d. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1982. 25. Fungsi Hukum Acara Pidana, kecuali:

a. Mencari dan menemukan kebenaran; b. Pemberian putusan olah Hakim; c. Pelaksanaan Putusan;

d. Penundaan Putusan.

26. Para pihak dalam perkara perdata di pengadilan: a. Hakim, Polisi, Jaksa;

b. Hakim, Polisi, Penggugat; c. Hakim, Jaksa, Penggugat; d. Hakim, Penggugat, Tergugat.

27. Upaya hukum biasa dalam perkara perdata: a. Upaya perdamaian diluar pengadilan; b. Banding dan kasasi;

c. Banding, kasasi, dan peninjauan kembali; d. Kasasi.

28. Ruang Lingkup Hukum Tata Negara adalah struktur umum dari negara sebagai organisasi yaitu, kecuali:

a. Bentuk Negara; b. Bentuk Pemerintahan; c. Corak Pemerintahan;

d. Pelaksanaan Kewenangan Aparatur Pemerintahan. 29. Kedudukan UUD NRI Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis:

a. UUD 1945 merupakan sumber hukum; b. Sebagai alat kontrol;

c. Sumber dari segala sumber hukum; d. Dasar negara.

30. Amandemen UUD NRI Tahun 1945 ditetapkan oleh: a. MPR;

b. DPR; c. Presiden;

d. Mahkamah Agung. 31. Hukum Dasar tidak tertulis:

a. Hukum Adat; b. Hukum Kebiasaan; c. Konvensi;

d. Hukum Tata Negara.

32. Penyelenggara Pemerintahan Negara: a. Presiden;

b. Presiden bersama-sama Wakil Presiden;

c. Presiden bersama-sama Wakil Presiden dan Menteri; d. Presiden dengan pengawasan DPR.

(5)

33. Pemeriksa tanggung jawab keuangan negara: a. BPKP;

b. BPK; c. Itjen;

d. Menteri Keuangan.

34. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk: a. Menyelenggarakan peradilan;

b. Menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum;

c. Menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan; d. Menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan

kemakmuran.

35. Kewenangan menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap undang-undang :

a. Mahkamah Konstitusi; b. Mahkamah Agung; c. DPR;

d. DPD.

36. Sengketa pajak merupakan ranah: a. Hukum Perdata;

b. Hukum Perdata Materil; c. Hukum Pidana;

d. Hukum Administrasi Negara.

37. Penyelesaian sengketa pajak pada tingkat banding: a. Pengadilan Negeri;

b. Pengadilan Tinggi; c. Pengadilan Pajak; d. Peradilan Pajak.

38. Kewenangan mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap UUD:

a. Mahkamah Konstitusi; b. Mahkamah Agung; c. Komisi Yudisial; d. DPR.

39. Pengadilan Khusus yang tidak berada di lingkungan Peradilan Umum adalah:

a. Pengadilan Niaga; b. Pengadilan Pajak; c. Pengadilan HAM;

d. Pengadilan Hubungan Industrial.

40. Kekuasaan dan kewenangan memeriksa dan memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat pertama:

a. Pengadilan Negeri; b. Pengadilan Tinggi; c. Peradilan Umum;

d. Peradilan Tata Usaha Negara.

II. Essay dan Kasus (Bobot 60%)

Kerjakan 6 soal dari 10 soal dibawah ini: 1. Jelaskan perbedaan antara:

(6)

2. Sebutkan dan jelaskan 4 aspek yang menjadi pelengkap dari diakuinya kebebasan dan independensi kekuasaan kehakiman!

3. Jelaskan perbedaan Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri yang Saudara ketahui. 4. Bagaimana menurut pendapat Saudara mengenai “Hukuman Mati atas penjahat narkoba dan

koruptor” di Indonesia.

5. Sebutkan wujud/bentuk dari fungsi benda dalam memberikan jaminan dan jelaskan pengertiannya masing-masing!

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata?

7. Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan untuk menguji peraturan perundangan, akan tetapi terdapat perbedaan terhadap peraturan perundangan yang diuji. Sebutkan perbedaannya!

8. Sebutkan sekurangnya 3 Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB) yang dikenal dalam Hukum Administrasi dan jelaskan pengertiannya!

9. Bagaimana Prosedur (Proses) Pelaksanaan Hukum Acara Pidana? Saudara diminta menguraikan sejak dimulai terjadinya tindak pidana sampai dengan putusan di Pengadilan Negeri.

10. Dikutip dari Majalah Tempo, 8 s.d 14 Februari 2016, HUKUM KORUPSI, Hal. 67: DIBIDIK LEWAT TRANSAKSI FIKTIF, Kejaksaan Agung menyeret nama HT (esensial disingkat) dalam kasus dugaan korupsi Restitusi Pajak Mobile-8. Unsur Kerugian Negara masih diperdebatkan. Pertanyaan:

Terkait dengan sengketa Pajak pada kasus tersebut, termasuk dalam ranah hukum apa? Jelaskan jawaban Saudara. Jawaban Saudara kami minta memuat antara lain tentang Subyek Hukum, Peristiwa Hukum, Perbuatan Hukum, Perbuatan Melawan Hukum, dan Azas-azas Hukum terkait.

Referensi

Dokumen terkait

ia.a pengolahan darah dan s9reening setiap kantong : Rp 00000000000000000000  Dengan ini men.atakan baha sa.a DokterBBBBBBCCCCCCCCCCCCCCCCCC telah menerangkan hal4hal di atas

Dalam penelitian ini, pengkategorian otomatis artikel ilmiah dilakukan dengan menggunakan kernel graph yang diterapkan pada graph bipartite antara dokumen artikel

18. 1) 1) Struktur Struktur organisasi organisasi RS RS 2) Struktur organisasi 2) Struktur organisasi masing-masing unit dan masing-masing unit dan tata hubungan dengan unit

Jumlah buku pedoman tentang Norma, Standar dan Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Agribisnis & Sumber Daya

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab seluruh pelaksanaan bimbingan konseling dengan memfasilitasi dengan sarana- sarana pendukung, sehingga pelaksanaan bimbingan

Pada era globalisasi saat ini, sistem informasi manajemen berbasis tehnologi sangat dibutuhkan sebuah institusi, terkhusus dalam hal peningkatan aliran informasi,

Peningkatan produktivitas padi gogo di lahan PHBM dapat dilakukan melalui inovasi teknologi dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) (Badan Litbang

Dengan nilai tetapan redaman propagasi dan standar deviasi yang ada, dibangkitkan data random dengan menggunakan rumus (2.1) yang selanjutnya di plot dan dibandingkan