• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK ANTIVIRUS BERBAYAR MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS: STUDI KASUS PT. WASECO TIRTA JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK ANTIVIRUS BERBAYAR MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS: STUDI KASUS PT. WASECO TIRTA JAKARTA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Maret 2016, pp. 431~436 431

PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK ANTIVIRUS

BERBAYAR MENGGUNAKAN

ANALYTICAL

HIERARCHY PROCESS

: STUDI KASUS

PT. WASECO TIRTA JAKARTA

Hilman Pardede 1, Irma Afrianti 2

1 Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri

e-mail: [email protected]

2 Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri

e-mail: [email protected] Abstrak

Komputer adalah perangkat yang kompleks. Kompleksitasnya tidak hanya sebatas jumlah perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, namun sistem dan teknologi yang terjangkau begitu ada di dalamnya. Bahkan infrastruktur yang andal pun bisa dijadikan jaminan agar fungsi komputer bisa bekerja optimal dan aman dari bahaya virus tanpa software AntiVirus. Perangkat lunak AntiVirus adalah fungsi utamanya yang aman sehingga keandalan dan ketersediaan sistem komputer dapat terjaga. Saat ini banyak software AntiVirus yang handal dan mudah digunakan sebut saja AVG Free Edition, Avast Free Edition, BitDefender Free Edition. Hanya saja software itu adalah aplikasi gratis yang banyak keterbatasannya (keterbatasan waktu dari samping serta cakupan proteksi yang sempit) dan bisa diunduh via internet, tapi juga banyak alternatif lainnya, yaitu produk yang Milik Premium dan Lisenced (berbayar), yang memiliki cakupan perlindungan dan keandalan yang luas dalam keamanan data dan sistem komputer. Metode pemilihan perangkat lunak AntiVirus berbayar didasarkan pada metode penelitian dan ISO 7498-4 oleh Oyku Alanbay melalui pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) dengan perangkat lunak Expert Choice 2000. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan metode penentuan Paid yang tepat. Perangkat lunak AntiVirus ini dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat untuk keamanan data dan sistem komputer. Dan hasilnya, berdasarkan penelitian ini, Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar yang telah dipilih adalah Eset Nod32.

Kata kunci: AntiVirus, Lisenced Software, Metode Oyku Alanbay, ISO 7498-4, Analitik HierarchyProcess, Expert Choice.

1. Pendahuluan

Pemilihan pemasok sangat penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan manufaktur karena biaya dan kualitas

kualifikasi, dan pemilihan pemasok (Koul dan Verma, 2011). Produk yang ditawarkan oleh pemasok atau vendor yang berbasis IT dan memiliki lisensi

(2)

virus yang dapat menyerang kapanpun akibat penggunaan multi user ataupun virus yang dapat meretas saat pengguna menjelajah internet.

PT. Waseco Tirta bekerja sama dengan berbagai vendor dalam pengadaan IT, termasuk dengan vendor antivirus legal. “Pemilihan vendor merupakan masalah pengambilan keputusan penting agar mendapatkan vendor yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan” (Ghoddsypour and O’Brien, 2001 dalam Kurniawati, Yuliando, dan Widodo 2013). Dalam mengambil keputusan untuk memilih software antivirus, pengambil keputusan membutuhkan alat analisis yang memungkinkan mereka untuk memecahkan masalah yang bersifat kompleks sehingga keputusan yang diambil optimal. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk penentuan keputusan pemilihan produk antivirus, salah satunya adalah metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode

Analytical Hierarchy Process (AHP)

adalah suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode AHP dapat membantu menyusun suatu prioritas maupun tujuan dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). Metode AHP sering dipergunakan dalam berbagai penilaian objek pada penelitian (Sulistyo, 2013). AHP merupakan suatu teori pengukuran yang digunakan untuk menderivasikan skala rasio baik dari perbandingan-perbandingan

berpasangan diskrit maupun kontinyu. Diperlukan suatu hirarki dalam

menggunakan AHP untuk

mendefenisikan masalah dan perbandingan berpasangan untuk menentukan hubungan dalam struktur tersebut. Struktur hirarki digambarkan dalam suatu diagram pohon yang berisi

goal (tujuan masalah yang akan dicari solusinya), kriteria, subkriteria dan alternatif (Saaty, 1993). Belum ada faktor atau kriteria dan sub kriteria serta banyak alternative yang dapat dijadikan pertimbangan dan acuan dalam memilih software antivirus yang tepat dengan metode AHP. Banyaknya vendor dan merk software antivirus yang ada di pasaran membuat perusahaan harus tepat dalam mengambil keputusan pemilihan software antivirus menggunakan metode AHP.

1. Landasan Teori

Antivirus adalah sebuah jenis perangkat lunak yang digunakan untuk mendeteksi dan menghapus virus komputer dari sistem komputer. Disebut juga Virus Protection Software. Aplikasi ini dapat menentukan apakah sebuah sistem komputer telah terinfeksi dengan sebuah virus atau tidak. Umumnya, perangkat lunak ini berjalan di latar belakang (background) dan melakukan pemindaian terhadap semua berkas yang diakses (dibuka, dimodifikasi, atau ketika disimpan).

Antivirus merupakan perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mendeteksi, mengkarantina, dan menghapus virus komputer baik dari file-file sistem komputerataupun dari file-file-file-file data dan program yang teinfeksi. Virus sendiri sebenarnya merupakan program yang sengaja dibuat untuk merusak atau menggangu suatu aplikasi atau data sehingga program dan data tesebut tidak dalam kondisi normal bahkan bisa rusak.

Software AntiVirus dan cara kerjanya adalah sesuatu yang amat rumit - dengan melihat gambar di bawah ini. Dan berdasarkan kerumitannya, software antivirus harus terinstal dalam sebuah komputer, karena ini adalah cara termudah (dan termurah) dalam usaha melindungi komputer dari infeksi malware, apapun jenisnya.

(3)

Gambar 1. Cara kerja Software Antivirus (Mengenal Software AntiVirus) Perkembangan perangkat lunak

dewasa ini sungguh luar biasa, tidak terkecuali untuk perangkat lunak antivirus. Cukup banyak perangkat lunak antivirus yang handal yang dapat dijadikan alternatif pilihan.

Pengambilan keputusan merupakan hal yang sering perlu dilakukan oleh pengambil keputusan, sehingga pengambilan keputusan perlu mendapatkan perhatian lebih agar diperoleh keputusan yang baik dan tepat. Hal ini membutuhkan teknik pengambilan keputusan yang dapat mempertimbangkan kondisi psikologis pengambil keputusan dengan tetap memperoleh hasil keputusan yang valid dan reliable. Salah satu teknik dalam mengambil keputusan yang dapat memfasilitasi hal tersebut adalah Analytic Hierarchy Process (AHP).

Untuk pengambilan keputusan, biasanya lebih sering digunakan metode yang bersifat hirarki yang terdiri dari tujuan, kriteria, dan alternatif. Penggunaan hirarki adalah agar memudahkan pengambil keputusan. AHP merupakan satu dari metode pengambilan keputusan berdasarkan banyaknya kriteria atau

Multiple Criteria Decision Making (MCDM)

yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty. Menurut Saaty, ada tiga prinsip dalam

diperhatikan apakah kumpulan tujuan beserta kriteria-kriteria yang bersangkutan tepat untuk persoalan yang dihadapi. Menurut Saaty (2003,2) Pada jaringan AHP terdapat level tujuan, kriteria, subkriteria, dan alternatif, dimana masing-masing level memiliki elemen.

2. Metode Penelitian

Gambar II.1. Diagram SECI –Nonaka Sumber: Saaty (2003)

Pengamatan langsung pada PT. Waseco Tirta Jakarta dengan tujuan untuk mengetahui kinerja yang baik dari sebuah perangkat lunak antivirus sehingga akan dapat menghasilkan kepuasan user dari penggunaan perangkat lunak antivirus. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden ahli dengan menggunakan teknik wawancara dan

(4)

KNiST, 30 Maret 2016 434 kepuasan user dari penggunaan perangkat

lunak antivirus berbayar.

Dalam pemilihan sampel, penulis mengambil data dari populasi yang terbatas (limit population) dengan menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa permasalahan yang terjadi dan merupakan bagian dari para pengambil keputusan untuk penilaian ini. Responden yang diambil dalam pemilihan sampel ini adalah responden ahli yaitu bagian IT dari PT. Waseco Tirta Jakarta. Pengumpulan data merupakan bagian paling penting dalam sebuah penelitian. Ketersediaan data akan sangat menentukan dalam proses pengolahan dan analisa selanjutnya. Karenanya, dalam pengumpulan data harus dilakukan tehnik yang menjamin bahwa data diperoleh itu benar, akurat dan bisa dipertanggungjawabkan sehingga hasil pengolahan dan analisa data tidak bias. Proses pengumpulan data dimulai dengan mencari data primer, dengan melakukan survey dan melakukan wawancara kepada responden ahli sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Pada saat bersamaan peneliti juga mencari data sekunder guna memperkaya pengetahuan literatur. Setelah data yang diperoleh memadai, maka peneliti melakukan analisis kebutuhan dan membuat model dalam bentuk kuesioner yang akan diisi oleh responden ahli yaitu:

No. Jabatan

1. Kepala Information System (IS) PT. Waseco Tirta 2. Staff Information System PT. Waseco Tirta 3. Technical Support PT. Telkom, Tbk 4. Financial Manager PT. Aezon

5. Dosen Keamanan Jaringan AMIK BSI 3. Hasil Dan Pembahasan

Responden dalam penelitian pemilihan perangkat lunak antivirus berbayar ini seluruhnya merupakan responden ahli yang berjumlah 5 (lima) responden. Pengertian responden ahli dalam hal ini adalah seluruh responden sangat memahami tentang obyek yang diteliti, serta pernah mengimplementasikan perangkat lunak tersebut dalam pekerjaannya. Analisis pendapat gabungan para responden menunjukkan bahwa kriteria “Technology Related” (nilai bobot 0,535 atau sebanding dengan 53,5% dari total kriteria) merupakan kriteria yang paling penting

dalam menentukan Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar.

Berikut ini disajikan bobot masing-masing kriteria Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar sebagai tool keamanan komputer.

KESIMPULAN

Gambar 3.1 Kriteria Pemilihan Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar sebagai Tool Keamanan Komputer Berserta

Nilai Bobotnya

Kriteria berikutnya yang mempengaruhi penentuan Perangkat Lunak AntiVirus sebagai tool keamanan komputer adalah ”Vendor Related” (nilai bobot 0,292 atau sebanding dengan 29,2% dari total kriteria). Hal ini memang penting diperhatikan, karena dalam hal keamanan komputer memang

harus memperhatikan dari sisi penyedia (vendor), baik dalam hal harga (price) yang terjangkau oleh budget yang dimiliki oleh perusahaan, kredibilitas vendor (vendor credential) serta pelayanan purna jual (after sale services).

Kriteria terakhir yang merupakan kriteria terkecil menurut pendapat responden ahli adalah kriteria ”User Related” (nilai bobot 0,172 atau sebanding dengan 17,3% dari total kriteria). Kriteria User Related menduduki urutan terakhir dalam pemilihan Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar. Akan tetapi, Beberapa responden berpendapat unsur ini tetap harus diperhatikan.

Kriteria Technology Related yang mendapatkan point tertinggi dari responden ahli, memiliki 10 (sepuluh) sub kriteria, yaitu 1) Flexibility; 2) Implementability; 3) System

Requirements; 4) Real-time Changes; 5)

Back-up System; 6) Features; 7) Fault

Management; 8) Security Management; 9)

Effectiveness; 10) Scope of Protection. Berikut hasil penggabungan responden ahli beserta bobotnya:

(5)

Gambar 3.2 Sub Kriteria dari kriteria Technology Related dalam Pemilihan

Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar Berserta Nilai Bobotnya

Gambar 3.3 Sub Kriteria dari kriteria Vendor Related dalam Pemilihan Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar Berserta Nilai Bobotnya

Pada grafik di atas, sub kriteria yang paling utama dinilai oleh responden ahli adalah sub kriteria Price (nilai bobot 0,278 atau 27,8% dari total sub kriteria yang ada). Hasil ini sangat relevan dengan kenyataan jika harga yang terjangkau dengan budget perusahaan memang harus diperhatikan. Adapun kriteria User Related yang menempati urutan terakhir memiliki 4 (empat) sub kriteria, yaitu: 1) Customization;

2) User Friendliness; 3) Reporting; dan 4)

Integration With Other Plugin.

Hasil responden ahli memperlihatkan masalah cakupan perlindungan (Scope of Protection) mendapatkan sorotan tajam (Nilai bobot 0,269) atau setara dengan 26,9% dari total sub kriteria yang ada). Faktor cakupan perlindungan memang mutlak perlu diperhatikan dalam menentukan perangkat lunak antivirus, karena tentu saja jika perangkat lunak tersebut lemah dalam hal cakupan perlindungan, maka hal tersebut sangat berbahaya karena lingkup cakupan perlindungannya tidak luas.

Sementara itu, kriteria Vendor Related yang menempati urutan ke-dua memiliki 6 (enam) sub kriteria: 1) Price; 2) Vendor Credential;

3) After Sales Services; 4) Supporting; 5)

Documentation; 6) Maintenance. Berikut

disajikan hasil penggabungan respondennya:

Lunak AntiVirus Berbayar Berserta Nilai Bobotnya

Dari keempat sub kriteria ini, sub kriteria yang paling utama dinilai oleh responden ahli adalah sub kriteria Integration with Other Plugin (nilai bobot 0,304 atau 30,4% dari total sub kriteria yang ada). Hasil ini menyatakan bahwa kemampuan berintegrasi dengan plugin lain merupakan hal penting dikarenakan dapat memperkaya fitur dari sebuah perangkat lunak antivirus.

Setelah melalui proses pengisian kuesioner oleh beberapa responden ahli, dan melalui perhitungan geometris penggabungan data responden diperoleh nilai bobot alternatif seperti yang disajikan pada grafik berikut:

Gambar 8. Nilai Bobot Global Prioritas Alternatif berdasarkan Sasaran Menentukan

Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar. Berdasarkan hasil pengolahan data responden ahli diperoleh bahwa prioritas utama atau tertinggi alternatif penentuan Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar adalah Eset Nod32 dengan nilai bobot 0,343 atau sebanding dengan 34,3% dari total alternatif yang ditetapkanKemudian peringkat prioritas alternatif berikutnya adalah Bitdefender Total Security 2014 (nilai bobot 0,295 atau setara 29,5%), Kaspersky PURE Total Security (nilai bobot 0,155 atau setara dengan 15,5%), Norton 360 (nilai bobot 0,107 atau setara 10,7%), dan peringkat prioritas terendah adalah McAfee Total Protection (nilai bobot 0,100 atau setara 10%).

Persepsi strategis ini memberikan implikasi bahwa pemilihan Perangkat Lunak AntiVirus Berbayar sesuai dengan mayoritas jawaban para responden berdasarkan kriteria, sub kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para responden.

Langkah terakhir adalah inkonsistensi rasio (CR). Inconsistency ratio atau rasio inkonsistensi data responden

(6)

KNiST, 30 Maret 2016 436 inkonsistensi pada masing-masing matriks

perbandingan.

4. Simpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode dan evaluasi dalam menentukan pemilihan perangkat lunak AntiVirus berbayar adalah dengan teknik pendekatan Analicital Hierarcy Process

(AHP) yang dalam penentuan

kriteria-kriteria pemilihan berdasarkan metode penelitian Oyku Alanbay dengan modifikasi dan penggabungan atas ISO 7498-4.

2. Eset Nod32, merupakan perangkat lunak AntiVirus berbayar yang cukup handal untuk digunakan sebagai sebagai tool keamanan data dan system informasi, karena eset Nod32 memenuhi semua unsur kriteria dan sub kriteria yang ditentukan dalam penelitian ini dengan mendapatkan bobot tertinggi.

Referensi

Alanbay, Oyku. (2005). ERP Selection Using Expert Choice Software. Hawai. ISAHP Honolulu

Ghodsypour. S. H., and O’Brien C. (2001). The Total Cost of Logistics in Supplier Selection, Under Conditions of Multiple Sourching, Multiple Criteria and Capacity Constraints. International Journal of Production Economics, 73, pp. 15-27

Koul, S dan Verma, R. (2009). Dynamic Vendor selection: a fuzzy AHP approach. International Journal of

Manufacturing Technology

Management. Vol. 22, No.8.

Marimin. (2005). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Cetakan Kedua. Jakarta. Grasindo.

“Mengenal Software Antivirus.” Belajar Sistem Komputer. 3 Juni 2014. http://kangtokkomputer.weebly.com/sof tware-antivirus.html

Saaty, Thomas. L. (1993). Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Saaty, Thomas L. (2003). The Analytical

Network Process. University of

Pittsburgh.

Sulistyo, Gunawan Budi. (2013). Penerapan AHP dalam Pemilihan Antivirus pada Lingkungan Kantor di Wilayah Magelang. Proceeding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi. Bina Sarana Informatika, Hal. A

Gambar

Gambar 1. Cara kerja Software Antivirus (Mengenal Software AntiVirus)  Perkembangan  perangkat  lunak

Referensi

Dokumen terkait

Tiga ( 6,51%) dari 14 keluarga mengalami peningkatan 11 keluarga yang mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan. Dari tidak ada keluarga yang memiliki kemampuan

Lalu larutan didinginkan, lalu ditambahkan air destilata 30 ml, Kemudian masukkan larutan tersebut ke dalam labu takar dan diencerkan dengan akuades sampai larutan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja puteri di SMK Muhammadiyah I Moyudan Yogyakarta yang tertuang dalam

Secara operasional-aplikatif, beberapa langkah yang dapat dijalankan dalam rangka menumbuhkan pola hubungan kerja yang erat dan optimal antara DPRD dan Pemerintah

Mengingat hal tersebut, sebagai bagian dari penjaminan mutu output berupa penentuan batas lulus yang menentukan kelulusan peserta ujian, serta peningkatan kualitas SDM

Bagian belakang voucher berisi perkiraan yang disebabkan oleh transaksi, dan apabila voucher sudah dibayar akan tertera nama penerima uang, jumlah pembayaran, potongan jumlah

1. Secara deskriptif mengungkapkan bahwa koordinasi, pengawasan dan efektivitas organisasi di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Cianjur telah berjalan dengan efektif, walaupun

Kepercayaan diri yang kurang ditanamkan pada masa anak-anak berakibat pada masa depannya karena kepercayaan diri merupakan faktor penting dalam meraih