• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “TWO STAY TWO STRAY (TSTS)” BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA - UNS Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “TWO STAY TWO STRAY (TSTS)” BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA - UNS Institutional Repository"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “TWO STAY TWO STRAY (TSTS)” BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

AGUNG EKA PURNAMA K1313001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)

iii

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)” BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Oleh:

AGUNG EKA PURNAMA K1313001

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(4)
(5)
(6)

vi MOTTO

“Dan barangsiapa yang berusaha, maka sesungguhnya usahanya itu untuk dirinya sendiri.”

(QS. Al-‘Ankabut : 6)

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan

diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.”

(QS. An-Najm : 39-41)

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar,

maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan.” (Imam Syafi’i)

“Kecerdasan tanpa ambisi bagai seekor burung tak bersayap.” (Salvador Dali)

“Jika pikiran saya bisa membayangkannya, hati saya bisa meyakininya, saya tahu saya akan menggapainya.”

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Karya yang tersusun dengan penuh kesungguhan dan ketulusan hati ini,

kupersembahkan kepada:

❖ Ayahku Mukhasim dan Ibuku Wartikem tercinta, yang tiada pernah

lelah menasihati, menyemangati, serta mencurahkan kasih sayang dan

doa disetiap hembusan nafasku.

❖ Kakak-kakakku terkasih, Apri Cahyono dan Ade Lukmana serta adikku

tercinta Andi Laksono Putra yang selalu membimbing, memotivasi, dan

mendukung dalam setiap episode kehidupanku.

❖ Dosen-dosen Prodi Pendidikan Matematika.

❖ Sahabat-sahabatku yang tiada lelah menemaniku saat suka dan duka,

semoga persahabatan kita tak lekang oleh waktu.

❖ Teman-teman Pendidikan Matematika 2013 yang telah menjadi bagian

dari lembaran kisah dalam hidupku, terima kasih atas kebersamaan

yang indah selama ini.

❖ Teman-teman HIMMADIKA, terimakasih atas persaudaraan dan

pengalaman yang luar biasa.

❖ Semua pihak yang membantu, memberikan doa, serta menyemangatiku

dalam penulisan karya ini.

(8)

viii ABSTRAK

Agung Eka Purnama. K1313001. EKSPERIMENTASI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “TWO STAY TWO STRAY (TSTS)”

BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. September 2017.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) berbasis pendekatan kontekstual, model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) atau model pembelajaran langsung (2) manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, siswa dengan keaktifan belajar tinggi, sedang atau rendah pada materi trigonometri (3) pada masing-masing model pembelajaran (model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) berbasis pendekatan kontekstual, model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) atau model pembelajaran langsung) manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik, siswa dengan keaktifan belajar tinggi, sedang atau rendah (4) pada masing-masing keaktifan belajar (tinggi, sedang, rendah) manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, siswa dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) berbasis pendekatan kontekstual, model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) atau model pembelajaran langsung.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2016/2017, yang terdiri dari 9 kelas dengan banyaknya siswa 283. Sampel yang digunakan yaitu 3 kelas dengan jumlah total siswa ketiga kelas tersebut adalah 96 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara sampling random kluster. Uji coba instrumen dilaksanakan di SMA Negeri 6 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk mengumpulkan data yang berupa data nilai UTS matematika wajib, metode angket untuk data keaktifan belajar siswa dan metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa pada materi trigonometri. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Sebagai persyaratan analisis yaitu populasi berdistribusi normal menggunakan uji Lilliefors dan populasi mempunyai variansi yang sama (homogen) menggunakan metode Bartlett.

(9)

ix

memiliki prestasi belajar yang sama baik siswa dengan keaktifan belajar tinggi, sedang atau rendah pada materi trigonometri (4) pada masing-masing keaktifan belajar (tinggi, sedang, rendah) dihasilkan prestasi belajar matematika yang sama pada siswa yang dikenai model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) berberbasis pendekatan kontekstual, model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) atau model pembelajaran langsung pada materi trigonometri

(10)

x ABSTRACT

Agung Eka Purnama. K1313001. EXPERIMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING “TWO STAY TWO STRAY (TSTS)”-BASED OF CONTEXTUAL APPROACH IN TEACHING TRIGONOMETRY VIEWED FROM STUDENTS’ ACTIVENESS LEARNING OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI 5 SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University. September 2017.

The research aims to know (1) which learning model of Two Stay Two Stray (TSTS)-based contextual teaching and learning approach, Two Stay Two Stray (TSTS) or direct intruction model results better in the students’ achievement, (2) which type of student has better learning achievement, whether students with high activeness learning, students with moderate activeness learning or student with low activeness learning, (3) of each learning model (learning model of Two Stay Two Stray (TSTS)-based contextual teaching and learning approach, Two Stay Two Stray (TSTS) or direct intruction model), which one results in better achievement between students with high activeness learning, students with moderate activeness learning or student with low activeness learning, (4) of each level of activeness (high, moderate, low), which one performs better achievement whether the one taught with learning model of Two Stay Two Stray (TSTS)-based contextual teaching and learning approach, Two Stay Two Stray (TSTS) or direct intruction model .

The type of this reseach was a quasi-experimental research. The population was all of tenth grade students in SMA Negeri 5 Surakarta academic year of 2016/2017 divided into 9 classes with 283 students. Three classes were used as the sample with the total student numbers of 96 students. Sample was chosen through cluster random sampling. The instruments testing was conducted in SMA Negeri 6 Surakarta. Data were collected by means of documentation for the

students’ grade from math tests, questionnaire method for data of students’ activeness learning, and math test for knowing the students’ achievement in trigonometry. Data were analyzed through two-way variance with different cell, then further test after anova was conducted, that was double comparison test using Scheffe method. As required for the analysis, population was distributed normally through Lilliefors test, and the population has the same variance (homogenous) using Bartlett method.

(11)

xi

equivalent achievement, whether the one taught with learning model of Two Stay Two Stray (TSTS)-based contexstual teaching and learning approach, Two Stay Two Stray (TSTS) or direct intruction model .

Keywords : Learning Two Stay Two Stray-based contextual approach model,

(12)

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “TWO STAY TWO STRAY (TSTS)” BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA”.

Terkait penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini tidak lepas dari peran serta pihak yang membantu, membimbing dan

mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak antara lain:

1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Dr. Budi Usodo, M. Pd., Kepala Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta

dan sekaligus sebagai pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan

bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Yemi Kuswardi, S. Si, M. Pd., pembimbing II yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Yusmar Setyobudi, MM., M.Pd, Kepala SMA Negeri 5 Surakarta yang

telah menyediakan tempat bagi penulis untuk mengadakan penelitian.

5. Johanes Jatmico Putro S.Pd., M.Pd. selaku guru matematika sekaligus validator

instrumen II yang telah memberikan bimbingan, dukungan, saran, motivasi dan

informasi dalam membantu penulis selama proses observasi penelitian.

6. Ira Kurniawati S.Si., M.Pd., validator insrumen penelitian I yang senantiasa

memberikan pengarahan.

7. Siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta yang telah berpartisipasi dalam

(13)

xiii

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sangat penulis

harapkan dan terima dengan senang hati sebagai suatu acuan atau motivator yang

bermanfaat guna penyempurnaan penyajian skripsi ini atau karya lain yang akan

penulis sajikan berikutnya. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis dan memberikan sedikit kontribusi serta masukan bagi dunia pendidikan

mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

Surakarta, Oktober 2017

(14)

xiv DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PENGAJUAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 12

1. Prestasi Belajar Matematika ... 12

a. Pengertian Belajar ... 12

b. Pengertian Prestasi Belajar ... 13

c. Matematika ... 14

(15)

xv

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Matematika ... 16

2. Pendekatan Kontekstual ... 20

3. Model Pembelajaran ... 25

a. Definisi Model Pembelajaran ... 25

b. Model Pembelajaran Langsung ... 26

c. Model Pembelajaran Kooperatif ... 28

d. Jenis Model Pembelajaran Kooperatif ... 29

e. Model Pembelajaran Koopratif tipe Two Stay Two Stray ... 29

f. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray berbasis Pendekatan Kontekstual ... 31

4. Tinjauan Materi ... 34

a. Trigonometri (Aturan Sinus, Cosinus dan Luas Segitiga) ... 34

5. Keaktifan Belajar Siswa ... 40

a. Pengertian Keaktifan Belajar ... 40

b. Klasifikasi Keaktifan Belajar ... 41

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar ... 42

B. Kerangka Berpikir ... 44

1. Hubungan antara Model Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Matematika ... 44

2. Hubungan antara Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika ... 47

3. Hubungan antara Model Pembelajaran pada Masing-masing Tingkat Keaktifan Belajar dengan Presatsi Belajar Matematika 48

4. Hubungan antara Tingkat Keaktifan Belajar pada Masing-masing Model Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Matematika ... 51

C. Hipotesis ... 54

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 57

1. Tempat Penelitian ... 57

(16)

xvi

B. Desain Penelitian ... 58

1. Jenis Penelitian ... 58

2. Rancangan Penelitian ... 58

C. Populasi dan Sampel ... 60

1. Populasi ... 60

2. Sampel ... 60

D. Teknik Pengambilan Sampel ... 60

E. Teknik Pengumpulan Data ... 61

1. Variabel Penelitian ... 61

a. Variabel Terikat ... 61

b. Variabel Bebas ... 61

2. Metode Pengumpulan Data ... 63

a. Metode Tes ... 63

b. Metode Angket ... 65

c. Metode Dokumentasi ... 66

F. Teknik Uji Validasi dan Reliabilitas Instrumen ... 66

1. Tes Prestasi Belajar Siswa Matematika ... 67

a. Uji Validitas Isi ... 67

b. Uji Reliabilitas ... 68

2. Angket Keaktifan Belajar ... 69

a. Uji Validitas Isi ... 69

b. Uji Reliabilitas ... 69

G. Teknik Analisis Data ... 70

1. Uji Keseimbangan ... 70

2. Uji Prasyarat Analisis ... 72

a. Uji Normalitas ... 72

b. Uji Homogenitas ... 73

3. Uji Hipotesis Statistik ... 74

a. Analisis Variansi Dua Jalan (3x3) dengan Sel Tak Sama ... 74

(17)

xvii

H. Prosedur Penelitian ... 81

1. Tahap Perencanaan ... 81

2. Tahap Pelaksanaan ... 81

3. Tahap Analisis Data ... 81

4. Tahap Penyusunan Laporan dan Penyelesaian Skripsi ... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 82

1. Data Hasil Uji Coba Instrumen ... 82

a. Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar ... 82

b. Data Hasil Uji Coba Angket Keaktifan Belajar Matematika . 84 2. Deskripsi Data Penelitian ... 85

a. Data Kemampuan Awal Matematika Siswa ... 85

b. Data Skor Tes Prestasi Belajar Matematika ... 86

c. Data Skor Keaktifan Belajar Matematika Siswa ... 87

3. Hasil Uji Persyaratan Analisis ... 88

a. Pengujian Keseimbangan Data Kemampuan Awal ... 88

b. Persyaratan Analisis Variansi ... 89

1) Uji Normalitas ... 89

2) Uji Homogenitas ... 90

4. Hasil Uji Hipotesis ... 92

a. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ... 92

b. Uji Komparasi Ganda ... 94

B. Pembahasan ... 94

1. Hipotesis Pertama ... 94

2. Hipotesis Kedua ... 95

3. Hipotesis Ketiga ... 96

4. Hipotesis Keempat ... 98

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 102

B. Implikasi ... 102

(18)

xviii

2. Implikasi Praktis ... 104

C. Saran ... 104

1. Bagi Guru... ... 104

2. Bagi Peneliti Lain... ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

(19)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Langsung... 27

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 58

Tabel 3.2 Pengelompokan Keaktifan Belajar Matematika ... 62

Tabel 4.1 Deskripsi Data Nilai UTS Matematika Wajib Kelas X MIPA 3, 5 dan 1 ... 86

Tabel 4.2 Deskripsi Data Skor Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Model Pembelajaran... 86

Tabel 4.3 Deskripsi Data Skor Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan Keaktifan Belajar Matematika Siswa ... 87

Tabel 4.4 Penentuan Kategori Keaktifan Belajar Matematika Siswa ... 87

Tabel 4.5 Sebaran Kategori Keaktifan Belajar Matematika Siswa ... 87

Tabel 4.6 Deskripsi Data Keaktifan Belajar Matematika Siswa ... 88

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Keadaan awal ... 88

Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Normalitas ... 90

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Homogenitas ... 91

(20)

xx

DAFTAR GAMBAR

(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 109

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen I... 113

Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen II ... 150

Lampiran 4 RPP Kelas Kontrol... 184

Lampiran 5 Lembar Validitas Isi Tes Prestasi dan Keaktifan Belajar ... 215

Lampiran 6 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar ... 235

Lampiran 7 Tes Prestasi Belajar (Try Out) ... 236

Lampiran 8 Lembar Jawab Tes Prestasi Belajar (Try Out) ... 242

Lampiran 9 Pembahasan Test Prestasi Belajar (Try Out) ... 243

Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar (Penelitian) ... 260

Lampiran 11 Tes Prestasi Belajar (Penelitian) ... 261

Lampiran 12 Lembar Jawab Tes Prestasi Belajar (Penelitian) ... 265

Lampiran 13 Pembahasan Test Prestasi Belajar (Penelitian) ... 266

Lampiran 14 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar (Try Out) ... 279

Lampiran 15 Angket Keaktifan Belajar (Try Out) ... 281

Lampiran 16 Kisi-kisi Angket Keaktifan Belajar (Penelitian) ... 286

Lampiran 17 Angket Keaktifan Belajar (Penelitian) ... 288

Lampiran 18 Uji Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Tes Prestasi Belajar .... 293

Lampiran 19 Uji Reliabilitas Tes Prestasi Belajar ... 297

Lampiran 20 Uji Konsisitensi Internal Angket Keaktifan Belajar ... 298

Lampiran 21 Uji Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar ... 304

Lampiran 22 Data Induk Penelitian ... 306

Lampiran 23 Uji Normalitas Kelas Eksperimen I (Sebelum Penelitian) ... 309

Lampiran 24 Uji Normalitas Kelas Eksperimen II (Sebelum Penelitian) ... 311

Lampiran 25 Uji Normalitas Kelas Kontrol………... ... 313

Lampiran 26 Uji Homogenitas Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 315 Lampiran 27 Uji Keseimbangan Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 317 Lampiran 28 Uji Normalitas Kelas dengan Model TSTS-Kontekstual ... 320

(22)

xxii

Lampiran 30 Uji Normalitas Kelas dengan Model Langsung ... 324

Lampiran 31 Uji Normalitas Kelompok dengan Keaktifan Belajar Tinggi .... 326

Lampiran 32 Uji Normalitas Kelompok dengan Keaktifan Belajar Sedang ... 328

Lampiran 33 Uji Normalitas Kelompok dengan Keaktifan Belajar Rendah .. 330

Lampiran 34 Uji Normalitas Kelas TSTS-Kontekstual dengan Keaktifan

Belajar Tinggi ... 332

Lampiran 35 Uji Normalitas Kelas TSTS-Kontekstual dengan Keaktifan

Belajar Sedang ... 334

Lampiran 36 Uji Normalitas Kelas TSTS-Kontekstual dengan Keaktifan

Belajar Rendah ... 336

Lampiran 37 Uji Normalitas Kelas TSTS dengan Keaktifan Belajar Tinggi.. 338

Lampiran 38 Uji Normalitas Kelas TSTS dengan Keaktifan Belajar Sedang 340

Lampiran 39 Uji Normalitas Kelas TSTS dengan Keaktifan Belajar Rendah 342

Lampiran 40 Uji Normalitas Kelas Langsung dengan Keaktifan Belajar

Tinggi ... 344

Lampiran 41 Uji Normalitas Kelas Langsung dengan Keaktifan Belajar

Sedang ... 346

Lampiran 42 Uji Normalitas Kelas Langsung dengan Keaktifan Belajar

Rendah ... 348

Lampiran 43 Uji Homogenitas Antar Kolom ... 350

Lampiran 44 Uji Homogenitas Antar Baris ... 352

Lampiran 45 Uji Homogenitas Antar Kelompok Keaktifan Belajar pada

Model Pembelajaran TSTS-Kontekstual... 354

Lampiran 46 Uji Homogenitas Antar Kelompok Keaktifan Belajar pada

Model Pembelajaran TSTS-Kontekstual... 356

Lampiran 47 Uji Homogenitas Antar Kelompok Keaktifan Belajar pada

Model Pembelajaran Langsung ... 358

Lampiran 48 Uji Homogenitas Antar Kelompok Model Pembelajaran pada

Keaktifan Belajar Tinggi ... 360

Lampiran 49 Uji Homogenitas Antar Kelompok Model Pembelajaran pada

(23)

xxiii

Lampiran 50 Uji Homogenitas Antar Kelompok Model Pembelajaran pada

Keaktifan Belajar Rendah ... 364

Lampiran 51 Anava Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ... 366

Lampiran 52 Tabel Statistik ... 372

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar siswa yang diperoleh apabila menerapkan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD akan meningkatkan aspek produk (kognitif),

Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kegiatan melipat kertas dengan kreativitas anak terbukti adanya peningkatan dari minggu pertama sampai minggu keenam dalam semua aspek

Dalam penelitian ini, metode WebQual yang digunakan adalah WebQual versi 4.0 yang telah dimodifikasi dengan menambahkan dimensi kualitas antarmuka pengguna (user

The objective of this research is to find out if there is any significant difference of English speaking ability between boarding and non-boarding school of the

Tidak dibenarkan mengeluar ulang mana-mana bahagian artikel, ilustrasi dan isi kandungan buku ini dalam apa juga bentuk dan dengan cara apa jua sama ada secara elektronik,

Ritus ini juga mempunyai nilai religius. Selain ditujukan untuk memuliakan tradisi menghormati arwah leluhur juga di- maksudkan untuk memperolen bantuan kekuatan

Dari mayoritas responden yaitu sebanyak 61.18% yang memberikan penilaian baik terhadap pelayanan yang dirasakan pelanggan tersebut artinya bahwa, pelanggan menilai

Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam materi tugas atau soal, (2) masalah tidak dapat diselesaikan