• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modulasi Digital - Repository UNIKOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Modulasi Digital - Repository UNIKOM"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Levy Olivia Nur, MT

(2)

Sumber

informasi Format Modulator

Channel

Demodulat or Unformat

Tujuan Informasi

Analog atau digital

Simbol digital

Baseband atau bandpass

Noise

Simbol digital Analog

atau digital

(3)

Untuk dapat dikirimkan secara elektrik pada satu kanal, setiap bit

direpresentasikan dengan dua bentuk sinyal yang berbeda, dapat

disebut sebagai simbol : s0(t) dan s1(t)

Proses ini dilakukan setiap T detik, salah satu simbol dikirimkan

sesuai dengan bit yang akan ditransmisikan

Pemilihan bentuk s0(t) dan s1(t) bergantung pada jenis modulasi

digital yang digunakan

(4)

Perubahan fasa 1800

Modulasi amplitudo (ASK)

Modulasi Frekuensi (FSK)

Modulasi Fasa (PSK)

(5)

ASK disebut juga OOK merupakan bentuk modulasi yang paling sederhana

Misalkan bit pertama yang akan dikirimkan = b1 , yang akan dikirimkan pada interval bit pertama, yaitu 0 t T

Pada modulasi OOK :

s0(t) = 0 , 0 t T

s1(t) = A sin (2pfct) , 0 t T

dimana A adalah amplituda sinyal , fc adalah frekuensi carrier

Dengan OOK kita mengirimkan “burst” sinusoidal apabila b1 =1 dan tidak mengirimkan sinyal apapun apabila b1 = 0

(6)

Sumber

+V, -V Bipolar to Polar Con.

+V, 0

SinyalASK

Pembawa Sumber

+V, -V Bipolar to Polar Con.

+V, 0

Sinyal ASK

1 0 1 1 0

Sumber

Pembawa

Sinyal ASK

(7)

0 1 0 1 0 1 0 1 Slicing

Rectifier

Decision circuit Low Pass Filter

Sinyal yang diterima

(8)

Deteksi ASK dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Detektor koheren

2. Detektor non-koheren



A : amplitudo sinyal  : level daya noise

N0 : rapat spektral daya noise

(9)

Seperti pada FM, sinyal FSK dihasilkan akibat pengaruh informasi terhadap frekuensi carrier.

Sinyal informasi pada FSK berupa digit biner dengan lebar bit Tb.

Frekuensi carrier mempunyai 2 harga, misalnya :

- f0 untuk bit “1”

- f1 untuk bit “0”

(10)

s0(t) = A sin (2pf0t) , 0 t T s1(t) = A sin (2pf1t) , 0 t T

Sumber +V, -V

+ SinyalFSK Sumber

+V, -V

f1

+ SinyalFSK

f0

Sinyal ASK 1

Sinyal ASK 2

1 0 1 1 0

Sumber

Sinyal FSK

f1 f2 f1 f1 f

Sinyal FSK

(11)

Sinyal yang diterima

Limitter

Differentiator

Low Pass Filter Rectifier

Pulse generator

Decision circuit

(12)

Deteksi ASK dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Detektor koheren

2. Detektor non-koheren

(13)

s0(t) = A sin (2pfct + p) , 0 t T

s1(t) = A sin (2pfct) , 0 t T

Dengan demikian, untuk mengirimkan bit “0” fasa dari gelombang

carrier dimajukan sebesar p radian

(14)

Mengubah fasa sinyal carrier oleh sinyal informasi digital

Deskripsi :

Sumber

+V, -V Sinyal PSK

Pembawa

1 0 1 1 0

Sumber

Pembawa

Sinyal PSK

(15)

si (t)

(16)

Deteksi BPSK dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Detektor koheren

2. Detektor non-koheren

(17)

Pada sistem Modulasi M-Ary (M > 2) satu simbol digunakan untuk

mewakili lebih dari satu bit.

Untuk memasukkan 2-bit dalam satu simbol misalnya, maka jumlah

simbol yang digunakan harus sama dengan 22 = 4 ----> M = 4

Dengan memilih M-amplituda carrier yang berbeda , M fasa carrier

yang berbeda atau M frekuensi carrier yang berbeda, atau

M-kombinasi amplituda/frekuensi/fasa berbeda, daapt dibentuk satu sistem modulasi digital “M-state”.

(18)

Pembangkitan QPSK :

Urutan bit …11000111… misalnya, dikelompokkan menjadi urutan pasangan bit … 11 , 00 , 01 , 11 , ….

Bit pertama digunakan untuk memodulasi BPSK carier in- phase A cos (2pfct)

Bit kedua digunakan untuk memodulasi BPSK carrier quadrature A sin (2pfct)

Kedua tegangan sinyal BPSK in-phase dan quadrature dijumlahkan intuk membentuk sinyal QPSK

Perubahan simbol terjadi setiap pemrosesan dua-bit ----> Symbol Interval = 2 x Bit Interval

(19)
(20)

Apabila terjadi loncatan fasa 180 derajat akan muncul gejala “carrier-null”

Jumlah state (dinyatakan dalam fasa carrier yang berbeda) M = 4

dengan kemungkinan transisi sebagai berikut :

(21)

Pada sistem modulasi Offset QPSK sinyal quadrature BPSK

diperlambat satu Bit Interval relatif terhadap sinyal In-phase BPSK

Dengan demikian transisi simbol kedua sinyal BPSK tidak pernah

terjadi pada saat yang sama , sehingga tidak pernah terjasi loncatan

fasa sebesar 180 derajat ---> tidak akan ada “carrier null”

(22)

Pada sinyal OQPSK tidak pernah terjadi transisi fasa 180 mderajat.

(23)
(24)

Sinyal QPSK ideal akan memiliki amplituda konstan; tetapi dalam

prakteknya dibatasi spektrumnya oleh filter bandpass, sehingga

terjadi variasi amplituda. Apabila terjadi transisi fasa 180 derajat, hal

ini akan menyebabkan gejala carrier-null.

Hal-hal diatas dapat menimbulkan masalah apabila sinyal diperkuat

oleh penguat daya yang selalu memiliki karakteristik non-linier

sehingga terjadi gejala AM-AM dan AM-PM

(25)
(26)
(27)

Sinyal pemodulasi pada GMSK difilter lowpass dahulu sebelum

dimasukkan ke modulator MSK

Dengan respons filter Gaussian, spektrum sinyal lebih sempit

dibandingkan dengan MSK

(28)
(29)
(30)

Deteksi sinyal digital koheren direalisasikan dengan berbagai metoda,

antara lain yaitu :

Si(t) + Ni(t)

Integrator

Vt h Decision

Circuit

Sample &

Hold S^(t)

 ....dt

Sample & Hold

v o(Tb)

Filter optimal

Filter didesain untuk nose yang bukan AWGN

(31)

hopt (t)

A o

s o(Tb) + no(Tb)

n (t) si (t)

B

Matched filter

Filter didesain untuk noise AWGN

(32)

PSK dan FSK tidak sensitif terhadap distorsi amplituda pada kanal

Deteksi koheren memerlukan informasi eksak mengenai frekeusni dan

fasa dari sinyal carrier ----> perlu Carrier Recovery

Untuk OOK dapat digunakan detektor AM

Awal dan akhir satu Symbol Interval harus diketahui ---> perlu

bantuan rangkaian Symbol Timing Recovery

(33)

Bandwidth dari kanal transmisiakan membatasi symbol rate sinyal yang disalurkan

Selanjutnya apabila kanal juga menyenbabkan gangguan noise, maka kemungkinan ada k4esalahan deteksi

Laju kesalahan dinyatakan dalam BER (Bit Error Rate)

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

Efisiensi Spektral = Bit Rate/Transmission Bandwidth

Waveform Theoretical Practical

(bit/Hz) (bit/Hz) Eb/N0 Eb/N0

theoretical (dB) practical (dB)

OOK (detector coherent) 1 0.8 11.4 12.5

QAM 2 1.7 8.4 9.5

FSK 1 0.8 12.5 11.8

BPSK (detector coherent) 1 0.8 8.4 9.4

QPSK 2 1.9 8.4 9.9

8-ary PSK 3 2.6 11.8 12.8

16-ary PSK 4 2.9 16.2 17.2

16-ary APK (4-QAM) 4 3.1 13.1 13.4

32-ary APK (8-QAM) 6 4.5 17.8 18.4

64-ary APK (16-QAM) 8 22.4

(39)
(40)
(41)

Perubahan fasa carrier (dari 0 ke p) dan sebaliknya terjadi apabila

ada transisi bit dari 0 ke 1 maupun sebaliknya

Salah satu bentuk DPSK adalah p/4-Shift QPSK

(42)

Dinyatakan sebagai harga Bit Error Rate sebagai fungsi dari Eb/N0 (Energi-per-bit terhadap Noise Density)

(43)

BPF IF

RF Koax

Penguat pradeteksi

TA, Si NF = 6 dB

G = 80 dB

Demodulator BPSK

Diketahui

TA : 20000K

Sinyal BPSK : 100 kbps Impedansi masukan : 1 Ohm

a. Jika BER = 10-5, hitung daya sinyal

masukan Si, asumsi filter low pass ideal b. Berapa Si jika lebar pita derau

ekivalen = 1,4 harga idealnya

(44)

a. Lebar pita derau ekivalen LPF (ideal, Nyquist filter) :

=

: rapat spektral derau di keluaran antena (input koax) kbps

  Dari Tabel bit error rate

(45)

dBm

Jadi daya sinyal masukkan Si yang diperlukan adalah -104,5 dBm

b. Bila lebar pita derau ekivalen naik menjadi 1,4 x BW idealnya, maka tegangan efektir derau di input decision circuit naik kali1,4

(46)

4

Dari tabel

Sehingga dengan adanya kenaikkan lebar pita derau ekivalen akan mengakibatkan kenaikkan harga BER, performansi menjadi turun.

Referensi

Dokumen terkait

Seksualitas adalah relasi laki-laki atas perempuan yang tak terbatas pada hal-hal yang bersifat fisik, namun juga tindakan yang melibatkan kesenangan, sensasi,

Apabila pengertian pengawasan diartikan sebagai suatu tindakan atau untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan rencana atau tidak maka

Sistem dan prosedur pemberian Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) melalui Bank Riau Kepri Cabang Bengkalis untuk nelayan di Desa Teluk Pambang terdiri dari

LDR merupakan rasio yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam menyediakan kewajiban jangka pendeknya terhadap dana pihak ketiga dengan menggunakan kredit

Though you don’t need to be an expert assembly language programmer in order to write efficient code, if you’re going to study compiler output (as you will do in this book),

Adapun judul dari laporan akhir penulis adalah ” Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas dari Piutang Pada PT Duta Yuzaka Permai Palembang”...

Heran, kaget dan antusias nampak, dengan rasa penasaran salah satu dari mereka mengambil peralatan yang terbuat dari kayu dengan ujung runcing, yang mereka anggap berfungsi

Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga pemerintah non departemen yang mempunyai bidang tugas dibidang pertanahan dengan unit kerjanya, yaitu kantor wilayah BPN