• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

Kurnia Wulandari

NIM : 033124039

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

(2)

MOODLE GUIDANCE FOR TEACHERS

A Final Paper

Presented as Particial Fulfillment of the Requirements

for the Degree of Sarjana Sains

in Computer Science

By :

Kurnia Wulandari

Student Number : 033124039

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF MATHEMATICS FACULTY OF SCIENCE AND TECNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2008

(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan.

Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.

Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.

Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.

Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan

Tuhan.

Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.

Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.

Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa berarti.

Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.

Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga.

Karya ini kupersembahkan untuk :

Jiwa-jiwa terasingkan yang tinggal di lorong-lorong gelap,

Tangan-tangan mungil yang terpaksa harus menengadah di jalanan,

Kepingan-kepingan hati yang selalu bangkit walau jatuh dan tersungkur berulang kali,

serta

Sayap-sayap patah yang terpaksa menyerah di tangan nasib tapi tidak pernah putus asa.

(6)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Kurnia Wulandari Nomor Mahasiswa : 033124039

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 05 April 2008

Yang menyatakan

(7)

v

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Januari 2008 Penulis

(8)

Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet (Prakoso, 2005). Moodle memiliki kelebihan-kelebihan yang signifikan (Melfachrozi, 2006) seperti sederhana, efisien, kompatibel dengan banyak browser, mudah instalasinya, mendukung lebih dari 1000 pelajaran, tersedia lebih dari 45 bahasa yang menjadikan banyak kalangan menggunakan Moodle sebagai software untuk membangun e-Learning.

Dalam makalah ini, penulis membuat panduan penggunaan Moodle bagi pengajar dengan fitur-fitur yang dibangun adalah membuat chat room, membuat

course online beserta konfigurasinya, mengisi materi, baik dengan cara mengetikkan langsung ke dalam Moodle maupun dengan cara mengupload, membuat forum diskusi, mengelola fasilitas pengiriman tugas serta membuat kuis multiple choice.

Fitur-fitur yang dibangun telah diujicobakan pada pelatihan Moodle. Pada pelatihan, dibagikan angket sebagai instrumen pengukur sejauh mana makalah yang penulis susun dapat mempermudah pengajar dalam penggunaan Moodle.

Dari hasil angket, setelah dianalisa dapat disimpulkan bahwa panduan Moodle yang disusun dapat mempermudah pengajar dalam menggunakan Moodle.

(9)

Moodle is a software package which is good for making and performing a course/training/education based on the internet (Prakoso, 2005). Moodle has many advantages (Melfachrozi, 2006) such as simple, efficient, compatible with a lot of browsers, easy to install, support more than 1000 lessons, available in more than 45 languages that make many people use Moodle as software to develop e-Learning.

In this paper, the writer composed a Moodle guidance for teacher which includes several features such as making chat room, making course online along with its configurations, filling course materials by typing directly into the Moodle and by uploading as well, making discussion forums, managing facility of task submission as well as making multiple choices quizzes. The features have been tried at a Moodle's training. During training, a questionnaire has been distributed to respondents to measure how helpful the guidance is in helping teacher using Moodle.

The questionnaires result shows that the guidance helps teachers using Moodle easily.

(10)

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala

nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tugas akhir ini dengan

baik.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Sains Program Studi Ilmu Komputer.

Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Ibu Anastasia Rita Widiarti S.Si, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang tidak

henti-hentinya memberikan masukan, dorongan, bantuan, semangat serta

nasehat-nasehatnya demi terselesainya makalah ini.

2. Ir. Gregorius Heliarko, S.J, S.S, B.S.T, M.Sc, M.A, selaku Dekan FST

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Paulina Heruningsing Prima Rosa S.Si, M.Sc, selaku Kaprodi Ilmu

Komputer USD yang telah banyak membantu penulis.

4. Bapak Drs. H.J Haris Sriwindono, M.Kom, selaku dosen pembimbing akademik

yang telah membimbing penulis selama menuntut ilmu di FST USD.

5. Bapak Iwan Binanto S.Si, selaku dosen penguji, atas bantuan yang tak terhingga

yang telah diberikan kepada penulis serta saran dan masukannya yang sangat

berharga.

(11)

7. Pak Diar dan Pak Agus (Bapsi), atas bantuannya kepada penulis.

8. Seluruh staf dosen FST umumnya dan Prodi Ilmu Komputer khususnya yang

telah mengajarkan banyak hal kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di

FST USD.

9. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, P.hD beserta jajarannya di FKIP USD, atas segala

bantuan yang diberikan.

10. My parent, especially for my mom, atas segala pengorbanan, doa, dukungan

serta restu yang senantiasa menyertaiku.

11. Simbah kakung dan mbah putri (almh) atas segala pengorbanannya, sehingga

aku bisa tetap berdiri sampai hari ini.

12. Big family of Eko Yuwono (Om Eko dan Mb’ Yanti, Rey, Fidh, Dzik “My

Bunny”, Andra) as my second parent and my family, thank you so much.

13. My brothers and sister (Aditya, Octa, Rama) for the support, spirit and love,

thanks guys.

14. Pak Sudi, atas segala doa dan bantuan yang diberikan.

15. Om Aris, atas bantuannya kepada penulis.

16. Somebody who I can’t say his name. But he knows, he always in my heart.

17. Seluruh keluarga besar Wiryoutomo, atas pelajaran hidup yang diberikan.

18. Widya, Mb vika, Matilda, Kadek, Josephin, Citra, Eliz, Vika, Rina, Tere, Frans,

Iyuz, Wawan, Aris, Toto and all my guys in Ikom USD ’03. Terima kasih atas

persahabatan, kebersamaan, dukungan dan bantuan selama ini. Semoga

(12)

teman.

19. Teman-teman Ikom angkatan ‘01, ‘02 dan ‘04 yang memberikan banyak

masukan, dorongan serta dukungannya.

20. Sholeh atas pinjaman Smashnya, Dedek atas pinjaman Ienovonya, Rinma for the

best corrector. Semoga Tuhan membalas kebaikan teman-teman semua. Amiin.

21. Pak Tukijo dan Mbak Linda di sekretariat FST yang telah banyak membantu

selama penulis memulai hingga menyelesaikan makalah ini.

22. Mas Susilo, staff lab komputer atas bantuannya yang tak terhingga kepada

penulis.

23. Hidup, yang telah memberikan banyak pilihan, pelajaran dan kesempatan.

24. Sms-sms yang selalu mengatakan “ayo kamu bisa”, “semangat” dan “jangan

menyerah”.

25. Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per-satu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

dunia pendidikan Indonesia umumnya dan lingkup kampus Universitas Sanata

Dharma khususnya.

Yogyakarta, 30 Januari 2008

Penulis

(13)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

(14)

A. Pembelajaran Konvensional ... 8

B. E-Learning ... 8

C. Moodle ... 23

BAB III PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR A. Pembuatan Chat ... 48

B. Pembuatan Course Online ... 52

C. Mengisi Materi ... 65

D. Membuat Forum Diskusi ... 76

E. Mengelola Fasilitas Pengiriman Tugas ... 78

F. Pembuatan Multiple Choice ... 85

BAB IV ANALISIS DATA PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR A. Waktu dan Lokasi Pelatihan ... 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 122

B. Saran ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 124

(15)

Tabel 4.1 Tabel data kumulatif pengetahuan pengajar ... 105

terhadap e-Learning dan Moodle.

Tabel 4.2 Tabel data kumulatif kegunaan pelatihan dan ... 112

makalah panduan penggunaan Moodle.

(16)

Gambar 2.1 phpMyAdmin sedang membuat database Moodle ... 39

Gambar 2.2 Pemilihan bahasa untuk instalasi Moodle ... 40

Gambar 2.3 Moodle menampilkan konfigurasi sistem ... 40

Gambar 2.4 Konfirmasi lokasi untuk penginstalan Moodle ... 41

Gambar 2.5 Moodle meminta inputan user ... 41

Gambar 2.6 Moodle mengecek konfigurasi sistem ... 42

Gambar 2.7 Konfigurasi Moodle berhasil ... 42

Gambar 3.2 Moodle menunjukkan anda login sebagai siapa ... 47

Gambar 3.3 Halaman utama situs ... 48

Gambar 3.4 Turn editing on pada Moodle ... 48

Gambar 3.5 Pilihan aktivitas dalam Moodle ... 49

Gambar 3.6 Moodle meminta informasi tentang chat ... 49

Gambar 3.7 Save changes ... 50

Gambar 3.8 Informasi tentang chat ... 50

(17)

Gambar 3.10 Aplikasi moodle untuk pengajar ... 52

Gambar 3.11 Moodle sedang membuat course baru ... 52

Gambar 3.12 Moodle meminta informasi tentang kuliah ... 53

Gambar 3.13 Moodle meminta informasi tentang akses tamu ... 53

Gambar 3.14 Save Canges ... 54

Gambar 3.15 Tombol Turn editing on ... 65

Gambar 3.16 Moodle menambahkan resource ... 65

Gambar 3.17 Moodle untuk mengubah resource ... 66

Gambar 3.18 Save Changes ... 66

Gambar 3.19 Preview ... 67

Gambar 3.20 Link untuk navigasi ... 67

Gambar 3.21 Materi yang baru saja ditambahkan ... 68

Gambar 3.22 Button Turn editing on ... 68

Gambar 3.23 Moodle sedang memilih resource ... 69

Gambar 3.24 Moodle meminta informasi materi yang akan diupload ... 69

Gambar 3.25 Moodle meminta pilihan ... 70

Gambar 3.26 Moodle menampilkan alamat file yang akan diupload ... 70

Gambar 3.27 Upload file berhasil dalam Moodle ... 71

Gambar 3.28 Moodle menghapus file yang telah diupload ... 71

Gambar 3.29 Save changes ... 72

Gambar 3.30 Preview file ... 72

Gambar 3.31 Button untuk memperbaharui materi ... 73

(18)

Gambar 3.33 Materi yang baru saja ditambahkan ... 73

Gambar 3.34 Menu dalam Administration ... 74

Gambar 3.35 Moodle menampilkan pilihan menu ... 74

Gambar 3.36 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 76

Gambar 3.37 Layar informasi forum ... 76

Gambar 3.38 Save changes ... 77

Gambar 3.39 Informasi tentang forum ... 77

Gambar 3.40 Link pada halaman utama ... 77

Gambar 3.41 Turn editing on pada Moodle ... 78

Gambar 3.42 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 78

Gambar 3.43 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 79

Gambar 3.44 Layar informasi tentang tugas ... 79

Gambar 3.45 Tombol Next ... 80

Gambar 3.46 Layar informasi tentang tugas ... 80

Gambar 3.47 Layar informasi tentang tugas ... 81

Gambar 3.48 Jumlah pengirim tugas ... 81

Gambar 3.49 Tugas yang dikirimkan oleh mahasiswa ... 82

Gambar 3.50 Layar untuk menulis komentar tentang tugas ... 83

Gambar 3.51 Menu pada administration ... 83

Gambar 3.52 Tabel nilai ... 84

Gambar 3.53 Turn editing on pada Moodle ... 85

Gambar 3.54 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 85

(19)

Gambar 3.56 Layar informasi tentang kuis ... 86

Gambar 3.57 Save changes ... 87

Gambar 3.58 Layar untuk menambah kategori ... 87

Gambar 3.59 Layar untuk menambah kategori ... 87

Gambar 3.60 Layar untuk menambah kuis ... 88

Gambar 3.61 Layar untuk mengedit kuis ... 88

Gambar 3.62 Layar untuk mengedit kuis ... 89

Gambar 3.63 Save changes ... 89

Gambar 3.74 Pilihan aktivitas pada Moodle ... 95

Gambar 3.75 Layar informasi tentang kuis ... 95

Gambar 3.76 Layar informasi tentang kuis ... 96

Gambar 3.77 Save changes ... 96

(20)

Gambar 3.79 Layar informasi format file ... 97

Gambar 3.80 Informasi alamat file yang diupload ... 97

Gambar 3.81 Informasi import file ... 98

Gambar 3.82 Layar informasi soal kuis ... 98

Gambar 3.83 Layar informasi kuis ar informasi soal kuis ... 99

Gambar 3.84 Ikon menambah soal dalam daftar soal ... 99

Gambar 3.85 Save changes ... 99

Gambar 3.86 Link pada halaman utama ... 100

Gambar 3.87 Layar informasi kuis ... 100

Gambar 3.88 Preview kuis ... 101

(21)

Lampiran A Daftar hadir peserta pelatihan moodle ... 125

(22)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Inovasi dalam teknologi pembelajaran memang tidak pernah berhenti. Setiap

saat pendidik yang tergabung di dalamnya berusaha untuk mengembangkan teknologi

yang digunakan selama ini dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya untuk

kualitas pendidikan yang lebih baik (Sanjaya, 2006).

E-Learning atau pembelajaran jarak jauh (distance learning) dianggap sebagai

solusi bagi mahasiswa yang tidak dapat mengikuti perkuliahan secara fisik. Model

pembelajaran e-Learning tentu saja tidak bisa secara radikal menggantikan sistem

pembelajaran konvensional, yang memang mensyaratkan pertemuan face to face di

antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, sistem e-Learning dengan segala

kosekuensi kelemahan dan keunggulannya tentu bisa menjadi penyempurna sistem

pembelajaran konvensional yang sudah ada. Fasilitas internet akan sangat membantu

interaksi pembelajaran di antara dosen dan mahasiswa, meskipun berbeda waktu

(different time) dan berbeda tempat (different place) (Kholis, 2005).

Untuk mengembangkan sebuah sistem pembelajaran e-Learning dibutuhkan

pengajar yang mahir mengoperasikan aplikasi e-Learning untuk keperluan upload

silabus, upload soal, diskusi, mengajar dll. Akan tetapi, selama ini pengajar kita yang

terbiasa menggunakan metode konvensional tidak semua mengetahui cara-cara

mengoperasikan komputer dalam hal ini untuk menjalankan aplikasi e-Learning,

(23)

menjalankan aplikasi e-Learning.

Untuk membangun sistem pendidikan secara elektronis (e-Learning) dapat

dilakukan dengan murah dan mudah pada sistem operasi Linux maupun Windows.

Untuk membangun e-Learning dapat menggunakan paket Moodle yang bebas (free)

dan open source.

Dari permasalahan tersebut, maka dalam tugas akhir ini akan membahas

tentang panduan/user manual bagi pengajar untuk e-Learning yang menggunakan

paket Moodle, yang diharapkan dapat membantu bagi pengajar khususnya yang sama

sekali tidak memiliki basic dalam teknologi informasi agar siap menghadapi era

e-Learning yang kehadirannya semakin lama semakin banyak peminatnya.

A. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah memberikan panduan

(24)

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pengajar pemula yang tidak memiliki basic dalam teknologi informasi

dapat digunakan sebagai panduan yang akan memudahkan dalam penggunaan

Moodle.

2. Bagi pengajar yang memiliki basic teknologi informasi selain memudahkan

dalam penggunaan Moodle, penulis menambahkan dengan pengetahuan tentang

modul yang perlu dicermati pengajar, dimana modul-modul ini sangat membantu

pencapaian tujuan e-Learning, yaitu pendidikan berkualitas tanpa mempedulikan

jarak dan waktu.

D. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini hanya akan membahas tentang :

1. Apa itu e-Learning?

2. Apa kekurangan dan kelemahan e-Learning?

3. Apa itu Moodle?

4. Mengapa membangun e-Learning menggunakan Moodle?

(25)

Masalah dalam tugas akhir ini dibatasi dengan beberapa hal, antara lain :

1. Dalam tugas akhir ini hanya membahas panduan penggunaan Moodle bagi

pengajar, dimana asumsi yang digunakan adalah administrator telah melakukan

setup Moodle dan memberikan hak kepada pengajar untuk login menggunakan

account pengajar.

2. Menggunakan Moodle versi 1.6.2 dibangun menggunakan Apache, MySQL dan

PHP.

3. Fitur Moodle yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

a. Membuat room chat.

b. Membuat course online beserta konfigurasinya.

c. Mengisi materi, baik dengan cara mengetikkan langsung ke dalam Moodle

maupun dengan cara meng-upload.

d. Membuat forum diskusi.

e. Mengelola fasilitas pengiriman tugas.

(26)

Metodologi yang akan penulis gunakan untuk menyelesaikan makalah tentang

Panduan Penggunaan Moodle bagi Pengajar adalah :

1. Studi pustaka

Studi Pustaka yaitu dengan membaca, mencatat, dan mempelajari

literatur-literatur atau buku-buku yang mendukung.

2. Kuesioner

Yaitu dengan membagikan angket kepada para pengajar di Universitas Sanata

Dharma kemudian penulis menganalisa hasil dari angket tersebut.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bab I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari tujuh bab, yaitu latar belakang masalah, tujuan, manfaat,

rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.

Pembahasan dimulai dari menganalisa latar belakang masalah yaitu hal-hal yang

melatarbelakangi penulisan makalah, kemudian menentukan tujuan dan manfaat

penulisan makalah. Dilanjutkan dengan menentukan rumusan dan batasan masalah.

Kemudian menentukan metode yang digunakan untuk penyelesaian makalah dan

yang terakhir mernyusun sistematika penulisan makalah, yang dimaksudkan untuk

(27)

Pada bab ini akan dibahas secara teoritis tentang hal-hal yang menjadi

landasan penulisan makalah atau kajian secara komprehensif yang meliputi deskripsi,

analisis dan sintesis mengenai teori.

Dunia pendidikan di Indonesia sedang berubah. Tuntutan meningkatnya

standar produktivitas menyebabkan praktik dan pembelajaran secara konvensional

tidak lagi mampu menyediakan pelatihan yang dibutuhkan secara efektif. Hal itu

dikarenakan pembelajaran konvensional terbatas pada ruang kelas, waktu yang

mengikat, jumlah pengajar yang minim serta keterbatasan dana. Oleh karena itu

dalam dunia pendidikan memerlukan solusi agar proses belajar mengajar dapat

berlangsung efektif tanpa terhalang oleh waktu, fasilitas dan ketersediaan dana.

E-Learning dianggap sebagai solusi bagi dunia pendidikan saat ini. Dengan

segala kelebihan yang dimiliki E-Learning memungkinkan pengajar dan peserta didik

dapat berinteraksi dan melakukan proses belajar mengajar tanpa terhalang oleh waktu

dan keterbatasan ruang kelas yang sering dialami ketika praktik belajar secara

konvensional.

Moodle adalah salah satu perangkat lunak yang didesain untuk membantu

pengajar dalam membangun pelatihan/kursus/pendidikan online yang berkualitas.

Moodle dikembangkan dengan menggunakan lisensi open source sehingga sangat

menguntungkan bagi kita yang berada di negara berkembang dengan alasan

penghematan biaya. Ada idealisme besar di balik penciptaan perangkat lunak ini,

pendidikan untuk semua. Melalui moodle, pendidikan bisa diperoleh tanpa

(28)

Pada bab ini akan dibahas panduan penggunaan Moodle bagi pengajar yang

meliputi : Membuat course online beserta konfigurasinya, mengisi materi baik

dengan cara mengetikkan langsung ke dalam Moodle maupun dengan cara

meng-upload, membuat forum diskusi, mengelola fasilitas pengiriman tugas, pembuatan

kuis multiple choice.

4. Bab IV ANALISIS DATA PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR.

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil analisis dari angket yang dibagikan

kepada para pengajar di Universitas Sanata Dharma tentang manfaat makalah ini bagi

para pengajar tersebut.

5. Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

1. Definisi Pembelajaran Konvensional

Yang dimaksud dengan metode pembelajaran konvensional adalah metode

pengajaran yang menempatkan pengajar sebagai inti dalam keberlangsungan proses

belajar-mengajar. Dalam metode ini, peran mahasiswa dapat dikatakan pasif.

Mahasiswa tidak diberi kesempatan banyak untuk mengemukakan pendapat dan

berdiskusi dengan mahasiswa yang lainnya. Pengajar memiliki peranan penting

dalam menjaga keberlangsungan proses belajar mengajar karena pengajar harus

menjelaskan materi secara panjang lebar untuk menjamin materi tersebut dapat

dipahami oleh semua peserta kuliah ( Utami dkk, 2006).

B. E-LEARNING

1. Definisi e-Learning

Berbagai pendapat dikemukakan untuk dapat mendefinisikan secara tepat

tentang e-Learning. Beberapa pendapat tersebut antara lain :

a. Pembelajaran elektronik (e-Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang

memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian,

interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar

lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001).

(30)

a. E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik

untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan

komputer, maupun komputer standalone (Glossary, 2001).

b. E-Learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara

menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari

dukungan dan layanan dalam belajar (Waller, 2001).

c. Usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada

di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet

(Purbo dan Hartanto, 2002).

d. Semua pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi

informasi (Effendy dan Zhuang, 2005).

e. E-Learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan antara

pendidik dan peserta didik dalam sebuah ruang belajar online (Prakoso,

2005).

f. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang

memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau internet.

e-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di

tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti

(31)

1. Konsep E-Learning

Sistem e-Learning diharapkan bukan sekedar menggantikan tetapi

diharapkan pula dapat menambah metode dan materi pengajaran konvensional

seperti diskusi dalam kelas, buku, dan pelatihan komputer non internet.

Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e-Learning adalah :

a. Soal-soal : dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya

soal-soal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil

tersebut dapat dijadikan sebagai tolok ukur dan pelajar mendapatkan apa

yang dibutuhkan.

b. Komunitas : para pelajar dapat mengembangkan komunitas

online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling

menguntungkan.

c. Pengajar online : para pengajar selalu online untuk memberikan

arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam

diskusi.

d. Kesempatan bekerja sama : Adanya perangkat lunak (software) yang dapat

mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara

bersamaan atau real time tanpa kendala jarak.

e. Multimedia : penggunaan teknologi audio dan video dalam

(32)

2. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan e-Learning

Menurut Lukmana (Lukmana, 2006) ada beberapa pengertian berkaitan

dengan e-Learning, yaitu sebagai berikut :

a. Pembelajaran jarak jauh.

E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus

secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di manapun, sementara

“instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan

di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun

secara off-line atau archieved.

Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan

memanfaatkan koneksi jaringan lokal, jaringan internet ataupun menggunakan

media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat

penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu.

Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia

mengakses pelajaran.

b. Pembelajaran dengan perangkat komputer.

E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada

umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan

koneksi internet ataupun intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang

terkoneksi dengan intranet ataupun internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam

e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan

(33)

standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari

pengajar.

c. Pembelajaran formal dan informal.

E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal.

e-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum,

silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal

yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar

sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan

diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh

yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan

konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk

umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang

lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website

pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,

pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa

memungut biaya).

d. Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.

Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat

komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri

dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:

1) Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang

(34)

2) Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain

materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur

metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan

lebih menarik untuk dipelajari.

3) Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis

dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan

menarik untuk dipelajari.

4) Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di

website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan

siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.

Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa

mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat

jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan

pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas

dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang

diperoleh. e-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi

seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning

(35)

3. Kelebihan dan kekurangan E-Learning

a. Kelebihan E-Learning

Dibandingkan dengan metode konvensional, e-Learning memiliki

beberapa kelebihan. Menurut Lukmana (Lukmana, 2006) kelebihan e-Learning

adalah sebagai berikut :

1) Pengalaman pribadi dalam belajar.

2) Fleksibel

e-Learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat

untuk mengakses pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan

menuju tempat pelajaran disampaikan, e-Learning bisa dilakukan dari

mana saja baik yang memiliki akses ke internet ataupun tidak. Bagi yang

tidak memiliki koneksi internet, e-Learning didistribusikan melalui

movable media seperti CD/DVD. Di samping itu pembelajar saat ini

dapat pula memanfaatkan mobile technology seperti notebook, pda, atau

telepon selular untuk mengakses e-Learning. Fleksibilitas didukung juga

karena saat ini berbagai tempat sudah menyediakan sambungan internet /

hot spot gratis menggunakan wi-fi atau wimax.

3) Belajar Mandiri

e-Learning memberikan kesempatan bagi pembelajar secara mandiri

memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas

menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian

mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu.

(36)

pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email,

chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Bisa juga

membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS

(Learning Management System).

4) Efisiensi Biaya

Banyak efisiensi biaya bisa didapatkan dengan e-Learning. Bagi

penyelenggara, dalam hal ini universitas misalnya, biaya yang bisa

dihemat antara lain :

a) Biaya administrasi pengelolaan (biaya gaji dan tunjangan selama

pelatihan, biaya dosen pengajar dan tenaga administrasi pengelola

pelatihan, makanan selama pelatihan),

b) Penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya:

penyewaan ataupun penyediaan ruang kelas, kursi, papan tulis, LCD

player, OHP).

Bagi pembelajar, seperti dijelaskan di depan, efisiensi biaya

transportasi dan akomodasi dapat diperoleh.

5) Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti

secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar, pengembang dan

pemilik) dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka

masing-masing di dalam proses belajar mengajar.

b. Kekurangan E-Learning

1) Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar

(37)

2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan

sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3) Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada

pendidikan.Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai

teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik

pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication

and Technology).

4) Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang

komputer dan internet.

5. Penyelenggara E-Learning yang potensial

Beberapa instansi yang sangat potensial untuk dijadikan mitra kerjasama

dalam pengembangan teknologi ini adalah kalangan akademisi (Universitas, LPK,

sekolah umum) dan kalangan industri (misalnya perangkat lunak).

a. Kalangan Akademisi

Terutama perguruan tinggi dikenal sebagai gudangnya ilmu pengetahuan

karena di dalamnya berkumpul para staf pengajar yang terlatih, materi pelajaran

yang telah terstruktur, perpustakaan dengan buku-buku yang cukup memadai,

serta diakui kualitasnya secara resmi melalui akreditasi.

b. Kalangan Industri

Memiliki modal yang cukup besar dan tenaga-tenaga ahli yang terlatih, di

samping juga beberapa pengakuan akan kualitas perusahaan yang dapat digunakan

(38)

6. Manfaat E-Learning

e-Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan

bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan

dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat

saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut

pelajaran maupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau

instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus

dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh

peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun

soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dalam

rentangan waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002).

Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari

sudut peserta didik dan guru:

a Dari Sudut Peserta Didik

Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas

belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar

setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan

guru/dosen setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat

lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Manakala

fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah

menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan

(39)

1) Peserta didik yang belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah

miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat

diberikan oleh sekolahnya.

2) Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers)

untuk mempelajarii materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh

para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang

komputer.

3) Merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah

sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan

pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik

yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri.

4) Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan

pendidikan.

b Dari Sudut Guru/Dosen

Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002), beberapa manfaat

yang diperoleh guru/dosen/instruktur antara lain adalah bahwa guru/dosen/

instruktur dapat:

1) Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang

menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan

keilmuan yang terjadi.

2) Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan

(40)

3) Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru/dosen/instruktur

juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang

dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik

tertentu dipelajari ulang.

4) Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan

setelah mempelajari topik tertentu.

5) Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada

peserta didik.

Sedangkan manfaat e-Learning menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan

Sudirman (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu:

a) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik

dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).

Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat

meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta

didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun

antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity).

Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional.

Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk

mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di

dalam diskusi. Mengapa?

Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan

(41)

berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya

kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh

beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang

demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta

didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani

mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan

pertanyaan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan

dari teman sekelas (Loftus,2001).

b) Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan

kapan saja (time and place flexibility).

Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan

tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka

peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini

kapan saja dan dari mana saja (Dowling, 2002). Demikian juga

dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada

guru/dosen/instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu

menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur.

Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada

pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka

Inggris telah memanfaatkan internet sebagai metode/media

penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT),

(42)

dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih

terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai

“tutorial elektronik” (Anggoro, 2001).

c) Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to

reach a global audience).

Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik

yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik

semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu

tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan

saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar

dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka

lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.

d) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi

pembelajaran (easy updating of content as well as archivable

capabilities).

Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai

perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu

mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian

juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai

dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan

secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode

penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang

(43)

penilaian guru/dosen/ instruktur selaku penanggung-jawab atau

pembina materi pembelajaran itu sendiri.

Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar

elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh

guru/dosen/instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar

elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan

pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari guru/dosen/

instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar

peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta

(44)

C. MOODLE

1. Sekilas Moodle

Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna untuk

membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet, yang

dikembangkan oleh Martin Dougiamas (Prakoso, 2005).

Moodle termasuk dalam model CAL+CAT (Computer Assisted

Learning+Computer Assisted Teaching) yang disebut Learning Management

System (LMS). Moodle menggunakan lisensi open source( di bawah lisensi GNU

Public License). Artinya, meski memiliki hak cipta, Moodle tetap memberikan

hak cipta bagi kita untuk mengkopi, menggunakan, dan memodifikasinya

sehingga sangat menguntungkan bagi kita yang berada di negara berkembang

untuk alasan penghematan biaya.

Moodle dapat langsung bekerja tanpa modifikasi pada Unix, Linux,

Windows, Mac OS, Netware dan sistem lain yang mendukung PHP, termasuk

pada sebagian besar provider web hosting. Data diletakkan dalam sebuah

database. Database terbaik bagi Moodle adalah MySQL dan PostgreSQL dan tak

menutup kemungkinan untuk digunakan pada Oracle, ODBC, dan sebagainya.

Moodle adalah akronim dari Modular Object Oriented Dynamic Learning

–Environment yang artinya belajar dinamis dengan menggunakan model

(45)

2. Latar Belakang Moodle

Moodle merupakan kerja sama dan masih akan bekembang, Pembangunan

Moodle pertama kali dirintis oleh Martin Dougiamas yang selanjutnya menjadi

pemimpin developer Moodle.

Versi 1.0 dirilis pada Agustus 2002. Versi ini diperuntukkan bagi segmen

kecil, dengan bersubjek pada penelitian iklim kolaborasi dan refleksi yang tampak

pada kelompok kecil.

Semenjak itu, muncul rilis baru dengan penambahan fitur tertentu,

skalabilitas yang lebih baik, disertai dengan peningkatan kerja perangkat lunak

yang ada. Moodle mulai menyebar dan kualitasnya pun bertumbuh. Masukan

pengembangan datang dari masyarakat yang lebih luas dengan situasi pengajaran

yang berbeda.

Fitur penting Moodle adalah website Moodle.org. Situs ini berfungsi

sebagai pusat informasi, diskusi dan kolaborasi antara sesama pengguna Moodle,

diantaranya administrator sistem, para pengajar, peneliti, desainer

instruksional¸dan developer perangkat lunak.

Pada tahun 2003, perusahaan Moodle.com diluncurkan untuk melayani

dukungan secara komersial bagi mereka yang membutuhkan, seperti pengelola

(46)

3. Fitur Moodle

a. Desain Moodle

Sesuai filosofi yang menjadi landasannya, Moodle didesain untuk

mencapai tujuannya. Menurut Prakoso (Prakoso, 2005) desain Moodle adalah

sebagai berikut :

1) Mendukung pedagogi konstruksi sosial (kolaborasi aktivitas, kritik

efleksi dan sebagainya).

2) Sangat sesuai untuk kelas online dan dapat pula digunakan sebagai

tambahan kelas tatap muka.

3) Simpel, ringan, efisien dan antarmuka browser sederhana.

4) Mudah diinstal pada berbagai macam platform yang mendukung PHP.

Moodle hanya membutuhkan satu buah database, selain itu dapat

disharing.

5) Abstraksi database Moodle mendukung hampir semua merek database.

6) Daftar kursus/pelatihan yang diselenggarakan dilengkapi deskripsi dari

setiap pelatihan yang ada. Selain itu Moodle juga memberikan akses

bagi tamu (guest).

7) Kategori kursus/pelatihan. Satu situs Moodle mampu mendukung ribuan

kursus/pelatihan.

8) Penekanan yang tinggi pada sisi keamanan. Pemeriksaan ulang terhadap

(47)

9) Sebagian besar area entry, seperti resource (sumber/bahan pelatihan),

forum, jurnal, dan sebagainya dapat diedit menggunakan editor HTML

WYSIWYG ( What You See Is What You Get ) yang terintegrasi dala

Moodle.

b. Manajemen Moodle

Untuk menyesuaikan desain yang ditentukan, diciptakan beberapa

manajemen yang mendukung. Berikut adalah tiga tipe manajemen yang sangat

signifikan dalam Moodle.

1) Manajemen Situs

a) Situs dikelola oleh admin. Admin telah ditetapkan ketika membuat

website/setup.

b) Plug-in tampilan (themes) memungkinkan admin untuk memilih

warna situs, jenis huruf (font), susunan, tampilan (layout), dan lain

sebagainya untuk kebutuhan tampilan.

c) Plug- in modul aktivitas dapat ditambahkan pada instalasi Moodle

yang ada.

d) Source Code yang digunakan ditulis dengan menggunakan PHP di

bawah lisensi GPL sehingga mudah untuk dimodifikasi sesuai

dengan kebutuhan penggunanya.

e) Paket bahasa memungkinkan penyesuaian diri ke dalam banyak

bahasa. Paket ini dapat diedit menggunakan editor web yang

(48)

2) Manajemen Pengguna

Moodle dirancang untuk memenuhi keterlibatan admin hingga

seminimum mungkin dengan tetap mempertahankan tingkat keamanan

yang ada. Selain itu Moodle turut mendukung mekanisme otentifikasi,

melalui modul otentifikasi yang akhirnya akan memberikan kemudahan

dalam integrasi dengan sistem yang telah ada. Adapun manajemen

pengguna dalam Moodle adalah sebagai berikut :

a) Metode Email standar : murid dapat membuat account untuk login.

Alamat email yang diisikan ketika registrasi dapat diverifikasi

melalui konfirmasi.

b) Metode LDAP : login account dapat diperiksa melalui server LDAP.

Admin dapat menentukan bagian yang akan digunakan.

c) IMAP, POP3, NNTP : login account dapat dicek melalui server mail

atau berita. Moodle mendukung SSL, sertifikasi, dan TLS.

d) Database eksternal : database yang terdiri dari dua field, dapat

digunakan sebagai sumber otentifikasi eksternal.

e) Setiap pengguna hanya membutuhkan satu account dari server.

Setiap account dapat memiliki akses yang berbeda.

f) Account admin mengatur pembuatan/pengadaan kursus dan

mengelola pengajar melalui pendaftaran pengguna Moodle ke dalam

(49)

g) Course creator account (account pencipta pelatihan) hanya

memperoleh kewenangan mengajar pada pelatihan yang dibuatnya.

h) Kewenangan seorang pengajar dapat dihilangkan untuk

memodifikasi sebuah kursus atau pelatihan, misalnya bagi pengajar

paruh waktu.

i) Untuk meningkatkan keamanan, pengajar dapat menambahkan

“kunci pendaftaran” pada pelatihan yang dikelolanya. Hal ini

dilakukan untuk menghindari masuknya orang tak dikenal. Mereka

dapat memberikan kunci ini secara langsung maupun melalui email,

dan sebagainya.

j) Pengajar dapat menambah peserta didik secara manual.

k) Pengajar dapat mengeluarkan peserta didik dari pelatihan jika

diinginkan. Selain itu, secara otomatis peserta didik yang terdaftar

akan dikeluarkan jika dalam periode tertentu mereka tidak aktif

(setting waktu diatur oleh admin).

l) Peserta didik dapat membuat profil online dengan menyertakan foto

dan deskripsi. Alamat email yang terdaftar dapat disembunyikan

agar tidak dapat diakses oleh orang lain.

m) Setiap pengguna dapat menentukan waktu sesuai zona waktu

kediaman mereka. Setiap tanggal dalam Moodle akan diterjemahkan

sesuai zona waktu tersebut.

n) Setiap pengguna dapat memilih bahasa yang digunakan dalam

(50)

3) Manajemen Pelatihan/kursus

a) Pengajar berstatus penuh, dapat mengontrol setting sebuah kursus

secara penuh, termasuk bagian kursus yang tidak dapat diakses oeh

pengajar lain.

b) Pilihan format khusus dapat diatur sesuai dengan periode, topik atau

diskusi yang berfokus pada format sosial.

c) Susunan aktivitas pelatihan yang flrksibel seperti : forum, jurnal,

kuis, resource, pilihan, survei, penugasan, chat dan workshop.

d) Perubahan terakhir dalam kursus/pelatihan dapat dilihat langsung

pada homepage pelatihan. Hal ini akan sangat membantu

pemahaman komunitas dalam intitusi pendidikan tersebut.

e) Sebagian besar area entry (Resource, Pengiriman Forum, Jurnal dan

sebagainya) dapat diedit menggunakan editor HTML WYSIWYG

f) Semua penilaian dalam forum, jurnal, kuis, dan penugasan dapat

ditampilkan dalam satu halaman serta dapat didownload dalam file

spreadsheet.

g) Pencatatan log dalam pelacakan penuh terhadap pengguna. Laporan

aktivitas setiap murid tersedia dalam grafik serta detail dari

masing-masing modul (akses terakhir, total waktu akses) dengan

menyertakan keterlibatan peserta didik secara detail dalam posting,

(51)

h) Integrasi mail. Jadi, kopian pengiriman forum, umpan balik dari

pengajar, dan sebagainya dapat dikirimkan melalui e-mail dalam

format HTML.

i) Pengaturan skala. Para pengajar dapat mendefinisikan skala yang

akan digunakan dalam penilaian forum, penugasan dan jurnal.

j) Kursus dapat dikemas dalam sebuah file zip menggunakan fungsi

backup. File ini dapat dikembalikan ke dalam server Moodle.

c. Modul

Sebagai penunjang kegiatan distance learning, pengguna Moodle perlu

mencermati tie-tipe modul yang ada. Modul-modul ini sangat membantu

pencapaian tujuan distance learning, yaitu pendidikan berkualitas tanpa

mempedulikan jarak dan waktu.

1) Modul Penugasan (Assigment)

a) Modul ini dapat dikelompokkan berdasarkan tanggal pengumpulan

dan urutan penilaian tugas.

b) Para peserta didik dapat mengupload penugasan yang telah

dikerjakan (dalam berbagai format) ke dalam server. Tanggal

pengumpulan tugas dapat tercatat secara otomatis.

c) Pengumpulan tugas walaupun terlambat dari tenggat waktu masih

dapat dilakukan. Namun, pengajar dapat menjadikan jumlah

(52)

d) Untuk setiap penugasan yang diberikan, seluruh kelas dapat

memberikan penilaian (tanggapan dan komentar) dalam satu

halaman dan satu format.

e) Umpan balik dari pengajar ditambahkan ke dalam halaman

penugasan setiap peserta didik disertai pemberitahuan melalui

e-mail.

f) Pengajar dapat memberikan penugasan baru yang terkait dengan

penugasan sebelumnya. Hal ini bisa dilakukan setelah diadakan

penilaian terhadap tugas sebelumnya. Tujuannya adalah

mengadakan penilaian ulang terkait penugasan sebelumnya.

2) Modul Chat

a) Modul ini memungkinkan interaksi sinkron (dalam waktu yang

bersamaan) berbentuk teks.

b) Modul ini menyertakan foto/gambar dan profil dalam jendela chat.

c) Modul chat mendukung URL, smilies, HTML, image, dan

sebagainya.

d) Semua sesi dapat direkam dalam log agar dapat dilihat di lain waktu.

Fasilitas ini juga diberikan kepada peserta didik.

3) Modul Forum

a) Modul forum menyediakan berbagai macam tipe forum, diantaranya

forum khusus pengajar, berita khusus, forum terbuka, dalam sebuah

(53)

b) Semua kiriman menyertakan foto pengirim.

c) Diskusi dapat dikelompokkan sesuai tema, flat atau urutan, terlama

dan terbaru.

d) Forum individu dapat didaftarkan ke setiap orang. Kopiannya dapat

dikirim melalui email. Para pengajar dapat memaksa setiap orang

untuk terlibat dalam forum yang ada.

e) Guru dapat memilih untuk tidak menerima balasan (reply), misalnya

untuk forum berupa pengumuman.

f) Kumpulan diskusi dapat dipindahkan di antara forum. Fitur ini

hanya berlaku bagi pengajar.

g) Lampiran gambar (atthached image) dapat ditampilkan dalam baris.

4) Modul Pilihan (Choice)

a) Seperti sebuah polling, modul ini digunakan untuk voting

(mengambil pendapat atas suatu masalah) atau untuk mendapatkan

umpan balik dari para peserta didik

b) Pengajar dapat melihat hasil polling yang ada dalam sebuah tabel

yang memperlihatkan pilihan seseorang.

c) Para peserta didik secara opsional dapat diberi izin untuk melihat

grafik hasil polling secara up to date.

5) Modul Kuis (Quiz)

a) Pengajar dapat membuat database pertanyaan agar dapat digunakan

(54)

b) Pertanyaan dapat dikelompokkan dalam kategori untuk

memudahkan akses. Kategori ini bisa dipublikasikan agar dapat

diakses melalui berbagai macam pelatihan dalam situs.

c) Kuis secara otomatis akan dinilai. Selain itu, kuis dapat diatur ulang

jika pertanyaan yang ada dimodifikasi.

d) Kuis dapat diatur ulang dalam jangka waktu tertentu. Jika melewati

jangka waktu tersebut maka kuis tidak akan tersedia.

e) Dalam opsi pengajar, kuis dapat dicoba beberapa kali. Selain itu kuis

dapat menampilkan umpan balik/jawaban yang tepat.

f) Pertanyaan kuis dan jawabannya dapat diacak. Fitur ini bermanfaat

untuk mengurangi kecurangan.

g) Pertanyaan dapat menggunakan kode HTML dan image (gambar).

h) Pertanyaan dapat diambil dari file eksternal (teks).

i) Kuis dapat dicoba beberapa kali jika diinginkan.

j) Percobaan dapat dilakukan secara kumulatif (jika diinginkan), dan

akan berhenti setelah beberapa opsi.

k) Pertanyaan pilihan ganda dapat mendukung jawaban tunggal dan

berganda.

l) Modul kuis juga mendukung bentuk pertanyaan pencocokan.

m) Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan acak.

n) Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan bernomor (dengan

(55)

o) Kuis dapat diatur dalam format berbentuk pertanyaan yang disertai

jawaban atau pertanyaan dengan jawaban berbentuk teks.

p) Modul kuis mendukung deskripsi teks yang disertai dengan grafik.

6) Modul Jurnal (Journal)

a) Privasi jurnal dapat diatur agar hanya diakses pengajar dan peserta

didik.

b) Setiap masukan jurnal dapat dimulai dengan pertanyaan terbuka.

c) Untuk jurnal tertentu, seluruh kelas dapat memberikan penilaian

dalam formulir yang terlampir pada halaman tersebut.

d) Umpan balik pengajar dijadikan satu dengan halaman masukan

jurnal, disertai pemberitahuan melalui email.

7) Modul Bahan Penelitian (Resource)

a) Modul resource mendukung berbagai macam format (Word, Power

Point, Flash, Video, Audio, dan sebagainya).

b) File dapat diupload dan dikelola di dalam server, atau dibuat secara

on the fly menggunakan format web (teks atau HTML).

c) Bahan pelatihan eksternal di web dapat di link dengan disertai data

tambahan yang diperlukan.

8) Modul Survei

a) Alat survei (COLLES, ATLS) disertakan dalam Moodle sebagai alat

(56)

b) Laporan survei online selalu tersedia disertai dengan grafik. Data ini

dapat didownload dalam bentuk spreadsheet Excel atau file text

CSV.

c) Antarmuka survei menghindari kekuranglengkapan jawaban survei

sehingga apabila ada pertanyaan yang belum dijawab, survei tidak

dimasukkan.

d) Umpan balik dapat diperoleh dari peserta didik sebagai

perbandingan dari rata-rata kelas.

9) Modul Workshop

a) Modul ini memungkinkan adanya penilaian mendalam terhadap

dokumen. Pengajar dapat mengelola serta mengelompokkan

penilaian yang ada ke dalam tingkatan.

b) Modul ini juga mendukung adanya penilaian dengan rentang yang

luas.

c) Pengajar dapat menyediakan dokumen contoh agar peserta didik

dapat berlatih memberikan penilaian.

(57)

4. Instalasi Moodle

Moodle dibangun menggunakan Apache, MySQL, dan PHP pada sistem

operasi Windows XP .

a Kebutuhan untuk instalasi Moodle.

1) Perangkat lunak webserver.

2) Bahasa Scripting PHP (versi 4.3.0 atau setelahnya) dengan setting

sebagai berikut :

a) Aktifkan GD library. Hal ini dilakukan agar mendukung fomat JPG

dan PNG

b) Aktifkan zib library (jika menggunakan backup/restore pada

Windows)

c) Aktifkan dukungan session.

d) Aktifkan file uploading

e) Safe Mode harus dimatikan.

3) Database server MySQL atau PostgreSQL sangat mendukung dan

direkomendasikan bagi Moodle 1.1. Database lainnya baru akan

didukung pada rilis selanjutnya.

Berikut adalah ringkasan isi folder Moodle.

1) config.dist.php

Anda akan membuat kopian file ini, lalu menyimpannya sebagai

config.php. File ini merupakan file yang harus diedit agar Moodle dapat

(58)

2) version.php

File ini mendefinisikan kode versi Moodle.

3) index.php

File ini akan mengantarkan browser pada client menuju halaman depan

situs.

4) admin/

Berisi kode untuk administrasi keseluruhan server

5) auth/

Modul plugin untuk otentifikasi pengguna.

6) course/

Kode bagi tampilan dan manajemen kursus/pelatihan.

7) doc/

Dokumentasi help Moodle.

8) files/

Kode bagi tampilan dan manajemen file yang telah diupload

9) lang/

Teks bagi bahasa yang berbeda. Masing-masing direktori berisi

konfigurasi bahasa.

10) lib/

Library bagi inti kode Moodle.

(59)

Kode untuk menangani login dan pembuatan account pengguna.

12) mod/

Semua modul pelatihan Moodle.

13) pix/

Istilah-istilah umum situs berupa grafik.

14) theme/

Paket theme untuk mengubah tampilan situs anda.

15) user/

(60)

b Pembuatan database

Bagi pengguna database MySQL, dapat menggunakan phpMyAdmin

untuk mengelola database. Untuk membuat database menggunakan

phpMyAdmin dengan server lokal, isi alamat browser dengan

http://localhost/phpmyadmin/. Untuk membuat database melalui phpMyAdmin,

isikan form ciptakan database baru pada phpMyAdmin dengan nama database

(biasanya Moodle).

(61)

c Langkah instalasi Moodle

a) Pindahkan folder Moodle ke dalam direktori web server. Dalam WAMP

5, letak direktori webserver adalah di dalam folder wamp//www.

b) Kemudian jalankan http://localhost//Moodle/instal.php dari browser, dan

akan muncul layar seperti berikut

Gambar 2.2 Pemilihan bahasa untuk instalasi Moodle

c) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang menampilkan setting-an

PHP

(62)

d) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang mengkonfirmasi lokasi

instalasi Moodle

Gambar 2.4 Konfirmasi lokasi untuk penginstalan Moodle

e) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang meminta inputan nama

pengguna, diisi dengan root.

(63)

f) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang mengecek komponen yang

dibutuhkan sistem.

Gambar 2.6 Moodle mengecek konfigurasi sistem

g) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang menyatakan bahwa

konfigurasi berhasil.

(64)

h) Tekan lanjut, akan muncul layar yang berisi hak cipta (copyright), tekan

Yes untuk melanjutkan instalasi.

Gambar 2.8 Copyright Moodle

i) Akan dijumpai sejumlah pernyataan SQL yang diikuti oleh pesan status

yang ada (berwarna hijau). Tarik terus ke bawah sampai menemukan

button “Continue”.

(65)

k) Akan muncul form tempat anda dapat mendefinisikan parameter situs

Moodle dan halaman depan, seperti nama, format, deskripsi, dan

sebagainya. Isi selengkapnya kemudian tekan “save changes”.

Gambar 2.10 Form konfigurasi instalasi

l) Layar untuk membuat administrator utama untuk mengakses halaman

admin di waktu mendatang.

(66)

m) Akan muncul layar yang digunakan untuk mengisi profil admin.

Pastikan bahwa username dan password yang dipilih mudah diingat

karena hal ini sangat penting.

Gambar 2.12 Form isian profil admin Moodle

n) Ketika berhasil, akan muncul layar seperti di bawah ini

(67)

5. Mengapa Moodle?

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki suatu software, dapat menjadi daya

tarik tersendiri bagi user. Begitu juga dengan Moodle, karena memiliki

kelebihan-kelebihan yang signifikan menjadikan banyak kalangan menjadikan Moodle

sebagai software untuk membangun e-Learning dalam lembaga/institusi maupun

perusahaannya. Adapun kelebihan-kelebihan Moodle (Melfachrozi, 2006) :

a. Moodle dapat mendukung 1000 lebih pelajaran.

b. Mempunyai kemanan yang kokoh. Formulir pendaftaran untuk pelajar telah

diperiksa validitasnya dan mempunyai cookies yang terenkripsi.

c. Paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa. Bahasa yang tersedia

dapat diedit dengan menggunakan editor yang telah tersedia. Moodle kini

tersedia lebih dari 45 bahasa.

d. Sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser.

e. Mudah cara instalasinya.

f. Tersedianya manajemen situs untuk pengaturan situs keseluruhan, mengubah

theme, menambah module dan sebagainya.

g. Tersedianya manajemen pengguna. Manajemen kursus, penambahan jenis

kursus, pengurangan atau pengubahan kursus.

h. Modul Chat, modul pemilihan (polling), modul forum, modul untuk jurnal,

modul untuk kuis, modul untuk survey dan workshop serta masih banyak

yang lainnya.

(68)

BAB III

PANDUAN PENGGUNAAN MOODLE BAGI PENGAJAR

Ketika pertama kali membuka situs E-learning Ilmu Komputer Universitas

Sanata Dharma yang dijalankan dengan alamat http://localhost/Moodle/ akan muncul

layar seperti di bawah ini. Anda diminta untuk memasukkan password dan username

yang telah diberikan oleh administrator.

Gambar 3.1 Homepage Moodle

Setelah berhasil bagian kanan atas akan diisi oleh nama pengguna.

Gambar 3.2 Moodle menunjukkan anda login sebagai siapa

(69)

A. Pembuatan Chat

Dalam Moodle dengan adanya modul chat memungkinkan interaksi sinkron

(dalam waktu yang bersamaan) berbentuk teks (Prakoso, 2005).

Adapun langkah untuk membuat suatu aplikasi chat adalah sebagai berikut :

1. Klik terlebih dahulu mata kuliah yang ingin ditambahkan chat.

Gambar 3.3 Halaman utama situs

2. Nyalakan “turn editing on” pada Moodle

(70)

3. Tambah aktivitas Chat, klik pada “Add an activity”

Gambar 3.5 Pilihan aktivitas dalam Moodle

4. Kemudian isi informasi mengenai chat tersebut. Informasi ini dapat diedit lagi

nantinya.

(71)

5. Kemudian tekan tombol “Save changes”

Gambar 3.7 Save changes

6. Setelah ditekan tombol “save changes” akan muncul informasi tentang chat

tersebut. Untuk bergabung dalam chat room tersebut tekan “Click here to enter

enter the chat now”.

(72)

7. Kemudian akan muncul layar yang menginformasikan bahwa kita telah

tergabung dalam ruang chat tersebut.

(73)

B. Pembuatan Course Online

1. Untuk membuat kuliah baru, tekan “Course” pada bagian Administration

Gambar 3.10 Aplikasi Moodle untuk pengajar

2. Tekan tombol “Add a new course”

(74)

3. Kemudian isi informasi mengenai kuliah tersebut. Informasi ini dapat diedit lagi

nantinya.

Gambar 3.12 Moodle meminta informasi tentang kuliah

Untuk membatasi akses, dosen dapat menambahkan kunci masuk (mirip

password) . Jika kunci masuk ini diisi, maka saat pertama kali mengikuti kuliah,

mahasiswa harus memasukan kunci ini (hanya perlu sekali saja). Kunci ini dapat

diberikan dosen kepada mahasiswa secara pribadi melalui email atau

diumumkan di depan kelas. Sedangkan jika akses tamu diijinkan, orang yang

tidak mempunyai account (guest) dapat masuk dan melihat materi kuliah

(Wibisono, 2006).

(75)

4. Kemudian tekan tombol “Save changes”

Gambar 3.14 Save Canges

5. Daftar menu yang tersedia dalam “ Administration”

a Turn editing on ( )

(76)

b Settings ( )

Digunakan untuk mengedit konfigurasi kuliah. Akan muncul layar seperti di

bawah ini

Apabila telah selesai melakukan pengeditan terhadap kuliah, maka tekan

(77)

c Edit Profile ( )

Untuk mengubah profile pilih ikon edit profile ini. Pastikan nama depan,

nama belakang, serta e-mail terisi dengan benar.

Setelah selesai tekan “ Update Profile”

(78)

Maka akan muncul layar seperti di bawah ini

Untuk mengganti password, tekan “ Change password”. Password ini bersifat case

sensitif, artinya membedakan huruf besar dan huruf kecil. Akan muncul layar yang

(79)

Setelah selesai tekan “Change Password”. Kemudian akan muncul layar yang

menyatakan bahwa password telah diganti, kemudian tekan “Continue”

d Teacher ( )

Jika kita tekan ikon ini, maka akan muncul dua bagian layar sebagai berikut

1) Bagian pertama

Dosen yang mengampu mata kuliah

Mengatur urutan Menghapus dosen

2) Bagian kedua

Gambar

Tabel 4.2 Tabel data kumulatif kegunaan pelatihan dan ..............................
grafik hasil polling secara up to date.
Gambar 2.1 phpMyAdmin sedang membuat database Moodle
Gambar 2.2 Pemilihan bahasa untuk instalasi Moodle
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keresahan inilah yang mendorong penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai persoalan yang berhubungan dengan masyarakat Etnis Cina di Indonesia, serta keterkaitan antara

Seleccionada la carta, deja la baraja "vuelta" sobre la mesa (con los ases en la parte superior) y recoge las cuatro cartas descartadas dejándolas sobre los

Oleh karena itu, sebelum melakukan pembahasan terhadap RKUHP yang telah diserahkan pemerintah, maka pemerintah dan DPR seharusnya melakukan penyisiran dan evaluasi

Mohon maaf produk yang Anda terima tidak sesuai dengan perkiraan. Mohon kirimkan foto dari produk/bungkus

Dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden berdasarkan latar belakang pendidikan responden didapat hasil bahwa mayoritas ibu berpendidikan SMA dengan

K.H Miftah Faridl memberikan pendapat bahwa pernikahan antara pria yang telah baligh dengan wanita yang belum baligh dapat dinilai sah, hal ini juga dilandaskan

Suatu industri harus menetapkan harga untuk pertama kalinya adalah ketika industri tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru. Ketika industri memperkenalkan