• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENGGUNAAN DRYING AGENTS TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA BIT MERAH (Beta vulgaris L.) INSTAN EVALUATION OF THE USE OF DRYING AGENTS ON THE PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTIC OF INSTANT RED BEET (Beta vulgaris L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EVALUASI PENGGUNAAN DRYING AGENTS TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA BIT MERAH (Beta vulgaris L.) INSTAN EVALUATION OF THE USE OF DRYING AGENTS ON THE PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTIC OF INSTANT RED BEET (Beta vulgaris L.)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENGGUNAAN

DRYING AGENTS

TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA

BIT MERAH

(

Beta vulgaris

L

.

) INSTAN

EVALUATION OF THE USE OF DRYING AGENTS

ON THE PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTIC

OF INSTANT RED BEET (

Beta vulgaris

L

.

)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

Ayutha Wijinindyah

NIM: 02.70.0146

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2006

(2)

EVALUASI PENGGUNAAN

DRYING AGENTS

TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA

BIT MERAH

(

Beta vulgaris

L

.

) INSTAN

EVALUATION OF THE USE OF DRYING AGENTS

ON THE PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTIC

OF INSTANT RED BEET (

Beta vulgaris

L

.

)

Oleh :

Nama : Ayutha Wijinindyah NIM : 02.70.0146

Laporan skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal : 26 Juni 2006

Semarang, Juli 2006 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing I Dekan

V. Kristina Ananingsih, ST., MSc V. Kristina Ananingsih, ST., MSc

(3)

Jangan Putus Asa ….

Mencoba itu, memang, lambat…

Dan, akan ada penghalang yang menghadang cita - cita itu

Maka, jangan pernah kalah olehnya…

(4)

RINGKASAN

Bit merah adalah sayuran berumbi yang memiliki banyak keungulan yakni memiliki nutrisi dan antioksidan tinggi. Bit merah instan adalah bit merah yang telah dikeringkan, kemudian pengkonsumsiannya dapat dilakukan secara mudah dan cepat saji melalui proses rehidrasi. Prinsip pengeringan dilakukan dengan menggunakan alat dehumidifier hingga dicapai kadar air mendekati ± 5 %.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa efek penambahan drying agents sodium metabisulfit, asam sitrat dan asam askorbat pada kualitas bit merah instan. Drying agents yang digunakan adalah sodium metabisulfit (21.000, 14.000, dan 7.000 ppm), asam sitrat (7.350, 4.900 dan 2.450 ppm), dan asam askorbat (33.750, 27.000, 20.250 ppm). Analisa pada penelitian ini mencakup analisa sifat kimia dan fisik bit merah. Analisa kimia meliputi kadar air, aktivitas antioksidan, dan water activity (Aw). Sedangkan analisa sifat fisik meliputi tingkat kekerasan, dan rehydration rate. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan drying agents mampu mempercepat waktu pengeringan. Drying agents sodium metabisulfit 21.000 ppm paling efektif untuk memproduksi bit merah instan karena menghasilkan waktu pengeringan paling cepat (8,5 jam), nilai rehydration rate paling tinggi (0,821 H2O/kg dry matter.min) serta nilai aktivitas antioksidan paling tinggi yakni 88,0741% (bit merah kering) dan 77,3765% (bit merah rehidrasi).

(5)

SUMMARY

Red beet is a root tuber vegetable from Chenopodiaceae family. Red beet has many benefit because it has good nutrition and high antioxidant content. Instant red beet is a dried red beet which can easily and quickly served through rehydration processing. The principal of drying process used dehumidifier should be about final water content ± 5 %. The purpose of this research is to analyze the effect of using drying agents sodium methabisulfite (21.000, 14.000, dan 7.000 ppm), citric acid (7.350, 4.900 dan 2.450 ppm), and asorbic acid (33.750, 27.000, 20.250 ppm) to physicochemical of instant red beet. The analysis of chemical properties included water content, antioxidant activity, and water activity. Physical analysis consist hardness and rehydration rate. This experiment show that using drying agents dan make the drying time become faster. The most effective drying agents in producing instant red beet is sodium metabisulfite 21.000 ppm, which contribute to the highest drying time (8,5 hours), the highest rehydration rate (0,821 H2O/kg dry matter.min) and the highest antioxidant activity

88,0741% (dried red beet) and 77,3765% (rehydration red beet)

Keywords : Red Beet, Drying Agents, Antioxidant, Drying

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidyah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul Evaluasi Penggunaan Drying Agents terhadap Sifat Fisikokimia Bit Merah (Beta vulgaris L) Instan. Laporan skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi S-1 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Penulis ingin mengampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

ƒ Ibu V. Kristina Ananingsih, ST., MSc selaku dekan Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan pembimbing pertama pada pembuatan skripsi ini yang telah dengan sabar dan bijaksana senantiasa membimbing, mendukung dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

ƒ Ibu Ir. Bernadeta Soedarini, MP. selaku dosen pembimbing kedua yang telah dengan sabar dan bijaksana senantiasa membimbing, mendukung dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

ƒ Alm. Eyang tercinta yang semasa hidup senantiasa memberikan banyak nasihat, doa dan harapan kepada penulis.

ƒ Kedua orang tua dan keluarga tercinta, Papa, Ega, Adek dan Dinda yang senantiasa memberikan doa dan dukungan semangat demi kelancaran penyelesaian laporan skripsi ini.

ƒ Mas Pri di Laboratorium Rekayasa Pangan dan Mas Felix Sholeh di Laboratorium Ilmu Pangan, yang telah dengan sabar memberikan dukungan dan senantiasa membantu penulis, terutama selama pelaksanaan penelitian di laboratorium.

ƒ Seluruh staff dan karyawan Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

ƒ Dyah, Prita, Lya, Nita, Bin-Bin, Dim-Dim, Denis, Fii, Ri-ri, Rani, Febe, Ana, Noven, yang senantiasa memberikan dukungan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. ƒ Sari, Kartika, Elysa, Linda, Robertus, O’od, Deny, Nana, Wini, Arum dan Shinta,

(7)

ƒ Seluruh mahasiswa FTP angkatan 2002 yang telah banyak memberi dukungan kepada penulis.

ƒ Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak.

Penulis berharap semoga laporan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang pada khususnya, serta masyarakat luas pada umumnya. Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan skripsi yang disusun masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa diharapkan bagi penulis demi penyempurnaan laporan skripsi ini.

Semarang Juli 2006 Penulis,

Ayutha Wijinindyah

(8)

DAFTAR ISI

RINGKASAN………. i

SUMMARY……… ii

KATA PENGANTAR……… iii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR TABEL……….. vii

DAFTAR GAMBAR……….. viii

DAFTAR LAMPIRAN……….. x

1. PENDAHULUAN……….. 1

1.1. Bit Merah………. 1

1.2. 1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl (DPPH•)……… 5

1.3. Drying Agents... 5

3. HASIL PENELITIAN……… 17

3.1. Analisa Kimia……….. 17

(9)

3.1.2. Aktivitas Antioksidan (% Inhibition) Bit Merah………... 20

3.1.3 Water activity (Aw) Bit Merah.……….…..……… 25

3.2. Analisa Fisik………... 26

3.2.1. Pengujian Tingkat Kekerasan………. 26

3.2.2. Pengujian Rehydration Rate………... 27

4. PEMBAHASAN……… 28

4.1. Proses Pengeringan (Drying) 28 4.2.Penggunaan Drying Agents pada Pengeringan (Drying) Bit Merah…… 29

4.3. Aktivitas Antioksidan Bit Merah (% Inhibition)………. 30

4.4. Water activity (Aw) Bit Merah……… 35

4.5. Tingkat Kekerasan (Hardness) Bit Merah……….. 36

4.6. Rehidrasi Bit Merah……… 36

5. KESIMPULAN DAN SARAN………. 39

6. DAFTAR PUSTAKA……… 40

LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Bit Merah per 1 Cup (136 gram)………. 2 Tabel 2. Jenis dan Konsentrasi Drying Agents dalam Pretreatment Bit Berah

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Bit Merah 1

Gambar 2. Bit Merah Segar 13

Gambar 3. Potongan Bit Merah Berukuran 1 cm3 13 Gambar 4. Diagram alir pembuatan bit merah instan 16 Gambar 5. Kurva Pengeringan Bit Merah Menggunakan Drying

Agent Sodium Metabisulfit

18

Gambar 6. Kurva Pengeringan Bit Merah Menggunakan Drying Agent Asam Sitrat

19 Gambar 7. Kurva Pengeringan Bit Merah Menggunakan Drying

Agent Asam Askorbat

20 Gambar 8.Aktivitas Antioksidan (% Inhibition) Bit Merah Kering

dengan Berbagai Drying Agents

21 Gambar 9. Aktivitas Antioksidan (% Inhibition) Bit Merah Rehidrasi

dengan Berbagai Drying Agents

22 Gambar 10. Aktivitas Antioksidan (% Inhibition) Bit Merah Kering

dan Bit Merah Rehidrasi dengan Berbagai Drying Agents 22 Gambar 11. Bit merah kering dengan Drying Sgents Sodium

Metabisulfit

23 Gambar 12. Bit merah kering dengan drying agents Asam Sitrat 23 Gambar 13. Bit merah kering dengan drying agents Asam Askorbat 23 Gambar 14. Bit Merah Kering (kontrol) 23 Gambar 15. Bit Merah Rehidrasi dengan Drying Agents Sodium

Metabisulfit

24

Gambar 16. Bit Merah Rehidrasi dengan Drying Agents Asam Sitrat 24 Gambar 17.Bit Merah Rehidrasi dengan Drying Agents Asam

Askorbat

24 Gambar 18. Bit Merah Rehidrasi (kontrol) 24 Gambar 19. Nilai Aw pada Bit Merah Kering 25 Gambar 20. Nilai Hardness pada Bit Merah Rehidrasi 27 Gambar 20. Rehydration Rate (RT) pada Bit Merah 25

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kurva Pengeringan manggunakan drying agents Sodium Metabisulfit Lampiran 2. Kurva Pengeringan menggunakan drying agents Asam Sitrat

Lampiran 3. Kurva pengeringan menggunakan drying agents Asam Askorbat Lampiran 4. Kurva pengeringan tanpa menggunakan drying agents (kontrol) Lampiran 5. Deskripsi statistik aktivitas antioksidan (% inhibition) bit merah Lampiran 6. Tes Normalitas aktivitas antioksidan (% inhibition)bit merah kering Lampiran 7. Tes Normalitas aktivitas antioksidan (% inhibition) bit merah rehidrasi Lampiran 8. Deskripsi aktivitas antioksidan (% inhibition)bit merah kering

Lampiran 9. Tes Homogenitas aktivitas antioksidan (% inhibition) bit merah kering Lampiran 10. Anova aktivitas antioksidan (% inhibition) dan bit merah kering Lampiran 11. Post Hoc Tes aktivitas antioksidan (% inhibition) bit merah kering Lampiran 12. Deskrispsi aktivitas antioksidan (% inhibition) bit merah rehidrasi

Lampiran 13. Test homogenity of variances aktivitas antioksidan (% inhibition) bit merah rehidrasi

Lampiran 14. Anova aktivitas antioksidan (% inhibition)bit merah rehidrasi Lampiran 15. Post Hoc aktivitas antioksidan (% inhibition)bit merah rehidrasi Lampiran 16. Deskripsi Aw bit merah

Lampiran 17. Tes normalitas Aw bit merah Lampiran 18. Deskripsi Aw bit merah Lampiran 19. Tes homogenitas bit merah Lampiran 20. Anova Aw bit merah Lampiran 21. Post Hoc Aw bit merah

Lampiran 22. Deskrisi statistik tingkat kekerasan bit merah Lampiran 23. Tes normalitas tingkat kekerasan bit merah Lampiran 24. Tes homogenitas tingkat kekerasan bit merah Lampiran 25. Anova tingkat kekerasan bit merah

(13)

Lampiran 30. Deskripsi Rehydration Rate bit merah Lampiran 31. Post Hoc Test Rehydration Rate Bit merah

Gambar

Tabel 6. Rehydration Rate pada Bit Merah………………………………….. 27

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Gulo (dalam Trianto, 2011), pembelajaran inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

Proses yang pertama adalah training data pada proses ini neural network akan dilatih menggunakan data training sehingga neural network dapat mengetahui nilai-nilai

Data hasil inversi tersebut yang kemudian akan dianalisa untuk menjadi acuan dalam pembuatan peta rawan bencana tanah longsor berdasarkan zona water content

Dalam data mesin untuk studi stabilitas transien terdapat suatu konstanta yang sering dijumpai yaitu inersia mesin (H) yang didefinisikan dengan,.. Dari gambar tersebut,terlihat

 Struktur pemanfaatan ruang dan sistem pusat-pusat pelayanan; rencana kepadatan dan distribusi penduduk.  Pola pemanfaatan ruang yang meliputi kawasan- kawasan terbangun

Tren vibrasi boiler feed pump pada beban maksimum lebih tinggi dibanding. beban parsial hal ini disebabkan gaya dinamis akibat

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi sebagian maupun keseluruhan Tugas Akhir saya dengan judul “ Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level And

Data trayektori gerakan berjalan manusia dapat digunakan sebagai referensi kontrol pada kaki prosthetik ini.Sebagai contoh teknologi prosthetik ini didesain pada kaki dari