• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arah Kebijakan Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Arah Kebijakan Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Tahun 2018"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Pepen Nazaruddin

Plt. Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial

KEMENTERIAN SOSIAL

REPUBLIK INDONESIA

Arah Kebijakan Program dan Kegiatan

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial

(2)

Sistematika

Gambaran Umum Program Pemberdayaan Sosial

A

B

C

Pelaksanaan Anggaran Tahun 2018 Ditjen Pemberdayaan

Sosial

Sasaran Strategis Ditjen Dayasos 2019

D

(3)

GAMBARAN UMUM

(4)

PEMBERDAYAAN SOSIAL

DALAM PENYELENGGARAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

(Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009)

Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan

Sosial

adalah

kondisi

terpenuhinya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara

agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,

sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya

Penyelenggaran Kessos

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

adalah upaya

yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan

Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam

bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan

dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi

sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan sosial

, dan

(5)

PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL

Memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami

masalah kesejahteraan sosial agar mandiri.

Pemberian Akses; dan/atau

PEMBERDAYAAN

SOSIAL

Meningkatkan peran serta lembaga dan atau perseorangan sebagai potensi dan sumber

dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial

Melalui:

Pemberian Bantuan Usaha.

Penggalian Nilai-Nilai Dasar;

Penggalian Potensi dan Sumber Daya;

Peningkatan Kemauan dan Kemampuan;

SDM PENYELENGGARA KESSOS

UU 11 Tahun 2009

UU 13 Tahun 2011

1. Tenaga Kesejahteraan

Sosial;

2. Pekerja Sosial Profesional;

3. Relawan Sosial;

4. Penyuluh sosial

1. Tenaga Kesejahteraan

Sosial;

2. Pekerja Sosial Profesional;

3. Relawan Sosial;

4. Penyuluh sosial;

5. Tenaga Pendamping.

(6)

TUGAS

dan

FUNGSI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL

(Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015)

Tugas

menyelenggarakan

pemberdayaan sosial sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

perumusan

dan

pelaksanaan

kebijakan

di

bidang

Fungsi

perumusan kebijakan

pelaksanaan kebijakan

penyusunan norma, standar, prosedur,

dan kriteria

pemberian bimbingan teknis dan

supervisi

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan administrasi

pelaksanaan fungsi lain yang diberikan

oleh Menteri

“bidang

pemberdayaan

sosial

seseorang,

keluarga,

kelompok

dan masyarakat yang mengalami

masalah kesejahteraan sosial, dan

lembaga dan/atau perseorangan

sebagai potensi dan sumber daya

kesejahteraan

sosial,

serta

komunitas adat

terpencil”

(7)

SEKRETARIAT

DIREKTORAT JENDERAL

DIREKTORAT

PEMBERDAYAAN SOSIAL

PERORANGAN, KELUARGA, DAN

KELEMBAGAAN MASYARAKAT

DIREKTORAT

KEPAHLAWANAN, KEPERINTISAN,

KESETIAKAWANAN DAN

RESTORASI SOSIAL

DIREKTORAT JENDERAL

PEMBERDAYAAN SOSIAL

DIREKTORAT

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

ADAT TERPENCIL

DIREKTORAT

PENGELOLAAN SUMBER DANA

BANTUAN SOSIAL

ORGANISASI

dan

TATA KERJA

DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL

(8)

ARAH KEBIJAKAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL

Mengacu pada tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2018

“Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan

dan

Pemerataan”

dengan program priortas nasional Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran dan Pemenuhan Kebutuhan

Dasar serta arah kebijakan pembangunan kesejahteraan sosial Kementerian Sosial dan prioritas belanja pemerintah yang

dialokasikan pada Program Pemberdayaan Sosial, maka kebijakan anggaran

Ditjen Pemberdayaan Sosial

yang pada tahun

2018 dialokasikan pagu sebesar

Rp433.823.251.000,-

diarahkan pada:

Peningkatan Peran dan

Kapasitas Potensi dan Sumber

Kesejahteraan Sosial

01

Peningkatan akses pemenuhan

kebutuhan dasar bagi warga

KAT

02

Peningkatan kualitas

pengelolaan sumber dana

bantuan sosial

03

Penguatan nilai-nilai

kepahlawanan, keperintisan,

kesetiakawanan dan restorasi sosial

(9)

Ditjen Pemberdayaan Sosial

Program

Pemberdayaan Sosial

DIT. PKAT

Kegiatan

Pemberdayaan

Komunitas Adat

Terpencil

DIT. PSPKKM

Kegiatan

Pemberdayaan Sosial

Perorangan Keluarga

dan Kelembagaan

Masyarakat

DIT. PSDBS

Kegiatan

Pengelolaan Sumber

Dana Bantuan Sosial

DIT. K2KRS

Kegiatan

Kepahlawanan,

Keperintisan,

Kesetiakawanan dan

Restorasi Sosial

SEKRETARIAT

DITJEN DAYASOS

Kegiatan

Dukungan

Manajemen dan

Tugas Teknis Lainnya

(10)

Kegiatan Pokok Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

1. Persiapan

(Penjajagan

Awal,

Studi

Kelayakan

dan Penyiapan Kondisi Masyarakat).

2. Peningkatan kapasitasi pendamping KAT.

3. Pembangunan

Sarana

dan

Prasarana

Pemukiman

(Rumah

Warga

/

BBR,

rumah

petugas,

balai

sosial, jalan lingkungan, sarana air bersih).

4. Pendampingan.

Pemberdayaan

Tahun I

1. Peningkatan kapasitas warga KAT

2. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemukiman, antara lain: Rumah Ibadah,

Pengerasan

Jalan

Lingkungan,

Lahan

Usaha,

Bibit

Tanaman,

Sarana

Air

Bersih.

3. Pendampingan

Pemberdayaan

Tahun II

1. Pembangunan

Sarana

dan

Prasarana

Pemukiman,

antara

lain:

Pembangunan

Jalan

Tembus,

Pemagaran Lahan dan

Pembatas Lahan

2. Sertifikasi Lahan.

3. Pendampingan.

4. Evaluasi dan Rujukan

Pemberdayaan

Tahun III

(11)

Kegiatan Pokok Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat

1. Peningkatan kapasitas

Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

;

2. Peningkatan Kapasitas

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)

;

3. Pemberdayaan

Karang Taruna

;

4. Peningkatan kapasitas dan peran

Organisasi Sosial

;

5. Pengembangan

penyelenggaraan

kesejahteraan

sosial

berbasis

masyarakat melalui

Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat

(WKSBM)

6. Pengembangan

dan

pendayagunaan

Lembaga

Konsultasi

Kesejahteraan Keluarga (LK3)

7. Peningkatan peran dan fungsi keluarga

8. Peningkatan tanggungjawab sosial dunia usaha

(

Coorporate Social

Responsibilities

/CSR)

dan kemitraan.

9. Pengembangan

SLRT

dan

PUSKESOS

(12)

Kegiatan Pokok Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial

4

Pemberian bantuan sosial untuk kelompok resiko sosial

3

Pengelolaan Dana Sumbangan Bantuan Sosial

2

Pemantauan dan pengawasan UGB dan PUB

1

Pelayanan pemberian ijin penyelenggaraan Undian Gratis

Berhadiah (UGB) dan Pengumpulan Uang atau Barang (PUB)

kepada penyelenggara

(13)

Kegiatan Pokok Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial

1. Pemberian

tunjangan kehormatan bagi Warakawuri/Keluarga

Pahlawan

Nasional /Perintis Kemerdekaan/Janda Perintis

Kemerdekaan.

2. Pengusulan Gelar

Pahlawan Nasional, Perintis Kemerdekaan dan

Satya Lencana Kebaktian Sosial (SLKS)

3. Pemeliharaan/perawatan

Taman Makam Pahlawan Nasional

Utama Kalibata

4. Pemeliharaan/perawatan

Taman Makam Pahlawan Nasional

5. Pemeliharaan/perawatan

Makam Pahlawan Nasional.

6. Penanaman

Nilai

Kepahlawanan,

Keperintisan

dan

Kesetiakawanan Sosial/Santiaji Kebangsaan, Olimpiade Pahlawan

dan Kemah Kebangsaan

7. Pelaksanaan

HARWAN dan HKSN

(14)

Target Tahun 2018

Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

1

Pembangunan Rumah Bagi Warga KAT

2.099 KK

2

Bantuan Jaminan Hidup Bagi Warga KAT

3.784 KK

3

Bantuan Bibit Bagi Warga KAT

2.099 KK

4

Bantuan Peralatan Kerja Bagi Warga KAT

2.099 KK

5

Bantuan Peralatan Rumah Tangga Bagi Warga KAT

2.099 KK

(15)

Target Tahun 2018

Dit. Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat

1

Pemberdayaan TKSK

7.160 Org

2

Pemberdayaan PSM

1.605 Org

3

Pemberdayaan Pekerja Sosial

120 Org

4

Bimbingan Teknis LKS / Orsos

1.795 Lks

5

Bimbingan Teknis Karang Taruna

1.848 KT

6

Pemberdayaan WKSBM

396 WKSBM

7

Pemberdayaan Dunia Usaha / Forum CSR

34 Forum

8

Pemberdayaan LK3

565 LK3

9

Pemberdayaan LKPK

33 LKPK

10

Pembentukan dan Pengembangan SLRT

130 Kab/Kota

11

Pembentukan dan Pengembangan Puskesos

260 Desa/Kel

(16)

Target Tahun 2018

Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial

1

Pengusulan Calon Pahlawan Nasional

10 Org

2

Pengusulan Calon Penerima Satyalancana Kebaktian Sosial

5.110 Org

3

Pengusulan Calon Perintis Kemerdekaan

10 Org

4

Pemberian Bantuan/Tunjangan Kehormatan Untuk Warakawuri

90 Org

5

Pemberian Bantuan/Tunjangan Kehormatan bagi PK/JDPK

713 Org

6

Pemberian Biaya Pemakaman/Penguburan

50 Org

7

Penanaman Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi

Sosial

15.840 Org

8

Pembentukan Jaringan Restorasi Sosial

2.540 Org

9

TMPN/TMP/MPN yang di rehab dan dipelihara

123 Unit

10

Pembangunan MPN sebagai destinasi wisata kepahlawanan

1 Unit

(17)

Target Tahun 2018

Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial

1

Bantuan bagi PMKS melalui Hibah Dalam Negeri

50.000 Org

2

Penyelenggaraan UGB yang Berpartisipasi dalam Penanganan PMKS dan Resiko

Sosial Lainnya

1.265

Penyelenggara

4

Peningkatan Layanan Perijinan Melalui SimPPDBS Online

28 Prov

3

Penyelenggaraan PUB yang Berpartisipasi dalam Penanganan PMKS dan Resiko

Sosial Lainnya

35

Penyelenggara

(18)

PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2018

PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL

(19)

Realisasi Anggaran

Ditjen Pemberdayaan Sosial TA 2018

s/d 16 April 2018

ANGGARAN

(Pusat & Daerah)

Rp433.823.251.000,-SISA

ANGGARAN

Rp389,219,481,033,-

94,32%

REALISASI

(Pusat & Daerah)

Keuangan

Fisik

Rp44,603,769,967,-(10,28%)

(20)

Realisasi Anggaran Per Kewenangan

Ditjen Pemberdayaan Sosial TA 2018

s/d 16 April 2018

15.76%

6.71%

1.79%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

Pusat

Dekonsentrasi

Tugas Pembantuan

Pagu

Realisasi

Pagu Pagu Pagu Pagu

1 Belanja Pegawai 24.851.156.000 6.827.035.647 27,47% - - - - - - 24.851.156.000 6.827.035.647 27,47% 2 Belanja Barang 197.647.834.000 28.748.623.274 14,55% 98.054.596.000 6.580.073.848 6,71% 9.341.783.000 589.577.000 6,31% 305.044.213.000 35.918.274.122 11,77% 3 Belanja Modal 6.141.082.000 535.518.800 8,72% - - - - - - 6.141.082.000 535.518.800 8,72% 4 Belanja Bantuan Sosial 550.000.000 - - - - - 97.236.800.000 1.322.941.398 97.786.800.000 1.322.941.398 1,35% Total Realisasi Tugas Pembantuan

Realisasi Realisasi Realisasi

(21)

Percepatan Pelaksanaan Anggaran Tahun 2018

Berdasarkan data Om Span (Online Monitoring) Span Kementerian Keuangan sampai dengan tanggal 16 April 2018

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial berada pada peringkat 6 dari 7 Unit Eselon I dengan pencapaian realisasi

tertinggi sebesar 30,00% dan paling rendah 3,72%, realisasi Ditjen Dayasos sebesar 10,28% (dari target seharusnya

25% pada triwulan I).

Langkah-langkah percepatan realisasi anggaran, sebagai berikut:

1. Meneliti kembali DIPA yang telah dterima dan segera mengajukan usulan revisi DIPA dalam hal hasil penelitian

yang dilakukan memerlukan penyesuaian/perbaikan dalam DIPA

2. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk percepatan penyerapan anggaran yang telah ditetapkan sesuai dengan

ketentuan.

3. Segera melaksanakan pengadaan barang/jasa dan menandatangi kontrak khususnya pada kegiatan

Pemberdayaan KAT.

4. Meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka ketertiban pelaksanaan kegiatan dan

penyelesaian pembayaran baik internal maupun eksternal.

5. Menyusun rencana kegiatan dan rencana penarikan dana sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan dan

mengajukan SPM ke KPPN sesuai dengan rencana penarikan dana.

(22)

SASARAN STRATEGIS

DITJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL

TAHUN 2019

(23)

SASARAN STRATEGIS

DIRETKORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL 2015-2019

TUJUAN

Meningkatkan Taraf Kesejahteraan Sosial Penduduk Miskin

dan Rentan

Sasaran Strategis 2:

Meningkatkanya Partisipasi Perorangan dan atau

lembaga sebagai Potensi Sumber Daya Sosial

Meningkatnya Kualitas Hidup Warga KAT

Meningkatnya Pengelolaan

Sumber Dana Bantuan Sosial

Secara Tepat

Meningkatnya Peran Serta

PSKS dalam

Penyelenggaraan

Kesejahteraan Sosial

Meningkatnya Penanaman

Nilai Kepahlawanan,

Keperintisan,

Kesetiakawanan dan

Restorasi Sosial

Tersusunnya kebijakan dalam mendukung penyelenggaraan Tersusunnya SDM Ditjen Dayasos yang

kompoten dan profesional Terbangunnya Sistem Informasi yang terintegrasi dan handal Terbangunnya Organisasi dan Manajemen Yang Profesional Meningkatnya kualitas perencanaan dan pelaporan Terkelolanya anggaran Ditjen Dayasos secara efektif dan efesien

Meningkatnya evaluasi dan pengawasan kebijakan dan kinerja

Sasaran Strategis 1:

Berkontribusi menurunkan Penduduk

Miskin dan Rentan

“Sasaran Strategis

Ditjen Dayasos”

(24)

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

PADA DITJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2018

TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2019

(25)

ISU-ISU AKTUAL

(26)

Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Di Wilayah Perbatasan Negara

Latar Belakang

1. Arahan Bapak Menteri Sosial untuk

melaksanakan percepatan pembangunan

sosial pasca pembangunan fisik di

wilayah

perbatasan

yang

telah

dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko

Widodo.

2. Tindak

lanjut

Rapat

Koordinasi

Sinkronisasi Kegiatan Penyelenggaraan

Kesos di Wilayah Perbatasan melalui

Program

Desa

Sejahtera

Mandiri,

tanggal 1

3 Maret 2018:

“Menteri

Sosial

perlu melaksanakan kunjungan kerja

dalam rangka inventarisir masalah dan

kebutuhan program di 41 wilayah

perbatasan

.

3. Program

Desa Sejahtera

sebagai

entry

point

untuk mensinergikan program

internal dan eksternal Kemensos RI di

wilayah perbatasan.

Dasar Pelaksanaan

1. UU RI Nomor 43 Tahun 2008 tentang

Wilayah Negara, Pasal 6 (1) Batas

Wilayah Negara yang dimaksud:

di darat berbatas dengan Wilayah

Negara: Malaysia, Papua Nugini,

dan Timor Leste;

di laut berbatas dengan Wilayah

Negara: Malaysia, Papua Nugini,

Singapura, dan Timor Leste; dan

di udara mengikuti batas kedaulatan

negara di darat dan di laut, dan

batasnya

dengan

angkasa

luar

ditetapkan

berdasarkan

perkembangan hukum internasional.

2. PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

adfa

Wilayah perbatasan merupakan

salah satu kawasan strategis nasional

Desa Sejahtera Mandiri (DSM)

Desa Sejahtera Mandiri

adalah

Desa yang masyarakatnya memiliki

keswadayaan

,

partisipasi

dan

kesetiakawanan sosial

yang tinggi

untuk memenuhi kebutuhan dasar

dan mengembangkan penghidupan

berkelanjutan serta menciptakan nilai

tambah bagi produktivitas desa.

Entry Point

Pembangunan

Kesos di wilayah

perbatasan”

“Peningkatan Kesejahteraan

Sosial Masyrakat menjadi point

strategis bagi ketahanan dan

kedaulatan NKRI di wilayah

(27)

Lokasi Kunjugan Kerja Menteri Sosial RI di Wilayah

Perbatasan Negara (41 Kab/Kota)

NO

PROVINSI

KAB/KOTA

1

Aceh

1

Kabupaten Aceh Besar

2

Riau

2

Kabupaten Rokan Hilir

3

Kota Dumai

4

Bengkalis

5

KepulauanMeranti

6

Pelalawan

7

Indragiri Hilir

3

Kepulauan Riau

8

Karimun

9

Kota Batam

10

Bintan

11

KepulauanAnambas

12

Natuna

4

Sumatera Utara

13

Serdang Bedagai

5

Nusa Tenggara Timur

14

Kabupaten Kupang

15

Timor Tengah Utara

16

Belu

17

Alor

18

Rote Ndao

19

Sabu Raijua

20

Malaka

NO

PROVINSI

KAB/KOTA

6

Kalimantan Barat

21

Sambas

22

Bengkayang

23

Sintang

24

Kapuas Hulu

25

Sanggau

7

Kalimantan Utara

26

Nunukan

27

Malinau

8

Kalimantan Timur

28

Mahakam Ulu

29

Berau

9

Sulawesi Utara

30

Kepulauan Sangihe

31

Kepulauan Talaud

10

Maluku

32

Maluku Tenggara Barat

33

KepulauanAru

34

Maluku Barat Daya

11

Maluku Utara

35

Pulau Morotai

12

Papua

36

Supiori

37

Keerom

38

Pegunungan Bintang

39

Merauke

40

Boven Digoel

13

Papua Barat

41

Raja Ampat

(28)

Kunjugan Kerja Menteri Sosial RI di Wilayah Perbatasan Negara (41 Kab/Kota)

Lokasi Kunjungan Kerja

Diutamakan lokasi-lokasi KAT yang berbatasan langsung dengan

Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Pola Kunjungan Kerja Menteri Sosial

Kunjungan ke PLBN

Rapat Koordinasi dengan Forkompinda Kab/Kota

Kunjungan Lapangan

(29)
(30)

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN DITJEN PEMBERDAYAAN MELALUI DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN TA 2018

S.D TANGGAL 18 APRIL 2018

No SATKER PAGU REALISASI KEWENANGAN

1 DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA 1,555,842,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi 2 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA BARAT 5,740,875,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi 3 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH 5,569,566,000 112,050,400 2.01% 3 Dekonsentrasi 4 DINAS SOSIAL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA 2,353,955,000 523,464,148 22.24% 3 Dekonsentrasi 5 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR 6,020,748,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi 6 DINAS SOSIAL ACEH 3,556,931,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi 7 DINAS SOSIAL ACEH 1,686,210,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan 8 DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA 4,630,520,000 -1,440,000 -0.03% 3 Dekonsentrasi 9 DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA 91,410,000 -11,446,352 -12.52% 4 Tugas Pembantuan 10 DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT 2,835,340,000 412,984,500 14.57% 3 Dekonsentrasi 11 DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT 3,554,282,000 86,742,250 2.44% 4 Tugas Pembantuan 12 DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU 2,614,981,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi 13 DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU 1,827,242,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan 14 DINAS SOSIAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI JAMBI 2,444,461,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi 15 DINAS SOSIAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI JAMBI 5,213,216,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan 16 DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA SELATAN 2,993,369,000 587,497,000 19.63% 3 Dekonsentrasi 17 DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA SELATAN 1,669,490,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan 18 DINAS SOSIAL PROVINSI LAMPUNG 2,945,805,000 341,400,000 11.59% 3 Dekonsentrasi 19 DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2,630,004,000 98,462,000 3.74% 3 Dekonsentrasi 20 DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2,366,280,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan 21 DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 2,419,016,000 219,370,000 9.07% 3 Dekonsentrasi 22 DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 4,538,120,000 324,684,000 7.15% 4 Tugas Pembantuan 23 DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2,648,722,000 357,140,000 13.48% 3 Dekonsentrasi 24 DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 3,959,245,000 98,465,000 2.49% 4 Tugas Pembantuan 25 DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2,175,274,000 95,594,800 4.39% 3 Dekonsentrasi 26 DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2,676,844,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan 27 DINAS SOSIAL PROPINSI SULAWESI UTARA 2,697,024,000 555,524,000 20.60% 3 Dekonsentrasi 28 DINAS SOSIAL PROPINSI SULAWESI UTARA 4,398,620,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan 29 DINAS SOSIAL DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH 2,582,361,000 357,434,000 13.84% 3 Dekonsentrasi

(31)

No SATKER PAGU REALISASI KEWENANGAN

31 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN 3,874,703,000 38,800,000 1.00% 3 Dekonsentrasi

32 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2,648,304,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi

33 DINAS SOSIAL PROVINSI MALUKU 2,319,324,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi

34 DINAS SOSIAL PROVINSI MALUKU 2,256,270,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan

35 DINAS SOSIAL PROVINSI BALI 1,772,005,000 50,075,000 2.83% 3 Dekonsentrasi

36 DINAS SOSIAL KABUPATEN BIMA 2,151,290,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan

37 Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa 3,572,930,000 162,488,500 4.55% 4 Tugas Pembantuan

38 DINAS SOSIAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2,177,630,000 427,018,000 19.61% 3 Dekonsentrasi

39 DINAS SOSIAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 3,660,874,000 143,647,100 3.92% 3 Dekonsentrasi

40 DINAS SOSIAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 9,364,704,000 35,072,500 0.37% 4 Tugas Pembantuan

41 DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN JAYAPURA 5,047,798,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan

42 DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN ASMAT 3,102,870,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan

43 DINAS SOSIAL KABUPATEN KEEROM 2,031,442,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan

44 DINAS SOSIAL, KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PROVINSI PAPUA 5,315,308,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi

45 DINAS SOSIAL, KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PROVINSI PAPUA 7,654,372,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan

46 DINAS SOSIAL PROVINSI BENGKULU 2,123,423,000 150,279,000 7.08% 3 Dekonsentrasi

47 DINAS SOSIAL PROPINSI MALUKU UTARA 2,342,923,000 336,350,000 14.36% 3 Dekonsentrasi

48 DINAS SOSIAL PROPINSI MALUKU UTARA 4,191,577,000 137,064,000 3.27% 4 Tugas Pembantuan

49 DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN 2,327,196,000 0 0.00% 3 Dekonsentrasi

50 DINAS SOSIAL PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 1,544,136,000 61,731,200 4.00% 3 Dekonsentrasi

51 DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI GORONTALO 1,919,164,000 308,590,000 16.08% 3 Dekonsentrasi 52 DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI GORONTALO 3,918,390,000 82,628,500 2.11% 4 Tugas Pembantuan

53 DINAS SOSIAL PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1,888,088,000 334,963,700 17.74% 3 Dekonsentrasi

54 DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KABUPATEN KAIMANA 8,477,802,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan

55 DINAS SOSIAL PROVINSI PAPUA BARAT 2,736,914,000 727,015,000 26.56% 3 Dekonsentrasi

56 DINAS SOSIAL PROVINSI PAPUA BARAT 7,104,006,000 988,120,000 13.91% 4 Tugas Pembantuan

57 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI BARAT 1,670,828,000 261,334,000 15.64% 3 Dekonsentrasi

58 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI BARAT 100,530,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan

59 DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN POLEWALI MANDAR 2,830,612,000 0 0.00% 4 Tugas Pembantuan

60 DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN UTARA 1,318,982,000 80,790,000 6.13% 3 Dekonsentrasi

Referensi

Dokumen terkait

Rencana aksi ini dibuat untuk memberikan tuntunan dan arah bagi pelaksanaan kegiatan pendidikan dan kemahasiswaan dalam tahun 2018 dengan mengacu pada kondisi

1. Elemen-elemen dari suatu field disebut skalar. ℝ merupakan field karena memenuhi 10 aksioma pada field. ℝ tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian,.. Contoh

Berdasarkan fenomena yang telah peneliti sampaikan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Kampung Adat Kuta di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang

Alamat Perkantoran IV Sendawar Kutai Barat Penetapan Barang/Jasa RKA PD APBN- PAGU INDIKATIF APBD- KUA/PP AS INPUT Renja K/L Identifikasi Kebutuhan Penetapan Barang/Jasa

1. menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintahan menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintahan

Sedangkan hipotesis dalam penelitian ini jika penggunaan strategi learning cell dite- rapkan dalam proses pembelajaran maka motivasi belajar matematika Siswa SD di Kecama-

komplek karena didasarkan pada nilai net flow masing-masing alternatif, yaitu alternatif dengan nilai net flow lebih tinggi menempati suatu ranking yang lebih baik. Pada