• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Provinsi NTB triwulan II-2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 24,67 triliun.

 Ekonomi Provinsi NTB triwulan II-2015 jika dibandingkan triwulan I-2015 (q-to-q) tumbuh 3,76 persen.  Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan sebesar 6,01 persen. Hal ini dipicu oleh peningkatan produksi tanaman pangan yang memasuki masa panen raya.

 Darisisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Perubahan inventori sebesar 99,02 persen.

 Ekonomi Provinsi NTB triwulan II-2015 bila dibandingkan triwulan II-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 16,51 persen, lebih tinggi bila dibandingkan pertumbuhan untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 3,90 persen. Hal ini didorong oleh pertumbuhan kategori pertambangan dan penggalian yang mencapai 75,47 persen.

 Ekonomi Provinsi NTB tanpa sub kategori pertambangan bijih logam pada triwulan II-2015  Secara q to q mengalami pertumbuhan sebesar 3,11 persen.

 Secara y on y mengalami pertumbuhan sebesar 5,73 persen.

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 Pertambangan

dan Penggalian Jasa Keuangan

Jasa Pendidikan 80,80 12,09 9,75 19,07 3,22 4,29 Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi

Beberapa Lapangan Usaha

Pertumbuhan Distribusi

No. 55/08/52/Th. IX, 5 Agustus 2015

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

N

USA

T

ENGGARA

B

ARAT

T

RIWULAN

II-2015

EKONOMI

NUSA

TENGGARA

BARAT

TRIWULAN

II-2015

TUMBUH

3,76

PERSEN

A.

PDB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Triwulan II-2015 Terhadap Kumulatif Triwulan II-2014 (c-to-c)

Perekonomian Provinsi NTB selama semester 2015 dibandingkan dengan semester I-2014 tumbuh sebesar 16,51 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali kategori industri pengolahan yang mengalami kontraksi. Kategori Pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 80,80 persen, diikuti oleh Kategori Jasa keuangan sebesar 12,09 persen dan Jasa Pendidikan sebesar 9,75 persen.

Memperhatikan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB selama semester I-2015 ini (c-to-c), sumber pertumbuhan terbesar berasal

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB

(2)

-10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00

I-12 II-12 III-12IV-12 I-13 II-13 III-13IV-13 I-14 II-14 III-14IV-14 I-15 II-15 Grafik 2. Pertumbuhan y to y PDRB Dengan dan Tanpa

Pertambangan Bijih Logam

y on y (dengan Pertambangan Bijih Logam) y on y (tanpa Pertambangan Bijih Logam)

dari kategori Pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 12,39 poin, diikuti oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,48 poin; dan kategori Konstruksi sebesar 0,53.

Dengan mengeliminir nilai tambah sub kategori pertambangan bijih logam, maka pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB semester I-2015 mencapai 5,37 persen. Sumber utama tingginya pertumbuhan ekonomi tersebut berasal dari kategori Pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 1,69 poin, kemudian diikuti oleh kategori konstruksi sebesar 0,60 poin.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan II-2014 (y-on-y).

Struktur perekonomian Provinsi NTB menurut lapangan usaha triwulan II-2015 didominasi oleh tiga kategori/lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (23,09 persen); Pertambangan dan Penggalian (19,07 persen) dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (12,59 persen).

Ekonomi Provinsi NTB Pada triwulan II-2015 kembali tumbuh sangat tinggi, yakni 16,51 persen dibandingkan dengan ekonomi pada triwulan II-2014 (y-on-y). Penyebab tingginya laju pertumbuhan ekonomi Propinsi NTB pada triwulan ini adalah pertumbuhan yang sangat signifikan pada kategori Pertambangan dan Penggalian yaitu mencapai 75,47 persen (y-on-y), diikuti Jasa Keuangan sebesar 9,37 persen dan kategori Pertanian, kehutanan,dan perikanan sebesar 9,23 persen.

Tingginya pertumbuhan kategori pertambangan dan penggalian didorong oleh peningkatan produksi pertambangan bijih logam dari PT. Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT). Berlakunya undang-undang minerba yang melarang ekspor bahan galian (konsentrat) hingga triwulan II-2014 berakibat produksi konsentrat PT. NNT tidak maksimal. Namun sejak September 2014 pemerintah memberikan kelonggoran

(3)

-10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00

Grafik 4. Pertumbuhan q to q PDRB Dengan dan Tanpa Pertambangan Bijih Logam

q to q (dengan Pertambangan Bijih Logam) q to q (tanpa Pertambangan Bijih Logam)

Memperhatikan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB, sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB triwulan II-2015 (y on y) adalah kategori pertambangan dan penggalian sebesar 11,57 poin, diikuti kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 2,30 poin dan kategori konstruksi sebesar 0,43 poin.

Sedangkan tanpa pertambangan bijih logam, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB triwulan II-2015 (y-on-y) sebesar 5,73 persen. Sumber utama pertumbuhan ekonomi tersebut berasal dari kategori pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 2,62 poin, kemudian diikuti oleh konstruksi sebesar 0,49 poin.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan I-2015 (q-to-q)

Ekonomi Provinsi NTB triwulan II-2015 tumbuh sebesar 3,76 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini didorong oleh peningkatan yang terjadi pada kegiatan kepariwisataan di Provinsi NTB selama triwulan II-2015 dan juga masih tinggi nya produksi tanaman pangan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan yang cukup tinggi pada kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yaitu sebesar 8,63 persen dan kategori Pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 6,01 persen. Sehingga kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan II-2015 yaitu sebesar 1,38 poin. Sedangkan, perekonomian Provinsi NTB tanpa sub kategori pertambangan bijih logam tumbuh sebesar 3,11 persen.

3,90

16,51

Triw II-2014 Triw II-2015

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 Grafik 3. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut

Lapangan Usaha

Lainnya Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Laju

(4)

2,94 3,06 1,90 13,10 5,33 16,51 5 10 15 20 2013 2014 PKRT PKP Lainnya Laju 824,90 16,10 4,24 16,94 32,51 69,45 Ekspor LN PMTB PKRT Laju (C to C) Distribusi

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Kumulatif Triwulan II-2015 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran, Pertumbuhan ekonomi NTB Triwulan II-2015 sebesar 16,51 persen terjadi pada seluruh komponen. Komponen Ekspor Luar Negeri merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 824,90 persen, diikuti oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 16,10 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 4,24 persen.

Struktur Ekonomi NTB semester I-2015 yang tercermin pada PDRB menurut pengeluaran didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (69,45 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (32,51 persen) dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (17,89 persen).

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi NTB semester I-2015, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 4,87 poin, diikuti Komponen Konsumsi Rumah Tangga menyumbang pertumbuhan sebesar 3,06 poin dari pertumbuhan ekonomi sebesar 16,51 persen.

Grafik 6. Sumber Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran NTB Semester I-2015 Grafik 5. Pertumbuhan dan Distribusi PDRB

Menurut Pengeluaran NTB Beberapa Komponen Trw II-2015

(5)

1.120,86 28,03 5,75 17,90 4,15 31,82 200 400 600 800 1.000 1.200 Ekspor LN Impor LN PMTB

Laju (y-on-y) Distribusi

Pertumbuhan Kumulatif Triwulan II-2015 (y-on-y)

Dari sisi pengeluaran, Pertumbuhan ekonomi NTB triwulan 2015 dibandingkan dengan triwulan II-2014 sebesar 16,51 persen. Komponen Ekspor Luar Negeri merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 1.120,86 persen. Hal ini merupakan dampak dari diijinkannya PT NNT untuk kembali melakukan ekspor konsentrat setelah pada tahun 2014 terhambat oleh pemberlakuan Undang-Undang Minerba.

Struktur ekonomi NTB triwulan II-2015 yang tercermin pada PDRB menurut pengeluaran didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (67,52 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (31,82 persen) dan Ekspor Luar Negeri (17,90 persen).

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi NTB triwulan II-2015, Komponen Ekspor Luar Negeri yang didominasi oleh ekspor konsentrat tembaga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 14,74 poin, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,67 poin terhadap pertumbuhan ekonomi y-on-y sebesar 16,51 persen.

2,71 2,67 2,13 1,88 (0,94) 11,96 3,90 16,51 -5 0 5 10 15 20 Trw II-2014 Trw II-2015 PKRT PMTB Lainnya Laju Grafik 8. Sumber Pertumbuhan PDB

Menurut Pengeluaran NTB Trw II-2014 dan Trw II-2015 Grafik 7. Pertumbuhan dan Distribusi PDRB

Menurut Pengeluaran NTB Beberapa Komponen Trw II - 2015

(6)

I-12 II-12 III-12 IV-12 I-13 II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14

PKRT PDRB

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan I-2015 (q-to-q)

Ekonomi Provinsi NTB triwulan II-2015 mengalami pertumbuhan 3,76 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan Perubahan Inventori 99,02 persen dan kinerja Komponen Ekspor Luar Negeri yang tinggi yakni sebesar 8,93 persen.

Grafik 6. Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran NTB q to q Trw II-2015

(7)

Tabel 1. PDRB ADHB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2015

Lapangan Usaha

ADH Berlaku (Juta Rp) Struktur PDRB

Triwulan

I-2015*** Triwulan II-2015*** Triwulan I-2015*** Triwulan II-2015***

(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5.310.179,68 5.697.145,16 22,81 23,09

B Pertambangan dan Penggalian 4.196.941,57 4.704.708,23 18,03 19,07

C Industri Pengolahan 756.247,84 759.870,20 3,25 3,08

D Pengadaan Listrik dan Gas 13.343,41 12.882,57 0,06 0,05

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 21.434,66 21.888,39 0,09 0,09

F Konstruksi 2.055.961,99 2.063.101,57 8,83 8,36

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.942.464,09 3.106.857,41 12,64 12,59

H Transportasi dan Pergudangan 1.800.323,30 1.899.852,76 7,73 7,70

I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 486.868,50 532.156,34 2,09 2,16

J Informasi dan Komunikasi 445.289,65 457.592,63 1,91 1,85

K Jasa Keuangan dan Asuransi 787.590,17 795.732,28 3,38 3,22

L Real Estate 755.329,14 790.847,39 3,24 3,21

M,N Jasa Perusahaan 40.613,58 42.245,13 0,17 0,17

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1.650.818,47 1.792.378,52 7,09 7,26

P Jasa Pendidikan 1.108.040,92 1.058.278,97 4,76 4,29

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 436.926,82 445.231,12 1,88 1,80

R,S,T,U Jasa Lainnya 474.370,06 493.559,23 2,04 2,00

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 23.282.743,84 24.674.327,90 100,00 100,00

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(tanpa sub komponen pertambangan bijih logam) 19.927.620,21 20.812.965,80 - -

(8)

Tabel 2. Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2015

Lapangan Usaha

ADH Konstan (Juta Rp) Laju Pertumbuhan (persen) Pertumbuhan Sumber

Triwulan I-2015***

Triwulan

II-2015*** q to q y on y q to q y on y

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.616.019,91 4.893.471,57 6,01 9,23 1,38 2,30

B Pertambangan dan Penggalian 4.575.463,75 4.829.406,43 5,55 75,47 1,26 11,57

C Industri Pengolahan 701.951,96 697.707,81 - 0,60 - 5,89 - 0,02 - 0,24

D Pengadaan Listrik dan Gas 15.868,10 15.188,56 - 4,28 - 1,84 - 0,00 - 0,00

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 16.106,41 16.357,17 1,56 3,89 0,00 0,00

F Konstruksi 1.826.979,67 1.826.016,37 - 0,05 4,38 - 0,00 0,43

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.375.931,41 2.496.603,38 5,08 2,24 0,60 0,30

H Transportasi dan Pergudangan 1.300.888,51 1.347.723,26 3,60 6,06 0,23 0,43

I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 309.195,72 335.866,36 8,63 2,38 0,13 0,04

J Informasi dan Komunikasi 439.241,84 450.963,91 2,67 8,63 0,06 0,20

K Jasa Keuangan dan Asuransi 616.091,30 617.418,48 0,22 9,37 0,01 0,29

L Real Estate 563.696,75 588.047,49 4,32 7,37 0,12 0,22

M,N Jasa Perusahaan 33.019,43 34.152,90 3,43 3,03 0,01 0,01

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.047.484,78 1.070.442,46 2,19 4,93 0,11 0,28

P Jasa Pendidikan 904.259,47 861.192,97 - 4,76 8,06 - 0,21 0,36

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 390.110,55 394.735,11 1,19 8,62 0,02 0,17

R,S,T,U Jasa Lainnya 422.312,09 436.835,84 3,44 5,82 0,07 0,13

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 20.154.621,63 20.912.130,06 3,76 16,51 3,76 16,51

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(9)

Tabel 3. PDRB ADHB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2015

Komponen

ADH Berlaku (Juta Rp) Struktur PDRB

Triwulan I-2015 Triwulan II-2015 Triwulan I-2015 Triwulan II-2015

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Konsumsi Rumah Tangga 16.643.362 16.660.782 71,48 67,52

2 Konsumsi LNPRT 357.678 358.675 1,54 1,45

3 Konsumsi Pemerintah 4.218.640 4.358.846 18,12 17,67

4 PMTB 7.739.909 7.851.679 33,24 31,82

5 Perubahan Inventori 103.217 205.427 0,44 0,83

6 Ekspor Luar Negeri 3.708.642 4.417.366 15,93 17,90

7 Impor Luar Negeri 985.810 1.023.618 4,23 4,15

8 Net Ekspor Antar Daerah (8.502.895) (8.154.830) (36,52) (33,05)

(10)

Tabel 4. Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2015

Komponen

ADH Konstan (Juta Rp) Laju Pertumbuhan (persen) Pertumbuhan Sumber

Triwulan I-2015

Triwulan

II-2015 q to q y on y q to q y on y

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Konsumsi Rumah Tangga 13.265.841 13.268.009 0,02 3,75 0,01 2,67

2 Konsumsi LNPRT 283.056 283.845 0,28 1,23 0,00 0,02

3 Konsumsi Pemerintah 2.561.744 2.630.494 2,68 0,58 0,34 0,09

4 PMTB 6.155.044 6.213.418 0,95 5,75 0,29 1,88

5 Perubahan Inventori 31.599 62.890 99,02 (83,62) 0,16 (1,79)

6 Ekspor Luar Negeri 2.644.999 2.881.230 8,93 1.120,86 1,17 14,74

7 Impor Luar Negeri 739.500 755.103 2,11 28,03 0,08 0,92

8 Net Ekspor Antar Daerah (4.048.163) (3.672.654) (9,28) 0,86 1,86 (0,18)

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha
Grafik 4. Pertumbuhan q to q PDRB Dengan dan Tanpa  Pertambangan Bijih Logam
Grafik 6. Sumber Pertumbuhan PDB  Menurut Pengeluaran NTB Semester I-2015 Grafik 5. Pertumbuhan dan Distribusi PDRB
Grafik 8. Sumber Pertumbuhan PDB  Menurut Pengeluaran NTB  Trw II-2014 dan Trw II-2015  Grafik 7
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tersedianya data dan informasi jumlah gabah yang digiling dan stok gabah dan beras di penggilingan untuk bahan analisis.. AKP

Puji syukur selalu penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Arachis pintoi sebagai biomulsa dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman jagung manis ( Zea mays saccharata Strut.) dibandingkan dengan Calopogonium mucunoides ,

Sedangkan 4 kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Perumahan, air, listrik,gas dan bahan bakar sebesar 0,81

Catatan yang diperoleh masih merupakan data yang di observasi, maka suatu keharusan bagi peneliti untuk melakukan catatan yang lebih komprehensif untuk

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa digitalisasi merupakan kegiatan merubah bentuk bahan pustaka dari bentuk tercetak ke dalam bentuk digital guna untuk menjaga nilai-nilai

menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik yang telah dibimbing, (2) Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Perencanaan tindakan yakni mempersiapkan dan menyusun segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan antara lain mempersiapkan perangkat pembelajaran