• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) - repository perpustakaan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menerapkan program Good Corporate Governance (GCG) sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Bahkan sejak terjadinnya sebuah krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Negara-negara asia tenggara pada tahun 1997-1998 yang diawali jatuhnya perekonomian di negara Thailand yang dipandang oleh beberapa pakar ekonomi menjadikan sebuah tolak ukur akibat dari sebuah praktek Good Corporate Govermen yang sangat lemah (Perdana dan Raharja, 2014). Ciri utama lemahnya corporate governance adanya sebuah kepentingan diri sendiri oleh pihak manajer perusahaan, dari pada mementingan pihak principal sehingga menyebabkan ketidak percayaan akan tingkat pengembalian yang didapat oleh investor terhadap saham yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut (Susanti, 2011).

(2)

Survey yang dilakukan pada tahun 2002 menempatkan Indonesia pada posisi terendah untuk akuntabiliti. Bahkan dari sisi transparansi dan pengungkapan Indonesia menduduki tempat kedua terbawah. Dari hal tersebut banyak pihak yang mengatakan lamanya proses perbaikan di Indonesia disebabkan oleh sangat lemahnya corporate governance yang diterapkan dalam perusahaan di Indonesia. Sehingga mendorong pemerintah serta investor mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktek corporate governance (Saputra, 2010).

Akibat dari krisis yang terjadi pada tahun 1998 pemerintah Indonesia membetuk komite Nasional kebijakan Corporate Governance (KNKGC) pada tahun 1999 dan diubah menjadi Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada tahun 2004 yang mampu menyusun pedoman umum Good Corporate Governance (2006) yang diharapkan mampu membangun, melaksanakan dan mengkomunikasikan praktek Good Corporate Governance terhadap pemangku kepentingan. Hadirnya good corporate governance dalam memulihkan perekonomian menjadi sangat mutlak dilakukan dimulai pada saat Indonesia terkena krisis ekonomi yang sangat berdampak terhadap langsung terhadap sebuah nilai perusahaan.

(3)

memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tentang tujuan pendirian suatu perusahaan. Tujuan perusahaan terdiri dari:

a. Untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya.

b. Ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham.

c. Memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya.

Ini yang menjadikan dasar sebuah perusahaan dalam menentukan kebijakan dan pengelolaan sesuai dengan perusahaan. Tercapainnya tujuan perusahaan dengan meningkatkan nilai perusahaan dapat didukung dengan sumber pendanaan berupa modal yang kuat untuk memajukan sebuah perusahaan dengan nilai yang baik.

(4)

pihak menejemen sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang dibandingkan pemilik (principal) atau yang lebih dikenal dengan istilah asymmetric information (Amyulianthy, 2012). Tidak jarang pihak manajemen perusahaan mempunyai tujuan lain yang mungkin bertentangan dengan tujuan utama perusahaan. Perbedaan kepentingan inilah yang menyebabkan timbulnya konflik yang biasa disebut sebagai konflik keagenan (agency conflict). Oleh karena itu sebagai pengelola, menejer berkewajiban memberikan informasi akan kondisi perusahaan kepada pemilik dan para pemegang kepentinga dalam kenyataannya penyatuan kepentingan kedua pihak tersebut sering kali menimbulkan masalah.

Adanya asymmetric informasi tersebut akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan keuangan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan cara memaksimumkan kekayaan perusahaan serta pemegang saham. Untuk itu diperlukan sebuah kontrol dari pihak luar dengan cara melakukan pengawasan akan aktivitas perusahaan. Pengawasan merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam pengendalian manajemen suatu perusahaan (Pratiwi, Nurkholis dan Ghofar, 2015).

(5)

mekanisme yaitu kepemilikan manajerial, kepimilikan institusional, komite audit, dewan komisaris independen, dan komite auditor independend. Mekanisme corporate governance ini akan meningkatkan pengawasan bagi perusahaan, yang didalamnya mencangku suatu bentuk perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham (publik) sebagai pemilik perusahaan dan kreditur sebagai penyandang dana ekstern. Sehingga melalui pengawasan tersebut diharapkan kinerja perusahaan akan lebih baik serta diharapkan untuk mampu meningktkan nilai perusahaan.

Penerapan praktek good corporate governance diharapkan mampu untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Serta diharapkan mampu memberikan sebuah keuntungan bagi perusahaan dikarenakan good corporate governance merupakan sebuah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) (Pratiwi dan Pratama, 2012). Hadirnya good corporate governance diharapkan terjadi suatu pengelolaan yang baik dalalam sebuah organisasi. Good corporate governance merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan stabil. Serta, untuk menciptakan sebuah sistem dan struktur perusahaan yang kuat dan mampu bersaing di era ekonomi saat ini.

(6)

kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun komisaris independend tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Menurut Noor (2011) dengan penelitian tentang Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar diBEI 2005-2009. Menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan komisaris independend tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, namun dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Riduwan (2013) dalam “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan: Kualitas

Laba Sebagai Variabel Intervening” menjelaskan didalamnya Kepemilikan Institusional, Porsi dewan komisaris keberadaan komite audit mempunyai pengaruh yang positih terhadap nilai Perusahaan sedangkan kepemilikan Manajerial berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan. Ini mengindikasikan bahwa kepemilikan menejerial tidak sepenuhnnya meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Randi dan Juniarti (2013) “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan yang terdaftar di BEI” menyatakan bahwa

(7)

menerapkan GCG pun semakin besar, keberadaan dewan komisaris dan komite audit dalam perusahaan diharapkan untuk memantau perusahaan dalam melaksanakan GCG.

Subekti dan Susanto (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh Corporate social responsibility dan Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi). Hasil penelitian menyimpilkan bahwa komisaris independend memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menjelaskan komisaris independend didalam perusahaan dapat memantau dan meningkatkan perusahaan dalam melaksanakan corporate governance. Kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, dengan memiliki sebagian saham perusahaan, para manajer merasa memiliki perusahaan dengan tujuan untuk menguntungkan perusahaan dan dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan pengawassan yang dilakukan oleh institusi belum dapat perusahaan melakukan praktek good Corporate Governance seperti yang diinginkan oleh investor.

(8)

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rachman, Rahayu dan Topowijuno (2015) dalam penelitiannya “Pengaruh Good Corporate Governance dan Financial

Leverage Terhada Kinerja keuangan dan Nilai Perusahaan” menyatakan bahwa Good Corporate Governance memiliki pengaruh yang berdampak tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dimana hal ini mengindikasikan bahwa investor dalam menanamkan modalnya tidak memperhatikan tentang kondisi perusahaan tesebut.

Corporate Governance (CG) secara umum adalah seperngkat mekanisme yang saling menyelarasan tindakan manager dengan kepentingan Shareholders agar tidak terjadi asimetric information serta untuk mengurangi konflik keagenan (Susanti, 2011). Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta pula pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan degan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Dengan demikian penerapan good corporate governance dipercaya mampu meningkatkan nlai perusahaan, corporate governance yang efektif dalam jangka waktunyang panjang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan mampu menguntungkan para pemegang saham.

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian sebelumnya oleh Pada penelitian sebelumnnya oleh Muryati dan suardika (2014), “Pengaruh Corporate

(9)

governance sebagai variable independen, sedangkan nilai perusahaan merupakan veriabel dependennya. Populasi penelitian yang digunakan adaah perusahaan perbankkan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2012. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muryati dan Suardika (2013) kepemilikan menejerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dewan direksi mempengaruh nilai perusahaan secara positif signifikan. Sedangkan variable komite audit independend berpengaruh terhadap nilai perusahaan namun ke arah negative, dalam penelitian ini jumlah menyatakan jumlah komite audit yang terlalu banyak bukan merupakan jaminan bahwa kinerja suatu perusahaan meningkat serta terlalu banyaknnya anggota komite audit terlalu banyak menyebabkan banyak tugas komite audit maupun tugas yang terpecah.

Adapun Perbedaan yang dilakukan penulis dengan penelitian sebelumnnya yaitu penelitian ini merubah objek penelitian yaitu dengan menggunaakan perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2015. Penelitian ini memilih objek penelitian pada perusahaan real estate Dan property yang terdaftar di BEI yaitu dikarenakan perusahaan yang bergerak pada sektor tersebut sangat peka terhadap kondisi naik turunnya perekonomian di Indonesia. Sektor real estate dan Property memiliki kedudukan yang strategis dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang, karena jumlah kedudukan rumah dan gedung dipastikan meningkat.

(10)

membaik, properti dan real estate merupakan salah satu alternatif investasi yang diminati investor dimana investasi di sektor ini merupakan investasi jangka panjang dan properti merupakan aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan, oleh karena itu perusahaan property dan real estate mempunyai struktur modal yang tinggi. Harga tanah yang cenderung naik dari tahun ke tahun yang dikarenakan jumlah tanah yang terbatas sedangkan permintaan akan semakin tinggi karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dan penentu harga bukanlah pasar tetapi orang (pihak) yang menguasai tanah tersebut membuat industri properti dan real estate ini semakin banyak disukai oleh investor ataupun kreditur. Sektor properti dan real estate merupakan sektor yang paling rentan dalam industri makro terhadap fluktuasi suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang pada akhirnya akan mempengaruhi pada daya beli masyarakat. Bahkan bagi sebagian orang justru digunakan untuk menyembunyikan dan memutar uang disamping itu, dengan adanya penurunan tingkat suku bunga kredit komersil tentunya akan meringankan untuk memperoleh bantuan kredit.

Bisnis properti di Indonesia saat ini sangat pesat dengan permintaan sangat tinggi bidang property membuat para investor terus berdatangan ke Indonesia, apalagi dengan didukung pertumbuhan ekonomi yang sangat stabil, membuat Indonesia menjadi incaran para investor property. Pada tahun 2012 dan

pertengahan pertama tahun 2013 sektor property Indonesia bertumbuh cepat,

maka pertumbuhan keuntungan para developer properti Indonesia melonjak tajam

(11)

2012, 26 perusahaan mencatat pertumbuhan laba bersih lebih dari 50%) dan, jelas

harga properti Indonesia meningkat sejalan dengan itu (pada umumnya harga

properti residensial bertumbuh hampir 30% per tahun antara 2011 dan 2013).

Geliat pertumbuhan investasi di sektor properti tidak hanya terjadi di Jabodetabek saja. Banyak daerah-daerah diluar pulau Jawa yang sektor propertinya mulai berkembang, seperti Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Pada pameran REI sebelumnya di Pekanbaru menghasilkan Rp 60 Milliar, Palembang Rp 90 Milliar, dan di Manado Rp 195 Milliar. Tak heran banyak kalangan pengamat properti meramalkan bahwa kurang dari sepuluh tahun ke depan, sektor property di Indonesia bakal turut berperan sebagai salah satu sumber kekuatan ekonomi dunia. Indonesia pada tahun 2021 digadang-gadang menjadi negara dengan nilai kontribusi industri property terbesar ke tujuh di dunia, mengalahkan Korea Selatan, Kanada, dan Jepang. Sehingga penerapan

corporate governance diharpkan mampu untuk terus meningkatkan dalam

pertumbuhan real estate dan property serta pihak yang terkait dalam mekanisme

corporate governance diharapkan mampu untuk mengawasi kinerja perusahaan

sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan. Pada peneitian yang dilakukan

oleh Pricilia (2014) tentang Analisis Pengaruh Good Corporate Governance

Terhadap Nilai perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Real Estate dan

Property yang Terdaftar di BEI 2008 – 2012) menyatakan secara parsial bahwa

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, komisaris

independen dan dewan direksi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(12)

penelitian tersebut masih menarik untuk dilakukan kembali dikarenakan akan

mampu memberikan sebuah informasi terbaru tentang sebuah pengaruh corporate

governance dalam sebuah perusahaan yang akan menjadikan pertimbangan

investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut dikarenakan semakin

meningkatnya sebuah kebutuhan akan real estate dan property dari tahun ketahun.

Berdasarkan uraian diatas penelitian serta peneitian yang telah dilakukan sebelumnnya, penelitian ini bertujan untuk menguji seberapa besar pengaruh good corporate governance berupa kepemilikan menejerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris independend, dewan direksi dan komite audit independend terhadap nilai perusahaan Real estate and property. Dengan beberapa perbedaan variable yang berbeda oleh karena itu penelitian ini di beri judul “Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan

(Studi Kasus Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI 2012 –2015)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis latarbelakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah kepemilikan istitusional berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

(13)

4. Apakah dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

5. Apakah komite audit independend berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain :

1. Untuk menguji pengaruh signifikan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahan.

2. Untuk menguji pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahan.

3. Untuk menguji pengaruh signifikan dewan komisaris independend terhadap nilai perusahan.

4. Untuk menguji pengaruh signifikan dewan direksi terhadap nilai perusahan.

5. Untuk menguji pengaruh signifikan komite audit independend terhadap nilai perusahan.

1.4Manfaat Penelitian

(14)

2. Bagi akademisi, diharapkan mampu memberikan serta menambah wawasan dan pngetahuan tentang pengaruh corporate governance untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

dan survei kepuasan pelanggan berbasis sistem operasi android menggunakan metode-metode yang sudah ada dalam penelitian terdahulu yang kemudian dapat digunakan sebagai

Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Rasio Likuiditas (terdiri dari rasio lancar dan rasio quick ), Rasio Aktivitas (terdiri dari rata-rata umur

Proses transformasi ukuran pada Gambar 9 berjalan sehingga proses rekonstruksi koordinat atas benda-benda yang berada di dalam kotak rekonstruksi dapat dilakukan berdasarkan

[r]

5) Mengajarkan anak agar berbuat baik kepada siapapun. Orang tua mengajarkan anak agar selalu berbuat baik kepada siapapun dimulai dari dalam keluarga untuk melakukan

Dan jika dibandingkan dari hasilnya atau nilainya, VSWR pada pengukuran memiliki hasil yang lebih bagus dibandingkan hasil dari simulasi walaupun dengan perbedaan yang

Semangat untuk memajukan jurusan timbul dengan sendirinya, karena Saya mendengar langsung usulan, kritik, dan pendapat yang disampaikan dari para Dosen dalam

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh perkumpulan Nefrologi Canada dinyatakan bahwa dari perspektif fisiologi, intradialytic exercise dapat meningkatkan aliran