• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUNTABILITAS KINERJA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A. PENGUKURAN KINERJA

Dalam pengukuran kinerja telah kami buat pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran.

1. Pengukuran Kinerja Kegiatan

Untuk melihat sampai sejauh mana prosentase pencapaian rencana tingkat capaian setiap indikator kegiatan maka dilakukan pengukuran kinerja kegiatan melalui indikator-indikator setiap kegiatan (input, output, outcomes, benefit dan impact), setiap kelompok indikator tersebut telah dibuat indikator masing-masing. Selanjutnya setiap indikator telah ditetapkan rencana tingkat capaian (Target), realisasi dan prosentase pencapaian rencana tingkat capaian. Secara garis besar dapat kami jelaskan kinerja setiap program sebagai berikut:

a. Pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013, pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana semula, secara garis besar dapat kami jelaskan presentase pencapaian dengan rencana tingkat capaian semua kegiatan yang berhubungan dengan program Pelayanan Administrasi Perkantoran, presentase pencapaian rata-rata sebagai berikut: Input 99,76 %, Output 100 %, Outcome 100 %. Sedangkan Indikator benefit dan Impac semua kegiatan pada program tersebut belum bisa dilakukan pengukuran. Untuk itu telah terdapat peningkatan kualitas pelayanan di bidang administrasi selama tahun 2013 sebesar 2 %.

b. Pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013, pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana semula, secara garis besar dapat kami jelaskan presentase pencapaian dengan rencana tingkat capaian semua kegiatan yang berhubungan dengan program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur presentase pencapaian rata-rata sebagai berikut: Input 98,90 %, Output 100 %, Outcome 100 %. Sedangkan Indikator benefit dan Impak semua kegiatan pada program tersebut belum bisa dilakukan pengukuran. Untuk itu telah

terdapat peningkatan kuantitas saran dan prasarana aparatur tahun

(2)

c. Pada Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013, pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar, secara garis besar dapat kami jelaskan presentase pencapaian dengan rencana tingkat capaian semua kegiatan yang berhubungan dengan Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur presentase pencapaian rata-rata sebagai berikut: Input 81,20 %, Output 100 %, Outcome 100 %. Sedangkan Indikator benefit dan Impac semua kegiatan pada program tersebut belum bisa dilakukan pengukuran. Untuk itu telah terdapat peningkatan kuantitas kapasitas sumber daya aparatur tahun 2013 sebesar 3,43 %.

d. Pada Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013, pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana semula, secara garis besar dapat kami jelaskan presentase pencapaian dengan rencana tingkat capaian semua kegiatan yang berhubungan dengan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan presentase pencapaian rata-rata sebagai berikut: Input 100 %, Output 100 %, Outcome 100 %. Sedangkan Indikator benefit dan Impac semua kegiatan pada program tersebut belum bisa kami ketahui presentase pencapaiannya. Namun demikian diprediksi ada peningkatan kualitas pengembangan capaian kinerja dan keuangan sebesar 2 %.

e. Pada Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dari kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013, hanya 1 (satu) kegiatan pameran yang dapat diikuti/dilaksanakan karena dari jadwal pameran yang telah di susun bersamaan dengan jadwal kegiatan lain yang tidak kalah urgensinya. Secara garis besar dapat kami jelaskan presentase pencapaian dengan rencana tingkat capaian semua kegiatan yang berhubungan dengan Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi presentase pencapaian rata-rata sebagai berikut: Input 89,71 %, Output 33,33 %, Outcome 0 % (tidak ada data update mengenai investor yang berinvestasi dari outcome pameran). Sedangkan Indikator benefit dan Impac semua kegiatan pada program tersebut belum bisa kami ketahui presentase pencapaiannya. Namun demikian diprediksi ada tambahan peningkatan Promosi tahun 2013 sebesar 33,33 %.

(3)

f. Pada Program Peningkatan iklim investasi dan realisasi Investasi dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2013, pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana semula, secara garis besar dapat kami jelaskan presentase pencapaian Peningkatan iklim investasi dan realisasi Investasi dengan rencana tingkat capaian semua kegiatan yang berhubungan dengan Program Peningkatan iklim investasi dan realisasi Investasi presentase pencapaian rata-rata sebagai berikut: Input 99,93 %, Output 100 %, Outcome 100 %. Untuk Indikator benefit dan Impac semua kegiatan pada program tersebut belum bisa kami ketahui presentase pencapaiannya. Namun demikian selama tahun 2013 terjadi peningkatan sangat signifikan pada nilai investasi sebesar Rp. 1.439.082.141.115,-

g. Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin yang dilaksanakan terkait dengan program ini selama tahun 2013 telah berjalan dengan lancar, dari semua kegiatan dimaksud dapat diinformasikan rata-rata presentase pencapaiannya sebagai berikut: Input 100 %, Output 237,5 %, Outcome 5237,5 % atau 95 KK. Hal tersebut disebabkan adanya peningkatan Obyek yang terdata dan penyesuaian biaya perizinan IMB.

B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja pada dasarnya diarahkan untuk menilai atau mengukur tingkat keberhasilan/kegagalan pencapaian Visi yang telah dijabarkan dalam Misi guna mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam pelaksanaan evaluasi dan analisis dimaksud selain melakukan perbandingan antara kegiatan tahun lalu dengan sekarang, juga dengan membandingkan kegiatan lain yang sama, sehingga dilakukan analisis, biak analisis efisiensi, analisis efektivitas, dan analisi akuntabilitas.

1. Analisis Efisiensi dilakukan dengan membandingkan antara rencana dengan realisasi dan antara input dengan output, dalam hal membandingkan analisa rencana dengan realisasi, maka pada tahun 2013 ditemukan adanya peningkatan efisiensi untuk beberapa program/kegiatan.

2. Analisis efektifitas dalam hal untuk mengetahui keserasian antara tujuan dengan hasil, manfaat dan dampak, setelah dilakukan melalui format bantu ternyata analisa tujuan dengan hasil manfaat dan dampak terdapat keserasian

(4)

3. Analisis Akuntabilitas adalah untuk mengetahui keterkaitan antara hasil dengan kegiatan, program, kebijakan, sasaran, tujuan Visi dan Misi, ternyata hasil dari pengisian format bantu antara hasil dengan kegiatan, program, kebijakan, sasaran, tujuan, visi dan misi memiliki keterkaitan yang tinggi, ini membuktikan bahwa rencana strategis yang ditentukan mampu diselesaikan dengan rencana kinerja tahunan atau semua kegiatan yang dilakukan memberikan kontribusi yang tinggi pada visi-misi unit organisasi dalam mewujudkan tujuan.

Jika dibandingkan dengan kegiatan sebelumnya maka pada tahun 2012 menurut hasil analisis sementara pemantauan dan evaluasi di lapangan pada Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kab. Barru, disatu sisi terdapat beberapa keberhasilan dalam meningkatkan kualitas beberapa program walaupun tidak begitu signifikan, sementara di sisi lain masih ditemukan adanya beberapa kegagalan, hambatan/kendala.

C. KEBERHASILAN

Beberapa peningkatan tersebut antara lain :

1. Telah meningkatnya kualitas pelayanan administrasi

2. Telah meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang mendukung pelayanan perizinan.

3. Telah meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana 4. Telah meningkatnya kualitas pengelolaan data

5. Telah meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia dibidang penanaman modal dan Aparatur yang menguasai Regulasi.

6. Telah terselesaikannya Beberapa SOP pelayanan perizinan yang sesuai dengan Permenpan Nomor 35 Tahun 2012.

7. Peningkatan Jumlah KK Miskin Yang menerimam IMB Gratis. 8. Telah terselesaikannya regulasi terkait Penanaman Modal Daerah. 9. Telah meningkatnya Penyerapan Belanja Modal.

10. Peningkatan Jumlah PAD 2013

11. Peningkatan Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dari 77,3364 (skala 1-4) atau kualifikasi Baik pada tahun 2012 menjadi 82,02 (sangat baik) pada tahun 2013.

12. Terpilihnya KP3M sebagai Juara ke 3 hasil penilaian dan pemeringkatan unit pelayanan publik pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan tahun 2013 (Kategori PTSP) sebagai dampak perbaikan kinerja dan sapras.

(5)

D. KEGAGALAN

Beberapa kegagalan antara lain :

1. Pelaksanaan pameran invetasi hanya dapat dilakukan 1 kali promosi investasi. 2. Pelaksanaan 3 orang aparatur untuk mengikuti Bimbingan teknis sesuai dengan

pagu anggaran yang disediakan tidak dapat terlaksana.

3. Belum terealisasinya pelayanan perizinan secara elektronik (Sistem Informasi Manajemen Perizinan).

E. HAMBATAN DAN KENDALA

1. Terbatasnya tenaga SDM yang memiliki sehingga untuk beberapa kegiatan yang bersamaan pelaksanaannya tidak dapat direalisasikan karena hanya memakai SDM yang sama.

2. Tidak adanya Pencairan Pagu anggaran untuk pelaksanaan Bimtek.

3. Kecepatan penyajian informasi perizinan dan penanaman modal yang lambat.

F. LANGKAH-LANGKAH ANTISIPATIF

Untuk mengantisipasi hambatan dan kendala yang ada maka Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kab. Barru telah mengambil langkah-langkah antara lain sebagai berikut:

1. Melakuka re-shcedule dan penambahan target kegiatan pameran pada tahun 2014 untuk mencapai target yang tertinggal sebelumnya;

2. Melakukan penganggaran untuk kegiatan yang sama (Bimtek/kursus) bahasa asing untuk aparatur sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan oleh BKPM Jakarta..

3. Pekerjaan Aplikasi / Software Sistem Informasi akan dapat diselesaikan oleh konsultan TAF pada tahun 2014.

G. ASPEK KEUANGAN

Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kab. Barru dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan telah mengusulkan pada tahun 2012 untuk kegiatan tahun 2013 selanjutnya semua kegiatan yang tidak disetujui namun banyak memberikan kontribusi kepada Visi dan Misi dalam mewujudkan tujuan, tetap kami usulkan untuk tahun yang akan datang. Perincian jumlah dan realisasi anggaran yang berasal dari APBD Tahun 2013.

(6)

Pagu Anggaran Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Non Gaji adalah sebesar Rp. 977.721.231,- dengan realisasi sebesar Rp. 946.380.109,- atau sebesar 96,79% atau meningkat 1,07% dari penyerapan anggaran tahun 2012, sehingga sisa anggaran non gaji tahun 2013 adalah sebesar Rp. 31.341.122 ( Tiga Puluh Satu Juta Tiga Ratus Empat Puluh Satu Ribu Seratus Dua Puluh Dua Rupiah).

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan ensiklopedia kebudayaan kota Palembang berbasis android, dapat menggunakan salah satu metode pengembangan sistem yaitu, metode mobile-D yang terdiri

Sistem pendidikan Islam terdiri atas tiga bagian,yaitu petama,Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari oleh siswa.kedua,

Rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang di Bali bulan Agustus 2016 mencapai 3,05 hari, naik 0,04 poin dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu pada bulan

Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi

Konsentrasi penggunaan enzim memberikan efisiensi terhadap waktu reaksi enzimatis dalam pembuatan bahan baku bioetanol, maka dilakukan pengujian berdasarkan jumlah

Kabel coaxial merupakan perangkat pada radio microwave NEC yang berfungsi untuk mengoneksikan antara perangkat outdoor seperti ODU dan antena dengan IDU atau modem

Dengan adanya silia yang normal, mukus, dan interaksi antara silia dan mukus maka TMSH dapat berfungsi dengan baik, sebaliknya bila hanya satu saja yang terganggu

Pada KPU Provinsi Riau komunikasi dalam implementasi peraturan KPU Nomor 29 Tahun 2008 pada KPU Provinsi Riau tahun 2012 ter- utama dalam Penatausahaan BMN Wilayah dari KPU