• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Memasuki bulan Maret tahun 2016 harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami sedikit kenaikan. Hal ini terlihat dari naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sebesar 130,25 pada bulan Februari 2016 menjadi 130,38 pada bulan Maret 2016 atau terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar 0,10 persen.

 Inflasi terjadi karena lima dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami kenaikan indeks, yakni berturut turut kelompok bahan makanan naik 0,29 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,26 persen; kelompok sandang naik sebesar 0,46 persen; kelompok kesehatan naik 0,26 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,06 persen . Sementara itu pada kelompok pengeluaran lainnya terjadi penurunan indeks yaitu pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun -0,20 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar -0,11 persen.

 Komoditi yang dominan menyumbang inflasi pada bulan ini adalah cabe merah, bawang merah, bawang putih, emas perhiasan, rokok kretek, dan melon.

 Laju inflasi tahun kalender (2016) tercatat sebesar sebesar 0,78 persen, sedangkan inflasi“Year on Year” (IHK Maret 2016 terhadap Maret 2015) tercatat sebesar 5,70 persen.

No. 19/04/36/Th.X, 1 April 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

MARET 2016 BANTEN INFLASI 0,10 PERSEN

Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik Provinsi Banten terhadap 417 jenis barang dan jasa serta hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Maret 2016 ini sebanyak 244 komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnyanya adalah 150 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 94 komoditas mengalami penurunan harga.

Hal tersebut diatas, menyebabkan inflasi pada Maret 2016 menjadi sebesar 0,10 persen dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,25 pada Februari 2016 menjadi 130,38 pada Maret 2016. Kelompok-kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten adalah:

kelompok bahan makanan sebesar 0,0696 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0564 persen; kelompok sandang 0,0207 persen; kelompok kesehatan 0,0134 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0044 persen. Sementara kelompok pengeluaran lainnya tercatat memberikan sumbangan deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar -0,0462 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,0188 persen.

Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan hargayang cukup tinggiselama bulan Maret 2016 antara lain bawang merah, cabe merah, bawang putih, kol putih/kubis dan jengkol. Pada beberapa

(2)

Tabel 1

IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten

Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Maret 2016 (2012= 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Maret 2015 IHK Februari 2016 IHK Maret 2016 Inflasi Maret 2016 *) Laju Inflasi Tahun 2016 **) Inflasi “Year on Year” **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U M U M 123.35 130,25 130.38 0.10 0.78 5.70 1. Bahan Makanan 129.51 141,40 141.80 0.29 3.38 9.49 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 130.29 140,61 140.98 0.26 1.58 8.20 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 119.16 122,48 122.24 -0.20 -0.22 2.59 4. Sandang 108.75 110,39 110.90 0.46 0.60 1.98 5. Kesehatan 115.78 127,83 128.16 0.26 0.46 10.69 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 119.95 125,30 125.38 0.06 0.30 4.52 7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan 123.58 126,77 126.63 -0.11 -1.68 2.46

Ket : * ) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2 0 1 6 terhadap IHK bulan sebelum nya * * ) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2 0 1 6 terhadap IHK Bulan Desem ber 2 0 1 5 * * * ) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2 0 1 6 terhadap IHK Bulan Maret 2 0 1 5

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Banten Bulan Maret 2016

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

UMUM 0.0995

1. Bahan Makanan 0.0696

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.0564 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar -0.0462

4. Sandang 0.0207

5. Kesehatan 0.0134

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.0044 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0.0188

(3)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

Kelompok

Bahan Makanan

IHK Naik 0,29 persen

Andil Inflasi 0,0696 persen

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 tercatat sebesar 141,80 dimana pada bulan lalu tercatat sebesar 141,40 atau terjadi kenaikan indeks sebesar 0,29 persen.

Lima dari sebelas sub kelompok yang ada mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks yang cukup tinggi terjadi pada sub kelompok

bumbu-bumbuan sebesar 20,73 persen dan pada sub

kelompok buah-buahan sebesar 2,10 persen. Sedang pada sub kelompok lainnya mengalami penurunan indeks yaitu pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar -10,92 persen, sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar -3,37 persen dan sub kelompok sayur-sayuran sebesar -2,38 persen

Dari 109 komoditi yang ada pada kelompok ini, 106 komoditi diantaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau kenaikan harga terjadi pada 61 komoditi. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain cabe merah sebesar 0,2270 persen, bawang merah sebesar 0,2246 persen, bawang putih sebesar 0,0622 persen dan melon sebesar 0,0179 persen. Sedangkan komoditi yang memberikan andil deflasi antara lain: daging ayam ras sebesar -0,3209 persen, telur ayam ras sebesar -0,0934 persen, bayam sebesar -0,0286 persen, beras sebesar -0,0225 persen, tauge sebesar -0,0121 persen dan kentang sebesar -0,0121 persen.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

IHK Naik 0,26 persen

Andil Inflasi 0,0564 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini mengalami kenaikan dari 140,61 pada bulan lalu menjadi 140,98 pada bulan Maret 2016 dengan perubahan sebesar 0,26 persen. Andil inflasi yang diberikan tercatat sebesar 0,0564 persen.

Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yakni sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,20 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,12 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,56 persen.

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditi rokok kretek sebesar 0,0197 persen; nasi dengan lauk sebesar 0,0125 persen, bubur sebesar 0,00097 persen dan rokok kretek filter

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Bahan Makanan 141.80 0.29 3.38

Padi2an & umbi2an 111.46 -0.46 0.68 Daging & Hasilnya 146.71 -10.92 -4.04 Ikan Segar 131.67 -0.44 0.35 Ikan Diawetkan 138.85 0.30 -0.02 Telur, Susu & Hasilnya 144.95 -3.37 -0.97 Sayur-sayuran 147.30 -2.38 -8.43 Kacang-kacangan 118.31 -0.06 0.20 Buah-buahan 150.61 2.10 5.96 Bumbu-bumbuan 253.38 20.73 33.73 Lemak & Minyak 137.18 1.02 11.02 Bhn Mkn Lainnya 150.09 0.89 1.33

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi

Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau 140.98 0.26 1.58

Makanan Jadi 139.49 0.20 0.92 Minuman Yg Tdk Beralkohol 132.30 0.12 1.12 Tembakau & Minuman beralkohol 152.35 0.56 3.64

(4)

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

IHK Turun -0,20 persen

Andil Inflasi -0,0462 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar mengalami penurunan dari 122,48 pada bulan lalu menjadi 122,24 pada bulan Maret 2016 dengan perubahan indeks sebesar -0,20 persen.

Dua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami penurunan yaitu, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar - 0,84

persen dan sub kelompok penyelengaraan rumahtangga sebesar -0,03 persen, sedangkan yang mengalami kenaikan yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,04 persen dan sub kelompok perlengkapan rumah tangga 0,07 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil deflasi sebesar -0,0462 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh tarip listrik dengan andil sebesar -0,0464 persen, sabun cream detergen sebesar -0,0082 persen dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,0037 persen. Sementara komoditi yang memberi andil inflasi diantaranya adalah upah pembantu rumahtangga sebesar 0,0059 persen, kontrak rumah sebesar 0,0041 persen dan sabun cair sebesar 0,0021 persen.

Kelompok Sandang

IHK Naik 0,46 persen

Andil Inflasi 0,0207 persen

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok Sandang tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen yakni 110,39 pada bulan lalu menjadi 110,90 pada bulan Maret 2016.

Dua dari empat sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks, sub kelompok sandang laki-laki naik 0,05 persen dan sub kelompok barang pribadi & sandang

lainnya sebesar 2,61 persen. Sementar pada sub kelompok sandang wanita dan sub kelompok sandang anak-anak mengalami penurunan indeks, masing-masing sebesar -0,01 persen dan –0,25 persen.

Komoditi yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan sebesar 0,0230 persen, celana panjang jeans pria sebesar 0,0041 persen, kaos oblong pria sebesar 0,0004 persen, dan kemeja pendek anak sebesar 0,0002 persen. Sementara itu komoditi yang memberikan andil deflasi diantaranya adalah baju kaos pria sebesar -0,0037 persen, baju muslim anak sebesar -0,0026 persen, dan pampers sebesar -0,0007 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Perumahan, Air, Listrik, Gas

& Bahan Bakar 122.24 -0.20 -0.22

Biaya Tempat Tinggal 113.38 0.04 0.03 Bhn Bakar, Penerangan & Air 144.69 -0.84 -1.24 Perlengkapan Rumahtangga 128.15 0.07 0.37 Penyelenggaraan RT 118.97 -0.03 0.49

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Laju Inflasi

Sandang 110.90 0.46 0.60

Sandang Laki-laki 118.33 0.05 -0.76 Sandang Wanita 107.68 -0.01 0.09 Sandang Anak-anak 112.98 -0.25 0.01 Brg Pribadi & Sandang lainnya 103.30 2.61 4.07

(5)

Kelompok Kesehatan

IHK Naik 0,26 persen

Andil Inflasi 0,0134 persen

Indeks harga kelompok kesehatan pada bulan ini mengalami kenaikan dari 127,83 pada bulan lalu menjadi 128,16 pada bulan ini atau naik 0,26 persen.

Semua sub kelompok yang ada pada

kelompok ini mengalami kenaikan indeks yaitu berturut turut:, sub kelompok jasa kesehatan naik 0,08 persen, sub kelompok obat-obatan naik 1,03 persen; sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,84 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik naik sebesar 0,16 persen.

Dari 38 komoditi yang ada pada kelompok ini, 24 komoditi diantaranya mengalami koreksi harga. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah obat dengan resep sebesar 0,0070 persen, pasta gigi sebesar 0,0030 persen, tarif gunting rambut pria sebesar 0,0019 persen dan bedak sebesar 0,0019 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi yaitu shampo -0,0019 persen, parfum -0,0011 persen serta pembersih/penyegar wajah dengan andil -0,0009 persen.

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

IHK Naik 0,06 persen

Andil Inflasi 0,0044 persen

Besaran angka indeks Harga Konsumen

(IHK) kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini naik dari 125,30 menjadi 125,38 dengan perubahan indeks sebesar 0,06 persen.

Dari lima sub kelompok yang ada pada

kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami

kenaikan indeks yaitu berturut turut sub kelompok kursus dan pelatihan naik sebesar 0,11 persen, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik

sebesar 0,22 persen dan sub kelompok rekreasi naik sebesar 0,08 persen. Sementara untuk sub kelompok jasa Pendidikan dan sub kelompok olahraga tidak mengalami koreksi indeks.

Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan andil sebesar 0,0044 persen. Komoditi yang memberi andil inflasi pada bulan ini adalah PC Desktop dengan andil 0,0014 persen, buku tulis bergaris sebesar 0,0012 persen dan majalah anak sebesar 0,0009 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi adalah laptop/notebook sebesar -0,0001 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Kesehatan 128.16 0.26 0.46

Jasa Kesehatan 128.69 0.08 0.12 Obat-obatan 126.94 1.03 1.09 Jasa Perawatan Jasmani 154.90 0.84 1.27 Perawatan Jasmani &

Kosmetik 123.55 0.16 0.59

110.29 0.14 1.88

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Pendidikan, Rekreasi & OR 125.38 0.06 0.30

Jasa Pendidikan 120.54 0.00 0.00 Kursus2/Pelatihan 169.23 0.11 2.73 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 136.27 0.22 0.23 Rekreasi 122.65 0.08 0.20 Olahraga 146.65 0.00 0.39

(6)

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

IHK Turun -0,11 persen

Andil Inflasi -0,0188 persen

Indeks Harga Konsumen pada kelompok ini tercatat mengalami penurunan sebesar -0,11 persen yakni dari 126,77 pada bulan lalu menjadi 126,63 pada bulan Maret 2016.

Dua dari empat sub kelompok yang ada mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok transport sebesar -0,12 persen dan sub kelompok komunikasi & pengiriman sebesar -0,13 persen. Sementara pada sub kelompok sarana & penunjang transpor mengalami kenaikan indeks sebesar 0,03 persen serta sub kelompok jasa keuangan sebesar 0,22 persen.

Komoditi yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini adalah bensin dengan andil sebesar -0,0344 persen dan telepon seluler dengan andil -0,0061 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil inflasi diantaranya adalah angkutan udara sebesar 0,0158 persen, dan telepon mobil sebesar 0,0045 persen.

Kelompok/Sub Kelompok IHK Inflasi Inflasi Laju

Transpor, Komunikasi &

Jasa Keuangan 126.63 -0.11 -1.68

Transpor 138.02 -0.12 -2.46 Komunikasi & Pengiriman 99.00 -0.13 -0.01 Sarana & Penunjang Transpor 122.41 0.03 0.90 Jasa Keuangan 117.99 0.22 1.60

(7)

PERKEMBANGAN INFLASI KOTA SERANG, TANGERANG DAN CILEGON

BULAN MARET 2016

Pada bulan Maret 2016, perkembangan harga barang dan jasa (inflasi) di tiga kota IHK di Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,29 persen, Kota Tangerang 0,02 persen dan Kota Cilegon 0,38 persen. Laju inflasi tahun kalender tercatat untuk Kota Serang 1,02 persen; Kota Tangerang 0,69 persen dan Kota Cilegon 0,99 persen.

Tabel 3

IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Maret 2016 (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran

Serang Tangerang Cilegon

IHK Maret 2016 Inflasi Maret 2016 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Februar 2016 Inflasi Februar 2016 *) Inflasi Tahun Kalender **) IHK Maret 2016 Inflasi Februar 2016 *) Inflasi Tahun Kalender **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) U M U M 130.13 0.29 1.02 131.06 0.02 0.69 126.94 0.38 0.99 1. Bahan Makanan 140.38 0.61 3.36 142.79 0.11 3.58 138.03 0.97 2.27 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok &

Tembakau 141.80 0.34 1.47 143.14 0.18 1.55 128.18 0.68 1.89 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar 121.59 0.25 0.10 121.90 -0.28 -0.34 124.85 -0.27 0.08 4. Sandang 108.81 0.52 1.66 111.53 0.60 0.51 109.84 -0.33 -0.09 5. Kesehatan 123.89 0.23 0.95 131.43 0.11 0.14 115.12 1.28 1.86 6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 121.83 0.01 0.19 124.00 0.04 0.12 136.97 0.21 1.30 7. Transpor, komunikasi & Jasa

Keuangan 129.38 -0.17 -1.36 127.72 -0.10 -1.85 117.49 -0.09 -1.04

Ket : *) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2016 terhadap IHK Bulan Desember 2015

Tabel 4

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon Bulan Maret 2016 (%)

Kelompok Pengeluaran Cilegon Serang Tangerang

(1) (2) (3) (4)

UMUM 0.3795 0.2900 0.0158

1. Bahan Makanan 0.2548 0.1425 0.0278 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0.1419 0.0794 0.0360 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar -0.0512 0.0510 -0.0656 4. Sandang -0.0181 0.0319 0.0255 5. Kesehatan 0.0499 0.0124 0.0069 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.0168 0.0004 0.0030 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0.0146 -0.0276 -0.0178

(8)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Serang, Tangerang, Cilegon dan Banten (2012=100) Bulan Maret 2016

Umum Bahan

Makanan

Makanan

Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Serang 130.13 140.38 141.80 121.59 108.81 123.89 121.83 129.38 Tangerang 131.06 142.79 143.14 121.90 111.53 131.43 124.00 127.72 Cilegon 126.94 138.03 128.18 124.85 109.84 115.12 136.97 117.49 Banten 130.38 141.80 140.98 122.24 110.90 128.16 125.38 126.63 100.00 110.00 120.00 130.00 140.00

(9)

Tabel 5

Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 26 Kota Di Pulau Jawa dan Banten Bulan Maret 2016

Ket : * ) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2 0 1 6 terhadap IHK bulan sebelum nya * * ) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2 0 1 6 terhadap IHK Bulan Desem ber 2 0 1 5 * * * ) Persentase perubahan IHK Bulan Maret 2 0 1 6 terhadap IHK Bulan Maret 2 0 1 5

Pada bulan Fabruari 2 0 1 6 , hanya 3 dari 2 6 kota IHK yang ada di pulau jawa mengalami deflasi, yaitu di Sumenep mengalami deflasi -0 ,2 7 persen, Sukabumi -0 ,1 6 persen dan Probolinggo sebesar -0 ,0 8 persen. Selebihnya pada kota-kota lainnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Purwokerto yaitu sebesar 0 ,5 5 persen, disusul kemudian oleh Kudus sebesar 0 ,5 1 persen, Surakarta sebesar 0 ,4 2 persen dan Semarang sebesar 0 ,3 9 persen. Inflasi terendah terjadi di Tangerang, Malang dan Yogyakarta, dengan inflasi yang sama yaitu sebesar 0 ,0 2 persen.

Laju inflasi year on year, tertinggi masih tercatat di Kota Serang yaitu sebesar 6 ,5 2 persen. Kota berikutnya yang menempati urutan tertinggi berturut-turut adalah Tangerang sebesar 5 ,6 2 persen;

Kota IHK Maret 2015 IHK Februari 2016 IHK Maret 2016 Inflasi Maret 2016 *) Laju Inflasi Tahun Kaleder 2016 **) Inflasi Year on Year **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Jakarta 119.43 123,57 123.75 0.15 0.32 3.62 2. Bogor 118.09 122,73 122.98 0.20 1.06 4.14 3. Sukabumi 119.09 122,82 122.62 -0.16 0.54 2.96 4. Bandung 117.33 122,18 122.42 0.20 0.58 4.34 5. Cirebon 116.00 119,22 119.28 0.05 0.29 2.83 6. Bekasi 116.79 120,50 120.68 0.15 0.48 3.33 7. Depok 117.80 121,51 121.94 0.35 0.61 3.51 8. Tasikmalaya 116.74 121,85 122.01 0.13 0.75 4.51 9. Cilacap 120.74 125,18 125.32 0.11 0.76 3.79 10. Purwokerto 116.48 120,65 121.31 0.55 0.82 4.15 11. Kudus 123.21 128,50 129.16 0.51 0.73 4.83 12. Surakarta 115.69 120,32 120.82 0.42 0.83 4.43 13. Semarang 117.66 121,88 122.35 0.39 0.48 3.99 14. Tegal 114.42 119,75 120.13 0.32 0.73 4.99 15. Yogyakarta 116.69 120,98 121.00 0.02 0.46 3.69 16. Jember 116.79 120,91 120.99 0.07 0.62 3.60 17. Banyuwangi 116.68 121,15 121.19 0.03 0.82 3.87 18. Sumenep 116.72 121,13 120.80 -0.27 0.36 3.50 19. Kediri 118.08 121,16 121.27 0.09 0.23 2.70 20. Malang 118.93 123,66 123.69 0.02 0.46 4.00 21. Probolinggo 118.00 121,64 121.54 -0.08 0.26 3.00 22. Madiun 116.49 120,67 120.77 0.08 0.61 3.67 23. Surabaya 118.21 122,60 122.67 0.06 0.67 3.77 24. Tangerang 124.09 131,04 131.06 0.02 0.69 5.62 25. Cilegon 120.63 126,46 126.94 0.38 0.99 5.23 26. Serang 122.16 129,76 130.13 0.29 1.02 6.52 27. BANTEN 123.35 130.25 130.38 0.10 0.78 5.70

(10)

laju inflasi year on year terendah terjadi di kota Kediri sebesar 2 ,7 0 persen. Berturut-turut berikutnya adalah Cirebon sebesar 2 ,8 0 persen, Sukabumi sebesar 2 ,9 6 persen; dan Bekasi sebesar 3 ,0 0 persen.

Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027

E-mail : bps3600@bps.go.id; pst3600@bps.go.id

Website : banten.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Saran ditujukan pada dosen, kegiatan Lesson Study dapat diterapkan pada perkuliahan lainnya dengan materi pembahasan yang memiliki ciri khas dan pada mahasiswa

Penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ini setiap tahunnya selalu menjadi program rutin Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, namun pada hasilnya kasus ini tidak

Gambar 4.19 merupakan desain form alokasi anggaran, form ini digunakan untuk mengisi tabel anggaran, ketika semua textbox terisi lalu next, form ini akan

Jika bilai signifikansi dari t hitung lebih besar dari nilai α (p > 0,05) maka hipotesis ditolak, berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel

Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan/atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HaKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha

Penerimaan dana dari mitra kerja baik dari kerjasama penelitian/pengabdian masyarakat, penerimaan sewa, layanan laboratorium dan penerimaan lainnya yang sah hams

Mengingat pentingnya peran audit internal dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, penulis bermaksud melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang

Dimulai dengan memilih objek penelitian yang berupa webtoon di situs naver yaitu komik golongan darah berjudul Hyeolaekhyeonge gwanhan gandanhan gochal (혈액형에   관한