• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODELOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pelanggan yang mengkonsumsi Luwak White Koffie dari kalangan masyarakat luas. Penelitian akan dilakukan di 4 lokasi perumahan di kota Tangerang, diantaranya Komplek Puri Megah, Cluster Terrace, Poris Indah, dan Perumahan Buaran Tangerang. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2009:28) metode explanatory ini merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan antar variabel.

3.2Variabel yang Diteliti dan Operasional Variabel

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data mengenai Customer Expectation, Perceived Quality, Perceived Value, Customer Satisfaction dan Brand Preference. Tiap-tiap variabel penelitian didefinisikan, dioperasionalisasikan dan dikur skalanya. Secara lengkap, operasional variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1

(2)

38 Tabel 3.1 Operasional Variabel-Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur Customer

Expectation (X1)

Keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut.

- Berharap bisa menikmati Luwak White Koffie tanpa nyeri lambung - Berharap bisa mengurangi rasa kantuk setelah mengkonsumsi Luwak White Koffie - Berharap harganya dapat terjangkau - Berharap kandungan

Kafein dari Luwak White Koffie tidak berbahaya untuk tubuh - Berharap dapat

mengkonsumsi setiap hari

Skala Ordinal

(3)

39 Tabel 3.1 Operasional Variabel-Variabel Penelitian (Lanjutan)

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur Perceived Quality (X2) Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan maksud yang diharapkan.

- Mengakui bahwa rasa kopi Luwak White Koffie sangat nikmat

- Mengakui bahwa aroma Luwak White Koffie berbeda dengan kopi lainnya - Mengakui bahwa

tekstur Luwak White Koffie sangat lembut - Luwak White Koffie

memiliki kemasan yang baik

- Luwak White Koffie tidak menyebabkan perut terasa

kembung

Skala Ordinal

(4)

40 Tabel 3.1 Operasional Variabel-Variabel Penelitian (Lanjutan)

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur Perceived

Value (X3)

Sekumpulan manfaat yang diharapkan akan diperoleh pelanggan dari suatu produk.

- Produk Luwak White Koffie mudah untuk diperoleh - Ada kebanggaan

setelah

mengkonsumsi Luwak White Koffie - Harga produk

Luwak White Koffie sesuai dengan manfaat yang diperoleh - Selebriti yang mengiklankan dapat menunjukkan kelas yang khusus Skala Ordinal

(5)

41 Tabel 3.1 Operasional Variabel-Variabel Penelitian (Lanjutan)

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur Customer

Satisfaction (X4)

Hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah produsen produk yang sesuai dengan harapannya.

- Perasaan bangga setelah

mengkonsumsi Luwak White Koffie - Perasaan senang

dapat memperoleh Luwak White Koffie dengan mudah - Perasaan puas

karena harga Luwak White Koffie sesuai dengan manfaat yang diperoleh

Skala Ordinal

(6)

42 Tabel 3.1 Operasional Variabel-Variabel Penelitian (Lanjutan)

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Ukur Brand Preference (Y) Kecenderungan seorang konsumen untuk

menyukai dan memilih suatu merek dibanding merek yang lain

berdasarkan pengalaman masa lalu - Memiliki kecenderungan untuk memilih merek ini - Lebih cenderung untuk membeli merek ini dibandingkan dengan merek yang lain

- Lebih menyukai merek ini dibandingkan dengan merek lain - Tidak ada alasan

untuk tidak mengkonsumsi merek ini

Skala Ordinal

(7)

43 3.2 Jenis dan Sumber Data

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, dari individu, seperti: hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasanya dilakukan peneliti (Siagian, Sugiarta, 2000). Jenis data ini diperoleh langsung dari wawancara berdasarkan kuesioner. Sedangkan sumber data diambil dari para masyarakat yang mengkonsumsi Luwak White Koffie yang dilakukan di 4 lokasi perumahan di kota Tangerang, diantaranya Komplek Puri Megah, Cluster Terrace, Poris Indah, dan Perumahan Buaran. Untuk data-data berikutnya menggunakan data dari internet dan jurnal-jurnal penelitian.

3.3Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dikarenakan populasi yang sangat besar maka metode menjadi sangat sensitive sehingga sulit untuk mendapatkan ukuran-ukuran goodness of fit yang baik. Untuk penelitian ini yang digunakan adalah populasi dari pelanggan Luwak White Koffie yang dilakukan di 4 lokasi perumahan di kota Tangerang, diantaranya Komplek Puri Megah, Cluster Terrace, Poris Indah, dan Perumahan Buaran.

Sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu untuk diteliti. Meskipun pengamatan-pengamatan secara individu tidak

(8)

44 diperlukan, seperti metode multivariate yang lain, ukuran sampel memainkan suatu peran penting dalam penilaian dan penafsiran dari hasil dari SEM. SEM pada umumnya memerlukan sejumlah sampel yang relative banyak untuk pendekatan-pendekatan multivariate lainnya. Beberapa alogaritma statistik telah menggunakan program –program SEM adalah tidak konsisten dengan sampel yang sedikit. Ukuran sampel, seperti yang ada dalam statistik lainnya, menyediakan suatu dasar untuk melakukan estimasi pengambilan sampel yang salah.

Karena metode alat analisa yang digunakan adalah Structural Equation Model (SEM), maka jumlah sampel yang ideal dan representative adalah antara 100-200 tergantung pada jumlah parameter yang diestimasikan. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasikan. Jumlah sampel 5-10 dikali jumlah indikator (Ferdinand, 2005). Ukuran sampel minimum yaitu 5x(9+21) = 150. Maka dari itu pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah responden yang mengkonsumsi Luwak White Koffee dan merupakan masyarakat yang berada di 4 lokasi perumahan di kota Tangerang, diantaranya Komplek Puri Megah, Cluster Terrace, Poris Indah, dan Perumahan Buaran. Jumlah responden 200 responden konsumen Luwak White Koffie, hal ini dilakukan untuk menghindari data yang menyimpang dan juga sesuai dengan prosedur estimasi MLE yang berkisar antara 100-200 responden.

(9)

45 3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengambilan sampel menggunakan kombinasi dari accidental sampling, hal ini dilakukan mengingat jumlah sampel yang sangat banyak artinya penentuan jumlah sampel dan sampel terpilih dalam penelitian dilakukan dengan cara menyebar kuesioner terhadap responden secara acak yang tidak sengaja ditemui oleh peneliti dan dengan didasarkan pada berbagai pertimbangan, diantaranya representatif atas populasi dan kesesuaian dengan persyaratan dalam alat analisis.

Teknik accidental sampling yaitu pada teknik ini, peneliti hanya melakukan sampel pada responden yang mengkonsumsi Luwak White Koffie. Lalu bertanya apakah calon responden bersedia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Bila bersedia, maka pengisian kuesioner dilanjutkan. Dengan kata lain disini sampel terdiri dari orang yang bersedia dan mudah bagi penelitinya untuk memberikan kuesioner penelitian (Ferdinand, 2006).

3.5 Analisis Uji Reliabilitas dan Validitas

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut akan di uji dengan uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan dengan aplikasi program komputer SPSS (Statistical Product of Social Sciencies) for Windows. Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur yaitu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas

(10)

46 berguna untuk menentukan seberapa cermat suatu alat melakukan fungsi ukurannya. Alat ukur validitas yang tinggi berarti mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga memberikan keyakinan bahwa data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.

Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik statistik Confirmatory Factor Analysis (CFA). Tujuannya adalah untuk mengelompokkan data menjadi beberapa kelompok saling korelasi antar variabel. Pada aplikasi penelitian, analisis faktor dapat digunakan untuk mengetahui pengelompokan individu sesuai dengan karakteristiknya, maupun untuk menguji validitas konstruk. Proses analisis faktor sendiri mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antar sejumlah variabel-variabel yang saling dependen dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah awal. Dalam analisis ini, pengujian dilakukan untuk melihat seberapa besar korelasi antara faktor satu dengan yang lain yang menjadi pembentuk variabel. Jika ditemukan korelasi yang cukup kuat diantara faktor-faktor pembentuk maka factor tersebut dinyatakan memang sebagai pembentuk variabel. Besarnya KMO yang lazim digunakan adalah 0,5 dapat dinyatakan valid.

Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya. Kehandalan berkaitan dengan estimasi sejauh mana suatu alat ukur, apabila dilihat dari

(11)

47 stabilitas atau konsistensi internal dari jawaban atau pertanyaan jika pengamatan dilakukan secara berulang.

Apabila suatu alat ukur ketika digunakan secara berulang dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten maka alat ukur tersebut dianggap handal dan reliable. Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau pertanyaan yang dipergunakan pada penelitian ini akan menggunakan formula cronbach alpha (koefisien alfa cronbach), dimana secara umum yang dianggap reliable apabila nilai alfa cronbachnya > 0,6 sedangkan uji validitas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesahihan dari angket atau kuesioner. Kesahihan disini mempunyai arti kuesioner atau angket yang dipergunakan mampu untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas item dilakukan dengan SPSS dengan melihat hasil korelasi antara masing-masing item dengan skor total pada harga corrected item total correlation lebih besar atau sama dengan 0,41 (Singgih Santoso, 2000). Sedangkan uji validitas konstruk dapat dilakukan dengan mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor totalnya.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dan interpretasi untuk penelitian yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rangka mengungkap fenomena sosial tertentu. Untuk menganalisis data digunakan The Structural Equation Modeling (SEM) dari paket software statistik AMOS 20 dalam model dan pengkajian hipotesis. Model persamaan struktural, Structural Equation Model

(12)

48 (SEM) adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif “rumit” secara stimultan (Ferdinand, 2000:181). Keunggulan aplikasi SEM dalam penelitian manajemen adalah karena kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau faktor yang sangat lazim digunakan dalam manajemen serta kemampuannya untuk mengukur pengaruh hubungan-hubungan yang secara teoritis ada (Ferdinand, 2000:5).

Referensi

Dokumen terkait

Anda akan diberi waktu 20 menit setelah pembacaan kedua untuk menjawab Pertanyaan 2 dalam bahasa INDONESIA dalam buku tulis yang disediakan3. Apabila diperlukan, tersedia buku

Keberadaan infrastruktur yang baik, maka hubungan antar daerah akan mudah dan lancar terutama dalam hal pendistribusian penyediaan kebutuhan pokok masyarakat dan

Padahal Pancasila dapat digunakan sebagai pedoman dalam bertindak dan melaksanakan pekerjaannya.Namun demikian dalam melaksanakan tugas tugasnya, seorang sekretaris

[r]

Ulead Video Studio ini sangat cocok digunakan untuk kalangan pemula yang ingin belajar editing video, selain itu program ini memiliki tampilan yang menarik dan menu-menu

Pada lembaran baja kadar karbon sangat rendah atau ultra rendah, jumlah atom karbon-nya bahkan masih berada dalam batas kelarutannya pada larutan padat sehingga struktur

Kawasan Kotagede mempunyai Kuliner yang dapat menjadi atraksi makanan ringan seperti jajan pasar, Kembangwaru, Kipo (makanan yang paling di cari di Kotagede), Legamara, Ukel yang

Riri Prima Yolanda, Sp.KFR menambahkan bahwa alat bantu belajar berjalan yang dirancang oleh Mustafa (2014) sudah baik tetapi perlu dilakukan perbaikan lagi