1
B
Ba
ab
b
i
i
p
p
en
e
nd
da
ah
hu
ul
lu
ua
an
n
1.1 Latar BelakangMasalah pencemaran lingkungan oleh air limbah saat ini sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan seperti halnya di DKI Jakarta. Beban polutan organik yang dibuang ke badan sungai atau lingkungan di DKI sudah sampai pada tahap dimana alam atau lingkungan sudah tidak mampu lagi melakukan pemurnian secara alami. Dampaknya antara lain pencemaran sungai maupun teluk Jakarta yang mengakibatkan kepada kematian ikan. Ironisnya, sumber pencemar dominan di DKI bukanlah dari kegiatan industri yang sering dituding sebagai penyebab utama, melainkan dari sumber domestik/rumah tangga.
Sebagai akibat masih minimnya fasilitas pengolahan air buangan di kota Jakarta, menyebabkan tercemarnya badan-badan sungai oleh air limbah domestik, bahkan badan sungai yang diperuntukkan sebagai bahan baku air minum pun telah tercemar pula. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta bersama-sama dengan Tim JICA (1990), jumlah unit air buangan dari buangan rumah tangga per orang per hari adalah 118 liter dengan konsentrasi BOD rata-rata 236 mg/lt dan pada tahun 2010 nanti diperkirakan akan meningkat menjadi 147 liter dengan konsetrasi BOD rata-rata 224 mg/lt.
2 Jumlah air buangan secara keseluruhan di DKI Jakarta diperkirakan sebesar 1.316.113 m3/hari yakni untuk air buangan domestik 1.038.205 m3/hari, buangan perkantoran dan daerah komersial 448.933 m3/hari dan buangan industri 105.437 m3/hari. Perkiraan jumlah air limbah di wilayah DKI Jakarta secara lengkap seperti terlihat pada Tabel 1, sedangkan untuk perkiraan beban polusi ditunjukkan pada Tabel 2. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa untuk wilayah Jakarta, dilihat dari segi jumlah, air limbah
domestik (rumah tangga) memberikan kontribusi terhadap
pencemaran air sekitar 75 %, air limbah perkantoran dan daerah komersial 15 %, dan air limbah industri hanya sekitar 10 %. Sedangkan dilihat dari beban polutan organiknya, air limbah rumah tangga sekitar 70 %, air limbah perkantoran 14 %, dan air limbah industri memberikan kontribusi 16 %. Dengan demikan air limbah rumah tangga dan air limbah perkantoran adalah penyumbang yang terbesar terhadap pencemaran air di wilayah DKI Jakarta.
3
Tabel 1.1 : Perkiraan Jumlah Air Limbah di Wilayah DKI Jakarta Tahun 1989 dan Tahun 2010
LIMBAH JUMLAH AIR LIMBAH YANG DIBUANG (m3/hari) Jumlah Limbah WILAYAH DOMISTIK PERKANTORAN
KOMERSIAL
INDUSTRI TOTAL Spesifik (m3/ha.hari) Jakarta Pusat 179.432 (78,0) 45.741 (19,9) 4.722 (2,1) 229.895 46,6 Kondisi Utara 143.506 (68,6) 20.622 (9,9) 45.188 (21,6) 209.316 15,0 saat ini Barat 210.790 (79,2) 35.770 (13,4) 19.424 (7,3) 265.984 20,6 (1987) Selatan 247.350 (85,1) 35.146 (12,1) 8.015 (2,8) 290.511 19,9 Timur 256.947 (80,2) 35.372 (11,0) 28.088 (8,8) 320.407 17,1 TOTAL 1.038.025 (78,9) 172.651 (13,1) 105.437 (8,0) 1.316.113 20,2 Jakarta Pusat 253.756 (67,0) 121.227 (32,0) 3.906 (1,0) 378.889 76,8 Kondisi Utara 266.233 (57,0) 60.298 (13,1) 135.485 (29,3) 462.016 33,1 akan Barat 398.882 (76,6) 86.312 (16,6) 35.718 (6,9) 520.912 40,4 datang Selatan 468.354 (84,0) 87.205 (15,6) 3.328 (0,4) 557.887 38,2 (2010) Timur 495.461 (74,1) 93.891 (14,0) 79.194 (11,8) 668.546 35,6 TOTAL 1.882.686 (72,7) 448.933 (17.3) 256.631 (9,9) 2.588.250 39,7
4
Tabel 1.2 : Perkiraan Beban Polusi (Zat Organik) di Wilayah DKI Jakarta Tahun1989 dan Tahun 2010
LIMBAH WILAYAH
BEBAN POLUSI (Kg/hari) Beban Polusi Spesifik (kg/ha.hari) DOMISTIK PERKANTORAN KOMERSIAL INDUSTRI TOTAL Jakarta usat 42.433 (76,9) 10.568 (19,1) 2.192 (4,0) 55.191 11,2 Kondisi Utara 34.159 (57,0) 4.763 (8,0) 20.970 (35,0) 59.892 4,3 saat ini Barat 49.827 (74,3) 8.264 (12,3) 9.017 (13,4) 67.108 5,2 (1987) Selatan 58.361 (83,1) 8.120 (11,6) 3.721 (5,3( 70.202 4,8 Timur 60.486 (74,0) 8.173 (10,0) 13.037 (16,0) 81.696 4,4 TOTAL 245.264 (73,4) 39.888 (12,0) 48.937 (14,6) 334.089 5,1 Jakarta Pusat 57.216 (65,7) 28.004 (32,2) 1.806 (2,1) 87.026 17,6 Kondisi Utara 60.604 (44,2) 13.929 (10,1) 62.615 (45,7) 137.148 9,8 akan Barat 89.917 (71,1) 19.937 (15,8) 16.505 (13,1) 126.359 9,8 datang Selatan 105.354 (83,2) 20.144 (15,9) 1.075 (0,9) 126.573 8,7 (2010) Timur 111.121 (65,6) 21.687 (12,8) 36.599 (21,6) 169.407 9,0 TOTAL 424.212 (65,7) 103.701 (16,0) 118.600 (18,3) 646.513 9,9
5 Secara garis besar air limbah dapat diklarifikasi atas 2 jenis, yaitu air limbah industri dan air limbah domestik. Air limbah industri adalah air limbah yang berasal proses produksi didalam kegiatan suatu industri manufakturing atau pabrik. Sedangkan air limbah domestik, seperti terlihat pada Gambar 1 adalah air limbah yang dihasilkan dari aktifitas manusia sehari-hari meliputi dari toilet, dapur dan kantin, kamar mandi dan air pencucian pakaian. Tempat-tempat berkumpulnya orang banyak seperti rumah sakit dan perkantoran merupakan sumber penghasil air limbah domestik dalam jumlah yang besar. Khusus untuk Rumah Sakit, disamping dari tempat-tempat diatas, air limbah juga dihasilkan dari kegiatan medis, pencucian alat-alat kedokteran dan dari aktifitas laboratorium. Meskipun konsentrasi bahan pencemar (polutan) yang dikandung air limbah domestik tidak sebesar yang terdapat di dalam air limbah industri, tetapi karena jumlahnya sangat banyak maka apabila tidak diolah dengan baik maka tetap akan mencemari lingkungan, baik lingkungan perairan maupun pemukiman penduduk.
6
Gambar 1.1. Sumber dan Komposisi Air Limbah Domestik
Berdasarkan bentuknya limbah dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu limbah padat, cair dan gas. Berdasarkan sumbernya limbah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu limbah domestik (rumah tangga), limbah industri dan limbah dari bidang institusional (hotel, pasar, restauran, rumah sakit, perkantoran). Polutan dalam air limbah menurut Eckenfelder, 1989, dapat dikelompokkan dalam 9 bagian besar yaitu:
1. Organik terlarut yang dapat menyebabkan penurunan oksigen terlarut dalam air.
2. Padatan tersuspensi. Padatan tersuspensi terutama yang terdiri dari padatan organik akan terdegradasi dalam perairan sehingga menyebabkan oksigen terlarut menjadi berkurang. 3. Trace organik seperti phenol dan lain sebagainya, dapat
menyebabkan bau.
4. Logam berat, cyanida dan organik beracun lainnya seperti benzen, chlorobenzen dan lain sebagainya.
7 5. Warna dan kekeruhan.
6. Nitrogen dan Phosphor
7. Substansi yang susah terdegradasi seperti ABS (Alkil Benzen Sulfonat)
8. Minyak dan floating material,
9. Volatile material seperti H2S dan volatile organik lain yang akan menyebabkan polusi udara.
Air limbah dari industri ataupun dari domestik sebelum dibuang harus dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu dan cara pengolahannya pun perlu disesuaikan dengan karakteristik dari polutan yang ada pada limbah tersebut. Pengolahan air limbah bertujuan untuk menghilangkan parameter pencemar yang ada di dalam air limbah sampai batas yang diperbolehkan untuk dibuang ke badan air sesuai dengan syarat baku mutu yang diijinkan. Pengolahan air limbah secara garis besar dapat dibagi yakni pemisahan padatan tersuspensi (solid–liquid separation), pemisahan senyawa koloid, serta penghilangan senyawa polutan terlarut. Ditinjau dari jenis prosesnya dapat dikelompokkan sebagai berikut: proses pengolahan secara fisika; proses secara kimia; proses secara fisika-kimia serta proses pengolahan secara biologis.
Penerapan masing-masing metode tergantung pada kualitas air baku dan kondisi fasilitas yang tersedia. Dalam tabel 3 berikut ditampilkan kontaminan yang umum ditemukan dalam air limbah serta sistem pengolahan yang sesuai untuk menghilangkannya.
8
Tabel 1.3 : Jenis Kontaminan & Proses Pengolahan Limbah
KONTAMINAN SISTEM PENGOLAHAN KLASIFIKASI
Padatan Tersuspensi
Screening dan communition F Sedimentasi F Flotasi F Filtrasi F Koagulasi/sedimentasi K/F Land treatment F Biodegradable Organics Lumpur aktif B Trickling filters B Rotating biological contactors B Aerated lagoons (kolam aerasi) B Saringan pasir F/B Land treatment B/K/F Pathogens Khlorinasi K Ozonisasi K Land treatment F Nitrogen
Suspended-growth nitrification and denitrification
B
Fixed-film nitrification and denitrification B Ammonia stripping K/F Ion Exchange K Breakpoint khlorinasi K Land treatment B/K/F Phospor
Koagulasi garam logam/ sedimentasi
K/F
Koagulasi kapur/sedimentasi K/F Biological/ Chemical phosphorus
removal B/K Land treatment K/F Refractory Organics Adsorpsi karbon F Tertiary ozonation K Sistem land treatment F
Logam Berat Pengendapan kimia K Ion Exchange K Land treatment F Padatan Inorganik Terlarut Ion Exchange K Reverse Osmosis F Elektrodialisis K Keterangan : B = Biologi, K = Kimia, F = Fisika
9
1.2. Green Industry
Pembangunan industri telah berdampak positif terhadap pembangunan nasional, namun sektor industri juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Dari skala makro, pembangunan industri ini menyebabkan ketimpangan dan tergesernya lahan pertanian, hingga eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan sehingga menyebabkan investor enggan berinvestasi. Ketimpangan ini terlihat dari mayoritas kawasan industri yang terlampau besar berkembang di Pulau Jawa. Sebagai contoh beralihnya lahan pertanian bisa dilihat dari kota Karawang yang awalnya lumbung beras saat ini menjadi kawasan industry. Sedangkan dari skala mikro, pembangunan sektor industri ini menyebabkan degradasi kualitas lingkungan sebagai akibat pemanfaatan sumber daya yang tidak efisien dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri. Apalagi dengan kondisi semakin terbatasnya sumber daya alam terutama sumber daya alam tidak terbarukan, krisis energi dan menurunnya daya dukung lingkungan semakin terasa akibatnya.
Upaya pengendalian pencemaran di Indonesia saat ini mengalami banyak kemajuan. Berbagai teknologi pengelolaan lingkungan dan pengolahan limbah telah berhasil dikembangkan, namun masih ada sebagian dari penghasil bahan pencemar masih belum melakukan pengolahan terhadap limbahnya karena adanya berbagai kendala antara lain kurangnya kesadaran bahwa pengelolaan limbah merupakan investasi jangka panjang yang harus
10 dilakukan, kurangnya informasi teknologi IPAL yang efektif dan efisien serta kurangnya belum semua industri memiliki tenaga ahli yang mampu untuk melakukan pengelolaan limbahnya.
Akhir-akhir ini kerisauan masyarakat akibat pencemaran lingkungan telah mencapai tingkat yang mencekam. Banyak ahli berdiskusi tentang hal tersebut, namun permasalahan masih terus berlangsung. Kerisauan akan makin bertambah jika penanganan permasalahan tidak kunjung selesai meskipun berbagai proyek penanggulangan telah menghabiskan dana milyaran rupiah. Hal-hal seperti ini akan menyulut ke persoalan sosial yang rumit antara penghasil limbah, masyarakat yang terkena dampak dan para pihak yang telah memberikan proyek penanggulangan, apalagi jika dana diambil dari dana masyarakat/ pemerintah.
Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, maka pemerintah juga telah mengambil berbagai langkah dan program kerja serta pemberian berbagai penghargaan bagi para pengusaha yang telah melakukan pengelolaan lingkungannya dengan baik. Salah satunya adalah dengan memberikan penghargaan industri hijau, yang diharapkan dapat lebih memotivasi perusahaan industri untuk meningkatkan kompetensinya sesuai dengan kriteria industri hijau.
Industri hijau adalah industri berwawasan lingkungan yang
menyelaraskan pertumbuhan mengutamakan efisiensi dan
11 masyarakat dengan kelestarian lingkungan hidup. Program penganugerahan penghargaan industry hijau bertujuan mendorong kepedulian perusahaan industri dalam melakukan proses produksi yang ramah lingkungan dalam rangka mewujudkan industri hijau. Penganugerahan penghargaan industri hijau kepada perusahaan industri dilakukan melalui tahap seleksi dan penilaian. Kriteria penilaian penghargaan industri hijau yang tercantum dalam Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 151/BPKIMI/PER/7/2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 48/BPKIMI/PER/3/2012.
Penghargaan Industri Hijau merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada perusahaan industri yang telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara, memberi manfaat pada masyarakat dan ikut berperan serta dalam menjaga kelestarian fungsi lingkungan melalui pemanfaatan sumber daya yang efisien
dan penerapan proses produksi yang ramah lingkungan.
Kementerian Perindustrian sebagai institusi pembina terus berupaya untuk mendorong terwujudnya industri hijau yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Agar Penghargaan Industri Hijau dapat diberikan kepada perusahaan industri yang tepat dan melalui proses penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, maka telah disusun Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau, yang menjadi acuan bagi semua pihak terkait sehingga memiliki pemahaman yang sama
12 tentang ketentuan, tata cara penilaian dan mekanismenya, sehingga proses penilaian dapat berjalan secara sistematis, konsisten, transparan, akuntabel, adil dan dapat dipertanggungjawabkan. Saat ini tuntutan industri berwawasan lingkungan menjadi isu penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta mengasilkan produk ramah lingkungan.
Kementerian Perindustrian sendiri secara rutin memberikan penghargaan industri hijau kepada perusahaan yang bisa menerapkan praktik industrialisasi ramah lingkungan seperti mengurangi emisi gas rumah kaca dan pengolahan limbah yang aman. Saat ini penerapan industri hijau masih bersifat sukarela. Namun pada akhirnya ketika seluruh infrastruktur pendukung industri hijau dan pelaku industri telah siap, maka standar industri hijau akan diberlakukan secara wajib.
1.3. Profil PT. Kawasaki Motor Indonesia
PT. Kawasaki Motor Indonesia didirikan pada tanggal 8 Pebruari 1994 sebagai perusahaan joint venture antara Kawasaki Heavy Industries, Ltd - Jepang dengan salah satu perusahaan di Indonesia yaitu PT. Sumber Selatan Nusa. Bisnis perusahaan bergerak di bidang kendaraan beroda dua dengan merek Kawasaki. PT. Kawasaki Motor Indonesia yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara memiliki dua kegiatan utama, yaitu merakit dan memproduksi komponen motor.
13 Di Asia Tenggara, Indonesia memiliki pasar yang bagus dalam pertumbuhan otomotif. Di kawasan ini pula Indonesia disebut Kawasaki memiliki pasar yang besar, bahkan sudah setengahnya untuk segment motor sport. Pertumbuhan pasar moge di Indonesia tidak bisa dibilang sedikit. Hal ini ditandai dari giatnya para produsen di pasar ini, seperti Ducati, Herley Davidson, Victory dan lainnya, termasuk Kawasaki yang telah meluncurkan beberapa jenis moge nya.
Data AISI mencatat produsen Kawasaki menyumbang kontribusi terbesar motor sport di tanah air sepanjang 2011 lalu. PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI) berhasil menjual 100.673 unit sepeda motor sepanjang tahun 2011 silam. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI) perolehan penjualan itu merupakan angka pertumbuhan terbesar yakni 15,71% jika disbanding total penjualan KMI pada tahun sebelumnya yang mencapai 87.004 unit.
Pertumbuhan penjualan sepeda motor Kawasaki ini jauh melampaui pertumbuhan pasar motor nasional, dimana Kawasaki menyumbangkan penjualan tertinggi motor sport di tanah air jika dilihat dari total penjualan sepeda motor yang tergabung dalam anggota AISI dengan pencapaian 8.043.535 unit di tahun 2011. Indikasi ini menunjukan pertumbuhan sebesar 8,7% dari penjualan tahun lalu 7.398.644 unit. Disebutkan dalam data AISI itu, bahwa
segmen pasar motor sport sebagai kontribusi terbesar
disumbangkan oleh Kawasaki tipe KLX 150 S series dengan angka penjualan sebanyak 30.009 unit, Kawaski Ninja 250 R sebanyak
14 12.876 unit serta Kawasaki Ninja 150 series yang terjual sebanyak 43.728 unit.
Gambar 1.2 : Kegiatan Produksi Motor di Kawasaki
Lokasi Pabrik Baru.
Melihat pertumbuhan industrinya begitu pesat dan tanggapan masyarakat Indonesia yang begitu antosius dengan produk-produk motor dari PT. Kawasaki maka PT. Kawasaki selalu menambah jumlah produksinya. Dengan kondisi demikian, maka lokasi pabrik yang berada di Jl. Perintis Kemerdekaan sudah tidak dapat lagi menampung kegiatan yang ada. Untuk mengatasi hal ini maka PT. Kawasaki membangun pabrik baru di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Lokasi ini sangat stategis sekali untuk pengembangan industry, karena mudah dijangkau dan
15 dekat dengan ibu kota maupun pangsa pasar terbesar motor Kawasaki. Secara detail lokasi pabrik baru tersebut sebagai berikut :
30 km dari Jakarta CBD (Central Business District)
35 km dari pelabuhan terbesar Indonesia Tanjung Priok.
55 km dari bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Gambar 1.3 : Peta Lokasi Kawasan Industri MM 2100, Cibitung.
1.3. Profil Kawasaan Industri MM 2100
Kawasan Industri MM2100 dimana lokasi pabrik baru PT. Kawasaki dibangun merupakan salah satu industry ternama dan terbesar di Indonesia. Kawasan ini dikembangkan oleh PT. Megalopolis Manunggal Industrial Development (MMID) pada tahun 1990 dan bekerja sama dengan dua perusahaan besar yaitu Marubeni Corporation of Japan dan Manunggal Group of Indonesia.
16 Kawasan Industri MM2100 memiliki luas area 805 Ha. Kawasan ini dibagi dalam tiga kelompok/phase, yaitu : Phase I: 240 ha and Phase II: 120 ha Sold Out and Phase III: 445 ha Now Selling. Pada awalnya kawasan ini ditempati oleh sekitar 170 perusaan dan terus berkembang hingga saat ini jumlah perusahaan yang berlokasi di sini mencapai sekitar 200 perusahaan.
17
18
Gambar 1.5 : Foto Kawasan Industri MM 2100.
Fasilitas di MM 2100.
Jalan
Kawasan Industri MM2100 dilengkapi dengan fasilitas jalan utama yang lebar dan lebar mencapai 41 m ̴ 50 m serta jalan secunder dengan lebar 18 m ̴ 20 m. Dengan sarana jalan yang lebar dan halus ini diharapkan akan memperlancar tarnsportasi di dalam kawasan.
19
Gambar 1.6 : Foto Sarana Jalan di MM 2100.
Sumber Listrik
Jaminan ketersediaan sumber energi yang merupakan kebutuhan pokok dalam sarana proses produksi disediakan oleh pengembang. Sumber listrik di kawasan ini disediakan oleh PT. Cikarang Listrindo yang merupakan perusahaan listrik ternama di Indonesia. Besarnya kebutuhan listrik di perusaan yang berlokasi di MM 2100 tidak dibatasi dan pihak penyedia telah siap untuk pengadaannya.
20
Gambar 1.7 : Foto Sarana Gardu Listrik MM 2100.
Sarana Telekomunikasi
Jaminan ketersediaan sarana telekomuniasi di Kawasan Industri MM 2100 disediakan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, dan di area ini telah disediakan sebanyak 10.000 line telepon yang siap digunakan. Hubungan telekomunikasi internasional secara langsung dan penyediaan data dilakukan bekerja sama dengan PT. Indosat, PT. NTT Indonesia dan Icon.
21
Gambar 1.8 : Foto Kantor Telkom di MM 2100.
Water Treatment dan Wastewater Treatment Plant
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pihak pengembang juga telah membangun sarana pengolahan air bersih untuk mensuplay kebutuhan air bersih di dalam kawasan. Dalam pengembangan kapasitas pengolahan air bersih ini telah dikembangkan dalam tiga tahap dengan kapasitas sebagai berikut :
Plant phase I & II, dengan kapasitas : 12,000 m3 /day. Plant Phase III, dengan kapasitas : 30,000 m3 /day.
Sedangkan untuk melindungi lingkungan sekitarnya agar tetap bersih dan terhindar dari resiko pencemaran, maka pihak pengembang juga menyediakan sarana pengolahan air limbah. Dengan tersedianya sarana ini, maka semua industri yang berlokasi di dalam kawasan ini diwajibkan untuk mengolah limbahnya di dalam instalasi pengolahan air limbah cair yang dikelola oleh pengembang. Proses pengolahan dengan menggunakan proses
22 biologi yang relative lebih aman terhadap lingkungan. Dalam pengembangan kapasitas pengolahan air limbah ini juga telah dikembangkan dalam tiga tahap dengan kapasitas sebagai berikut :
Plant phase I & II, dengan kapasitas : 10,800 m3 /day. Plant phase III, dengan kapasitas : 27,000 m3 /day.
Gambar 1.9 : Foto Wastewater Treatmant Plant MM 2100.
Apartemen
Kawasan Industri MM2100 merupakan kawasan industry yang telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, diantaranya adalah aparteman, kantor telekomonikasi, wastewater treatment plant dan water treatment plan. Apartemen yang ada terdiri dari 102 kamar dengan 3 tipe yang berbeda, yitu tipe A - studio, tipe B - 1 kamar, dan tipe C – 2 kamar. Di dalam nya juga dilengkapi dengan sarana kolam renang.
23