• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN PANTI REHABILITASI TUNA SUSILA KARYA WANITA DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE FUNGSIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN PANTI REHABILITASI TUNA SUSILA KARYA WANITA DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE FUNGSIONAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i PERANCANGAN PANTI REHABILITASI TUNA SUSILA KARYA WANITA

DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE FUNGSIONAL Anggi Putra, Elfida Agus, Hasan Basri

Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Jl.Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia

E-mail :anggiputra025@gmail.com, syntac.pratama@gmail.com,basri.hasan@gmail.com

Abstrak

Panti Rehabilitasi Tuna Susila Karya Wanita merupakan sarana pelayanan rehabilitasi sosial yang memberikan pembinaan fisik, mental, sosial dan keterampilan bagi para wanita tuna susila. Prostitusi dan tuna susila yang tumbuh di lingkungan masyarakat semakin menjadi masalah yang kompleks. Perancangan panti Tuna susila karya wanita sebagai tempat pendidikan dan pelatihan berlokasi di daerah perbukitan Arosuka Kabupaten solok dengan luas 2,1 Ha, berada di ketinggian 1200 meter dari permukaan laut. Pada perancangan ini pemakaian tema Sustainable Fungsional dirasa cocok dengan kondisi lokasi pada perancangan ini. Tema Sustainable Fungsional bertujuan agar lokasi yang dirancang dapat dimasukan fungsi lainnya pada massa yang akan datang. Konsep utama Sustainable Fungsional dari perancangan terlihat pada penataan dan penyusunan massa bangunan, penyelesaian desain ruang terbuka sebagai taman serta desain fasade bangunan yang bisa mengikuti perkembangan zaman.

Kata Kunci :Rehabilitasi, Sustainable Fungsional, Prostitusi, sosial, pembinaan fisik.

TUNA SUSILA REHABILITATION DESIGN TO PROSTITUTION ACT APPROACH TO SUSTAINABLE FUNCTIONAL

Anggi Putra, Elfida Agus, Hasan Basri

Department of Architecture, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University Jl.Sumatra, Ulak Karang, Padang, 25133, Indonesia

E-mail :anggiputra025@gmail.com, syntac.pratama@gmail.com,basri.hasan@gmail.com

Abstract

Rehabilitation prostitutes Women work an orphanage which has the task to provide social rehabilitation services include the development of physical, mental, social and skills for the prostitutes. Prostitution grow and develop in society is an issue that is very complex and complicated of the problems of human life. Design the rehabilitation prostitutes women work as a place of education and training located in Arosuka hills in Solok district with an area of 2.1 ha, located at an altitude of 1200 meters above sea level. In designing the theme Sustainable usage of Functional deemed suitable to the site conditions in this design. Functional Sustainable theme aims to locations that are designed other functions can be entered on the mass to come. The main concept of Sustainable Functional design seen in structuring and preparation of building mass, the completion of the design of open space as a garden and design building facade can keep abreast of the times.

(2)

1 PENDAHULUAN

Keberadaan WTS sering menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Stigma negatif melekat erat pada diri seorang WTS. Masyarakat menilai WTS sebagai orang yang tidak bermoral, karena menjajakan tubuhnya demi mendapatkan materil. Penolakan atau sikap negatif masyarakat serta label-label negatif yang dilekatkan masyarakat pada WTS ini dapat menimbulkan efek Self-Fulfilling Phrophecy yang mengakibatkan WTS mengalami penurunan identitas, makin menarik diri, dan mengalami berbagai hambatan dalam penyesuaian sosial dan pengembangan diri.

Dari analisa tersebut muncul gagasan/ ide untuk merealisasikan sebuah sarana dan prasarana pendukung kegiatan sosial bagi wanita tuna susila sehingga dapat mendorong peningkatan nilai ekonomis serta perlindungan terhadap wanita.

METODOLOGI

Penyusunan Tugas Akhir ini dengan Judul “Perancangan Panti Rehabilitasi Tuna Susila Karya Wanita ”dilakukan dengan beberapa macam pendekatan berupa proses pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh data yang akurat, maka perlu dilakukan beberapa langkah – langkah berikut:

1. Menentukan Judul Tugas Akhir

Penentuan judul yang sesuai dengan gagasan dan ide yang dikemukakan, dimana meliputi nama proyek serta lokasi yang akan di tempati.

2. Mengumpulkan Data a) Wawancara

Melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait. b) Studi Banding

Dengan mencari informasi beberapa project atau bangunan yang berkait dengan perancangan, lalu melakukan perbandingan terhadap segi arsitektural yang di rancang untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan desain dengan melakukan pengamatan langsung.

c) Studi Literatur

Mengmpulkan semua referensi dan data-data yang terkait dengan perancangan, dimana nantinya studi literature akan menjadi arahan dan pemandu dalam merancang.

d) Studi Standarisasi

Mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan yang direncanakan untuk melengkapi data masukan dalam proses perencanaan dan perancangan. e) Studi Lokasi

Dengan melakukan studi Lokasi pada site yang telah dipilih guna mengenali karakter site yang

(3)

2 menyangkut batasan, kendala dan

potensi yang ada. 3. Menganalisa Data:

Proses ini dilakukan dengan pembahasan dan observasi berdasarkan data real yang diperoleh untuk ditindak lanjuti dalam proses pemecahan permasalahan

4. Konsep dan Proses Desain

Pada tahap inilah pemikiran terhadap pemecahan masalah yang akan diaplikasikan dalam perancangan. Proses ini terbagi atas tiga bagian yaitu : Konsep makro merupakan analisa dari segi kawasan, messo ke site,,dan Mikro ke bangunan yang terbagi menjadi konsep tapak dan konsep desain bentuk.

HASIL DAN PEMBAHASAN Data dan analisa

1. Posisi Site

Sesuai dengan rencana pemerintah daerah Kabupaten solok, Panti rehabilitasi tuna susila karya wanita Akan di relokasikan dari daerah sukarami kabupaten solok ke arosuka kabupaten solok di karenakan site sebelum nya akan di gunakan sebagai pusat perkantoran dan rumah sakit sukarami.di sekitar site aro suka yang akan di rencanakan panti rehabilitasi tuna susila berbentuk kontur,mimiliki tingkat kontur landai dan view yang di dapat cukup bagus jika di bangun sebuah panti rehabilitasi tuna susila.

2. Luasan Site

Lokasi Perencanaan berada di Jalan Arosuka Kabupaten Solok Kecamatan Gunung Talang ± 2.1 Ha, direncana pembangunan panti rehabilitasi tuna susila.

3. Batasan site

Gambar 1 : Foto Udara Sumber : Google/map, Tahun 2014 A. Sebelah Utara berbatasan

dengan : Perumahan kayuaro garden

B. Sebelah Selatan berbatasan dengan : gunung talang C. Sebelah Barat berbatasan

dengan : Persawahan D. Sebelah Timur berbatasan

dengan : semak

Arahan Indikasi Peraturan Zonasi untuk Panti Sosial yang tertuang dalam RTRW Kab. Solok.

Kabupaten solok termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat. Guna melindungi hak wanita dan perlinudngan terhadap wanita maka di perlukan sebuah tempat penampungan dan pusat pendidikan khusus wanita penyandang tuna susila agar dapat

(4)

3 meninggikan derajat seorang wanita dan

mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa bersosialisasi terhadap masyarakat pada umum nya,Adapun indikasi peraturan zonasi untuk kawasan panti sosial, meliputi;

a. Pemanfaatan ruang untuk panti sosial tanpa mengubah bentang alam. b. Pendirian bangunan dibatasi hanya

untuk menunjang kegiatan panti sosial.

c. Memelihara kelestarian lingkungan sekitar kawasan panti.

Jumlah kebutuhan ruang untuk Panti sosial Kawasan arosuka kabupaten solok lebih kurang 2,1 Ha. Direncanakan akan dibangun panti rehabilitasi tuna susila. 4. Analisa Tapak

a. Analisa Matahari Keuntungan

Saat matahari pagi site dilindungi oleh bukit sekitarnya, sedangkan sinar matahari pada siang hari sinarnya terlalu menyengat, dan sinar matahari sore saat terbenamnya matahari diujung perbukitan menjadi suatu pemandangan yang indah. b. Analisa Angin

Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00

Site berada dipuncak bukit, jadi Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Dipermukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar.

Angin darat menjadikan suana malam menjadi lebih dingin dikarenakan kawasan site berada diatas bukit.

Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 di daerah pesisir pantai, karena site berada jauh dari permukaan laut maka angin laut tidak terlalu berpengaruh pada site.

c. Analisa Vegetasi

Penghijauan pada kawasan ini sudah cukup baik, karena site berada dikawasan perbukitan, pohon-pohon, rumput liar tumbuh secara alami sehingga harus ditata kembali. d. Analisa Kontur

Dari data site yang ada, site terbagi 2 bagian, berkontur dan dengan tingkat kemiringan sedang kontur pada site berpotensi dalam mempengaruhi bentuk perletakkan massa bangunan pada site, dalam penganalisaan

(5)

4 kontur pada site dapat diterapkan

sistem cut and fill lahan, bangunan panggung, maupun bangunan zigzag mengikuti tingkat kecuraman kontur. e. Analisa Aksesibilitas/sirkulasi

Di dalam site memiliki 2 sirkulasi yaitu sirkulasi umum dan sirkulasi khusus, dimana untuk kendaraan umum diarahkan ke entrance atau area parkir yang disediakan, sehingga saat masuk kedalam site, kendaran berada pada 2 titik, seperti untuk pengunjung yang ingin menjenguk dan untuk jalur khusus kendaraan untuk pemasukan bahan makanan dan katering.

f. Analisa View

Lokasi ini sangat cocok untuk para penyandang tuna susilah,karena lokasi site sangat sejuk jauh dari keramaian dan sangat strategis dalam segi view di karenakan view di sekitar site merupakan perbukitan. g. Analisa Hujan

Keadaan tapak yang berkontur dan merupakan kawasan curah hujan yang cukup tinggi, maka untuk merespon lingkungan tapak ke bangunan, bisa dengan penerapan sistim perkerasan dengan menggunakan material yang bisa menyerapkan air kedalam tanah. Konsep Sustainable mengarahkan kepada kepedulian terhadap

lingkungan sekitar, sehingga tidak berdampak buruk terhadap lingkungan dan manusia.

h. Analisa Drainase

Drainase disepanjang jalan tidak dirubah, aliran drainase ini nantinya ditutupi oleh trotoar, pola aliran drainase tersebut mengikuti pola jalan yang ada.

5. Analisa Ruang Luar a. Orientasi bangunan

Mempertimbangkan arah view pada semua sisi site bagus. Orientasi bangunan mengacu kepada analisa view atau arah facade dari suatu bangunan. Dimana site berada pada lahan perbukitan landai, maka dimanfaatkan orientasi bangunannya kepemandangan lepas.

b. Pencapaian Dalam Site

Pencapaian langsung bisa digunakan, karena langsung pada area parkir, tidak ada lagi sirkulasi kendaraan, sehingga untuk menuju ruang dalam, pencapaian dapat dilakukan dengan jalan kaki, sehingga minimnya karbon dari kendaraan pada area bangunan, untuk menunjang pola pencapain, adanya vegetasi peneduh yang mengarah sirkulasi, sehingga karbon dapat diminimalisir oleh vegetasi tersebut.

(6)

5 Pencapaian tersamar dapat dipakai

atau bangunan yang terletak diantara bangunan lain.

c. Lansekap

Dari pernyataan teori lanskap Menurut ahli lanskap Amerika Norman K.Booth, dapat dianalisa site memiliki kontur, dengan tanah yang cenderung memiliki gelombang, namun penerapan sistim cut and fill dapat saja terjadi pada ruang-ruang tertentu seperti gundukan tanah untuk ruang public, sebagai elemen pelengkap lanskap. Selain itu pemakaian paving atau perkerasan juga menjadi elemen penunjang pada lanskap dimana pola pekerasan dapat menjadi media seni dan desain.

d. Penataan Parkir

tata parkir yang dapat diterapkan pada site, baik roda 4 maupun roda 2. Pertama, parkir 1 arah dengan kemiringan 90º terdapat taman pada tengah-tengah pola parkir. Kedua, pemakaian ruang untuk vegetasi pelindung memberikan kesan nyaman pada kendaraan, namun memakan lebih banyak ruang. Ketiga pola parkir 2 arah 90º, sangat nyaman untuk digunakan sebagai pola parkir kendaraan roda 2.

KONSEP PERENCANGAN a. Konsep Dasar Perancangan

Untuk menanggapi masalah kontur menggunakan sistim cut and fill dan menggunaan sistim bangunan panggung pada lahan. Fungsinya agar bangunan tidak mengalami perbedaan elevasi lantai, bangunan yang terletak pada lahan berkontur, maka penggunaan sistim cut and fill dan sistim bangunan panggung pada lahan menjadi solusi, agar bangunan menjadi lebih kokoh dan tercegah dari bahaya erosi lahan. Selain itu pemanfaatan pepohonan juga berpengaruh terhadap kontur dan ketahanan tanah.Sehingga tidak terjadi longsor atau erosi.

b. Konsep Filosofi

Menggunakan bentuk penggabungan konsep arsitektur kebudayaan setempat dan konsep arsitektur bangunan rumah minialis, maka menghasilkan bentuk pola lanskap massa bangunan yang memorable, sehingga tidak terkesan membosankan dan dapat menghasilkan nilai-nilai estetika pada massa bangunan dan unsur-unsur kebudayaan tersebut.

(7)

1

Gambar 3 : R.Belajar bentuk rumah panggung Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015

Gambar 2 :Blok plan

Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015

Gambar 3 : Asrama atap Gonjong Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015

(8)

7

Gambar 6 : aula,mushola,r.konseling r.asimilasi r.fitnes,r.isolasi awal Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015

Gambar 5 : Entrance

Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015 Gambar 4 : Perspektif Kawasan Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015

(9)

8

Gambar 9 :interior ruang santai dan aula

Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015

Gambar 8 : Lapangan volly dan taman Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015

Gambar 7 : Air mancur Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015

(10)

9 KESIMPULAN

Setelah dilakukan evaluasi baik itu konsep maupun disain yang dikaitkan dengan laporan perancangan dan gambar pra rencana, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:

a. Kawasan ini sangat berpotensi untuk perencanaan panti rehabilitasi tuna susila sebagai tempat rehabilitas para penyandang tuna susila agar dapat bekerja dengan layak dan bisa bersosialisasi ke masyarakat pada umum nya.

b. Perlu adanya penyusunan ruang kembali agar dapat memenuhi kebutuhan ruang sesuai fungsi dan kenyamanan (standart).

c. Potensi site sangat mendukung untuk masa rehabilitas para wanita penyandang tuna susila.

d. Faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi aktifitas wanita tuna susila dalam melakukan kegiatan pembelajaran keterampilan ketika dalam tahap rehabilitas selama masa kurungan.

e. Mengangkat tema “Sustainable Fungsional” diharapkan menjadi suatu inspirasi bagaimana cara membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis DK, 1996, Arsitektur, Bentuk, Ruang Dan Susunannya, Jakarta : Erlangga.

Neufert, Ernts, 2002, Data Arsitektur Edisi 33 jilid 1, Jakarta : Erlangga.

Neufert, Ernts, 2002, Data Arsitektur Edisi 33 jilid 2, Jakarta : Erlangga.

White, Edward T, 1985, Buku pedoman Konsep, Bandung : Intermedia.

Http://dhea.architect.blogspot.com/2013/0 3/arsitektur-berkelanjutan.html

Gambar

Gambar 3 : R.Belajar bentuk rumah panggung  Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015
Gambar 6 : aula,mushola,r.konseling r.asimilasi r.fitnes,r.isolasi awal  Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015
Gambar 9 :interior ruang santai dan aula  Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan golongan senyawa metabolit sekunder pada jaringan kayu batang tumbuhan paliasa (Kleinhovia hospita L.) dari ekstrak

Dari intepretasi memang diketahui bahwa tempat yang memiliki nilai porositas besar tersebut merupakan bright spot yang merupakan salah satu ciri-ciri adanya

Alur logik penyusunan kesesuaian lahan (FAO, 1976) Penilaian kesesuaian lahan dapat dilakukan dengan menggunakan hukum minimum yaitu membandingkan antara kualitas lahan

Setelah dilakukan analisa dan brainstorming bersama supervisi terkait, penyebab dominan dari rendahnya stok normal gudang pabrik adalah pengawasan dan kontrol yang rendah,

Kondisi yang ditemukan di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung mengenai komponen ini berupa ruangan yang kurang memadai baik untuk tidur

Metode dalam sistem pendukung pengambilan keputusan, peneliti menggunakan metode weight product, metode ini merupakan penentuan sebuah keputusan dengan cara perkalian untuk

Analisis Pengaruh Beban Ledakan Bom Terhadap Elemen Kolom Gedung; Wahyu Hartianto, 061910301116; 2011; 83 halaman; Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Apabila pelanggan tetap berkeberatan dengan tindakan penanganan yang ditawarkan, maka Kepala Divisi Pemasaran meminta pertimbangan Direktur untuk pengambilan