HUBUNGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN MANIS DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI HARJODOWO KECAMATAN
KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi ilmu Keperawatan
Diajukan oleh:
FAOZI ROIS A11300886
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, April 2017
Faozi Rois 1), Rina Saraswati, M.Kep.,Ns. 2); Tri Sumarsih, MNS.,Ns. 3)
HUBUNGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN MANIS DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI HARJODOWO KECAMATAN
KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN
ABSTRAK
Latar Belakang : Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 siswa di SD Negeri Harjodowo Kuwarasan Kebumen, diperoleh hasil 7 orang (70%) menderita karies gigi. Hal ini disebabkan karena mereka sering mengkonsumsi makanan manis secara berlebihan dan tidak sesuai petunjuk kesehatan.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara perilaku mengkonsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di SD Negeri Harjodowo Kuwarasan Kebumen tahun pelajaran 2017.
Metode : penelitian ini merupakan penelitian non-ekperimental dengan menggunakan pendekatan cross sectionaldengan desain deskripsi korelasi. Respondenya berjumlah 58 siswa, diambil dengan teknik Total sampling. Data dianalisis menggunakan rumus Kendall’s Tau.
Hasil penelitian : Perilaku anak usia sekolah di SD Negeri Harjodowo, Kuwarasan dalam mengkonsumsi makanan manis mayoritas kategorinya kurang baik (51%). Mayoritas mereka mngalami karies gigi sedang (karies profundi) (58%).
Kesimpulan : Ada hubungan signifikan perilaku mengkonsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di SD Negeri Harjodowo, Kuwarasan, Kebumen (p=0.045).
Rekomendasi : Peneliti lain diharapkan untuk dapat mengembangkan hasil temuan penelitian ini
Kata kunci : perilaku mengkonsumsi makanan manis, karies gigi, korelasi.
1)Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong 2)Pembimbing 1.
S1 PROGRAM OF NURSING DEPARTMENT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-thesis, April 2017
Faozi Rois 1), Rina Saraswati, M.Kep.,Ns. 2); Tri Sumarsih, MNS.,Ns. 3)
THE CORRELATION OF CONSUMING SWEET FOOD BEHAVIOR AND THE INCIDENCE OF DENTAL CARIES OF SCHOOL CHILDREN OF
STATE ELEMENTARY SCHOOL AT HARJODOWO KUWARASAN, KEBUMEN 2017
ABSTRACT
Background: Premilinary study on 10 students ofState Elementary School of Harjodowo Kuwarasan, Kebumen resulted that there were 7 students (70%) suffering from dental caries. This is because of consuming excessive sweet food withoutfollowing the health guidelines.
Objective: Determining the correlationofconsuming sweet food behaviorand the incidence of dental caries of schoolchildren of State Elementary School at Harjodowo, Kuwarasan, Kebumenin Harjodowo, Kuwarasan, Kebumen in 2017
Method: This Study is a non-experimental research using cross sectional approach with correlation description design. The respondents were 58 students, taken bytotal sampling technique. Data were analyzed using Kendall's Tau technique.
Result: Most of schoolchildren (51%) ofState Elementary School at Harjodowo are categorized to be fairlygood behavior in consuming sweet food. Most of them(58%) have moderate caries incidence (caries profundi).
Conclusion: There is a significant correlation ofconsuming sweet food behaviorand the incidence of dental caries of school children of State Elementary School at Harjodowo, Kuwarasan, Kebumen.
Recommendation: The findings of this study needs further deep research.
Keywords : Consuming sweet food behavior, dental caries, correlation.
1) Bachelor nursing student
2) First research consultant
MOTTO
Dunia bisa berubah karena ada tindakan
Hidup adalah perjuangan dan tantangan
dan pilihan, jangan pesimis jika kamu yakin jangan takut
Do not afraid!!!
KATA PERSEMBAHAN
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudan”
Q.S Al-Insyirah : 6
“Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba,
karena dengan mencoba disitulah kita menemukan dan membangun
kesempatan untuk berhasil”
Mario Teguh
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Orang tua tercinta, kakakku dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan, memberikan semangat, memotivasi, serta memberi dukungan moral, material serta spiritual.
2. Rina Saraswati, M.Kep.,Ns dan Tri Sumarsih, MNS.,Ns, dengan kesabaran dan bimbingan beliau penulis bisa menyelesaikan skrispsi ini.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul “HUBUNGAN PERILAKU MENGKONSUMSI
MAKANAN MANIS DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK
USIA SEKOLAH DI SD NEGERI HARJODOWO KUWARASAN”.
Proposal ini disusun dalam rangka untuk memenuhi sebagai persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Peneliti menyadari bahwa dalam proses pelaksanaan penyusunan proposal ini melibatkan banyak pihak, untuk itu perkenankan peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Herniyatun, M.Kep., Sp. Mat., selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M. Kep.Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Rina Saraswati, M. Kep.Ns selaku pembimbing pertama dalam penelitian. 4. Tri Sumarsih, MNS. Ns selaku pembimbing kedua dalam penelitian. 5. Seluruh Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong, yang telah banyak
memberikan pengetahuan kepada penulis.
6. Tugio, S. Pd SD selaku Kepala Sekolah SD N Harjodowo yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Teman teman S1 Keperawatan angkatan 2013 STIKES Muhammadiyah Gombong.
8. Siswa siswi SD Negeri Harjodowo Kuwarasan Kebumen
Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya serta dibidang kesehatan pada khususnya. Amiin.
Gombong, Juni 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN ...ii
HALAMAN PENGESAHAN. ...iii
HALAMAN PERNYATAAN. ...iv
HALAMAN PLAGIARISME ...v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ...vi
HALAMAN ABSTRAK. ...vii
DAFTAR GAMBAR ...xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...xvii
1. Tinjauan tentang Karies Gigi ... 8
2. Tinjauan tentang Perilaku ... 16
3. Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis pada Anak Usia sekolah ... 17
4. Tinjauan tentang Anak Usia Sekolah ... 19
B. Kerangka Teori ... 21
C. Kerangka Konsep ... 22
D. Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Metode Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 23
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
D. Variabel Penelitian ... 25
F. Teknik Pengumpulan Data ... 27
G. Teknik Analisa Data ... 28
H. Instrumen yang Digunakan ... 30
I. Uji Validitas dan Relibiltas Kuesioner ... 30
J. Etika Penelitian ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. ... 34
1. Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis. ... 34
2. Kejadian Karies Gigi. ... 35
3. Hubungan Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis dengan Kejadian Karies Gigi. ... 35
B. Pembahasan. ... 1. Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis. ... 36
2. Kejadian Karies Gigi. ... 38
3. Hubungan Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis dengan Kejadian Karies Gigi. ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. ... 42
B. Saran. ... 42
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis b. Lembar Cheklist Observasi Karies Gigi
Lampiran 2. Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner Perilaku Lampiran 3. Hasil Analisis Univariat
Lampiran 4. Hasil Analisis Bivariat
Lampiran 5. Skoring Kuesioner Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan Karies Gigi
Lampiran 7. Data Induk Penelitian
Lampiran 8. Surat Ijin Studi Pendahuluan dari Stikes Muhammadiyah Gombong untuk Kepala Sekolah SD Negeri Harjodowo.
Lampiran 9. Surat Ijin Uji Validitas dari Stikes Muhammadiyah Gombong Lampiran 10. Surat ijin Penelitian dari Kesbangpol
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia sekolah biasanya sejak usia 6-12 tahun karena pada usia tersebut merupakan waktu dimana akan tumbuh gigi tetap. Pada anak usia 6-12 tahun diperlukan perawatan lebih intensif karena pada usia tersebut terjadi pergantian gigi dan tumbuhnya gigi baru. Usia sekolah merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Periode ini juga disebut sebagai periode kritis karena pada masa ini anak mulai mengembangkan kebiasaan yang biasanya cenderung menetap sampai dewasa (Haryanti, 2008). Usia sekolah merupakan salah satu tahapan kehidupan yang masihmengalami pertumbuhan. Pada usia tersebut aktifitas fisik meningkat, seperti bermaindan berolahraga, sehingga dibutuhkan asupan gizi yang tinggi agar kecukupan zatgizi dapat terpenuhi. Efek buruk dari seringnyamengkonsumsi makanan manis atau kariogenik yaitu terhadap kesehatan gigi. Halini disebabkan karena makanan kariogenik mempunyai kecenderungan melekat pada permukaan gigi. Bila ini sering terjadi maka dapat menyebabkan karies gigi (Haryanti, 2008).
Periode anak prasekolah adalah periode antara usia 3-6 tahun. Anak usia prasekolah rata-rata akan tumbuh 6,5 cm sampai 7,8 cm per tahun. Periode ini rata-rata anak berusia 3-6 tahun memiliki pertambahan berat sekitar 2,5 kg pertahun. Anak usiah prasekolah memberikan tampilan anak yang lebih kuat dan matang, rahang atas melebar selama masa prasekolah sebagai persiapan untuk kemunculan gigi permanen, kemunculan gigi permanen ini biasanya dimulai sekitar usia 6 tahun (Feigelman, 2007).
2
gangguan perkembangan, diare, demam berdarah dan gangguan termasuk karies gigi. Karies gigi adalah kerusakan jaringan karies gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroganisme yang ada dalam saliva (Irma, 2013).
Karies gigi ini banyak terjadi pada anak usia sekolah karena anak usia sekolah cenderung lebih menyukai makanan manis-manis yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa mulut adalah cermin dari kesehatan gigi karena banyak penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang dapat dilihat dalam mulut. Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan makanan manis dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makanan gula-gula dan jarang membersihkanya maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies (Machfoedz dan Zein, 2009)
Karies gigi merupakan penyakit mulut yang prevelansinya sangat tinggi tidak ada satu wilayah di dunia yang bebas dari karies gigi. Karies, gigi menyerang semua orang ,semua umur, baik laki-laki maupun perempuan semua suku, ras dan pada semua tingkatan status sosial. Survei World Healt Organization (WHO) tahun 2013 menyebutkan sebanyak 60-90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies gigi. Prevelansi karies gigi tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin, sedangkan terendah terdapat di Afrika. Selanjutnya menurut penelitian tahun 2013 di negara-negara Eropa, Amerika dan Asia ternyata 80-95% dari anak-anak usia 6-12 tahun terserang karies gigi (Maulani, 2014)
3
email gigi hingga detin atau tulang gigi. Karies gigi di Indonesia terjadi peningkatan, prevalensi terjadinya karies gigi pada penduduk Indonesia di bandingkan tahun 2007 lalu, yaitu dari 43,4% (2007) menjadi 53,2 (2013) yaitu kurang lebih di indonesia terdapat 93.998.727 jiwa yang mederita karies gigi (Riskesdas, 2013)
Prevalensi untuk karies gigi berdasarkan provinsi terlihat bahwa hampir semua provinsi di Indonesia mengalami kenaikan karies dari tahun 2007 ke tahun 2013, Maluku Utara, Papua Barat, Jogjakarta, sedangkan di provinsi Jawa tengah pravalensi rata-rata 67,8% dengan prevalensi tertinggi adalah di Semarang kota sebanyak 73,0% serta Kabupaten Semarang yaitu 71,6%. Selanjutnya proporsi perilaku mengkonsumsi makanan manis setiap hari di semua Kabupaten di provinsi Jawa Tengah di atas 80% sementara perilaku mengkonsumsi makanan manis yang jarang dilakukan 4,8% sisanya sebanyak 95,2% memiliki perilaku mengkonsumsi makanan manis (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,2015) Selanjutnya data di Kabupaten Kebumen menunjukan kasus karies gigi pada tahun 2012 mencapai 4.265 kasus pada anak usia 6-12 tahun (Ernawati,2014).
Perilaku masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi makanan manis yang kurang baik tersebut seiring dengan prevalensi karies gigi yang masih tinggi di Indonesia, seperti yang telah disebutkan yaitu sebesar 70% pada tahun 2014. MenurutSumini, dkk (2014) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan bermakna secara statistik antara hubungan konsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak prasekolah di RA muslimat Psm Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan. Hal ini di dukung teori Florence Nightingale(1997), teori perilaku konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
4
hasil 7 orang diantaranya (70%) menderita karies gigi, sisanya yang 3 orang (30%) tidak menderita karies gigi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 7 orang siswa yang menderita karies gigi tersebut, ternyata mayoritas sering mengkonsumsi makanan manis secara berlebihan dan tidak sesuai petunjuk kesehatan, yaitu: 6 orang (85,71%) memakan permen dan kue yang mengandung gula pada saat pagi dan malam pada saat akan tidur, 5 orang (71,43%) sering memakan permen saat disekolah, 6 orang (85,71%) sering memakan jajanan yang mengandung gula, 5 orang (71,43%) memakan jajanan pada saat disekolah dan meminum susu pada saat akan tidur malam, dan 7 orang (100%) mengkonsumsi makanan manis. Berdasarkan fenomena di atas mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tentang hubungan antara perilaku mengkonsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di SD Negeri Harjodowo Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: apakah terdapat hubungan antara perilaku mengkonsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di SD Negeri Harjodowo Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen.
C. Tujuan Penelitian
Selaras dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku mengkonsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di SD Negeri Harjodowo Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen.
2. Tujuan Khusus
5
a. Mengetahui perilaku mengkonsumsi makanan manis pada anak usia sekolah di SD Negeri Harjodowo Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen Tahun ajaran 2017.
b. Mengetahui kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di SD Negeri Harjodowo Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen Tahun ajaran 2017.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi kontribusi literatur serta memperluas wawasan mengenai perilaku mengkonsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah
2. Manfaat praktisi
a. Bagi Institusi Pendidikan SD Negeri Harjodowo Kuwarasan
Sebagai bahan masukan bagi pihak guru SD Negeri Harjodowo Kuwarasan untuk lebih mengawasi serta berperan aktif terhadap siswa dalam perilaku mengkonsumsi makanan manis di SD Negeri Harjodowo Kuwarassan
b.Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mengurangi mengkonsumsi makanan manis
c. Bagi Peneliti
Memberi pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan penelitian khususnya hubungan perilaku mengkonsumsi makanan manis dengaan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah.
d. Bagi Puskesmas Kuwarasan
6
E. Keaslian Penelitian
1. Sumini, dkk (2014) dalam penelitianya berjudul “Hubungan konsumsi
makanan manis dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Prasekolah di TK B RA Muslimat PSM Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi
Kabupaten Magetan” metode penelitian menggunakan metode cross
sectional ini dilakukan pengamatan terhadap frequensi konsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi yang berjumlah 33 anak dengan teknik sampling jenuh dan menggunakan uji statistik Chi Square.Hasil penelitian didapatkan koefisien korelasi 0,609 dengan tingkat signifikasi 0,000 karena nilai p=0,000 <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya ada hubungan konsumsi makanan manis dengan kejadian karies gigi pada anak prasekolah di RA Muslimat Psm Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magentan. Persamaan penelitian yang dilakukan penulis lakukan dengan penelitian diatas adalah kesamaan tema tentang konsumsi makanan manis. Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian diatas adalah tempat, waktu, dan sampel penelitian.
2. Witasari, dkk (2014) dalam penelitianya berjudul “Hubungan antara Perilaku
Membersihkan Gigi dengan Kejadian karias Gigi di SMKN NU Ungaran.”
7
dengan penelitian diatas adalah kesamaan tema tentang perilaku. Perbedaan yang dilakukan penulis dengan penelitian diatas adalah tempat, waktu, dan sampel penelitian.
3.Ernawati, dkk (2011) “Hubungan Antara Perilaku Mengkonsumsi Makanan
Manis dan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies gigi pada Anak Tk Pertiwi 37 Gunung Pati.Metode penelitian menggunakan deskriptif korelation,dengan pendekatan cross setional.Penelitian ini besarnya populasi (N) adalah 47 siswa.Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang anaknya terdaftar sebagai murid di TK Pertiwi 37 Gunung Pati.metode pengambilan sampel menggunakan populasi, alat pengukuran perilaku konsumsi makanan manis dan perilaku gosok gigi menggunakan kuosioner.Sedangkan pengukuran karies gigi menggunakan lembar observasi.Data analisis secara univariat, bivariat ( korelasi pearson product moment).Berdasar hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji Chi square sebesar 7,284 untuk perilaku konsumsi makanan manis terhadap kejadian karies gigi statistikmenunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal (asymp.sig
atau p value = 0,007 dan 0,007> α = 0,05). Sedangkan hasil uji analisis untuk perilaku gosok gigi terhadap kejadian karies gigi uji Chi squaresebesar 11,9020(asymp.sig atau p value = 0,001 dan 0,001> α = 0,05)
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, (2013). Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S, (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S, (2009). Sikap Manusia , Teori Pengukuranya, Penerbit : Pustaka Pelajar, Jakarta.
Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.(2015). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta: Kementrian kesehatan Republik Indonesia
Cakrawati, D. (2012). Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Bandung:Alfabeta
C.Hanny, W. (2010). Bahan Tambahan Pangan pemanis. Perpustakaan Nasional: IPB Taman Kencana Bogor
Dorland, W, M. (2010). Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC
Ernawti, dkk.(2011). Hubungan antara Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis dan Perilaku menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak TK Pertiwi 37 Gunung Pati. Universitas Diponegoro Semarang
Hollins, C. (2012) Leviso’s Texbook for Dental Nurse. (10th Edition). Oxford: Willey-Blackwell
Hurlock, E. B. 2009. Psikolog Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (5th ed). Erlangga. Yogyakarta
Ircham , (2009). Penyakit-Penyakit Gigi dan Mulut Pencegahan dan Perawatanya. Liberty. Yogyakarta
Kidd dan Bechal. (2013). Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulanganya. Jakarta: EGC
Maulani, C. (2014). Kiat Merawat Gigi Anak Panduan Orang Tua dalam Merawat dan Menjaga Kesehatan Gigi Bagi Anak-Anaknya. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Polit, D, F., & Beck, C, T. (2007). Nursing Research: The Content Validity Index. Philadelpia: Lippincot.
Patmonodewo, (2007). Menerobos Dunia Anak. Bandung: Tarsitol
Pratiwi, D. (2009). Gigi Sehat dan Cantik. PT Kompas Medha Nusantara Jakarta.
Sumini dan Devi (2014). Hubungan Konsumsi Makanan Manis Dengan Kejadian Karies Gigi(Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No 2 Agustus-Januari 2014: 20-27)
Sumawinata. (2008). Cara Pemeliharaan Kesehatan Gigi Bagi Murid-murid SD.
Sugiyantoro. (2009). Skripsi. Hubungan Pendidikan Menyikat Gigi Dengan Tingkat Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa-Siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Imam Bukhari. Bandung: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas padjadjaran.
Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sutanto, (2009). Menuju Gigi dan Mulut Sehat, Pencegahan dan Pemeliharaan. Medan: USU Press
Suwelo. (2007). Karies Gigi pada Anak. Jakarta : EGC
Syarifudin, (2009) Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS Disertai Contoh Kasus Penelitian TA. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
Srigupta. (2009). Karies Gigi. Jakarta: Hipocrates
Witasari, dkk. (2014) Hubungan antara Perilaku Membersihkan gigi dengan Kejadian karies Gigi di SMKN NU Ugaran Tipe 2 (Jurnal penelitian Sains &Teknologi Vol. 10 No:130-138, Zahtamal.
Lampiran 1. Instrumen Peneliti
a. Kuesioner Perilakumengkonsumsi makanan manis KUESIONER
PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN MANIS
Identitas Responden
Jawab/tanggapi pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, dengan tanda “ ” pada kolom jawaban yang kamu pilih!
Keterang 1. Saya mengkonsumsi makanan manis
(permen, cokelat) sebelum tidur 2. Saya mengkonsumsi makanan manis
(permen, coklat, susu)sebelum berangkat ke sekolah
3. Saya minum susu (manis) sebelum berangkat ke sekolah
4. Saya minum susu (manis) sebelum tidur malam
No Pernyataan
Jawaban
selalu sering jarang Tidak pernah 5. Saya memakan permen disaat istirahat
sekolah
6. Saya memakan kue-kue yang mengandung gula (manis) 7. Saya memakan coklat yang
mengandung gula (manis) 8.. Saya memakan permen yang
mengandung gula (manis) 9. Saya memamakan roti yang
mengandung gula (manis) 10. Saya meminum-minuman yang
mengandung gula
11. Mengkonsumsi makana manis (permen, cokelat) dimalam hari.
12. Mengkonsumsi makanan manis
(permen, coklat, kue-kue) pada saat sore hari.
13. Mengkonsumsi makanan manis (permen, coklat) pada siang hari 14. Mengkonsumsi makanan manis
(permen, coklat) pada saat jam istirahat sekolah
1 4 1 4 1 4
HASIL UJI VALIDITAS TIAP EXPERT (EXPERT1, EXPERT 11, EXPERT 111)
perilaku mengkonsumsi makanan manis
Hasil Uji Validitas
Responden Jawaban Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 30
2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 24
3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 33
4 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27
5 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 28
6 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 32
7 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 2 2 31
8 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 40
9 2 3 2 2 1 2 3 2 1 4 2 1 2 2 2 31
10 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 34
11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30
12 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 32
13 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 30
14 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 37
15 2 3 3 1 1 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 36
Reliability
Std. Deviation 5.991
Minimum 19
Maximum 47
Sum 1705
PERILAKU
Frequency Percent Valid Percent
26 7 12.7 12.7 29.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
buruk 4 7.3 7.3 9.1
cukup baik 22 40.0 40.0 49.1
kurang baik 28 50.9 50.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
KARIESGIGI
N Valid 55
Missing 0
KARIESGIGI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Karies Berat 8 14.5 14.5 14.5
Karies Ringan 12 21.8 21.8 36.4
Karies Sedang 32 58.2 58.2 94.5
Tidak Karies 3 5.5 5.5 100.0
Total 55 100.0 100.0
Correlations
PERILAKU KODEGIGI
Kendall's tau_b PERILAKU Correlation Coefficient 1.000 -.217
Sig. (2-tailed) . .045
N 55 55
KODEGIGI Correlation Coefficient -.217 1.000
Sig. (2-tailed) .045 .
40 Karies Ringan
41 Karies Sedang
42 Karies Ringan
43 Karies Sedang
44 Karies Ringan
45 Karies Sedang
46 Karies Sedang
47 Karies Sedang
48 Karies Sedang
49 Karies Sedang
50 Karies Sedang
51 Karies Sedang
52 Karies Berat
53 Karies Sedang
54 Karies Sedang
Reliability
Std. Deviation 5.991
Minimum 19
Maximum 47
Sum 1705
PERILAKU
Frequency Percent Valid Percent
26 7 12.7 12.7 29.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
buruk 4 7.3 7.3 9.1
cukup baik 22 40.0 40.0 49.1
kurang baik 28 50.9 50.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
KARIESGIGI
N Valid 55
Missing 0
KARIESGIGI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Karies Berat 8 14.5 14.5 14.5
Karies Ringan 12 21.8 21.8 36.4
Karies Sedang 32 58.2 58.2 94.5
Tidak Karies 3 5.5 5.5 100.0
Total 55 100.0 100.0
Correlations
PERILAKU KODEGIGI
Kendall's tau_b PERILAKU Correlation Coefficient 1.000 -.217
Sig. (2-tailed) . .045
N 55 55
KODEGIGI Correlation Coefficient -.217 1.000
Sig. (2-tailed) .045 .
40 Karies Ringan
41 Karies Sedang
42 Karies Ringan
43 Karies Sedang
44 Karies Ringan
45 Karies Sedang
46 Karies Sedang
47 Karies Sedang
48 Karies Sedang
49 Karies Sedang
50 Karies Sedang
51 Karies Sedang
52 Karies Berat
53 Karies Sedang
54 Karies Sedang
Nomor Nomor
Responden Butir kuesioner