• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SADEWA RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SADEWA RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG - Elib Repository"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

`

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SADEWA RSJ PROF. DR. SOEROJO

MAGELANG

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Disusun Oleh :

DESTY KUSUMASTUTI, S. Kep A31600884

PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

i `

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SADEWA RSJ PROF. DR. SOEROJO

MAGELANG

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

Disusun Oleh :

DESTY KUSUMASTUTI, S. Kep A31600884

PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(3)

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk saya nyatakan dengan benar.

Nama : Desty Kusumastuti, S.Kep NIM : A31600884

Tanda Tangan :

(4)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SADEWA RSJ PROF. DR. SOEROJO

MAGELANG

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi syarat Untuk diujikan pada tanggal 18 Agustus 2017

Pembimbing

(Ike Mardiati Agustin, M.Kep.,Sp.Kep.J.)

Mengetahui, Ketua Program Studi STIKES Muhammadiyah Gombong

(5)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh : Nama : Desty Kusumastuti, S. Kep. NIM : A31600884

Program Studi : Profesi Ners

Judul KIA-N : Analisis Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Resiko Perilaku Kekerasan Di Wisma Sadewa Rsj Prof. Dr. Soerojo Magelang

Telah berhasil dipertahankan di depan Dewan Penguji dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ners Program Studi Ners Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong.

DEWAN PENGUJI

Penguji 1 : Tri Sumarsih,MNS

(………)

Penguji 2 : Ike Mardiati Agustin, M.Kep.,Sp.Kep.J

(………..)

(6)

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Desty Kusumastuti, S.Kep NIM : A31600884

Program Studi : Profesi Ners

Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Exclusive Royalty-free right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SADEWA RSJ PROF. DR. SOEROJO

MAGELANG”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas royalti roneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Gombong, Kebumen Pada tanggal :

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah akhir ners dengan judul “ Analisis Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Resiko Perilaku Kekerasan Di Wisma Sadewa Rsj Prof. Dr. Soerojo Magelang”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan karya ilmiah akhir ners ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Hj. Herniyatun, M.Kep.,Sp. Mat. selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Ike Mardiati Agustin, M.Kep., Sp.Kep.J., selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Perawat serta staf di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang terutama di wisma Sadewa yang telah memberikan informasi serta fasilitas demi kelancaran pembuatan karya ilmiah ini.

5. Pasien di wisma Sadewa RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang yang telah setuju menjadi klien dalam karya ilmiah ini.

6. Orang tua tercinta Bapak Marino dan Ibu Marsini yang tiada henti memanjatkan doa demi kelancaran tugas akhir ini.

7. Teman-teman satu angkatan Profesi Ners yang telah memeberikan semangat serta dukungan.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT. Akhir kata semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

(8)

vii Program Ners Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KIAN, Agustus 2017

Desty Kusumastuti1) Ike Mardiati A2)

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA SADEWA RSJ PROF. DR. SOEROJO

MAGELANG 58 halaman + 7 tabel + 2 gambar + 11 lampiran

ABSTRAK

Latar belakang : Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku agresif atau kekerasan yang ditunjukkan secara verbal, atau fisik keduanya kepada suatu objek, orang atau diri sendiri yang mengarah pada potensial untuk destruktif atau secara aktif menyebabkan kesakitan, bahaya dan penderitaan.

Tujuan Umum : mampu menganalisis asuhan keperawatan pada klien dengan masalah resiko perilaku kekerasan di Wisma Sadewa Rumah sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang.

Hasil Asuhan Keperawatan : pada ke lima pasien muncul masalah keperawatan utama resiko perilaku kekerasan dikarenakan ke 5 pasien menampakkan tanda-tanda yang mengarah ke perilaku kekerasan. Implementasi keperawatan yang sudah dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab marah, melakukan cara mengontrol marah dengan latihan nafas dalam dna mengucap istighfar, mengontrol marah dengan latihan pukul bantal, mengontrol marah dengan cara mengungkapkan secara verbal. Evaluasi pada kelima klien dengan resiko perilaku kekerasan yaitu klien mengalami penurunan tanda dan gejala perilaku kekerasan, tiga klien mampu mengontrol marah dengan latihan nafas dalam dan mengucam istighfar, serta mengontrol marah dengan pukul bantal, dua klien mampu mengontrol marah dengan latihan nafas dalam dan mengucap istighfar, latihan pukul bantal, dan mengontrol marah dengan mengungkapkan secara verbal. Rekomendasi : Pemberian latihan nafas dalam dengan mengucap istighfar mampu menurunkan rasa marah yang dirasakan oleh masing-masing klien.

Kata Kunci : strategi pelaksanaan, resiko perilaku kekerasan, skizofrenia 1) Mahasiswa Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong

(9)

viii Ners Nursing Program

Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong KIAN, Agustus 2017

Desty Kusumastuti1) Ike Mardiati A2)

AN ANALYSIS OF THE CARE OF NURSING INDIVIDUALS IN VIOLENCE IN THE RISK OF BEHAVIOR IN WISMA SADEWA

RSJ. PROF. DR. SOEROJO MAGELANG 58 pages + 7 tables + 2 figures + 11 appendices

ABSTRACT

Background : Violent behavior is a form of aggressive behavior or violence shown verbally, or physical them to an object, the or oneself that leads to potential for destructive of actively cause pain, danger, and suffering.

Objective : Able to analyze the care of nursing for client the issue of the risk of violent behavior in Wisma Sadewa mental hospital Prof. Dr. Soerojo Magelang The nursing care : On five patients into problems arise nursing main risk behavior into violence because 5 patients showing signs of leading to violence behavior. The implementation of nursing who has been done is to identify the causes of angry, do in a control angry with exercises breath and give istighfar, controls angry with exercises at a pillow, controls angry by way expressing verbally. Evaluation in fifth client with risk behavior namely clients violence decreased signs and symtoms of violent behavior, three clients able to control angry with breath in exercise and give istighfar, and control at angry with a pillow, two clients able to control angry with breath in exercise and give istighfar, exercise at a pillow, and controls angry with reveal in verbal.

Recomemendation : The provision of axercise his breath for with give istighfar to lower think angry felt by each clients.

Keywords : The imlementation of the strategy, The risk of violent behavior, Skizofrenia

1) Student Ners Profession Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

(11)

x

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN

A. Profil Lahan Praktik... 18

1. Visi dan Misi Rumah Sakit ... 18

2. Gambaran Wilayah Rumah Sakit dan Ruangan ... 19

3. Jumlah Kasus ... 19

4. Upaya Pelayanan dan Penanganan ... 20

B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan ... 20

1. Resume Asuhan Keperawatan pada Klien 1 ... 20

2. Resume Asuhan Keperawatan pada Klien 2 ... 25

3. Resume Asuhan Keperawatan pada Klien 3 ... 29

4. Resume Asuhan Keperawatan pada Klien 4 ... 34

5. Resume Asuhan Keperawatan pada Klien 5 ... 38

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Pasien ... 43

B. Analisis Masalah Keperawatan ... 45

C. Analisis Intervensi dan Implementasi Keperawatan ... 46

D. Analisis Evaluasi Keperawatan ... 48

F. Pembahasan ... 49

F. Inovasi Tindakan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Rentan Respon Marah

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tabel 4.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Rawat Tabel 4.6 : Analisis Masalah Keperawatan

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : Jurnal-jurnal resiko perilaku kekerasan

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan jiwa dengan jumlah paling banyak yang dialami oleh penduduk dunia adalah skizofrenia. Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, perilaku yang aneh dan terganggu (Videbeck, 2008). Data yang didapatkan dari WHO (2015) menunjukkan jumlah orang yang mengalami skizofrenia diseluruh dunia adalah 7 dari 1000 penduduk dunia yaitu sekitar 21 juta orang. Prevalensi masalah kesehatan jiwa mencapai 13% dari penyakit secara keseluruhan dan kemungkinan akan berkembang menjadi 25% ditahun 2030, gangguan jiwa juga berhubungan dengan bunuh diri, lebih dari 90% dari satu juta kasus bunuh diri setiap tahunnya akibat gangguan jiwa. Gangguan jiwa ditemukan di semua negara, terjadi pada semua tahap kehidupan, termasuk orang dewasa dan cenderung terjadi peningkatan gangguan jiwa. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) di Indonesia prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan adalah sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta orang. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti schizofrenia adalah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 orang. Kondisi diatas menggambarkan jumlah klien gangguan jiwa yang mengalami ketidakmampuan untuk terlibat dalam aktivitas oleh karena keterbatasan mental akibat gangguan jiwa berat yang akan mempengaruhi kualitas kehidupan penderitanya.

(16)

2

juta orang di Jawa Tengah mengalami gangguan mental emosional. Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realitas (halusinasi atau waham), afek tidak wajar, gangguan kognitif (tidak mampu berfikir abstrak) serta kesulitan melakukan akivitas sehari-hari. Gangguan kesehatan jiwa bukan penyebab utama kematian secara langsung, tetapi gangguan jiwa merupakan penyebab utama ketidakmampuan untuk terlibat dalam aktivitas karena gangguan fungsi mental yang terjadi pada kelompok usia paling produktif, yakni terjadi antara usia 15-44 tahun. Dampak sosial yang dapat terjadi yaitu berupa penolakan, pengucilan, dan diskriminasi. Begitu pula dampak ekonomi berupa hilangnya hari produktif untuk mencari nafkah bagi penderita maupun keluarga yang harus merawat (Keliat et al., 2011).

Ada beberapa tanda gejala pada klien skizofrenia, salah satu tanda gejala pada klien skizofrenia adalah perilaku kekerasan. Angka perilaku kekerasan cukup tinggi pada klien skizofrenia, penelitian yang dilakukan oleh Swanson pada tahun 2006 menunjukkan bahwa perilaku kekerasan yang dilakukan oleh klien skizofrenia adalah 19,1%, angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan angka perilaku kekerasan yang dilakukan oleh populasi pada umumnya di masyarakat. Angka perilaku kekerasan yang dilakukan oleh klien skizofrenia di Australia 36,85%, Kanada 32,61%, Jerman 16,06%, Italia 20,28%, Belanda 24,99%, Norwegia 22,37%, Swedia 42,90%, Amerika Serikat 31,92%, dan Inggris41,73%. Study dilakukan di berbagai setting mulai dari unit akut, unit forensik, dan pada bangsal dengan tipe yang berbeda-beda. Penelitian dilakukan dengan jumlah total 69.249 klien denganm rata-rata sampel 5819 klien.

(17)

3

ketidakmampuan dalam melakukan koping terhadap stres, ketidakpahaman terhadap situasi sosial, tidak mampu untuk mengidentifikasi stimulus yang dihadapi, dan tidak mampu mengontrol dorongan untuk melakukan perilaku kekerasan. Masyarakat juga menganggap bahwa klien gangguan jiwa berbahaya sehingga tidak mau mendekati klien gangguan jiwa yang pernah melakukan tindakan perilaku kekerasan. Stigma yang berkembang dimasyarakat dan penolakan terhadap orang dengan Skizofrenia dan gangguan mental lainnya justru menjadi penghalang dalam proses pemulihan, integrasi didalam masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup klien gangguan jiwa. Sehingga klien skizofrenia menjadi golongan yang helpless.

Upaya yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi perilaku kekerasan pada klien skizofrenia adalah dengan pemberian asuhan keperawatan. Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi perilaku kekerasan dilakukan dengan tiga cara berupa strategi preventif, strategi antisipasi, dan strategi pengekangan. Strategi preventif dilakukan sebagai upaya untuk mencegah perilaku kekerasan, strategi antisipasi dilakukan untuk mencegah terulangnya perilaku kekerasan, dan strategi pengekangan adalah strategi yang dilakukan pada fase akut gangguan jiwa. Tindakan keperawatan berupa tindakan keperawatan ners dan tindakan ners spesialis. Tindakan ners pada klien perilaku kekerasan berupa cara mengontrol marah dengan cara fisik, obat, sosial atau verbal, dan spiritual, dan Terapi Aktivitas Kelompok. Hasil penelitian pada penanganan klien perilaku kekerasan dengan tindakan ners yang dilakukan oleh Keliat & Akemat tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah lama rawat menurun menjadi 23 hari. Selain tindakan ners, penanganan tindakan keperawatan juga dapat diberikan tindakan keperawatan ners spesialis

(18)

4

sebanyak 164 dengan berbagai diagnosa. Jumlah pasien pada bulan Febuari 2017 yaitu 28 klien, tercatat jumlah klien halusinasi 12 pasien, resiko perilaku kekerasan 8 pasien, waham 4 pasien, isolasi sosial 2 pasien, harga diri rendah sebanyak 2 pasien. Peran perawat dalam membantu klien dengan riwayat perilaku kekerasan adalah dengan memberikan asuhan keperawatan perilaku kekerasan. Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerjasama antara perawat dengan klien, keluarga dan atau masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Keliat dkk, 2009).

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan masalah resiko perilaku kekerasan.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Penulis mampu menganalisis asuhan keperawatan pada klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan di Wisma Sadewa Rumah sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan karya tulis akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Penulis mampu memaparkan hasil pengkajian pada pasien dengan masalah resiko perilaku kekerasan.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan masalah resiko perilakau kekerasan.

c. Penulis mampu menyusun perencanaan keperawatan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan.

d. Penulis mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan masalah resiko perilaku kekerasan.

(19)

5

f. Penulis mampu memberikan inovasi pada tindakan yang diberikan pada pasien dengan masalah resiko perilaku kekerasan

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Keilmuan

a. Bagi institusi

Karya tulis akhir ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi instituti pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan khususnya pada mata ajar keperawatan jiwa dimasa yang akan datang.

b. Bagi mahasiswa keperawatan

Karya tulis akhir ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah resiko perilaku kekerasan.

c. Bagi penulis

Karya tulis akhir ini diharapkan dapat memperdalam ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan asuhan keperawatan yang dilakukan dari pengkajian hingga evaluasi.

2. Manfaat Aplikasi a. Rumah Sakit

Karya tulis akhir ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan dalam menentukkan kebijakan operasional, agar mutu pelayanan di Rumah Sakit Jiwa dapat ditingkatkan.

b. Perawat

Sebagai bahan masukan yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya jiwa pada klien dengan resiko perilaku kekerasan.

c. Klien dan Keluarga

(20)

6

3. Manfaat Metodologis

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI.2014. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta: Depkes RI.

Hamid, A.Y. 2008. Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Keliat, B.A.2010. Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:EGC Maramis, W.F. 2010. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga

University Press.

Stuart dan Laraia. 2008. Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 8th Edition. St Louis: Mosby

Stuart, G. W. dan Sundeen, S. J. 2010. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Sulastri. 2008. Manajemen Asuhan Keperawatan Jiwa Spesialis pada pasien Resiko Perilaku Kekerasan di Ruang Utari RSMM Bogor. Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia,

Depok

Sulistiyowati, D. 2015. Pengaruh Terapi Psikoreligi Terhadap Penurunan Perilaku Kekerasan pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No. 1

Videbeck, S.L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Alih bahasa: Renata Komalasari, Afrina Hany; editor edisi Bahasa indonesia, Pamilih Eko Karyuni. Jakarta: EGC.

World Health Organization. 2015. Investing in Mental Health. Geneva: WHO Yosep,I. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT. Refika Aditama

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Ruang Rawat : Wisma Sadewa Tanggal Rawat : 21 Maret 2017 Tanggal Pengkajian : 3 April 2017

1. Pengkajian

Klien sering mengamuk, berteriak-teriak, dan mengancam akan membunuh kakaknya.

c. Faktor predisposisi

Klien mempunyai riwayat gangguan jiwa sebelumnya, klien juga pernah dirawat di RSJ 2 kali. Klien mengatakan ingin ikut kakaknya bekerja namun tidak dibolehkan karena klien tidak bisa baca tulis. Klien mengamuk, berteriak-teriak, dan mengancam akan membunuh kakaknya. Klien juga merasa malu karena klien tidak bisa baca tulis, kontak mata kurang, klien menunduk saat berinteraksi..

d. Faktor presipitasi

(38)

e. Fokus Pengkajian

Klien memakai pakaian seperti pada umumnya, klien memakai pakaian dari RS. Kontak mata kurang, pandangan mata tajam, klien kooperatif. Aktivitas motorik, klien cenderung aktif, dan selalu melakukan kegiatan bersama teman-temannya. Pengkajian hubungan sosial, orang terdekat klien adalah ibu klien. Klien mengatakan senang berkumpul dan mengobrol dengan teman-teman yang lain.

2. Analisa Data

No. Tanggal Data Fokus Diagnosa

Keperawatan 1 3 April

2017

DS: klien mengatakan kesal karena tidak dibolehkan ikut kakaknya bekerja, klien mengatakan pernah mengamuk, berteriak-teriak, dan pernah mengancam akan membunuh kakaknya.

DO: tatapan mata tajam, klien tampak kesal.

Resiko perilaku kekerasan

(39)
(40)
(41)

Ruang Rawat : Wisma Sadewa Tanggal Rawat :15 Maret 2017 Tanggal Pengkajian : 5 April 2017

1. Pengkajian

Klien sering mengamuk, berteriak-teriak, dan memecahkan kaca. c. Faktor predisposisi

Klien mempunyai riwayat gangguan jiwa sebelumnya, klien sudah pernah dirawat satu kali di RSJ Magelang sebelumnya dengan riwayat halusinasi.Klien dirumah mengamuk, berteriak-teriak, dan memecahkan kaca.

d. Faktor presipitasi

Klien masuk ke RSJ magelang karena klien dirumah mengamuk, berteriak-teriak, dan memecahkan kaca. Klien mengatakan pada waktu dulu keluar dari RSJ klien tidak menjalani kontrol ulang.

(42)

berteriak-teriak, dan memecahkan kaca.

DO: klien tampak kesal, tatapan mata tajam. Kontak mata kurang.

(43)
(44)
(45)

Ruang Rawat : Wisma Sadewa Tanggal Rawat :10 Maret 2017 Tanggal Pengkajian : 23 Maret 2017

(46)

d. Faktor presipitasi

Klien masuk ke RSJ Magelang karena marah-marah, mengamuk, merusak tempat tidur, klien juga mudah marah. Klien juga sering berdiam diri tidak mau berinteraksi dengan orang lain, klien sulit untuk diajak berkomunikasi. Klien mengatakan malu karena belum bisa membantu orang tua, klien tampak menyendiri, klien tampak murung, kontak mata kurang, klien sering menunduk saat diajak berkomunikasi.

e. Fokus pengkajian

Cara berpakaian klien seperti pada umumnya, klien mengenaka pakaian yang disediaka dari RS. Klien kooperatif saat diajak berinteraksi, kontak mata kurang, klien sering menunduk, afek tumpul. Aktivitas motorik, klien terlihat lesu, klien cenderung diam dan menyendiri. Pengkajian hubungan sosial, orang terdekat bagi klien adalah orang tua. Klien mengatakan senang berkumpul dengan teman-temannya, namun klien lebih cenderung diam.

f. Analisa Data

No. Tanggal Data Fokus Diagnosa

Keperawatan 1 23 Maret

2017

DS: klien mengatakan dibawa ke RSJ karena dirumah marah-marah, mengamuk, merusak tempat tidur, klien juga mudah marah. Klien mengatakan pernah difitnah, klien mengatakan marah dan ingin mengamuk jika teringat hal tersebut. DO: klien tampak marah, tatapan mata tajam, kontak mata kurang.

(47)
(48)
(49)

Gambar

Gambar 2.2 : Pohon Masalah Perilaku kekerasan
Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian, dilakukan analisa lovastatin yang diproduksi oleh Monascus purpureus yang ditumbuhkan pada berbagai substrat yaitu jagung, kacang hijau, kacang kedelai,

Dalam tahap pertama arsitektur knowledge, tujuannya adalah mengevaluasi informasi / dokumen yang ada yang digunakan manusianya, aplikasi yang dibutuhkannya, orang

International Conference on Environment and Health, 22-23 May 2013, Soegijapranata Catholic University, Indonesia 41 BIFIDOBACTERIA.. BIFIDOBACTERIA AS POTENTIAL PR AS

[r]

Puji syukur kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Struktur Komik “Cemut, 5 Roti dan 2 Ikan”

pekerjaan. Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan. Jam kerja yang diusulkan untuk bekerja. Dan lain-lain yang harus dirinci. b) Dalam pelaksanaan kemajuan pekerjaan yang

L = beban hidup atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengannya. (

Setelah menganalisis data variabel kelompok acuan, kualitas, desain dan haga produk yang berhubungan dengan minat beli pada produk kerajinan gerabah, maka pihak manajemen