• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPS SD MELALUI MODEL ACTIVE LEARNING IN SCHOOL (ALiS) - Repository Universitas Ahmad Dahlan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPS SD MELALUI MODEL ACTIVE LEARNING IN SCHOOL (ALiS) - Repository Universitas Ahmad Dahlan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ii Judul

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

“Optimalisasi Active Learning dan Character Building dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”

Hak Cipta © Prodi PGSD dan Prodi BK FKIP UAD Cetakan Pertama, Maret 2016

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL: “Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Membangun Karakter Anak untuk menyongsong Generasi Emas Indonesia”

Tim Editor: Dr. Sutarno, M.Pd, dkk. – Yogyakarta: Prodi PGSD dan Prodi BK, Maret 2016 xii + 642 hlm; 20 x 28 mm

ISBN: 978-602-70296-8-2

Editor : Dr. Sutarno, M.Pd (UAD), Prof. Dr. Sukarno (UNTIDAR), Dra. S.T. Martaningsih, M.Pd (UAD)

Tata Aksara : fadilatama

Diterbitkan oleh:

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Bekerjasama dengan:

(2)

iii Prodi Pendidikan Guru SD dan Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Ahmad Dahlan

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga kegiatan Seminar Nasional tanggal 20 Maret 2016 dapat terselenggara, dan penyusunan prosid- ing dapat diselesaikan.

Prosiding ini disusun dalam rangka Seminar Dengan Tema “OptimalisasiActive Learning dan

Char-acter Building dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”, yang diselenggarakan oleh Program Studi PGSD, Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD, bekerjasama dengan Active Learning Facilitator Association (ALFA) Jateng – DIY.

Penerapan pembelajaran aktif diharapkan dapat menunjang optimalisasi kinerja guna pen- capaian tujuan pendidikan secara lebih efektif. Prosiding bertujuan untuk merekam/mendoku- mentasikan gagasan, wahana mengembangkan ilmu dan wawasan, membangun sinergi berba- gai pihak tentang implementasi pembelajaran aktif dan pendidikan karakter.

Terima kasih kepada Pimpinan UAD, para Pakar, Pembicara kunci, maupun pemakalah, penyunting makalah, panitia, dan seluruh pihak yang mendukung penyelenggaraan seminar serta terwujudnya prosiding ini.

Mohon maaf apabila ada kesalahan, kritik, dan saran membangun kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya.

Semoga bermanfaat. Wassalamu alaikum wr wb.

Yogyakarta, Maret 2016

(3)

iv

(4)

v Prodi Pendidikan Guru SD dan Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Ahmad Dahlan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... iii Makna dan Implikasi Masyarakat Ekonomi Asian Bagi Perberdayaan Bimbingan

dan Konseling Dalam Mengembangkan Karakter Konseli

Prof. Dr. Uman Suherman As., M.Pd ... 1 Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah dan Perguruan Tinggi

Melalui Pembelajaran Aktif

Sukarno ... 9 Softskills-Based Learning Process dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

Muqowim ... 18 Pengaruh Persepsi Tentang Pelaksanaan Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar IKIP PGRI Madiun

Sigit Ari Prabowo, Firdaus... 29 Urgensi Perencanaan Karir dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

Tyas Martika Anggriana, Asroful Kadafi, Rischa Pramudia Trisnani ... 35 Kurikulum Pendidikan Nasional: Menuju Pendidikankebhinekaan yang Multibudaya Endang Sri Maruti ... 39 Peduli Lingkungan Melalui Kontinuitas Pembiasaan Perilaku Buang Sampah

pada Tempatnya

Prima Suci Rohmadheny, Novian Yudiari ... 45 Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Membangun Karakter Siswa

Sekolah Menengah Pertama

Anita Dewi Astuti, Mahendra Dewi... 50 Mengintegrasikan Pembelajaran di Sekolah Dasar dengan Karakter Kelautan

untuk Mewujudkan Kawasan Minapolitan Halmahera Selatan

Ida Nurmila Isandespha, M.Pd ... 56 Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Seni Tari

Gusyanti ... 62 Pembelajaran Saintifik dan Konsep Penilaian Autentik pada Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Imam Mashud ... 65 Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca dengan Menggunakan Kartu Baca

di Kelas 3 SD Juara Yogyakarta

(5)

vi Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Dengan Media Cerita Seri Bergambar Pada

Siswa Kelas III SDN 2 Barenglor

Iisrohli Irawati, Tini, Nunik Kusmani ... 81 Pengaruh Model Collaborative Learning terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika dan Sikap Sosial Siswa Kelas V SD Jarakan Sewon Bantul

Eni Purwaaktari... 86 Perancangan Karakter Wayang Kulit Fisika Sebagai Media Pembelajaran Fisika

dalam Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Rita Nunung Tri Kusyanti... 95 Usaha Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif Guru untuk Berinovasi dengan TIK

Melalui Model Struktural

Degi Alrinda Agustina ... 102 Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa pada Siswa Sekolah Dasar

Dwi Sulistyowarni... 109 Implementasi Nilai-Nilai Karakter dengan Model Problem Based Learning

pada Pembelajaran Tematik Integratif

Yudi Permana ... 116 Penguatan Pendidikan Karakter di SD melalui Permainan Tradisional

Trisna Sukmayadi ... 123 Pendidikan Karakter Berbasis Permainan Tradisional Siswa Sekolah Dasar

di Sumenep Madura

M. Ridwan ... 131 Aplikasi Cyco (Cyber Counseling): Alternatif Model Konseling di Sekolah

Devita Ayu Mei Dina, Annisa Sofiana, Novia Wahyuningtyas, Caraka Putra Bhakti4 ... 136 Pembelajaran Berbasis Elektronik (E-Learning) sebagai Alternatif Strategi Pembelajaran Aktif dalam Mata Kuliah Ilmu Kewarganegaraan

Dikdik Baehaqi Arif, S.Pd., M.Pd... 141 Peran Pendidik Anak Usia Dini yang Kreatif sebagai Agent Of Change dalam Menghadapi Tantangan “MEA”

Maulida... 147 Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi UAD

melalui Model Pembelajaran Jigsaw Pada Mata Kuliah Biologi Dasar II

Trianik Widyaningrum ... 151 Pemanfaatan Metode Experiential Learning untuk Meningkatkan Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa dalam Belajar

Irvan Budhi Handaka, Nindiya Eka Safitri ... 157 Identifikasi Seni Budaya untuk Suplemen Pembelajaran Seni Bermuatan Lokal di SD

Sebagai Penguatan Karakter Diri

Sugeng Riyanto ... 165 Kegiatan Kemahasiswaan: Strategi untuk Meningkatkan Kompetensi Lulusan

di Perguruan Tinggi

Ariadi Nugraha, Sitti Ummi Novirizka Hasan, Fitria Nur Annisa ... 170 Cas Nuder dalam Active Learning untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS

Peserta Didik Sekolah Dasar

(6)

vii Integrasi Peran Orang Tua dalam Upaya Perbaikan Karakter untuk Anak Indonesia

Anik Oktavia Gesang dan M. Ragil Kurniawan... 178 Integrasi Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar

Rini Hariyani dan Hendro Widodo ... 183 Penerapan Metode Outdoor dalam Menulis Puisi Sederhana

Nova Permatasari, Hanum Hanifa Sukma ... 186 Penggunaan Permainan Throwing Sudoku untuk Pengenalan Konsep Bilangan

Anita Zulaihah, Asih Mardati... 190 Peran Guru SD dalam Membangun Karakter dan Kecakapan di Abad 21

Hengkang Bara Saputro, S.Pd., M.Pd. ... 195 Pengembangan Media Pembelajaran Tematik-Integratif pada Tema Menghargai Jasa

Pahlawan Berbasis Sosiokultural di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Serayu Yogyakarta Vera Yuli ErvIana, S.Pd, M.Pd... 201 Penggunaan Pendekatan Fungsional untuk Mendorong Mahasiswa Berpartisipasi

Secara Aktif Dalam Kelas Menyimak dan Berbicara

Astry Fajria... 208 Fungsi Foklore dalam Perspektif Pendidikan Multibudaya Sebagai Sarana Penanaman Toleransi Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran Seni dan Budaya

Iis Ani Safitri, Sularso, M.Sn... 212 Trik Pembelajaran Bangun Datar Segitiga Agar Tak Terlihat

Satrianawati, Sri Herwati ... 216 Kajian Bahan Informasi Bimbingan yang Terkandung di Dalam Serat Wedhatama

Sutarno ... 219 Identifikasi Permasalahan Guru di Indonesia dalam Menghadapi ASEAN

Economic Community (AEC)

Ika Maryani, Vrisca Damayanti... 226 Keefektifan Penggunaan Media Lagu Terhadap Nilai Karakter Kreatif

Pada Mata Pelajaran IPS untuk Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar Negeri Jigudan Pandak Bantul

Indah Perdana Sari ... 233 Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Pkn Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe

Make A Macth di Kelas IV SD Negeri Tambakroto

Muhamad Afandi, M.Pd ... 238 Pengembangan Bahan Ajarmultimedia Interaktif Ilmu Pengetahuan Alam (BAMI_IPA) Untuk Siswa Kelas V

Jupriyanto ... 244 Deskripsi Pemahaman Perkalian oleh Siswa Kelas II SD

Ayu Rizki, Devita Agustin, Ine Mariana, Helti Lygia Mampouw... 251 Deskripsi Pemecahan Masalah Persamaan Linear Dua Variabel oleh Siswa

SMP Berkemampuan Matematika Sedang Ditinjau dari Taksonomi Solo

Ilmi Yuslanti, Helti Lygia Mampouw ... 256 Implementasi Puzzle Gambar Tokoh Kartun dan Gambar-Gambar Terwarnai

untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa Kelas III SDN Maja Pada Materi Pecahan

(7)

viii Implementasi Strategi Hijahiwa pada Materi Pengukuran Waktu, Jarak dan Kecepatan

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Rancailat

Kuswanto, Agus Sumantri, Jamhari, Helti Lygia Mampouw ... 268 Kursi Lab Sebagai Media Sederhana Pembelajaran Aktifpada Perkuliahan

Mekanika Lanjut Materi Ajar Moving Coordinate Systems

Wahyu Hari Kristiyanto... 275 Pemahaman Siswa dalam Menyelesaikan Soal Volume Kubus dan Balok dengan Kubus Satuan pada Siswa Kelas V dan VI SD

Ariska Ade Nuansari, Ilmi Yuslanti, Rosa Anindya Puspita,

Novisita Ratu, Helti Ligiya Mampouw ... 279 Deskripsi Kesalahan Siswa Kelas II SD Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah 1 Sampai 10 Bernike Krisbudi Arti, Luri Ratnawati, Tiara Pola Wardhani,

Novisita Ratu, Helti Lygia Mampouw ... 289 Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 7e terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika Bagi Siswa Kelas X MIA SMA Kristen Satya Wacana Salatiga

Susi Susanti, Erlina Prihatnani, Novisita Ratu ... 294 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle (IOC)

Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Pelajaran 2015/2016

Dwi Indaryanti, Kriswandani, Erlina Prihatnani ... 307 Perbedaan Kecerdasan Spasial Antara Siswa Laki-Laki dan Siswa Perempuan

Pada Kelas X SMA Negeri 1 Salatiga

Kristina Handayani, Sutriyono, Erlina Prihatnani ... 315 Pengembangan Media Pembelajaran Matematika pada MaTeri Persamaan Kuadrat

Menggunakan Adobe Flash Cs6

Utomo, Sutriyono, Erlina Prihatnani ... 322 Bimbingan dan Konseling Berdimensi Multikultural-Profetik

Novia Nur Fadhila ... 333 Strategi Pembelajaran K-13 Melatih Critical Thinking

Rahmawati Khadijah Maro... 340 Mengembangkan Kecerdasan Musikal Siswa

Pratik Hari Yuwono ... 348 Peran Lingkungan Pendidikan untuk Peserta Didik

Tri Yuliansyah Bintaro... 354 Dinamika Pembaruan Pendidikan

Yudha Febrianta ... 364 Peran Konselor dalam Menyikapi Cyber Bulliying di Kalangan Siswa

Kade Sathya Gita Rismawan, Yogi Budi Hartanto, AmAlia Fitriana ... 373 Penguatan Nilai Karakter Pendidikan Melalui Internalisasi 7 Kebiasaan Efektif Covey

Guna Menghadapi Krisis Moral di Era MEA

Adji Prasetyo Wicaksono, Nurlaila Qadriah Yunan, Setyo Pranoto ... 381 Penerapan Layanan Bimbingan Klasikal dengan Metode Questions Students Have dan Active Knowledge Sharing Sebagai Upaya dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Siswa

(8)

ix Perwujudan Kinerja Konselor Profesional dalam Memberikan Layanan Konseling

pada Peserta Didik

Devy Probowati, Oksa Kartika De Hambri, Roiyan One Febriani ... 394 Pelatihan Efikasi Diri Islami untuk Menurunkan Kecemasan Lingkungan Baru

pada Siswa SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta

Ayu Rezki Utari... 400 Tantangan Konselor Terhadap Interaksi Budaya

Novia Damayanti... 405 Embedding the Character of Environmental Care to Elementary School Students

Through Familiarizing Clean Living In School

Sutji Wardhayani... 410 Forming Characters of Cooperation, Bravery, and Leadership Through Outbound Activity Membentuk Karakter Kerjasama, Keberanian dan Kepemimpinan Melalui Kegiatan Outbound Yuyarti

... 416 Penerapan Model Inkuiri Berbasis Lingkungan untuk Meningkatkan Kemampuan Menggali Sumber Bahan pada Mata Kuliah Pendidikan Keterampilan

Florentina Widihastrini ... 423 Pengaruh Aktivitas Mahasiswa dalam Perkuliahan Statistika Pendidikan

dengan Metode Mind Mapping Berbantuan SPSS terhadap Kemampuan Mengolah Data Trimurtini, Nursiwi Nugraheni, Sri Susilaningsih... 429 Upaya Peningkatan Ketrampilan Komunikasi Matematika dengan Mendayagunakan

Problem Based Learning pada Mahasiswa PGSD Unnes

Nursiwi Nugraheni ... 434 Upaya Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Matematika Melalui Pendayagunaan Open-Ended Problem pada Mahasiswa PGSD Unnes

Wahyuningsih ... 438 Peran Guru dalam Simbolisasi pada Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar

Imaludin Agus, Ayu Arfiana... 444 Higher Order Thinking Skills (HOTS) Mathematics untuk Mendukung Pembentukan

Karakter Siswa

Magdalena Wangge, Evvy Lusyana ... 450 Memfasilitasi Pembangunan Karakter Peserta Didik dengan Penerapan Activelearning

Tri Rahmah Silviani, Atik Lutfi Ulin Ni’mah... 457 Upaya Menciptakan Siswa Unggul dengan Pembelajaran Aktif dalam Menghadapi MEA Novika Sukmaningthias, Aida Rukmana Hadi ... 464 Pengembangan Profesionalitas Konselor untuk Menyiapkan Perencanaan Karir

Peserta Didik Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

Nindya Ayu Pristanti, Mia Audina Ananda, Aditya Tribana Wira ... 470 Pembelajaran Keterampilan Kerjasama Bagi Siswa Sekolah Dasar

Laila Nursafitri ... ... 478 Pemodelan pada Persamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan Pendekatan Iceberg

Untuk Siswa SMP

(9)

x Analisis Trend Penelitian Pendidikan Sains

Dadan Rosana ... 487 Pentingnya Character Building pada Pembelajaran untuk Meningkatkan Daya Saing

di Era M

Wita Setianingsih, Daru Retnowati ... 495 Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia

Galang Surya Gumilang, M.Pd ... 502 Pendidikan Berbasis Multi Budaya (Multicultural) sebagai Upaya Pengembangan

Rasa Nasionalisme Anak Sejak Usia Dini

Linda Dwiyanti, Anik Lestariningrum ... 508 Membangun Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SD Menggunakan Pendekatan

Pemecahan Masalah

Siti Nurjanah, Karlimah ... 515 Membangun Prestasi Diri Melalui Penulisan Puisi Religi Sebagai Upaya Menghadapi

Persaingan Bangsa di Era MEA

R. Yusuf Sidiq Budiawan ... 521 Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Permainan Tradisional

untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Tunagrahita Ringan

Asep Ardiyanto ... 526 Implementasi Permainan Tradisional dalam Membangun Pendidikan Karakter

Nur Azis Rohmansyah ... 535 Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar: Sebuah Kajian Awal

Mega Meilina Priyanti, Agus Kuncoro... 540

Implementasi Model Child Friendly School (CFS) dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

(Studi Kasus di SD Negeri Secang 1 Kabupaten Magelang)

Farikah ... 546 Model Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Pelatihan

dan Pendampingan PTK Berbasis Pembelajaran Aktif Bagi Guru Sekolah Menengah di kota Magelang

Sri Haryati ... 550 5 W + 1 H dalam Berbicara Sebuah Cermin Pribadi Dewasa Pembicara

Hari Wahyono... 559 Implementasi Pembelajaran IPS SD Melalui Model Active Learning In School (ALIS)

Muhamad Chamdani ... 564 Tv Commercial: Strategi Pembelajaran Aktif, Menyenangkan, dan Berkarakter

Fitri Puji Rahmawati ... 572 Pendekatan dan Strategi Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar

Minsih... 576 Pembelajaran Kimia Berorientasi Chemo-Entrepreneurship (CEP) untuk Membekali

Jiwa Enterpreneurship Mahasiswa

Sudarmin ... 582 Pengembangan Model Pembelajaran Sastra Indonesia Berbasis Pendidikan Karakter

di SMA – SMK Kabupaten Klaten

(10)

xi Implementing Social Culture Communication and The Role of Character Building

for Educating “Pancasila dan Kewarganegaraan” In Primary School Student

Yulia Palupi, M.Pd... 596 Evaluasi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Berdasarkan Prinsip

Good Governance di SD Negeri 4 Kaliaman Jepara

Novita Wijanarti, Slameto... 601 Inovasi Pembelajaran Bentuk Aljabar Menggunakan Alat Peraga Dedaunan

Gayuh, Helti Lygia Mampouw... 608 Membangun Karakter Melalui Sistem Penilaian

Aan Nurhasanah... 613 The Implementation of Active Learning Strategies in Non Formal Education

A Case Study in Dharma Wanita English Course Magelang Municipality

Sri Sarwanti... 619 Pengembangan Multimedia Macromedia Flash dengan Pendekatan Kontekstual

dan Keefektifannya Terhadap Rasa Percaya Diri Siswa

Syariful Fahmi ... 623 Diagnostik Kesulitan Belajar Sebagai Assesment Perencanaan Program BK di SD

Sofwan Adiputra... 633 Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa melalui Pendekatan Client Centered

(11)
(12)

564

Prosiding Seminar Nasional, “Optimalisasi Active Learning dan Character Building dalam Meningkatkan ....

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPS SD MELALUI MODEL

ACTIVE

LEARNING IN SCHOOL

(ALiS)

Muhamad Chamdani

PGSD FKIP UNS KAMPUS VI KEBUMEN email: muh.chamdani@yahoo.co.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan cara penggunaan model pembelaja- ran Active Learning in School dalam pembelajaran IPS SD, (2) membantu mahasiswa program S1 PGSD dalam menempuh skripsi, (3) membuat rancangan pembelajaran Active Learning in School dalam pembelajaran IPS SD.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek pe- nelitian siswa kelas IV SD 1 kalirancang 20 orang, siswa kelas IV SD 2 Karangsambung 23 orang, siswa kelas IV SD Glontor34 orang, siswa kelas V SD Benerwetan 22 orang, siswa kelas V SD Kebumen V 34 orang, siswa kelas V SD Kebumen VII 32 orang. Sumber data adalah siswa, teman sejawat, guru, dan peneliti.Data yang dikumpulkan meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa tes, observasi, dan catatan lapangan.Validitas data mengguna- kan teknik triangulasi. Teknik analisis data menggunakan model Kemmis dan Taggart meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi-refleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran IPS SD melalui model Active Learning in School sesuai dengan perkembangan siswa: (1) pembelajaran dirancang untuk memberikan informasi tentang tujuan pembelajaran dan melakukan proses pembelajaran aktif (2) rancangan pembelajaran dengan pema- haman perkembangan perserta didik dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

Kata kunci: Pembelajaran IPS SD, Active Learning in School (ALiS)

Pendahuluan

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan peserta didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu peserta didik karena merekalah yang akan belajar. Peserta didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing- mas- ing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memper- hatikan perbedaan-perbedaan individual pe- serta didik tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi peserta didik dari yang tahu menjadi tahu, dari yang

tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik.Kondisi riil peserta didik seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru/ pendidik yang cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan in- dividual kurang mendapat perhatian.

(13)

565 Tidak seperti pembelajaran di sekolah pada

umumnya dimana pembelajaran didominasi oleh guru, pada pembelajaran aktif dan dina- mis, guru member kepercayaan kepada siswa untuk mengeluarkan potensinya dan lebih berperan dalam kegiatan peralihan pengeta- huan.

Active Learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenang- kan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi active learning (belajar aktif) pada anak didik dapat membantu ingatan (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses.Hal ini kurang diperhatikan pada pembelajaran kon-

vensional.Dalam metode active learning (be-

lajar aktif) setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengeta- huan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Agar murid dapat belajar secara aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk bela- jar. (Mulyasa, 2004:241).

Active Learning in School merupakan mod- el pembelajaran yang memberikan kesempa- tan secara luas, nyaman dan menyenangkan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran harus diciptakan suasana menggairahkan dengan menyajikan materi pembelajaran yang bersifat menant- ang, mengesankan dan dapat menumbuhkan serta meningkatkan dayakreatif.

Menurut Djoko Saryono dalam http://

lubisgrafura.wordpress.comyang diakses

tanggal 10 Desember 2012 model pembela-

jaran Active Learning in School memiliki be-

berapa karakteristik umum. Pertama, pembe-

lajaran Active Learning in School berpangkal

pada psikologi kognitif, sehingga pandangan tentang pembelajaran, belajar, dan pebelajar dikembangkan dari berbagai teori psikologi

kognitif. Kedua, pembelajaran Active Learning

in School lebih bersifat humanistis, sehingga manusia selaku pebelajar menjadi pusat per- hatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran , daya motivasi dan sebagainya dari pebelajar

diyakini dapat berkembang secara maksimal

atau optimal. Ketiga, dalam model pembe-

lajaran Active Learning in School nuansa kon-

struktivisme relatif kuat dengan meneka- nkan pentingnya peranan lingkungan dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan optimal dan memudahkan keberhasilan pen-

capaian tujuan pembelajaran.Keempat, pem-

belajaran Active Learning in School berupaya

memadukan dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pebelajar den- gan lingkungan sebagai konteks pembelaja-

ran. Dalam pandangan pembelajaran Active

Learning in School, lingkungan fisikal-mental dan kemampuan pikiran atau diri manu- sia sama pentingnya dan salingmendukung. Karena itu, baik lingkungan maupun potensi diri manusia harus diperlakukan sama dan memperoleh stimulan yang seimbang agar

pembelajaran berhasil baik. Kelima, pembe-

lajaran Active Learning in School memusatkan

perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna.Dapat dikatakan bahwa interaksi telah menjadi kata kunci dan konsep sentral

dalam pembelajaran Active Learning in School.

Karena itu, pembelajaran Active Learning in

School memberikan tekanan pada pentingnya interaksi, frekuensi dan akumulasi interaksi yang bermutu dan bermakna. Proses pembe- lajaran dipandang sebagai penciptaan inter- aksi-interaksi bermutu dan bermakna yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran dan bakat alamiah pembelajar menjadi caha- ya-cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan pembelajar. Dalam kaitan inilah komunikasi menjadi sangat penting dalam pembelajaran Active Learning in School.Keenam, pembelaja- ran Active Learning in School sangat meneka- nkan pada percepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Menurut pembela-

jaran Active Learning in School, proses pembe-

(14)

566 ran harus diciptakan dan dikelola sebaik- bai-

knya. Ketujuh, pembelajaran Active Learning

in School sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keadaan yang dibuat- buat. Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, se- gar, sehat, rileks, santai, dan menyenangkan, sedang kepura-puraan menimbulkan suasa- na tegang, kaku, dan membosankan. Karena itu, pembelajaran harus dirancang, disajikan, dikelola, dan difasilitasi sedemikian rupa se- hingga dapat diciptakan atau diwujudkan proses pembelajaran yang alamiah dan wajar. Kedelapan, pembelajaran Active Learning in School sangat menekankan pada kebermak- naan proses pembelajaran. Proses pem- belajaran yang tidak bermakna dap- atmembuahkan kegagalan, dalam arti tujuan pembelajaran tidak tercapai. Oleh karena itu segala upaya yang memungkinkan terwujud- nya kebermaknaan pembelajaran harus di- lakukan oleh pengajar atau fasilitator.Dalam hubungan inilah perlu dihadirkan pengala- man yang dapat dimengerti dan berarti bagi pebelajar, terutama pengalaman pebelajar perlu diakomodasi secara memadai sehing- ga dapat dilakukan upaya membawa dunia pembelajar ke dalam dunia pengajar sekali- gus mengantarkan dunia pengajar ke dalam

dunia pebelajar.Kesembilan, pembelajaran

Active Learning in School merupakan model yang memadukan konteks dan isi pembela- jaran.Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan dan men- dukung, serta rancangan belajar yang dina- mis.Isi pembelajaran meliputi penyajian yang prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampi- lan belajar dan keterampilan hidup. Konteks dan isi ini tidak terpisahkan dan harus saling mendukung, sehingga akan membuahkan ke-

berhasilan pembelajaran. Kesepuluh, pembe-

lajaran Active Learning in School memusatkan

perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan hidup, dan prestasi. Ketiganya harus diperhatikan, diperlakukan, dan dikelola secara seimbang dan relatif sama dalam proses pembelajaran. Dikatakan demikian karena pembelajaran yang berha- sil bukan hanya terbentuknya keterampilan akademis dan prestasi pebelajar, tetapi juga terbentuknya keterampilan hidup pebelajar. Kesebelas, pembelajaran Active Learning in School mengutamakan keberagaman dan ke-

bebasan, bukan keseragaman dan ketertiban.

Oleh karena itu dalam pembelajaran Active

Learning in School diakui adanya keragaman gaya belajar, dikembangkannya aktivitas-ak- tivitas pembelajar yang beragam, dan digu- nakannya bermacam-macam kiat dan metode untukmemfasilitasinya.

Dalam implementasi pembelajaran IPS

SD melalui Active Learning in School dapat

digunakan teknik-teknik yang berupa Mind

Map, Make a Match, dan Index Card Match dan model quantum tipe TANDUR.

Metode Penelitian

Tempat penelitian adalah SD-SD di Ka- bupaten Kebumen. Subjek penelitian ini ada- lah siswa kelas IV SD Negeri 1 kalirancang, Alian Kabupaten Kebumen yang berjumlah 20 orang, siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangsam- bung yang berjumlah 23 orang, siswa kelas IV SD Negeri Glontor Kabupaten Kebumen yang berjumlah 34 orang, siswa kelas V SD Negeri Benerwetan yang berjumlah 22 orang, siswa kelas V SD Negeri Kebumen 1 yang berjumlah 39 orang, siswa kelas V SD Negeri Kebumen V yang berjumlah 32 orang. Sumber data ada- lah siswa SD sebagai subjek penelitian untuk memperoleh gambaran bagaimana penelitian yang dilaksanakan direspon oleh siswa SD, baik respon dalam pengembangan kompetensi pembelajaran mata pelajaran IPS SD maupun respon terhadap pelaksanaan tindakan.Data yang dikumpulkan dalam penelitian tinda- kan kelas berupa segala gejala atau peristiwa yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Data tersebut meliputi: (a) lembar pengamatan yang diperoleh dari pengamatan pelaksan- aan pembelajaran, (b) catatan lapangan yang berisikan program pembelajaran yang dilaku- kan dalam upaya membantu subjek penelitian dalam memahami proses pembelajaran mata pelajaran IPS SD, (c) partisipasi subjek pene- litian yang terdiri dari guru dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran IPS SD, peneliti dalam kegiatan ini adalah tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa program PGSD se- mester VIII yang sedang berada dalam proses penyusunan skripsi.

(15)

567 oleh orang yang terlibat secara aktif dalam

proses tindakan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini digunakan pedoman pengamatan dalam bentuk lembar pengamatan untuk mencatat kejadian yang dianggap penting dalam pelak- sanaan tindakan.Teknik pengamatan parti- sipatif ini dimaksudkan untuk mengamati peneliti dan subjek penelitian selama pelaksa- naan tindakan dalam kegiatan pembelajaran. (b) wawancara, dilakukan untuk mengetahui secara mendalam pemahaman subjek peneli- tian tentang proses pembelajaran mata pelaja- ran IPS SD. Dalam wawancara ini pertanyaan yang diajukan bergantung pada hasil persepsi dan jawaban tertulis yang telah disiapkan.(c) tes, digunakan tes tertulis dalam bentuk ura- ian untuk melihat performance dan kemajuan subjek penelitian dalam mengikuti pembela- jaran dan untuk merumuskan analisis serta refleksi untuk tindakan berikutnya.

Pada penelitian ini alat pengumpulan data digunakan untuk mengukur implemen-

tasi pembelajaran IPS SD melalui Model Ac-

tive Learning in School yang berupa: Instru-

men Pelaksanaan Penggunaan Model Mind

Map, Instrumen Pembelajaran Kooperatif

Teknik Make a Match, Instrumen Penerapan

Langkah- langkah Model Pembelajaran Ak- tif Tipe Index Card Match dalam pembelajaran IPS dan instrument pembelajaran quantum tipe TANDUR. Langkah-langkah penelitian meliputi: (1) Perencanaan/ Kegiatan Awal (2) Pelaksanaan Tindakan meliputi Siklus I (Penerapan isi rancangan/ scenario pem- belajaran yang telah dirumuskan dan Pelak- sanaan tindakan yang telah dirancang sesuai dengan skenario), Siklus II (Perbaikan tinda- kan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul pada siklus I dan Menganalisis pelaksanaan tindakan yang telah dirancang sesuai dengan skenario pembelajaran), Siklus III (Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul pada sik- lus III dan Menganalisis pelaksanaan tindakan yang telah dirancang sesuai dengan skenario pembelajaran), (3) Tahap Observasi (4) Tahap Evaluasi-Refleksi.

Hasil dan Pembahasan Model MindMap

Penerapan model Mind Map materi ten-

tang koperasi dalam pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri 1 Kalirancang berlangsung se- lama tiga siklus dengan masing-masing siklus

terdiri dari dua pertemuan.

Tabel 1.persentase proses dan hasil pelaksanaan Mind Map

Peneliti melaksanakan tindakan pembe- lajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan yang ada pada siklus I. Kemudian dari kendala dan kekurangan pada siklus II peneliti mem- perbaikinya pada tindakan siklus III. Pelaksa- naan pembelajaran pada siklus III lebih baik dari siklus II dan siklus I, dibuktikan dengan: (1) peneliti telah melaksanakan pembelaja- ran sesuai skenario dan rencana pembelaja- ran yang disusun; 2) siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, baik dalam kelompok maupun ketika tanya jawab den- gan guru; 3) meningkatnya persentase jumlah siswa yang mencapai standar nilai dari pe- neliti yaitu 70, dibuktikan dengan persentase

jumlahsiswayang mencapai nilai ≥70 pada

siklus I adalah 66%, siklus II sebanyak 76%, dan siklus III mencapai 83%.

Pelaksanaan tindakan pada siklus III da- pat dikatakan sudah berhasil karena sudah dilaksanakan dengan maksimal dan sesuai dengan rencana yang dibuat. Selain itu juga sudah memenuhi ketiga indikator kinerja yang ada yaitu penggunaan model Mind Map sudah sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan, siswa aktif dalam pembelajaran baik mencari maupun menyampaikan infor- masi, dan jumlah siswa yang mencapai stan- dar nilai 70 lebih dari 90%. Penggunaan mod- el mind map yang dilakukan dengan baik dan sesuai langkah-langkah dapat meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelasIV.

Model Make aMatch

Pembelajaran IPS menggunakan pembe-

lajaran kooperatif teknik Make a Match dilak-

(16)

568 gkatkan hasil belajar IPS. Langkah-langkah

pembelajarannya mengacu pada skenario yang telah disiapkan sebelum dilaksanakan- nyapembelajaran.

Tabel 2.hasil observasi guru dan hasil pencapa- ian

Berdasarkan tabel 2.bahwa rata-rata hasil observasi guru dalam menerapkan pembelaja- ran aktif teknik Make a Match pada pembelaja- ran IPS dari 3 observer pada siklus I mencapai 76%. Berdasarkan hasil pelaksanaan langkah-

langkah pembelajaran kooperatif teknik Make

a Match yang belum efektif pada siklus I, diran- canglah rencana kegiatan untuk siklus II yang lebih efektif dan efisien waktu dibandingkan siklus I. Mulai dari pengalokasian waktu yang tepat dan memperbaiki langkah-lang- kah pembelajaran. Dari beberapa kekurangan yang ada pada siklus I, maka untuk siklus II diadakan perbaikan sistem pembelajaran dan diadakan refleksi dari siklus I. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II diperoleh data peningkatan dari siklus sebelumnya. Pada siklus II, rata-rata hasil observasi terhadap guru dari 3 observer mencapai 78%.Meskipun hasil observasi pada siklus II sudah baik na- mun pelaksanaan pembelajaran di siklus ini masih ada beberapa kekurangan, maka dari dasar beberapa kekurangan yang ada, untuk siklus III diadakan perbaikan sistem pembela- jaran dan diadakan refleksi dari siklus II.Hasil observasi siklus III mengalami peningkatan yang signifikan dari siklus I maupun siklus II.Pada siklus III, rata-rata hasil observasi ter- hadap guru dari 3 observer mencapai87%.

Berdasarkan uraian di atas dapat dis- impulkan hasil pengamatan 3 observer, ter- hadap guru pada proses pembelajaran aktif

teknik Make a Match siklus I, II, dan III secara

keseluruhan sudah baik dan mengalami pen- ingkatan yang signifikan pada tiap siklusnya, hingga mencapai indikator kinerja yang ditar- getkan yaitu 85%.

Model Index CardMatch

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksa- naan pembelajaran IPS pada siswa kelas IV pada siklus I, II, dan III secara keseluruhan te- lah mencapai hasil yang maksimal, hal ini di- tunjukkan dengan adanya peningkatan pada

proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS siswa kelas IVA, seh-

menjembatani materi yang disampaikan oleh guru.Keaktifan dan minat belajar siswa nam- pak terlihat jelas saat mengikuti kegiatan pem- belajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe Index Card Match.

Tabel 3.hasil observasi kegiatan guru dan penca- paian hasil siswa di SDN 1 Glontor

hasil observasi kegiatan guru dan pencapaian hasil siswa di SDN Benerwetan

Berdasarkan sajian tabel 3.dapat dike- tahui bahwa hasil observasi guru mengalami peningkatan yang signifikan. Rata-rata hasil observasi guru pada siklusI, siklus II, siklus III adalah 81. Hal ini dapat direfleksikan bah- wa pembelajaran dengan model pembelajaran

aktif tipe Index Card Match dapat meningkat-

kan prosespembelajaran.

Dari analisis antarsiklus di atas dapat di- simpulkan bahwa penerapan pembelajaran

aktif tipe Index Card Match dapat meningkat-

kan pembelajarn IPS dan berdampak pada ha- sil belajarnya yaitu tingkat penguasaan materi yang dipelajari siswa meningkat terbukti dari jumlah siswa yang tuntas KKM mengalami peningkatan dari setiap siklusnya.

Saat proses pembelajaran pada siklus I guru dalam melaksanakan pembelajaran Index Card match baru mencapai 77%. Siklus I per- temuan pertama bahwa guru masih menga- lami kesulitan dalam mengkondisikan siswa, sehingga peneliti belum optimal dalam

melaksanakan pembelajaran dengan Index

(17)

569 gkan pada pertemuan kedua guru sudah da-

pat mengendalikan siswa dengan membuat aturan-aturan dalam pembelajaran dengan Index Card Match dan guru juga sudah mulai memotivasi siswa, sehingga siswa lebih aktif dan hasil belajarnya meningkat.

Pada siklus II pembelajaran dengan Index Card Match sudah mencapai 78%.Pertemuan pertama, guru dalam penggunaan waktu be- lum efektif dan materi terlalu sempit sehingga penyampaian materi terlalu cepat dan guru ketika menyimpulkan pembelajaran tidak me- libatkan siswa. Pertemuan kedua guru sudah sudah melibatkan siswa dalam menyimpul- kan materi pembelajaran, siswa sudah sedikit termotivasi untukberpendapat.

Pada siklus III peneliti dalam melaksan-

akan Index Card Match sudah mencapai 81%

melebihi indikator kinerja yang ditetapkan. Pembelajaran berlangsung lebih lancar dan berhasil. Sebagian besar siswa terlihat lebih aktif, semangat dan termotivasi untuk ber- pendapat, keberanian siswa dalam bertanya , menjawab pertanyaan semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan serta par- tisipasi IPS siswa dalam kegiatanpembelaja- ran.

Untuk observer yang mengamati peneliti melakukan kegiatan pembelajaran menggu-

nakan model pembelajaran aktif tipe Index

Card Match berganti-ganti karena terkadang ada beberapa observer yang tidak sempat sehingga digantikan oleh observer yang lain- nya, namun penilaian dan masukan-masukan dalam kegiatan refleksi tetap berjalan lancar. Untuk siswa sendiri tidak merasa jenuh ke- tika mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran aktif tipe index card match karena peneliti berusaha memberikan motiva- si belajar maupun modifikasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga anak penasaran dan ingin tahu tentang hal baru apa yang akan diteliti.

Model Quantum tipeTANDUR Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam penelitian ini peneliti juga men- ganalisis data tentang pelaksanaan pembela- jaran tiap siklusnya dengan tujuan peneliti dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada saat proses pembelajaran tiap siklus- nya, sehingga dengan mengetahui kekuran- gan tersebut peneliti dapat memperbaiki pada siklus berikutnya. Hasil dari pelaksanaan tin-

dakan dari siklus I, II, III berupa data pelak- sanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Adapun perincian data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Perbandingan Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran menggunakan

model Quantum learning di SDN 5 Kebumen

Perbandingan Kemampuan Guru dalam Melak- sanakan Pembelajaran menggunakan model

Quantum learning di SDN 7 Kebumen

Berdasarkan tabel 4.kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menggu-

nakan model pembelajaran quantum learning

pada siklus I adalah 75% yang disadari dari hasil observasi guru. Siklus II mengalami pen- ingkatan dengan nilai baik yaitu 79%.Hal ini menunjukkan guru mampu melaksanakan pembelajaran yang lebih baik dari sebelum- nya.Siklus III terdapat peningkatan dengan nilai baik juga yaitu 85%.Peningkatan terse- but dikarenakan refleksi guru yang diberikan kemudian dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga menyebabkan peningkatan kemam- puan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran quantum learning menjadi lebih baik.

Keberhasilan dalam proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran quantum

learningtidak hanya terjadi pada guru. Ke- mampuan siswa dalam mengikuti pembelaja-

ran menggunakan model pembelajaran quan-

tum learning juga terlihat selalu mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat di- simpulkan: (a) Implementasi pembelajaran IPS SD melalui model Active Learning in School

(ALiS) teknik Mind Map dapat meningkatkan

(18)

570

pembelajaran IPS SD melalui model Active

Learning in School (ALiS) teknik Make a Match dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa SD (c) Implementasi pembelajaran IPS

SD melalui model Active Learning in School

teknik Index Card Match dapat meningkatkan

proses dan hasil belajar siswa SD. Hal ini da- pat dilihat dari perolehan skor hasil evaluasi dan rata-rata jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar (d) Implementasi pembela- jaran IPS SD melalui model Active Learning in School teknik Quantum dengan tipe TANDUR dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa SD. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor hasil evaluasi dan rata-rata jumlah siswa yang mengalami ketuntasanbelajar.

Implikasi

Berdasarkan pada pembahasan dan kes- impulan yang telah diuraikan dapat dikemu- kakan bahwa: (a) Penerapan model pembela-

jaran Active Learning model Mind Map yang

sesuai dengan langkah-langkah dapat men- ciptakan pembelajaran yang didalamnya ter- dapat peningkatan proses dan hasil belajar (b) Implementasi pembelajaran IPS SD melalui

model Active Learning in School (ALiS) teknik

Make a Match dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa SD. Penggunaan model ini dapat membantu siswa untuk meminimalkan verbalisme dalam pola pikir siswa dan siswa mampu menyerap materi pelajaran dengan mudah karena proses pembelajaran meny- enangkan dan menuntut siswamelakukan berbagai aktivitas untuk menciptakan pengal- aman belajar (c) Implementasi pembelajaran IPS SD melalui model Active Learning in School

teknik Index Card Match dapat meningkatkan

proses dan hasil belajar siswa SD. Hal ini da- pat dilihat dari perolehan skor hasil evaluasi dan rata-rata jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Penggunaan model ini da- pat membantu siswa untuk meminimalkan verbalisme dalam pola pikir siswa dan siswa mampu menyerap materi pelajaran dengan mudah karena proses pembelajaran meny- enangkan dan menuntut siswa melakukan berbagai aktivitas untuk menciptakan pengal- aman belajar (d) Implementasi pembelajaran IPS SD melalui model Active Learning in School teknik Quantum dengan langkah TANDUR dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa SD. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor hasil evaluasi dan rata-rata jumlah siswa

yang mengalami ketuntasan belajar. Peng- gunaan model ini dapat membantu siswa untuk meminimalkan verbalisme dalam pola pikir siswa dan siswa mampu menyerap ma- teri pelajaran dengan mudah karena proses pembelajaran menyenangkan dan menuntut siswa melakukan berbagai aktivitas untuk menciptakan pengalaman belajar.Berdasar- kan hasil penelitian dapat digunakan untuk membangun karakter building bangsa dalam hal membangun pendidik yang mampu men- erapkan pembelajaran acktif di sekolah dalam menghadapi era masyarakat ekonomi asean (MEA).

saran

Bagi Guru: (a) Pembelajaran hendaknya berpusat pada siswa dengan menempatkan siswa sebagai subjek sehingga siswa akan lebih aktif serta dapat mengaktualisasikan kemampuan yang siswa miliki (b) Kegiatan pembelajaran IPS SD seharusnya menerapkan cara-cara pembelajaran aktif yang ditunjuk- kan dengan inspirasi-inspirasi guru untuk mengembangkan daya kreasi siswa (c) Rekan guru hendaknya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif yang menggembira- kan siswa sehigga siswa tidak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran konvensional yang hamper setiap hari siswadapatkan.

Bagi Siswa: (a) Siswa hendaknya mengi- kuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi da- lam belajar (b) Siswa diharapkan selalu ada motivasi dan giat belajar dirumah agar dapat menjadi manusia yang berkualitas dengan berbagai kemampuan yang telah didapat disekolah (c) Siswa memiliki peranan yang besar dalam kegiatan proses pembelajaran. Oleh karena itu jika pembelajaran IPS SD yang diterima siswa merasa membosabkan, siswa dapat memberikan ide-ide untuk di- laksanakannya pembelajaran yang lebih baik dan menyenangkan.

(19)

571 pembelajaran Active Learning in School (ALiS)

dalam setiap pembelajarannya.

DAFTAR PUSTAKA

De Porter, B., Reardon, M. & Singer-Nourie,

S. (2009). QuantumTeaching.Bandung:

Kaifa.

Djoko Saryono. 200. Pembelajaran yang

Menyenangkan http://lubisgrafura: wordpress.com. Diakses Tanggal 20 Maret 2010.

Hernowo.2007. Menjadi Guru yang Mau dan

Mampu Mengajar Secara Kreatif.Bandung: MLC.

Kasihani Kasbolah. 2001. Penelitian Tindakan

Kelas Untuk Guru.Malang: Universitas Negeri Malang.

Kemmis, Stephen & Robon Mc Taggart. 1990. The Action Research Planner.Third Edition. Victoria: Deakin University.

Kurikulum SD. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Model IPS.Jakarta: Depdikbud.

Mulyasa. 2004. Implementasi Kurikulum

2004. Bandung: Remaja RosdaKarya.

Musfiqon.(2012). Pengembangan Media

dan Sumber Pembelajaran. Yogyakarta:PT. Prestasi Pustakaraya.

Muslich, M. (2009).Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nung Muhajir, 2001. Makalah Seminar Nasional.

Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Sugiyanto. (2008). Model-model Pembelajar

Inovatif. Surakarta. Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon13.

Suharjo.(2006). Mengenal Pendidikan Sekolah

Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Direktorat

Ketenagaan.

Suprijono, A.(2009). Cooperative Learning

Teori dan Aplikasi Paikem.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwarso.2007. Hakekat Studi Sosial.Bandung:

(20)

Gambar

Tabel 2.hasil observasi guru dan hasil pencapa- ian

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat hasil perhitungan dapat diketahui bahwa semua kabupaten/kota di Bakorlin I mempunyai kontribusi positif terhadap Produk Domestik Regional Bruto,

Motivasi dan kemampuan pegawai yang baik akan dapat mendukung tujuan tersebut dalam meningkatkan pemungutan sumber penerimaan tersebut secara lebih optimal dengan cara

Tulisan ini bermaksud menjelaskan upaya mengenalkan lebih jauh tentang lingkungan sebagai bidang fikih yang masih baru guna mendukung budaya ramah lingkungan di masyarakat

The present study aimed at evaluating the effect of replacing fish meal with SBM on growth, feed utilization and carcass composition of cuneate drum reared in net pens.. Material

Hasil dari penulisan ilmiah dapat mempermudah masyrakat dalam memperoleh informasi pijat refleksi yang merupakan pengobatan alternative yang sekarang ini mulai berkembang

Kini, tumbuhan tersebut tidak hanya ditemukan meliar di kawasan riparian dan hutan restan KRC, tetapi juga menyebar ke kawasan hutan TNGGP, terutama pada daerah

• Ricardo Simarmata PhD: “ resepsi hukum adat terhadap sebagian elemen-elemen dari sistem hukum lain (asas, lembaga, norma) tidak mengubah hukum Adat sebagai

Hasil penelitian ini menunjukkan Return on Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Beban operasional terhadap pendapatan