JURUSAN PEND FAKUL INST
SALATIGA
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
WILDAN BAHRIYAN
NIM 11510007
DIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIY LTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUA STITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA 2016
IYAH (PGMI) UAN
i JURUSAN PEND
FAKUL INST
i
SALATIGA
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
WILDAN BAHRIYAN
NIM 11510007
DIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIY LTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUA STITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA 2016
i
IYAH (PGMI) UAN
v
ِْﲅِﻌْﻟ ِ ِﻪُﯿَﻠَﻌَﻓ َﺎﯿُﻧ ُ ا َداَر ْﻦَﻣ
,
ِْﲅِﻌْﻟ ِ ِﻪْﯿَﻠَﻌَﻓ َةَﺮِﺧَٓ ا َداَر ْﻦَﻣَو
“Barang siapa menghendaki (Kebaikan) dunia, maka
hendaknya ia menggunakan ilmu, dan barangsiapa
menghendaki kebaikan akhirat, maka hendaknya
menggunakan ilmu.”
vi
dan Ibu Prihati Ningsih
Kakak tersayang, Muhammad beserta istri Lia, Anas beserta istri Ratih, dan Anis beserta istri Ulfi
Teman-teman seperjuangan PGMI A’10 (Arif, Burhan, Toriq, Diyah, Erma, Tiyas, Lina, Lina Arab, Ita, Hakimah, Ike, Dina ncus, Dwiyan, Alfi, Indri, Lia,
Mbak Pur, Catur, Pepi, Erni, Mbak Nita Solo)
Teman-teman SSC (Sastro “Pak Plo”, Mas Danang, Kambing, Obrut, Barok, Kejus, Ucup, Prima, Saliq, Ega “Kirun”, Nia, Nita, Inggit)
Teman-teman “KARISMA” Tingkir Lor (Sulkhi, Fatkhi, Kang Ilan, Barik, Pak Yam, Umam, Awin, Puput, Marisal, Pais, Fajar, Angga, Zacky, Noval, Rizaq,
Wahyu “Mbek”, Zidni, Bayu “o.on”, Rofiq “Bokir”, Panji, Piyan “Kepleh”, Enggar, Dani, Huda, Alfa “Tole”, Ayik “Bardolo”, Taufan “IKUN”)
Terima kasih
vii
SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayahNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN MANUSIA KELAS V SDN TINGKIR LOR 01 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017."
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabatnya, dan orang-orang yang
senantiasa mengikuti jejaknya. Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya di
hari kiamat kelak. Amiin.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini
penulis banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan
kemampuan yang belum sempurna. Namun berkat adanya bantuan, motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak, syukur Alhamdulillah skripsi ini dapat
terselesaikan.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga
3. Peni Susapti, S. Si., M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
4. Tri Wahyu Hidayati, M. Ag selaku dosen pembimbing akademik
5. Dr. H. Lilik Sriyanti, M. Si selaku pembimbing skripsi yang telah sudi
meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan skripsi
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak
viii jurusan PGMI ‘10
9. Kepada semua pihak yang telah mendukung penulis, semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukung hingga bisa
menyelesaikan skripsi
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis senatiasa mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari
pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon petunjuk dan
berserah diri memohon ampunan dan rahmatNya.
Salatiga, 09 September 2016
Penulis,
ix
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H. Lilik Sriyanti M.Si.
Kata kunci: Hasil belajar, IPA, dan Media Audiovisual
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah memiliki kompetensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, Sehingga harus memilih media yang tepat dalam pembelajaran. Selama ini nilai tidak memuaskan karena masih menggunakan metode ceramah. Pada penelitian ini dicoba digunakan media audiovisual untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA materi makhluk hidup.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media audio visual pada peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi sumber daya alam dan kegiatan manusia pada siswa kelas V SDN Tingkir Lor 01 Desa Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga tahun ajaran 2016/2017. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SDN Tingkir Lor 01 yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada semester satu pada tahun 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media audio visual.
x
PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Hipotesis Tindakan... 6
E. Manfaat Penelitian... 6
F. Definisi Operasional... 7
G. Metodologi Penelitian ... 8
H. Sistematika Penulisan... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ... 14
1. Pengertian Hasil Belajar ... 14
xi
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 19
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 21
3. Manfaat Media Pembelajaran... 22
4. Media Audiovisual ... 24
C. Mata Pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar ... 27
1. Hakikat IPA ... 27
2. Fungsi IPA... 28
3. Tujuan IPA ... 29
4. Ruang lingkup IPA ... 30
D. Materi IPA ... 30
1. Jenis-jenis Sumber Daya Alam ... 31
2. Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam ... 32
3. Kaitan Kegiatan Manusia terhadap Sumber Daya Alam ... 34
E. Kaitan Pembelajaran IPA dan Media Audiovisual... 36
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 38
1. Lokasi Penelitian ... 38
xii
B. Deskripsi Siklus I ... 41
C. Deskripsi Siklus II ... 44
D. Deskripsi Siklus III... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Hasil Penelitisan ... 50
1. Siklus I... 50
2. Siklus II ... 52
3. Siklus III ... 54
B. Pembahasan ... 57
1. Siklus I... 57
2. Siklus II ... 60
3. Siklus III ... 62
C. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Per Siklus... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 67
B. Saran ... 68
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua
pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru sekolah dasar (SD),
yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar guru sekolah dasar (SD)
adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi.
Guru sekolah dasar (SD) dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan
pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa
memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dari
para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan keluhan
kekurangan waktu untuk mengajarkannya semua.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan
media dalam proses belajar mengajar. Fungsi media dalam kegiatan tersebut
disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain, juga untuk
meningkatkan keberhasilan dalam menerima informasi. Media juga berfungsi
untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik
pada proses belajar mengajar (Asnawir,2002:13). Dengan menggunakan media
pembelajaran tidak terkesan membosankan bagi siswa, karena siswa tidak hanya
mendengarkan ceramah dari guru tetapi dengan menggunakan media
pembelajaran siswa akan lebih tertarik dengan pelajaran yang disampaikan dan
siswa akan terdorong motivasi belajarnya serta memperjelas dan mempermudah
konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar.
Secara etimologi, kata“media”merupakan bentuk jamak dari“medium”,
yang berasal dan Bahasa Latin“medius”yang berarti tengah. Sedangkan dalam
Bahasa Indonesia, kata“medium”dapat diartikan sebagai“antara” atau
“sedang”sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang
mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan
penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang
dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.
Media adalah sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan
pengajaran sekolah (Syukur,2005:125).
Sedangkan menurut Sadiman (2002: 6) mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan danpengirim pesan
kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan,perhatian,
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarmengajar
berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan.
Audio visual adalah suatu peralatan yang dipakai oleh para guru dalam
menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera
pandang dan pendengaran (Rachman,1999:89). Media audio visual merupakan
siswa dalam proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas atau
mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang dipelajari.
Media pembelajaran juga merupakan sarana dan prasarana untuk
menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta menunjang pendidikan dan
pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian sendiri. Keberadaan media tidak
dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran,
pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, termasuk dalam proses
pembelajaran SBK.
Hasil belajar merupakan perwujudan kemampuan akibat perubahan
perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan. Kemampuan tersebut
menyangkut domain kognitif, afektif dan psikomotorik (Purwanto,2009:49).
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap
dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya. Hasil belajar ini
dapat dilakukan dengan mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut
setelah dilakukan penilaian. Dalam proses perubahan ini siswa mempunyai
peranan penting dalam perubahan tingkah lakunya, sebab guru sebagai pendidik
hanya berusaha bagaimana siswanya mengalami perubahan baik tingkah laku
Media tidak hanya berupa alat dan bahan, tetapi hal – hal lain yang
memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan. Media pembelajaran bisa
berperan sebagai alat bantu yang bisa merangsang siswa untuk aktif dan terlibat
lansung dalam proses pembelajaran.
Media audio visual gerak dapat berupa film bersuara atau gambar hidup
pada televisi (Asnawir,2002:95). Film sebagai media audio visual adalah film
yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio
visual yang lengkap karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide
atau filmstrip termasuk media audio visual saja atau media visual diam plus suara.
Film yang dimaksudkan disini adalah film sebagai alat audio visual untuk
pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal – hal yang dapat dijelaskan
melalui film, antara lain tentang: proses yang terjadi pada tubuh kita atau yang
terjadi dalam suatu industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu ketrampilan,
sejarah kehidupan orang–orang besar dan sebagainya (Asnawir, 2002:95).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan media audiovisual. Dengan
media ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi secara
mandiri. Saat ini ketersediaan media audiovisual untuk membantu proses
pembelajaran khususnya IPA masih kurang dan belum banyak digunakan di
sekolah dasar. SDN Tingkir Lor 01 merupakan salah satu sekolah yang belum
menggunakan dan memaksimalkan media ini dalam proses pembelajaran.
Walaupun di SD tersebut telah tersedia adanya sarana yang mendukung.
daya alam di SDN Tingkir Lor 01 hanya dengan mendengarkan materi yang
disampaikan oleh guru secara lisan, siswa cenderung pasif sehingga menyebabkan
kurangnya ketertarikan siswa dalam memahami materi sumber daya alam dan
kegiatan manusia yang berakibat menurunnya hasil belajar siswa. Selain itu
alasan penulis menggunakan media audio visual yaitu nilai mata pelajaran IPA
materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan manusia siswa kelas V SDN Tingkir Lor
01 masih dibawah KKM kelas yaitu sebanyak 70% siswa masih belum memenuhi
KKM.
Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan
judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN MANUSIA KELAS V SDN TINGKIR LOR 01 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017.”
B. Rumusan masalah
Apakah media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran IPA materi sumber daya alam dan kegiatan manusia siswa kelas V SDN
Tingkir 01 Salatiga Tahun ajaran 2016/2017 ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA materi
sumber daya alam dan kegiatan manusia siswa kelas V SDN Tingkir Lor 01
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
sebenarnya masih harus diuji kebenarannya secara empiris (Suryabrata, 1991: 75).
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode audio
visual dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya
alam dan kegiatan manusia kelas V SDN Tingkir Lor 01 Salatiga.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis dan
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan atau pemikiran dalam
pemilihan media yang tepat untuk diterapkan pada mata pelajaran IPA, yang
salah satunya adalah media audiovisual dalam materi sumber daya alam dan
kegiatan manusiadi SDN Tingkir Lor 01 Salatiga.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan Minat belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA
materi sumber daya alam dan kegiatan manusia.
2) Meningkatkan antusias siswa agar dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
3) Siswa dapat mengenal teknologi belajar yang modern.
b. Bagi Guru
1) Sebagai masukan guru untuk dapat memilih media pembelajaran
terutama media audiovisual guna meningkatkan prestasi belajar siswa.
2) Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga menjadi
kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran
c. Bagi Sekolah
1) Memberikan bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan yang
berhubungan dengan pemanfaatan media pembelajaran khususnya
media yang berbasis audiovisual.
2) Memberikan kontribusi bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran
yang modern pada mata IPA.
d. Bagi IAIN Salatiga
1) Memberikan referensi bagi mahasiswa lain untuk penulisan yang
relevan.
2) Memberikan koleksi pustaka dan bahan bacaan bagi mahasiswa.
F. Definisi Operasional 1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti
ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh
suatu indek dalam menentukan keberhasilan siswa (Surakhmad, 1980: 25).
Sedangkan menurut penulis hasil belajar adalah apa yang diperoleh siswa
2. IPA
IPA atau disebut Ilmu Alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang
mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi
ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip (Maslikah & Susapti, 2009:04).
Penelitian IPA yang dibahas di SDN Tingkir Lor 01 adalah tentang
sumber daya alam dan kegiatan manusia.
3. Media Audiovisual
Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan
kepada sasaran atau penerima pesan tersebut (Kustandi, 2013:07).
Audiovisual adalah sesuatu yang berkaitan dengan indera pendengar dan
indera penglihatan.
Dapat disimpulkan bahwa media audio visual menurut penulis adalah alat
bantu yang terdiri dari audio yang disinkronkan dengan visual sehingga
memungkinkan terjadi komunikasi dua arah antara pengirim pesan dan
penerima pesan yaitu guru dan peserta didik yang dapat ditangkap oleh indera
penglihatan dan indera pendengaran.
G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan penelitian
Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Suharsimi, Arikunto (2006:2-3) dalam iskandar
(2012:20) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Hopkins (1993) dalam Wiraatmadja (2007:11) mengartikan penelitian
tindakan kelas (PTK) untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara
praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu
pencapaian tujuan ilmu sosial dan ilmu pendidikan dengan kerjasama dalam
kerangka etika yang disepakati bersama. Hopkins (1993) dalam Wiraatmadja
(2007:12) Penelitian Tindakan Kelas adalah kajian sistematik dari upaya
perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam
melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi
mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Kunandar, (2008) penelitian Tindakan Kelas (Action Research)
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh Guru atau bersama-sama
dengan orang lain (Kolaborasi) yang bertujuan untuk
memperbaiki/meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran di kelasnya (Iskandar,
SIKLUS PENELITIAN
Gambar 1.1 siklus pemecahan masalah (Arikunto, 2006:16)
Penjelasan alur gambar 1
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan dilakukan.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi
atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas.
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan (observasi) adalah suatu pengamatan langsung terhadap
peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti
(Farikhah, 2006:10). Observasi dimaksudkan untuk melihat atau
mengamati serta mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang muncul PERENCANAAN
REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCAAN
SIKLUS II
PENGAMATAN
PELAKSANAAN
sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Disini penulis melakukan
pengamatan aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung,
mengukur ketercapaian indicator serta menganalisis dampak yang timbul
dari media gambar.
d. Refleksi
Refleksi dalam penilaian tindakan kelas dipahami sebagai kegiatan
analisis sintetis, pemaknaan, penjelasan dan evaluasi terhadap informasi
yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan tidak
hanya dilakukan diakhir tindakan, melainkan dilakukan pada saat
merancang tindakan, saat tindakan dilakukan dan saat setelah tindakan
berakhir. Kegiatan refleksi diarahkan tidak saja pada diri guru, melainkan
seluruh konteks pembelajaran yang dilakukannya, termasuk siswa dan
lingkungannya.
2. Subjek Penelitian
Subjek peneletian dari peneliti adalah siswa kelas V SDN Tingkir Lor
01 Salatiga.
3. Lokasi Penelitian
4. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi ini digunakan untuk melakukan pengamatan seluruh
kegiatan belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode
audiovisual.
b. Metode Tes
Digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan metode audiovisual.
c. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapat informasi yang berkaitan
dengan seluruh siswa yang mengikuti mata pelajaran IPA materi sumber
daya alam dan kegiatan manusia.
5. Metode Analisis data
Data yang terkumpul sebelum dianalisis terlebih dahulu dilakukan
pengolahan data dengan menggunakan deskripsi yang dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana gambaran hasil penelitian. Setelah itu dilakukan
analisis dengan teknik statistik infrensial untuk mengatasi pengaruh metode
H. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
Berisi tentang hasil belajar, IPA, media pembelajaran berupa
audiovisual, materi sumber daya alam dan kegiatan manusia, kaitan IPA
dengan media audiovisual.
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Berisi tentang rancangan penelitian, subjek lokasi, dan waktu
penelitian, siklus penelitian, instrumen penelitian, metode pengumpulan data,
analisis data.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang keadaan umum SDN Tingkir Lor 01 Salatiga dan hasil
penelitian per siklus.
BAB V : Penutup
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
KBBI hasil diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan (dibuat,
dijadikan, dsb) oleh suatu usaha (Balai Pustaka, 2007:391). Sedangkan
belajar adalah usaha sadar individu untuk mencapai suatu tujuan
peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan–latihan dan
pengulangan–pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena
peristiwa kebetulan (Mulyati, 2005:5).
Menurut Rusmono (2012: 8) perubahan atau kemampuan baru
yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah hasil
belajar, karena belajar pada dasarnya bagaimana perilaku seseorang
berubah sebagai akibat dari pengalaman. Dengan kata lain, hasil belajar
adalah suatu perilaku yang diperoleh setelah seseorang mengalami
proses belajar. Sedangkan menurut Sudjana (dalam Balise, 2009:10)
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami
pengalaman belajarnya. Beliau juga menambahkan bahwa hasil belajar
yang dialami oleh siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal
ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Menambah keyakinan dan kemampuan diri.
b. Hasil belajar yang diperoleh bermakna terhadap dirinya, seperti
akan tahan lama, membentuk perilaku dan bermanfaat bagi aspek
c. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh.
d. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
diri.
Menurut Balise (dalam Hamalik, 2002:13) hasil belajar tampak
sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat
diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan
keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan
dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut dapat dikatakan
bahwa hasil belajar merupakan faktor penting untuk mengukur
keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk mengetahui hasil belajar yang
dicapai oleh siswa diadakan penilaian. Penilaian (tes) dapat diadakan
setiap saat selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung
maupun setelah siswa menyelesaikan suatu program pembelajaran.
2. Ruang Lingkup Hasil Belajar
Menurut Arifin (2011: 21) hasil belajar dapat dikelompokkan
ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap
domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan; mulai dari hal
yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang
mudah sampai hal yang sulit, dan dari hal yang konkrit sampai dengan
a. Domain kognitif. Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan,
yaitu :
1) Pengetahuan, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk dapat mengenali dan mengetahui adanya konsep.
2) Pemahaman, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
3) Penerapan, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik menggunakan ide – ide umum, metode, prinsip dan teori –
teori dalam situasi baru yang konkrit.
4) Analisis, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menguraikan situasi ke dalam unsur – unsur atau
komponen pembentuknya.
5) Sintesis, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara
menggabungkan beberapa faktor.
6) Evaluasi, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk dapat mengevaluasi suatu situasi.
b. Domain afektif, yaitu perubahan sikap dan tingkah laku peserta
didik setelah mendapatkan dan menerima materi pembelajaran.
Domain afektif ini terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu :
1) Kemampuan menerima, yaitu kemampuan peserta didik untuk peka
2) Kemampuan menanggapi atau menjawab, yaitu kemampuan
peserta didik yang menuntut tidak hanya peka terhadap situasi
tententu, tapi juga bereaksi terhadap salah satu cara.
3) Kemampuan menilai, yaitu kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk menilai suatu objek, fenomena, atau tingkah laku
tertentu secara konsisten.
4) Organisasi yaitu jenjang kemampuam yang menuntut peserta
didik menyatukan nilai – nilai yang berbeda, memecahkan
masalah, dan membentuk suatu sistem nilai.
c. Domain psikomotor, yaitu kemampuan peserta didik yang
berkaitan dengan kemampuan kreativitas dan ketrampilan.
3. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik yang
terarah dan positif. Dalam suatu pembelajaran pasti seorang peserta
didik akan melalui proses belajar. Banyak sekali faktor– faktor yang
mempengaruhi proses belajar sehingga juga akan mempengaruhi hasil
belajar seorang peserta didik. Menurut Sriyanti (2011: 23)
keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
a. Faktor eksternal, yaitu faktor yang terdapat di luar diri individu.
Faktor eksternal terdiri dari:
1) Faktor non sosial, adalah faktor – faktor di luar individu yang
peralatan sekolah, sarana sekolah, gedung dan ruang belajar,
kondisi geografis sekolah dan rumah, dan yang sejenisnya.
2) Faktor sosial, adalah faktor – faktor di luar individu yang berupa
manusia. Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan
anak dengan orang lain, keharmonisan dalam keluarga, dan
sebagainya.
b. Faktor internal, yaitu faktor–faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor internal terdiri dari:
1) Faktor fisiologis, adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri
individu. Keadaan fisiologis berupa keadaan jasmanin dan
keadaan fungsi–fungsi jasmani peserta didik.
2) Faktor psikologis, adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu. Faktor psikis tersebut antara lain; tingkat kecerdasan,
motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan
sebagainya.
4. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Menurut Rohani (2004:179) penilaian hasil belajar bertujuan
melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan meteri
pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
a. Sasaran Penilaian
Adapun sasaran dari evaluasi hasil belajar adalah
kognitif, afektif dan psikomotor. Masing–masing bidang terdiri dari
sejumlah aspek. Aspek–aspek tersebut sebaiknya dapat
diungkapkan melalui penilaian tersebut. Dengan demikian dapat
diketahui tingkah laku mana yang yang dikuasai dan yang belum
dikuasai sebagai bahan perbaikan.
b. Alat Penilaian
Adapun pengguanaan alat penilaian hendaknya
komprehensif meliputi tes dan non tes sehingga diperoleh
gambaran hasil belajar yang objektif. Penilaian hendaknya
dilakukan secara berkesinambungan agar diperoleh hasil yang
menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
c. Prosedur Penilaian
Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam entuk formatif
dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan pada setiap pengajaran
berlangsung, yakni akhir pelajaran. Sedangkan penilaian sumatif
dilakukan pada pertengahan program dan akhir program
pembelajaran.
B. Media Audiovisual
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan aspek yang penting dalam proses
pembelajaran selain metode atau pendekatan yang digunakan oleh
metode atau pendekatan yang telah didesain oleh guru dalam
skenario pembelajarannya.
Kata media berasal dari kata latin medius yang artinya
tengah, perantara, atau pengantar. Secara umum, media adalah semua
bentuk perantara untuk menyebarkan atau menyampaikan sesuatu
pesan (message) dan gagasan kepada penerima. National Education
Association (NEA) mendefinisikan media sebagai suatu benda yang
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Mukminan,
2009:97).
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar,
pengajar, dan bahan ajar. Bentuk komunikasi tidak akan berjalan
tanpa adanya bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.
Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah
hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak,
tulisan dan suara yang direkam (Hujair AH Sanaky, 2009: 3). Pada
konteks pembelajaran, media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi dan digunakan untk menyampaikan pesan pembelajaran.
Menurut Riana (2007: 5.9) secara sederhana kehadiran media
dalam suatu kegiatan pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis sebagai
berikut:
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang
b. Media yang disajikan dapat melampaui batasan ruang kelas.
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya.
d. Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan
siswa.
e. Secara potensial, media yang disajikan secara tepat dapat
menanamkan konsep dasar yang kongkrit, benar, dan berpijak pada
realitas.
f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta
didik untuk belajar.
h. Media mampu memberikan belajar secara integral dan menyeluruh
dari yang kongkret ke yang abstrak, dari sesederhana ke rumit.
Berdasarkan pengertian media yang telah diuraikan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu perantara yang
memiliki nilai praktis untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran
saat pembelajaran berlangsung.
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Bentuk dan jenis media pembelajaran sangat beragam. Dari
berbagai aneka ragam media tersebut maka dapat dijumpai berbagai
macam klasifikasi jenis media pembelajaran. Menurut Sudjana &
Rifai (2002: 3-4) ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa
a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis juga sering disebut media
dua dimensi karena media ini mempunyai ukuran panjang dan lebar.
b. Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model padat
(solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock
up, diorama, dan lain-lain.
c. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP
dengan transparansi, dan lain-lain.
d. Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar siswa, pasar,
kebun, pedagang, perilaku guru, hewan dan lain-lain.
Pendapat lain oleh Nasution (2008: 101), alat pendidikan
seperti fotografi, gramofon, film, film strip, sampai kepada radio,
televisi, komputer, laboratorium bahasa, video, dan sebagainya. Pada
dasarnya pengelompokan-pengelompokan media seperti di atas
bertujuan untuk memberi kemudahan bagi para pengguna media
dalam memanfaatkan media dan bagi para petugas media dalam
mengelola media pembelajaran sehingga dapat memberi masukan
yang positif agar media pembelajaran dimanfaatkan dengan baik.
3. Manfaat Media Pembelajaran
Media mempunyai peran yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar.. Menurut Sudjana & Rifa’i (2002: 2) merinci manfaat media
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehinga dapat dipahami
oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pembelajaran lebih baik.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa
tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru
mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Sanaky (2009: 5) menjelaskan tentang manfaat media
pembelajaran baik bagi pengajar maupun bagi pembelajar antara lain:
1) Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
a) Memberikan pedoman atau arah untuk mencapai tujuan.
b) Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik.
c) Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik.
d) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pembelajaran.
e) Membangkitkan rasa diri seorang pengajar, meningkatkan
kualitas pengajaran.
2) Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:
b) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar.
c) Memberikan struktur materi pembelajaran dan memudahkan.
d) Pembelajar untuk belajar.
e) Memberikan inti informasi, pokok-pokok, secara sistematik
sehingga memudahkan pembelajar untuk belajar.
f) Merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.
g) Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.
h) Pembelajar dapat memahami materi pembelajaran dengan
sistematis yang disajikan pengajar lewat media pembelajaran.
Dari uraian dan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar dapat memperjelas penyajian pesan sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan kualitas belajar.
4. Media Audiovisual
Menurut Rohani dalam Sanjaya (2011) menyatakan bahwa audio
visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),
meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Media audio visual
merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penerapannya
melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang
dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
Sementara menurut Basuki (2001: 67) Media audio visual yaitu
media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar seperti film bersuara,
video, televisi, dan sound slide. Dengan karakteristik yang lebih lengkap,
media audio visual memiliki kemampuan untuk dapat mengatasi
kekurangan dari media audio atau media visual saja. Media audio visual
ini lebih realistis.
Ditinjau dari karakteristiknya, media audio visual pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Media audio visual diam, contohnya yaitu film strip bersuara,
slidebersuara, komik dengan suara, dan lain-lain.
b. Media audio visual gerak, contohnya yaitu: televisi, video, film dan
lain-lain.
Media audio visual merupakan media pembelajaran tampak
dengar yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar karena unsur dengar
dan unsur penglihatan dapat disajikan serentak. Dengan kata lain
media audio visual adalah rangkaian gambar elektronik yang disertai
unsur audio yang dituangkan pada pita video, dan dapat dilihat
melalui alat pemutar video player dan jika dalam bentuk VCD maka
menggunakan VCD player yang dihubungkan ke monitor televisi
(Siddiq dkk: 5.16). Media audio visual memiliki karakteristik yang
dimilikinya baik itu kelebihan maupun kekurangannya (Siddiq dkk:
1) Kelebihan media pembelajaran audio visual antara lain:
a) Merupakan media gerak perpaduan gambar dan suara.
b) Mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media
cetak.
c) Dapat digunakan seketika.
d) Dapat digunakan secara berulang.
e) Dapat menyajikan objek secara detail.
f) Tidak memerlukan ruang gelap.
g) Dapat menyajikan objek yang berbahaya.
h) Dapat diperlambat atau dipercepat.
i) Dapat digunakan untuk klasikal atau pun individual.
2) Kekurangan media pembelajaran audio visual antara lain:
a) Memerlukan dana yang relatif banyak/mahal.
b) Memerlukan keahlian khusus.
c) Sukar untuk direvisi.
d) Memerlukan arus listrik.
Dari penjelasan di atas, maka penggunaan media audiovisual
dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat yang diantaranya;
pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga motivasi anak lebih
meningkat dan mampu menghilangkan kejenuhan, siswa lebih banyak
melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, mendengar dan
melakukan demonstrasi, mampu melatih taraf berpikir anak dari yang
serta siiswa mampu menghubungkan pesan visual dengan
pengalaman-pengalamannya.
C. Mata Pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar/MI 1. Hakikat IPA
Menurut Iskandar (2001:2) IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) atau
science adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di
alam. IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis tentang gejala alam (Margono dkk, 1998 : 1)
Ilmu pengetahuan alam merupakan mata pelajaran di SD yang
dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan
konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari
IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan
dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih
mendalam.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) adalah hasil kegiatan manusiaberupa pengetahuan, gagasan, dan
konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan pengujian gagasan – gagasan. Sedangkan mata pelajaran
pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta
rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK (sains dan teknologi) yang
pesat dan perubahan masyarakat dan dinamis, perlu disiapkan warga
negara Indonesia yang melek sains atau literasi sains (scientific literacy)
dan mampu bersiap bebas serta memiliki ketangguhan dalam berfikir,
bersikap, dan bertindak berdasarkan pemahaman dan konsep–konsep
sains serta penerapannya melalui pembelajaran sains atau IPA.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari–hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah – masalah yang
dapatdiidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana
agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat Sekolah
Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah diharapkan ada penekanan
pembelajaran Salingtemas (sains, linkungan, teknologi dan masyarakat)
yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan
membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi
bekerja ilmiah secara bijaksana (Departemen Agama RI, 2006:108)
2. Fungsi IPA
Menurut Departemen Agama RI (2002:253) Mata pelajaran
IPA berfungsi untuk:
c. Memberikan pengetahuan tentang jenis berbagai lingkungan alam dan
lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi
d. Mengembangkan ketrampilan proses.
e. Mengembangkan wawasan,sikap dan nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari–hari.
f. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan
yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi
dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan
sehari–hari.
g. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam
kehidupan sehari –hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya
ketingkat pendidikan yang lebih tinggi.
3. Tujuan IPA
Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memahami konsep – konsep IPA dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari–hari.
b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan,
gagasan tentang alam sekitar.
c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda–benda
serta kejadian di lingkungan sekitar.
d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung
e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan
gejala – gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari–hari.
f. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalm kehidupan
sehari–hari.
g. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar
sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa
(Departemen agama RI, 2002:254).
4. Ruang Lingkup IPA
Ruang lingkup bahan kajian Ilmu Pengetahuan Alam untuk
Sekolah Dasar dalam (BSPN, 2006) meliputi aspek-aspek berikut:
a. Mahluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan
dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat
dan gas.
c. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet listrik,
cahaya dan pesawat sederhana.
d. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan
bendabenda langit lainnya.
D. Materi IPA
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam dan
kita harus dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan cara dan
pengolahan yang sebaik-baiknya, serta menjaga kelestariannya demi
kehidupan kita dan generasi penerus kita dimasa datang.
1. Jenis-jenis Sumber Daya Alam
a. Berdasrkan jenis bendanya, sumber daya alam dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:
1) Sumber daya alam hayati, misalnya manusia, hewan, tumbuhan,
dan air
2) Sumber daya alam non hayati, misalnya bahan tambang dan bahan
galian
b. Berdasarkan kelestariannya, sumber daya alam dibagi menjadi 2
(dua), yaitu:
1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Artinya sumber daya alam itu tidak akan habis walaupun
digunakan secara terus menerus, karena dapat diusahakan agar
selalu tersedia. Yang termasuk sumber daya alam dapat
diperbaharui adalah tumbuhan, hewan, tanah, air dan udara.
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Artinya sumber daya alam itu bila digunakan secara terus
menerus akan habis, sedangkan manusia tidak dapat
membuatnya/memperbaharuinya. Mineral termasuk sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui. Mineral adalah suatu barang
mineral antara lain besi, emas, perak, tembaga, timah, nikel,
alumunium, intan, belerang, dan yodium. Batubara dan minyak
bumi tidak termasuk mineral, karena berasal dari binatang dan
tumbuhan renik yang telah mati dan tertimbun tanah berjuta-juta
tahun yang lalu.
2. Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui harus dilestarikan
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus dikelola secara
cermat dan efisien
Kesinambungan tersedianya sumber daya alam bergantung
pada cara manusia memanfaatkannya. Penghijauan, terasering,
penghutanan kembali, penyuburan tanah, mengatur penggunaan
sumber daya alam dan pencegahan pencemaran udara, tanah, air,
merupan beberapa usaha perlindungan dan pelestarian sumber daya
alam.
c. Pengawetan tanah erat hungannya dengan pengawetan hutan dan air
d. Tanah harus diusahakan tetap menghijau.
1) Tanah yang gundul kita Tanami
2) Cara-cara pengambilan kayu dari hutan harus diatur
3) Hutan merupakan sumber penghasilan
e. Erosi perlu dicegah agar tanah tidak hanyut dan longsor
1) Tidak menebang tumbuhan dilereng hutan untuk mencegah
terjadinya longsor
2) Tanah dilereng gunung dibuat bertingkat
3) Tiap petak tanah dibuat datar
4) Tiap petak dibuatkan pematang untuk menahan air
f. Kesuburan tanah sawah dan lading perlu dijaga dengan cara
penanaman bergilir, pemupukan, pemupukan dengan pupuk hijau,
pupuk kandang dan pupuk buatan
g. Melindungi dan menjaga kelestarian adalah menjadi tanggung jawab
kita bersama
Menjaga kekayaan dalam dan lingkungan hidup kita, hewan
dan tumbuh-tumbuhan adalah bagian dari lingkungan hidup yang kita
perhatikan perlindungannya. Beberapa hewan dan tumbuhan
dilindungi oleh undang-undang di Indonesia. Misalnya Badak bercula
satu, Burung Cendrawasih, Banteng, Komodo, Burung Rangkok,
Harimau, dan Bunga Bangkai/Raflesia
h. Hutan yang gundul menyebabkan erosi, banjir, pengairan kurang
teratur dan udara tidak segar
Hutan tidak gundul, akar-akar pohon dalam hutan itu menahan
lapisan tanah di lereng pegunungan sehingga tanah tidak terbawa air
yang mengalir, hutan juga berfungsi sebagai penyimpanan air.
Akar-akar pepohonan di hutan menghisap air dan menyimpannya, pada
sehingga kita tidak kekurangan air. Bila hutan tidak gundul, pada
siang hari pepohonannya menghisap karbondioksida dan
mengeluarkan oksigen yang kita butuhkan, asap-asap pabrik yang
tebal dapat dinetralkan oleh hutan.
i. Sisa-sisa industri sering mencemarkan sungai dan laut, ikan dan mikro
biologi tak tahan hidup di sungai dan laut yang tercemar. Manusia
menjadi sulit mendapat air minum yang sehat dan segar
j. Membuang sampah sembarang di perairan juga merupakan tindakan
yang salah, sampah yang menumpuk mengakibatkan perairan itu
kehabisan oksigen. Ikan-ikan dan binatang air lainnya tak tahan hidup
disitu karena pengap
k. Hasil buangan industri, pertambangan dan knalpot kendaraan
bermotor sangat mencemarkan udara
Asap-asap hasil buangan itu terdiri atas karbondioksida,
karbonmonoksida, belerangdioksida dan sebagainya. Karbondioksida
mengakibatkan hawa pengap dan suhu permukaan bumi naik.
Karbonmonoksida sangat beracun, dapat mematikan manusia.
Belerangdioksida menyebabkan udara bersifat korosif, yaitu bersifat
sangat merusak logam, mislanya karat pada besi dan baja
a. Sumber Daya Alam Tanah
Tanah dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam,
permukiman, aktivitas ekonomi seperti pembuatan pabrik, pasar, toko,
dan lain-lain.
b. Sumber Daya Alam Air
Air sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia untuk minum,
mandi, mencuci, pengolahan bahan makanan, irigasi, sampai untuk
transportasi, juga untuk pembangkit tenaga listrik.
c. Sumber Daya Alam Udara
Udara bermanfaat untuk kelangsungan kehidupan manusia,
binatang, dan tumbuhan misalnya untuk bernapas. Udara juga bisa
dimanfaatkan untuk membangkitkan energi seperti energi panas pada
gas.
d. Sumber Daya Alam Tumbuhan dan Hewan
Tumbuhan dan hewan dimanfaatkan umat manusia sebagai
bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan. Hampir semua bahan
makanan manusia berasal dari hewan dan tumbuhan.
e. Sumber Daya Alam Minyak Bumi
Minyak bumi dapat diolah menjadi berbagai macam bahan
bakar yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya minyak tanah,
solar, pertamax, premium, avtur dan sebagainya. Semua jenis bahan
bakar tersebut digunakan oleh rumah tangga dan industri untuk bahan
f. Sumber Daya Alam Bahan Tambang
Bahan tambang selain minyak bumi adalah batu bara,
bahan-bahan mineral, bauksit dan berbagai macam logam. Pemanfaatannya
adalah untuk bahan bakar, obatobatan, pem-buatan sarana dan
prasarana transportasi, perhiasan, bahan bangunan, dan lain-lain.
E. Kaitan Pembelajaran IPA dan Media Audiovisual
Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi.
Proses komunikasi terwujud melalui kegiatan penyampaian dan tukar
menukar pesan oleh setiap guru dan siswa. Pesan atau informasi yang
dimaksud berupa pengetahuan, skill, ide, pengalaman dan sebagainya.
Dengan penggunaan media audio visual yang merupakan kombinasi antara
indra pendengaran dan penglihatan, diharapkan siswa menjadi tertarik
terhadap pelajaran yang diajarkan. Serta fokus mengikuti pelajaran
sehingga dapat menyerap pelajaran secara optimal, yang pada akhirnya
berujung pada tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Media audio visual yang berupa vidio pembelajaran dapat
mendorong minat dan keantusiasan siswa untuk belajar sehingga
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa jika digunakan
secara benar.
Banyak materi IPA khususnya materi Sumber Daya Alam dan
Kegiatan Manusia membutuhkan banyak penjelasan dalam penyampaiannya,
maka peneliti menggunakan media audio visual dalam proses
untuk materi tersebut. Sebagai contoh penggunaan media audio visual dalam
materi sumber daya alam, siswa akan lebih dapat paham akan materi
tersebut karena dapat menyaksikan penggolongan sumber daya alam yang
meliputi sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui. Dengan penggunaan media audiovisual siswa
akan semakin tertarik untuk memfokuskan pikiran, pendengaran dan
penglihatan pada materi yang diberikan oleh guru. Hal ini
memungkinkan mereka untuk dapat memahami materi yang disampaikan
oleh guru, berbeda ketika guru tidak menggunakan media, hanya
menerangkan secara verbal maka siswa hanya dapat menggunakan
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek penelitian
Gambaran umum SDN Tingkir Lor 01 kelas V, Desa Tingkir Lor
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
1. Lokasi penelitian:
Alamat penelitian : SDN Tingkir Lor 01, Desa Tingkir Lor Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga.
Mata pelajaran : IPA
Materi pokok : Sumber Daya Alam dan Kegiatan Manusia
Kelas/semester : V/I
2. Visi, Misi dan Tujuan SDN Tingkir Lor 01, Desa Tingkir Lor Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga
a. Visi:
“Unggul dalam Prestasi, Santun dalm Perilaku Berlandaskan Iman dan
Taqwa.”
b. Misi:
1) Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAIKEM).
2) Membiasakan hidup santun dalam sikap, perilaku, dan tutur kata.
3) Menciptakan suasana sekolah yang religius.
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan
dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah
sebagai berikut:
1) Terciptanya sekolah yang berkualitas dan berprestasi.
2) Tumbuh dan berkembangnya peserta didik yang berkepribadian
mandiri, tangguh, cerdas, terampil, disiplin, kreatif, bertanggung
jawab serta berorientasi ke masa depan.
3) Terbentuknya peserta didik yang beriman, berilmu, bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur.
4) Tumbuh dan berkembangnya peserta didik yang memililki
semangat patriotik dan cinta tanah air.
3. Keadaan Guru SDN Tingkir Lor 01 kelas V, Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga
Tabel 1.1 Guru SDN Tingkir Lor 01
No Nama L/P Ijazah Jabatan
1. Nafirina Dwi Wulan,
S.Pd
P S1 Kepala Sekolah
2. Surip, S.Pd.I P S1 Guru Mapel PAI
3. Umi Marqomah, S.Pd P S1 Guru Kelas III
4. Budi Utomo, S.Pd, M.Pd L S2 Guru Mapel
Penjas
5. Yunita Aryati, S.Pd P S1 Guru Kelas IV
7. Anisa Sukma Wijayanti,
S.pd
P S1 Guru Kelas VI
8. Ulya Nurul Aini, S.Pd P S1 Guru Kelas II
9. Suyatman L - Penjaga
10. Yeni Dwi Astuti, S.Pd.I P S1 Guru Mapel B.
Inggris
11. Muhammad Anas
Maarif, S.Pd
L S1 Guru Kelas V
12. Anis Kusumardani P - TU
5. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
semester 1 tahun ajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan dalam tiga
siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran IPA sesuai
dengan jadwal pelajaran IPA kelas V SDN Tingkir lor 01.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
a. Kegiatan siklus I, tanggal 2 September 2016
b. Kegiatan siklus II, tanggal 5 September 2016
c. Kegiatan siklus III, tanggal 6 September 2016
1. Deskripsi Siklus I 1. Tahap Perencanaan
Dalam siklus I rencana pembelajaran yang dilakukan adalah
melakukan pre test untuk siswa sebagai penjajagan kemampuan siswa (
Soal latihan terlampir) dengan materi Pengelompokan Sumber daya Alam.
Setelah mengetahui hasilnya, penulis melakukan perbaikan pembelajaran,
yaitu menjelaskan kembali materi tentang Pengelompokan Sumber daya
Alam. Kemudian dilakukan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa
sesudah pelaksanaan tindakan kelas. Pada tahap perencanaan ini kegiatan
yang dilakukan berupa persiapan–persiapan yang terdiri dari:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada tanggal 2 September
2016
c. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan media
audiovisual.
d. Mempersiapkan media berupa vidio pembelajaran pengelompokan
sumber daya alam.
e. Menyusun alat evaluasi berupa test ( pre test dan post test).
f. Menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap
media pembelajaran yang diaplikasikan dalam PTK.
2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian siklus I ini sudah menggunakan media audiovisual.
Tahap–tahap yang dilakukan adalah:
a. Kegiatan awal
1) Apersepsi
a) Guru memberikan salam, mengapsen dan mengecek kesiapan
siswa.
b) Guru memperkenalkan diri dan menyiapkan buku IPA.
c) Guru menjelaskan media yang akan diterapkan.
2) Melaksanakanpre test.
b. Kegiatan inti
1) Guru mempersiapkan berbagai alat media untuk pembelajaran.
2) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan tentang jenis-jenis
sumber daya alam.
3) Guru menampilkan materi berupa vidio dan menjelaskan.
5) Siswa mendeskripsikan tentang pengelompokan sumber daya alam.
6) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Kegiatan akhir
1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang hasil pembelajaran.
2) Melaksanakan post test.
3) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup.
3. Tahap Pengamatan/Pengumpulan Data
Selama proses pembelajaran berlangsung, penulis melakukan
pengamatan pada siswa dan guru.Variabel yang diamati meliputi kualitas
tentang:
a. Perhatian siswa kelas V SDN Tingkir lor 01 dalam mengikuti sajian
bahan ajar/ skenario dari awal sampai akhir.
b. Pemahaman siswa kelas V SDN Tingkir lor 01 terhadap tujuan dan
manfaat bahan ajar yang disajikan dan tugas – tugas yang harus
diselesaikan selama pembelajaran.
c. Kesulitan belajar dan hambatan yang dialami siswa kelas V SDN
Tingkir Lor 01 dalam mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai
kompetensi yang ditetapkan.
Lembar pengamatan siswa yang digunakan penulis adalah sebagai
berikut:
a. Keaktifan siswa.
b. Tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran.
Lembar pengamatan guru yang digunakan penulis adalah sebagai
berikut:
a. Ketrampilan membuka pelajaran.
b. Ketrampilan menjelaskan materi.
c. Interaksi pembelajaran.
d. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi.
e. Ketrampilan menggunakan waktu.
f. Ketrampilan menutup pelajaran.
4. Tahap Refleksi
Pengamat mencatat hal – hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus
berikutnya.
2. Deskripsi Siklus II 1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal 5
September 2016
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan media
audiovisual.
c. Mempersiapkan media berupa vidio pembelajaran upaya pelestarian
sumber daya alam.
e. Menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap
media pembelajaran yang diaplikasikan dalam PTK.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan awal
1) Guru mengucapkan salam serta mengecek kesiapan siswa.
2) Guru memberi motivasi kepada siswa dengan guru menanyakan “
Anak cerdas!” siswa menjawab “ Siap sambil tangan dilipat diatas
meja.
3) Melaksanakanpre test.
b. Kegiatan Inti
1) Guru mempersiapkan berbagai alat media untuk pembelajaran.
2) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan tentang upaya
pelestarian sumber daya alam.
3) Guru menampilkan meteri berupa vidio pembelajaran.
4) Siswa melihat dan mendengarkan.
5) Guru menerangkan materi pembelajaran dengan menggunakan
power point.
6) Siswa menyebutkan upaya-upaya dalam usaha melestarikan sumber
daya alam.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi
yang belum jelas.
3) Guru dan siswa mengucapkanhamdalahbersama, salam penutup.
3. Tahap Pengamatan/Pengumpulan Data
Adapun lembar pengamatan siswa yang digunakan penulis adalah
sebagai berikut:
a. Keaktifan siswa.
b. Tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran.
c. Antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
Lembar pengamatan guru yang digunakan penulis adalah sebagai
berikut:
a. Ketrampilan membuka pelajaran.
b. Ketrampilan menjelaskan materi.
c. Interaksi pembelajaran.
d. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi.
e. Ketrampilan menggunakan waktu.
f. Ketrampilan menutup pelajaran.
4. Refleksi
Pengamat mencatat hal – hal yang mendukung dan menghambat
proses pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus
berikutnya.
3. Deskripsi Siklus III 1. Tahap Perencanaan
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal 6
September 2016
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Menyiapkan media pembelajaran berupa vidio pembelajaran tentang
kegiatan manusia.
d. Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan siswa
dan tes formatif.
e. Menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap
media pembelajaran yang diaplikasikan dalam PTK.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus III merupakan peningkatan tindakan
perbaikan dari siklus II. Target presentase perubahan yang diharapkan
adalah lebih dari dari 75% menuju kearah yang lebih baik. Pelaksanaan
tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
1) Apersepsi
a) Guru memberikan salam, mengapsen dan mengecek kesiapan
siswa.
b) Guru menyiapkanbuku IPA.
c) Guru mencelaskan media yang akan diterapkan.
2) Melaksanakanpre test.
b. Kegiatan inti
2) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan tentang kegiatan
manusia.
3) Guru menampilkan materi berupa vidio dan menjelaskan.
4) Siswa melihat dan mendengarkan.
5) Guru menjelaskan menggunakanpower point.
6) Siswa mendeskripsikan tentang kegiatan manusia.
7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Kegiatan akhir
1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang hasil pembelajaran.
2) Melaksanakan post test.
3) Guru dan siswa mengucapkanhamdalahbersama, salam penutup.
3. Tahap Pengamatan/Pengumpulan Data
Adapun lembar pengamatan siswa yang digunakan penulis adalah
sebagai berikut:
a. Keaktifan siswa.
b. Tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran.
c. Antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Lembar pengamatan guru yang digunakan penulis adalah sebagai
berikut:
a. Ketrampilan membuka pelajaran.
b. Ketrampilan menjelaskan materi.
c. Interaksi pembelajaran.
e. Ketrampilan menggunakan waktu.
f. Ketrampilan menutup pelajaran.
4. Tahap Refleksi
Refleksi III yaitu didapatkan satu konsep metode pembelajaran
yang baru untuk pembelajaran IPA, materi sumber daya alam dan kegiatan
manusia. Pada siklus III semua siswa telah aktif dan berpartisipasi dalam
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Hasil Penelitian
1. Siklus 1
Pada penelitian kali ini penulis melaksanakan penelitian tindakan
kelas (PTK) dengan menggunakan media audiovisual. Acuan penilaian
pada penelitian ini peneliti menggunakan ketuntasan kriteria minimum
(KKM). Berdasarkan data nilai IPA kelas V yang diperoleh dari SDN
Tingkir lor 01, menunjukkan KKM untuk mata pelajaran IPA adalah
60. Jadi, nilai ketuntasan berkisar 60–100 sedangkan nilai yang belum
tuntas berkisar antara 0–59. Hasil tindakan kelas yang merupakan hasil
evaluasi ada dua macam yaitu observasi dan tes formatif (pre test dan
post test). Data di bawah ini adalah hasil nilai test formatif.
Tabel 4.1 Daftar Nilai Test Formatif Siklus 1
No Nama Siswa
Pre Test Post Test
Nilai Ket Nilai Ket
1 A 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas
2 B 20 Belum tuntas 81,25 Tuntas
3 C 62 Tuntas 62,5 Tuntas
4 D 50 Belum tuntas 85 Tuntas
5 E 30 Belum tuntas 60 Tuntas
6 F 20 Belum tuntas 55 Belum tuntas
8 H 20 Belum tuntas 77,5 Tuntas
9 I 30 Belum tuntas 55 Belum tuntas
10 J 30 Belum tuntas 77,5 Tuntas
11 K 30 Belum tuntas 87,5 Tuntas
12 L 62 Tuntas 40 Belum tuntas
13 M 60 Tuntas 27,5 Belum tuntas
14 N 30 Belum tuntas 27,5 Belum tuntas
15 O 20 Belum tuntas 55 Belum tuntas
16 P 30 Belum tuntas 25 Belum tuntas
17 Q 40 Belum tuntas 76,25 Tuntas
18 R 20 Belum tuntas 88,75 Tuntas
19 S 60 Tuntas 68,75 Tuntas
20 T 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas
21 U 60 Tuntas 60 Tuntas
22 V 30 Belum tuntas 55 Belum tuntas
23 W 20 Belum tuntas 25 Belum tuntas
24 X 30 Belum tuntas 68,75 Tuntas
25 Y 10 Belum tuntas 76,25 Tuntas
26 Z 60 Tuntas 25 Belum tuntas
27 AA 20 Belum tuntas 62,5 Tuntas
28 AB 62 Tuntas 55 Belum tuntas