• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN MANUSIA KELAS V SDN TINGKIR LOR 01 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN MANUSIA KELAS V SDN TINGKIR LOR 01 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017 - Test Repository"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

JURUSAN PEND FAKUL INST

SALATIGA

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

WILDAN BAHRIYAN

NIM 11510007

DIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIY LTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUA STITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA 2016

IYAH (PGMI) UAN

(2)
(3)

i JURUSAN PEND

FAKUL INST

i

SALATIGA

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

WILDAN BAHRIYAN

NIM 11510007

DIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIY LTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUA STITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA 2016

i

IYAH (PGMI) UAN

(4)
(5)
(6)
(7)

v

ِْﲅِﻌْﻟ ِ ِﻪُﯿَﻠَﻌَﻓ َﺎﯿُﻧ ُ ا َداَر ْﻦَﻣ

,

ِْﲅِﻌْﻟ ِ ِﻪْﯿَﻠَﻌَﻓ َةَﺮِﺧَٓ ا َداَر ْﻦَﻣَو

“Barang siapa menghendaki (Kebaikan) dunia, maka

hendaknya ia menggunakan ilmu, dan barangsiapa

menghendaki kebaikan akhirat, maka hendaknya

menggunakan ilmu.”

(8)

vi

dan Ibu Prihati Ningsih

Kakak tersayang, Muhammad beserta istri Lia, Anas beserta istri Ratih, dan Anis beserta istri Ulfi

Teman-teman seperjuangan PGMI A’10 (Arif, Burhan, Toriq, Diyah, Erma, Tiyas, Lina, Lina Arab, Ita, Hakimah, Ike, Dina ncus, Dwiyan, Alfi, Indri, Lia,

Mbak Pur, Catur, Pepi, Erni, Mbak Nita Solo)

Teman-teman SSC (Sastro “Pak Plo”, Mas Danang, Kambing, Obrut, Barok, Kejus, Ucup, Prima, Saliq, Ega “Kirun”, Nia, Nita, Inggit)

Teman-teman “KARISMA” Tingkir Lor (Sulkhi, Fatkhi, Kang Ilan, Barik, Pak Yam, Umam, Awin, Puput, Marisal, Pais, Fajar, Angga, Zacky, Noval, Rizaq,

Wahyu “Mbek”, Zidni, Bayu “o.on”, Rofiq “Bokir”, Panji, Piyan “Kepleh”, Enggar, Dani, Huda, Alfa “Tole”, Ayik “Bardolo”, Taufan “IKUN”)

Terima kasih

(9)

vii

SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayahNya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN MANUSIA KELAS V SDN TINGKIR LOR 01 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017."

Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung

Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabatnya, dan orang-orang yang

senantiasa mengikuti jejaknya. Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya di

hari kiamat kelak. Amiin.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini

penulis banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan

kemampuan yang belum sempurna. Namun berkat adanya bantuan, motivasi dan

bimbingan dari berbagai pihak, syukur Alhamdulillah skripsi ini dapat

terselesaikan.

Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga

3. Peni Susapti, S. Si., M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah

4. Tri Wahyu Hidayati, M. Ag selaku dosen pembimbing akademik

5. Dr. H. Lilik Sriyanti, M. Si selaku pembimbing skripsi yang telah sudi

meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan skripsi

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

(10)

viii jurusan PGMI ‘10

9. Kepada semua pihak yang telah mendukung penulis, semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukung hingga bisa

menyelesaikan skripsi

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis senatiasa mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari

pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis memohon petunjuk dan

berserah diri memohon ampunan dan rahmatNya.

Salatiga, 09 September 2016

Penulis,

(11)

ix

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H. Lilik Sriyanti M.Si.

Kata kunci: Hasil belajar, IPA, dan Media Audiovisual

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah memiliki kompetensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa, Sehingga harus memilih media yang tepat dalam pembelajaran. Selama ini nilai tidak memuaskan karena masih menggunakan metode ceramah. Pada penelitian ini dicoba digunakan media audiovisual untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA materi makhluk hidup.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media audio visual pada peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi sumber daya alam dan kegiatan manusia pada siswa kelas V SDN Tingkir Lor 01 Desa Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga tahun ajaran 2016/2017. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SDN Tingkir Lor 01 yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada semester satu pada tahun 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media audio visual.

(12)

x

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Hipotesis Tindakan... 6

E. Manfaat Penelitian... 6

F. Definisi Operasional... 7

G. Metodologi Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ... 14

1. Pengertian Hasil Belajar ... 14

(13)

xi

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 19

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 21

3. Manfaat Media Pembelajaran... 22

4. Media Audiovisual ... 24

C. Mata Pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar ... 27

1. Hakikat IPA ... 27

2. Fungsi IPA... 28

3. Tujuan IPA ... 29

4. Ruang lingkup IPA ... 30

D. Materi IPA ... 30

1. Jenis-jenis Sumber Daya Alam ... 31

2. Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam ... 32

3. Kaitan Kegiatan Manusia terhadap Sumber Daya Alam ... 34

E. Kaitan Pembelajaran IPA dan Media Audiovisual... 36

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 38

1. Lokasi Penelitian ... 38

(14)

xii

B. Deskripsi Siklus I ... 41

C. Deskripsi Siklus II ... 44

D. Deskripsi Siklus III... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Hasil Penelitisan ... 50

1. Siklus I... 50

2. Siklus II ... 52

3. Siklus III ... 54

B. Pembahasan ... 57

1. Siklus I... 57

2. Siklus II ... 60

3. Siklus III ... 62

C. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Per Siklus... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 67

B. Saran ... 68

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua

pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru sekolah dasar (SD),

yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar guru sekolah dasar (SD)

adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi.

Guru sekolah dasar (SD) dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan

pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa

memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dari

para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan keluhan

kekurangan waktu untuk mengajarkannya semua.

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan

media dalam proses belajar mengajar. Fungsi media dalam kegiatan tersebut

disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain, juga untuk

meningkatkan keberhasilan dalam menerima informasi. Media juga berfungsi

untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik

pada proses belajar mengajar (Asnawir,2002:13). Dengan menggunakan media

pembelajaran tidak terkesan membosankan bagi siswa, karena siswa tidak hanya

mendengarkan ceramah dari guru tetapi dengan menggunakan media

(16)

pembelajaran siswa akan lebih tertarik dengan pelajaran yang disampaikan dan

siswa akan terdorong motivasi belajarnya serta memperjelas dan mempermudah

konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar.

Secara etimologi, kata“media”merupakan bentuk jamak dari“medium”,

yang berasal dan Bahasa Latin“medius”yang berarti tengah. Sedangkan dalam

Bahasa Indonesia, kata“medium”dapat diartikan sebagai“antara” atau

“sedang”sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang

mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan

penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang

dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.

Media adalah sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih

mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan

pengajaran sekolah (Syukur,2005:125).

Sedangkan menurut Sadiman (2002: 6) mengemukakan bahwa segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan danpengirim pesan

kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan,perhatian,

dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarmengajar

berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan.

Audio visual adalah suatu peralatan yang dipakai oleh para guru dalam

menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera

pandang dan pendengaran (Rachman,1999:89). Media audio visual merupakan

(17)

siswa dalam proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas atau

mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang dipelajari.

Media pembelajaran juga merupakan sarana dan prasarana untuk

menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta menunjang pendidikan dan

pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian sendiri. Keberadaan media tidak

dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses

pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran,

pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, termasuk dalam proses

pembelajaran SBK.

Hasil belajar merupakan perwujudan kemampuan akibat perubahan

perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan. Kemampuan tersebut

menyangkut domain kognitif, afektif dan psikomotorik (Purwanto,2009:49).

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap

dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya. Hasil belajar ini

dapat dilakukan dengan mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut

setelah dilakukan penilaian. Dalam proses perubahan ini siswa mempunyai

peranan penting dalam perubahan tingkah lakunya, sebab guru sebagai pendidik

hanya berusaha bagaimana siswanya mengalami perubahan baik tingkah laku

(18)

Media tidak hanya berupa alat dan bahan, tetapi hal – hal lain yang

memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan. Media pembelajaran bisa

berperan sebagai alat bantu yang bisa merangsang siswa untuk aktif dan terlibat

lansung dalam proses pembelajaran.

Media audio visual gerak dapat berupa film bersuara atau gambar hidup

pada televisi (Asnawir,2002:95). Film sebagai media audio visual adalah film

yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio

visual yang lengkap karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide

atau filmstrip termasuk media audio visual saja atau media visual diam plus suara.

Film yang dimaksudkan disini adalah film sebagai alat audio visual untuk

pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal – hal yang dapat dijelaskan

melalui film, antara lain tentang: proses yang terjadi pada tubuh kita atau yang

terjadi dalam suatu industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu ketrampilan,

sejarah kehidupan orang–orang besar dan sebagainya (Asnawir, 2002:95).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan media audiovisual. Dengan

media ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi secara

mandiri. Saat ini ketersediaan media audiovisual untuk membantu proses

pembelajaran khususnya IPA masih kurang dan belum banyak digunakan di

sekolah dasar. SDN Tingkir Lor 01 merupakan salah satu sekolah yang belum

menggunakan dan memaksimalkan media ini dalam proses pembelajaran.

Walaupun di SD tersebut telah tersedia adanya sarana yang mendukung.

(19)

daya alam di SDN Tingkir Lor 01 hanya dengan mendengarkan materi yang

disampaikan oleh guru secara lisan, siswa cenderung pasif sehingga menyebabkan

kurangnya ketertarikan siswa dalam memahami materi sumber daya alam dan

kegiatan manusia yang berakibat menurunnya hasil belajar siswa. Selain itu

alasan penulis menggunakan media audio visual yaitu nilai mata pelajaran IPA

materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan manusia siswa kelas V SDN Tingkir Lor

01 masih dibawah KKM kelas yaitu sebanyak 70% siswa masih belum memenuhi

KKM.

Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan

judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN MANUSIA KELAS V SDN TINGKIR LOR 01 SALATIGA TAHUN AJARAN 2016/2017.”

B. Rumusan masalah

Apakah media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran IPA materi sumber daya alam dan kegiatan manusia siswa kelas V SDN

Tingkir 01 Salatiga Tahun ajaran 2016/2017 ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA materi

sumber daya alam dan kegiatan manusia siswa kelas V SDN Tingkir Lor 01

(20)

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

sebenarnya masih harus diuji kebenarannya secara empiris (Suryabrata, 1991: 75).

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode audio

visual dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya

alam dan kegiatan manusia kelas V SDN Tingkir Lor 01 Salatiga.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis dan

praktis.

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan atau pemikiran dalam

pemilihan media yang tepat untuk diterapkan pada mata pelajaran IPA, yang

salah satunya adalah media audiovisual dalam materi sumber daya alam dan

kegiatan manusiadi SDN Tingkir Lor 01 Salatiga.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan Minat belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA

materi sumber daya alam dan kegiatan manusia.

2) Meningkatkan antusias siswa agar dapat berperan aktif dalam proses

pembelajaran.

3) Siswa dapat mengenal teknologi belajar yang modern.

(21)

b. Bagi Guru

1) Sebagai masukan guru untuk dapat memilih media pembelajaran

terutama media audiovisual guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

2) Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga menjadi

kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran

c. Bagi Sekolah

1) Memberikan bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan yang

berhubungan dengan pemanfaatan media pembelajaran khususnya

media yang berbasis audiovisual.

2) Memberikan kontribusi bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran

yang modern pada mata IPA.

d. Bagi IAIN Salatiga

1) Memberikan referensi bagi mahasiswa lain untuk penulisan yang

relevan.

2) Memberikan koleksi pustaka dan bahan bacaan bagi mahasiswa.

F. Definisi Operasional 1. Hasil belajar

Hasil belajar adalah hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti

ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh

suatu indek dalam menentukan keberhasilan siswa (Surakhmad, 1980: 25).

Sedangkan menurut penulis hasil belajar adalah apa yang diperoleh siswa

(22)

2. IPA

IPA atau disebut Ilmu Alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang

mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi

ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip (Maslikah & Susapti, 2009:04).

Penelitian IPA yang dibahas di SDN Tingkir Lor 01 adalah tentang

sumber daya alam dan kegiatan manusia.

3. Media Audiovisual

Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan

kepada sasaran atau penerima pesan tersebut (Kustandi, 2013:07).

Audiovisual adalah sesuatu yang berkaitan dengan indera pendengar dan

indera penglihatan.

Dapat disimpulkan bahwa media audio visual menurut penulis adalah alat

bantu yang terdiri dari audio yang disinkronkan dengan visual sehingga

memungkinkan terjadi komunikasi dua arah antara pengirim pesan dan

penerima pesan yaitu guru dan peserta didik yang dapat ditangkap oleh indera

penglihatan dan indera pendengaran.

G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan penelitian

Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK). Suharsimi, Arikunto (2006:2-3) dalam iskandar

(2012:20) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan

(23)

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Hopkins (1993) dalam Wiraatmadja (2007:11) mengartikan penelitian

tindakan kelas (PTK) untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara

praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu

pencapaian tujuan ilmu sosial dan ilmu pendidikan dengan kerjasama dalam

kerangka etika yang disepakati bersama. Hopkins (1993) dalam Wiraatmadja

(2007:12) Penelitian Tindakan Kelas adalah kajian sistematik dari upaya

perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam

melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi

mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Kunandar, (2008) penelitian Tindakan Kelas (Action Research)

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh Guru atau bersama-sama

dengan orang lain (Kolaborasi) yang bertujuan untuk

memperbaiki/meningkatkan Mutu Proses Pembelajaran di kelasnya (Iskandar,

(24)

SIKLUS PENELITIAN

Gambar 1.1 siklus pemecahan masalah (Arikunto, 2006:16)

Penjelasan alur gambar 1

a. Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan dilakukan.

b. Pelaksanaan

Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi

atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas.

c. Pengamatan (observasi)

Pengamatan (observasi) adalah suatu pengamatan langsung terhadap

peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti

(Farikhah, 2006:10). Observasi dimaksudkan untuk melihat atau

mengamati serta mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang muncul PERENCANAAN

REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCAAN

SIKLUS II

PENGAMATAN

PELAKSANAAN

(25)

sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Disini penulis melakukan

pengamatan aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung,

mengukur ketercapaian indicator serta menganalisis dampak yang timbul

dari media gambar.

d. Refleksi

Refleksi dalam penilaian tindakan kelas dipahami sebagai kegiatan

analisis sintetis, pemaknaan, penjelasan dan evaluasi terhadap informasi

yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan tidak

hanya dilakukan diakhir tindakan, melainkan dilakukan pada saat

merancang tindakan, saat tindakan dilakukan dan saat setelah tindakan

berakhir. Kegiatan refleksi diarahkan tidak saja pada diri guru, melainkan

seluruh konteks pembelajaran yang dilakukannya, termasuk siswa dan

lingkungannya.

2. Subjek Penelitian

Subjek peneletian dari peneliti adalah siswa kelas V SDN Tingkir Lor

01 Salatiga.

3. Lokasi Penelitian

(26)

4. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi ini digunakan untuk melakukan pengamatan seluruh

kegiatan belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode

audiovisual.

b. Metode Tes

Digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

menggunakan metode audiovisual.

c. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapat informasi yang berkaitan

dengan seluruh siswa yang mengikuti mata pelajaran IPA materi sumber

daya alam dan kegiatan manusia.

5. Metode Analisis data

Data yang terkumpul sebelum dianalisis terlebih dahulu dilakukan

pengolahan data dengan menggunakan deskripsi yang dimaksudkan untuk

mengetahui bagaimana gambaran hasil penelitian. Setelah itu dilakukan

analisis dengan teknik statistik infrensial untuk mengatasi pengaruh metode

(27)

H. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan

Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi

penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka

Berisi tentang hasil belajar, IPA, media pembelajaran berupa

audiovisual, materi sumber daya alam dan kegiatan manusia, kaitan IPA

dengan media audiovisual.

BAB III : Pelaksanaan Penelitian

Berisi tentang rancangan penelitian, subjek lokasi, dan waktu

penelitian, siklus penelitian, instrumen penelitian, metode pengumpulan data,

analisis data.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang keadaan umum SDN Tingkir Lor 01 Salatiga dan hasil

penelitian per siklus.

BAB V : Penutup

(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

KBBI hasil diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan (dibuat,

dijadikan, dsb) oleh suatu usaha (Balai Pustaka, 2007:391). Sedangkan

belajar adalah usaha sadar individu untuk mencapai suatu tujuan

peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan–latihan dan

pengulangan–pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena

peristiwa kebetulan (Mulyati, 2005:5).

Menurut Rusmono (2012: 8) perubahan atau kemampuan baru

yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah hasil

belajar, karena belajar pada dasarnya bagaimana perilaku seseorang

berubah sebagai akibat dari pengalaman. Dengan kata lain, hasil belajar

adalah suatu perilaku yang diperoleh setelah seseorang mengalami

proses belajar. Sedangkan menurut Sudjana (dalam Balise, 2009:10)

hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami

pengalaman belajarnya. Beliau juga menambahkan bahwa hasil belajar

yang dialami oleh siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal

ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Menambah keyakinan dan kemampuan diri.

b. Hasil belajar yang diperoleh bermakna terhadap dirinya, seperti

akan tahan lama, membentuk perilaku dan bermanfaat bagi aspek

(29)

c. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh.

d. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan

diri.

Menurut Balise (dalam Hamalik, 2002:13) hasil belajar tampak

sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat

diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan

keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan

dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut dapat dikatakan

bahwa hasil belajar merupakan faktor penting untuk mengukur

keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk mengetahui hasil belajar yang

dicapai oleh siswa diadakan penilaian. Penilaian (tes) dapat diadakan

setiap saat selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung

maupun setelah siswa menyelesaikan suatu program pembelajaran.

2. Ruang Lingkup Hasil Belajar

Menurut Arifin (2011: 21) hasil belajar dapat dikelompokkan

ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap

domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan; mulai dari hal

yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang

mudah sampai hal yang sulit, dan dari hal yang konkrit sampai dengan

(30)

a. Domain kognitif. Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan,

yaitu :

1) Pengetahuan, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta

didik untuk dapat mengenali dan mengetahui adanya konsep.

2) Pemahaman, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta

didik untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru.

3) Penerapan, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta

didik menggunakan ide – ide umum, metode, prinsip dan teori –

teori dalam situasi baru yang konkrit.

4) Analisis, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik

untuk menguraikan situasi ke dalam unsur – unsur atau

komponen pembentuknya.

5) Sintesis, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik

untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara

menggabungkan beberapa faktor.

6) Evaluasi, yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik

untuk dapat mengevaluasi suatu situasi.

b. Domain afektif, yaitu perubahan sikap dan tingkah laku peserta

didik setelah mendapatkan dan menerima materi pembelajaran.

Domain afektif ini terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu :

1) Kemampuan menerima, yaitu kemampuan peserta didik untuk peka

(31)

2) Kemampuan menanggapi atau menjawab, yaitu kemampuan

peserta didik yang menuntut tidak hanya peka terhadap situasi

tententu, tapi juga bereaksi terhadap salah satu cara.

3) Kemampuan menilai, yaitu kemampuan yang menuntut peserta

didik untuk menilai suatu objek, fenomena, atau tingkah laku

tertentu secara konsisten.

4) Organisasi yaitu jenjang kemampuam yang menuntut peserta

didik menyatukan nilai – nilai yang berbeda, memecahkan

masalah, dan membentuk suatu sistem nilai.

c. Domain psikomotor, yaitu kemampuan peserta didik yang

berkaitan dengan kemampuan kreativitas dan ketrampilan.

3. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik yang

terarah dan positif. Dalam suatu pembelajaran pasti seorang peserta

didik akan melalui proses belajar. Banyak sekali faktor– faktor yang

mempengaruhi proses belajar sehingga juga akan mempengaruhi hasil

belajar seorang peserta didik. Menurut Sriyanti (2011: 23)

keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu:

a. Faktor eksternal, yaitu faktor yang terdapat di luar diri individu.

Faktor eksternal terdiri dari:

1) Faktor non sosial, adalah faktor – faktor di luar individu yang

(32)

peralatan sekolah, sarana sekolah, gedung dan ruang belajar,

kondisi geografis sekolah dan rumah, dan yang sejenisnya.

2) Faktor sosial, adalah faktor – faktor di luar individu yang berupa

manusia. Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan

anak dengan orang lain, keharmonisan dalam keluarga, dan

sebagainya.

b. Faktor internal, yaitu faktor–faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar. Faktor internal terdiri dari:

1) Faktor fisiologis, adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri

individu. Keadaan fisiologis berupa keadaan jasmanin dan

keadaan fungsi–fungsi jasmani peserta didik.

2) Faktor psikologis, adalah faktor psikis yang ada dalam diri

individu. Faktor psikis tersebut antara lain; tingkat kecerdasan,

motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan

sebagainya.

4. Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Menurut Rohani (2004:179) penilaian hasil belajar bertujuan

melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan meteri

pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

a. Sasaran Penilaian

Adapun sasaran dari evaluasi hasil belajar adalah

(33)

kognitif, afektif dan psikomotor. Masing–masing bidang terdiri dari

sejumlah aspek. Aspek–aspek tersebut sebaiknya dapat

diungkapkan melalui penilaian tersebut. Dengan demikian dapat

diketahui tingkah laku mana yang yang dikuasai dan yang belum

dikuasai sebagai bahan perbaikan.

b. Alat Penilaian

Adapun pengguanaan alat penilaian hendaknya

komprehensif meliputi tes dan non tes sehingga diperoleh

gambaran hasil belajar yang objektif. Penilaian hendaknya

dilakukan secara berkesinambungan agar diperoleh hasil yang

menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.

c. Prosedur Penilaian

Penilaian hasil belajar dilaksanakan dalam entuk formatif

dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan pada setiap pengajaran

berlangsung, yakni akhir pelajaran. Sedangkan penilaian sumatif

dilakukan pada pertengahan program dan akhir program

pembelajaran.

B. Media Audiovisual

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan aspek yang penting dalam proses

pembelajaran selain metode atau pendekatan yang digunakan oleh

(34)

metode atau pendekatan yang telah didesain oleh guru dalam

skenario pembelajarannya.

Kata media berasal dari kata latin medius yang artinya

tengah, perantara, atau pengantar. Secara umum, media adalah semua

bentuk perantara untuk menyebarkan atau menyampaikan sesuatu

pesan (message) dan gagasan kepada penerima. National Education

Association (NEA) mendefinisikan media sebagai suatu benda yang

dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Mukminan,

2009:97).

Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar,

pengajar, dan bahan ajar. Bentuk komunikasi tidak akan berjalan

tanpa adanya bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.

Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah

hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak,

tulisan dan suara yang direkam (Hujair AH Sanaky, 2009: 3). Pada

konteks pembelajaran, media pembelajaran adalah sebuah alat yang

berfungsi dan digunakan untk menyampaikan pesan pembelajaran.

Menurut Riana (2007: 5.9) secara sederhana kehadiran media

dalam suatu kegiatan pembelajaran memiliki nilai-nilai praktis sebagai

berikut:

a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

(35)

b. Media yang disajikan dapat melampaui batasan ruang kelas.

c. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara peserta

didik dengan lingkungannya.

d. Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman pengamatan

siswa.

e. Secara potensial, media yang disajikan secara tepat dapat

menanamkan konsep dasar yang kongkrit, benar, dan berpijak pada

realitas.

f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.

g. Media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta

didik untuk belajar.

h. Media mampu memberikan belajar secara integral dan menyeluruh

dari yang kongkret ke yang abstrak, dari sesederhana ke rumit.

Berdasarkan pengertian media yang telah diuraikan di atas maka

dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu perantara yang

memiliki nilai praktis untuk menyampaikan pesan atau materi pelajaran

saat pembelajaran berlangsung.

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Bentuk dan jenis media pembelajaran sangat beragam. Dari

berbagai aneka ragam media tersebut maka dapat dijumpai berbagai

macam klasifikasi jenis media pembelajaran. Menurut Sudjana &

Rifai (2002: 3-4) ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa

(36)

a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,

kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis juga sering disebut media

dua dimensi karena media ini mempunyai ukuran panjang dan lebar.

b. Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model padat

(solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock

up, diorama, dan lain-lain.

c. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP

dengan transparansi, dan lain-lain.

d. Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar siswa, pasar,

kebun, pedagang, perilaku guru, hewan dan lain-lain.

Pendapat lain oleh Nasution (2008: 101), alat pendidikan

seperti fotografi, gramofon, film, film strip, sampai kepada radio,

televisi, komputer, laboratorium bahasa, video, dan sebagainya. Pada

dasarnya pengelompokan-pengelompokan media seperti di atas

bertujuan untuk memberi kemudahan bagi para pengguna media

dalam memanfaatkan media dan bagi para petugas media dalam

mengelola media pembelajaran sehingga dapat memberi masukan

yang positif agar media pembelajaran dimanfaatkan dengan baik.

3. Manfaat Media Pembelajaran

Media mempunyai peran yang sangat penting dalam proses belajar

mengajar.. Menurut Sudjana & Rifa’i (2002: 2) merinci manfaat media

(37)

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa.

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehinga dapat dipahami

oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pembelajaran lebih baik.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa

tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru

mengajar untuk setiap jam pelajaran.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Sanaky (2009: 5) menjelaskan tentang manfaat media

pembelajaran baik bagi pengajar maupun bagi pembelajar antara lain:

1) Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:

a) Memberikan pedoman atau arah untuk mencapai tujuan.

b) Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik.

c) Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik.

d) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pembelajaran.

e) Membangkitkan rasa diri seorang pengajar, meningkatkan

kualitas pengajaran.

2) Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:

(38)

b) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar.

c) Memberikan struktur materi pembelajaran dan memudahkan.

d) Pembelajar untuk belajar.

e) Memberikan inti informasi, pokok-pokok, secara sistematik

sehingga memudahkan pembelajar untuk belajar.

f) Merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.

g) Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan.

h) Pembelajar dapat memahami materi pembelajaran dengan

sistematis yang disajikan pengajar lewat media pembelajaran.

Dari uraian dan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar

mengajar dapat memperjelas penyajian pesan sehingga dapat

memperlancar dan meningkatkan kualitas belajar.

4. Media Audiovisual

Menurut Rohani dalam Sanjaya (2011) menyatakan bahwa audio

visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan

perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),

meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Media audio visual

merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penerapannya

melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang

dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau

(39)

Sementara menurut Basuki (2001: 67) Media audio visual yaitu

media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar seperti film bersuara,

video, televisi, dan sound slide. Dengan karakteristik yang lebih lengkap,

media audio visual memiliki kemampuan untuk dapat mengatasi

kekurangan dari media audio atau media visual saja. Media audio visual

ini lebih realistis.

Ditinjau dari karakteristiknya, media audio visual pada dasarnya

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Media audio visual diam, contohnya yaitu film strip bersuara,

slidebersuara, komik dengan suara, dan lain-lain.

b. Media audio visual gerak, contohnya yaitu: televisi, video, film dan

lain-lain.

Media audio visual merupakan media pembelajaran tampak

dengar yang dapat digunakan untuk menyampaikan

pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar karena unsur dengar

dan unsur penglihatan dapat disajikan serentak. Dengan kata lain

media audio visual adalah rangkaian gambar elektronik yang disertai

unsur audio yang dituangkan pada pita video, dan dapat dilihat

melalui alat pemutar video player dan jika dalam bentuk VCD maka

menggunakan VCD player yang dihubungkan ke monitor televisi

(Siddiq dkk: 5.16). Media audio visual memiliki karakteristik yang

dimilikinya baik itu kelebihan maupun kekurangannya (Siddiq dkk:

(40)

1) Kelebihan media pembelajaran audio visual antara lain:

a) Merupakan media gerak perpaduan gambar dan suara.

b) Mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media

cetak.

c) Dapat digunakan seketika.

d) Dapat digunakan secara berulang.

e) Dapat menyajikan objek secara detail.

f) Tidak memerlukan ruang gelap.

g) Dapat menyajikan objek yang berbahaya.

h) Dapat diperlambat atau dipercepat.

i) Dapat digunakan untuk klasikal atau pun individual.

2) Kekurangan media pembelajaran audio visual antara lain:

a) Memerlukan dana yang relatif banyak/mahal.

b) Memerlukan keahlian khusus.

c) Sukar untuk direvisi.

d) Memerlukan arus listrik.

Dari penjelasan di atas, maka penggunaan media audiovisual

dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat yang diantaranya;

pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga motivasi anak lebih

meningkat dan mampu menghilangkan kejenuhan, siswa lebih banyak

melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, mendengar dan

melakukan demonstrasi, mampu melatih taraf berpikir anak dari yang

(41)

serta siiswa mampu menghubungkan pesan visual dengan

pengalaman-pengalamannya.

C. Mata Pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar/MI 1. Hakikat IPA

Menurut Iskandar (2001:2) IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) atau

science adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di

alam. IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara

sistematis tentang gejala alam (Margono dkk, 1998 : 1)

Ilmu pengetahuan alam merupakan mata pelajaran di SD yang

dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan

konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari

pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,

penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari

IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan

dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih

mendalam.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) adalah hasil kegiatan manusiaberupa pengetahuan, gagasan, dan

konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari

pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,

penyusunan dan pengujian gagasan – gagasan. Sedangkan mata pelajaran

(42)

pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta

rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK (sains dan teknologi) yang

pesat dan perubahan masyarakat dan dinamis, perlu disiapkan warga

negara Indonesia yang melek sains atau literasi sains (scientific literacy)

dan mampu bersiap bebas serta memiliki ketangguhan dalam berfikir,

bersikap, dan bertindak berdasarkan pemahaman dan konsep–konsep

sains serta penerapannya melalui pembelajaran sains atau IPA.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari–hari untuk memenuhi

kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah – masalah yang

dapatdiidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana

agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat Sekolah

Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah diharapkan ada penekanan

pembelajaran Salingtemas (sains, linkungan, teknologi dan masyarakat)

yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan

membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi

bekerja ilmiah secara bijaksana (Departemen Agama RI, 2006:108)

2. Fungsi IPA

Menurut Departemen Agama RI (2002:253) Mata pelajaran

IPA berfungsi untuk:

c. Memberikan pengetahuan tentang jenis berbagai lingkungan alam dan

lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi

(43)

d. Mengembangkan ketrampilan proses.

e. Mengembangkan wawasan,sikap dan nilai yang berguna bagi

siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari–hari.

f. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan

yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi

dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan

sehari–hari.

g. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam

kehidupan sehari –hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya

ketingkat pendidikan yang lebih tinggi.

3. Tujuan IPA

Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memahami konsep – konsep IPA dan keterkaitannya dengan

kehidupan sehari–hari.

b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan,

gagasan tentang alam sekitar.

c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda–benda

serta kejadian di lingkungan sekitar.

d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung

(44)

e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan

gejala – gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari–hari.

f. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk

memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalm kehidupan

sehari–hari.

g. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar

sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa

(Departemen agama RI, 2002:254).

4. Ruang Lingkup IPA

Ruang lingkup bahan kajian Ilmu Pengetahuan Alam untuk

Sekolah Dasar dalam (BSPN, 2006) meliputi aspek-aspek berikut:

a. Mahluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan

dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat

dan gas.

c. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet listrik,

cahaya dan pesawat sederhana.

d. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan

bendabenda langit lainnya.

D. Materi IPA

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam dan

(45)

kita harus dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan cara dan

pengolahan yang sebaik-baiknya, serta menjaga kelestariannya demi

kehidupan kita dan generasi penerus kita dimasa datang.

1. Jenis-jenis Sumber Daya Alam

a. Berdasrkan jenis bendanya, sumber daya alam dapat dikelompokkan

menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:

1) Sumber daya alam hayati, misalnya manusia, hewan, tumbuhan,

dan air

2) Sumber daya alam non hayati, misalnya bahan tambang dan bahan

galian

b. Berdasarkan kelestariannya, sumber daya alam dibagi menjadi 2

(dua), yaitu:

1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Artinya sumber daya alam itu tidak akan habis walaupun

digunakan secara terus menerus, karena dapat diusahakan agar

selalu tersedia. Yang termasuk sumber daya alam dapat

diperbaharui adalah tumbuhan, hewan, tanah, air dan udara.

2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

Artinya sumber daya alam itu bila digunakan secara terus

menerus akan habis, sedangkan manusia tidak dapat

membuatnya/memperbaharuinya. Mineral termasuk sumber daya

alam yang tidak dapat diperbaharui. Mineral adalah suatu barang

(46)

mineral antara lain besi, emas, perak, tembaga, timah, nikel,

alumunium, intan, belerang, dan yodium. Batubara dan minyak

bumi tidak termasuk mineral, karena berasal dari binatang dan

tumbuhan renik yang telah mati dan tertimbun tanah berjuta-juta

tahun yang lalu.

2. Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam

a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui harus dilestarikan

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus dikelola secara

cermat dan efisien

Kesinambungan tersedianya sumber daya alam bergantung

pada cara manusia memanfaatkannya. Penghijauan, terasering,

penghutanan kembali, penyuburan tanah, mengatur penggunaan

sumber daya alam dan pencegahan pencemaran udara, tanah, air,

merupan beberapa usaha perlindungan dan pelestarian sumber daya

alam.

c. Pengawetan tanah erat hungannya dengan pengawetan hutan dan air

d. Tanah harus diusahakan tetap menghijau.

1) Tanah yang gundul kita Tanami

2) Cara-cara pengambilan kayu dari hutan harus diatur

3) Hutan merupakan sumber penghasilan

e. Erosi perlu dicegah agar tanah tidak hanyut dan longsor

(47)

1) Tidak menebang tumbuhan dilereng hutan untuk mencegah

terjadinya longsor

2) Tanah dilereng gunung dibuat bertingkat

3) Tiap petak tanah dibuat datar

4) Tiap petak dibuatkan pematang untuk menahan air

f. Kesuburan tanah sawah dan lading perlu dijaga dengan cara

penanaman bergilir, pemupukan, pemupukan dengan pupuk hijau,

pupuk kandang dan pupuk buatan

g. Melindungi dan menjaga kelestarian adalah menjadi tanggung jawab

kita bersama

Menjaga kekayaan dalam dan lingkungan hidup kita, hewan

dan tumbuh-tumbuhan adalah bagian dari lingkungan hidup yang kita

perhatikan perlindungannya. Beberapa hewan dan tumbuhan

dilindungi oleh undang-undang di Indonesia. Misalnya Badak bercula

satu, Burung Cendrawasih, Banteng, Komodo, Burung Rangkok,

Harimau, dan Bunga Bangkai/Raflesia

h. Hutan yang gundul menyebabkan erosi, banjir, pengairan kurang

teratur dan udara tidak segar

Hutan tidak gundul, akar-akar pohon dalam hutan itu menahan

lapisan tanah di lereng pegunungan sehingga tanah tidak terbawa air

yang mengalir, hutan juga berfungsi sebagai penyimpanan air.

Akar-akar pepohonan di hutan menghisap air dan menyimpannya, pada

(48)

sehingga kita tidak kekurangan air. Bila hutan tidak gundul, pada

siang hari pepohonannya menghisap karbondioksida dan

mengeluarkan oksigen yang kita butuhkan, asap-asap pabrik yang

tebal dapat dinetralkan oleh hutan.

i. Sisa-sisa industri sering mencemarkan sungai dan laut, ikan dan mikro

biologi tak tahan hidup di sungai dan laut yang tercemar. Manusia

menjadi sulit mendapat air minum yang sehat dan segar

j. Membuang sampah sembarang di perairan juga merupakan tindakan

yang salah, sampah yang menumpuk mengakibatkan perairan itu

kehabisan oksigen. Ikan-ikan dan binatang air lainnya tak tahan hidup

disitu karena pengap

k. Hasil buangan industri, pertambangan dan knalpot kendaraan

bermotor sangat mencemarkan udara

Asap-asap hasil buangan itu terdiri atas karbondioksida,

karbonmonoksida, belerangdioksida dan sebagainya. Karbondioksida

mengakibatkan hawa pengap dan suhu permukaan bumi naik.

Karbonmonoksida sangat beracun, dapat mematikan manusia.

Belerangdioksida menyebabkan udara bersifat korosif, yaitu bersifat

sangat merusak logam, mislanya karat pada besi dan baja

(49)

a. Sumber Daya Alam Tanah

Tanah dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam,

permukiman, aktivitas ekonomi seperti pembuatan pabrik, pasar, toko,

dan lain-lain.

b. Sumber Daya Alam Air

Air sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia untuk minum,

mandi, mencuci, pengolahan bahan makanan, irigasi, sampai untuk

transportasi, juga untuk pembangkit tenaga listrik.

c. Sumber Daya Alam Udara

Udara bermanfaat untuk kelangsungan kehidupan manusia,

binatang, dan tumbuhan misalnya untuk bernapas. Udara juga bisa

dimanfaatkan untuk membangkitkan energi seperti energi panas pada

gas.

d. Sumber Daya Alam Tumbuhan dan Hewan

Tumbuhan dan hewan dimanfaatkan umat manusia sebagai

bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan. Hampir semua bahan

makanan manusia berasal dari hewan dan tumbuhan.

e. Sumber Daya Alam Minyak Bumi

Minyak bumi dapat diolah menjadi berbagai macam bahan

bakar yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya minyak tanah,

solar, pertamax, premium, avtur dan sebagainya. Semua jenis bahan

bakar tersebut digunakan oleh rumah tangga dan industri untuk bahan

(50)

f. Sumber Daya Alam Bahan Tambang

Bahan tambang selain minyak bumi adalah batu bara,

bahan-bahan mineral, bauksit dan berbagai macam logam. Pemanfaatannya

adalah untuk bahan bakar, obatobatan, pem-buatan sarana dan

prasarana transportasi, perhiasan, bahan bangunan, dan lain-lain.

E. Kaitan Pembelajaran IPA dan Media Audiovisual

Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi.

Proses komunikasi terwujud melalui kegiatan penyampaian dan tukar

menukar pesan oleh setiap guru dan siswa. Pesan atau informasi yang

dimaksud berupa pengetahuan, skill, ide, pengalaman dan sebagainya.

Dengan penggunaan media audio visual yang merupakan kombinasi antara

indra pendengaran dan penglihatan, diharapkan siswa menjadi tertarik

terhadap pelajaran yang diajarkan. Serta fokus mengikuti pelajaran

sehingga dapat menyerap pelajaran secara optimal, yang pada akhirnya

berujung pada tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Media audio visual yang berupa vidio pembelajaran dapat

mendorong minat dan keantusiasan siswa untuk belajar sehingga

diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa jika digunakan

secara benar.

Banyak materi IPA khususnya materi Sumber Daya Alam dan

Kegiatan Manusia membutuhkan banyak penjelasan dalam penyampaiannya,

maka peneliti menggunakan media audio visual dalam proses

(51)

untuk materi tersebut. Sebagai contoh penggunaan media audio visual dalam

materi sumber daya alam, siswa akan lebih dapat paham akan materi

tersebut karena dapat menyaksikan penggolongan sumber daya alam yang

meliputi sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaharui. Dengan penggunaan media audiovisual siswa

akan semakin tertarik untuk memfokuskan pikiran, pendengaran dan

penglihatan pada materi yang diberikan oleh guru. Hal ini

memungkinkan mereka untuk dapat memahami materi yang disampaikan

oleh guru, berbeda ketika guru tidak menggunakan media, hanya

menerangkan secara verbal maka siswa hanya dapat menggunakan

(52)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek penelitian

Gambaran umum SDN Tingkir Lor 01 kelas V, Desa Tingkir Lor

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

1. Lokasi penelitian:

Alamat penelitian : SDN Tingkir Lor 01, Desa Tingkir Lor Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga.

Mata pelajaran : IPA

Materi pokok : Sumber Daya Alam dan Kegiatan Manusia

Kelas/semester : V/I

2. Visi, Misi dan Tujuan SDN Tingkir Lor 01, Desa Tingkir Lor Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga

a. Visi:

“Unggul dalam Prestasi, Santun dalm Perilaku Berlandaskan Iman dan

Taqwa.”

b. Misi:

1) Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan (PAIKEM).

2) Membiasakan hidup santun dalam sikap, perilaku, dan tutur kata.

3) Menciptakan suasana sekolah yang religius.

(53)

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan

dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah

sebagai berikut:

1) Terciptanya sekolah yang berkualitas dan berprestasi.

2) Tumbuh dan berkembangnya peserta didik yang berkepribadian

mandiri, tangguh, cerdas, terampil, disiplin, kreatif, bertanggung

jawab serta berorientasi ke masa depan.

3) Terbentuknya peserta didik yang beriman, berilmu, bertaqwa

kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur.

4) Tumbuh dan berkembangnya peserta didik yang memililki

semangat patriotik dan cinta tanah air.

3. Keadaan Guru SDN Tingkir Lor 01 kelas V, Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga

Tabel 1.1 Guru SDN Tingkir Lor 01

No Nama L/P Ijazah Jabatan

1. Nafirina Dwi Wulan,

S.Pd

P S1 Kepala Sekolah

2. Surip, S.Pd.I P S1 Guru Mapel PAI

3. Umi Marqomah, S.Pd P S1 Guru Kelas III

4. Budi Utomo, S.Pd, M.Pd L S2 Guru Mapel

Penjas

5. Yunita Aryati, S.Pd P S1 Guru Kelas IV

(54)

7. Anisa Sukma Wijayanti,

S.pd

P S1 Guru Kelas VI

8. Ulya Nurul Aini, S.Pd P S1 Guru Kelas II

9. Suyatman L - Penjaga

10. Yeni Dwi Astuti, S.Pd.I P S1 Guru Mapel B.

Inggris

11. Muhammad Anas

Maarif, S.Pd

L S1 Guru Kelas V

12. Anis Kusumardani P - TU

(55)

5. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam

semester 1 tahun ajaran 2016/2017. Penelitian dilaksanakan dalam tiga

siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran IPA sesuai

dengan jadwal pelajaran IPA kelas V SDN Tingkir lor 01.

Waktu pelaksanaan sebagai berikut:

a. Kegiatan siklus I, tanggal 2 September 2016

b. Kegiatan siklus II, tanggal 5 September 2016

c. Kegiatan siklus III, tanggal 6 September 2016

1. Deskripsi Siklus I 1. Tahap Perencanaan

Dalam siklus I rencana pembelajaran yang dilakukan adalah

melakukan pre test untuk siswa sebagai penjajagan kemampuan siswa (

Soal latihan terlampir) dengan materi Pengelompokan Sumber daya Alam.

Setelah mengetahui hasilnya, penulis melakukan perbaikan pembelajaran,

yaitu menjelaskan kembali materi tentang Pengelompokan Sumber daya

Alam. Kemudian dilakukan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa

sesudah pelaksanaan tindakan kelas. Pada tahap perencanaan ini kegiatan

yang dilakukan berupa persiapan–persiapan yang terdiri dari:

a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada tanggal 2 September

2016

(56)

c. Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan media

audiovisual.

d. Mempersiapkan media berupa vidio pembelajaran pengelompokan

sumber daya alam.

e. Menyusun alat evaluasi berupa test ( pre test dan post test).

f. Menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap

media pembelajaran yang diaplikasikan dalam PTK.

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian siklus I ini sudah menggunakan media audiovisual.

Tahap–tahap yang dilakukan adalah:

a. Kegiatan awal

1) Apersepsi

a) Guru memberikan salam, mengapsen dan mengecek kesiapan

siswa.

b) Guru memperkenalkan diri dan menyiapkan buku IPA.

c) Guru menjelaskan media yang akan diterapkan.

2) Melaksanakanpre test.

b. Kegiatan inti

1) Guru mempersiapkan berbagai alat media untuk pembelajaran.

2) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan tentang jenis-jenis

sumber daya alam.

3) Guru menampilkan materi berupa vidio dan menjelaskan.

(57)

5) Siswa mendeskripsikan tentang pengelompokan sumber daya alam.

6) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

c. Kegiatan akhir

1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang hasil pembelajaran.

2) Melaksanakan post test.

3) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup.

3. Tahap Pengamatan/Pengumpulan Data

Selama proses pembelajaran berlangsung, penulis melakukan

pengamatan pada siswa dan guru.Variabel yang diamati meliputi kualitas

tentang:

a. Perhatian siswa kelas V SDN Tingkir lor 01 dalam mengikuti sajian

bahan ajar/ skenario dari awal sampai akhir.

b. Pemahaman siswa kelas V SDN Tingkir lor 01 terhadap tujuan dan

manfaat bahan ajar yang disajikan dan tugas – tugas yang harus

diselesaikan selama pembelajaran.

c. Kesulitan belajar dan hambatan yang dialami siswa kelas V SDN

Tingkir Lor 01 dalam mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai

kompetensi yang ditetapkan.

Lembar pengamatan siswa yang digunakan penulis adalah sebagai

berikut:

a. Keaktifan siswa.

b. Tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran.

(58)

Lembar pengamatan guru yang digunakan penulis adalah sebagai

berikut:

a. Ketrampilan membuka pelajaran.

b. Ketrampilan menjelaskan materi.

c. Interaksi pembelajaran.

d. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi.

e. Ketrampilan menggunakan waktu.

f. Ketrampilan menutup pelajaran.

4. Tahap Refleksi

Pengamat mencatat hal – hal yang mendukung dan menghambat

proses pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus

berikutnya.

2. Deskripsi Siklus II 1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi:

a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal 5

September 2016

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan media

audiovisual.

c. Mempersiapkan media berupa vidio pembelajaran upaya pelestarian

sumber daya alam.

(59)

e. Menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap

media pembelajaran yang diaplikasikan dalam PTK.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Kegiatan awal

1) Guru mengucapkan salam serta mengecek kesiapan siswa.

2) Guru memberi motivasi kepada siswa dengan guru menanyakan “

Anak cerdas!” siswa menjawab “ Siap sambil tangan dilipat diatas

meja.

3) Melaksanakanpre test.

b. Kegiatan Inti

1) Guru mempersiapkan berbagai alat media untuk pembelajaran.

2) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan tentang upaya

pelestarian sumber daya alam.

3) Guru menampilkan meteri berupa vidio pembelajaran.

4) Siswa melihat dan mendengarkan.

5) Guru menerangkan materi pembelajaran dengan menggunakan

power point.

6) Siswa menyebutkan upaya-upaya dalam usaha melestarikan sumber

daya alam.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi

yang belum jelas.

(60)

3) Guru dan siswa mengucapkanhamdalahbersama, salam penutup.

3. Tahap Pengamatan/Pengumpulan Data

Adapun lembar pengamatan siswa yang digunakan penulis adalah

sebagai berikut:

a. Keaktifan siswa.

b. Tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran.

c. Antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

Lembar pengamatan guru yang digunakan penulis adalah sebagai

berikut:

a. Ketrampilan membuka pelajaran.

b. Ketrampilan menjelaskan materi.

c. Interaksi pembelajaran.

d. Kemampuan guru dalam kegiatan konfirmasi.

e. Ketrampilan menggunakan waktu.

f. Ketrampilan menutup pelajaran.

4. Refleksi

Pengamat mencatat hal – hal yang mendukung dan menghambat

proses pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus

berikutnya.

3. Deskripsi Siklus III 1. Tahap Perencanaan

(61)

a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal 6

September 2016

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Menyiapkan media pembelajaran berupa vidio pembelajaran tentang

kegiatan manusia.

d. Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan siswa

dan tes formatif.

e. Menyiapkan pertanyaan untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap

media pembelajaran yang diaplikasikan dalam PTK.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus III merupakan peningkatan tindakan

perbaikan dari siklus II. Target presentase perubahan yang diharapkan

adalah lebih dari dari 75% menuju kearah yang lebih baik. Pelaksanaan

tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

1) Apersepsi

a) Guru memberikan salam, mengapsen dan mengecek kesiapan

siswa.

b) Guru menyiapkanbuku IPA.

c) Guru mencelaskan media yang akan diterapkan.

2) Melaksanakanpre test.

b. Kegiatan inti

(62)

2) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan tentang kegiatan

manusia.

3) Guru menampilkan materi berupa vidio dan menjelaskan.

4) Siswa melihat dan mendengarkan.

5) Guru menjelaskan menggunakanpower point.

6) Siswa mendeskripsikan tentang kegiatan manusia.

7) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

c. Kegiatan akhir

1) Guru dan siswa menyimpulkan tentang hasil pembelajaran.

2) Melaksanakan post test.

3) Guru dan siswa mengucapkanhamdalahbersama, salam penutup.

3. Tahap Pengamatan/Pengumpulan Data

Adapun lembar pengamatan siswa yang digunakan penulis adalah

sebagai berikut:

a. Keaktifan siswa.

b. Tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran.

c. Antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Lembar pengamatan guru yang digunakan penulis adalah sebagai

berikut:

a. Ketrampilan membuka pelajaran.

b. Ketrampilan menjelaskan materi.

c. Interaksi pembelajaran.

(63)

e. Ketrampilan menggunakan waktu.

f. Ketrampilan menutup pelajaran.

4. Tahap Refleksi

Refleksi III yaitu didapatkan satu konsep metode pembelajaran

yang baru untuk pembelajaran IPA, materi sumber daya alam dan kegiatan

manusia. Pada siklus III semua siswa telah aktif dan berpartisipasi dalam

(64)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Hasil Penelitian

1. Siklus 1

Pada penelitian kali ini penulis melaksanakan penelitian tindakan

kelas (PTK) dengan menggunakan media audiovisual. Acuan penilaian

pada penelitian ini peneliti menggunakan ketuntasan kriteria minimum

(KKM). Berdasarkan data nilai IPA kelas V yang diperoleh dari SDN

Tingkir lor 01, menunjukkan KKM untuk mata pelajaran IPA adalah

60. Jadi, nilai ketuntasan berkisar 60–100 sedangkan nilai yang belum

tuntas berkisar antara 0–59. Hasil tindakan kelas yang merupakan hasil

evaluasi ada dua macam yaitu observasi dan tes formatif (pre test dan

post test). Data di bawah ini adalah hasil nilai test formatif.

Tabel 4.1 Daftar Nilai Test Formatif Siklus 1

No Nama Siswa

Pre Test Post Test

Nilai Ket Nilai Ket

1 A 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas

2 B 20 Belum tuntas 81,25 Tuntas

3 C 62 Tuntas 62,5 Tuntas

4 D 50 Belum tuntas 85 Tuntas

5 E 30 Belum tuntas 60 Tuntas

6 F 20 Belum tuntas 55 Belum tuntas

(65)

8 H 20 Belum tuntas 77,5 Tuntas

9 I 30 Belum tuntas 55 Belum tuntas

10 J 30 Belum tuntas 77,5 Tuntas

11 K 30 Belum tuntas 87,5 Tuntas

12 L 62 Tuntas 40 Belum tuntas

13 M 60 Tuntas 27,5 Belum tuntas

14 N 30 Belum tuntas 27,5 Belum tuntas

15 O 20 Belum tuntas 55 Belum tuntas

16 P 30 Belum tuntas 25 Belum tuntas

17 Q 40 Belum tuntas 76,25 Tuntas

18 R 20 Belum tuntas 88,75 Tuntas

19 S 60 Tuntas 68,75 Tuntas

20 T 40 Belum tuntas 55 Belum tuntas

21 U 60 Tuntas 60 Tuntas

22 V 30 Belum tuntas 55 Belum tuntas

23 W 20 Belum tuntas 25 Belum tuntas

24 X 30 Belum tuntas 68,75 Tuntas

25 Y 10 Belum tuntas 76,25 Tuntas

26 Z 60 Tuntas 25 Belum tuntas

27 AA 20 Belum tuntas 62,5 Tuntas

28 AB 62 Tuntas 55 Belum tuntas

Gambar

Gambar 1.1 siklus pemecahan masalah (Arikunto, 2006:16)
Tabel 1.1 Guru SDN Tingkir Lor 01
Tabel 1.2Jumlah siswa perkelas dan jenis kelamin di SDN
Tabel 4.1 Daftar Nilai Test Formatif Siklus 1
+6

Referensi

Dokumen terkait

All Fields marked with * are mandatory...

Menindaklanjuti surat dari Pejabat Pembuat Komitmen Tanggal 13 Oktober 2014 Nomor: 003/PPK/APBD/X/RS/2014 Perihal : Pemberitahuan perubahan spesifikasi, maka Pokja I

Menetapkan Pemenang Hasil Seleksi Umum pada pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten Tuban adalah:..

Uji reliabilitas pada kuesioner tingkat pengetahuan remaja puteri tentang menstruasi dan perilaku kesehatan remaja puteri tentang menstruasi untuk 50

pembelajaran matematika realistik berbasis discovery, yaitu suatu model. pembelajaran dalam matematika dengan mengaitkan materi

www.qantara.de.. نُواَعَت يماسإا ملاعلا عم راوحا لجأ نم عورشما لمع ذختي اننإ .نلعافلاو عيضاوماو قطانما ددعتل ارظن ايبيرج اعباط اينامأ نم سانلا نب يقاتلا ةصاخ

Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk menentukan nilai intesitas hujan dari tinggi curah hujan pada jalan, melakukan pengujian perbandingan nilai

Hasil belajar mata pelajaran Matematika yang dimaksud adalah seberapa tinggi nilai yang didapat siswa kelas XI MAN Rejotangan setelah dilakukan proses