• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN DS nugroho widiyantoro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU PANDUAN DS nugroho widiyantoro"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

P A N D U A N

D A K W A H S E K O L A H :

K

K

E

E

R

R

J

J

A

A

B

B

E

E

S

S

A

A

R

R

,

,

u

u

n

n

t

t

u

u

k

k

P

P

E

E

R

R

U

U

B

B

A

A

H

H

A

A

N

N

B

B

E

E

S

S

A

A

R

R

DI LEN GK API OLEH :

T I PS PRAK T I S

I LU ST RASI

T U GAS DI SK U SI

WEBSI T ES ROH I S-ROH I S

GALERI FOT O

PA NDUA N BAG I:

Aktifis Ro his SLTP & SLTA

Muro b b i & M e nto r

Alum ni

Pe ng e lo la LSM & O rm a s Isla m

G uru Pe m b ina

(2)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Daftar Isi

Kata Pengantar

Satu. PEMUDA DAN PE RUBAHAN……… Pemuda Taruhan Bangsa-bangsa……… Poros Perubahan………..

Dua. POTRE T PEMUDA KITA…………. Inilah Faktanya……… Mereka Tanggung Jawab Kita…..

Tiga. ME NGAPA DAKWAH SE KOLAH?.. Prinsip Pendinian Tarbiyah….. Urgensi Dakwah Sekolah…………. Kerja Besar untuk Perubahan Besar..

E mpat. TUJUAN DAN SASARAN…. Tujuan…..

Sasaran………….

Lima. RAMBU-RAMBU UMUM

E nam. OBYE K DAKWAH SE KOLAH (ODS)….

Tujuh. AKTIFIS DAKWAH SE KOLAH (ADS)….

Delapan. PROGRAM KADE RISASI….

Kaderisasi Sunnah Perjuangan Para Nabi Kriteria Peserta

Perangkat-perangkat Pengkaderan Kurikulum

Profil Kader Muslim Kuesioner Kader

(3)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar Program-program Dakwah Ammah

Sepuluh. MODE L PE NGORGANISASIAN ROHIS Barisan yang Kokoh

Model Pengorganisasian

Sebelas. TAHAPAN, PARAME TE R DAN STRATE GI Tahapan Dakwah Sekolah

Bila Diterima di Perguruan Tinggi Keterbatasan Sumber Daya Ada Apa dengan Cinta Guru Agama Mitra Kita Harakah dalam Dakwah Sekolah Demam Inqilab

Tigabelas. DAKWAH SE KOLAH IN A CTION Antara Idealisme dan Realitas

Gita Dakwah dari SMA

Kenyataan yang Dapat Diwujudkan

(4)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Satu

PEM UDA DA N PERUBA HA N

“Oleh k arena itu, sejak dulu hingga sek arang pemuda merupak an pilar k ebangk itan.

Dalam setiap k ebangk itan, pemuda adalah rahasia k ek uatannya. Dalam setiap fik rah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya.”

(Hasan al-Banna)

PEM UDA TA RUHA N BA NGSA -BA NGSA

Tidak dapat disangkal lagi, kualitas generasi muda kita merupakan cerminan masa depan bangsa. Suatu bangsa yang gagal membina generasi muda – moralitas dan kapabilitas- akan menjadi bangsa pecundang dikemudian hari.

(5)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

diharapkan di masa depan. Bayang-bayang kemunduran atau bahkan kepunahan sebagai bangsa tampak begitu mencekam menakutkan.

John Kennedy, negarawan Amerika, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kerusakan moral generasi muda Amerika, ” Andai mereka disuruh berperang, hanya ada 1 dari 7 pemuda yang berani menghadapi musuh.”

Maka, generasi muda Islam pun harus

mempersiapkan diri agar mampu berkompetisi sekaligus mengambil peranan yang lebih besar.

Berbagai elemen bangsa Indonesia yang mayoritas muslim harus bangkit dan saling bahu-membahu untuk mengembangkan berbagai program pembinaan generasi muda yang bermuara pada pencapaian kualitas iman dan takwa serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni.

Pembinaan moralitas generasi muda semakin penting apabila melihat fenomena bangsa Indonesia yang semakin terpuruk dalam krisis ekonomi yang parah dan bermuara pada rusaknya moral secara massal.

Ya, sesungguhnya kita memiliki banyak sekali orang pandai di berbagai bidang. Baik karena upaya otodidak maupun strata pendidikan yang tinggi hingga bergelar doktor dan profesor. Indonesia juga memiliki kekayaan alam dan sumber daya manusia yang luar biasa besar. Namun, semuanya tidak berdaya mengangkat derajat bangsa karena rusaknya moral yang membuat putaran roda pembangunan tidak bertenaga.

(6)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

bangsa. Saat ini seakan kita menemui kebuntuan dalam menemukan solusi yang terang.

Kebuntuan ini bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa. Ada kerja besar yang harus dilakukan untuk sebuah perubahan besar di masa depan. Lahirkan generasi baru yang sama sekali berbeda. Tanamkan keimanan dalam lubuk hati mereka yang paling dalam. Cengkramkan ilmu pengetahuan di sel-sel otak mereka yang cerdas dan gemilang. Arahkan potensi mereka agar terarah dan berkembang. Kerja besar membangun peradaban sedang dimulai…

POROS PERUBA HA N BESA R

Maka perubahan itu menyangkut 2 poros utama: (1) perubahan pada individu tokoh muda; bagaimana ia mengalami prosesi perjalanan tarbiyah, dakwah, pengalaman hidup dan ketokohan menuju ledakan kepahlawanannya, (2)

perubahan orang-orang muda yang mengiringi dan

menyokong perjuangan tokoh muda tadi.

1. Poros Pertama : Perubahan Tokoh M uda

Nabi Muhammad Saw telah memerankan diri sebagai agen perubahan dan rujuan masyarakat sejak usia yang sangat belia hingga di penghujung usianya.

(7)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Perubahan ini dimulai dari poros pertama: perubahan yang dialami oleh Rasulullah Saw sejak lahir hingga dewasa, menyangkut berbagai peristiwa.1:

 Usia 0 – 4 tahun; sudah menjadi yatim, hidup di padang pasir bersama Bani Sa’ad dan selama itu mendapatkan ASI dari Halimah As-Sa’diyah. Hidup di padang pasir yang luas dan terbuka membuat hati dan fikiran menjadi lapang, serta memberikan mekanisme pertahanan diri yang kuat di masa itu. ASI adalah nutrisi terbaik seorang bayi yang berfungsi menumbuhkembangkan kecerdasan dan fisiknya secara maksimal.

Maka, Rasulullah Saw sejak bayi secara psikologis dan fisik telah distruktur dengan baik.

 Usia 4 – 6 tahun; terjadi pembelahan dada oleh malaikat untuk dibersihkan jiwanya di usia 4 tahun, dan kembali kepada ibunya selama 2 tahun. Peristiwa ini memberikan kematangan spiritual dan kasih sayang yang cukup dari ibunya.

 Usia 6 – 8 tahun; tinggal bersama kakeknya Abdul Mutholib yang merupakan tokoh masyarakat yang sangat berwibawa dan mendapatkan pengalaman politik yang intensif. Saking sering diajak dalam rapat-rapat politik oleh kakeknya sejak usia 6 tahun, orang-orang Quraisy mengkritik untuk tidak melibatkan Muhammad. Namun ditolak oleh Abdul Muthalib, “ Tinggalkan dan biarkan ia terlibat, karena kelak ia akan menjadi orang besar di kemudian hari.”

 Usia 8 tahun; mulai bekerja menggembala kambing ketika tinggal bersama pamannya Abu Thalib.

 Usia 12 tahun; mulai perjalanan bisnis internasional ke Syiria bersama pamannya.

1

(8)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

 Usia 15 tahun; mengalami pengalaman militer dalam peristiwa perang Fijar antara kaum Quraisy dengan kaum lainnya selama 4 – 5 tahun.

 Usia 20 tahun pengalaman diplomatik pertama sebagai juru damai antara kaum Quraisy dan kabilah lainnya pada usia 20 tahun, sekaligus mengokohkan kredibilitas sosialnya ditengah masyarakat. setelah itu bekerja pada Siti

Khadijah dan kembali melakukan perjalanan bisnis

ekspor/impor ke Yaman/ Syiria.

 Usia 25 tahun; menikah dengan Siti Khadijah dan

memulai pengalaman sebagai kepala keluarga.

 Usia 25 – 35 tahun; telah memiliki pengalaman sebagai kepala keluarga, pedagang, orang kaya, pemuka masyarakat, dan berbagai aktifitas sosial.

Menjelang kenabiannya, Muhammad telah memiliki kematangan yang lengkap: fisik, psikologi, spiritual, bisnis, perang, perjalanan internasional, kepala keluarga dan pemuka masyarakat.

Keseluruhan proses ini telah menempa Rasulullah Saw sebagai sosok yang sangat matang dan memadai untuk mengemban risalah kenabian dan melakukan kerja besar membangun peradaban Islam.

2. Poros Kedua : Perubahan Komunitas Pemuda

Selanjutnya, proses perubahan tokoh tersebut diikuti dengan perubahan poros kedua: proses perubahan komunitas pemuda. Karena pemuda-lah yang pertama kali menyambut seruan dakwah Islam dengan baik dan tangan terbuka.

(9)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

maka kaum mudalah yang pertama-tama menyambut saya, sedang kaum tua menentangnya.”

Inilah kuncinya.

Pembinaan yang dilakukan Rasulullah saw. terhadap para sahabat yang masih sangat muda ini pun bagian dari rekayasa perubahan besar itu.

 Ali bin Abi Thalib dibina sejak usia 8 tahun.

 Zubair bin Awwam 8 tahun.

 Arqam bin Abi Arqam 16 tahun

 Ja’far bin Abi Thalib 8 tahun

 Shahih Ar Rumy 19 tahun

 Zaid bin Haritsah 20 tahun

 Saad bin Abi Waqqash 17 tahun

 Utsman bin Affan 17 tahun

 Usamah bin Zaid masih berusia 18

Selanjutnya, para pemuda generasi pertama hasil binaan Rasulullah Saw tersebut di atas mencapai hasil gemilang dengan menaklukkan 2 negara adidaya waktu itu: Romawi dan Persia, dan meluaskan wilayah kekuasan Islam hingga kerajaan-kerajaan Syam (Syiria), Mesir, Irak, Afrika Utara , dalam waktu 35 tahun, selama era Khulafaur Rasyidin.

Kejayaan Islam yang didorong oleh para pemuda ini berlanjut hingga ke masa pemerintahan Bani Umayah dan Bani Abbasiyah. Pada masa ini, Islam berekspansi hingga ke wilayah yang amat luas: membentang ke negeri India dan perbatasan negeri Cina, sedangkan ke arah barat mencapai Andalusia (Spanyol).

(10)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

mengalahkan kekuatan salib di Hathin pada tahun 1187 M, disusul setahun kemudian menaklukkan Yerusalem.

Selanjutnya adalah kisah kepahlawanan pemuda belia Muhammad Al Fatih yang dalam usia 24 tahun memimpin pasukannya menaklukan Konstantinopel pada bulan Mei 1453 M. Suatu penaklukan yang gemilang dan sangat dirindukan setelah gagalnya 6 kali penyerangan sebelumnya selama 800 tahun!

Keperkasaan pemuda Islam terus berlanjut hingga jaman modern ini. Dalam sejarah berikutnya pun kita dapat melihat sosok-sosok yang tidak kalah hebat.

Pada tahun 1928, Asy-Syahid Hasan Al-Banna dengan kematangan pribadinya telah menjadi penggerak kebangkitan Islam dengan pendirian gerakan Islam terbesar di dunia, Al-Ikhwan al-Muslimun” pada usia yang masih sangat muda, yaitu 22 tahun, dimana kini dakwah dan pengaruhnya telah menyebar ke lebih dari 70 negara.

Asy-Syahid Abdullah Azzam telah terjun ke medan jihad Afghanistan sejak usia belia. Beliau juga telah ikut serta membina dan menyatukan para mujahiddin di sana.

Dan tentu saja, tidak terhitung pemuda-pemuda dan bocah-bocah intifadhah Palestina yang hingga detik ini tengah bertarung dan berjihad melawan pusat kekuatan kufur dunia : Yahudi Israel.

Itulah mengapa penjajah Israel pun konon dengan sengaja memandulkan banyak laki-laki Palestina yang tertangkap agar generasi cilik mujahidin tidak pernah lahir kembali untuk memerangi mereka.

(11)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Oleh karena itu, Al Qur’an sesungguhnya telah

menentukan bahwa sosok pemuda layak diberikan

kepemimpinan dan pelopor perubahan karena potensi alaminya.

Allah swt. berfirman,

“ Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS. Al Kahfi: 13).

“ Nabi mereka berkata, “ Sesungguhnya Allah telah

mengangkat Thalut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “ Bagaimana Thalut memerintah kami padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedangkan ia tidak memiliki kekayaan yang cukup banyak.”

Nabi (mereka) berkata, “ Sesungguhnya Allah telah

(12)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Gambar 1. Poros Perubahan

Tugas:

1. Sebutkan 2 poros utama perubahan!

2. Apakah anak-anak Rohis di sekolah kamu telah menjadi teladan dan memiliki pengaruh yang cukup besar?

(13)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar Dua

POTRET PEMUDA KITA

“ Maka datanglah setelah mereka generasi yang lemah; yang meninggalkan sholat dan mengikuti syahwat, maka mereka akan

menemukan jalan kesesatan.” (QS. 19: 59)

Membangun kepeloporan pemuda tentu tidak dapat dilakukan dengan sekejap mata. Apalagi ketika mereka sedang mengalami sakit yang semakin parah karena tidak kunjung diobati.

(14)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Bagaikan virus SARS, penyebaran virus-virus

demoralisasi yang mematikan hati, fisik dan akal ini amat mudah menyebar di mana-mana.

INILA H FA KTA NYA

V alentine’s Day. Setiap tanggal 14 Februari ada hiruk-pikuk remaja dunia. Mereka punya hajat besar dengan merayakan sebuah hari yang dikenal dengan Valentine's Day. Hiruk-pikuk itu kini tidak lagi menjadi milik bangsa ataupun pemeluk agama tertentu namun telah menjadi gawe semua lapisan remaja di manapun dan dengan agama apapun. Tak peduli itu di kalangan Kristen Barat, Hindu India ataupun Muslim Indonesia.Valentine's Day menjadi milik bersama dan setiap orang seakan wajib untuk merayakannya.

Pada saat itu adalah semacam “ hari pacaran sedunia” . Para kekasih menyatakan ulang cintanya. Tidak jarang momen ini dilanjutkan dengan bercinta betulan

Meledaknya film “ Ada Apa Dengan Cinta” (AADC) yang dibintangi oleh bintang film muda Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo yang mulai ditayangkan bulan Februari 2002 kemarin seakan memberikan justifikasi merebaknya tradisi Valentine di kalangan generasi muda kita.

Belum genap sebulan diputar di bioskop jaringan 21, film tersebut telah menyedot sekitar 810 ribu penonton. Belum termasuk pemutaran di sejumlah bioskop lain di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, bandung dan Jogja yang juga amat membludak –sebuah rekor yang fantastis dalam sejarah perfilman nasional selama ini.2

M usik. Dari sebuah harian ibukota melaporkan bahwa program televisi MTV (Music Television) telah mengalahkan

2

(15)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

popularitas soft drink Coca Cola di mata remaja. Siaran televisi musik global yang membidik segmen remaja ini telah memiliki kawasan-kawasan yang lebih spesifik seperti MTV Amerika Latin, MTV Eropa, MTV Asia Tenggara, bahkan MTV Indonesia.

Dari syair lagu-lagunya, tampilan penyanyi dan penari latarnya yang erotis, sampai dengan iklan-iklannya, program musik ini menawarkan nilai-nilai destruktif kepada remaja. Program ini mencari celah melalui selera remaja yang pada dasarnya suka hura-hura, mengikuti trend, seks, kebebasan, simbol status, dan konsumtif.

Hal itulah agaknya yang melatarbelakangi meluapnya para penonton, yang pada umumnya remaja, pada setiap pertunjukan artis musik yang tengah naik daun dan dianggap trend oleh remaja.

Histeria para remaja terjadi di kalangan mereka saat berjumpa dengan para artis idola. Ironisnya, karena artis idola ini mereka tidak segan-segan mempertaruhkan nyawanya. November 2000 silam pertunjukan Sheila On 7 di Lampung merenggut lima nyawa remaja putri. Dan pada 18 Maret 2001 jumpa penggemar a1 di gerai Disk Tarra, Mal Taman Anggrek Jakarta Barat merenggut nyawa 4 remaja putri yang berusia 13, 15, 17, dan 20 tahun.

Terakhir adalah fenomena grup musik heboh F4 dan – tentu saja- Inul sang ratu ngebor. Virus inul yang gemar memutar pinggulnya dengan amat sensual kontan menjadi icon baru dunia musik dangdut kita. Tiba-tiba saja banyak penyanyi dangdut lainnya berlomba-lomba bergoyang se-erotis mungkin di televisi hingga panggung gembira di kampung-kampung. Masya Allah..

(16)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

dan obat-obatan berbahaya) tercatat sebagai anak usia sekolah, antara 14-20 tahun.3

Sementara itu Direktur RS Marzuki Mahdi. dr Amir Hussein Anwar, ada 500 ribu pengguna narkoba jarum suntik di Indonesia terkena HIV positif. Dalam 4 hingga 5 tahun

mendatang mereka bakal mengidap pengidap AIDS baru.4

DA YA RUSA K NA RKOBA

(http:/ / www.narkoba-metro.org)

Gambar 1. Pengaruh Ekstasi

3

National Drug Abuse Prevention Center (NDPC), Depdiknas 4

(17)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

(18)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Gambar 3. Pengaruh Kokain

Gambar 4. Pengaruh Cimeng

Seks Bebas. Seks pun menjadi lahan empuk untuk menggiurkan remaja. Melalui berbagai media, seks diekspos sebagai daya tarik utama.

Media cetak, baik yang memproklamirkan dirinya

sebagai majalah seks maupun majalah biasa saja,

(19)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

menjadi benda mahal karena ia bisa dinikmati di setiap tempat, bahkan di jalan-jalan di warung penjaja majalah jalanan.

Tercatat belasan tabloid bernuansa seks yang amat vulgar seperti TOP, WOW, LIPSTIK, HOT, MAP, BOS juga majalah bernuansa seks yang lebih “soft” seperti POPULAR, LAJANG, KOSMOPOLITAN, A+, HER WORLD, ME, dan sebagainya.

Belum lagi V CD, Internet dan buku porno yang sangat mudah didapat dan telah menjadi industri tersendiri dengan omset yang sangat besar.

Data penelitian pun berbicara tentang hal ini.

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)

Wonosobo melaporkan 1/ 3 remaja putri telah hamil di luar nikah.5 Sementara itu, PKBI cabang Jogjakarta melaporkan

setiap bulan ada 30 anak kos yang hamil di luar nikah.6

Dari hasil survei yang dilakukan Chandi Salmon Conrad di Rumah Gaul binaan Yayasan Pelita Ilmu ditemukan 42% remaja menyatakan pernah berhubungan seks dan 52% di antaranya masih aktif menjalaninya. Survei yang dilakukan di Rumah Gaul Blok M ini melibatkan 117 remaja berusia sekitar 13-20 tahun.7

Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat dari 1.058 kasus yang masuk ke Konseling Kesehatan Remaja, tercatat 22,7 persen atau sekitar 240 remaja melakukan hubungan seks pranikah. Sementara itu di Palembang, sebagaimana penelitian PBKI, terdapat 20 % mahasiswa melakukan hubungan seks pranikah.8

5 Republika 16 September 2000

6 Kompas 3 Juli 2000 7

Kompas 9 Maret 2000 8

(20)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim di Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (MNPP) ketika itu Dra Hj Khofifah Indar Parawansa menyatakan angka aborsi saat ini mencapai 2,3 juta dan setiap tahun ada trend meningkat. Tetapi peningkatannya bukan karena pemerkosaan melainkan karena suka sama suka atau free sex. Bahkan, di Surabaya ada sekitar 6 dari 10 gadis yang sudah tak perawan lagi," katanya.9

Dalam kesempatan lain, seorang pakar seksologi kondang, Dr. Boyke Dian Nugraha memperkirakan sekitar 20% - 25% remaja Indonesia pernah melakukan hubungan seks pranikah. Bahkan berdasarkan data BKKBN, 1,6 juta aborsi di Indonesia, 10%-15% dilakukan oleh kalangan remaja.10

Sementara itu, dari laporan UNICEF tentang situasi anak dunia tahun 2000 diketahui bahwa setiap menit ada 6 remaja tertular HIV/ AIDS di dunia.11

Cerit a t ent ang Seks Bebas

Bacalah maj alah HAI edisi 4-10 Mar et 2002 yang lalu yang sempat bikin geger . Maj alah ber pengar uh di kalangan r emaj a kot a-kot a besar ini membuat lapor an ut ama soal seks di luar nikah.

Alih-alih mendor ong r emaj a unt uk menj auhi seks bebas, maj alah ini j ust r u membangun cit r a bahwa akt ivit as seks di luar nikah adalah

(21)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar hat ian seks. Ber zinah bolehlah, yang pent ing hat i-hat i.

HAI j uga menunj ukkan bet apa “nor malnya” per ilaku seksual bebas di kalangan r emaj a. HAI menur unkan hasil wawancar a dengan delapan r emaj a usia 16-20 t ahun. Hampir semua mengaku senang ber hubungan seks, yang mer eka gambar kan sebagai kegiat an yang ' ' menyenangkan, membuat ket agihan, dilakukan suka-sama-suka' '.

Dalam ar t ikel lain, Ar t is muda Audy ber cer it a bahwa ia mengizinkan pacar nya menciumnya dan memegang-megang dadanya.

Lembu Wiwir oj at i, penyiar MTV OnSky, bahkan ber kisah dalam kalau kenapa-kenapa gimana?; dan (c) Nasehat in dia kalau it u ber bahaya. Tapi, kalau dia maksa j uga, ya hayo.

Ket iga pilihan j awaban mengiyakan hubungan seks di luar nikah. Lebih hebat lagi, j awaban yang dianggap HAI paling mencer minkan sikap ber t anggung j awab adalah pilihan ket iga.

(22)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Tawuran. Selain seks, tawuran juga menjadi bagian problematika remaja kita. Dengan alasan yang sepele mereka mudah meluapkan amarah dan emosi. Kejantanan mereka uji di tengah medan tawuran. Senjata tajam dan makian pun menjadi bagian dari kehidupan remaja ini.

Frekuensi tawuran di DKI Jakarta tidak pernah turun. Dalam sehari terjadi berbagai peristiwa tawuran di Jakarta dengan senjata tajam dengan korban tewas dan luka-luka berat. Sedikitnya 5 pelajar tewas dalam tawuran selama tiga minggu pertama tahun ajran 1999/ 2000. Pada penelitian Dr. Winarini Wildan Mansoer, dosen Fakultas Psikologi UI pada tahun 1997 tawuran melibatkan 137 sekolah (10% SLTP), 247 titik rawan di jalanan, dan 11 titik rawan di terminal.12

Demikianlah persoalan besar yang sedang dihadapi generasi muda kita. Masa depan kita sebagai bangsa sangat terancam oleh kualitas dan moralitas generasi muda yang sangat mengkhawatirkan. Dan ini tentu saja menjadi tanggung jawab kita semua. Para ulama, tokoh masyarakat, sesama pelajar, alumni, guru, kepala sekolah, dan tentu saja, Pemerintah.

Kualitas SDM yang rendah. Selain w abah

demoralisasi di atas, remaja kita juga menghadapi persoalan rendahnya kualitas pendidikan yang mereka terima.

12

(23)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Dalam konteks persaingan SDM (Sumber Daya Manusia), bangsa kita tampaknya harus bekerja lebih keras meningkatkan kualitas pendidikan yang jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangganya di Asia.

Survei internasional di 16 negara menunjukkan Indonesia termasuk peringkat paling akhir dalam hal mutu

pendidikannya. Misalnya, apabila dibandingkan anak

SD/ SMP di Filipina, Malaysia, Singapura dan Vietnam, maka anak Indonesia paling bodoh. Sedangkan dari HDI (Human Development Index), Indonesia mendapat peringkat 106.13

Survey The Third International Mathematics and Science Study-Repeat (TIMSS-R) yang diselenggarakan oleh lembaga internasional The International Association for Evaluation of Educational Achievement (IEA) pada tahun 1999 yang lalu, kemampuan matematika dan IPA siswa Indonesia –usia 13 tahun- nyaris berada di posisi terbawah dari kemampuan rata-rata anak didik di 38 negara yaitu peringkat 34 untuk bidang matematika dan 32 untuk IPA. Kemampuan anak-anak kita hanya sedikit diatas kemampuan rata-rata siswa di negara-negara urutan terbawah: Turki, Tunisia, Cile, Filipina, Maroko dan Afrika Selatan. Survey ini melibatkan sample sebanyak 18.567 siswa dari 150 sekolah SLTP negeri dan swasta dari seluruh Indonesia.

Dalam lingkup ASEAN, kemampuan matematika dan IPA siswa kita juga nyaris terburuk: hanya berada setingkat diatas posisi buncit Filipina dan kalah jauh dibandingkan Singapura, disusul Malaysia dan Thailand.

Di tingkat dunia, lima negara terbaik kemampuan para siswanya pada bidang matematika diraih Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Jepang dan Belgia. Sedangkan untuk

13

(24)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

pelajar IPA, lima negara terbaik diduduki Taiwan, Singapura, Hungaria, Jepang dan Korea Selatan14.

Asia Week 2000 melaporkan bahwa perguruan tinggi (PT) terbaik di Indonesia: Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 61 dari 77 universitas di Asia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menempati urutan 21 dari 39 Institut teknologi di Asia. Rendahnya kualitas pendidikan kita dari gambaran di atas ternyata juga berbanding lurus dengan rendahnya anggaran pendidikan nasional yang jauh tertinggal dibandingkan sebagian besar negara-negara di dunia.

M EREKA TA NGGUNG JA W AB KITA

Rusaknya generasi muda adalah pangkal hancurnya masa depan bangsa. Kerusakan moral ini harus segera di obati, dicegah penularannya dan harus dinyatakan sebagai epidemi yang layak dihancurkan secara terkoordinasi.

Ketidakpedulian kita dengan permasalahan ini adalah langkah bunuh diri yang ampuh. Cepat atau lambat, barangkali anak-anak kita telah menjadi korban virus demoralisasi diatas. Ada yang masih ringan, ada pula yang sudah stadium lanjut dan parah.

Pada saat rusaknya moral yang massal, Allah SWT akan "mencicipkan" azabnya di muka bumi berupa berbagai musibah sebelum azab yang sesungguhnya di neraka kelak.

" Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka (orang-orang fasiq itu) sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (As Sajdah:21).

14

(25)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Oleh karena itu kita patut patut peduli dan mengambil tanggung jawab secara kolektif tanpa terkecuali. Para guru, pembina agama, pemerintah, alumni, orang tua, sesama

siswa dan masyarakat luas harus bahu-membahu

memberikan kontribusi pembinaan remaja.

Kewajiban kita melaksanakan dakwah kepada mereka adalah tanggung jawab yang kelak akan Allah tanyakan langsung di akhirat.

“ Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, ‘ Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras? ’ Mereka menjawab,’ Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabb-mu, dan supaya mereka bertaqwa.” (Al A’ raf:164).

Sementara itu, kelalaian kita dengan tugas dakwah bahkan dapat menjadi penyebab datangnya azab Allah SWT yang merata. Rosulullah SAW bersabda, ” Jika manusia (sungguh) melihat kemungkaran dan tidak merubahnya, dikhawatirkan semua manusia akan terkena siksa Allah lantarannya.” (HR. Ibnu Majah).

Tugas:

POTRET SEKOLA H KA M I

1. Buatlah potret demoralisasi di sekolah kamu.

Lebih bagus kalau menggunakan metode

survey/ penelitian sederhana.

2. Komunikasikanlah hasil pemetaan tersebut

dengan pengurus Rohis, guru, pembina agama, dan kepala sekolah. Mintalah masukan-masukan dan dukungan mereka.

3. Diskusikan langkah-langkah

(26)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Tiga

M ENGA PA DAKW A H SEKOLA H?

“ Pengalaman dakwah di berbagai negara: kesuksesan pembinaan generasi muda banyak dimulai dari : dakwah sekolah.”

PRINSIP PENDINIA N TA RBIYA H

Selanjutnya kita mulai memasuki pembahasan

bagaimana mulai membangun kepribadian generasi muda kita.

Sebenarnya, Islam telah mengajarkan bahwa menanam bibit generasi yang sholeh harus dilakukan sedini mungkin.

Seorang bayi sunnah diazankan dan diiqomatkan ketika baru lahir15 adalah bagian dari pendinian proses

tarbiyah itu; agar kalimat pertama yang didengarnya adalah

15

(27)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

kalimat tauhid dan kebaikan semata, dan agar syaitan menjauhinya dari menyesatkannya.

Bahkan jauh sebelumnya, seorang pemuda yang siap menikah hendaknya memilih calon isteri yang memiliki 'dzatud dien', memiliki penghayatan dan pengamalan agama yang baik, agar kelak berpotensi melahirkan bibit generasi yang shalih.

Nasihat Luqman kepada anaknya yang diabadikan oleh Allah SWT dalam surah Luqman ayat 12-19, menginspirasikan kita bahwa pembinaan anak-anak adalah sangat efektif untuk mencetak kepribadian dan karakter yang kuat sejak dini hingga mewujudkan kader-kader belia yang akan berjuang di tengah masyarakat dengan sabar dan siap menghadapi ujian-ujian kehidupan dan perjuangan.

Banyak riset pendidikan modern saat ini

menyimpulkan bahwa proses pendinian kematangan

kepribadian seseorang dapat segera dilakukan. Apalagi ada indikasi bahwa kematangan biologis seorang remaja mengalami percepatan dalam beberapa tahun terakhir karena gizi yang meningkat dan arus informasi yang amat pesat. Adalah bahaya besar, apabila kematangan ini tidak diimbangi dengan kematangan kepribadian dan bahkan kemandirian, karena akan terjadi penyimpangan-penyimpangan pergaulan yang tidak bertanggung jawab.

Tetapi Islam ternyata lebih dahulu percaya bahwa pendinian itu adalah sangat mungkin dilakukan, dan bahkan dapat memberikan hasil yang mengejutkan.

(28)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Taimiyah telah memberikan fatwa pada usia 15 tahun. Muhammad al-Fatih Murad membebaskan Konstantinopel pada usia 24 tahun, yang telah menjadi mimpi 8 abad umat Islam.

Kematangan dini itu pun juga tampak pada episode kehidupan yang lebih pribadi : pernikahan dini! Ya, Amru bin Ash, pahlawan Islam yang membebaskan Mesir menikah pada usia 12 tahun. Muhamad Abdul Wahab sang pembaharu Islam menikah pada usia 12 tahun, Ali bin Abi Thalib ra menikah pada usia 16 tahun, dan nama-nama besar lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Pernikahan dini tersebut tentu saja telah diimbangi dengan kemandirian dini secara finansial pula.

Kematangan-kematangan diatas Allah puji

sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

“ Sesungguhnya, Allah mencintai pemuda yang tidak mempunyai sifat kekanak-kanakan.”

Umumnya kematangan dini di atas diproses oleh institusi yang inti : keluarga. Dan sebagian besar keluarga-keluarga di Indonesia ini, telah melewati masa-masa emas pendinian pembinaan anak dengan gagal. Itulah saat ini yang menjadi permasalahan dan pembahasan kita yang utama : produk remaja-remaja yang lemah moralitasnya dan rentan dengan air bah demoralisasi.

Pada buku ini, kita akan membahas pembinaan dan dakwah yang harus dilakukan di lokasi eksternal tempat sebagian besar komunitas remaja itu berada : SEKOLAH. Inilah medan dakwah yang sangat strategis dan telah menjadi tanggung jawab publik secara luas untuk menggarapnya.

(29)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Ada 3 alasan utama yang menjelaskan urgensi dakwah sekolah yakni: (a) efektif, (b) masif, (c) strategis. Alasan-alasan ini sangat khas dan membedakannya dengan segmen dakwah yang lain.

a. Efektif

Tidak diragukan lagi bahwa menanamkan aqidah dan moralitas kepada remaja dan pemuda adalah jauh lebih efektif daripada berdakwah kepada golongan tua yang telah sarat dengan kontaminasi kepentingan pragmatis dan ideologis.

Usia muda adalah periode emas untuk belajar, menanamkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan. Sebuah pepatah Arab mengatakan “ belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di masa tua bagaikan menulis di atas air” .

Pengalaman gerakan dakwah di berbagai negara menunjukkan bukti yang sama. Di Indonesia, peluang dakwah dan proses tarbiyah yang efektif banyak berawal dari dakwah sekolah, baik di SLTA maupun SLTP. Penggerak dakwah kampus di berbagai perguruan tinggi besar seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan sebagainya sebagian besar berasal dari aktifis dakwah sekolah.

b. M asif

Disebut “ masif” atau massal adalah karena jumlah populasi pelajar sangat banyak dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Populasi pelajar ini juga jauh melebihi populasi mahasiswa yang hanya berada di kota-kota besar.

(30)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

SLTA. Bandingkan dengan 3,86 % yang berhasil menamatkan pendidikan sarjana muda dan sarjananya.16

Obyek dakwah yang massif tentu saja sangat vital. Bila pengaruh dakwah sedemikian besar kepada segmen pelajar, maka perbaikan moralitas dan fikroh masyarakat akan tumbuh secara massif pula.

c. Strategis

Disebut strategis karena dakwah sekolah dalam jangka panjang akan mensuplai SDM shalih di berbagai lapisan masyarakat sekaligus, baik buruh dan pekerja, wiraswastawan dan kaum profesional, serta calon pemimpin di masa depan. Mengingat perannya yang amat strategis ini, maka tidak heran lahan dakwah sekolah ini menjadi rebutan berbagai ideologi.

Maka bayangkanlah apa yang terjadi apabila dakwah sekolah kita maju dan berkembang. Tatkala ia berhasil menumbuhsuburkan kader-kader muslim yang banyak dan berkualitas juga simpatisan-simpatisan dakwah yang massal. Mereka akan mengisi dan mewarnai lembaga-lembaga profesi di masa depan: perusahaan-perusahaan, instansi pemerintah, birokrasi, perguruan tinggi, LSM, wiraswasta, dan tentu saja di masyarakatnya sendiri, baik sebagai pemimpin-pemimpin hingga level grass root (basis massa).

Mereka akan menjadi agen-agen perubahan skala sistem; membersihkan seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara dari kuman-kuman korupsi, kolusi dan nepotisme yang sudah akut.

Mereka adalah darah baru yang akan membawa bangsa dan ummat Islam kepada zaman baru; era baru yang

16

(31)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

lebih cemerlang, maju, adil, sejahtera dan –tentu saja- berakhlak.

KERJA BESA R UNTUK PERUBA HA N BESA R

Maka, tidak berlebihan kalau kita katakan dakwah sekolah memiliki pengaruh amat besar bagi perubahan besar di negeri ini.

Ini adalah kerja besar yang harus didukung seluruh pihak, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

Para pelajar aktifis Rohis tentu menjadi garda terdepan proyek besar ini. Alumni memberikan pembinaan, transfer pengalaman dan bahkan dana. Guru-guru memberikan suri tauladan dan dukungan. Kepala sekolah menggunakan otoritasnya mempermudah kegiatan-kegiatan keislaman. Orang tua siswa memberikan dorongan, bantuan dana dan fasilitas lainnya bila memungkinkan. Para ulama dan asatidz berbobot meluangkan waktunya untuk turut memberikan pengajaran dan bimbingannya yang dibutuhkan pelajar.

(32)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Gambar 1. Urgensi Dakwah Sekolah

Tugas:

1. Sebutkan 3 kata kunci urgensi dakwah sekolah.

2. Apakah urgensi dakwah sekolah ini sudah tersosialisasi ke rekan-rekan anda sesama aktifis dakwah sekolah?

3. Apakah pelaksanaan dakwah di sekolah anda sudah

(33)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar Empat

TUJUA N DA N SA SA RA N

“ Kegagalan pertama suatu pekerjaan : Menetapkan tujuan.”

Sekarang, marilah kita mulai dari tujuan. Sebagaimana lazimnya suatu kerja besar, maka dakwah sekolah juga memiliki tujuan yang menjadi muara pencapaian segenap program-programnya.

Seringkali, program dakwah berjalan tanpa arah yang tegas, tidak fokus dan bahkan cenderung sporadis. Tetapi pemahaman yang jelas tentang tujuan, membuat kita kreatif dalam membuat program yang efektif, walaupun ditengah banyak keterbatasan dana, sarana dan sumber daya manusia.

TUJUA N

Tujuan dakwah sekolah dapat didefinisikan sebagai berikut:

(34)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Ada 5 kata penting dalam definisi di atas yang mencerminkan kriteria output dakwah sekolah, yakni:

- “barisan”; menunjukkan (a) sejumlah banyak orang, (b) memiliki kesamaan visi dan idealisme, (c) soliditas yang tinggi. Artinya, dakwah sekolah harus menghasilkan output sejumlah besar pelajar yang memiliki visi & idealisme yang tinggi, dan siap menjadi arus baru perubahan.

- “mendukung”; menunjukkan partisipasi pasif yang dapat diberikan bagi dakwah, baik dukungan dalam moral maupun material (simpatisan).

- “mempelopori”; menunjukkan partisipasi aktif membela kebenaran (kader).

- “mampu menghadapi tantangan masa depan ; adalah dasar-dasar kemampuan akademis, ketrampilan dan kemampuan profesi yang kompetitif di era globalisasi. - “batu bata y ang baik” ; potensi dan kompetensinya

berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

SA SA RA N DA KW A H SEKOLA H

Sasaran dakwah sekolah merupakan perincian dari tujuan dakwah sekolah di atas, sebagai berikut:

1. Tumbuh Suburnya Kader

Pembentukan kader aktifis dakwah sekolah (ADS) adalah target yang paling khas, sebagai sasaran pertama dakwah pada umumnya. Para kader ini adalah penggerak

utama dakwah di sekolah. Merekalah yang akan

(35)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

baik secara kolektif, terorganisir maupun secara individual (fardiyah).

Demikianlah Rasulullah SAW membentuk kader-kader dakwah terlebih dahulu, sebagai generasi yang kelak menjadi pendukung utama dakwah beliau, menyebarkan dakwah dan meluaskan seruannya ke negeri-negeri. Maka Rasulullah SAW mulai berdakwah kepada istrinya Khadijah r.a, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ja’far bin Abi Thalib, Zubair bin Aw wam, hingga sekitar 60 sahabat generasi pertama berasal dari semua lapisan masyarakat Mekkah.

Pola program yang sangat khas dalam pembentukan kader ini adalah dakwah khashshah, yakni program tarbiyah Islamiyah atau mentoring agama Islam, pengkaderan dan pengajaran Islam dalam jumlah yang lebih terbatas (limited group).

Jumlah kelompok mentoring yang terbatas ini lebih mengefektifkan proses tarbiyah, pengawasan dan penglibatan yang spesifik. Demikianlah Rasulullah SAW mentarbiyah para sahabat di rumah Arqam bin Abil Arqam di Mekah yang banyak menekankan masalah aqidah dan pembangunan ruhiyah yang tinggi.

2. Tumbuh Suburnya Simpatisan

Dakwah sekolah juga berorientasi pada terbentuknya simpatisan dan pendukung nilai-nilai kebenaran dalam jumlah yang banyak; dari kalangan siswa, guru, kepala sekolah, dsb. Merekalah yang akan menjadi pembela-pembela dakwah ketika ditekan dan dihalangi, dan pendukung-pendukung utama program kebaikan.

(36)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

mendorong mereka kepada keimanan, kebaikan dan keutamaan-keutamaan.

Berbagai program dakwah ‘ammah yang khas adalah seperti tabligh, ceramah umum, pengajian guru, pengajian kelas, bulletin dakwah, majalah dinding, penyebaran majalah dan buku-buku Islam, kaset-kaset ceramah, bazaar buku, pameran, VCD Islami, dakwah fardiyah, perpustakaan, khutbah Jum’at, dll.

Program lain yang tidak kalah penting adalah dakwah fardiyah dan pesona akhlak. Banyak tokoh-tokoh kafir Mekkah yang masuk Islam karena dakwah fardiyah dan pesona akhlak Rasulullah Saw.

Simpatisan ini pun bisa terbentuk dari kalangan non-muslim. Kisah yang paling fenomenal adalah pembelaan Abu Thalib terhadap dakwah keponakannya Muhammad Saw.

Selama bertahun-tahun, Abu Thalib, yang juga tokoh yang sangat dihormati- menjadi pembela setia Nabi Muhammad Saw karena beliau tahu betul ketinggian akhlak dan kejujuran Muhammad Saw sejak kecil. Walaupun, ia sendiri tetap dalam kekafiran hingga wafatnya.

Hingga suatu ketika, Abu Thalib semakin kewalahan menahan kecaman dan tekanan kaum kafir Quraisy untuk

segera melepaskan jaminan perlindungannya dan

menyerahkan Rosulullah Saw untuk dibunuh/ diusir. Namun Rasulullah Saw meyakinkan, “ W ahai Paman, demi Allah, seandainya mereka itu meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku supaya aku menghentikan urusan ini (dakwah), aku tidak akan berhenti sebelum Allah memenangkan agama-Nya atau aku binasa karenanya.

(37)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

“ Sesungguhnya orang seperti Abu Bakar tidak pantas kalian keluarkan dan tidak pantas pula kalian usir (dari Mekkah). Sesungguhnya kamu adalah orang yang suka mengusahakan yang tiada, menolong orang yang sengsara, menghormati tamu dan membela orang yang berdiri di atas kebenaran.”

3. Tumbuh Suburnya Potensi Kepemimpinan

Dakwah sekolah juga menjadi ajang yang efektif untuk menumbuhkan bakat kepemimpinan sejak dini.

Potensi kepemimpinan yang tumbuh dan berkembang sejak dini adalah berbanding lurus dengan kematangan pemahamannya tentang Islam dan tanggung jawab dakwah.

Mulai dari berlatih pidato atau berbicara di depan umum (public speaking), menjadi pembawa acara, memimpin kegiatan dan organisasi, dsb.

Di sinilah mereka belajar menjadi pemimpin yang memiliki leadership skill (keahlian memimpin) dan managerial skill (keahlian mengorganisasi). Dua kemampuan ini harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Melalui berbagai sarana dan aktivitas dakwahnya, mereka menemukan wahana yang tepat untuk mengasah potensinya itu.

Demikianlah masyarakat dakwah pada zaman Nabi Muhammad Saw. Dari masyarakat yang tidak terstruktur itu lahirlah pemimpin-pemimpin besar: pemimpin negara seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib; atau pemimpin militer seperti Khalid bin Walid, Abu Ubaidah bin Al Jarrah, Al Mutsanna bin Haritsah, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan lainnya.

(38)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Dakwah sekolah juga berkepentingan untuk

memadukan antara imtak dan iptek, berilmu dan mengasah ketrampilan dengan bingkai akhlak yang Islami.

Para pelajar didorong untuk giat belajar, memiliki berbagai ketrampilan yang diperlukan seperti kemampuan

bahasa asing Inggris & bahasa Arab, komputer,

keorganisasian, kepemimpinan, manajemen, dan berbagai ketrampilan lainnya.

Dengan bekal-bekal ini mereka diharapkan memiliki dasar-dasar kemampuan berdaya saing global.

Allah swt. berfirman, “ Katakanlah (hai Muhammad), samakah kedudukan orang yang berpengetahuan dengan orang yang tidak berpengetahuan? ” (QS. Az Zumar: 9).

Sebagaimana sukses dakwah Nabi Saw yang telah

mendorong berbagai potensi para sahabatnya. Dari

masyarakat yang buta aksara, lahirlah pemikir dan ilmuwan besar seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab. Bahkan menurut catatan Ibnul Qayyim, jumlah ulama yang ditinggalkan oleh Rasulullah Saw saat wafatnya adalah berkisar antara 100 – 110 orang.

Juga munculnya kelompok pengusaha ulung seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dll. Bahkan 9 dari 10 sahabat yang dijamin masuk syurga adalah pedagang.

Muncul pula kelompok professional dalam berbagai bidang seperti hukum (Ali bin Abi Thalib dan Syuraih), administrasi (Abu Ubaidah), intelijen (Hudzaifah dan Al Abbas), bahasa (Zaid bin Tsabit), dll.

(39)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Sebagai hasil lebih lanjut dari tumbuh suburnya kader dan simpatisan dakwah di atas dari berbagai kalangan, maka otomatis suasana kebangkitan Islam akan terasa di sekolah.

Berdesak-desakannya pelajar menonton konser musik artis-artis jahiliyah di stadion atau gelanggang remaja akan

berubah dengan membanjiri konser-konser berbagai

kelompok nasyid semisal Raihan.

Berlomba-lombanya para pelajar putri mengenakan pakaian seragam yang ketat, rok pendek, yang menonjolkan auratnya, akan berganti dengan maraknya jilbab atau pakaian yang sopan.

Ucapan salam bertebaran di mana-mana setiap kali bertemu dan berkenalan. Shalat dhuha menjadi aktifitas favorit penghuni sekolah di pagi hari pada saat istirahat pelajaran. Kegiatan hura-hura berganti menjadi kegiatan belajar kelompok dan kursus ketrampilan. Wisata pelajar lebih bernuansa tafakkur alam ketimbang ngelaba pacaran.. Sekolah menjadi bersih tidak ada sampah terbuang sembarangan. Para pelajar menjadi santun dan rajin belajar menyongsong masa depan. Tidak ada lagi perkelahian pelajar di jalanan.

Siswa, guru, kepala sekolah, pegawai sekolah, satpam hingga petugas kantin menghormati dan melaksanakan akhlak dan prinsip-prinsip Islam dalam hidup keseharian, secara alami penuh kesadaran dan tanpa sedikitpun ada tekanan.. Sungguh indah hidup di bawah naungan Al-Qur’an..Subhanallah..

(40)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar Tugas:

1. Apa tujuan dakwah sekolah? jelaskan!

2. Sebutkan sasaran dakwah sekolah secara singkat.

3. Sebutkan program-program dakwah sekolah yang

relevan dengan sasaran-sasaran dakwah sekolah tersebut di atas.

(41)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar Lima

RA M BU-RA MBU UMUM

“ Kiat tersesat di jalan : Abaikan rambu-rambu jalan.”

Rambu-rambu umum adalah acuan umum yang harus ditaati agar tidak tersesat jalan. Suatu perjalanan panjang mutlak memerlukan rambu-rambu. Apalagi perjalanan itu terjal, berliku dan banyak tipuan-tipuan yang menyesatkan.

1. Sumber Referensi : A l Qur’an Dan Sunnah.

Dakwah kita hanya bersumberkan Al Qur’an dan Sunnah yang suci. Allah Swt berfirman,

“ Dan inilah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah jalan ini. Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan lain karena kalian akan tercerai berai dari jalan-Nya.Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” (Al An’ am : 153).

(42)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

seraya berkata, ” Seandainya Musa hidup di antara kalian sekarang ini niscara tidak boleh baginya kecuali mengikuti aku.” (HR. Abu Ya’la dari Hammad dari Sya’bi dari Jabir).

Dengan demikian dakwah kita haruslah menyeru kepada Islam yang sempurna dan menyeluruh (kaffah) dengan sumbernya yang murni Al Qur’an dan As Sunnah.

Hasan al Banna mengatakan: Islam adalah sistem menyeluruh yang mencakup seluruh segi kehidupan. Maka ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, moral dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana juga ia adalah akidah yang murni dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih.

“ W ahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhan (kaffah), dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya Setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al Baqarah: 108).

Tips:

 Pastikan bahwa setiap aktifis dakwah sekolah memiliki pemahaman yang sama tentang “ Syumuliyatul Islam” .

 Perkuat pemahaman aqidah melalui bedah buku

bertemakan “ Syumuliyatul Islam” misalnya : Serial Al-Islam (Said Hawa), Petunjuk Jalan (Sayyid Qutub), Risalah Pergerakan (Hasan al Banna), hingga Fiqih Kontemporer (Dr. Yusuf Qardhawi).

 Dekatkan interaksi dengan Al-Qur’an dan Hadits. Bacalah Al-Qur’an setiap hari dan kajilah Al Hadits seperti Riyadhus Sholihin dan Arba’in.

(43)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

2. Siroh Rasulullah dan Sahabat Sebagai Rujukan M etode Dakwah

Siroh Rasulullah saw. dan sahabatnya merupakan petunjuk abadi bagi manhaj (metode) dakwah yang asasi di berbagai kondisi dan zaman. Keberhasilan dakwah Rasulullah dan para sahabat bukanlah suatu kebetulan; melainkan penuh dengan rambu-rambu petunjuk Ilahi.

“ Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, kami berikan banyak menyebut nama Allah.” (Al Ahzab:21)

Berbagai peristiwa-peristiwa, keputusan-keputusan yang diambil, serta tahapan dakwah yang dilalui Rasulullah dan para sahabat menjadi catatan penting yang menyejarah, yang akan menjadi rujukan bagi pelaksanaan dakwah pada masa berikutnya. Pun dalam aktifitas dakwah sekolah.

Prinsip-prinsip Umum Dakwah Sekolah dalam Bab ini sedikit banyak menggambarkan manhaj dakwah yang disesuaikan dengan medannya.

Tips:

 Kajilah buku Siroh seperti Manhaj Haraki (Syaikh Munir Al-Ghadban) dan Sirah Nabawiyah (Said Ramadhan Al-Buthi). Temukan butir-butir ibroh yang luar biasa dalam setiap kejadian dakwah Rosulullah Saw.

 Adakanlah diskusi-diskusi terbatas membahas

(44)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

 Asahlah kemampuan anda dalam memecahkan masalah

dakwah dengan mengacu pada petunjuk siroh nabawiyah yang relevan.

3. M enekankan Pengkaderan & Pembinaan A qidah

Pengkaderan menjadi prioritas dalam dakwah sekolah karena mereka akan menjadi penggerak roda-roda kegiatan dakwah. Demikianlah Rosulullah Saw mengkader para sahabat-sahabatnya dalam tarbiyah Islamiyah yang kontinyu di markas pengkaderan yakni rumah Arqam bin Abil Arqam di ketinggian bukit Shafa untuk disiapkan menjadi pejuang-pejuang risalah-Nya.

Kader-kader yang dibina oleh Rasulullah adalah kader yang kuat, terbukti tidak ada satu pun yang murtad pada waktu terjadi tribulasi dan cobaan dakwah yang berat. Bahkan 10 sahabat yang dijamin Rosulullah masuk surga berasal dari kelompok ini.

Proses tarbiyah yang dilakukan Rosululah Saw banyak menekankan pada pembinaan aqidah. Itulah mengapa ayat-ayat makkiyah –yang turun di Mekkah- berisikan ayat-ayat seputar masalah aqidah/ keimanan: hakikat penciptaan manusia dan alam semesta, kematian dan kehidupan, surga dan neraka, dan sebagainya.

Aqidah yang benar akan mampu memancarkan ibadah dan perilaku yang benar. Ketika aqidah telah sedemikian kuat menghujam dalam jiwa, maka perintah Allah seperti apa pun akan mudah dilaksanakan.

Tips:

(45)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

kaderisasi, bagaimanapun sulitnya kondisi yang dihadapi.  Periksalah kuantitas dan kualitas kader dakwah sekolah yang mengikuti halaqoh tarbiyah atau program mentoring, baik di kelas I, II dan III. Segera ambil tindakan yang diperlukan bila tidak berkembang sesuai yang diharapkan.

 Pantaulah para kader yang potensial dan berkualitas. Berikan perhatian dan tanggung jawab yang lebih besar.

 Lakukan regenerasi terus menerus dan

pelatihan-pelatihan murobbi atau tenaga mentor yang berkualitas dan bermotivasi tinggi.

4. Prioritas Objek Dakwah yang Tepat

Proses perekrutan dan pengkaderan dalam dakwah sekolah memiliki prioritas pemilihan objek dakwah. Prioritas itu berurut: (a) objek dakwah yang paling siap menerima dan menyambut seruan dakwah, baru kemudian diberikan kepada (b) objek yang potensial bagi dakwah.

Rasulullah saw. pernah ditegur dalam surat ‘Abasa, yaitu ketika beliau lebih memprioritaskan objek yang lebih

potensial karena kedudukannya di mata manusia

dibandingkan dengan seorang buta yang kurang potensial – Abdullah bin Umi Maktum- padahal ia lebih memiliki kesiapan penuh untuk menerima dakwah.

(46)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

kedudukan strategis ini dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat perkembangan dakwah.

Abu Bakar ra. -salah seorang sahabat yang pertama direkrut oleh Rasulullah saw. untuk masuk Islam- adalah

orang yang sangat potensial dan berpengaruh di

masyarakatnya waktu itu. Dilihat dari akhlaqnya, Abu Bakar adalah seorang lelaki yang dicintai dan disayangi karena ia akrab dengan kaumnya. Ia juga seorang Quraisy yang paling mengerti dan tahu tentang nasab (keturunan) suku Quraisy serta masalah kebaikan atau keburukan yang ada pada suku itu. Dari sisi pekerjaan dan status sosialnya pun ia dikenal sebagai seorang pedagang besar yang memiliki akhlaq mulia dan sering didatangi oleh tokoh-tokoh kaumnya untuk dimintai pendapat mengenai banyak hal.

Rasulullah Saw juga pernah berdo’a dan sangat berharap agar salah satu dari pemimpin Quraisy masuk Islam dan menjadi pejuangnya: “ Ya Allah! Kuatkanlah Islam dengan

(47)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Dengan demikian, perkembangan Islam menjadi sangat cepat dan menyeluruh, sehingga hampir tidak ada sudut-sudut kota Mekkah kecuali tersentuh oleh dakwah ini.

Tips:

 Datalah orang-orang yang hanif dari kalangan yang potensial: para juara kelas, kepala sekolah, guru-guru, aktifis OSIS, ekstrakurikuler, dsb.

 Datalah orang-orang yang hanif untuk didakwahi dari setiap segmen dakwah sekolah: pelajar kelas 1, 2 dan 3, guru, karyawan sekolah, satpam hingga tukang jualan.  Lakukan pendekatan fardiyah atau pun secara formal

kepada mereka untuk mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan keislaman dan menumbuhkan minat lebih lanjut. Berikanlah majalah-majalah Islam, kaset, buku bacaan, dsb.

 Segera lakukan pembinaan dan tarbiyah Islamiyah yang lebih rutin bagi yang memiliki minat dan semangat yang tinggi.

 Segera berdayakan kader-kader yang telah terbentuk dari setiap perwakilan segmen di atas untuk berdakwah di “ kaum” nya masing-masing. Insya Allah perkembangan dakwah akan cepat menyebar dan menyeluruh di setiap lapisan sivitas sekolah.

5. M embina Kekuatan Ruhani

(48)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

Kata sabar banyak diulang penyebutannya dalam Al Qur’an, karena Allah mengetahui betapa berat usaha yang diperlukan untuk tetap istiqomah dengan nilai-nilai Islam dan perjuangannya; di tengah berbagai kecenderungan dan godaan wanita, harta, jabatan bahkan tekanan, siksaan, pengusiran, pembunuhan dari musuh-musuh dakwah. Maka dalam ayat di atas, kata “ sabar” digandengkan dengan “ shalat” ; karena shalat akan mensuplai kekuatan kesabaran yang tiada habis-habisnya untuk mewujudkan kemenangan.

Manusia yang fana, lemah dan terbatas ini harus menyambungkan diri dengan kekuatan yang Maha Besar yang akan memberinya pertolongan di saat tuntutan perjuangan melampaui batas segenap kemampuannya. Disinilah tampak nilai shalat. Ia adalah hubungan langsung antara manusia yang fana dan Kekuatan yang abadi. Ia adalah pertemuan setetes air yang terputus dengan sumber yang tidak pernah kering. Ia adalah sentuhan lembut pada hati yang letih dan payah. Oleh karena itu, bila dalam keadaan berat, Rosulullah Saw bersabda, “ Istirahatkanlah kami dengan shalat wahai Bilal.” (Shahih, HR. Abu Dawud, Ahmad, Al-Baghawi dan Thabrani.). Rosulullah Saw memperbanyak shalat apabila menghadapi perkara yang memberatkan, agar sering berjumpa Allah.

Bahkan, shalat tahajjud pada awalnya diwajibkan selama setahun. Agar para kader-kader dakwah ketika itu betul-betul tertempa ruhaninya untuk mengemban risalah dakwah yang berat ini.

(49)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

belas bulan kemudian Allah menurunkan keringanan di akhir surat ini sehingga qiyamullail menjadi sunat setelah diwajibkan.”

Demikian pula dzikirullah adalah bekal asasi nabi Musa as dan saudaranya Harun as ketika harus berhadapan dengan simbol raja sang angkara murka nan lalim: Fir’aun. Karena

senantiasa mengingat Allah akan menguatkan jiwa,

menyirnakan kepengecutan dan menimbulkan keberanian menghadapi siapa pun dan apa pun rintangan yang menghadang.

“ Pergilah kamu (Musa) beserta saudaramu (Harun) dengan membawa Ayat-ayat-Ku dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku. Pergilah kamu berdua kepada Fir’ au, sesungguhnya dia telah melampaui batas.” (Thaha:42,43).

Para aktifis dakwah sekolah tentu saja harus mencontoh perilaku ini. Perhatian dengan masalah ruhani para aktifis harus menjadi prioritas program. Hal ini akan menjadi bekal yang hebat dalam menghadapi perjalanan panjang dakwah yang penuh rintangan. Juga jangan sampai kegiatan dakwah kita terjebak pada rutinitas kegiatan an sich, tanpa ruh. Karena bagaimana mungkin kita dapat mengajak manusia kepada Allah sementara kita sendiri jauh dari Allah.

Selain itu, tarbiyah ruhiyah –terutama qiyam lail- akan menyehatkan ruhani kita dan menghindarkannya dari berbagai penyakit hati: riya’, ujub, dengki, takabur, dan sebagainya. Sebagaimana seseorang yang jarang berolah raga, maka fisiknya akan lemah dan mudah terserang penyakit, maka jiwa kita pun juga akan mudah terserang penyakit hati bila jarang “ berolah raga” ruhani. “ Olah raga” ruhani yang lainnya adalah puasa sunnah, shalat sunnah rawatib, shalat berjama’ah, dzikir rutin, dan sebagainya.

(50)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

 Berikan perhatian lebih kepada ibadah harian para aktifis meliputi : shalat jama’ah, tilawah Qur’an, shalat sunnah, dsb. Seorang yang memiliki ruhiyah baik akan tampak pada kualitas amal-amal tersebut.

 Adakanlah acara mabit (menginap) bersama secara

berkala di masjid sekolah atau sekitarnya khususnya untuk para aktifis. Adakan program-program terkait keruhanian seperti: shalat tahajud, ceramah ruhani, dzikir, muhasabah, dsb.

 Biasakanlah sholat dhuha dikala istirahat pelajaran sekolah atau tilawah Al Qur’an disaat senggang. Jadikan Al-Qur’an perlengkapan wajib yang selalu dibawa kemanapun kita pergi.

6. M emiliki Keunggulan A khlak, A kademis &

Kepemimpinan

Aktifis dakwah sekolah yang berakhlak, berprestasi belajar yang tinggi dan menonjol sifat kepemimpinannya adalah idaman kita semua. Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua, Sesama Siswa akan menaruh hormat, simpati dan akan menyambut baik seruan dakwah kita.

Bahkan lebih jauh lagi, berilah kesan bahwa dakwah sekolah yang kita kembangkan akan memberi nilai tambah prestasi akademik yang meningkat bagi sekolah, selain

meningkatnya moralitas pelajar. Sehingga mereka

merindukan kehadiran dakwah kita, karena memberikan nilai tambah bagi sekolah.

Tips:

(51)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

akhlak mulia. Pelajari pula secara khusus akhlak Rosulullah dalam hidup sehari-hari. Pastikan setiap aktifis dakwah berupaya untuk mencontoh akhlak beliau.

 Lakukan pemantauan terhadap kualitas akademis para aktifis. Berikan penghargaan bagi yang berprestasi tinggi, dan dorongan bagi yang kurang. Kaitkan dengan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi dakwah, agar sedapat mungkin distribusi pekerjaan berjalan dengan baik dan merata.

 Pertahankan image bahwa aktifis dakwah sekolah adalah

mereka yang berakhlak mulia, berprestasi tinggi dan layak memimpin.

7. Profesional & Kreatif

Sesungguhnya Islam mewajibkan berbuat profesional (ihsan) dalam segala aktifitas. Apabila memotong hewan kurban saja harus ihsan apalagi dalam berdakwah.

“ Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat ihsan atas segala sesuatu. Maka apabila kalian membunuh dalam peperangan, maka lakukanlah dengan sebaik-baiknya; dan apabila kamu menyembelih kurban, lakukanlah dengan cara terbaik. Dan setiap kamu wajib menajamkan pisaunya dan biarkanlah hewan kurbanmu mati dengan mudah.” (Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmizi, ad-Darimi, Ibn Majah, dan an Nasa-i)

(52)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar Tips:

 Datalah sumber daya fisik, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah yang memungkinkan untuk digunakan untuk kegiatan dakwah: ruang kelas, masjid, peralatan olah raga, lapangan, sound system, LCD proyektor, OHP, karpet/ tikar, dsb.

 Datalah sumber daya yang dimiliki oleh rekan-rekan pelajar yang simpati dengan dakwah: villa/ rumah peristirahatan, mobil pribadi, laptop, komputer, printer, LCD proyektor, OHP, motor, dsb.

 Datalah potensi sumber daya manusia dari kalangan siswa maupun alumni untuk memberikan pelatihan atau kontribusi sesuai kapasitasnya.

 Berdayakan seluruh potensi-potensi tersebut diatas untuk berbagai program dakwah yang kreatif.

8. Bertahap dalam Dakwah

Pentahapan adalah sunnah ilahiyah bagi dakwah pada umumnya. Pentahapan ini memudahkan untuk bergerak dan berguna dalam menentukan prioritas-prioritas program untuk mencapai hasil yang optimal.

Kisah Abdul Malik –putra Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang sering disebut juga sebagai Khalifah Ar-Rasyid kelima dan sebagai Umar kedua- dapat dijadikan teladan. Suatu hari ia bertanya kepada ayahnya, “W ahai Ayahanda, mengapa engkau tidak melaksanakan urusan-urusanmu? Demi Allah, aku tidak peduli seandainya periuk-periuk itu merebusku dan merebusmu dalam kebenaran!”

(53)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

pun. Dengan bijak ayahnya menjawab, “ Jangan tergesa-gesa, wahai anakku. Sesungguhnya Allah mencela khamr dalam Al Qur’ an melalui dua tahapan, dan baru pada tahap ketiga khamr itu diharamkan. Jika aku memaksakan kebenaran kepada manusia dengan sekaligus, aku khawatir mereka akan menolaknya sekaligus juga, sehingga hal ini menjadi fitnah.”

Apabila kita melihat sekolah kita masih sangat jauh dari nilai-nilai Islam, maka tetaplah tenang dan jangan gusar apalagi sembrono dalam memilih metode dakwah yang kasar dan tidak persuasif.

Mulailah berdakwah kepada orang-orang yang paling hanif, memiliki potensi keagamaan yang baik, dan itu selalu ada dalam komunitas yang paling kafir sekalipun, sebagaimana As Sabiqunal Awwalun –para sahabat yang pertama-tama masuk Islam- di tengah kaum kafir Quraisy di Makkah, atau istri dan para tukang sihir Fir’aun yang tetap dalam keimanannya.

Bukalah selebar-lebarnya kemungkinan obyek dakwah itu baik dari kalangan siswa, guru, pegawai sekolah bahkan kepala sekolah. Pembahasan lebih lengkap dapat dilihat pada Bab Tahapan, Parameter dan Strategi Dakwah Sekolah pada buku ini.

Tips:

 Biasakan melakukan analisa SWOT (Strength, Weakness,

Opportunity, Threat) dalam memetakan perkembangan dakwah sekolah.

 Ambillah kebijakan yang tepat sesuai kemampuan dan tahapan.

 Sabar dan jangan tergesa-gesa untuk mendapatkan hasil tanpa perhitungan yang matang.

(54)

Panduan Dak wah Sek olah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar

rekonsolidasi. Barangkali, fondasi dakwah yang selama ini dibangun harus dikonstruksi ulang agar bangunannya dapat menjadi kokoh.

9. A jakan yang Simpatik, Lemah Lembut dan Memudahkan

Berdakwah harus dilakukan dengan cara yang simpatik, lemah lembut dan memudahkan. Ajakan yang simpatik memunculkan citra yang positif. Aktifis dakwah tidak akan berhasil menyentuh hati objek dakwahnya jika ia selalu mengesankan sosoknya yang eksklusif, keras dan sulit bergaul dengan berbagai kalangan. Ia juga harus tampil rapi, bersih, ramah, bergaul secara wajar sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Dakwah juga harus dilakukan dengan meringankan

dan tidak memberatkan, memudahkan dan tidak

mempersulit, memberi kabar gembira dan tidak menakut-nakuti.

Rasulullah saw. bersabda,

“ Permudahlah dan janganlah kamu sekalian mempersulit. Gembirakanlah dan janganlah kamu membuat mereka menjadi lari.” (Muttafaq ‘ Alaih)

Mempermudah dan tidak mempersulit bukan berarti tidak memiliki target. Begitu juga menggembirakan dalam mensikapi objek dakwah. Rambu-rambu ini digunakan untuk memberi semangat kepada objek dakwah karena mereka gembira dengan Islamnya. Rasa gembira ini akan lebih memacunya menjadi lebih baik.

Gambar

Gambar 1. Poros Perubahan
Gambar 1. Pengaruh Ekstasi
Gambar 2. Pengaruh Sabu-Sabu
Gambar 3. Pengaruh Kokain
+2

Referensi

Dokumen terkait

Allied juga memulai program yang dinamakan Total Form Control (TFC), dimana program ini menyediakan berbagai layanan seperti layanan yang berkaitan dengan pergudangan

Membuat Program Minimarket Dengan Microsoft Visual Foxpro 9.0 adalah sebuah buku panduan membuat program yang sederhana dengan menggunakan Microsoft Visual Foxpro 9.0,buku ini

Instrumen untuk mengukur persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru PKn di SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin, yaitu menguasai karakteristik peserta didik, menguasai

Gambar 4 menunjukkan pengaruh putaran dan aliran aksial terhadap konsumsi energi total yang merupakan jumlah dari energi yang diperlukan untuk mengalirkan fluida

[r]

Pasal 1 angka 1 UU Praktik kedokteran disebutkan bahwa praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam

Keterampilan menulis karangan berbahasa Jerman siswa pada kelas eksperimen pada saat pretest termasuk ke dalam kategori sedang (rentang nilai 56-65).. Ini dibuktikan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara yang menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tounament