• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Citra Merek Terhadap Kesediaan Membayar Mahal Donat Kemasan Paket J.Co Donuts & Coffee Cabang Plaza Medan Fair Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Citra Merek Terhadap Kesediaan Membayar Mahal Donat Kemasan Paket J.Co Donuts & Coffee Cabang Plaza Medan Fair Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN telah menerapkan penerapan

perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara yaitu Asean Economic Community (AEC) sejak awal tahun 2015 yang lalu. Walaupun peraturan menteri perdagangan (permendag)

tentang produk lokal akan mulai berlaku pada tahun 2016, dengan kehadiran AEC dapat dipastikan bahwa kompetisi Perdagangan antar perusahaan nasional dengan asing akan menjadi lebih sulit. Dinamika persaingan dalam situasi pasar yang hypercompetitive akan

memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap perusahaan-perusahaan yang belum memiliki kesanggupan untuk berkompetisi. Kehadiran berbagai perusahaan yang mungkin

akan menawarkan berbagai aneka produk sejenis akan membawa berbagai macam pilihan alternatif bagi konsumen, pilihan-pilihan alternatif ini akan berpengaruh terhadap elastisitas permintaan karena konsumen akan lebih kritis dan sangat rentan terhadap perubahan harga,

sehingga kekuatan Brand switching konsumen akan lebih besar terhadap produsen yang menawarkan produk yang sejenis.

Secara umum pada saat sekarang ini konsumen akan lebih memilih produk yang berharga murah namun memiliki kualitas yang baik. Oleh sebab itu, di dalam kondisi persaingan yang hypercompetitive, perusahaan harus mampu memahami dan mengetahui

keinginan dan kebutuhan konsumenya secara extra dan terus berinnovasi untuk menciptakan

positioning produknya dengan baik dan memanfaatkan keunggulan-keunggulan tersebut

(2)

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan penawaran suatu produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kegiatan ini tentu saja tidak terlepas dari

keputusan konsumen mengenai salah satu atribut yang dimiliki produk tersebut yaitu harga. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan produk baik berupa barang

maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan menurun, namun apabila harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang akan diperoleh

perusahaan. Harga adalah jumlah yang harus diberikan oleh pelanggan terhadap kepemilikan suatu produk atau jasa.

Kesediaan membayar mahal merupakan prilaku konsumen yang menunjukkan

kesediaan untuk mengorbankan sesuatu kepuasan (utility) demi memperoleh kepuasan lain atau kesediaan untuk membayar mahal suatu objek yang sudah dinilai dengan harga yang

relatif lebih tinggi terhadap merek pesaing. konsumen bersedia membeli suatu produk dengan harga prestise dengan asumsi bahwa barang-barang mahal mempunyai reputasi yang luar biasa atau mempunyai kualitas yang sangat bagus dan berbeda. Konsumen akan bersedia

membayar lebih mahal apabila produk yang ditawarkan mempunyai kualitas yang tinggi, garansi, kemasan, lokasi toko yang eksklusif, promosi yang mewah, nama merek, reputasi

perusahaan ataupun perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Keputusan konsumen membayar harga premium tentu saja tidak terlepas dari kemampuan para pemasar dalam membentuk identitas produk yang kuat melalui

asosiasi-asosiasi merek yang unggul, kuat, unik dan harga yang berprestise. Keunggulan-keunggulan tersebut menciptakan persepsi image prestesius dibenak pelanggan, sehingga membeli produk

(3)

Brand image atau citra suatu merek merupakan seperangkat keyakinan (persepsi rasional) dan emosional konsumen mengenai merek tertentu yang diciptakan melalui

keunggulan-keunggulan asosiasi. Menurut (Keller, 1993), Brand image yang kuat di benak pelanggan dibentuk dari 3 unsur yang terdapat pada badan pemegang merek yaitu keungulan asosiasi merek (Favorability of brand association), kekuatan asosiasi merek (strength of

brand association) dan keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association). Semakin kuat Brand image di benak pelanggan maka semakin kuat pula rasa percaya diri pelanggan

untuk tetap loyal atau setia dan bersedia membayar dengan harga premium terhadap produk yang ingin dibelinya, sehingga hal tersebut akan memberikan kesempatan yang besar bagi perusahaan untuk tetap mendapatkan keuntungan kontinual dan semakin meningkat dari

waktu kewaktu.

Persaingan yang semakin meningkat diantara merek-merek yang beroperasi dipasar

memungkinkan hanya produk yang memiliki brand image yang kuat untuk tetap mampu bersaing dan mampu menguasai pasar. Brand image disebut juga dengan brand description, karena juga mendeskripskan berbagai asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek

tertentu. Brand image dapat juga dikatakan sebagai konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subjektif dan emosi pribadinya. Persepsi terhadap merek yang direfleksikan

oleh asosiasi merek dalam memori konsumen yang mengandung makna bagi konsumen. Citra merek tercipta karena adanya ingatan kembali terhadap suatu produk, evaluasi dari kualitas, resiko pembelian yang kecil, dan pengalaman juga kepuasan yang diberikan oleh

produk tersebut.

Setiap perusahaan tentu menyadari pentingnya memiliki merek yang kuat. Namun

(4)

tetapi juga cepat mengalami kemunduran. Banyak sekali contoh merek yang sukses maupun yang gagal. Salah satu bisnis yang memunculkan banyak merek baru adalah bisnis donut.

Perkembangan bisnis donat di Indonesia dalam beberapa tahun yang lalu yaitu sekitar tahun 2005 berkembang dengan sangat pesat (www.bisnis.com). Kesuksesan bisnis donut ini membuat berbagai merek mulai bermunculan baik dari dalam negeri seperti Dunkin Donuts,

Country Style Donuts, Krispy Kreme, Donut Xpress, I-Crave, dan dari dalam negeri, seperti J.CO Donuts&Coffee. Padahal seperti diketahui bahwa bisnis donat bukanlah hal baru yang

ikut andil dalam dunia bisnis. Hal ini disebabkan keberadaan donut yang sudah cukup lama di Indonesia yaitu sejak tahun 1968 yang pertama kali dikenalkan oleh American Donut berdasarkan

Keberadaan bisnis ini kembali diperkuat dengan konsep yang berbeda pada saat kehadiran kehadiran Dunkin’ Donuts. Dunkin’ Donuts pada tahun 1985 menciptakan konsep

ritel dalam bentuk kafe yang memungkinkan pelanggan menikmati donat di tempat atau hanya sekedar membeli dan membawa pulang (www.bisnis.com). Kehadiran merek-merek baru dalam bisnis donat ini, membuat bisnis ini kembali mencuri perhatian para

wirausahawan dan menarik perhatian konsumen dengan berbagai inovasi yang ditampilkan. Salah satu pemain lokal yang ikut memberikan inovasi baru dan konsep yang unik dalam

bisnis ini adalah J.CO Donuts&Coffee.

Sebagai merek asli Indonesia, J.CO Donuts&Coffee termasuk merek yang sukses merebut pangsa signifikan dan meraih brand awareness tinggi. Pada awalnya Johnny

Andrean, pemilik J.CO Donuts&Coffee melihat bahwa di Indonesia belum teredapat konsep toko donat yang memberi kesempatan pengunjung melihat langsung proses membuat donat.

(5)

sambutan yang baik dari konsumen. Penambahan gerai juga terus berlangsung seiring dengan perkembangan permintaan pasar.

Selain konsep pemasaran yang matang dan unik, J.CO Donuts&Coffee hadir di saat yang tepat yaitu pada saat tren untuk menghabiskan waktu di luar rumah untuk sekedar berkumpul dan bertemu dengan rekan bisnis, teman, dan keluarga sedang sangat digemari

oleh masyarakat kota besar. Produk yang ditawarkan juga memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan merek yang sudah ada sebelumnya yaitu donat dengan isi yang

ringan. Karena donat seringkali identik akan membuat pengkonsumsinya merasa kekenyangan dan menganggu berat badan. Alasan inilah yang membuat kehadiran J.CO Donuts&Coffee semakin menarik diminati. Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri

bagi J.CO Donuts&Coffee sebagai merek yang tergolong baru.

Bahan-bahan dasar dalam pembuatan J.CO, lebih dari 50% diimpor dari luar negeri.

Seperti cokelat yang diimpor dari Belgia dan susu dari Selandia Baru. Begitu juga untuk produk minuman, bahan-bahannya kebanyakan juga merupakan komoditas impor. Sebagian kopi bubuk diimpor dari Italia dan Costa Rica. Semua mesin yang digunakan dalam proses

pengolahan donat juga sepenuhnya diimpor dari USA. Sebagian pihak mungkin berpendapat bahwa logo J.CO memiliki kemiripan dengan logo Starbucks, tetapi jika diperhatikan dengan

teliti logo tersebut terlihat berbeda. Secara langsung mungkin bentuk bulat pada logo terlihat sama, namun itu bukanlah sebuah trademark. J.CO Donuts&Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka. Merak ini menyimbolkan keindahan, kerapian, kelembutan

dan keabadian. Keindahan dan kehalusan dicerminkan dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari kesetiaan konsumen yang bersedia berdiri mengantri panjang di

(6)

mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up adalah nama untuk donat dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama untuk donat dengan topping tiramisu.

Dengan berbagai macam keunggulan, keunikan, inovasi produk terus-menerus, desain tempat dengan berbagai ambiance yang comfortable, J.CO Donuts&Coffee menjadi donat yang semakin diminati dan semakin diingatnya merek donat J.CO Donuts&Coffee oleh para

konsumen, banyak para konsumen yang enggan untuk berpindah ke produk pesaing walaupun donat J.CO Donuts&Coffee memiliki harga yang cukup tinggi apabila

dibandingkan donat pesaingnya, mengingat berbagai macam keunggulan-keunggulan yang dimiliki J.CO Donuts&Coffe yang tidak dapat didapatkan dari pesaing-pesaing donat premium lainya Dapat dilihat bahwa diantara donut-donut premium J.CO mempunyai harga yang cukup tinggi. J.CO Donuts&Coffee berusaha meraih pelanggan yang mengutamakan kualitas

dan menggemari premium brand. Selain itu, J.CO Donuts&Coffee menyasar pelanggan yang menjadikan hanging out in cafe sebagai lifestyle. Konsumen J.CO Donuts&Coffee dalam

jangkauan kepribadian adalah mereka yang senang bersosialisasi dan memiliki cita rasa tinggi.

J.CO Donuts&Coffee dan kompetitor-kompetitornya pada saat ini terus berinnovasi

mengembangkan strategi mereka masing-masing. Keunikan J.CO Donuts&Coffee yang Perbandingan Harga Donat PremiumTahun 2014 di Indonesia

(7)

konsep dapur transparan sehingga konsumen dapat melihat secara langsung pembuatan donat dan produk-produk J.CO Donuts&Coffee lainnya. J.CO Donuts&Coffee juga lebih unggul

karena mengedepankan kualitas dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi yang didatangkan dari luar negeri .

Berdasarkan Top brand index kategori Retail untuk toko donat, J.CO Donut&Coffee

di Indonesiadan merupakan runner up dari tahun 2012 hingga 2014.

Tabel 1.2

Top brand index kategori Retail untuk Toko Donat 2012-2014

Merek

Walaupun berdasarkan data statistik Top Brand tersebut J.CO dilihat mengalami peningkatan pangsa pasar dari tahun 2013-2014, J.CO masih menghadapi berbagai ancaman

dari pesaing utamanya, yaitu Dunkin’Donut, Dunkin’donut masih menguasai pangsa pasar donut Indonesia dari tahun 2012-2014 hingga saat ini, dan saat ini Dunkin’Donut juga terus berinnovasi membuat produknya lebih unggul, memperbaiki manajemen, dan strategi

pemasaranya.

J.CO Donut&Coffee merupakan restoran donat yang masih tergolong baru dan

menghadapi berbagai ancaman dari perusahaan donat lainya yang jumlahnya juga semakin bertambah di Indonesia, ditengah persaingan tersebut citra merek dinilai mampu memberikan proteksi terhadap antisipasi brand switchining konsumen, namun apakah dengan citra merek

J.CO Donut&Coffee yang telah dimiliki perusahaan mampu memberikan pengaruh terhadap kesediaan membayar mahal konsumen, sehingga konsumen akan tetap membeli donat di

(8)

Peneliti akan melakukan suatu penelitian yang berhubungan dengan citra merek J.CO Donut&Coffee yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban yang pasti dari pertanyaan

tersebut. Untuk itu peneliti memilih kampus Fakultas Ekonomi Sumatera Utara sebagai objek penelitian karena peneliti berasumsi bahwa mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dapat menggambarkan konsumen J.CO Donut&Coffee yang rata-rata merupakan kawula muda.

Berdasarkan penjelasan yang di atas, penulis tertarik untuk menganalisis “

Pengaruh Citra Merek terhadap Kesediaan Membayar Mahal Donat Kemasan Paket J.CO Donuts & Coffee cabang Plaza Medan Fair pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada penelitian ini

adalah: “ Apakah Citra Merek J.CO Donuts & Coffee cabang Plaza Medan Fair Medan berpengaruh terhadap kesediaan membayar mahal Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan, maka penulis menetapkan tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh Citra Merek terhadap Kesediaan Membayar Mahal Donut kemasan paket J.CO Donuts & Coffee cabang Plaza Medan Fair pada Mahasiswa Fakultas

(9)

1.4Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Sebagai salah satu bahan masukan bagi perusahaan J.CO Donuts & Coffee dalam pengambilan keputusan atau kebijakan strategi harga yang paling baik berdasarkan respon pelanggan terhadap kesediaan membayar mahal. Dan juga dapat menjadi bahan

masukan bagi perusahaan untuk menjaga citra merek sehingga dapat meningkatkan performa perusahaan.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan peneliti tentang citra merek terhadap kesediaan membayar mahal pada J.CO Donuts &Coffee cabang Plaza Medan

Fair, Medan. Penelitian ini juga merupakan sarana penerapan ilmu yang telah diperoleh selama belajar dan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 pada

Program Sarjana Manajemen di Universitas Sumatera Utara. 3. Bagi Pihak Lain

penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan penelitian-penelitian

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari hasil penelitian tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa situs-situs bersejarah yang ada di Kabupaten Batubara ini sangatlah penting untuk dilestarikan dengan baik supaya

Daya saing, peningkatan, produktivitas, efisiensi, penguasaan pasar, atau peubah ekonomi lain hanya merupakan indikator-indikator antara menuju tujuan akhir, keberlanjutan

Jl.Kaligawe Raya adalah daerah yang sering terjadi banjir rob,apabila sungai di kawasan tersebut tercemar logam berat Cd maka dikhawatirkan logam akan masuk kedalam

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Panitia Pelaksanaan Kegiatan Siaran Acara Taman

[r]

Sedangkan untuk membuat daging sapi tumis langkah pertama dengan minyak wijen , tambahkan gula, kecap asin dan gula hingga matang, angkat lalu sisihkan.. Sedangkan untuk penyajian

Sikap remaja terhadap perilaku seksual tidak setuju dengan mengungkap rasa sayang tanpa adanya sentuhan fisik dan berhubungan seksual, sedangkan tindakan remaja dalam