APLIKASI ANTRIAN ONLINE BPJS DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT
Tulus Hadianto
1(1)Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Univeristas Mercu Buana, Meruya, Jakarta, Indonesia Tel: +6285289434343, E-mail: [email protected]
Dosen : DR.Ir Iwan Krisnadi MBA
Abstrak
BPJS merupakan satu program pemerintah yang dicanangkan mulai 1 Januari 2014, BPJS ini memfasilitasi masyrakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di semua fasilitas kesehatan yang berkerja sama dengan pihak BPJS termasuk salah satunya di Rumah sakit. Dalam memberikan pelayanan kesehatan di tuntut untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pasien BPJS agar terciptanya pola pelayanan yang baik dan bermuara pada kepuasan masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif-kuantitatif. Penelitian ini mengambil sampel 20 orang dari tiap Rumah sakit diambil sampel 5 rumah sakit sehingga total 100 orang menggunakan teknik Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil yang diharapkan adalah mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan BPJS dengan Tujuan Khusus yaitu :
1. Mendiskripsikan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan di 5 sampel rumah sakit di jakarta. 2. Mencari solusi dari prosedur dan aplikasi sebagai usulan analisa sehingga diharapkan
pelayanan BPJS terhadap masyarakat menjadi lebih baik.
Kata Kunci: BPJS, Pelayanan Kesehatan, Kepuasan Masyarakat, Survei kepuasan masyarakat, Solusi sebagai usulan analisa SIstem BPJS.
1. Pendahuluan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan lembaga penyelenggara jaminan sosial sehingga dengan adanya jaminan sosial, risiko keuangan yang dihadapi seseorang,baik itu karena memasuki usia produktif, mengalami sakit, mengalami kecelakaan, dan bahkan kematian, akan diambil alih oleh lembaga yang menyelenggarakan jaminan sosial.
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang efektif, efisien, dan dituntut untuk memberikan informasi kesehatan yang tepat dalam pelayanan kesehatan dan menghasilkan data yang akurat . Di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, masih banyak dijumpai kekurangan, sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat . Jika kondisi seperti ini tidak direspon, maka akan menimbulkan citra yang kurang baik terhadap rumah sakit sendiri .
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun
2004 berisi tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 berisi tentang BPJS dibagi menjadi 2 yaitu :
1. BPJS Kesehatan. 2. BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS bertanggung-jawab langsung kepada Presiden, BPJS berwenang menagih iuran, menempatkan dana, melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan pemberi kerja. Kepuasan pelanggan adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi provitabilitas fasilitas kesehatan tersebut, sedangkan sikap karyawan terhadap pelanggan juga akan berdampak terhadap kepuasan pelanggan dimana kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan.
kolaborasi dari komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak antrian, dengan tampilan monitor komputer (atau LCD monitor / plasma / LCD Projector) yang digantung di dinding. Menampilkan nomor antrian dan nomor loket yang dituju di layar monitor. Menggunakan kartu antrian dengan barcode atau menggunakan mini printer. Dengan fitur dan kompleksitas hardware tersebut, mesin antrian menjadi suatu sistem yang mahal.
Di sisi lain, kecanggihan mobile phone hingga saat ini sangat berembang pesat. Sebuah mobile phone terbaru saat ini memiliki fitur setara dengan komputer. Salah satu mobile phone canggih tersebut adalah android mobile phone. Setiap ponsel android pasti memiliki fitur standar seperti kamera, koneksi bluetooth, koneksi wifi, koneksi internet, GPS, dan layar sentuh. Ponsel ini juga dirancang di Rumah sakit sebagai suatu permasalahan sehingga mengurangi waktu yang terbuang tanpa adanya aktivitas dan menciptakan sinergi dan pelayanan BPJS semakin meningkat.
2. Telaah Pustaka
2.1 Survei Kepuasan Pelanggan BPJS
Kegiatan penelitian ini menggunakan peneltian Metode Deskriptif karena peneliti menginginkan hasil yang mampu mengetahui tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pasien BPJS di 5 buah Rumah Sakit Pemerintah di Jakarta. Sedangkan deskriptif sendiri Menurut Sugiyono [10] adalah: “Metode yang yang digunakan peneliti yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri ataupun lebih (berdiri sendiri) dengan tidak membuat perbandingan variabel yang ada dengan sampel yang lain dan tidak mencari hubungan variabel yang ada dengan variabel yang lain”.
Untuk metode penelitian, peneliti menggunakan metode kuantitatif, dimana peneliti ingin mendapatkan gambaran dan mampu menjelaskan tentang pelayanan kesehatan pasien BPJS di 5 Rumah Sakit Pemerintah di Jakarta. Suatu penelitian tradisional, karena dianggap sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian dimana data dalam penelitian biasanya berupa angka-angka dan analisis jumlah 100 orang sebagai popolasi. Dengan catatan jumlah populasi sampai tangal 1 Mei 2016. Adapun sampel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 100 orsng menggunakan perhitungan rumus slovin dengan margin error 10%.
2.2 Teori Antrian
Bagi organisasi atau perusahaan, manajemen operasi pelayanan terhadap pelanggan sangat diperlukan, yaitu penanganan antrian pelanggan. Antrian atau queue adalah suatu kondisi dimana terdapat sederatan orang ataupun benda yang menunggu untuk suatu hal. Antrian merupakan “studi matematika mengenai sebuah urutan tunggu atau (antrian) yang menjelaskan bagaimana sebuah elemen dilayani di posisi antrian paling depan, bagaimana proses menunggu sebuah elemen di tengah-tengah antrian, dan bagaimana proses pemasukkan elemen baru kedalam antrian” [2].
Antrian terjadi karena adanya kondisi tunggu terhadap satu layanan tertentu. Umumnya orang yang datang pertama akan lebih dulu dilayani, setidaknya pelayanan kepada customer dilakukan sesuai urutan antrian. Barisan orang yang berdiri mengantri untuk dilayani di kasir, teller bank, ataupun bagian pembelian tiket maupun customer yang duduk di ruang tunggu. Metode konvensional dengan melakukan pencatatan pendaftaran atau
Rumah Sakit adalah salah satu penyedia jasa layanan kesehatan masyarakat. Merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit [1], diketahui bahwa Rumah Sakit adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah.
2.4 Sistem Operasi Android
mengembangkan sistem operasi android mobile berbasis linux yang mana didesain khusus untuk instalasi pada smartphone dan computer tablet [7]. Pengembangan aplikasi pada platform android dilakukan melalui Android SDK.
Arsitektur android terdiri dari 5 layer seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Kelima layer tersebut yaitu layer applikasi, layer framework aplikasi, library, android runtime, dan kernel linux [8].
Gambar 1. Arsitektur Android [8]
3. Metode Penulisan
Analisa sistem kepuasan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis statistik deskriptif dengan random sampling. Sedangkan untuk survei sistem prosedur yang berjalan saat ini dilakukan wawancara dari pihak manajemen rumah sakit dan manajemen BPJS.
Analisa Manajemen yang dipakai untuk menganalisa sistem Manajemen BPJS dengan sistim Blue Ocean Strategy. Sehingga akan didapatkan faktor kekuatan pencapaian manajemen yang lebih baik. Sedangkan dalam teori mengenai antrian terdapat 3 desain sistem antrian yaitu [4][5]:
1. Single channel single server 2. Single channel multi server. 3. Multi channel single server. 4. Multi channel, multi server.
Berikut masing-masing desain sistem antrian :
Gambar 2. single channel single server
Gambar 3. single channel multi server
Gambar 4. multi channel single server
Gambar 5. multi channel, multi server
Saat ini, penanganan layanan antrian dilakukan dengan memanfaatkan kemampuan computer based sistem (CBS) yaitu "queuing sistem". Sebuah komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak antrian yang selanjutnya menampilkan nomor antrian pada suatu monitor untuk menunjukkan antrian terakhir (current queue) dari layanan yang berjalan.
Untuk layanan rawat jalan, pola antrian pasien masih dilakukan dengan metode konvensional, yaitu pasien datang mendaftar dan mengambil kartu dan menumpuk kartu registrasi. Metode seperti ini memungkinkan kartu menjadi terselip. Selain itu, penumpukan kartu yang tidak benar dapat mengakibatkan urutan menjadi tidak sesuai dengan urutan yang seharusnya. Pasien yang datang lebih akhir dimungkinkan untuk dapat dilayani lebih awal dari pasien yang sudah lama menunggu.
[3]. Selain itu sistem operasi android juga kompatibel untuk berbagai mobile phone dibandingkan dengan sistem operasi perangkat mobile lainnya [9].
4. Analisis dan Sintesis 4.1. Uji Instrumen.
Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Pasien Pemegang kartu Jaminan BPJS di rumah sakit (Studi Kasus 5 Rumah sakit Jakarta)” ini menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner dengan responden berjumlah 45 orang dari pasien pemegang kartu BPJS Mandiri yang pernah menjalani rawat inap di Puskesmas Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Sebagai sumber data utama (primer) dalam penelitian ini maka Kuesioner harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu, agar dapat diketahui tingkat kevalidan dan kehandalan masing-masing instrumen sebagai alat ukur variable. Pada pengujian validitas inipeneliti menggunakan perhitungan statistik menggunakan alat bantu program SPSS for windows versi 16. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation> dari r-tabel (Nugroho, 2005).
Hasil analisis tersebut menunjukkan ke-22 butir pertanyaan semuanya dapat digunakan karena r-hitung lebih besar (<) dari 0,344 sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat validitas. Maka penelitian ini akan menggunakan 9 atau semua instrumen pertanyaan yang telah dinyatakan valid. Selanjutnya peneliti melakuakan uji Reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS Ver.16 untuk memngetahui apakah suatu instrument alat pengukur dapat di percaya untuk mendapatkan hasil yang valid. Pada program SPSS metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas suatu konstruk variabel dilakukan dengan metode Cronbach Alpha.
instrument kuisioner milik peneliti menunjukkan angka sebesar 0,860 dari 22 item pernyataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kriteria data reliable yang di ungkapkan di atas terpenuhi dengan pembukitan bahwa Cronbach’s Alpha yang sebesar 0,860 > 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel kepuasan adalah reliabel.
4.2. Hasil Penelitian.
Dalam penelitian kali ini skor dari isian pernyataan responden berdasarkan indikator-indikator dari kepuasanmasyarakat yang tercantum dalam keputuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi No 16 tahun 2014. Ada 9 indikator yakni: Persyaratan, Prosedur, Waktu Pelayanan, Biaya / Tarif, Produk Spesifikasi jenis pelayanan, Kompetensi pelaksana, Perilaku Pelaksana, Maklumat Pelayanan serta Penanganan pengaduan, Saran dan Masukan. Adapun hasil penelitan sebagi berikut:
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai prosentase skor jawaban variabel kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pasien pemagang kartu jaminan BPJS di unit pelayanan teknis kesehatan puskesmas Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik studi kasus di inslatalasi rawat inap puskesmas sebesar 82,95% dan termasuk dalam kategori Sangat Puas. Jadi, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan pasien pemagang kartu jaminan BPJS di 5 rumah sakit jakarta suddah berjalan dengan baik dan efektif..adapun penjelasannya sebagi berikut:
1. Persyaratan Indikator persyaratan dalam kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pasien pemagang kartu jaminan BPJS di rumah sakit Jakarta dengan prosentase sebesar 83, 4 % dengan kriteria penilaian sangat
puas. Hal tersebut menandakan penilaian pasien yang pernah menjalani atau menerima pelayanan di rumah sakit melalui kuesioner yang telah disebarkan ketika penggalian data, bahwa dalam hal ini pasien mendapatkan kemudahan dalam hal administrasi dan teknis di puskesmas kecamatan bungah telah dilayani oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator persyaratan pelayanan rawat inap di rumah sakit jakarta dinyatakan sangat memuaskan.
2. Prosedur Indikator prosedur dalam kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pasien pemagang kartu jaminan BPJS di rumah sakit Jakarta prosentase sebesar 81,2 % dengan kriteria penilaian sangat puas. Hal tersebut menandakan penilaian pasien yang pernah menjalani atau menerima pelayanan rawat inap di puskesmas bungah melalui kuesioner yang telah disebarkan ketika peneliti melakukan penggalian data di lapangan, bahwa dalam hal ini pasien mendapatkan kejelasan dalam prosedur pelayanan di puskesmas kecamatan bungah telah di layani oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator prosedur pelayanan rawat inap di puskesmas Kecamatan Bungah kabupaten Gresik dinyatakan sangat memuaskan
3. Waktu Pelayanan, Indikator waktu pelayanan dalam kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pasien pemagang kartu jaminan BPJS di rumah sakita Jakarta prosentase sebesar 80,4 % dengan kriteria penilaian puas. Hal tersebut menandakan penilaian pasien yang pernah menjalani atau menerima pelayanan rumah sakit melalui kuesioner yang telah disebarkan ketika peneliti melakukan penggalian data di lapangan, bahwa dalam hal ini pasien mendapatkan kejelasan dalam waktu pelayanan di rumah sakit Jakarta telah di layani oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator waktu pelayanan rumah sakit Jakarta ini dinyatakan puas.
dalam hal ini pasien mendapatkan keterjangkauan biaya/tarif pelayanan di puskesmas kecamatan bungah dan di layani oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator biaya/tarif pelayanan rawat inap di puskesmas Kecamatan Bungah kabupaten puskesmas Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik studi kasus di inslatalasi rawat inap puskesmas prosentase sebesar 80,4 % dengan kriteria penilaian Puas. Hal tersebut menandakan penilaian pasien yang pernah menjalani atau menerima pelayanan rawat inap di puskesmas bungah melalui kuesioner yang telah disebarkan ketika peneliti melakukan penggalian data di lapangan, bahwa dalam hal ini pasien mendapatkan kejelasan tentang Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan pelayanan yang diterima di puskesmas kecamatan bungah dan di layani oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan rawat inap di puskesmas Kecamatan Bungah kabupaten Gresik dinyatakan Puas.
6. Kompetensi Pelaksana, Indikator kompetensi pelaksana pelayanan dalam kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan inap di puskesmas bungah melalui kuesioner yang telah disebarkan ketika peneliti melakukan penggalian data di lapangan, bahwa dalam hal ini pasien mendapatkan pelayanan yang baik dari pelaksana pelayanan yang kompeten di puskesmas kecamatan bungah dan mendapat layanan oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator kompetensi pelaksana pelayanan rawat inap di puskesmas Kecamatan Bungah kabupaten inap di puskesmas bungah melalui kuesioner yang telah disebarkan ketika peneliti melakukan penggalian data di lapangan, bahwa dalam hal ini pasien mennerima pelayanan yang baik dari pelaksana pelayanan dengan perilaku yang baik di puskesmas kecamatan bungah dan mendapat layanan oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator perilaku pelaksana pelayanan rawat inap di puskesmas Kecamatan Bungah kabupaten Gresik dinyatakan Sangat Puas. 8. Maklumat Pelayanan, Indikator maklumat
pelayanan dalam kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pasien pemagang kartu jaminan BPJS di unit pelayanan teknis kesehatan puskesmas Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik studi kasus di inslatalasi rawat inap puskesmas prosentase sebesar 79,4 % dengan kriteria penilaian Puas. Hal tersebut menandakan penilaian pasien yang pernah menjalani atau menerima pelayanan rawat inap di puskesmas bungah melalui kuesioner yang telah disebarkan ketika peneliti melakukan penggalian data di lapangan, bahwa dalam hal ini pasien mendapatkan kejelasan tentang maklumat pelayanan yang diterima di puskesmas kecamatan bungah dan di layani oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator Maklumat Pelayanan rawat inap di rumah sakit jakarta dinyatakan Puas.
layanan oleh petugas dengan sangat baik. Oleh karena itu, indikator Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan pelayanan rawat inap di puskesmas Kecamatan Bungah kabupaten Gresik dinyatakan Sangat Puas.
4.3. Sistem Antri Online.
Sistem Antri Online yang diusulkan mengadopsi desain sistem antrian multi channel single server yaitu dalam satu multimedia queueing sistem akan diberikan beberapa layanan. Desain arsitektur dari multimedia queueing sistem Rumah Sakit disajikan dalam gambar 6.
Gambar 6. Desain Sistem Antrian Rumah Sakit
Sistem yang dibangun pada penelitian ini terfokus pada pemanfaatan koneksi data yang terdapat pada device android.
Pada Sistem Antri Online yang diusulkan disajikan dalam gambar 7 dibawah ini. Setiap pasien Rumah Sakit yang datang dapat memilih Nama Rumah Sakit, layanan yang diinginkan (Poli) dan menscan barcode id BPJS atau input manual Nomor ID BPJS di Ticketing Box dan akan muncul tiket nomor antrian akan muncul dari printer di ticketing box.
Gambar 7. Sistem Antri Online BPJS di Rumah Sakit
Sistem Antri Online ini tetap mengeluarkan tiket nomor antri sehingga apabila pasien tertinggal handphone atau tidak mempunyai handphone android tetap dapat terlayani dengan baik.
Setiap ada pasien yang dilayani maka di layar android pasien akan muncul notifikasi nomor antri yang sedang dilayani sehingga pasien yang antri akan mengetahui perkembangan setiap nomor antri yang
sedang dilayani. Hal ini akan memudahkan pasien yang sedang menjalankan aktifitas lain bisa tetap mengerjakan aktifitasnya dan setelah nomor antri berselisih dekat dekat dengan nomor antri yang dilayani makasecepatnya pasien mendatangi Rumah sakit sehingga waktu menjadi efisien dan tidak terbuang percuma.
Pada saat giliran pasien tiba, layar LCD akan menampilkan nomor antrian pasien dan pada android pasien akan muncul notifikasi kalau akan dilayani customer service. Metode ini diharapkan mampu menyelesaikan masalah kartu registrasi terselip.
5. Kesimpulan dan Saran
Penelti menarik kesimpulan bahwa Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Pasien Pemegang kartu Jaminan BPJS di Unit Pelayanan Teknis Kesehatan Puskesmas Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik (Studi Kasusu Di Instalasi Rawat Inap Puskesmas) dinyatakan sangat memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari pengolahan data bahwa nilai persentase variabel kepuasan masyarakat adalah sebesar 82,92%. Hal tersebut termasuk di dalam kelas interval 83% - 100% dengan kategori sangat memuaskan. Adapun indikator dalam variable penelitian kali ini, peneliti menggunakan satu variabel tunggal yaitu variabel kepuasan masyarakat, untuk mengukur kepuasan masyarakat terdapat sembilan indikator kepuasan masyarakat yang tercantum dalam keputuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi No 16 tahun 2014. prosedur memperoleh persentase sebesar 83,4%, persyaratan 81,2%, waktu pelayanan 80,4%, biaya/tarif 88,4%, produk spesifikasi jenis pelayanan 80,4%, kompetensi pelaksana 81,4%, perilaku pelaksana 89,3%, maklumat pelayanan 79,4%, penanganan pengaduan, saran dan masukan 82,2%. Dalam hasil yang telah dipaparkan terdapat indikator terendah yaitu pada indikator maklumat pelayanan yakni sebesar 79,4% sementara persentase tertinggi sebesar 89,3% pada indikator perilaku pelaksana.
Konsep sistem antrian yang dibangun adalah multi channel single server yaitu dalam satu multimedia queueing sistem. Desain framework multimedia queueing sistem berbasis android telah diuji coba prototype-nya. Metode konvensional layanan antrian Rumah Sakit digantikan dengan antrian berbasis android. Biaya implementasi sistem antrian ini juga relatif lebih murah dibandingkan dengan perangkat sistem antrian komputer.
registrasi pasien (Customer Service) dapat mengetahui data antrian yang berjalan, dan manajemen dapat memperoleh informasi periodik mengenai jumlah pasien yang dapat dilayani Rumah Sakit tiap harinya.
Metode ini menyelesaikan problem sistem antri : 1. Kartu registrasi terselip.
2. Pemanfataan waktu yang efektif bagi peserta BPJS. 3. Kesinambungan sistem antara sistem BPJS dan
sistem internal Rumah sakit (bridging aplikasi). Desain framework ini sangat terbuka untuk dilakukan penambahan layanan yang lain, sesuai dengan yang terdapat pada Rumah Sakit yang akan menerapkan framework dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] KepMenKes RI, “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat,” 2004. [2] G. H. Halim and S. Teknik, “Teori Antrian (
Queueing Theory ),” in Makalah II2092 Probabilitas dan Statistik – Sem. I Tahun 2010/2011, 2011, pp. 1–7.
[3] E. Maasalmi and P. Pitkänen, “Comparing Google ’ s Android and Apple ’ s iOS Mobile Software Development Environments,” 2011.
[4] I. A. Wahid, “Teori Antrian.” pp. 1–13, 2007. [5] L. F. S, “Tingkat Pelayanan Teller Dengan
Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk Kantor Layanan Cinere .,” 2009.
[6] Kang Didno, “Macam-macam Sistem Operasi Pada Smartphone,” didno76.com, 2013. [Online].
url:http://www.didno76.com/2013/04/macam-macam-sistem-operasi-pada.html.
[7] R. Singh, “An Overview of Android Operating System and Its Security Features,” Eng. Res. Appl., vol. 4, no. 2, pp. 519–521, 2014.
[8] C. Maia, L. Nogueira, and L. Pinho, “Evaluating android os for embedded real-time systems,” Publ. Proc. 6th Int. Work. Oper. Syst. Platforms Embed. Real-Time Appl. Brussels, Belgium, pp. 63–70, 2010.
[9] S. Jais, “Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Operasi Android,” blog.ugm.ac.id, 2012. [10] Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif