• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI GREEN COMPUTING PADA PENERA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI GREEN COMPUTING PADA PENERA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI GREEN COMPUTING PADA

PENERAPAN BISNIS

Risa Novianti, S.T., Dr. Ir. Iwan Krisnadi, MBA

Jurusan Magister Telekomunikasi, Fakultas Pascasarjana Teknik Elektro, Universitas Mercubuana,

Jl. Menteng Raya No. 64, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat

E-mail: 55415110016@student.mercubuana.ac.id

ABSTRAK - Telah kita ketahui dengan perkembangan jaman dan teknologi banyak orang yang sudah

menggunakan alat teknologi seperti komputer. Tetapi masih banyak orang yang tidak mengetahui cara untuk menggunakannya secara benar atau efisien. Banyak orang yang tidak menggunakan perangkat tersebut secara ramah lingkungan atau efisien karena orang tersebut membiarkan komputer terus hidup, padahal komputer tersebut sedang tidak gunakan dan hanya didiamkan terus menerus, dan tanpa sadar orang yang tidak mengetahui betapa besarnya energi yang dibutuhkan oleh sebuah komputer. Oleh karena itu orang tersebut tidak ramah lingkungan dan tidak bisa menghemat energi atau bisa disebut pemborosan energi. Green computing merupakan salah satu solusi untuk mengurangi pemborosan energi, mengurangi penggunaan daya yang berlebihan, memanfaatkan material yang dapat digunakan kembali, dan mengurangi pemakaian bahan-bahan atau material yang tidak ramah lingkungan. Praktik green computing dimaksudkan untuk melakukan pengefesienan dalam pemakaian sumber energi tanpa menganggu sumber daya energi untuk kedepannya. Penulisan makalah ini bertujuan memberitahukan betapa pentingnya Green Computing, sehingga metode ini merupakan suatu usaha untuk mencegah pemborosan energi dan menggunakan information and communication technology (ICT) dengan sebaik–baiknya. ICT yaitu salah satu penyebab habisnya sumber daya alam yang dimiliki oleh bumi, dan juga dapat menyebabkan kerusakan yang lebih buruk apabila tidak digunakan dengan baik dan benar, sesuai dengan aturannya. Paper ini berfokus pada pembahasan mengenai implementasi Green Computing oleh sejumlah industri IT didunia, yang bergerak dibeberapa sub bidang. Sub-sub bidang dari industri IT yang dibahas ini khususnya perangkat lunak computer (Sofware). Penjelasan pada bab ini diharapkan dapat memotivasi industri-industri tanah air Indonesia untuk dapat turut menerapkan Green Computing didalam produksi dan kegiatan mereka.

(2)

I. PENDAHULUAN

Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, tingkat kesadaran manusia terhadap teknologi pun semakin tinggi. Tingkat penggunaan device atau perangkat teknologi saat ini sudah sangat besar, dan tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi seperti gadget, computer, bahkan mesin– mesin canggih sudah bukan barang asing saat ini. Penemuan–penemuan teknologi baru yang lebih canggih, dan pengembangan teknologi pun berjalan beriringan dengan tingkat permintaan konsumen yang tinggi juga. Berbeda dengan 10 tahun yang lalu dimana teknologi berkembang secara perlahan– lahan, yang mengakibatkan device seperti handphone, laptop, komputer dan lainnya adalah masih berupa barang cukup mahal yang hanya dimiliki sebagian kecil orang, saat ini sebagian besar manusia memiliki handphone, dan tingkat penggunaan komputer dan internet sudah lebih tinggi. Penggunaan mesin yang berteknologi lebih canggih mendorong manusia untuk ingin memiliki mesin tersebut, dan kemudian mengganti mesin lama dengan mesin baru, guna mendapatkan hasil yang lebih cepat dan instan.

Kemajuan teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia zaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi. Seluruh kegiatan manusia yang hidup di dalam bumi ini tidak lepas dari penggunaan energi listrik. Seperti contoh ialah penggunaan komputer atau PC (Personal Computer). Saat ini penggunaan komputer sangatlah penting untuk menunjang hampir semua kegiatan manusia yang hidup di bumi ini. Penggunaan komputer yang tidak efisien dan tidak sesuai dengan kebutuhan dapat mengakibatkan pemanasan lingkungan dan peningkatan penggunaan energi listrik. Penggunaan komputer tidak hanya pada level personal, melainkan penggunaan komputer juga terdapat di dalam level perusahaan yang berbasis IT. Penggunaan komputer pada level perusahaan ini tentu saja sangat memakan energi yang banyak dan boros.

Gambar 1. Kondisi pemborosan energi disaat keluar kantor

(3)

Pada saat kampanye eco-friendly green computing mulai dilakukan, industri teknologi informasi dan komunikasi tercatat memiliki andil sebanyak 3% dari total konsumsi energi dunia. Meski persentase itu tidak seberapa nilainya, laju peningkatan konsumsi energi oleh industri ICT yang mencapai 20% per tahun diprediksi akan menggandakan tingkat konsumsi energi total dunia pada tahun 2030 nanti. Hal inilah yang mendorong ditanamkannya aspek - aspek green computing mulai dari tahap desain, pengembangan, implementasi, utilisasi, hingga pembuangan elemen-elemen infrastruktur teknologi informasi secara efektif dan efsien, serta tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan.

Menyikapi permasalahan global warming tersebut, munculah sebuah gagasan untuk menghemat pemakaian teknologi sesuai dengan kebutuhan dan ramah lingkungan yang disebut dengan Green Computing. green computing adalah kajian dan praktik penggunaan sumber daya komputer secara efisien. Sasaran primer program-program tersebut adalah pencakupan TBL (triple bottom line: manusia, planet, laba), suatu pengembangan spektrum nilai dan kriteria untuk pengukuran kesuksesan organisasi. Sasarannya antara lain adalah untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama umur produk, dan meningkatkan daur ulang serta biodegradasi bagi produk gagal dan limbah pabrik. Ternyata, Green Computing tersebut diterima dengan positif oleh perusahaan–perusahaan besar seperti Microsoft, Google, dan lainnya. Perusahaan – perusahaan tersebut kini terus mengembangkan Green Computing agar teknologi yang baik tidak hanya semakin canggih, tetapi juga ramah lingkungan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Green Di Masa Kini

Green Computing terdiri atas kata Green (Hijau) dan Computing (Komputasi), sehingga secara harfiah diartikan sebagai komputasi hijau. Sejalan dengan perkembangan komputer yang dipicu oleh perkembangan teknologi, maka esensi arti kata hijau (Green) pun mulai bergeser dan tidak hanya memiliki arti sebagai sebuah warna saja. Kata Green mulai identik dengan sesuatu hal yang bersifat ramah lingkungan. Sejalan dengan gerakan untuk menyelamatkan bumi dan berbagai kerusakan dan polusi yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Demikian juga dengan dampak negative yang ditimbulkan akibat pemanfaatan teknologi dan bagaimana untuk menggunakan secara bijak.

(4)

menyadari bahwa going Green adalah kepentingan terbaik perusahaan, baik dalam hal hubungan masyarakat dan mengurangi biaya.

2.2 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem sangat penting bagi perusahaan. Lalu apa sebenarnya pengertian dari sistem. Untuk menjelaskan pengertian sistem, berikut ini beberapa teori tentang sistem yang dikemukakan oleh para ahli.

Satzinger, Jackson, and Burd (2010, p.6), menyatakan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dimana berfungsi bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan tertentu. Bentlay, Whitten (2010, p.6), menyatakan sebuah sistem merupakan sekelompok komponen-komponen yang saling berkaitan ( interrelated ) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dari beberapa definisi sistem tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data, dan elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen(components). Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

 Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia.

 Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O, dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung (interface)

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukkan (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input.

6. Keluaran (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

(5)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi sangat mempengaruhi suatu sistem dalam perusahaan. Jika informasi yang didapat tidak tepat maka sistem akan menjadi tidak berguna dan tidak terpakai. Maka diperlukan mengetahui apa itu informasi dan bagaimana karakteristik informasi.

Rainer and Turban (2008, p.6) menjelaskan informasi mengacu pada data yang telah terorganisir sedemikian sehingga data-sata tersebut mempunyai maksud atau arti dan nilai kepada penerima. Turban (2009, p. 415), informasi adalah data yang telah diatur sedemikian rupa, sehingga memiliki arti dan nilai bagi orang yang menerimanya. Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian ( event ) dan kesatuan nyata (fact and entity ) dan digunakan untuk mengambil keputusan, sedangkan sumber dari informasi adalah data, data merupakan fakta atau sesuatu yang terjadi saat tertentu.

2.4 Teknologi Informasi

Teknologi infromasi berhubungan dengan teknologi, terutama perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi. Berikut pernyataan dari para ahli. Dalam bentuk nyata teknologi informasi dapat dicontohkan dengan server, personal computer, router, dan kabel jaringan, sedangkan dengan bentuk tidak nyata teknologi informasi menyediakan sesuatu untuk melakukan pemrosesan, penyimpanan, pengiriman, dan berbagi informasi isi digitasl lainnya, dengan pengertian lainnya bahwa teknologi informasi merupakan alat yang mendukung aktivitas sistem informasi. Ward dan Peppard (2013, p.3).

2.5 Hardware

Menurut Reynold dan Stair (2008, p2) dalam bukunya berjudul Principles of Information Systems, Eighth Edition, hardwareterdiri dari setiap mesin (sebagian besar yang menggunakan sirkuit digital) yang membantu dalam pengolahan, input, penyimpanan dan output kegiatan dari Sistem Informasi (SI). Pertimbangan utama dalam membuat keputusan hardware dalam sebuah bisnis adalah bagaimana hardware dapat digunakan untuk mendukung tujuan sistem informasi dan tujuan organisasi.

2.6 Software

Menurut Freescale whitepaper (2010: 5) berjudul “Freescale Technologies For Energy Efficiency”, software dapat memainkan peran penting dalam penggunaan sistem yang efisien. Pengaturan energi berbasis software mendukung fleksibilitas dan peningkatan kerangka kerja yang melakukan komunikasi dengan hardwaremelalui device drivers, pengaturan kebijaksanaan use-case, pemodelan performa dengan syarat real-time dan respon terhadap tampilan eksternal dan pemberitahuan kejadian Kerangka kerja mengijinkan software untuk menerapkan teknik penghematan energi secara dinamis melalui beberapa komponen hardware.

(6)

mengizinkan program untuk memanipulasi informasi, dan (3) deskripsi informatif pada hardware dan bentuk virtual yang menggambarkan operasi dan kegunaan sebuah program.

2.7 Green Software

Menurut Murugesan dan Gangadharan (2012: 40) green software merupakan software ramah lingkungan yang dapat membantu menjaga kestabilan lingkungan. Cara bagaimana sebuah softwaredikembangkan dan ditambahkan atributnya dapat memberikan dampak bagi lingkungan. Pengembangan tersebut dapatberupa modifiability, reusability, portability,dan performance attributes. Murugesan dan Gangadharan juga membuat klasifikasi pada green software dan membaginya menjadi empat kategori, yaitu:

a.Software yang lebih “hijau” mengonsumsi energi lebih sedikit.

b.Software terintegrasi yang membantu hal-hal lain menjadi “hijau”

c.Software pelaporan ketahanan atau Carbon Management Software(CMS)

d.Software yang dapat beradaptasi pada perubahan cuaca, memperkirakan implikasi dan membentuk respon bijaksana.

2.8 Solusi untuk Green Computing

Menurut Vithoba, Nayak, dan More (2010, p52-53) dalam jurnalnya berjudul Solution for Green Computing, green computing memiliki beberapa solusi di dalam pemakaiannya, antara lain:

• Energy Efficiency

Memaksimalkan pemakaian daya listrik sistem komputasi serta mengurangi penggunaan sistem selama puncak periode waktu.

• Reducing Electronic Waste

Merupakan teknologi fisik pada komponen (keyboard, monitor, CPU, dll) yang tidak greenlagi dan sangat beracun. Beberapa bisnis dan pemerintah kini telah memberlakukan untuk mendaur ulang komponen elektronik dan produsen hardware yang sudah tidak bisa digunakan lagi atau sudah tidak dipakai lagi.

• Employing thin clients

Sistem ini memanfaatkan hanya fungsi komputasi dasar dan kadang kadang hanya diskless(workstation atau komputer pribadi tanpa disk drive, yang mempekerjakan boot jaringan untuk memuat sistem operasi dari server), serta memanfaatkan sistem remoteuntuk melakukan kegiatan pengolahan utamanya.

Sejak jaman kuno sistem ini sudah dapat digunakan untuk melakukan fungsi tertentu, sehingga elektronik limbah dapat berkurang. Kini perangkat baru untuk klien sudah tersedia dan dirancang dengan daya rendah konsumsi.

• Telecommuting

Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memungkinkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya dari rumah untuk mengurangi transportasi emisi.

• Remote Administration

(7)

jauh dari lokasi pelanggan. Dengan telecommuting, maka dapat mengurangi perjalanan serta tidak perlu adanya emisi karbon.

• Green Power Generation

Banyak perusahaan memilih untuk menerapkan kebersihan, sumber energi terbarukan, seperti matahari dan angin, untuk sebagian atau seluruhnya dari kekuatan bisnis mereka.

• Green Computing Practices

Dengan adanya pelatihan pada green computingmaka masyarakat dapat belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan atau "green"komputasi dengan cara menghemat energi di dalam komputer. Iniberkaitan dengan penggunaan kertas, toner cartridge, pembuangan peralatan komputer yang sudah tua dan melakukan keputusan tepat ketika mempertimbangkan untuk membeli seperangkat komputer baru.

• Reducing Paper Waste

Untuk membuat kantor tanpa kertas, maka penggunaannya harus dikurangi semaksimal mungkin. Komputer memiliki jauh dari penyebab yang meningkatkan produksi kertas dan sampah kertas lainnya, di bawah ini adalah beberapa saran untuk mengurangi limbah kertas:

Ø Cetak (print)sedikit mungkin atau bila sangat dibutuhkan. Meninjau dan memodifikasi dokumen di layar untuk penggunaan printer.

Ø Preview dokumen. Minimalkan jumlah hard copydan kertas draft yang dibuat.

Ø Menyimpan informasi ke dalam disk, daripada mencetaknya (print).

• Recycle Waste Paper

§ Beli dan gunakan kertas daur ulang di printer dan mesin fotokopi. Dilihat dari sudut pandang lingkungan, kertas daur ulang yang terbaik adalah 100 persen pasca konsumen dari daur ulang konten.

§ Simpan e-mail bila memungkinkan sehingga dapat menghindari pencetakan e-mail.

§ Gunakan e-mail bukan faks atau mengirim faks secara langsung dari komputer untuk menghilangkan kebutuhan hard copy. Ketika harus menggunakan fax hard copy, maka dapat menghemat kertas dengan menggunakan "sticky"fax catatan alamat dan bukan sampul.

§ Pada dokumen yang lebih besar, gunakan ukuran font yang lebih kecil (konsisten dengan pembacaan) untuk menghemat kertas. Jika printer dapat mencetak halaman uji setiap kalidihidupkan, maka fitur yang tidak perlu harus dinonaktifkan.

§ Sebelum kertas print dibuang, sisihkan bagian yang kosong untuk digunakan sebagai kertas memo atau mencetak draft.

§ Ketika dokumen dicetak atau disalin, gunakan dua kali lipat sisi pencetakan dan penyalinan. Jika memungkinkan, gunakan beberapa halaman per lembar pilihan pada printer.§ Ketika informasi umum jenis dokumen harus dibagi kepegawai kantor, cobalah membuat salinan individu untuk setiap orang. Ini juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu melalui e-mail.

• Reusing and recycling

(8)

III. METODE PENELITIAN

Metode penulisan yang digunakan dalam jurnal “Green Computing” ini antara lain adalah sebagai berikut:

3.1 Studi Kepustakaan

Pada metode ini dilakukan penelitian untuk mencari data-data yaitu dengan mengumpulkan informasi - informasi yang relevan atau berhubungan dengan topik penulisan paper ini, guna memperoleh referensi untuk landasan teori penulisan jurnal.

3.2 Studi Jurnal

Pada metode ini dilakukan penelitian untuk mencari data-data yaitu dengan mengumpulkan informasi-informasi yang relevan atau berhubungan dengan topik penulisan melalui jurnal yang di temukan di website-website dan berita-berita terkait.

IV. HASIL PEMBAHASAN

4.1 Konsep Green Computing

Konsep Green Computing adalah mengurangi penggunaan bahan baku berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi dalam masa hidup produk, dan mempromosikan pengolahan ulang dari limbah produk. Dalam konsep ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan konsep Green Computing seperti kendala – kendala dalam yang terjadi selama ini serta gambaran umum tujuan dari konsep Green Computing. Dan ini perlu diterapkan atau diimplementasikan guna untuk tujuan bersama dalam konsep Green Computing.

4.2 Tujuan Konsep Green Computing

Dalam tujuan konsep Green Computing adalah mengurangi penggunaan bahan – bahan yang dapat membahayakan lingkungan, namun tetap mengefisiensikan penggunaan energinya. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam melakukan konsep Green Computing tersebut. Sehingga dengan demikan hal yang bisa dihasilkan dalam tujuan konsep Green Computing, seperti :

- Ramah lingkungan

- Menggunakan listrik secara bijak

- Penghematan energi yang dihasilkan

- Memperpanjang masa pakai suatu barang elektronik

- Mengurangi limbah elektronik yang dapat mempengaruhi lingkungan

4.3 Kendala – Kendala Green Computing

Dalam melakukan konsep Green Computing tentu terdapat kendala – kendala yang dihadapi, seperti :

- Kurangnya kesadaran akan manfaat dari pelaksanaan green computing di kehidupan sehari – hari

- Pemikiran yang sesaat tentang melakukan green computing karena malas dalam menerapkannya

(9)

- Membeli teknologi bukan berdasarkan kebutuhan tetapi mengikuti trend mode

4.4 Limbah Elektronik

Pada jaman era globalisasi saat ini, dimana perkembangan teknologi juga meningkat membuat sekelompok orang maupun individu ingin memiliki teknologi terbaru dalam kehidupannya untuk mempermudah kegiatan keseharian ataupun untuk membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Hal ini membuat produsen penghasil produk teknologi seperti PC, telepon seluler, televisi, radio, dll terus melakukan inovasi dan memproduksi produknya dalam jumlah besar-besaran untuk kemudian dijual kepada masyarakat.

Masyarakat yang konsumtif terutama di Indonesia sangat tertarik dengan produk terbaru terutama telepon seluler dan komputer, tidak ada yang salah sebenarnya dengan keinginan untuk memiliki produk yang terbaru dan memiliki fitur lengkap. Namun, kebanyakan individu biasanya membeli produk tidak sesuai kebutuhan dan hanya mengikuti tren pada masyarakat umum, tanpa memikirkan kerugian atau dampak yang ia peroleh dengan tindakan konsumtif tersebut. Hal yang paling sering ditemui saat ini adalah keinginan masyarakat untuk memiliki telepon seluler yang tebaru setiap tahunnya padahal sebelumnya telah memiliki telepon seluler yang masih bagus dan masih layak, namun karena sifat konsumtif yang tinggi telelpon seluler yang lama dibuang begitu saja. Hal ini tentunya memberikan dampak pada lingkungan karena limbah elektronik yang disebabkan oleh masyarakat yang konsumtif tersebut.

Limbah elektronik di dunia saat ini sudah menjadi perhatian yang sangat serius terutama bagi negara-negara berkembang yang berada di Asia seperti di India. Limbah elektronik di India sudah menghawatirkan mengingat betapa terkenalnya india sebagai Negara dengan industri teknologi informasinya terutama komputernya paling maju.Salah satu penyebab menghawatirkannya limbah di India adalah masalah e-waste yang muncul setelah tahun 1990, seusai fase liberalisasi ekonomi, pada tahun itu terjadi perubahan kebijakan ekonomi yang memicu pola konsumsi impor limbah berbahaya dan beracun ke india dan menaikkan volume limbah produk elektronika dari rumah tangga, perkantoran,industri, dan sector publik.

Banyaknya limbah elektronik yang terdapat di India ini membuat sekelompok orang menjadikan ini sebagai pekerjaan yaitu sebagai pekerja pendaur ulang sampah elektronik.Orang yang bekerja sebagai pekerja pendaur ulang sampah sangat beresiko mendapatkan penyakit-penyakit seperti kanker kulit, kanker paru, kecacatan, dan menurunnya kecerdasan , Dampaknya akan kecil apabila volumenya kecil, namun di India mengeluarkan 1650 ton limbah elektronik setiap tahunnya.

Kisah para pekerja pendaur ulang limbah ini telah didokumentasikan dan ditayangan dalam CMS Vatavaran Environment Film Festival yang di putar sebagai pendahuluan dari symposium tentang "Penglolaan Limbah Elektronik", Oktober 2006 di Bangalore,India. Umumnya masyarakat terutama pekerja pendaur ulang limbah elektronik ataupun orang-orang yang berada disekitar limbah elektronik tidak mengetahui kandungan berbahaya dalam limbah elektronik.

Dalam unit komputer (PC) terkandung banyak material yang berbahaya dan beracun, seperti timbale dan cadmium yang terdapat pada papan sirkuit, tabung monitor (cathode ray tubes/CRT), dan baterai komputer, merkuri pada sakelar dan monitor layar datar, polychlorinated biphenyls(PCB) pada kapasitor dan transformer, brom pada cetakan papan rangkaian elektronik dan plastic pebungkus, bahayanya pada kabel solar polyvinyl chloride (PVC) yang dibakar untuk diambil tembaganya akan mengeluarkan racun dioxin dan furan.

(10)

Untuk itu, masalah limbah elektronik ini memiliki ruang sendiri dalam kebijakan pemerintahan pada suatu negara, karena sudah menyangkut masyarakat dan kesehatan lingkungan.

4.5 Melakukan Green Computing

Green Computing merupakan perilaku menggunakan sumber daya komputasi yang berhasil meminimalkan penggunaan energy sekaligus memaksimalkan efisiensi. Berdasarkan pengertian diatas green computing dapat dilakukan dengan melakukan penghematan energi, misalkan pada saat menggunakan PC dan laptop,

 Melakukan upgrade RAM sebelum menentukan untuk mengganti komputer.

 Mematikan computer pada malam hari atau pada saat tidak digunakan memilih turn off daripada screen saver

 Memilih PC yang terdapat logo energy star.

 Perlu memperhatikan penggunaan pilihan mode power seperti ( Sleep mode – menghemat 70% energi, Standby mode – menghemat 90% energi, Hibernate mode – menghemat 98% energi ).

 Lakukan pengaturan pencahayaan pada monitor, Karena tingkat pencahayaan yang terlalu tinggi akan menguras konsumsi energi.

 Beberapa perangkat yang terhubung dengan komputer, sebaiknya dilepas apabila tidak digunakan. Perangkat tersebut misalnya adalah kartu MMC, SD, USB flashdisk, modem eksternal, speaker, printer, scanner, dll.

 Lakukan proses charging sampai selesai( 100 % ). Karena proses charging yang tidak sempurna ( setengah-setengah ) akan menghabiskan lebih banyak energi.

 Apabila sedang berpergian jauh, sebaiknya selalu bawa baterai tambahan.

Dalam hal penggunaan kertas dengan diterapkannya green computing penggunaan kertas menjadi lebih berkurang dan hal ini sangat membantu dalam bidang pendidikan dengan diadakannya sistem e-learning.Dalam bidang pemasaran atau marketing juga dapat meminimalisir penggunaan kertas dengan membuat sebuah blog untuk membangun branding image pribadi, marketing dan bisnis.

4.6 Cara - Cara Menangulangi Pembuangan Limbah Elektronik

(11)

Gambar 2. Limbah Elektronik

Salah satu penanggulangan masalah yang akan timbul adalah dengan cara melakukan daur ulang. Dengan mendaur ulang barang – barang elektronik yang sudah tidak terpakai akan lebih efektif dan sangat berguna jika dibandingkan dengan membuangnya begitu saja. Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi barang – barang yang sudah tak terpakai :

4.6.1 Menyimpan dan Menggunakan Barang Elektronik

Gambar 3. Skema Daur Ulang

Cara pertama ini merupakan cara yang paling mudah dalam melakukan daur ulang, yaitu dengan cara menyimpan barang – barang elektronik yang masih dapat berfungsi dengan baik. Jika suatu saat membutuhkan barang tersebut, tidak perlu lagi membelinya sehingga barang itu dapat di manfaatkan dengan baik dan benar. Hal ini dapat mengurangi sampah atau limbah yang dihasilkan oleh suatu barang elektronik. Dimana ini termaksud dalam tujuan dari Green Computing sebenarnya dengan melakukan penghematan dan memaksimalkan penggunaan barang elektronik dan memperkenalkan daur ulang barang – barang elektronik bekas sehingga sumber energi yang ada tidak perlu cepat habis digunakan. Dan dampak – dampak yang terjadi jika barang – barang elektronik tidak digunakan secara maksimal mungkin. Agar tujuan dari konsep Green Computing tersebut. Dengan demikian, penggunaan barang – barang bekas elektronik dapat menjadi alternatif dalam kebutuhan suatu alat bantu sehingga dapat memaksimalkan suatu proses atau kegiatan.

4.6.2 Daur Ulang Sendiri

(12)

Mengubah limbah elektronik dengan menggunakan imajinasi dan kreativitas menjadi sebuah barang yang lebih berguna dan bermanfaat. Seperti contoh pada gambar diatas yaitu sebuah monitor yang di ubah menjadi sebuah akuarium. Sehingga hal ini dapat mengurangi limbah elektronik yang dihasilkan. Serta menjadi suatu fungsi baru yang bisa dihasilkan dengan cara mendaur ulang barang – barang elektronik menjadi suatu barang yang memiliki fungsi yang dapat berguna. Bahkan dengan cara mendaur ulang sendiri bisa menjadi peluang bisnis yang bisa dihasilkan dalam kerjanian tangan dan kreativitas mendaur ulang barang – barang elektronik bekas.

Banyak hal yang bisa dihasilkan dalam mendaur ulang suatu barang – barang elektronik bekas. Hal yang dilakukan termaksud dalam pengimplementasian konsep Green Computing. Oleh karena itu menggunakan imajinasi dan kreatifitas dapat merubah sampah menjadi suatu barang yang berguna, bahkan bisa menjadi emas yaitu menjadi peluang bisnis yang besar.

4.6.3 Menjual Barang – Barang Elektronik Bekas

Gambar 5. Komponen Barang Elektronik

Dalam melakukan konsep Green Computing tentu banyak cara yang bisa dilakukan, bahkan secara tidak sengaja seseorang atau sekumpulan orang melakukannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam melakukan Green Computing yaitu dengan menjual barang - barang elektronik bekas kepada seseorang atau kepada pihak lain. Dalam melakukan hal ini tentu ada hal yang bisa diperoleh dimana seseorang atau sekumpulan orang dapat mengurangi sampah atau limbah elektronik yang dihasilkan. Barang – barang elektronik terdapat komponen–komponen di dalam barang elektronik bisa menjadi sampah atau limbah elektronik yang dihasilkan. Sehingga dapat menimbulkan sama atau limbah elektronik akibat suatu barang elektronik bekas, seperti aktifitas service dimana mengganti komponen yang rusak dengan komponen baru. Dengan menjual barang – barang elektronik bekas kepada seseorang atau pihak lain tentu telah melakukan konsep metode Green Computing. 4.6.4 Memberikan Barang Elektronik Bekas

Gambar 6. Pemberian Hasil

Dengan cara memberikan barang – barang bekas elektronik, seperti memberikan komputer bekas kepada pihak tertentu tentu bisa menanggulangi limbah yang bisa dihasilkan. Tentu tujuan dari Green Computing yaitu mengurangi limbah yang dihasilkan suatu barang elektronik. Tentu dengan cara atau konsep ini tentu dapat mengurangi pembuangan barang elektronik yang dapat mempengaruhi lingkungan serta pencemaran sampah yang dihasilkan pada setiap komponen – komponen suatu barang – barang elektronik yang dibuang sembarang maupun terorganisir.

(13)

Dalam tujuan demi kepentingan menjaga lingkungan, maka banyak hal yang telah dilakukan dalam konsep Green Computing yang dihasilkan dan diproduksi. Contoh adalah Energy Star. Energy star adalah suatu stadart internasional untuk sebuah produk energi yang efisien. Tujuan dalam Energy Star memiliki kesamaan dengan konsep Green Computing yaitu penghematan energi yang digunakan suatu produk. Jadi produk yang berlabelkan Energy Star adalah suatu produk yang memiliki kemampuan penghematan energi yang baik.

Gambar 7. Brand

Contoh beberapa brand yang hemat energi dan menggunakan konsep Green Computing adalah Lenovo. Sejak Oktober 2011 lalu, Lenovo sudah meluncurkan lima komputer "All in One" untuk pasar Indonesia. Pihak Lenovo mengklaim, "All in One" PC besutan mereka tersebut hanya mengonsumsi daya 150 sampai 180 watt. Type dari “All in One” itu sendiri diantaranya edge 91z, edge 71z, B520, B320, dan C320.

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan demikian diharapkan tulisan ini dapat memberikan gambaran tentang Green Computing. Seperti hal mengenai definisi, dampak-dampak dalam konsep Green Computing, serta konsep mengenai Green Computing. Karena inti dari konsep Green Computing adalah merubah pola pemikiran agar menggunakan atau memilih barang elektronik dengan tetap memperdulikan lingkungan akibat penggunaan dan limbah yang dapat dihasilkan. Dan diharapkan tulisan ini dapat memberikan dampak positif bagi para pembaca agar dapat mengetahui hal tentang Green Computing yang dapat merubah seseorang atau sekumpulan orang pola hidup terhadap kepedulian lingkungan. Oleh karena itu, diharapkan dapat memberikan dampak positif dan meningkatkan kepedulian terhadapa lingkungan.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan terhadap konsep Green Computing adalah :

(14)

2. Merubah pola hidup dengan merubah penggunaan komputer sesuai dengan kebutuhan, agar dapat meminimalkan penggunaan energi yang dihasilkan.

3. Mengurangi keperluan konsumtif terhadap produk-produk elektronik yang dapat mempengaruhi lingkungan akibat limbah elektronik yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pratama, I Putu Agus Eka. (2015). Green Computing. Informatika: Bandung

2. http://heraa14.blogspot.co.id/2014/03/green-computing.html

Gambar

Gambar 1. Kondisi pemborosan energi disaat keluar kantor
Gambar 2. Limbah Elektronik
Gambar 5. Komponen Barang Elektronik
Gambar 7. Brand

Referensi

Dokumen terkait

Masa ini sebagai masa pengukuhan habitus baru Tan Malaka pada ranah praktek dan perkembangan keilmuanya, sehingga melahirkan tiga cara berfikir di dalam revolusi sosial,

Hal tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 256, yaitu terdiri dari Pasal 254 yang menyangkut Pasal 245, Pasal 246 dan Pasal 247 mengenai prosedur pengajuan kasasi

Menimbang, bahwa selain dari pada itu Putusan yang dijatuhkan terhadap Terdakwa oleh Pengadilan Negeri Medan Nomor : 4/Pid.Sus-PRK/2017/PN.MDN, tanggal 07 Juni 2017

Bahwa Ia Terdakwa ABDUL KHOLIK pada hari Kamis tanggal 19 Maret 2015 sekitar pukul 16.30 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Maret 2015, bertempat di

Dari data yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan permainan lompat jauh gaya jongkok ini dapat digunakan olah guru penjasorkes sekolah

[r]

Serum feritin diukur dengan mudah memakai Essay immunoradiometris (IRMA), Radioimmunoassay (RIA), atau Essay immunoabsorben (Elisa). Pemeriksaan Sumsum Tulang.. Masih

Perusahaan Bisnis Dokterku dan Perawatku ini berdiri atas kerja sama serta keinginan kami yang memiliki profesi serta pemahaman dalam bidang kesehatan, bersamaan