UNSUR DAN SENYAWA HALOGEN
POSTED BY ARULGROUP POSTED ON 06.17 WITH NO COMMENTS
Senyawa Halogen. Garis besar materi yang akan disampaikan sebagai berikut :
Unsur halogen disebut halogen (Yunani; halogen= garam), karena umumnya ditemukan dalam
bentuk garam anorganik. Hal dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1 elektron untuk membentuk ikatan kovalen.
Yang termasuk unsur Halogen adalah lima unsur yang berada pada deret ke tujuh tabel periodik unsur
kimia. Masing-masing Fluor, Chlor, Brom, Iod, dan Astatin.Unsur-unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns2 np5 dan merupakan unsur-unsur yang
paling elektronegatif, oleh karena itu selalu mempunyai bilangan oksidasi (-1), kecuali fluor yang selalu univalen, unsur-unsur ini dapat juga mempunyai bilangan oksidasi (+1), (+III), (+V) dan (+VII).
Bilangan oksidasi (+IV) dan (+VI) merupakan anomali, terdapat dalam oksida ClO2, Cl2O6, dan BrO3.
Kecenderungan kuat dari atom F dan Cl untuk menarik elektron mengakibatkan bentuk yang sering
ditemukan di alam adalah bentuk ion F- dan Cl-, serta kesulitan dalam pembuatan unsur murni dari
bentuk ionnya.
Unsur Halogen adalah unsur yang sangat reaktif sehingga halogen ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya, yakni:
1. Bentuk Garam
Garam dapat dibentuk dari:
a. Halogen + unsur logam garam
b. Contoh :
Br2 + 2 Na (s) 2 NaBr (s) 3 Cl2 + 2 Fe (s) 2 FeCl3(l)
c. Asam halida + basa Garam Halida + air
Contoh :
HCl + NaOH NaCl + H2O
HBr + NaOH NaBr + H2O
2. 2. Bentuk Asam
Terbentuk dari halogen yang bereaksi dengan hydrogen membentuk hidrogen halida. H2 + X2 2 HX
Contoh :
H2 + Cl2 2 HCl H2 + I2 2 HI
Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromine dan iodine bereaksi dengan lambat.
Data sifat hidrogen halida
Asam Halida
% Disosiasi
HF
Sangat kecil
HCl
0,0014
HBr
0,5
HI
33
Dari data % disosiasi hidrogen halida dapat diketahui urutan keasaman hidrogen halida adalah HF < HCl < HBr < HI.
b. Asam Oksihalida (HXO)
Terbentuk hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi positif yang bereaksi dengan air.
Contoh reaksi oksida halogen dengan air: Cl2O + H2O 2 HCl
Cl2O3 +H2O 2 HClO2 Cl2O5 +H2O 2 HClO3 Cl2O7 +H2O 2 HClO4
Kekuatan asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam tersebut. HClO < HClO2 < HClO3 < HClO4
Bilangan oksidasi halogen, oksi halogen dan asam oksi halogen
Bilanga
n
oksidasi
Oksidasi halogen
Asam oksi halogen
Nama umum
F
Cl
Br
I
Cl
Br
I
+1
-
Cl
2O
Br
2O
I
2O
HClO*
HBrO*
HIO*
Asam hipohalit
+3
-
Cl
2O
3Br
2O
3I
2O
3HClO
2*
HBrO
2*
HIO
2*
Asam halit
+5
-
Cl
2O
5Br
2O
5I
2O
5HClO
3*
HBrO
3*
HIO
3*
Asam halat
+7
-
Cl
2O
7Br
2O
7I
2O
7HClO
4*
HBrO
4*
HIO
4*
Asam perhalat
2. 3. Senyawa Antarhalogen
d Dapat dinyatakan:
X2 + nY2 2XYn
Halogen dengan keelektronegatifan besar + Halogen dengan Keeloktronegatiafan kecil
Antar Halogen dapat mengalami reaksi kimia. Oleh karena kekuatan oksidator menurun dari Fluor
sampai Iod,Halogen dapat mengoksidasi Ion Halida yang terletak di bawahnya (displacement
reaction). Dengan demikian, reaksi yang terjadi antar Halogen dapat disimpulkan dalam beberapa pernyataan di bawah ini :
Gas F2 dapat diperoleh dari elektrolisis cairan (bukan larutan) Hidrogen Fluorida yang diberi
sejumlah padatan Kalium Fluorida untuk meningkatkan konduktivitas pada temperatur di atas 70°C.
Di katoda, ion H+ akan tereduksi menjadi gas H
2, sedangkan di anoda, ion F- akan teroksidasi
menjadi gas F2.
Gas Cl2 dapat di peroleh melalui elektrolisis lelehan NaCl maupun elektrolisis larutan NaCl. Melalui
kedua elektrolisis tersebut, ion Cl- akan teroksidasi membentuk gas Cl
2 di anoda. Gas Cl2 juga dapat
diperoleh melalui proses klor-alkali, yaitu elektrolisis larutan NaCl pekat (brine). Reaksi yang terjadi
pada elektrolisis brine adalah sebagai berikut :
2 NaCl(aq) + 2 H2O(l) ——> 2 NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Di laboratorium, unsur Klor, Brom, dan Iod dapat diperoleh melalui reaksi alkali halida (NaCl, NaBr,
NaI) dengan asam sulfat pekat yang dipercepat dengan penambahan MnO2 sebagai katalis. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaCl(aq) ——> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + Cl2(g) MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaBr(aq) ——> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + Br2(l) MnO2(s) + 2 H2SO4(aq) + 2 NaI(aq) ——> MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) + 2 H2O(l) + I2(s)
Halida dibedakan menjadi dua kategori, yaitu halida ionik dan halida kovalen. Fluorida dan klorida dari unsur logam, terutama unsur Alkali dan Alkali Tanah (kecuali Berilium) merupakan halida ionik. Sementara, flurida dan klorida dari unsur nonlogam, seperti Belerang dan Fosfat merupakan halida kovalen. Bilangan oksidasi Halogen bervariasi dari -1 hingga +7 (kecuali Fluor). Unsur Fluor yang merupakan unsur dengan keelektronegatifan terbesar di alam, hanya memiliki bilangan oksidasi 0 (F2) dan -1 (fluorida).
Halogen dapat bereaksi dengan Hidrogen menghasilkan Hidrogen Halida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Contoh senyawa antar halogen :
Fluor lebih negative dibandingkan dengan Iodium F- + I+ IF
O2F2 yang dikenal sebagai oksigen fluoride. Senyawa O2F2 dibuat dengan mengalirkan gas F2 secara
cepat melalui larutan NaOH 2%. Senyawa O2F2 merupakan zat padat kuning jingga yang digunakan
sebagai bahan bakar roket.
Oksida klorin lebih banyak jenisnya, yaitu Cl2O, Cl2O3, ClO2, Cl2O4, Cl2O6, dan Cl2O7. Oksida
klorin tidak stabil dan cenderung meledak. ClO2 merupakan oksidator sangat kuat dan digunakan
untuk pemutih bubur kertas (pulp). ClO2 dibuat sesaat akan digunakan dengan reaksi :
2NaClO3 + SO2 + H2SO4 2ClO2 + 2NaHSO4
Senyawa halida merupakan senyawa halogen dengan bilangan oksidasi -1, dan merupakan senyawa yang paling banyak di antara senyawa halogen. Secara umum dapat dikelompokkan menjadi senyawa hidrogen halida dan garam halida.
a. Hidrogen halida
Hidrogen halida (HX) pada suhu kamar merupakan gas yang mudah larut dalam air. Larutannya dalam air bersifat asam, sehingga sering disebut asam halide. HF dikelompokkan sebagai asam lemah, sedangkan HCl, HBr, dan HI merupakan asam kuat, dan kekuatan asamnya meningkat dari HF ke HI. Peningkatan kekuatan asam ini berhubungan dengan jari-jari atom yang semakin panjang, sehingga kekuatan ikatan H-X semakin lemah. Semakin lemahnya kekuatan ikatan tersebut
mengakibatkan ion H+ semakin mudah terlepas bila berinteraksi dengan H
2O dalam larutan.
Titik didih dan titik lebur HX semakin besar dari HCl ke HI. Hal itu disebabkan semakin kuatnya gaya Van der Waals, sedangkan titik didih HF paling tinggi di antara hidrogen halide yang lain karena pada HF bekerja gaya ikatan hidrogen.
b. Garam halida
ammonia encer pekat. Perak klorida dan perak bromida dapat larut dalam ammonia dikarenakan membentuk ion kompleks dengan reaksi sebagai berikut.
AgCl(s) + NH3(aq) [Ag(NH3)2]+(aq) + Cl-(aq)
Untuk mengidentifikasi adanya ion halida dapat dilakukan dengan menambahkan larutan
Pb2+ (misalnya sebagai Pb(NO
2)2). Apabila terjadi endapan putih maka kemungkinan ion halidanya
adalah F- atau Cl--, tetapi bila endapannya berwarna kuning yang berarti yang ada Br- atau I-, dan bila
tidak ada endapan berarti tidak ada ion halide dalam larutan.
Untuk membedakan ion F- atau Cl- maka larutan ditambahkan Ag+(misalnya AgNO
3). Apabila tidak ada endapan, berarti halidanya adlah F- dan bila ada endapan putih berarti Cl-. Untuk
membedakan ion Br- dan I- maka larutan direaksikan dengan Ag+ dan endapan didekantasi kemudian
ditambahkan NH3 pekat, bila larut berarti yang ada dalam larutan Br- dan bila tidak larut berarti yang
ada dalam larutan ion F-.
Halide padat dapat dioksidasi oleh oksidator kuat (misalnya MnO2, KMnO4,K2Cr2O7, dalam
H2SO4 pekat) menghasilkan gas halogen, kecuali fluoride.
6. Senyawa Oksihalogen
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1,+3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih elektronegatifan.
Selain membentuk oksida dan halide, halogen dapat membentuk senyawa-senyawa oksihalida. Garam oksihalogen lebih stabil daripada asamnya. Asam oksihalogen sedikit larut dalam air.
Asam oksi mempunyai struktur umum: H-O-X
Kekuatan asam oksi halogen ditentukan oleh kekuatan ikatan H-O dan ikatan X. jika ikatan O-X kuat maka ikatan H-O lemah. Semakin lemah ikatan H-O semakin mudah asam tersebut terionisasi,dan berarti semakin kuat asamnya.
Kekuatan ikatan X-O dipengaruhi oleh dua factor, pertama keelektronegatifan dari X dan banyak sedikitnya atom oksigen yang mengelilingi X.
Semua halogen dapat membentuk senyawa oksihalogenida, kecuali fluorin. Larutan ion oksihalogenida dapat diperoleh dengan meraksikan halogen dengan basa.
Pembentukannya :
Biloks Asam oksilklorida Asam oksilbromida Asam oksiliodida
+1 HClO HBrO HIO
X2O7 + H2O → 2HXO4 Makin banyak Onya maka makin kuat asamnya, begitu pula oksidanya.
d. Kekuatan asam
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+
HClO > HBrO > HIO Asam terkuat dalam asam oksilhalida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)
7.PEMBUATAN HALOGEN
Halogen dapat dibuat melalui reaksi antara mangan (IV) oksida atau kalium permanganat dengan
asam klorida, asam bromida atau asam iodida.
Reaksinya :
MnO2 + AHX Mn X2 + X2 + 2H2O.
2KMnO4 + 16 HX 2 Mn X2 + 2 KX + 5X2 + 8H2O Fluor (F)
Beberapa mineral penting untuk F yaitu : CaF2 → fhuspat
CaF2 3Ca3 (PO4)2 garam rangkapnya adalah Ca5 (PO4)3 (F) → Fluoroapatik
Fluor biasanya dibuat dari K2MnF6, bisa juga dengan elektrolisis dan yang lebih praktis adalah dengan menggunakan K2MnF6 yang reaksinya sebagai berikut :
K2MnF6 + 2SbF6 → 2KSbF6 + MnF3 + F2
Cara membuat K2MnF6 adalah dengan menggunakan KMnO4 reaksinya adalah sebagai berikut : KMnO4 + 2KF + 10HF + 3H2O2 → 2K2MnF6
8 H2O + 3 O2
Cara membuat SbF5 adalah dengan SbCl5 + 5 HF → SbF5 + 5HCl Khlor (Cl)
Cara memproduksi Cl :
1. Elektrolisa : Membuat Cl2 lebih banyak menggunakan elektrolisa NaCl. Elektrolisa 2NaCl + 2H2O → 2NaOH + H2 + Cl2
2. Cara Dekon yaitu : mereaksikan HCl dengan oksigen 2HCl + O2 → Cl2 + H2O
3. Cara Weldon
Cara ini merupakan cara/proses yang di terapkan dalam laboratorium.
Mn + HCl ₂ Cl + MnCl2 + H2O2
4. Dengan mereaksikan KMnO4 dengan HCl 2KMnO4 +16HCl → 5Cl + 2MnCl2 + 2 KCl + 8H2O
Brom (Br)
Br2 dibuat dengan HBr + H2SO4 → Br2 + SO2 + H2O. Brom terdapat sebagai bromida, dalam jumlah yang jauh lebih kecil bersama klorida. Brom juga dapat di peroleh dari air laut melalui reaksi.: 2Br- + Cl2 → 2Cl- + Br2
Brom adalah cairan kental, mudah bergerak, berwarna merah tua pada suhu kamar. Ia melarut dalam air & dapat bercampur dengan pelarut non polar seperti Cs2 dan CCl4.
Yod (I)
HIO3 + H2SO4 → Hl + SO2 + H2O
I2 susah larut dalam air, sehingga untuk menggunakan I2 maka di larutkan dalam KI. KI (aq) + I2 (s) → I3- (aq) + K (aq)
KI inilah yang menyebabkan I2 larut. Ion I3- ini dikenal dengan ion polihalogenida.
8.MANFAAT HALOGEN DAN SENYAWANYA
1. Fluorin
Membuat senyawa CFC (CCl2F2)sebagai pendingin ruangan, lemari es, dan mesin-mesin
pendingin lainnya.
Untuk memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui difusi gas dalam teknologi nuklir
Garam fluorida (NaF) untuk mencegah kerusakan gigi pada pasta gigi
Hidrogen Fluorida (HF) untuk membuat tulisan/lukisan di atas kaca (mengetsa)
Magnesium Fluorida (MgF2) digunakan dalam bidang optik, seperti pembuatan lensa.
Lithium Fluorida (LiF) digunakan sebagai katode untuk PLED (LED organik), sebagai reaktor
nuklir, pendeteksi radiasi, dalam optik, dan lelehan garam.
Ammonium Bifluorida (NH4HF2) sebagai salah satu komponen mengetsa
2. Klorin
Membuat garam dapur NaCl
Klorinasi hidrokarbon untuk bahan baku industri plastik serta karet sintesis
Pembuatan tetraklormetana (CCl4) dan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan untuk membuat
TEL
Desinfektan (Cl2) dan kaporit (CaCl(OCl))
HCl untuk membersihkan permukaan logam dari karat
KCl sebagai pupuk
MgCl2 sebagai penghancur es
CaCl2 untuk menambah massa jenis zat padat yang bebas air garam
NH4Cl, sebagai bahan pembuatan kembang api dan obat batuk
ZnCl2 untuk membuat bom asap
BaCl2 untuk menguji ion sulfat
HClO4 untuk bahan bakar roket
HClO sebagai sanitizer aktif dalam penanganan air
NaClO sebagai pemutih
3. Bromin
Untuk membuat etil bromida (C2H5Br) yang dicampurkan ke dalam bensin bertimbel
AgBr sebagai bahan sensitif terhadap cahaya pada film fotografi
HBr untuk produksi bromida alkil
LiBr digunakan untuk pengondisian udara
NaBr sebagai desinfektan pada kolam renang
KBr untuk menahan resep-resep pengembangan hitam-putih pada fotografi
MgBr2 sebagai katalis untuk beberapa reaksi
BaBr2 untuk pemurnian radium
NH4Br untuk fotografi
Asam Iodida (HI) untuk mensintesis NaI dan KI
KI untuk fotografi
NH4I untuk fotografi dan medis
Unsur-Unsur Halogen
4. Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron 5. Keelektronegatifan
2. Wujud zat (suhu kamar) Gas Gas Cair Padat
3. Warna gas/uap Kuning muda Kuning hijau Coklat merah Ungu
4. Pelarutnya (organik) CCl4, CS2
5. Warna larutan (terhadap pelarut 4) Tak berwarna Tak berwarna Coklat Ungu
6. Kelarutan oksidator
(makin besar sesuai dengan arah panah) 7. Kereaktifan terhadap gas H2
8. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida F X = Cl, Br, I
2 + 2KX 2KF X2
12. Pembentukan asam oksi Membentuk asam oksi kecuali F
Catatan :
I2 larut dalam KI membentuk garam poli iodida
I2 + KI Kl3
I2 larut terhadap alkohol coklat
HX HF HCl HBr HI
Catatan :
makin besar/kuat sesuai dengan arah panah
Sifat reduktor
Keasaman
Kepolaran
Kestabilan terhadap panas
SIFAT FISIKA DAN KIMIA HIDROGEN HALIDA
HCl HBr HI
1. Bentuk pada suhu biasa Gas tidak berwarna
2. Dalam pelarut non polar (Benzana/Toluensa) Larut, tak menghantarkan arus listrik
3. Dalam air Larut, menghantarkan arus listrik
4. Dengan H2SO4, pekat (oksidator) Tidak teroksidasi Teroksidasi menjadi Br2 Teroksidasi menjadi I2
5. Kestabilan terhadap pemanasan Tidak terurai Sedikit terurai Terurai menjadi He dan I2
Sumber :
http://brontaxdalamsempax.wordpress.com/2011/11/30/kegunaan-halogen-dan-senyawanya/ http://dsupardi.wordpress.com/kimia-xii-2/elektrokimia/unsur-unsur-halogen/
http://inspirehalogen.wordpress.com/