• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PSIKOLOGI KHALAYAK DAN KONSUMEN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PSIKOLOGI KHALAYAK DAN KONSUMEN (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PSIKOLOGI KHALAYAK DAN KONSUMEN TENTANG PRESEPSI

KELOMPOK 7:

ELDI R S. CHANIAGO 2014 41 -ADOLF S. DELSTASON 2014 – 41 – 405

TUBAGUS CIPTADI 2014 – 41 - 053 RADEN RIZKY RAMADHAN 2014 – 41 – 363 ` AUDHY GERALDY 2015 41

-KINTAN AYUDIA 2015 - 41 - 352 SHIFT G (SIANG)

MATA KULIAH PSIKOLOGI KHALAYAK DAN KONSUMEN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen yang telah memberikan bimbingannya kepada kami dan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, kelemahan, dan keterbatasan. Oleh karena itu kami mengharapkan sumbangan pikiran, saran, dan kritikan yang konstruktif demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga dengan makalah yang sederhana ini dapat memenuhi harapan kita semua dan memberikan manfaat bagi pembaca, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan. Terima kasih.

Jakarta, 01 Oktober 2017

(3)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2` Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

1.4 Manfaat BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prasangka 2.2 Sumber-sumber prasangka

2.3 Faktor – faktor timbulnya Prasangka

2.4 Mengatasiprasangka

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa atau kelompok etnis dan tiap – tiap suku tersebut mempunyai kebudayaan dan sejarah perkembangannya masing – masing yang pada akhirnya mempengaruhi perilakunya termasuk didalam prasangka sosial. Hal ini sesuai dengan pendapat Lavine, (1977) yang menyatakan bahwa kebudayaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam segala aspek kehidupannya. Selanjutnya kebudayaan adalah cara manusia meneropong lingkungannya maka dari itu kebudayaan adalah hasil dari perilaku manusia dan kebudayaan juga membentuk serta menentukan perilaku manusia. Dengan demikian juga diartikan, bahwa kebudayaan yang dimiliki oleh tiap – tiap suku bangsa yang ada diindonesia akan mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia termasuk didalamnya prasangkat sosial.

1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Prasangka?

2. Apa saja sumber – sumber dari Prasangka?

3. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi timbulnya prasangka ? 4. Bagaimana cara Mengatasi Prasangka?

1.3.TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian Prasangka. 2. Untuk mengetahui Sumber-Sumber Prasangka.

3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi timbulnya prasangka. 4. Untuk mengetahui cara Mengatasi Prasangka.

1.4.MANFAAT

1. Dapat mengetahui Pengertian Prasangka. 2. Dapat mengetahui Sumber-Sumber Prasangka.

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian prasangka

Prasangka antar kelompok sering terjadi di Indonesia, khususnya para pelajar atau mahasiswa yang terjadi karena berbagai macam sebab, namun yang sering terjadi karena sebab-sebab yang sederhana/sepele (misal: saling pandang, saling ejek, dan lain sebagainya). Permasalahan tersebut muncul karena tidak ada penyelesaian, yang berkembang kemudianprasangka dan akhirnya timbulah konflik secara fisik (tawuran) diantara mereka yang tidak jarang menimbulkan korban harta maupun jiwa.

Prasangka ialah suatu sikap negative terhadap para anggota kelompok tertentu, yang semata-mata didasarkan pada keanggotaannya di kelompok itu. Prasangka sering diartikan sebagai sikap atau perilaku negatif terhadap suatu kelompok atau anggota suatu kelompok.

Prasangka sebagai suatu sikap melibatkan perasaan negative atau emosi yang ditujukan kepada seseorang atau kelompok yang diprasangkai. Anggota kelompok luar diasumsikan memiliki lebih bayak ciri sifat yang tidak diinginkan, dipersepsi lebih mirip satu sama lain dibanding para anggota kelompok sendiri, dan seringkali tidak disukai.

PRASANGKA SOSIAL

Prasangka sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu. Menurut David O. Sears dan kawan-kawan (1991), prasangka sosial adalah penilaian terhadap kelompok atau seorang individu yang terutama didasarkan pada keanggotaan kelompok tersebut, artinya prasangka sosial ditujukan pada orang atau kelompok orang yang berbeda dengannya atau kelompoknya. Prasangka sosial memiliki kualitas suka dan tidak suka pada obyek yang diprasangkainya, dan kondisi ini akan mempengaruhi tindakan atau perilaku seseorang yang berprasangka tersebut.

(6)

 karakteristik Orang Yang Berprasangka

Ciri-ciri pribadi orang berprasangka bisa dilihat sebagai berikut: 1. Orang-orang yang berciri tidak toleransi

2. Kurang mengenal akan dirinya sendiri 3. Kurang berdaya cipta maksimal. Selanjutnya Steplan (1978) menguraikan bahwa prasangka sosial tidak saja mempengaruhi perilaku orang dewasa tetapi juga anak-anak sehingga dapat membatasi kesempatan mereka berkembang menjadi orang yang memiliki toleransi terhadap kelompok sasaran misalnya kelompok minoritas.

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian tentang dampak prasangka sosial di atas adalah bahwa dengan adanya prasangka sosial akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang dalam berbagai situasi. Prasangka sosial dapat menjadikan seseorang atau kelompok tertentu tidak mau bergabung atau bersosialisasi dengan kelompok lain. Apabila kondisi tersebut terdapat dalam organisasi akan mengganggu kerjasama yang baik sehingga upaya pencapaian tujuan organisasi kurang dapat terealisir dengan baik.

 Dampak bagi orang yang menjadi obyek prasangka

Dampak dari prasangka sosial di atas adalah bahwa dengan adanya

(7)

2.2. Sumber-Sumber Prasangka

Ketidaksetaraan Sosial

Ketidaksetaraan sosial ini dapat berasal dari ketidaksetaraan status dan prasangka serta agama dan prasangka. Ketidaksetaraan status dan

prasangka merupakan kesenjangan atau perbedaan yang mengiring ke arah prasangka negatif. Sebagai contoh, seorang majikan yang memandang budak sebagai individu yang malas, tidak bertanggung jawab, kurang berambisi, dan sebagainya, karena secara umum ciri-ciri tersebut ditetapkan untuk para budak. Agama juga masih menjadi salah satu sumber prasangka. Sebagai contoh kita menganggap agama yang orang lain anut itu tidak sebaik agama yang kita anut.

Identitas Sosial

Identitas sosial merupakan bagian untuk menjawab “siapa aku?” yang dapat dijawab bila kita memiliki keanggotaan dalam sebuah kelompok. Kita

megidentifikasikan diri kita dengan kelompok tertentu (in group), sedangkan ketika kita dengan kelompok lain kita cenderung untuk memuji kebaikan kelompok kita sendiri.

Prasangka secara Emosional

(8)

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Prasangka SosialPengaruh Kepribadian

Dalam perkembangan kepribadian seseorang akan terlihat pula pembentukan prasangka sosial. Kepribadian otoriter mengarahkan seseorang membentuk suatu konsep prasangka sosial, karena ada kecenderungan orang tersebut selalu merasa curiga, berpikir dogmatis dan berpola pada diri sendiri.

Pendidikan dan Status

Semakin tinggi pendidikan seseorang dan semakin tinggi status yang dimilikinya akan mempengaruhi cara berpikirnya dan akan meredusir prasangka sosial.

Pengaruh Pendidikan Anak oleh Orangtua

Dalam hal ini orang tua memiliki nilai-nilai tradisional yang dapat dikatakan berperan sebagai family ideologi yang akan mempengaruhi prasangka sosial.

Pengaruh Kelompok

Kelompok memiliki norma dan nilai tersendiri dan akan mempengaruhi pembentukan prasangka sosial pada kelompok tersebut. Oleh karenanya norma kelompok yang memiliki fungsi otonom dan akan banyak memberikan informasi secara realistis atau secara emosional yang mempengaruhi sistem sikap individu.

Pengaruh Komunikasi

(9)

2.4 Mengatasi Prasangka

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan mencegah timbulnya prasangka, yaitu:

1. Melalukan kontak langsung

2. Mengajarkan pada anak untuk tidak membenci

3. Mengoptimalkan peran orang tua, guru, individu dewasa yang dianggap penting oleh anak dan media massa untuk membentuk sikap menyukai atau idak menyukai melalui contoh perilaku yang ditunjukkan.

4. Menyadarkan individu untuk belajar membuat perbedaan tentang individu lain, yaitu belajar mengenal dan memahami individu lain berdasarkankarakteristiknya yang unik, tidak hanya berdasarkan keanggotaan individu tersebut dalam kelompok tertentu.

Alasan-alasan yang mendasari hukum dapat mengurangi prasangka adalah:

1. Hukum membuat diskriminasi menjadi perbuatan ilegal, sehingga akan mengurangi tindakan yang memojokkan pada kehidupan anggota-anggota minoritas.

2. Hukum membantu untuk menetapkan atau memantapkan norma-norma dalam masyarakat, yaitu hukum berperan dalam mendefinisikan jenis-jenis perilaku yang dapat diterima atau tidak dapat diterima dalam masyarakat. 3. Hukum mendorong konformitas terhadap perilaku yang non diskriminatif,

(10)

BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN

Prasangka sosial adalah penilaian terhadap kelompok atau seorang individuyang terutama didasarkan pada keanggotaan kelompok tersebut, artinya prasangkasosial ditujukan pada orang atau kelompok orang yang berbeda dengannya

ataukelompoknya. Prasangka sosial memiliki kualitas suka dan tidak suka pada objek yang diprasangkainya, dan kondisi ini akan mempengaruhi tindakan atau perilakuseseorang yang berprasangka tersebut.Ciri-ciri prasangka sosial menurut Brigham (1991) dapat dilihat darikecenderungan individu untuk membuat kategori sosial (social categorization). Kategori sosial adalah kecenderungan untuk membagi dunia sosial menjadi duakelompok, yaitu “kelompok kita” (in group) dan “kelompok mereka” (out group).

1. In group adalah kelompok sosial di mana individu merasa dirinya dimiliki ataumemiliki (“kelompok kami”), sedangkan

2. Out group adalah grup di luar grupsendiri (“kelompok mereka”).

Sumber penyebab prasangka secara umum dapat dilihat berdasarkan tigapandangan, yaitu:

1. Ketidaksetaraan Sosial

2. Identitas Sosial

3. Prasangka secara Emosional

Proses pembentukan prasangka sosial menurut Mar’at (1981) dipengaruhi olehbeberapa faktor yaitu;

1. Pengaruh Kepribadian

2. Pendidikan dan Status

3. Pengaruh Pendidikan Anak oleh Orangtua

4. Pengaruh Kelompok

(11)

Prasangka merupakan hasil dari interaksi sosial, maka prasangka sebagianbesar disebabkan oleh faktor sosial. Berikut terdapat beberapa teori psikologi yangdapat menjelaskan bagaimana faktor sosial yang telah dijelaskan diatas

dapatmenyebabkan munculnya prasangka dan mengapa prasangka muncul dalaminteraksi sosial, yaitu : teori konflik realistik, teori belajar sosial, teori kognitif,teori psikodinamika, teori kategorisasi sosial, teori perbandingan sosial, teoribiologi dan devrisasi relatif.Dengan adanya prasangka sosial akan

mempengaruhi sikap dan tingkah lakuseseorang dalam berbagai situasi. Prasangka sosial dapat menjadikan seseorangatau kelompok tertentu tidak mau bergabung atau bersosialisasi dengan kelompok lain. Apabila kondisi tersebut terdapat dalam organisasi akan mengganggukerjasama yang baik sehingga upaya pencapaian tujuan organisasi kurang dapatterealisir dengan baik.

3.2. SARAN

Saran Harus adanya keterbukaan satu sama lain dan masing-masing pihak harus dapat menerima keragaman budaya, ras dan etnis sebagai kekayaan suatu bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Justru dengan kesatuan dalam keragaman

(12)

4. http://psikologikita8.blogspot.co.id/2016/06/psikologi-sosial-prasangka-diskriminasi-sumber-prasangka-mengatasi-dampak-prasangka.

Referensi

Dokumen terkait

(3) Setiap penduduk Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (4) atau Pasal 22 ayat (4) yang bepergian tidak membawa

Algoritma Kompresi / Dekompresi Citra  Algoritma umum untuk kompresi image adalah:.  Menentukan bitrate dan toleransi distorsi

Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam

Surat Pernyataan Tidak Masuk Daftar Hitam dan Perusahaan Tidak Bangkrut, Pailit, Tidak Dalam Pengawasan Pengadilan Tidak

Pengaturan hukum mengenai diskriminasi terhadap anak yang menjadi korban akibat perceraian orang tua didasarkan pada Pasal 14 juncto Pasal 76 A juncto Pasal 77

Sumber belajar adalah data, orang, dan atau sesuatu yang memungkinkan peserta didik melakukan belajar. Sumber belajar meliputi semua sumber yang berkenaan dengan

Perancangan jarak untuk tempat penyimpanan batu gerinda tangan harus didekatkan pada posisi operator sehingga operator tidak lupa atau malas mengganti batu pada saat

Dalam al-Qur’an banyak terdapat ayat yang memberikan penjelasan tentang tauhid (meng-esa-kan) Allah. Salah satu dari ayat tersebut adalah surah al-Baqarah: 255 atau dikenal