• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW BUKU HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVIEW BUKU HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA HUKUM

DEMOKRASI

Mokhammad Kahvi Faisal kahvifaisal@students.unnes.ac.id

DATA BUKU TERDIRI DARI :

Nama Buku : HAK ASASI MANUISA DALAM NEGARA HUKUM DEMOKRASI

Penulis : Dr.Nurul Qamar, S.H., M.H Penerbit : SINAR GRAVIKA

Tahun terbit : 2013

Kota terbit : Jakarta

Bahasa Buku: Berbahasa Indonesia

Jumlah halaman: 234 halaman ISBN Buku : 978-979-007-555-9

PEMBAHASAN REVIEW

Hukum sebagai objek “Ilmu Hukum” harus dapat didefinisikan atau mempunyai definisi, yang berfungsi untuk memberikan suatu orientsi yang jelas dan tegas tantang di siplin ilmu yang di namai “Ilmu Hukum” agar yang belajar hukum mampu membedakan antara di siplin ilmu hukum yang di pelajarinya dengan disiplin ilmu lainya.

Hak asasi manusia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa, biasa di rumuskan sebagai hak kodratiah yang melekar di miliki oleh manuisa sebagai karunia pemberian tuhan kepada insan manusia dalam menopang dan mempertahankan hidup dan prikehidupan di muka bumi.

Marthen Kriale (Prof. Aswanto. Bahan kuliah program Doktor Ilmu Hukum PPS UNHAS), mengemukaan bahwa HAM adalah hak bersumber dari allah. Jack Donnaly, mengatakan bahwa HAM adalah hak yang bersumber dari hukum alam, tetapi sumber utamanya dari Allah.

(2)

manusia. Karenanya HAM harus di bedakan dengan hak dasar, di mana HAM berasal dari kata “Mensen Rechten”, sedangkan hak dasar berasal dari kata “Grond Rechten”.

Pengertian HAM yang diutarakan di atas, lebih menitik beratkan pada prespektif asal muasal dari HAM, belum menyentuh secara substansial yang dapat di jadikan pegangan normatif atau secara yuridis dari pengertian HAM itu sendiri. Oleh karena itu ada baiknya jika pengertian HAM di rujuk dari Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM. Mengapa demikan karena rumusan pengertian HAM dalam UU. HAM di maksud tersebut, merupakan hasil adopsi dari konvenan HAM.

Pasal 1 Butir 1 UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM, memberikan rumusan tentang pengertian HAM sebagai: Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Paling Esa dan merupakan anugrah-nya yang wajib di hormati, di junjung tinggi dan di lindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Jika HAM merupakan hak yang di peroleh setiap manusia sebagai konsekuensi ia di takdirkan lahir sebagai manusia, maka lain halnya dengan hak dasar, sebagai suatu hak yang di peroleh setiap manusia sebagai konsekuensi ia menjadi warga negara dari suatu negara.

Di rujuk dari sumbernya HAM berasal dari tuhan, sedangkan hak dasar, asalnya asalnya dari negara atau pemerintah. HAM bersivat Universal sedangkan hak dasar bersifar Domestik. Fungsi HAM adalah mengawal hak dasar (legal rights).

Filosofis HAM adalah kebebasan yang berbasis atas penghormatan atas kebebasan orang lain. Artinya, Kebebasan HAM tidak tak terbatas, oleh karena takkala memasuki wilayah kebebasan orang lain maka daya kebebasan itu berakhir.

Prof. Aswanto (Bahan Kuliah,Ibid), mengutip pendapat DF. Schel tens, mengemukaan bahwa hakikat HAM adalah kebebasan, akan tetapi kebebasan itu berakhir ketika mulai merambah ke wilayah kebebasan orang lain.

HUBUNGAN ANTARA HUKUM DAN HAM

(3)

kehidupan bersama manusia, adalah hukum dalam arti rechtsnorm. Mengapa semikian, karena hukumlah sebagai salah satu sistem nilai yang dapat dengan di paksakan untuk di patuhi. Kedudukan hukum yang demikian itu telah memosisikannya sebagai alat (toll) sarana untuk mewujudkan ide, cita dan harapan-harapan perwujudan nilai-nilai keadilan kemanusiaan. keadilan kemanusiaan hanya akan ada bila mana HAM di hormati. Di sinilah di temukan titik taut, titik singgung dan keberpautan (kohesi dan korelasi) antara hukum dan HAM. Atas dasar itulah nilai-nilai universalis HAM di normakan dalam hukum dasar negara (konstitusi) Grondrechtten sebagai grondnorm dalam tatanan bernegara yang kemudian secara heirarki di turunkan pula penormaannya untuk di jewantahkan pada peraturan perundang-undangan dalam arti yang luas.

Prof . Masyur A. Effendy (dalam buku kapita selekta hukum, 2009:224), mengatakan bahwa: Hukum dan HAM merupakan satu kesatuan yang sulit untuk di pisahkan, keduanya seperti dua sisi dalam satu mata uang. Apabila suatu bangunan hukum di bangun tanpa hak asasi manusia yang merupakan penngawalan bagi hukum dalam merealisasi perwujudan nilai-nilai keadilan kemanusiaan, maka hukum tersebut menjadi alat bagi penguasa untuk melanggengkan kekuasaannya (abous of power) sebaliknya apabila HAM di bangun tanpa di dasarkan atas suatu komitmen hukum yang jelas, maka HAM tersebut hanya akan menjadi bangunan yang rapuh dan mudah untuk di simpangi, artinya hukum harus berfungsi sebagai instrumen tarium yuridis, sarana dan atau toll memperhatikan penghormatan terhadap perinsip-perinsip dalam HAM.

Hemat penulis hukum dan ham ibarat air dengan santan, sekilas terlihat di permukaan adalah santan yang berwarna putih gading, namun di kala dicermati kedalamnya ternyata di temukan pula air. Santan ibaratnya yang bersumber dari buah kelapa yang telah di parut dan di peras sari patinya adalah HAM sedangkan air merupakan wadah untuk mengeluarkan santan adalah hukum. Jadi Hukumlah yang menjadi wadah perwujudan nilai-nilai HAM.

HAK ASASI MANUSIA MENURUT IDEOLOGI NEGARA BARAT LIBERAL KAPITALIS

konsep Barat liberal dalam perjalanan sejarah kemanusiaan telah menganut filosofi individualistik. Artinya manusia dengan subjek hukum pribadi (perzoonlijk) memiliki hak-hak individual yang harus di hormati sebagai hak bawaan sejak kelahirannya. Karena itu dalam konsep barat hak-hak individu sangat di hormati dan di hargai sebagai hak yang harus mendapat perlindungan oleh negara dan pemerintah sebagai wujud penghormatan atas nilai-nilai individualistiik kemanusiaan.

(4)

konsep hukum alam (natural law) dan hak-hak alamiah (natural rights) beberapa abad sebelum itu di inggris (abad pertengahan) masalah tentang hak sudah mulai ramai di bicarakan. Inggris pada tahun 1215 yang di pimpin oleh raja john telah menandatangani suatu piagam perjanjian dengan kaum bangsawan yang di kenal sebagai magna charta. Inggris pada waktu itu yang bersifat feodal absolut, telah di paksa oleh kaum bangsawan untuk megakui hak-hak dari golongan bangsawan sebagai konpensansi untuk dukungan pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan perang di kala itu.

Dampak dari kemajuan-kemajuan ekonomi rakyat dan meningkatnya taraf pendidikan rakyat memunculkan golongan baru yaitu borjuis (golongan yang berekonomi mapan dan berpendidikan), maka golongan bangsawan golongan borjuis bersekutu dan menyatu dengan rakyat menghendaki agar legitimasi kekuasaan king dan hubungannya dengan rakyat supaya di dasarkan atas sesauatu yang rasional. Karenanya harus ada kontrak sosial dan politik antar king dengan rakyat.

Hak-hak alamiah manusia di maksudkan adalah hak atas hidup (life), hak kebebasan (liberty) dan hak kepemilikan (Property). Dan untuk itu penguasa harus memerintah dengan persetujuan rakyat (giverment by consent). Hak-hak ini, sifatnya melekat secara individual pada manusia. Karenanya bahwa dapat di katakan dunia barat dan amerika umumnya memandang HAM sebagai hak individual yang melekat secara inheren pada diri kedirian manusia.

Konsep barat tentang HAM adalah individualistik, sesuai dengan paham kebebasan kemerdekaan dan kemerdekaan individual (freedom and liberty individuale), yang menjadi idiologi negaranya sehingga kapitalis/liberalis tumbuh subur di negara eropa barat pada umumnya dan amerika.

HAK ASASI MANUSIA MENURUT IDEOLOGI SOSIAL-KOMUNIS

(5)

Pada tahun 1917 di Rusia telah terjadi revolusi yang menetang Tsar, yang di pimpin oleh Lenin (1870-1924) revolusi yang di pelopori oleh golongan komunis itu telah berhasil mendirikan negara baru berdasarkan ideologi Marxisme-Leninisme (Marxisme sesuai tafsiran Lenin) Atau komunisme (Mariam Buardjo,2008:217).

Revolusi itu telah membawa penderitaan besar bagi kalangan atas (hight class), terutama setelah stalin mengambil alih pimpinan pada tahun 1924, dengan kebijakannya yang sadis di mana semua orang yang di anggap anti revosionner di bunuh dan di tawan dalam konsentrasi.

Ideologi sisialis-komunis lebih menekankan pada hak-hak masyarakat dan negara di bawah pengendalian yang ketat oleh negara di banding dengan individu. Sosialis komunis memperjuangkan dengan gigih kepentingan rakyat pekerja dengan memperkuat dan mengembangkan sistem sosialis, karena komando tertinggi ada di tangan sosialis yang di laksanakan oleh negara, jika suatu hak di anggap dengan ancaman terhadap ideologi komunis, maka hak itu tidak memperoleh perlindungan, karena HAM sangat terbatas maknanya. Sosialis komunis memandang HAM hanya di kala hak-hak itu untuk kepentingan warga negara dalam arti masyarakat secara kolektifitas bukan sebagai individu dan hak-hak mana penopang perjuangan sosialis komunis. Setelah perang dunia ke II berakhir, Uni soviet berhasil tampil pada panggung politik dunia internasional sebagai pesaing amerika serikat yang adi daya sampai pada akhir tahun 1989 ketika Uni soviet runtuh sebagai nation state dan terpecah belah menjadi beberapa negara, sehingga Uni soviet ibarat leyap di telan bumi sebagai simbol komunismen dan pendekar dunia kedua pesaing Amerika. Substansi ideologi tertutup bersifat dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat di ubah atau di modifikasi berdasarkan pengalaman sosial (statis). Tidak menerima perubahan-perubahan baik dalam konteks domestik maupun global.

KEUNIKAN BUKU MENJELASKAN DENGAN DETAIL HAM DI INDONESIA

HAM DALAM UUD NKRI TAHUN 1954

Peraturan tentang HAM di indonesia telah mendapat tempat dalam konstitusi, yakni pada Bab X.A Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945, mulai dari pasal 28A sampai dengan pasal 28J.

Kesiderans bagian Menimbang Butir A-D Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tantang pengadilan HAM telah mengisyaratkan:

(6)

b. Bahwa untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia dan menjamin pelaksanaan HAM serta memberi perlindungan, kepastian, keadilan dan perasaan aman kepada perorangan atau pun masyarakat, perlu segera di bentuk suatu pengadilan HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yang berat sesuai dengan ketentuan pasal 104 ayat (1) UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.

c. Bahwa pembentukan pengadilan HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yang berat telah di upayakan oleh pemerintah berdasarkan peraturan pemerintah pengganti UU No. 1 Tahun 1999 Tentang pengadilan HAM yang di nilai tidak memadai sehingga tidak di setujui oleh DPR menjadi UU dan oleh karena itu PERPU tersebut perlu di cabut.

d. Bahwa berdasarkan dengan pertimbangan sebagai mana di maksud dalam b dan c perlu di bentuk UU tentang pengadilan HAM.

SISTEM PERADILAN HAM

Sistem peradilan hak asasi manusia di indonesia dapat di bagi atas dua bagian yaitu:

1. Peradilan Khusus HAM 2. Peradilan Ad Hoc HAM

Peradilan khusus HAM yang di selenggarakan dalam lingkungan pengadilan umum di adakan untuk pelanggaran HAM yang berat.

Peradilan ad Hoc HAM yang di selenggarakan dalam lingkungan pengadilan umum di adakan untuk pelanggaran HAM yang berat yang terjadi sebelum berlakunya UU No. 26 Tahun 2000.

KOMPENTENSI PERADILAN HAM

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya berkaitan dengan hubungan luar negeri, penerapan standar Nordic Model berpengaruh utamanya dalam keterlibatan Finlandia dalam organisasi regional

28 Sebuah ide dari Presiden Park Geun-hye di dalam kebijakan trustpolitik yaitu bahwa Korea Selatan ingin. mewujudkan sebuah persatuan yang memiliki dampak yang bagus dan

01 Menyelenggarakan fungsi Manajemen kinerja Polri secara optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian, Pelaporan, Pelayanan Internal dan pembayaran

Indokores Sahabat karena perusahaan tersebut menyediakan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja yang berlatar pendidikan rendah, terlebih sebagian

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia. Sekolah Pascasarjana

Daya ricih pada setiap keratan rasuk ialah jumlah algebra (daya normal kepada paksi memanjang) daya-daya pugak yang bertindak di sebelah kiri dan kanan rasuk.

ANALISIS PENGUASAAN PENGETAHUAN HASIL PENYULUHAN PEND EWASAAN USIA PERKAWINAN D ALAM PROGRAM GENERASI BERENCANA PAD A REMAJA D I SMP NEGERI 39 BAND UNG.. Universitas

Ialah kerja yang dinyatakan dalam Dokumen Kontrak dan termasuk semua atau mana-mana bahagian daripada kerja, bahan dan barang di mana jua ia dikilangkan atau disediakan dan akan