• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TERHADAP PENEMPATAN PAPAN REKLAME UNTUK MENJAGA KUALITAS VISUAL KAWASAN KOMERSIAL DAN KAWASAN KONSERVASI ( Jalan Hamka, Jalan By Pass Indarung, Jalan Pondok dan Jalan Niaga-Padang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KAJIAN TERHADAP PENEMPATAN PAPAN REKLAME UNTUK MENJAGA KUALITAS VISUAL KAWASAN KOMERSIAL DAN KAWASAN KONSERVASI ( Jalan Hamka, Jalan By Pass Indarung, Jalan Pondok dan Jalan Niaga-Padang)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN TERHADAP PENEMPATAN PAPAN REKLAME UNTUK MENJAGA KUALITAS VISUAL KAWASAN KOMERSIAL DAN KAWASAN KONSERVASI

(Jalan Hamka, jalan By Pass Indarung, jalan Pondok dan jalan Niaga – Padang)

ARTIKEL

IDA WARTINA

NPM. 1310018322005

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA

(2)

KAJIAN TERHADAP PENEMPATAN PAPAN REKLAME UNTUK MENJAGA KUALITAS VISUAL KAWASAN KOMERSIAL DAN KAWASAN KONSERVASI

( Jalan Hamka, Jalan By Pass Indarung, Jalan Pondok dan Jalan Niaga-Padang)

Ida Wartina, Zulherman, Hamdi Nur

Program Studi Arsitektur Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta E-mail : ida11wartina@gmail.com

Abstraksi

Papan reklame sebagai media informasi luar ruang sangat efektif menyampaikan informasi dan pesan karena dapat diterima semua kalangan dalam jangka waktu lama. Selain itu kehadiran papan reklame memberikan kontribusi positif bagi pendapatan asli daerah. Tetapi pada saat ini penempatan papan reklame di kota Padang belum memiliki aturan yang jelas, sehingga di beberapa tempat di kota Padang bagaikan hutan reklame. Keberadaan papan reklame selalu mengambil ruang publik. Di beberapa tempat papan reklame terkesan bertumpuk dan berebut perhatian. Ini dapat kita lihat pada jalan Hamka, jalan By Pass Indarung, jalan Pondok dan jalan Niaga. Keberadaan papan reklame mendominasi wajah kawasan, membentuk rangkaian (sequence) street picture yang tidak teratur, karena isi reklame/konten, dimensi, penempatan dan jenis medianya menurunkan kualitas visual kawasan. Selain itu keberadaan papan reklame yang tidak teratur menyebabkan terganggunya pandangan kearah elemen kota yang seharusnya justru menarik untuk dinikmati seperti arsitektur bangunan dan landskape kota. Akibatnya masyarakat kehilangan indra pandang untuk menikmati suatu ruang kota. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif rasionalistik. Penelitian ini menitikberatkan pada pengamatan cara penempatan papan reklame di lokasi amatan. Lalu mencari preseden sebagai acuan pedoman untuk membuat arahan cara penempatan papan reklame dikawasan komersial dan konservasi.Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa secara umum cara penempatan papan reklame di lokasi amatan belum tertata dengan baik dan belum dapat mempertegas karakteristik suatu kawasan. Arahan cara penempatan yang diberikan diharapkan dapat mempertegas karakteristik kawasan dan menjaga kualitas visual kawasan terutama pada kawasan komersial dan kawasan konservasi.

Kata kunci : papan reklame, kualitas visual, kawasan komersial dan kawasan konservasi

1. PENDAHULUAN

Sebagai salah satu jenis elemen penandaan (sign), media reklame memiliki arti penting bagi masyarakat, swasta, pemerintah kota maupun bagi perencana kota. Media reklame bagi pengusaha merupakan salah satu media pemasaran yang cukup efektif untuk menyampaikan informasi produknya. Bagi masyarakat, media reklame merupakan media penting untuk

mendapatkan informasi bukan saja informasi yang sifatnya komersial tetapi juga yang sifatnya non-komersial. Sedangkan bagi perencana kota, reklame merupakan elemen pendukung kota yang harus diatur/dirancang sedemikian rupa sehingga tercipta lingkungan kota yang indah dan tertib.

(3)

justru menarik untuk dinikmati seperti arsitektur bangunan dan landskape kota. Akibatnya masyarakat kehilangan indra pandang untuk menikmati suatu ruang kota. Kota Padang sebagai kota yang sedang dalam tahap berkembang juga tidak lepas dari permasalahan keberadaan papan reklame tersebut.

Menurut beberapa informasi dari pengusaha pembuat reklame atau biro periklanan, di kota Padang belum ada ketentuan rinci tentang aturan perletakan papan reklame dan ukuran, sehingga mereka saling berkompetisi antar reklame dalam hal perletakan, ukuran dan ketinggian pemasangan iklan.

Papan reklame selalu diletakkan pada tempat tempat stategis, fasilitas umum, bahkan pada ruang milik jalan serta menempel pada bangunan secara tidak teratur. Kondisi ini dapat dilihat di jalan Hamka sebagai salah satu jalan menuju pusat kota Padang jalan Pondok dan Jalan Niaga sebagai kawasan konservasi serta jalan By Pass Indarung sebagai jalur lintas bebas hambatan menuju pusat kota Padang.

Kawasan jalan Hamka dengan aktifitas perdagangan serta pendidikan merupakan daya tarik tersendiri bagi para pemasang iklan komersial. Apalagi dengan keberadaan Basco Mall sebagai salah satu pusat perbelanjaan di kota Padang.

Sementara itu Jalan pondok dan jalan Niaga sebagai kawasan konservasi kota Padang berdiri deretan ruko-ruko dan aktifitas perdaganganpun cukup ramai. Ketika pengguna jalan melewati jalan ini, akan terasa sekali hilangnya image kawasan konservasi bangunan cagar budaya. Bangunan-bangunan cagar budaya secara individual tak mampu menunjukkan keberadaannya sebagai kawasan cagar budaya karena

kalah bersaing dengan cladding yang menutup bangunan dan kemudian digunakan untuk memasang sign ataupun tertutup billboard dengan berbagai variasi ukuran.

Pada saat ini, keberadaan reklame yang mendominasi wajah kawasan, membentuk rangkaian (sequence) street picture yang tidak teratur, karena isi reklame/konten, dimensi, penempatan dan jenis medianya tidak mendukung kultur dan karakter dari kawasan tersebut sebagai kawasan konservasi. Ketidak sesuaian keberadaan reklame di kawasan ini mengakibatkan rusaknya nilai sejarah kawasan dan nilai arsitektural kawasan.

Demikian juga jalan By Pass Indarung yang sudah mulai ramai dengan laju kendaraan yang cukup padat keluar dan masuk kota Padang. Aktifitas perdagangan mulai berkembang seiring dengan tumbuhnya ruko-ruko disepanjang sisi jalan. Pertumbuhan ruko selalu diiringi dengan tumbuhnya papan-papan reklame di sepanjang jalan..

(4)

memberikan akses informasi kepada masyarakat kota, khususnya mengenai informasi yang terpampang pada papan reklame tersebut.

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan perletakan papan reklame sebagai salah satu elemen perancangan kota di jalan Hamka dan jalan By Pass Indarung dengan aktifitas komersialnya serta jalan Pondok dan jalan Niaga sebagai kawasan konservasi di kota Padang.

LINGKUP DAN BATASAN MASALAH

Untuk lebih mempertajam pembahasan maka lingkup batasan wilayah penelitian yaitu di jalan Hamka, jalan pondok dan jalan Niaga serta jalan By Pass Indarung Padang.

Sedangkan batasan masalah yang akan diteliti yaitu penempatan papan reklame dilihat dari tempat/lokasi penempatan papan reklame dan konstruksi papan reklame untuk menjaga kualitas visual dan keamanan pemakai jalan sesuai dengan fungsi kawasan sebagai kawasan umum dengan aktifitas komersial dan kawasan konservasi.

2. TELAAH PUSTAKA Papan Reklame

Reklame merupakan suatu bentuk promosi kepada umum terhadap produk barang dagangan yang menawarkan citra impian, gaya hidup ideal disertai nilai-nilai baru kepada masyarakat. Jenis jenis papan reklame

berdasarkan sifat iklan yang disampaikan yaitu :

1. Reklame bersifat sementara berupa; selebaran,poster,umbul-umbul,baliho, balon udara.

2. Reklame bersifat tetap berupa : reklame tempel, neon box, reklame konstruksi/ billboard.

Reklame yang mengiklankan sesuatu di ruang terbuka / media luar berupa papan reklame dapat ditempatkan pada bangunan, perhentian bus (halte), jembatan penyeberangan, dan lain-lain. Berdasarkan isi pesan,bahan, sifat infor masi dan teknispemasangan, papan reklameterbagi atas dua, yaitu; media ko mersial, menyangkut media reklame ya ng memberikan informasi suatu barang atau jasa untuk kepentingan dagang (private sign), ke dua media non-komersial, menyangkut sign yang mengandung informasi pelayananbagi asyarakat (public sign).

Pemasangan papan reklame selalau memilih tempat yang strategis baik di jalan maupun di bangunan. Ini dilakukan oleh berbagai pihak dengan tujuan mempromosikan sesuatu dan menarik perhatian orang sebanyak mungkin serta untuk meningkatkan kejelasan detail dari pesan-pesan yang disampaikan.

Selain itu penentuan lokasi papan reklame menyangkut efektifitas media ruang luar sangat mempengaruhi efek penerimaan konsumen. Terdiri dari : arah perjalanan, jenis produk, jangkauan, kecepatan arus lalu lintas, persepsi terhadap lokasi, dan keserasian dengan bangunan sekitar.

(5)

1. Mampu merefleksikan karakter visual kawasan.

2. Mampu menjamin kemampuan pandangan / memiliki sudut pandang untuk dapat dilihat secara jelas.

3. Bentuk yang ada sesuai dengan arsitektur bangunan di mana signage ditempatkan.

4. Merupakan elemen yang menyatu dengan bangunan bukan elemen tambahan.

5. Mampu menyatukan komunikasi langsung atau tidak langsung.

Ada Beberapa keunggulan dan kelemahan iklan luar ruang menurut Deddy Mulyana dkk dalam Noviandy, (2014). Keunggulan papan reklame sebagai iklan luar ruang yaitu :

1. Jangkauannya luas, pesan dapat disampaikan kesemua segmen masyarakat.

2. Durasi penayangan lebih lama dari media lainnya, dapat mencapai hitungan bulanan atau tahunan. 3. Tidak ada biaya langsung yang ditanggung oleh konsumen.

4. Mempunyai potensi untuk menarik perhatian melalui ukuran dan warna media yang mencolok.

5. Adanya efek pengulangan pesan yang berkali-kali setiap melihatnya. Sedangkan kelemahan papan reklame sebagai iklan luar ruang yaitu :

1. Fungsinya hanya sebagai pengingat produk.

2. Sasarannya tidak selektif dan tidak focus sehingga sulit mengukur keberhasilan penyampaian pesan. 3. Iklan hanya terlihat sekilas dan sering pula mengganggu fungsi fasilitas umum.

Penempatan papan reklame dalam implementasinya harus bersangkutan dengan hal-hal yang bagus, indah, menarik, menawan hati, mempesonakan dan mengagumkan.

Agar penerapannya tidak menimbulkan kepadatan, dan ketidakteraturan visual, perlu adanya penataan jarak pemasangan antar reklame dan penggunaan papan reklame harus dapat merefleksikan karakter kawasan.

Dilihat dari tata letak atau penempatan papan reklame, ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan untuk desain dan penempatan papan reklame di luar gedung (NSW Goverment Department of Planing,2007), dalam Sunarimahingsih (2014), yaitu:

(1) Karakter area.

Desain papan reklame harus compatible dengan karakter areanya dan berkait dengan tema tempat dan perlu dilihat dari sisi lokalitasnya. Karakter visual kawasan/area merupakan sebuah ciri khas yang dimiliki oleh sebuah kawasan sebagai identitas yang dapat mewakili kawasannya maupun sebagai pembeda kawasan tersebut dengan kawasan lainnya.

(2) Spesial area.

Desain yang ada harus mampu mendukung dan menjaga kualitas visual yang ada untuk mempertegas kekhususan suatu kawasan.

(3) Pemandangan dan Vista.

Tidak merusak pemandangan penting/bagus yang ada, tidak mendominasi skyline, tidak mengurangi kualitas vista, dan tidak saling berebut perhatian dengan advertising lain. (4) Streetscape, setting atau landscape kawasan, mencakup skala dan proporsi terhadap streetscape, kontribusi terhadap lokalitas, konservasi pemandangan yang menarik dari streetscape maupun landscape

(5) Lokasi / Letak

(6)

dan bangunan, merespon artefak penting dari lokasi atau bangunan, menunjukkan inovasi dan mampu memberikan imej tertentu pada kawasan atau bangunan.

Sedangkan kriteria yang berkait dengan keamanan pengendara maka ditinjau dari letak atau lokasi adalah (NSW Goverment Department of Planing, 2007):

-Tidak mengganggu pemandangan pengendara

-Tidak menghalangi pejalan kaki dalam melihat jalan

-Tidak diperempatan

-Tidak dekat dengan traffic light

-Tidak berada di tempat akses pengendara sepeda atau kursi roda (ramp).

-Tidak berpotensi memberikan informasi yang salah pada suatu rambu informasi.

Sebagai salah satu elemen perancangan kota, papan reklame juga dapat berperan dalam meningkatkan kualitas lingkungan. Shirvani dalam Murtomo,B.Adji (2007) memberikan landasan bahwa untuk meningkatkan kualitas lingkungan suatu kawasan maka dituntut karakteristik signage sebagai berikut :

- Penggunaan signage harus dapat merefleksikan karakter suatu tempat.

- Jarak sign satu dengan lainya harus memadai dan menghindari kepadatan dan ketidakteraturan visual.

- Pengunaan sign harus harmonis dengan bangunan Arsitektur dimana sign tersebut berada.

- Larangan untuk papan iklan yang besar dan mendominasi visual sehingga menimbulkan pengaruh visual yang negatif.

- Kualitas rancangan dan ukuran

advertasi pribadi harus diatur untuk membentuk kesesuaian, serta mengurangi persaingan antar sesama iklan.

Karakter Visual

Karakter dapat diartikan sebagai sebuah ciri khas atau ciri utama pada sebuah benda. Karakter juga dapat digambarkan sebagai sifat sebuah benda, dimana keberadaannya yang bersifat semi permanen dapat dengan mudah diubah bahkan dihilangkan pada benda tersebut.

Visual dapat diartikan sebagai pengelihatan. Pengelihatan adalah kemampuan salah satu indra (yaitu mata) untuk menangkap atau mengenali sebuah wujud yang kasat mata dan mentafsirkannya. Bila disimpulkan, karakter visual dapat berarti sebagai suatu ciri khas atau ciri utama yang dimiliki sebuah benda atau objek amatan yang ditangkap oleh mata (indera pengelihatan) dan kemudian dapat ditafsirkan oleh seseorang untuk mengenali benda atau objek tersebut.

Ada dua hal yang didapat melalui pendekatan karakteristik sebuah lingkungan yaitu karakter fisik yang terlihat dan karakter non fisik yaitu hal-hal yang tidak terlihat. Namun dalam beberapa teori disebutkan, bahwa komponen dominan pembentuk karakter visual adalah bentukan fisik dalam sebuah lingkungan. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan beberapa teori;

- Nilai visual suatu kawasan ditunjukkan oleh adanya kualitas fisik yang terbentuk oleh hubungan atau interelasi antar elemen-elemen visual pada suatu lansekap kota.

(7)

images perception yang dirasakan dengan mata (sign).

- Ciri atau kekhasan yang paling mudah diamati adalah bentukan fisik karena kesan visual adalah sesuatu yang mudah untuk diserap dan dicerna oleh ingatan manusia.

Karena itu karakter visual yang menarik dan dinamis dapat dicapai melalui pandangan yang menyeluruh berupa suatu amatan berseri atau menerus (serial vision) yang memiliki unit visual yang dominasinya memiliki keragaman dalam suatu kesinambungan yang terpadu dan berpola membentuk satu kesatuan yang unik (Cullen1961).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karakter visual merupakan suatu ciri khas fisik sebuah lingkungan yang dapat terlihat oleh mata dan perasaan seseorang ketika berada didalamnya (jarak amatan). Sehingga, keberagaman karakter visual yang dimiliki sebuah lingkungan perkotaan patut dijaga sebagai identitas suatu tempat. Pada Suatu kawasan bersejarah, untuk menciptakan identitasnya, maka bangunan-bangunan bersejarah tersebut harus dominan di dalam kawasan. Kekhasan karakteristik yang dimiliki bangunan bersejarah akan membentuk suatu image yang tidak dimiliki bangunan atau kawasan lain.

Penataan papan reklame di sepanjang jalan atau pada bangunan di kawasan konservasi, haruslah memperhatikan dan mempertimbangkan bahwa kota, kawasan dan masyarakat

yang menempatinya mempunyai warisan budaya (cultural heritage). Warisan tersebut dapat berupa kawasan bersejarah yang terlihat dari pola dan keruangannyamaupun pada warisan arsitektur bangunannya (architecture heritage). Hal inilah yang seharusnya menjadi kebijakan pemerintah kota dalam meletakkan dan menata reklame di kawasan konservasi.

CARA PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan yaitu : penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong.Lexy,J, 2006).

Masing-masing kategori ditelaah karakteristiknya sebagai upaya untuk menilai

reklame tersebut. Selain faktor pada reklame itu sendiri, juga dicoba dirumuskan faktor yang mempengaruhi dalam penilaian papan reklame dan penempatannya pada lokasi tertentu. Standarisasi tentang pengaturan reklam e dilakukan dengan mempelajari penelitian-enelitian

(8)

ALUR PENELITIAN

Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat dari diagram berikut:

ANALISA DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN

1. JENIS PAPAN REKLAME Jenis papan reklame yang terdapat pada lokasi penelitian, yaitu :

a. Reklame Papan ( Billboard / Baliho / Neon Box)

b. Reklame Kain

2. SEBARAN PENEMPATAN PAPAN REKLAME PADA LOKASI AMATAN

Lokasi amatan jalan Hamka :

Lokasi amatan jalan Hamka ; Data

(Hasil survey)

Analisa Identifikasi

Mencari preseden

Arahan penempatan papan reklame Kategori cara

penempatan papan reklame

(9)

Lokasi amatan jalan Pondok dan jalan Niaga :

Lokasi amatan jalan By Pass Indarung :

3.

ENEMPATAN DAN BENTUK

PEMASANGAN PAPAN REKLAME a. Menempel pada bangunan :

- menutup seluruh fasade bangunan - menutup sebagian fasade bangunan - menempel/menggantung pada sisi

bangunan

- menggantung pada fasade bangunan b. Berada pada ruang milik jalan:

- berada pada pedestrian - berada pada lansekap kota. - berada pada median jalan - berada pada persimpangan jalan - berada pada median jalan menutup

pandangan

c. Berada pada garis sempadan bangunan (GSB) :

- pada pagar bangunan - berada di depan bangunan.

4.

NALISA PENEMPATAN PAPAN REKLAME

a. menutup seluruh fasade bangunan

- mengganggu pandangan ke arsitektur bangunan

(10)

b. menutup sebagian fasade bangunan

mengurangi estetika visual bangunan karena sebagian fasade tertutup

c. menempel/menggantung pada sisi bangunan

-Membuat tampilan bangunan secara keseluruhan terlihat tidak teratur.

d. menggantung pada fasade bangunan

- merusak tampilan fasade bangunan

- Terkesan berebut perhatian antara iklan komersial dan nama toko.

e. berada pada pedestrian

- Mengganggu pergerakan pejalan kaki

- Papan reklame yang tepasang tidak kokoh membahayakan pemakai jalan

f. berada pada lansekap kota

- Merubah fungsi lansekap kota sebagai kawasan hijau kota

- Sebagian informasi pada papan reklame tidak maksimal karena tertutup pohon

g. Berada pada median jalan

- Mengganggu konsentrasi pengendara

- Penyampaian informasi tidak efektif karena konsentrasi pengendara lebih ke jalan

- Papan reklame yang tepasang tidak kokoh membahayakan pemakai jalan dan pengendara

- Beberapa papan reklame yang terpasang akan mengganggu penglihatan ke rambu-rambu yang ada.

(11)

- Mengganggu konsentrasi pengendara

- Penyampaian informasi tidak efektif karena konsentrasi pengendara lebih ke jalan

- Papan reklame yang tepasang tidak kokoh membahayakan pemakai jalan dan pengendar

i. Berada pada median jalan menutup pandangan

- Menganggu pandangan / vista kearah lansekap kawasan

- Mengganggu konsentrasi pengendara

- Penyampaian informasi tidak efektif karena konsentrasi pengendara lebih ke jalan

j. Berada pada pagar bangunan

- Mengurangi estetika bangunan

- Terkesan tidak beraturan

k. Berada di depan bangunan

- Mengurangi pandangan kearah bangunan

- Terkesan tidak beraturan

PEMBAHASAN

1. Arahan penempatan papan reklame di jalan Hamka :

a. Menjaga kualitas visual dengan cara tidak menutup seluruh fasade

bangunan dengan papan reklame.

b. Menjaga kualitas visual dengan tidak menempatkan papan reklame di depan bangunan sehingga menutup fasade bangunan.

c. Memasang papan reklame yang bertuliskan nama toko pada

bangunan dengan ukuran yang sama pada setiap deretan toko dan

ditempatkan menempel pada bangunan tetapi tidak menutup seluruh fasade.

d. Memasang papan reklame komersial dengan jarak dan ukuran tertentu di depan bangunan. Penempatan papan reklame memanfaatkan bagian halaman bangunan dan dipasang berjajar.

e. Menjaga pemandangan / vista dengan tidak menempatkan papan reklame pada median jalan dan taman kota.

f. Menjaga kualitas penempatan papan reklame dengan kecepatan pergerakan pemakai jalan dengan tidak

menempatkan papan reklame pada persimpangan dan jalur putar balik

(12)

h. Jumlah papan reklame dibatasi, sehingga tidak terkesan bertumpuk.

i. Untuk kawasan dengan aktifitas pendidikan tidak boleh tedapat papan reklame.

j. Membuat logo atau gambar yang komunikatif untuk mengganti kalimat panjang dalam papan reklame.

k. Pembatasan jumlah papan reklame untuk menjaga keseimbangan elemen perkotaan.

l. Penempatan papan reklame tidak mengganggu rambu-rambu yang sudah ada, dengan tidak meletakkan papan reklame dekat dengan rambu-rambu.

jarak jarak

2. Arahan penempatan papan reklame di jalan By Pass Indarung :

a. Menjaga kualitas visual dengan cara tidak menutup seluruh fasade

bangunan dengan papan reklame.

b. Menjaga kualitas visual dengan tidak menempatkan papan reklame di depan bangunan sehingga menutup fasade bangunan.

c. Memasang papan reklame yang bertuliskan nama toko pada

bangunan dengan ukuran yang sama pada setiap deretan toko dan

ditempatkan menempel pada bangunan tetapi tidak menutup seluruh fasade.

d. Memasang papan reklame komersial dengan jarak dan ukuran tertentu di depan bangunan. Penempatan papan reklame memanfaatkan bagian halaman bangunan dan dipasang berjajar.

e. Menjaga pemandangan / vista dengan tidak menempatkan papan reklame pada median jalan dan taman kota.

f. Menjaga kualitas penempatan papan reklame dengan kecepatan

pergerakan pemakai jalan dengan tidak menempatkan papan reklame pada persimpangan dan jalur putar balik

g. Tidak menempatkan papan reklame pada trotoar.

h. Jumlah papan reklame di

persimpangan dibatasi, sehingga tidak terkesan bertumpuk dan di sepanjang jalan By Pass tidak boleh ada papan reklame.

i. Membuat logo atau gambar yang komunikatif untuk mengganti kalimat panjang dalam papan reklame.

(13)

sudah ada, dengan tidak meletakkan papan reklame dekat dengan rambu-rambu.

jarak

bebas reklame

bebas reklame

3. Arahan penempatan papan reklame di jalan Pondok dan jalan Niaga :

a. Tidak menutup seluruh fasade bangunan dengan reklame, untuk menjaga lokalitas kawasan sehingga karakter kawasan tetap terjaga.

b. Papan reklame berisi nama toko diletakkan di sisi bangunan sehingga tidak mengganggu dan menutup fasade bangunan.

c. Tidak meletakkan papan reklame pada pedestrian.

d. Papan reklame yang ada hanya berisi informasi nama toko dan bukan informasi suatu produk / iklan komersial.

(14)

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka diambil beberapa kesimpulan :

1. P

apan reklame merupakan media komunikasi yang potensial karena informasi yang diberikan dapat diterima semua kalangan.

2. P

ertambahan papan reklame paling signifikan berada didaerah dengan aktifitas komersial yang ramai.

3. K

ecenderungan penempatan papan reklame di daerah persimpangan dan median jalan sangat mengganggu pemakai jalan.

4. P

apan reklame yang ditempatkan pada median jalan tempat jalur putar balik mengganggu konsentrasi pengendara.

5. S

ecara umum penempatan papan

reklame di lokasi amatan belum tertata dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari papan reklame yang terpasang

bertumpuk pada beberapa tititk dan penempatan papan reklame yang menghalangi pandangan kearah

arsitektur bangunan dan lansekap kota.

6. P

ada kawasan konservasi jumlah papan reklame sangat banyak dan tidak tertata dengan baik sehingga arsitektur

bangunan yang seharusnya dapat menjadi identitas kawasan sebagian besar tertutup papan reklame.

7.

ntuk lebih menata penempatan papan reklame, maka dibuat arahan

penempatan papan reklame sebagai salah satu cara menjaga kualitas visual kawasan.

SARAN

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dilakukan, maka:

1.

nstansi terkait perlu membuat aturan tentang penempatan papan reklame di semua koridor di kota Padang.

2.

erlu adanya peraturan tentang penempatan papan reklame di kawasan tertentu, salah satunya kawasan konservasi sehingga karakteristik kawasan tetap terjaga.

3.

erlu adanya pengawasan berkala dari instansi terkait terhadap penempatan papan reklame sebagai salah satu elemen perancangan kota.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Arsitektur volume 2 No.3. Universitas Bandar Lampung. 2013.

Handayani,Titik. Identifikasi Karakteristik Fasade Bangunan Untuk Pelestarian Kawasan Pusaka Di Ketandan Yogyakarta. Jurnal Arsitektur Komposisi. volume 9 No.1. April 2011.

Heriyono,Paulus,Drs,MT. 2007. Sosiologi Kota Untuk Arsitek. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Lestaningsih,DwiJati. Pengaruh Signage Terhadap Estetika Visual Koridor Komersil) Jl.Agus Salim Semarang. Tesis Pasca Sarjana,Program Studi Arsitektur. Univ.Diponegoro 2002.

Moleong,J.Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mulyandari,Hestin. 2011. Pengantar Arsitektur Kota. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.

Murtomo,B.Adji, Penataan Papan Reklame Pada Penggal Jalan Hayam Wuruk Semarang. Journal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman ENCLOSURE volume 6 No.1. Maret 2007.

Nurhadi, Kajian Spasial Keberadaan Reklame Luar Ruang Terhadap etika dan Estetika Ruang Publik di Kota Yogyakarta. Journal Ilmiah.

Paramita Dewi Kristanti, Kota Ideal Untuk Sekarang, Jurnal Arsitektur volume 2 No.1. 2008.

Ramdan,Faizful. Arahan Rancangan Pengendalian Karakter Visual

Kawasan Kota

LamaPadang,Tesis.ProgramPascasarj ana. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. 2009.

Setiawan,Altim. Kajian Faktor Nilai Strategi Lokasi Dalam Penempatan Reklame Di Kota Palu. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako. 2009.

Sudarwani,M.Maria,PengaruhSignageP adaBangunanBangunan Komersil Terhadap Estetika Visual Koridor. Jurusan Arsitektur. Fakultas Teknik Universitas Pandanaran.

Sunarimahingsih,Yulita Titik. Menggagas Konsep Penataan Papan Rekalame yang Humanis. Seminar Bedah Buku dan Paparan Hasil Penelitian,2013.

(16)

Nalesti. Signifikansi Papan Reklame Di Pusat Kota Semarang. Jurnal volume 15 No.1 Fakultas Audiovisual dan Disai. Fakultas Hukum Univ.Katolik Soegijapranan, Januari 2013.

(17)
(18)
(19)
(20)

Referensi

Dokumen terkait

Hepatotoksin merupakan zat yang mempunyai efek toksik pada hati dengan dosis berlebih atau diberikan dalam jangka waktu lama sehingga dapat menimbulkan kerusakan hepar akut,

Berbeda dari para ulama atau kiyai, kalangan masyarakat awam me- maknai tradisi Qashidah Burdah terhadap orang sakit tersebut sebagai media pengobatan alternatif ketika

Berdasarkan analisis penokohan tokoh dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, dapat disimpulkan bahwa teknik penokohan yang dominan digunakan adalah penokohan

Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language.. Universitas

menggerakkan dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai.. Sebab guru merupakan seseorang yang bertindak. sebagai narasumber, konsultan, serta pemimpin yang

Baroba Furniture Jepara didasarkan pada strategi pemasaran adalah dengan menerapkan ategi agresif dalam mengembangkan dan membesarkan usahanya, untuk mendukung

Masa Penawaran 06 – 07 November 2012 Tanggal Penjatahan 08 November 2012 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik 09 November 2012 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “ MANAJEMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) (Studi Pada PAUD RA Ashabulkahfi Kasongan Kabupaten Katingan) ” adalah