ANALISIS PENERAPAN DU PONT SYSTEM TERHADAP
LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK
MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
Puspita Cahyani, Widya Susanti, Siti Rosyafah
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Analisis keuangan merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan dalam rangka menilai dan mengukur hasil kinerja perusahaan. Dari penilaian ini akan dapat diketahui kondisi perusahaan apakah mengalami kemajuan atau mengalami kemunduran. Dengan diketahuinya kelemahan dan kelebihan tersebut maka manajemen perusahaan akan lebih mudah dalam merumuskan kebijakan atau tindakan yang harus diambil sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat terwujud. Alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan analisis rasio aktivitas dan rasio profitabilitas akan dijelaskan lebih lanjut dengan menggunakan analisis Du Pont.
Kata Kunci: Du Pont System, kinerja keuangan, ROI
ABSTRACT
Financial analysis is an important activity to be done in order to assess and measure the results of the company's performance. From this assessment can determine whether the company's condition progressed or declined. By knowing the weaknesses and strengths of the management company will be easier to formulate policies or actions that should be taken so that the intended purpose can be realized. Analysers used to measure the financial performance of the company are to use activity ratio and profitability ratio analysis and will be explained further by using a Du Pont analysis then.
Key Words: Du Pont System, Financial Performance, ROI
PENDAHULUAN
Perekonomian di Indonesia saat ini dipengaruhi perubahan kondisi sosial
dan ekonomi serta persaingan yang ketat merupakan tantangan tersendiri dimana
tidak mungkin dapat dihindari oleh perusahaan yang mana memiliki bertujuan mengejar
keuntungan yang maksimal dengan mengelola kegiatan dengan sebaik-baiknya.
Banyaknya jumlah pesaing baik pesaing yang berorientasi lokal maupun pesaing yang
berorientasi internasional (multinational corporation) maka suatu perusahaan harus
mampu menampilkan kinerja perusahaan yang baik dimana harus di tunjang dengan
Manajemen keuangan memberikan pengaruh terhadap kelangsungan aktivitas dan
eksistensi suatu perusahaan serta memiliki pengaruh terhadap setiap individu yang terlibat
dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu seorang manajer keuangan dituntut untuk
dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik, hal ini dimaksudkan agar
perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih
efisien dan efektif, sehingga menumbuhkan, mengembangkan dan mempertahankan
aktivitas serta keberadaan perusahaan.
Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan dan perkembangan
perusahaan. Salah satu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui
kondisi dan perkembangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang dilaporkan
setiap akhir periode sebagai laporan pertanggung jawaban atas pengelola suatu
perusahaan. PT. Kimia Farma (persero), Tbk merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara yang bergerak dalam bidang farmasi. Sumber utama pendapatan
perusahaan berasal dari pemasaran, sarana klinik kesehatan, laboratorium klinik,
perdagangan dan distribusi yang meliputi obat-obatan, alat kesehatan, produk
makanan/minuman, dan klinik (pelayanan kesehatan).
Penilaian kinerja perusahaan dapat tercermin pada kinerja keuangan perusahaan.
Penilaian kinerja keuangan perusahaan sangat penting bagi perusahaan untuk
mengetahui pengalokasian aktiva yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai
tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba maksimal untuk mempertahankan
eksistensi perusahaan. Penilaian kinerja keuangan umumnya dilakukan dengan
menganalisis laporan keuangan. Maka tulisan ini ingin mengeksplorasi mengenai
kinerja keuangan PT. Kimia Farma (persero), Tbk., dengan melakukan analisis
terhadap laporan keuangan dengan mengadopsi sistem Du Pont. Dari latar belakang
tersebut, untuk mengetahui kondisi keuangan PT. Kimia Farma (persero), Tbk. peneliti
harus menganalisis dan meneliti perkembangan keuangan perusahaan berdasarkan
laporan neraca dan laporan laba rugi yang dimiliki oleh perusahaan dengan
permasalahan utama yang akan dijawab dalam jurnal ini: Bagaimana kondisi kinerja
keuangan PT. Kimia Farma (persero), Tbk. jika di ukur dengan menggunakan analisis
du pont system ?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
menggunakan sistem Du Pont (rasio aktivitas dan rasio profitabilitas) selama lima tahun
terakhir.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan dalam buku Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan adalah
laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada
saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2006:105).
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Prastowo (2005:05), laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan posisi keuangan
perusahaan yang bermanfat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusn
ekonomi.
Komponen Laporan Keuangan
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat tertentu. Kondisi keuangan yang digambarkan terdiri dari aktiva,
kewajiban, dan ekuitas. Laporan laba/rugi yaitu laporan yang menggambarkan hasil
usaha sutu perusahaan pada periode tertentu. Periode yang digunakan untuk menyajikan
laporan keuangan umumnya 1 tahun, baik menggunakan tahun takwim maupun
tahun buku. Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan yang menggambarkan perubahan
ekuitas sebuah perusahaan pada saat tertetu. Laporan perubahan ekuitas ini disajikan
setelah diketahui kondisi laba dan rugi perusahaan. Laporan arus kas yaitu laporan
keuangan yang menggambarkan lalu lintas keuangan baik dari sisi kas masuk maupun dari
sisi kas keluar. Laporan arus kas ini akan memberikan gambaran kepada pemakai kapan
saatnya kondisi kas surplus dan kapan saatnya defisit. Begitu juga informasi tentang
dari mana saja sumber penerimaan dan pengeluaran kas. Catatan atas laporan keuangan
yaitu bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk memberikan penjelasan semua
perkiraan yang ada dalam neraca, lab rugi, dan laporan perubahan ekuitas. Penjelasan
tentang perkiraan per perkiraan seperti daftar pelanggan yang berutang ke perusahaan,
jenis-jenis persediaan dan daftar aktiva tetap seta rincian perkiraan lainnya disajikan pada
catatan atas laporan keuangan ini.
Pihak-pihak yang Berkepentingan dengan laporan keuangan adalah pemegang,
investor, analis pasar modal, manajer, karyawan dan serikat pekerja, instansi pajak,
atau lembaga konsumen, lembaga swadaya masyarakat, dan peneliti/akademisi/lembaga
peringkat (Harahap, 2007: 120–124).
Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi
unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif
maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih
dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Harahap,
2011:190).
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas dan tingkat risiko
atau tingkat kesehatan suatu perusahaan (Hanafi dan Abdul 2009:5).
Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisa untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu
atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir, 2007:37).
Tujuan Analisis Rasio Keuangan
Tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti
bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua
periode atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang
akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil (Munawir, 2010:31).
Metode perbandingan analisis rasio terdiri dari Cross Sectional Analysis yaitu
membandingkan rasio-rasio keuangan beberapa perusahaan pada suatu saat yang
sama termasuk membandingkan rasio-rasio dengan perusahaan lain yang sejenis atau
dapat pula dibandingkan dengan rasio rata-rata industri. Time Series Analysis yaitu
membandingkan kinerja keuangan perusahaan dalam beberapa periode dengan
menggunakan analisa rasio keuangan. Combined Analysis yaitu gabungan antara Cross
Du Pont System
Du Pont System adalah ROI yang dihasilkan melalui perkalian antara
keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi penggunaan total
asset didalam menghasilkan keuntungan tersebut (Syamsuddin, 2009:64). Cara
mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan manajemen PT. Kimia Farma (persero) Tbk
dalam mengelola perusahaan diuraikan dengan analisis du pont system untuk menilai
kinerja keuangan perusahaan, dimana rasio keuangan yang ada diperusahaan nantinya
diperbandingkan dengan rasio tahun-tahun yang lalu (time series). Perhitungan rasio
dilakukan untuk menilai kinerja keuangan agar dapat memberikan informasi yang lebih
akurat mengenai kinerja keuangan perusahaan sehingga dapat membantu manajemen
dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Analisis ini digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dengan
membandingkan berbagai perkiraan dalam laporan keuangan baik neraca maupun laba
rugi. Dalam tulisan ini, akan dieksplorasi berbagai rasio keuangan perusahaan yang
menjadi indikator kinerja keuangan perusahaan dengan sistem Du Pont antara lain rasio
aktivitas (Total Assets Turnover), rasio profitabilitas (Net Profit Margin, Return on
Investment). Kenyataan bisnisnya du pont memiliki cara sendiri dalam menganalisis
laporan keuangannya. Cara sebenarnya hampir sama dengan analisis laporan
keuangan biasa, namun pendekatannya lebih integratif dan menggunakan komposisi
laporan keuangan sebagai elemen analisisnya. Untuk menghitung return on investment
dengan menggunakan system du pont dapat dihitung dengan jalan sebagai berikut.
Sistem du pont memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
Gambar 1 Kerangka Analisis Model Du Pont
Bagan Du Pont di atas, digunakan sebagai acuan dalam perhitungan kinerja
keuangan PT. Kimia Farma (persero), Tbk. yang dirancang untk memperlihatkan
hubungan antara pengembalian atas investasi, perputaran aktiva dan margin laba.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis. Faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005:54).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif,
berupa laporan keuangan PT. Kimia Farma (persero), Tbk., yang terdaftar di BEI yang
sampai dengan tahun 2013 beserta data kualitatif yaitu data yang memberikan uraian
informasi sesuai dengan kenyataan dan kondisi perusahaan, yang meliputi sejarah
perusahaan, struktur organisasi perubahan dan informasi lain yang menyangkut tentang
perusahaan.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder karena
data tidak diperoleh secara langsung oleh peneliti, dimana sumber penelitian diperoleh
dari data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia berupa laporan neraca dan
laporan laba rugi selama periode penelitian tahun 2009 sampai dengan tahun
2013.
Analisis laporan keuangan yang dijadikan dasar penelitian kinerja keuangan PT.
Kimia Farma (persero), Tbk., adalah dengan menggunakan analisis sistem Du Pont.
Perhitungan dan analisis rasio keuangan menggunakan metode time series analysis pada
periode 2009 sampai dengan 2013 untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dan
perkembangan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun.
Dalam penyusunan skripsi ini metode pengolahan data yang dipakai penulis
adalah metode kualitatif, dimana metode yang digunakan untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan menggunakan metode Du Pont yang mengacu pada analisis
perbandingan yang dapat membedakan laporan tahunan perusahaan dan teori yang
berhubungan dengan topik penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan analisis sistem Du Pont sesuai dengan bagan di atas.
Selanjutnya dilakukan perhitungan pada variabel-variabelnya dengan mengolah data
sekunder (laporan keuangan PT. Kimia Farma (persero), Tbk) dengan laporan neraca
dan laporan laba rugi pada tahun 2009 hingga tahun 2013.
a. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over)
Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan dalam
menggunakan keseluruhan aktiva guna menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.
Rasio ini juga menunjukkan kemampuan dana berputar dalam suatu periode satu tahun
atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan. Semakin
Tabel 1 PERPUTARAN TOTAL AKTIVA
TAHUN PENJUALAN TOTAL ASET PERPUTARAN
TOTAL ASET 2009 2,854,057,690,479 1,565,831,266,274 1.82 kali 2010 3,183,829,303,909 1,657,291,834,312 1.92 kali 2011 3,481,166,441,259 1,794,399,675,018 1.94 kali 2012 3,734,241,101,309 2,076,347,580,785 1.80 kali 2013 4,348,073,988,385 2,471,939,548,890 1.76 kali
Sumber: Peneliti (2015)
Jika dilihat dari perputaran total aktiva PT. Kimia Farma (Persero), Tbk
mengalami kenaikan dari 1.82 kali pada tahun 2009 1.92 kali pada tahun 2010 hingga
1.94 kali pada tahun 2011 menurun 1.80 kali pada tahun 2012 dengan penjualan
sebesar
3.734.241.101.309 dibagi total asset 2.076.347.580.785 dan turun lagi menjadi
1.76 kali dengan penjualan senilai 4.348.073.988.385 dibagi total asset
2.471.939.548.890 pada tahun 2013. Hal ini terjadi karena adanya pengurangan nilai
aktiva disertai dengan penurunan jumlah penjualan.
Ditinjau dari rasio aktivitas, perkembangan selama lima tahun menunjukkan
bahwa PT. Kimia Farma (Persero), Tbk dilihat tahun 2009-2011 mengalami kenaikan
meskipun pada tahun selanjutnya 2012-2013 mengalami penurunan.
b. Profit Margin
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan
laba bersih pada tingkat penjualan. Profit margin yang tinggi menandakan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan. Sedangkan profit
margin yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen. Jadi semakin besar
rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba cukup tinggi.
Tabel 2 PROFIT MARGIN
TAHUN LABA
SETELAH PAJAK PENJUALAN MARGINPROFIT
Profit margin PT. Kimia Farma (Persero), Tbk selama tahun 2009-2012 selalu
mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 profit margin sebesar 2.19% tahun 2010 naik
dua kali lipat menjadi 4.36% tahun 2011 naik menjadi 4.93% dan tahun 2012 naik lagi
menjadi 5.51% namun pada tahun 2013 menurun menjadi 4.96% dengan
penjualan senilai 4.348.073.988.385 dan laba setelah pajak sebesar
215.642.329.977, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
adalah baik.
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan (profit) pada tingkat penjualan dan asset tertentu. Jika dilihat dari sisi profit
margin PT. Kimia Farma (Persero), Tbk sangat baik karena rasio yang dihasilkan cukup
tinggi dan menglami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2012.
c. Analisis Du Pont System (ROI)
Analisis du pont system (ROI) adalah suatu analisis yang digunakan untuk
menghitung tingkat pengembalian atas aktiva yang mengalikan profit margin
dengan perputaran total aktiva. Profit margin mengabaikan dana yang diinvestasikan
perusahaan ke dalam aktiva-aktiva untuk memperoleh laba. Dilain pihak perputaran aktiva
operasi tidak memperhitungkan laba atas pengguna aktiva-aktiva perusahaan. Dengan
menggabungkan kedua rasio tersebut maka dihasilkanlah perhitungan return on
investment (ROI) atau du pont system. Dalam perputaran total aktiva dari tahun ke
tahun jika mengalami fluktuasi dan angka perputarannya relatif naik, maka
menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam aktiva sangat tinggi kontribusinya
terhadap penjualan. Dengan kenaikan tingkat perputaran total aktiva ini akan berakibat
naiknya ROI yang dicapai perusahaan.
Tabel 3
RETURN ON INVESTMENT
TAHUN PROFIT MARGIN PERPUTARAN
TOTAL ASET ROI
2009 2.19% 1.82 kali 3.99%
2010 4.36% 1.92 kali 8.37%
2011 4.93% 1.94 kali 9.57%
2012 5.51% 1.80 kali 9.91%
2013 4.96% 1.76 kali 8.72%
Tingkat du pont system (ROI) PT. Kimia Farma (Persero), Tbk selama tahun
2009 - 2012 mengalami kenaikan namun selanjutnya di tahun 2013 mengalami sedikit
penurunan. Pada tahun 2009 ROI sebesar 3.99% , pada tahun 2010 naik dengan
signifikan menjadi 8.37% dimana naik kembali pada tahun 2011 menjadi 9.57%
dan puncaknya berada di tahun 2012 dengan 9.91% hingga mengalami sedikit
penurunan di tahun 2013 menjadi 8.72% dengan profit margin 4.96% dan perputaran
total asset 1.76 kali. Peningkatan yang terjadi karena presentase kenaikan laba bersih
lebih besar dari pada presentase kenaikan total aktiva.
Jika ditinjau dari du pont system (ROI) PT. Kimia Farma (Persero), Tbk juga
mengalami kenaikan yang cukup besar dari tahun 2009 sampai dengan 2012 meskipun
terjadi penurunan di tahun 2013 namun hali ini menandakan perusahaan mampu
menggunakan aktivanya secara efisien.
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kinerja perusahaan pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk dari tingkat
aktivitasnya selama lima tahun yaitu dari tahun 2009 sampai dengan 2011 selalu
mengalami peningkatan kecuali pada perputaran total aktiva di tahun 2012 hingga
2013 mengalami penurunan karena sedikitnya kenaikan total asset bila
dibandingkan dengan kenaikan jumlah penjualan pada tahun sebelumnya dimana
total asset pada tahun 2012 sebesar 2.076.347.580.785 dan 2.471.939.548.890 di
tahun 2013 sedangkan jumlah penjualan sebesar 3.734.241.101.309 di tahun 2012 dan
pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup besar sebesar
4.348.073.988.385.
2. Kinerja perusahaan pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk dari tingkat
profitabilitasnya selama lima tahun dari tahun 2009 sampai dengan tahun
2012 dapat dikatakan mengalami peningkatan meskipun di tahun 2013 terjadi
penurunan dan kinerja perusahaan cukup baik karena dalam lima periode tersebut
perusahaan tidak pernah mengalami kerugian.
3. Kinerja perusahaan pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk dari tingkat du pont
peningkatan yang cukup baik meskipun di tahun 2013 terjadi penurunan. Hal ini
membuktikan bahwa perusahaan mampu menggunakan aktivanya secara efisien.
SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk maka
peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Agar tingkat aktivitas perusahaan semakin meningkat sebaiknya perusahaan
lebih memperhatikan kebijakan pengumpulan kredit atau piutang dan meningkatkan
kinerja yang diimbangi produktivitas yang kualifikasi, sehingga perputaran aktiva dan
pengoperasian perusahaan semakin baik.
2. Agar tingkat profitabilitas dari tahun ke tahun dalam kondisi yang baik, hasil
dari pengukuran yang dilakukan dapat dijadikan acuan bagi pimpinan
perusahaan untuk mengevaluasi kinerja manajer agar bisa menarik investor
lebih banyak lagi guna menambah modal pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk.
3. Agar tingkat du pont system dari tahun ke tahun tetap dalam kondisi baik
maka perusahaan harus meningkatkan laba perusahaan dengan jalan meningkatkan
penjualannya, dan menekan biaya-biaya baik itu biaya operasional maupun biaya
non-operasional perusahaan.
4. Peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya disarankan untuk mencari
dan membaca referensi lain lebih banyak lagi sehingga hasil penelitian selanjutnya
akan semakin baik serta dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang baru dan hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian
selanjutnya yakni dalam program studi ilmu akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Darsono dan Ashari 2005, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta.
Fahmi, Irham 2011, Analisis Kinerja Keuangan, Alfabeta, Bandung.
Hanafi, Mamduh M dan Halim, Abdul 2007, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Harahap, Sofyan S 2007, Analisis Kritis Laporan Keuangan, Edisi Ketujuh, Salemba
Empat, Jakarta
Munawir, S. 2007, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta. Nazir 2005, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Bogor Selatan.
Prastowo, Dwi 2005, Analisa Laporan Keungan, UPP AMP YPN, Yogyakarta.