ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENJUALAN KREDIT DALAM RANGKA MENINGKATKAN
PENGENDALIAN INTERN
PADA DEALER TOYOTA ASRI MOTOR DI SIDOARJO
Elisabeth Priscilia Ilonawati Ina Tokan, Tri Lestari , Mashina
Prodi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya elisabethpricillia@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit dalam rangka meningkatkan pengendalian Intern Dealer Toyota Asri Motor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan wawancara kepada pihak perusahaan, studi kepustakaan dan dokumentasi data yang didapat dari internal perusahaan.Hasil penelitian diperoleh bahwa sistem akuntansi penjualan kredit yang diterapkan Dealer sebenarnya masih kurang memadai. Hal ini perlu dilakukan perbaikan sistem agar tidak ada piutang yang tidak tertagih pada bagian penagihan.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan Kredit, Pengendalian Intern.
ABSTRACT
This study aims to find out the application of credit sales accounting information system in order to improve the internal control of Toyota motorcycle Dealer. Research method used in this research is descriptive qualitative method is a method in the form of description. While the data collection technique used is to conduct interviews to the dealer, literatur study and documentation of data obtained from internal dealers. The result obtained that the credit sales accounting system applied by the dealer is actually still inadequate. It is necessary to repair the system so that there is no bad debts in the collection.
Keywords : Accounting Information System, Credit Sales, Internal Control.
PENDAHULUAN
Penjualan merupakan nyawa dari suatu perusahaan, karena tanpa adanya
penjualan, aktivitas perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Dengan adanya
aktivitas penjualan, perusahaan akan mendapat income yang selanjutnya akan
penjualan sangat perlu diperhatikan. Perusahaan harus dapat mengoptimalkan
penjualan dengan menggunakan sistem dan prosedur penjualan yang baik sekalipun
tidak terlepas dari pengawasan manajemen. Akan tetapi dengan sistem penjualan
yang kurang baik akan sangat berpengaruh pada kegiatan-kegiatan lain yang ada
dalam perusahaan.
Dalam melakukan penjualan, perusahaan menggunakan penjualan secara
tunai dan kredit. Agar penjualan kredit dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan
sarana pembantu. Salah satu diantaranya adalah dengan adanya suatu sistem
informasi yang lengkap, cepat antara departemen atau bagian dalam perusahaan.
Mengingat pentingnya sistem penjualan bagi perusahaan maka perlu dilihat kembali
sistem yang telah ditetapkan. Sistem penjualan harus dilaksanakan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu kebutuhan informasi
penjualan. Struktur sistem dan prosedur penjualan mencangkup semua kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan oleh manajemen guna pengendalian terhadap penjualan.
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi
sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuan sistem informasi
akuntansi menurut Hall (2001:18) adalah sebagai berikut: setiap organisasi harus
menyesuaikan sistem informasinya dengan kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu,
tujuan sistem informasi yang spesifik dapat berbeda dari satu perusahaan ke
perusahaan lain. Secara umum perusahaan harus memiliki sistem yang tepat dalam
semua aspek yang dijalankan. Sistem yang baik ini merupakan salah satu kunci
dalam pengendalian intern. Pemahaman terhadap pengendalian intern merupakan
unsur yang penting, sebab dengan peemahaman tersebut aplikasi kunci-kunci
pengendalian intern dapat diuraikan dalam melaksanakan transaksi penjualan supaya
tujuan penjualan terpenuhi. Pengendalian intern ini meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi dan medorong
permasalahan yang dihadapi oleh Dealer Toyota Asri Motor adalah belum
diterapkannya sistem penjualan yang memadai, hal ini disebabkan adanya
perangkapan fungsi bagian-bagian yang terkait proses penjualan. Dalam proses
penjualan belum adanya pembagian tugas yang jelas sehingga target penjualan tidak
bisa tercapai secara optimal. Mengingat pentingnya keteraturan suatu sistem dalam
kegiatan penjualan, maka penulis memilih judul skripsi “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Dalam Rangka Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada Dealer Toyota Asri Motor di
Sidoarjo)”.
METODE PENELITIAN
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Tunai
Peningkatan Pengendalian Intern
Sumber: Penulis (2017)
Gambar 1 Kerangka Konseptual
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, dengan cara melakukan pengumpulan data dan informasi melalui obyek penelitian secara langsung melalui
penyusunan skripsi ini tidak memerlukan teknik pengambilan sampel, karena data
yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder.
a. Data Primer merupakan data yang diperoleh dari perusahaan secara langsung yang
berupa hasil observasi dan wawancara dengan pihak perusahaan, mengenai :
gambaran umum perusahaan, tujuan organisasi perusahaan dan yang berhubungan
dengan data tentang pemberian kredit. Data primer adalah data yang diterima
langsung dari sumbernya dalam hal ini Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) Central
Niaga berdasarkan hasil observasi.
b. Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara yang berisi dokumen-dokumen yang
memberi informasi tentang BPR Cetral Niaga secara keseluruhan, sistem
pengendakian intern dan prosedur pemberian kredit, serta dokumen-dokumen
lain terkait dengan penerapan system pengendalian intern atas prosedur
pemberian kredit.
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan
pendekatan kualitatif yaitu dengan cara membandingkan antara teori-teori akuntansi
penjualan dengan prosedur penjualan kredit pada perusahaan. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis, analisis dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap data yang
diajukan perusahaan untuk diteliti dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi data sistem informasi akuntasi yang diterapkan Dealer Toyota
Asri Motor
2. Menganalisis sistem pengendalian intern penjualan kredit pada Dealer Toyota Asri
Motor
3. Mengevaluasi kelemahan atas sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang
ada pada perusahaan.
4. Memberikan rekomendasi usulan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan
kredit dari masalah yang dihadapi perusahaan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menemukan beberapa data dan temuan yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti. Data dan penemuan yang dimaksud diatas adalah
berupa gambaran sistem informasi akuntansi dan permasalahan yang dihadapi oleh
Dealer Toyota Asri Motor. Berikut adalah tahapan hasil analisi penelitian ini. Dalam
sistem penjualan kredit, dokumen yang digunakan oleh Dealer Toyota Asri Motor
adalah:
1. Surat Pesanan Kendaraan (SPK)
Surat pesanan kendaraan untuk mencatat mengenai pesanan kendaraan dari
pelanggan
2. Tanda Terima Jaminan Pembelian
Tanda terima jaminan pembelian merupakan tanda terima sementara yang
diberikan oleh bagian penjualan kepada pelanggan
3. Surat Jalan
Surat jalan sebagai bukti bahwa perusahaan telah mengirim barang sesuai dengan
permintaan pembeli
4. Faktur
Faktur sebagai bukti perhitungan penjualan kredit yang diberikan untuk
pelanggannya.
Adapun bagian atau fungsi yang terdapat pada Dealer Toyota Asri Motor adalah:
1. BagianPenjualanDalam pengiriman barang, bagian penjualan mempunyai tugas
menerima pesanan atau order barang dari customer baik melalui telepon,
faximile, maupun dari sales.
2. BagianGudang Dalam pengiriman barang, bagian gudang bertugas menyiapkan barang.
3. Bagian Pengiriman Dalam pengiriman barang, bagian pengiriman bertugas
mengirimkan barang kepada customer
4. Bagian Adminitrasi Dalam pengiriman barang, bagian adminitrasi bertugas
Adapun bagan alur (flowchart) dari sistem informasi penjulan kredit pada dealer
Toyota Asri Motor adalah:
Bagian Penjualan
1
Daftar Pesanan
Membuat Surat Pesanan Kendaraan (SPK) dan Tanda Terima Jaminan
Pembelian
Bagian Gudang
2
2 Surat Pemesanan
Kendaraan
Mengecek persediaan barang
Data persediaan kendaraan yang dipesan
1
2
Menyiapkan kendaraan dan mengeluarkan kendaraan
3 A
4 3 2 1 Surat Jalan
4 3 2 1 Surat Jalan
Bersama Barang
Sumber: Peneliti (2017)
Gambar 3
5 Surat Pesanan
Kendaraan 3
Bagian Pengiriman
3
Mengirim kendaraan kepada coustemer
Meminta tanda tangan coustemer
customer
A 4 3 2 1 Surat Jalan
5 Surat Pesanan
Kendaraan
A
4 3 2 1 Surat Jalan
4
Sumber: DealerToyota Asri Motor (2017)
Gambar 4
Bagian Adminitrasi penjualan kredit ke file
transaksi penjualan
Alur Sistem Informasi Penjualan Kredit Dealer Toyota Asri Motor
Berdasarkan hasil penelitian pada sistem akuntansi penjualan kredit Dealer
Toyota Asri Motor , Dealer tersebut mempunyai kekurangan dalam menjalankan
usahanya, maka dalam pembahasan ini akan diuraikan kelemahan yang terdapat pada
Dealer Toyota Asri Motor.
Kelemahan dan potensi penyimpangan yang terjadi pada sistem akuntansi
penjualan kredit yang terjadi pada Dealer Toyota Asri Motor adalah:
1. Gudang tidak memiliki laporan muatan harian. Formulir yang digunakan berasal
yang dimuat oleh bagian pengiriman tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak
akurat.
2. Tidak ada fungsi penagihan dan fungsi Accounting, penagihan dan accounting
dilakukan oleh bagian adminitrasi, hal ini menyebabkan proses penagihan
menjadi terhambat sehingga banyak tagihan yang belum terbayarkan.
Dengan melihat kelemahan yang ada pada sistem akuntansi penjualan kredit,
maka peneliti dapat memberikan beberapa usulan rekomendasi untuk perbaikan
sistem penjualan kredit pada Dealer Toyota Asri Motor
1. Gudang tidak memiliki laporan muatan harian. Formulir yang digunakan berasal
dari bagian penjualan yang berupa surat jalan. Sehingga jumlah dan jenis barang
yang dimuat oleh bagian pengiriman tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak
akurat. Sehingga solusinya adalah bagian gudang membuat Laporan Muatan
Harian yang harus ditandatangani oleh bagian pengiriman sebagai tanda realisasi
keluarnya barang kebagian pengiriman.
2. Tidak ada fungsi penagihan dan fungsi Accounting, penagihan dan accounting
dilakukan oleh bagian adminitrasi, hal ini menyebabkan proses penagihan
menjadi terhambat sehingga banyak tagihan yang belum terbayarkan. Sehingga
solusinya adalah menambah sumber daya manusia dibagian penagihan dan
accounting agar proses penagihan dapat berjalan baik, sehingga pembayaran dari
pelanggan bisa tepat waktu dan tidak ada piutang yang tidak tertagih.
Adapun usulan alur flowchart Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit adalah
Bagian Penjualan
1
Daftar Pesanan
Membuat Surat Pesanan Kendaraan (SPK) dan Tanda Terima Jaminan
Pembelian
= Dealer Toyota Asri Motor
Bagian Gudang = Dealer Toyota
Asri Motor
Sumber: Peneliti (2017)
Gambar 7
Bagian Pengiriman
Menandatangani Laporan muatan harian Diserahkan ke
gudang
Mengirim kendaraan kepada customer dan meminta
tandatangan = Dealer Toyota
Asri Motor
Sumber : Peneliti (2017)
Gambar 8
4 4
S P K 1
1 Tanda terima jaminan
Pembelian
3 2 1 Surat Jalan
Input penjualan secara komputerisasi 4
Membuat Faktur
3 2 1
Faktur
5
6
A A
Bagian Adminitrasi
= Usulan Peneliti = Dealer Toyota
Asri Motor
Sumber : Peneliti (2017)
Gambar 9
Bagian Penagihan
Membuat Surat Penagihan dan
melakukan Penagihan
2
1 Surat Penagihan
coustemer A
5 5
4
Surat Jalan
2
Faktur
= Usulan Peneliti = Dealer Toyota
Asri Motor
Sumber : Peneliti (2017)
Gambar 10
Accounting
6 6
6 SPK
1 faktur
Menginput data penjualan kredit pada file transaksi penjualan secara
komputerisasi
Menginput pelunasan piutang
secara komputerisasi
selesai Data tersimpan
= Usulan Peneliti = Dealer Toyota
Asri Motor
Sumber : Peneliti (2017)
Gambar 11
Usulan Alur SIA Penjualan Kredit (Lanjutan)
INTERPRESTASI
Pengendalian intern merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem informasi
akuntansi. Tanpa didukung adanya pengendalian intern yang memadai, sistem
informasi akuntansi tidak dapat menghasilkan informasi yang handal sesuai dengan
Dalam hal penjualan kredit, diperlukan penerapan sistem informasi akuntansi
yang baik sehingga akan diperoleh data yang handal, berguna untuk memberikan
informasi kepada perusahaan dalam membuat kebijakan sehingga dapat
meningkatkan efektifitas pengendalian intern. Dengan demikian dapat dilihat bahwa
sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang diterapkan oleh perusahaan
sangatlah erat kaitannya dengan peningkatan efektifitas pengendalian intern
perusahaan.
Sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang diterapkan Dealer Toyota
Asri Motor tidak cukup memadai, dan tidak memenuhi unsur-unsur pengendalian
intern yang efisien. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perangkapan fungsi bagian
adminitrasi yang merangkap fungsi bagian penagihan dan accounting dan bagian
gudang yang tidak memiliki realisasi pengeluaran barang yang ditandatangani oleh
bagian pengiriman. Dengan adanya masalah tersebut, peneliti memberikan usulan
perbaikan yang dapat diberikan setelah menganalisa dari data-data yang diperoleh
adalah: Memperbaiki sistem penjualan kredit dengan menambah fungsi penagihan
dan fungsi accounting.Fungsi adminitrasi, fungsi penagihan, dan fungsi accounting
merupakan bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit. Fungsi
tersebut harus terpisah, sehingga hasil kerja dapat dioptimalkan. Dengan
diadakannya fungsi penagihan dan fungsi accounting, peneliti berharap hal tersebut
dapat memperbaiki sistem penjualan pada dealer tersebut :Penggunaan dokumen
Laporan Muatan Harian. Laporan muatan harian dibuat oleh bagian gudang yang
ditandatangani oleh bagian pengiriman. Dengan adanya laporan muatan harian ini,
peneliti berharap keluar masuknya barang mudah diawasi oleh managemen sehingga
tidak terjadi penyelewengan terhadap persediaan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisi pembahasan terhadap penerapan
sistem penjualan kredit pada Dealer Toyota Asri Motor dapat diambil kesimpulan
1. Pengendalian intern pada bagian gudang belum cukup baik, karena gudang tidak
memiliki laporan muatan harian. Formulir yang digunakan berasal dari bagian
dimuat oleh bagian pengiriman tidak bisa dipertanggungjawabkan dan tidak
akurat.
2. Tidak ada fungsi penagihan dan fungsi Accounting, penagihan dan accounting
dilakukan oleh bagian adminitrasi, hal ini menyebabkan proses penagihan
menjadi terhambat sehingga banyak tagihan yang belum terbayarkan.
SARAN
Dari kondisi diatas mengenai analisis penerapan penjualan kredit pada Dealer
Toyota Asri Motor, maka saran yang diberikan adalah :
1. Penggunaan dokumen Laporan Muatan Harian
Laporan muatan harian dibuat oleh bagian gudang yang ditandatangani oleh
bagian pengiriman. Dengan adanya laporan muatan harian ini, peneliti berharap
keluar masuknya barang mudah diawasi oleh managemen sehingga tidak terjadi
penyelewengan terhadap persediaan.
2. Menambah sumber daya manusia dibagian penagihan dan accounting agar proses
penagihan dapat berjalan baik, sehingga pembayaran dari pelanggan bisa tepat
waktu dan tidak ada piutang yang tidak tertagih.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan 2004, Manajemen Produksi Dan Operasi, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta
Bodnar, George H Dan Hopwood ,William S 2000, Sistem Informasi Akuntansi,
Andi, Yogyakarta
Hall, James A 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta
Hartono, Jogiyanto 2009, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta
Mulyadi 2008, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta
Mulyadi 2010, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Yogyakarta
Nitisemito, Alex S 1998, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Jakarta
Nurwathony, Cholid 2003, Evaluasi Dan Desain Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Dagang, Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Romney,Marshall B Dan Paul Jhon Steinbart 2004, Sistem Informasi Akuntansi,
Salemba Empat, Yogyakarta
Rahayu,Siwi Dharmi 2007, Peranan Sistem Akuntansi Penjualan Terhadap Pelaksanaan Pengendalian Intern PT. PANCA TRADI SIDOARJO, Skripsi,
Universitas Bhayangkara Surabaya
Susanto, Azhar 2013, Sistem Informasi Akuntansi, Linggar Jaya, Bandung
Sutarman 2009, Pengantar Teknologi Akuntansi, Bumi Aksara, Jakarta
Sujarweni, V. Wiratna 2015, Sistem Akuntansi, Pustaka Baru Press, Yogyakarta
Suhayati, Eli Dan Sri Dewi Anggadini 2009, Akuntansi Keuangan, Graha Ilmu, Yogyakarta