• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU - Analisis Kesalahan Kata Negasi Bu (不) dan Mei (没) dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU - Analisis Kesalahan Kata Negasi Bu (不) dan Mei (没) dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara”."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI DAN

HASIL PENELITIAN TERDAHULU

2.1 Konsep

Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul

skripsi. Konsep yang akan dipaparkan adalah hal-hal berkaitan dengan kata negasi.

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang pengertian kata, kata negasi,

kemudian jenis kata negasi pada bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Setelah

itu, akan dijelaskan tentang pengertian kalimat dan jenisnya.

2.1.1 Kata

Bahasa dirangkai oleh susunan kata. Tanpa kata, tidak ada bahasa.

Kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat

berdiri sendiri (Suparto, 2003:21). Kata merupakan unsur yang paling penting

di dalam bahasa. Tanpa kata mungkin tidak ada bahasa; sebab kata itulah yang

merupakan perwujudan bahasa (Chaer, 2006:86). Setiap kata mengandung konsep

makna dan mempunyai peran dalam pelaksanaan bahasa.

Konsep dan peran apa yang dimiliki tergantung dari jenis kata-kata itu,

(2)

2.1.2 Kata Negasi atau Pengingkaran

Negasi atau pengingkaran adalah proses atau konstruksi yang

mengungkapkan pertentangan isi makna suatu kalimat (Alwi, 2010:388) Dalam

bahasa Indonesia, ada beberapa kata yang termasuk kata negasi, yaitu :

- tidak, tak

- tiada

- bukan

- tanpa

- jangan

- belum

Dalam bahasa Mandarin, ada beberapa kata yang termasuk dalam kata

penyangkal. Diantaranya 不 、弗 、毋 、勿 、未 wèi、非 fēi、否

fǒu,没 méi,莫 ,靡 ,罔 wǎng,别 bié,不要 bù yào,dan sebagainya.

Seiring perkembangan zaman, kata negasi yang dipakai saat ini adalah 不,没

méi,无,别bié,非fēi,否fǒudan 不要bù yào. 2.2 Landasan Teori

Dalam skripsi ini, landasan teori yang digunakan adalah teori tatabahasa dan

teori analisis kesalahan dalam berbahasa (error analysis). Dalam bahasa Mandarin tata bahasa adalah peraturan penggabungan kata, gabungan kata, atau kalimat

(Suprapto, 2003:17).

Analisis kesalahan berbahasa berasumsi bahwa pengajaran bahasa

hendaknya lebih difokuskan pada frekuensi terbesar kesalahan berbahasa

(3)

kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar jauh lebih penting karena dapat

dipergunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kesalahan belajar dan kesalahan

berbahasa pembelajar.

Ada dua macam kesalahan yang dibuat oleh peserta didik, yaitu :

(1) bentuk-bentuk kesalahan berbahasa yang menunjukkan adanya

transitional competence yang disebut error dan

(2) kesalahan-kesalahan yang sifatnya random, tidak sistematis yang disebut

mistake (S.P.Corder, 1981:10)

Selanjutnya, Corder menyebutkan bahwa kesalahan dalam kategori error mempunyai arti yang penting, yaitu:

(1) bagi instruktur dapat digunakan sebagai petunjuk seberapa banyak

penguasaan bahasa peserta didik dan aspek apa yang belum dikuasai

(2) bagi peneliti, sebagai petunjuk bagaimana peserta didik menguasai

aspek-aspek tertentu dan strategi apa yang digunakan dalam

pemerolehan bahasa

(3) bagi peserta didik sendiri, kesalahan itu merupakan bagian penting dari

proses belajarnya, karena kesalahan dapat dipakai sebagai alat untuk

belajar (S. P. Corder, 1981:10-11).

Menurut Marina Burt (1975) dikatakan bahwa kesalahan yang dikoreksi

perlu diseleksi karena jika semua kesalahan dikoreksi akan dapat mengganggu

(4)

dikemukakan oleh Harmer (1983) dapat menimbulkan rasa frustasi atau

kehilangan motivasi belajar. Gower (1988) seperti yang dikutip oleh Chaudron

menyarankan bahwa yang perlu segera diperbaiki adalah kesalahan yang dapat

menimbulkan salah pengertian dan koreksi dilakukan setelah mereka selesai

mengucapkan kalimat .

Corder juga membedakan kesalahan dalam beberapa pengertian kesalahan

berbahasa berdasarkan sebab-sebabnya, yaitu: Mistakes (keliru) lapses (selip) dan errors (salah). Mistakes adalah penyimpangan pemakaian bahasa (penyimpangan struktur lahir) yang terjadi karena penutur tidak menetukan pilihan penggunaan

ungkapan secara tepat dan sesuai dengan situasi yang ada. Lapses adalah penyimpangan pemakaian bahasa (struktur lahir) yang terjadi karena beralihnya

pusat perhatian terhadap topik pembicaraan secara sesaat, dan errors adalah penyimpangan pemakaian bahasa (struktur lahir) dari struktur baku yang terjadi

karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa (Corder, 1981:18)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007 ; 43) ”Analisis adalah: 1, penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya) 2. Penjabaran sesudah dikaji sebaik baiknya. 3. Pemecahan persoalaan yg di mulai dgn dugaan akan kebenaranya”

Rod Ellis (1986:296) ”... analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasanya digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meluputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu”

2.3 Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka

(5)

bō (李文波) menulis tentang “” (不) hé “méi” (没) de p iān wù . Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat tujuh jenis bentuk kesalahan dalam

penggunaan (不) dan tiga jenis bentuk kesalahan dalam penggunaan méi (没) . Li menyarankan dalam proses belajar-mengajar menggunakan kata “bù” dan “méi” dalam kalimat bahasa Mandarin yang baik dan benar.

Dalam Chinese Academic Jurnal Electronic (2011) Liú běi běi (刘北北) yang berjudul ”wài guó liú xué shēng xí dé fǒu dìng fùcí méi hé bù de diào chá ”(外国留学生习得否定副词没和不的调查). Liú běi běi memaparkan kesalahan penggunaan kata negasi (不) dan méi (没) yang sering dilakukan

oleh mahasiswa asing. Dalam penelitiannya Liú běi běi (刘北北) mengambil

sampel mahasiswa asing yang belajar bahasa Mandarin secara umum. Liú běi běi (刘北北) tidak memaparkan faktor-faktor kesalahan penggunaan kata negasi

(不) dan méi (没).

Dalam skripsi Mahasiswa Sastra Cina, Yuliana (2011), membahas tentang

penggunaan kata (不) dan méi (没) dengan menjabarkan posisi kata negasi, perbedaan dan persamaan kata tersebut. Dalam skripsi tersebut fokus

penelitiannya hanya pada persamaan dan perbedaan dari kata negasi (不)

dan méi (没). Peneliti melihat dengan jelas bagaimana penggunaan kata

negasi (不) dan méi (没) dan kesalahan penggunaan kata negasi (不)

(6)

Dalam jurnal Chinese Academic Jurnal Electronic (2009) Liú lì (刘利)

berjudul “Analisis fungsi representasi semantik kata (不) dan méi (没)”

membahas fungsi semantik kata negasi (不) dan méi (没). Liú lì (刘利) hanya

memfokuskan penelitiannya pada fungsi semantik dari kata negasi (不)

dan méi (没). Liú lì menemukan perbedaan makna dari kata negasi (不)

dan méi

Dalam Chinese Academic Jurnal Electronic (2009) Lú jiǎ wén (卢甲文) menulis artikel yang berjudul ”fù cí bù hé méi yǒu chū tàn ”(副词不和没有初探).

Jiǎ wénmemaparkan arti gramatika dan fungsi gramatika dari kata negasi (不) dan méi (没) dalam keadaan sama dan tidak sama. Dalam penelitiannya Lú jiǎ wén (卢甲文) lebih condong memaparkan perbedaan dan persamaan kata negasi

(不) dan méi (没) dari segi fungsi gramatika. (没) dilihat dari fungsi semantiknya.

Dalam Chinese Academic Jurnal Electronic (2006) yang ditulis oleh Wáng lì qún (王立群) menulis tentang”bù hé méi de jù fǎ, yǔ yì, yǔ yòng qū bié ”(不和 没的句法,语义,语用区别). Lì qún memaparkan perbedaan fungsi sintaksis,

semantik dan pragmatik dari kata negasi (不) dan méi (没). Dalam penelitian

Wáng lì qún (王立群) menghasilkan ciri-ciri sintaksis dan ciri-ciri semantik kata

negasi (不) dan méi (没), serta perbedaan pragmatik kata negasi (不) dan

méi (没).

Dalam Chinese Academic Jurnal Electronic (2005) Shǐ xī yáo (史锡尧)

(7)

和不的位置). Shǐxī yáo memaparkan posisi kata negasi bu dalam kalimat bahasa mandarin. Shǐxī yáo (史锡尧) lebih condong memberikan struktur atau pola kata negasi (不) dalam kalimat bahasa mandarin dan tidak melihat dari segi semantiknya.

Dalam Chinese Academic Jurnal Electronic (2001) niè rén fā (聂仁发)

menulis tentang kata negasi (不) dan méi (没). Judul artikelnya adalah ” fǒu

dìng cí bù yǔ méi yǒu de yǔ yì tè zhēng jí qí shí jiān yì yì” (否定词不与没有的语 义特征及其时间意义). Niè rén fā menjelaskan kata negasi (不) dan méi (没)

dilihat dari cirri-ciri semantik dan makna waktu. Dalam penelitiannya niè rén fā (聂仁发) memaparkan bentuk kata negasi (不) dan méi (没) khususnya dilihat

dari ciri-ciri semantiknya sehingga penggunaan kata negasi (不) dan méi (没) tidak terlihat dengan jelas.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang berkenaan dengan analisis

kesalahan penggunaan kata negasi (不) dan méi (没), hanya beberapa penelitian yang jelas tidak menggunakan metode penelitian dengan menggunakan

intrumen kuesioner dan skala likert. Maka perlu dilakukan penelitian yang

memfokuskan pada analisis kesalahan penggunaan kata negasi ( 不 )

Referensi

Dokumen terkait

Semoga buku ini memberi manfaat yang besar bagi para mahasiswa, sejarawan dan pemerhati yang sedang mendalami sejarah bangsa Cina, terutama periode Klasik.. Konsep

Kesimpulan : Tinggi badan ibu bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi panjang badan bayi baru lahir di Kota Palu.. Edukasi pasangan yang akan menikah dan ibu hamil

Cambridge IGCSE (9–1) Literature in English 0992 syllabus for 2019. 6 What else you need

Any public offering of securities to be made in the United States will be made by means of an offering circular that may be obtained from the Company and will contain

dan tanggung jawabnya meliputi bidang kenotariatan setelah Notaris membela diri dan pembelaan dirinya ditolak oleh Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara atau

kelembagaan jika yang melakukan pelatihan adalah suatu lembaga. Pengertian pelatihan dan pengembangan divisi marketing yang dilakukan oleh KSPPS Tekun Sahabat

Katalis yang digunakan dalam reaksi hidrasi α -pinena selama ini digunakan katalis homogen seperti pada penelitian Daryono (2015) yang telah melakukan sintesis α-pinena

Sistem Informasi Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bangil - Pasuruan “ dengan tujuan agar dengan adanya penelitian ini dapat memecahkan masalah yang timbul di