PERBUATAN MELAWAN HUKUM MATERIL BERFUNGSI POSITIF DAN BERFUNGSI NEGATIF DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh
PUTRA ANANTA SILALAHI 090200372
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERBUATAN MELAWAN HUKUM MATERIL BERFUNGSI POSITIF DAN BERFUNGSI NEGATIF DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh
PUTRA ANANTA SILALAHI 090200372
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
Disetujui oleh:
Ketua Departemen Hukum Pidana
DR. M.Hamdan, SH., MH NIP: 195703261986011001
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. Syafruddin Kallo, S.H., M.Hum Nurmalawaty, S.H., M.Hum
2013
NIP.195102061980021001 NIP.196209071988112001
FAKULTAS HUKUM
ABSTRAKSI Putra Ananta Silalahi *
Prof. Dr. H. Syafruddin Kallo, S.H., M.Hum ** Nurmalawaty, SH, M.Hum ***
Skripsi ini berbicara mengenai perbuatan melawan hukum materil berfungsi positif dan berfungsi negatif dalam tindak pidana korupsi. Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi diperlukan suatu landasan yang kuat dan jelas bagi para penegak hukum dalam menjalankan penegakan hukum agar terjadi keselarasan dalam penafsiran suatu ketentuan hukum demi tercapainya efektifitas dalam pencegahan dan pemberantasan tindak korupsi tersebut. Dari uraian diatas maka yang jadi permasalahan adalah tentang penafsiran mengenai perbuatan melawan hukum dalam hal ini dikaji dari perbuatan melawan hukum dalam artian materil baik yang berfungsi positif maupun yang berfungsi negatif khususnya dalam tindak pidana korupsi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hokum normatif. Penelitian hokum normatif yaitu penelitian yang menggunakan bahan pustaka atau data sekunder yang diproleh dari berbagai literarur dan berbagai peraturan perundang-undangan serta putusan-putusan Mahkamah Agung yang berkaitan dengan skripsi ini.
Tindak pidana korupsi diatur di dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Tindak pidana korupsi. Kemudian permasalahan utama yang dibahas adalah mengenai penafsiran “perbuatan melawan hukum’ yang terdapat di dalam penjelasan pasal 2 ayat (1) yang oleh Mahkamah Konstitusi telah diputuskan bahwa penjelasan pasal tersebut yang berkaitan dengan dengan unsur perbuatan melawan hukum materil bertentangan dengan UUD 1945 dan karenanya tidak mampunyai kekuatan hukum mengikat. Meskipun demikian Mahkamah agung masih tetap menjalankan penafsiran makna perbuatan melawan hukum materil tersebut dalam putusan-putusannya dengan berpegangan pada independensi yang diberikan UU kepada Hakim untuk menemukan hukum baru yang diterapkan dalam hukum konkrit (law in concreto). Sehingga hal ini tentu saja menimbulkan suatu permasalahan dalam penegakan hukum di Indonesia.
* Penulis, Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara
** Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan
berkat dan rahmat-Nya lah penulis memiliki kesehatan, kekuatan dan kemampuan
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sudah menjadi kewajiban dari setiap mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara untuk dapat menyelesaikan suatu karya ilmiah
sebagai syarat dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana
Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berjudul “Perbuatan Melawan Hukum Materil Berfungsi Positif
dan Berfungsi Negatif dalam Tindak Pidana Korupsi”
Pada penyajiannya, penulis menyadari terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan, yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan ilmiah yang dimiliki
oleh penulis. Oleh sebab itulah penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk kesempurnaan dari karya ilmiah ini.
Mulai perencanaan sampai dengan penyelesaian skripsi ini, penulis telah
mendapatkan banyak bantuan-bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih sebanyak banyaknya
kepada pihak-pihak antara lain sebagai berikut :
1. Kepada Kedua orangtuaku, Ibuku Rosnita Marbun, Bapakku, Anwar
Silalahi, S.IP karena atas dorongan mereka penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini serta atas perjuangan orang tua penulis dalam
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sehingga penulis sampai
kepada tahap penyelesaian penulisan skripsi ini.
2. Kepada saudara-saudaraku Bambang Azis Silalahi, S.Sos, Rasidin Roby
Silalahi, dan kakak iparku Astri Pratiwi, Amd. Yang telah turut serta
memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan saya
di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Kepada Mochilla Shakina yang selalu mendampingi dan memberi
motivasi kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan tulisan ini.
4. Kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Bapak Prof.
Dr. Runtung, SH, M. Hum, beserta seluruh staf-stafnya.
5. Kepada Bapak Dosen Pembimbing I Prof. Dr. H. Syafruddin Kallo, S.H.,
M.Hum dan Ibu Dosen Pembimbing II Nurmalawaty, SH, M.Humpenulis
berterimakasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, ilmu-ilmu yang
selama ini diberikan kepada penulis yang penulis yakin akan berguna di
dalam menjalankan kehidupan sekarang, esok dan seterusnya.
6. Kepada Bapak Dr. M. Hamdan SH. M. H. selaku Ketua Departemen
Hukum Pidana dan Ibu Liza Erwina SH. M. Hum selaku Sekretaris
Departemen Hukum Pidana, yang telah memberikan kesempatan bagi
penulis untuk membuat skripsi ini.
7. Kepada seluruh staf pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara, yang telah memberikan serta mengajarkan segala ilmu pengetahuan
8. Kepada Sahabat sekaligus teman dekat penulis yang sudah penulis anggap
sebagai saudara sendiri yaitu teman-teman kemudian teman-teman AAYD,
Mario Tondi Natio Simamora, Enriko Abianto Lumban Tobing, Tommy
Elvani Siregar, Agung Setiadi, Timbul Tua Marojahan, Awlia Sofwan
Lubis, Adri Hariadi, Iswanda Abdul Illah Situmorang dan Irvan Deriza,
kemudian teman-teman GG, Lailan Hafni Harahap, Sophie Khanda Aulia
Brahmana, Sella Sartika, Seviola Islaini, Sitiara Manik, Meilisa Bangun,
Carina Etta Siahaan, Pasca Putri Q Purba, Erika, Yuthi Sinari, Jennifer dan
Vilany Lafiza, karena atas bantuan motivasi dan dorongan yang telah
kalian berikan maka penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.
9. Kepada teman-teman mahasiswa baik teman satu angkatan dan junior
seluruhnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya serta
senior yang telah banyak memberikan arahan-arahan serta semangat
kepada saya.
10.Kepada semua orang yang berkecimpung di dunia hukum, khususnya para
ahli hukum dan para penulis di bidang hukum maupun praktisi hukum
yang hasil pemikirannya ataupun karya-karyanya digunakan penulis di
dalam penulisan skripsi ini sehingga telah sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan tulisan ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan KaruniaNya
kepada kita semua yang telah disebutkan diatas maupun pihak-pihak yang tidak
disebutkan di atas. Saya menyadari skripsi ini masih sangat jauh dari bentuk
diajukan yang mana kritik tersebut akan membuat saya menjadi lebih baik,
semoga penulisan ini dapat bermanfaat baik buat penulis dan menjadi ilmu yang
berguna bagi masyarakat.
Medan, Maret 2013
DAFTAR ISI
1. Pengertian dan Ruang Lingkup perbuatan Pidana ……….…. 9
2. Pengertian dan Ruang Lingkup Tindak Pidana Korupsi …... 22
F. Metode Penelitian ………... 25
G. Sistematika Penulisan ………... 27
BAB II KAJIAN HUKUM PERBUATAN MELAWAN HUKUM MATERIL DALAM HUKUM PIDANA A. Sejarah Perbuatan Melawan Hukum ………..… 30
B. Jenis – Jenis Sifat atau Perbuatan Melawan Hukum ……... 36
C. Perbuatan Melawan Hukum Materil Dalam Hukum Pidana ... 39
BAB III PERBUATAN MELAWAN HUKUM MATERIL YANG BERFUNGSI POSITIF MAUPUN BERFUNGSI NEGATIF DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI A. Perbuatan Melawan Hukum Materil Berfungsi Positif Dalam Tindak Pidana Korupsi ... 44
BAB IV PANDANGAN DAN ALASAN HAKIM MAHKAMAH AGUNG DALAM PENGAMBILAN PUTUSAN PADA BEBERAPA KASUS YANG BERKAITAN DENGAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM MATERIL DALAM INDAK PIDANA KORUPSI
A. Kasus I : Putusan Mahkamah Agung Yang Menerapkan Pandangan
Perbuatan Melawan Hukum Materil Yang Berfungsi Positif Dalam Tindak Pidana Korupsi (Putusan Mahkamah Agung Nomor: 2608/K/Pid/2006) ... 63
B. Kasus II : Putusan Mahkamah Agung Yang Menerapkan Pandangan
Perbuatan Melawan Hukum Materil Yang Berfungsi Negatif Dalam Tindak Pidana Korupsi (Putusan Mahkamah Agung Nomor: 97K/Kr/1973) ... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 92
B. Saran ... 94