MACAM-MACAM HAK ATAS TANAH BAB II
PEMBAHASAN A. macam-macam hak atas tanah
dalam pasal 16 ayat 1 UUPA
di samping hak-hak atas tanah di atas, dalam sistem hukum agraria juga mengenal
1. hak milik
a. Pengertian hak milik
Hak milik adalah hak atas tanah, karena itu maka tidak dapat meliputi pemilikan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Untuk mengambil kekayaan alam tersebut diperlukan hak lain, yaitu kuasa pertambangan
Sementara itu, Ali Achmad Chomzah berasumsi bahwa yang dimaksud dengan hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuhi yang dapat dipunyai atas tanah dengan mengingat fungsi sosial, yang dapat beralih dan dialihkan pihak lain.
Adapun ciri-ciri hak milik adalah sebagai beirkut: 1) Hak milik merupakan hak atas tanah yang paling kuat, 2) Hak milik mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas 3) Terjadinya hak milik karena hukum adat
4) Hak milik dapat dialihkan kepada pihak lain
5) Penggunaan hak milik oleh bukan pemiliknya dibatasi dan diatur dengan peraturan
6) Hak milik dapat dijaidkan jaminan hutang dengan dibebani hak tanggungan (pasal 25 UUPA)
b. Dasar hukum hak milik
1) UUPA pasal 20 samapi dengan 27 dan pasal I, pasal II, pasal VIII, dan ketentuan-ketentuan konversi
2) Undang-Undang No. 56 tahun 1960 tentang penetapan luas pertanian. 3) Peraturan pemerintah No. 38 tahun 1963 tentang penunjukan
badan-badan hukum yang dapat mempunyai hak milik c. Subjek hak milik
Adapun yang menajdi subejk hak milik adalah: 1) Warga negara Indonesia
2) Badan-badan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah mempunyai hak milik, seperti bank, koperasi, badan sosial maupun badan keagamaan.
Pada dasarnya hak milik hanya dapat dipenuhi oleh orang Sementara itu, hak milik dapat terjadi menurut hukum Dalam pasal 27 UUPA, ditentukan bahwa
2. hak guna usaha
a. Pengertian hak guna usaha b. Dasar hukum hak guna usaha c. Subjek hak guna usaha 3. Hak guna bangunan 4. Hak pakai
5. hak sewa
6. hak pengelolaan 7. hak gadai tanah 8. hak usaha bagi hasil 9. hak sewa tanah pertanian 10. hak menumpang