PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA WARNA LIQUOR AMNII DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DALAM PROSES PERSALINAN
DI RS JASEM SIDOARJO
Oleh :
Ria Mulya Patmawati NIK: 182.801.013
AKADEMI KEBIDANAN MITRA SEHAT SIDOARJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Penelitian ini dengan judul
“Hubungan antara warna Liquor Amnii dengan Kejadian Asfiksia dalam Proses
Persalinan di RS Jasem Sidoarjo Tahun 2011.” Yang merupakan salah satu tugas
Dosen untuk melakukan Penelitian di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo.
Terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan kepada yang terhormat:
1. dr. H.M. Dawam Wahab, selaku Direktur RS. Jasem Sidoarjo
2. Vidia Atika Manggiasih, S.ST,S.psi, selaku Direktur Akademi Kebidanan
Mitra Sehat Sidoarjo.
3. Muflikhatul Umaroh, S.ST, selaku Ketua LPPM Akademi Kebidanan Mitra
Sehat Sidoarjo.
4. Teman-teman AKBID MITRA SEHAT SIDOARJO.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan di masa sekarang maupun di masa yang akan
datang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
telah diberikan dan semoga Penelitian ini berguna bagi menyusun maupun pihak
lain yang memanfaatkan.
Sidoarjo, Mei 2011
RINGKASAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup kedunia dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.liquor amnii (air ketuban) merupakan cairan yang berwarna putih, agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan manis. Asfiksia adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (Manuaba, 2010). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RS. Jasem Sidoarjo tahun 2011 di dapatkan dari meconeal yang mengalami asfiksia.
Desain penelitian ini menggunakan metode analitik dan populasinya adalah 174 responden, sampling yang digunakan adalah non probality sampling
dengan teknik sampling jenuh, didapatkan sample sebesar 174 responden, pengambilan data menggunakan data sekunder.
Dari analisa data yang dilakukan pada 174 responden di RS.Jasem jalan samanhudi no.84A Kabupaten Sidoarjo lebih dari setengahnya (54,60%) ketuban meconeal yaitu sebanyak 95 responden. Sementara lebih dari setengahnya (53,44%) bayi mengalami kejadian Asfiksia yaitu sebanyak 93 responden. Dari hasil analisis uji Chi Square di dapatkan bahwa Xhitung > Xtabel atau 34,92 >
3,841, yang artinya bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, dengan taraf signifikan (α
= 0,05).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara warna liquor amnii dengan kejadian asfiksia dalam proses persalinan. Sebagai tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur dan mendeteksi dini adanya komplikasi pada ibu bersalin.
ABSTRACT
Childbirth is a process of spending the conceptus (fetus and afterbirth) that can live into the world of the womb through the birth canal or by lain.liquor amnii (amniotic fluid) is a white liquid, slightly turbid, and has a characteristic odor, slightly fishy and sweet. Asphyxia is a condition of newborns who failed to breathe spontaneously and regularly soon after birth (Manuaba, 2010). Based on the results of preliminary studies conducted in hospitals. Jasem Sidoarjo in 2011 in the secondary data got from that of the maternal fetal mekoneal 500 300 people (60%), and not mekoneal 200 people (40%). In the amniotic meconeal which 210 asphyxiated infants (70%), asphyxia and 90 infants who did not (30%), while the crystal clear waters of 50 asphyxiated infants (25%), and asphyxia are not 150 people (75%). From the above data shows that many more amniotic meconeal who experience asphyxia.
This study design using analytical and sampling methods used are non probality sampling with sampling techniques saturation, obtained samples of 174 respondents, data retrieval using secondary data and data collected after the data processing is carried out through Editing, Coding, Tabulating. From the data analysis conducted on 174 respondents in the street RS.Jasem Samanhudi no.84A Sidoarjo more than half (54.60%) membranes meconeal as many as 95 respondents. While more than half (53.44%) infants had asphyxia incident as many as 93 respondents. From the analysis of Chi Square test on getting that Xhitung> Xtabel or 34.92> 3.841, which means that H1 is accepted and H0 is rejected, with a significant level (α = 0.05).
Based on these results we can conclude that there is a relationship between the color of the liquor amnii events asphyxia in labor. As a health worker can provide services in accordance with the procedure and early detection of complications in the mother's birth.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM ...i
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ...ii
KATA PENGANTAR ...iv
RINGKASAN ...v
ABSTRAK ...vi
HALAMAN DAFTAR ISI ...vii
HALAMAN DAFTAR TABEL ...x
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...xi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...xii
HALAMAN DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN ...xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………...1
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ...3
1.2.1 Rumusan Masalah ...4
1.2.2 Batasan Masalah ...4
1.3 Tujuan Penelitian ...4
1.3.1 Tujuan Umum ...4
1.3.2 Tujuan Khusus ...5
1.4 Manfaat Penelitian ...5
1.4.1 Bagi Peneliti ...5
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian ...5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Latar Belakang ...6
2.1.1 Definisi ...6
2.1.2 Jenis-jenis Persalinan ...6
2.1.3 Sebab-sebab Mulanya Persalinan ...7
2.1.4 Tanda-tanda Permulaan Persalinan ...8
2.1.5 Tanda-tanda Persalinan ...9
2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan ...9
2.1.7 Mekanisme Persalinan ...11
2.1.8 Tahap-tahap Persalinan ...14
2.2 Konsep Dasar Asfiksia ...18
2.2.1 Definisi ...18
2.2.2 Etiologi atau Penyebab Asfiksi ...19
2.2.3 Klasifikasi Asiksia menurut APGAR ...20
2.2.4 Perubahan Patologis dan Gambaran Klinis ...20
2.2.5 Diagnosis ...23
2.2.6 Penilaian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir ...23
2.2.7 Persiapan Alat Resusitas ...24
2.2.8 Penanganan Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir ...28
2.3 Konsep Dasar Liquor Amnii ...28
2.3.1 Definisi ...28
2.3.2 Asal Air Ketuban ...28
2.3.3 Volume dan Komposisi ...29
2.3.4 Fungsi Liquor Amnii ...29
2.3.6 Liquor Amnii untuk Diagnosa ...31
2.3.7 Cara Mengenali Liquor Amnii ...32
2.3.8 Faktor-faktor Liquor Amnii ...32
2.4 Teori Hubungan Antara Liquor Amnii dengan Asfiksia dalam Proses Persalinan ...42
2.5 Kerangka Konseptual ...44
2.6 Hipotesis ...45
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain atau Rancangan Penelitian ...46
3.2 Populasi, Sampel dan Sampling ...47
3.2.1 Populasi ...47
3.2.2 Sampel ...47
3.2.3 Teknik Sampling ...47
3.3 Variabel dan Definisi Operasional ...47
3.3.1 Jenis Variabel ...47
3.3.2 Definisi Operasional ...48
3.4 Kerangka Kerja ...49
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...50
3.5.1 Instrumen Penelitian ...50
3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...50
3.5.3 Prosedur Penelitian ...50
3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ...50
3.6.1 TeknikPengolahan Data ...50
3.6.2 Analisis Data ...52
3.8 Keterbatasan ...55
BAB 4 HASIL PENELITIAN 1.1 Deskripsi Daerah Penelitian ...56
1.1.1 Wilayah Penelitian ...56
1.1.2 Luas Wilayah ...56
1.1.3 Batas Wilayah ...56
1.2 Hasil ...56
1.2.1 Data Umum ...57
1.2.2 Data Khusus ...58
BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Warna Liquor Amnii Pada Ibu Bersalin...60
5.2 Kejadian Asfiksia Pada Ibu Bersalin...61
5.3 Hubungan antara Warna Liquor amnii dengan Kejadian Asfiksia dalam proses persalinan ...62
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan ...65
4.2 Saran ...66
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan antara warna Liquor Amnii
dengan Kejadian Asfiksia dalam Proses Persalinan di RS Jasem Sidoarjo Tahun 2011 ... 36
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi ibu bersalin berdasarkan umur di RS.Jasem jalan samanhudi no.84A Kabupaten Sidoarjo Tahun 2011 ... 57
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi ibu bersalin berdasarkan pendidikan di RS Jasem Sidoarjo Tahun 2011 ... 57
Table 4.3 Distribusi frekuensi ibu bersalin berdasarkan pekerjaan di RS Jasem Sidoarjo Tahun 2011 ... 58
Table 4.4 Distribusi frekuensi ibu bersalin berdasarkan warna liquor amnii
di RS Jasem Sidoarjo Tahun 2011 ... 58
Table 4.5 Distribusi frekuensi ibu bersalin berdasarkan penilaian menurut APGAR SCORE di RS Jasem Sidoarjo Tahun 2011 ... 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagian Kerangka Konseptual Hubungan antara warna Liquor Amnii dengan Kejadian Asfiksia dalam Proses Persalinan di RS Jasem Sidoarjo Tahun 2011 ... 33
Gambar 3.1 Rancangan cross sectional penelitian antara warna Liquor Amnii
dengan Kejadian Asfiksia dalam Proses Persalinan di RS Jasem Sidoarjo Tahun 2011 ... 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Balasan dari Tempat Penelitian
Lampiran 3 Lembar Checklist
Lampiran 4 Lembar Pengumpulan Data
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
Daftar arti lambang :
% : Persen
< : Kurang dari
> : Lebih dari
( : Buka Kurung
) : Tutup Kurung
? : Tanda Tanya
! : Tanda Seru
x : Kali
x2 : Chi-Kuadarat
∑ : Sigma
o : Observasi
e : Ekspetasi
= : Sama dengan
: : Titik Dua
∙ : Titik
‚ : Koma
- : Sampai
+ : Kurang lebih
/ : Per
α : Alfa
o
: Variabel yang Diteliti
: Variabel yang Tidak Diteliti
: Mempengaruhi
Daftar singkatan :
AKI : Angka Kematian Ibu
Depkes : Departemen Kesehatan
WHO : World Health Organization
DSOG : Dokter Spesialis Obgyn
Amd.Keb : Ahli Madya Kebidanan
S.ST : Sarjana Science Terapan
NIK : Nomor Induk Kepegawaian
NIM : Nomor Induk Mahasiswa
Gr : Gram
Anc : Antenatal Care
HI : Hipotesis Alternatif
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
SMA : Sekolah Menengah Atas
PT : Perguruan Tinggi
PNS : Pegawai Negeri Sipil
RS : Rumah Sakit
VTP : Vertilasi dengan tekanan positif
IUFD : Intra uterin fetal distres
IUGR : Intra uterin growth rate
PBP : Pintu Bawah Panggul
PAP : Pintu Atas Panggul
RTP : Ruang Tengah Panggul
DS : Distansia Spinarum
Gr : Gram
Ml : Mili Liter
DJJ : Detak Jantung janin
BBL : Bayi Baru Lahir
Daftar Istilah :
O2 : Oksigen
CO2 : Karbon dioksida
HB : Hemoglobin
Liquor Amnii : Air Ketuban
Meconeal : Ketuban Keruh
Intra Uterin : Dalam Rahim
Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi
Uterus : Rahim
Serotinus : Kehamilan Lewat bulan
Partus : Persalinan
Serviks : Mulut Rahim
Plasenta : Uri
His : Kontraksi
Kongenital : Kelainan bawaan
Diabetes : Penyakit Gula darah (Kencing Manis)
Dehidrasi : Kekurangan Cairan Dalam Tubuh
Ruptur Uteri : Robekan Rahim
Viable : Janin Dapat Hidup
Puerperium : Masa Nifas
Neonatus : Bayi Baru Lahir
Hipoksia : Kekurangan Pasokan oksigen
In Partu : Proses Persalinan
Post Partum : Setelah Persalinan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Umumnya liquor amnii (air ketuban) merupakan cairan yang
berwarna putih, agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis dan
manis. Volume liquor amnii pada hamil cukup bulan 1000-1500 ml, cairan
ini dengan berat jenis I,008 gr, terdiri atas 98% air, sisanya terdiri atas
garam anorganik serta bahan organik (Wiknjosastro, 2008). Bila ketuban
warna coklat atau hijau menunjukkan adanya aliran mekonium (Chapman,
2006). Mekonium merupakan tinja pertama dari BBL. Mekonium kental
pekat dan berwarna hijau tua atau kehitaman, hal ini terkait dengan
kurangnya pasokan oksigen (Hipoksia)yang menyebabkan penurunan
sirkulasi utero – plasenter. Hipoksia bayi dalam rahim ditunjukkan dengan
gawat janin (JNPK-KR/POGI, 2008).
Warna air ketuban yang keruh kehijauan dapat ditemukan pada
persalinan yang berjalan lama atau ada gawat janin letak sungsang (Mokhtar
2002). Pada umumnya terjadi pada kehamilan dengan resiko tinggi seperti
diabetes, hipertensi pada kehamilan, penyakit jantung, serotinus atau
kehamilan lewat waktu (Wiknjosastro, 2008). Manuaba (2010)
menambahkan, bila terjadi asfiksia berat menyebabkan rangsangan nervus
vagus, peristaltic usus janin meningkat dan terbukanya sfingter ani,
sehingga mekonium dikeluarkan. Biliverdin memberikan warna kehijauan
pada air ketuban bila terjadi asfiksia intrauterin. Asfiksia neonatorum terjadi
ketika bayi tidak cukup menerima oksigen.
Asfiksia adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami
kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir
(Manuaba, 2010). Dan aspirasi meconium merupakan suatu syndrome yang
terjadi pada saat terjadi kondisi kekurangan oksigen atau hipoksia jaringan
yang menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas usus disertai dengan
melemasnya spincter anal, maka lepaslah mekonium kedalam cairan
amnion dan meconium tersebut akan menyumbat (sebagian ataupun
seluruhnya) saluran perenapasan bayi.
Menurut Manuaba (2010) penyebab kematian bayi adalah asfiksia
neonatorum 50-60%, BBLR 230%, infeksi 230%, trauma persalinan
5-10%. Kematian bayi didunia mencapai 8,1juta dan menurut WHO 48%
adalah kematian neonatal. Berdasarkan data per 1.000 kelahiran (Fatmawati,
2010). Berdasarkan data dari dinas kesehatan jawa timur pada tahun 2009
terdapat 246 kematian per 1.000 kelahiran hidup atau 32,8% bayi meninggal
pertahun. Padahal berdasarkan kesepakatan global, pada tahun 2015
diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi dari 68 menjadi 23 per
1.000 kelahiran hidup (saiful, 2000).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RS. Jasem
Sidoarjo tahun 2011 di dapatkan dari data sekunder bahwa dari 500 ibu
bersalin ketuban mekoneal 300 orang (60%), dan tidak mekoneal 200 orang
(40%). Pada ketuban meconeal yang mengalami asfiksia 210 bayi (70%),
dan yang tidak asfiksia 90 bayi (30%), sedangkan ketuban jernih yang
mengalami asfiksia 50 bayi (25%), dan yang tidak asfiksia 150 orang (75%).
Dari data diatas menunjukan bahwa masih banyak ketuban meconeal yang
Faktor resiko yang menjadikan penyebab asfiksia neonatorum
beraneka ragam, faktor ibu, faktor janin, dan faktor tali pusat didalam
penelitian (Dewi N, Setyowireni D, dan Surjono A, 2005). Mengenai faktor
resiko asfiksia neonatorum pada bayi cukup bulan didapatkan hasil bahwa
bercampurnya air ketuban dengan meconium merupakan faktor
inpartu/janin yang paling berpengaruh didalam menaikkan resiko terjadinya
asfiksia neonatorum.
Kesejahteraan ibu besar pengaruhnya terhadap angka kematian
maternal dan angka kematian perinatal (Manuaba 2010). Terutama kondisi
ibu selama hamil sangat mempengaruhi klondisi janin yang akan dilahirkan.
Umummnya pada ibu-ibu yang hamil dengan kondisi kesehatan yang baik,
tidak sering sakit dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun
pada saat hamil akan menghasilkan bayi yang lebih sehat dari pada ibu-ibu
yang kondisinya tidak seperti itu (Soetjiningsih, 2005 ).
Bidan sebagai tenaga medis diharapkan peka terhadap pertolongan
persalinan sehingga dapat mencapai well born baby dan well healt mother,
oleh karena itu bekal utama sebagai seorang bidan adalah melakukan
pengawasan hamil, melakukan pertolongan persalianan resiko rendah
dengan memanfaatkan patograf, melakukan perawatan ibu dan janin.
Menghadapi asfiksia neonatorum memang diperlukan tindakan spesialis,
sehingga diharapkan bidan dapat segera melakukan rujukan medis ke rumah
sakit. Melakukan pertolongan persalinan dengan resiko rendah di daerah
pedesaan sebagian besar besar berlangsung dengan aman dan baik, penilaian
59). Menurunkan kejadian asfiksia adalah bidan harus memotivasi ibu untuk
memberikan ASI EKSKLUSIF, dengan inisiasi menyusui dini, ibu dan bayi
menjadi lebih tenang. Hal ini akan membantu pernapasan dan bunyi jantung
yang stabil (Markum, 1991).
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul tentang
“hubungan antara warna liquor amnii dengan kejadian asfiksia dalam proses
persalian di RS. Jasem Sidoarjo tahun 2011”.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut ”Apakah ada hubungan antara warna liquor
amnii dengan kejadian asfiksia dalam proses persalinan di RS. Jasem
Sidoarjo tahun 2011 ?”.
1.2.2 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, serta adanya keterbatasan
waktu, biaya, dan pengetahuan maka peneliti hanya meneliti pada hubungan
antara warna liquor amnii dengan kejadian asfiksia dalam proses persalinan
di tahun 2011.
1.3 Tujuan Umum dan Tujuan Khusus 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui “hubungan antara warna liquor amnii dengan
kejadian asfiksia dalam proses persalinan di RS. Jasem Sidoarjo tahun
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi warna liquor amnii dalam proses persalinan di RS.
Jasem Sidoarjo tahun 2011.
2. Mengidentifikasi Asfiksia dalam proses persalinan di RS. Jasem
Sidoarjo tahun 2011.
3. Menganalisis hubungan antara warna liquor amnii dengan kejadian
asfiksia dalam proses persalinan di RS. Jasem Sidoarjo tahun 2011.
1.4 Manfaat penenilitian 1.4.1 Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti mampu menerapkan semua
yang didapat secara teori kedalam kejadian yang nyata sehingga
pengalaman peneliti bertambah.
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Tenaga
kesehatan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
khususnya tentang liquor amnii dengan kejadian asfiksia.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dan didapat digunakan sebagai refrensi kepustakaan khususnya tentang