• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapatan Nasional di indonesia JK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendapatan Nasional di indonesia JK"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional

1.

Konsep Dasar Pendapatan Nasional

2.

Metode Perhitungan Pendapatan

Nasional

3.

Perbedaan GDP vs GNP

4.

Pertumbuhan Pendapatan Nasional

5.

Index Harga Konsumen

(2)

1. Konsep Dasar Pendapatan

1. Konsep Dasar Pendapatan

Nasional

Nasional

Pendapatan Nasional

adalah: “Nilai barang dan

jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang

diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu

periode dengan menggunakan faktor produksi

yang berada dalam wilayah perekonomian

tersebut” (Case & Fair, 1996)

Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai

Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai

jumlah barang dan jasa

jumlah barang dan jasa

akhir

akhir

yang dihasilkan

yang dihasilkan

oleh suatu negara pada

oleh suatu negara pada

periode tertentu

periode tertentu

,

,

biasanya 1 tahun.

biasanya 1 tahun.

Pendapatan Nasional merupakan salah satu

(3)

Dengan mengetahui pendapatan nasional

Dengan mengetahui pendapatan nasional

maka dapat diketahui struktur

maka dapat diketahui struktur

perekonomian negara.

perekonomian negara.

Pendapatan Nasional diukur dengan

Pendapatan Nasional diukur dengan

GNP

GNP

(Gross National Product) atau

(Gross National Product) atau

PNB

PNB

(Pendapatan Nasional Bruto).

(Pendapatan Nasional Bruto).

Pengukuran pendapatan nasional

Pengukuran pendapatan nasional

digunakan untuk menghadapi berbagai

digunakan untuk menghadapi berbagai

masalah sentral yang berkaitan dengan

masalah sentral yang berkaitan dengan

pertumbuhan ekonomi, siklus usaha,

pertumbuhan ekonomi, siklus usaha,

pengangguran, dan inflasi.

(4)

Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau

Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau

kinerja suatu perekonomian sulit dipastikan.

kinerja suatu perekonomian sulit dipastikan.

GNP mengukur 2 hal secara bersamaan: total

GNP mengukur 2 hal secara bersamaan: total

pendapatan semua orang untuk membeli

pendapatan semua orang untuk membeli

barang dan jasa dalam perekonomian, serta

barang dan jasa dalam perekonomian, serta

total pengeluaran untuk menghasilkan barang

total pengeluaran untuk menghasilkan barang

dan jasa

dan jasa

selama 1 tahun tertentu

selama 1 tahun tertentu

.

.

Untuk suatu perekonomian secara

Untuk suatu perekonomian secara

keseluruhan, pendapatan pasti sama

keseluruhan, pendapatan pasti sama

dengan pengeluaran.

(5)

2. Metode Perhitungan

Pendapatan Nasional

Ada 3 pendekatan pendapatan nasional:

Ada 3 pendekatan pendapatan nasional:

Pendekatan produksi

Pendekatan produksi

(production approach)

(production approach)

Pendekatan pendapatan

Pendekatan pendapatan

(income approach)

(income approach)

Pendekatan pengeluaran

Pendekatan pengeluaran

(expenditure

(expenditure

approach)

approach)

a. Pendekatan Produksi

a. Pendekatan Produksi

pendapatan

pendapatan

nasional dihitung berdasarkan jumlah

nasional dihitung berdasarkan jumlah

nilai barang dan jasa akhir yang

nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan dari masing-masing sektor

dihasilkan dari masing-masing sektor

ekonomi pada periode tertentu.

(6)

2. Metode Perhitungan

Pendapatan Nasional

Di Indonesia, ada sembilan sektor ekonomi

Di Indonesia, ada sembilan sektor ekonomi

yang dihitung, yaitu:

yang dihitung, yaitu:

1.

1.

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan,

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan,

perikanan

perikanan

2.

2.

Pertambangan dan penggalian

Pertambangan dan penggalian

3.

3.

Industri pengolahan (manufactur)

Industri pengolahan (manufactur)

4.

4.

Listrik, air dan gas

Listrik, air dan gas

5.

5.

Bangunan

Bangunan

6.

6.

Perdagangan, hotel dan restoran

Perdagangan, hotel dan restoran

7.

7.

Pengangkutan dan telekomunikasi

Pengangkutan dan telekomunikasi

8.

8.

Keuangan, persewaan, dan jasa

Keuangan, persewaan, dan jasa

perusahaan

perusahaan

9.

(7)

9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3

9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3

kelompok.

kelompok.

1)

1)

Sektor primer:

Sektor primer:

pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan

pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan

Pertambangan dan penggalian

Pertambangan dan penggalian

2)

2)

Sektor sekunder

Sektor sekunder

:

:

Industri pengolahan (manufactur)

Industri pengolahan (manufactur)

Listrik, air dan gas

Listrik, air dan gas

Bangunan

Bangunan

3)

3)

Sektor tersier:

Sektor tersier:

Perdagangan, hotel dan restoran

Perdagangan, hotel dan restoran

Pengangkutan dan telekomunikasi

Pengangkutan dan telekomunikasi

Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

(8)

M

M

asalah Penghitungan Ganda

asalah Penghitungan Ganda

Dalam perhitungan GNP yang dihitung adalah seluruh nilai

Dalam perhitungan GNP yang dihitung adalah seluruh nilai

dari barang dan jasa akhir (

dari barang dan jasa akhir (

final product).

final product).

Sedangkan barang

Sedangkan barang

antara (

antara (

intermediate goods

intermediate goods

) tidak diikutsertakan.

) tidak diikutsertakan.

Contoh:

Contoh:

GNP akan memasukkan roti, tetapi tidak memasukkan

GNP akan memasukkan roti, tetapi tidak memasukkan

gandum.

gandum.

GNP akan memasukkan mobil, tetapi tidak memasukkan baja.

GNP akan memasukkan mobil, tetapi tidak memasukkan baja.

Dalam pendekatan arus penghasilan, masalah penghitungan

Dalam pendekatan arus penghasilan, masalah penghitungan

ganda diselesaikan dengan

ganda diselesaikan dengan

metode nilai tambah.

metode nilai tambah.

Nilai tambah (

Nilai tambah (

value added

value added

)

)

merupakan nilai selisih antara

merupakan nilai selisih antara

nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan

nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan

mentah serta jasa dari perusahaan lain.

(9)

P

P

enghitungan

enghitungan

GNP

GNP

dengan Metode Nilai

dengan Metode Nilai

Tambah

Tambah

Tahap

Tahap

Produksi

Produksi

Pendapatan

Pendapatan

(1)

(1)

Penjualan

(jumlah nilai

(jumlah nilai

tambah)

tambah)

(10)

b. Pendekatan Pendapatan

b. Pendekatan Pendapatan

pendapatan

pendapatan

nasional dihitung dengan cara

nasional dihitung dengan cara

menjumlahkan pendapatan masing-masing

menjumlahkan pendapatan masing-masing

faktor produksi pada tahun tertentu.

faktor produksi pada tahun tertentu.

Faktor Produksi

Faktor Produksi

Pendapatan

Pendapatan

Tenaga kerja

Tenaga kerja

Modal

Modal

Tanah

Tanah

Keahlian

Keahlian

upah/gaji

upah/gaji

Bunga

Bunga

Sewa

Sewa

Laba

Laba

PNB = Upah + Bunga + Sewa + Laba

(11)

K

K

omponen

omponen

GNP

GNP

dari Sisi

dari Sisi

Penghasilan/Biaya

Penghasilan/Biaya

1.

1.

Gaji, upah, bunga, sewa, dan laba

Gaji, upah, bunga, sewa, dan laba

(dengan metode nilai tambah, penghitungan

(dengan metode nilai tambah, penghitungan

ganda atas barang antara yang dibeli

ganda atas barang antara yang dibeli

perusahaan-perusahaan lain bisa dihindari).

perusahaan-perusahaan lain bisa dihindari).

2.

2.

Pajak tak langsung perusahaan yang

Pajak tak langsung perusahaan yang

merupakan biaya produksi.

merupakan biaya produksi.

Contoh pajak tak langsung : PPN (Pajak

Contoh pajak tak langsung : PPN (Pajak

Pertambahan Nilai)

Pertambahan Nilai)

3.

3.

Penyusutan

Penyusutan

Penyusutan terhadap barang modal yang

Penyusutan terhadap barang modal yang

terpakai pada tahun tertentu.

(12)

C

C

ontoh Perhitungan

ontoh Perhitungan

GNP

GNP

suatu Negara

suatu Negara

dari sisi Penghasilan/Biaya

dari sisi Penghasilan/Biaya

($ milyar)

($ milyar)

1. Gaji dan kompensasi tenaga

kerja

2. Bunga

3. Penghasilan sewa rumah

tangga

4. Pajak tidak langsung

perusahaan,

(penyesuaian dan selisih

statistik)

5. Penyusutan

6. Laba perusahaan informal

7. Laba perusahaan sebelum

pajak

Dividen

(13)

c. Pendekatan Pengeluaran

c. Pendekatan Pengeluaran

pendapatan

pendapatan

nasional dihitung dengan cara menjumlahkan

nasional dihitung dengan cara menjumlahkan

pengeluaran dari masing-masing pelaku

pengeluaran dari masing-masing pelaku

ekonomi pada periode terentu (1 tahun).

ekonomi pada periode terentu (1 tahun).

Pelaku

Pelaku

Ekonomi

Ekonomi

Pengeluaran

Pengeluaran

Konsumen

Sektor Luar

Sektor Luar

Negeri

Ekspor – Impor (X)

Ekspor – Impor (X)

(14)

Komponen

Komponen

GNP

GNP

dari Sisi Produk

dari Sisi Produk

RUMUS :

RUMUS :

GNP = C + I + G + X

GNP = C + I + G + X

Konsumsi (C)

Konsumsi (C)

Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah

Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah

tangga. Termasuk barang yang tahan lama

tangga. Termasuk barang yang tahan lama

seperti kendaraan, dan barang tidak tahan

seperti kendaraan, dan barang tidak tahan

lama seperti makanan dan pakaian. Jasa

lama seperti makanan dan pakaian. Jasa

mencakup barang yang tidak berwujud

mencakup barang yang tidak berwujud

Investasi (I)

Investasi (I)

Pembelanjaan barang yang nantinya akan

Pembelanjaan barang yang nantinya akan

digunakan untuk memproduksi lebih

digunakan untuk memproduksi lebih

banyak barang dan jasa. Seperti barang

banyak barang dan jasa. Seperti barang

(15)

Belanja Pemerintah (G)

Belanja Pemerintah (G)

Pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah.

Pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah.

Belanja pemerintah mencakup upah pegawai

Belanja pemerintah mencakup upah pegawai

pemerintah dan pembelanjaan untuk

pemerintah dan pembelanjaan untuk

kepentingan umum.

kepentingan umum.

Pembelanjaan transfer (

Pembelanjaan transfer (

transfer payment

transfer payment

)

)

seperti jaminan sosial, tidak dihitung sebagai

seperti jaminan sosial, tidak dihitung sebagai

bagian dari belanja pemerintah, karena tidak

bagian dari belanja pemerintah, karena tidak

dibelanjakan untuk mendapatkan barang dan

dibelanjakan untuk mendapatkan barang dan

jasa yang diproduksi.

jasa yang diproduksi.

Ekspor Neto (X)

Ekspor Neto (X)

Pembelanjaan barang-barang dalam negeri oleh

Pembelanjaan barang-barang dalam negeri oleh

orang asing (ekspor) dikurangi pembelanjaan

orang asing (ekspor) dikurangi pembelanjaan

barang-barang asing oleh warga negara (impor).

barang-barang asing oleh warga negara (impor).

EKSPOR NETO = EKSPOR - IMPOR

(16)

C

C

ontoh Perhitungan

ontoh Perhitungan

GNP

GNP

dari Sisi

dari Sisi

P

P

roduk

roduk

($milyar)

($milyar)

1. Konsumsi rumah tangga

Barang tahan lama

Barang tidak tahan lama

Jasa

2. Investasi swasta bruto

Perumahan

Perusahaan

Perubahan persediaan

3. Pembelian pemerintah

untuk barang dan jasa

4. Ekspor neto

Ekspor

Impor

480

1.194

1.983

222

524

-5

673

704

3.675

741

1.098

-31

(17)

GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah

GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah

jumlah output total yang dihasilkan dalam batas

jumlah output total yang dihasilkan dalam batas

wilayah suatu negara selama satu tahun.

wilayah suatu negara selama satu tahun.

Contoh : Mobil-mobil yang dihasilkan oleh

Contoh : Mobil-mobil yang dihasilkan oleh

FORD (perusahaan milik Amerika) dari pabrik

FORD (perusahaan milik Amerika) dari pabrik

yang berada di Inggris masuk ke dalam GNP

yang berada di Inggris masuk ke dalam GNP

Amerika Serikat, tapi tidak masuk ke dalam

Amerika Serikat, tapi tidak masuk ke dalam

GDP Amerika Serikat. Sebaliknya masuk dalam

GDP Amerika Serikat. Sebaliknya masuk dalam

GDP Inggris, tapi tidak masuk dalam GNP

GDP Inggris, tapi tidak masuk dalam GNP

Inggris.

Inggris.

Sampai saat ini GNP dan GDP merupakan

Sampai saat ini GNP dan GDP merupakan

ukuran produksi nasional yang paling sering

ukuran produksi nasional yang paling sering

digunakan.

digunakan.

3. Perbedaan GDP

3. Perbedaan GDP

dengan GNP

(18)

Gross Domestic Product (

Gross Domestic Product (

GDP

GDP

)

)

vs Gross National Product (

vs Gross National Product (

GNP

GNP

)

)

Warga Negara Indonesia

Warga Negara Asing

Warga Negara Indonesia

Warga Negara Malaysia

GNP

GDP

(19)

5. Pertumbuhan Pendapatan

5. Pertumbuhan Pendapatan

Nasional

Nasional

Dalam mengukur pertumbuhan pendapatan

Dalam mengukur pertumbuhan pendapatan

nasional digunakan

nasional digunakan

Pendapatan Nasional Riil

Pendapatan Nasional Riil dihitung dengan

Pendapatan Nasional Riil dihitung dengan

mendeflasikan Pendapatan Nasional Nominal

mendeflasikan Pendapatan Nasional Nominal

Cara mendeflasikan yaitu dengan menilai

Cara mendeflasikan yaitu dengan menilai

berdasarkan nilai tahun dasar (base year).

berdasarkan nilai tahun dasar (base year).

Pendapatan Nasional Nominal = Pendapatan Nasional menurut

Pendapatan Nasional Nominal = Pendapatan Nasional menurut

harga yang berlaku.

harga yang berlaku.

Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nasional menurut

Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nasional menurut

harga konstan.

(20)

Harga dan Kuantitas

Harga dan Kuantitas

Tahun

Tahun

Harga Hotdog

Harga Hotdog

Kuantitas

Kuantitas

Hotdog

Hotdog

Hamburger

Hamburger

Harga

Harga

Hamburger

Hamburger

Kuantitas

Kuantitas

2001

Tahun

Perhitungan GDP Riil (tahun dasar 2001)

2001

2002

2003

($1

per hotdog x 100 hotdog) + (

$2

per humburger x 50

humburger) = $ 200

(

$1

per hotdog x 150 hotdog) + (

$2

per humburger x 100

humburger) = $ 350

(

$1

per hotdog x 200 hotdog) + (

$2

per humburger x 150

humburger) = $ 500

Tahun

Perhitungan GDP Nominal

2001

2002

2003

($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50

humburger) = $ 200

($2 per hotdog x 150 hotdog) + ($3 per humburger x 100

humburger) = $ 600

($3 per hotdog x 200 hotdog) + ($4 per humburger x 150

humburger) = $ 1.200

Tahun

Perhitungan Deflator GDP

(21)

Deflator GDP

Deflator GDP

Deflator GDP adalah rasio antara

Deflator GDP adalah rasio antara

GDP nominal terhadap GDP riil.

GDP nominal terhadap GDP riil.

Deflator GDP mencerminkan

Deflator GDP mencerminkan

tingkat harga saat ini relatif

tingkat harga saat ini relatif

terhadap tingkat harga di tahun

terhadap tingkat harga di tahun

dasar.

dasar.

Deflator GDP =

GDP Nominal

(22)

Kesimpulan:

GDP nominal merefleksikan baik

harga

barang

dan jasa

maupun

kuantitas

barang dan jasa

yang diproduksi dalam perekonomian.

GDP Riil hanya merefleksikan

kuantitas

yang

diproduksi.

Deplator

GDP, merefleksikan

harga

barang

dan jasa, bukan kuantitas yang diproduksi.

Pertumbuhan ekonomi

: G

: G

t

t

G

G

t t

= pertumbuhan ekonomi tahun ke t

= pertumbuhan ekonomi tahun ke t

Yr

Yr

tt

= pendapatan nasional riil tahun ke-t

= pendapatan nasional riil tahun ke-t

Yr

Yr

t-1 t-1

= pendapatan nasional riil tahun ke-t-1

= pendapatan nasional riil tahun ke-t-1

G

t

=

( Yr

t

– Yr

t-1

)

(23)

GDP Nominal Indonesia

No Sektor

Tahun

2000 2001 2002 2003 2004

1 Pertanian, Peternakan, dan Perikanan 216.831,3 263.327,8 298.876,8 325.653,8 354.347,2 2 Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 182.007,9 161.023,9 167.535,5 197.162,4 3 Industri Pengolahan 385.598,0 506.319,7 553.746,6 590.051,5 652.729,3 4 Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 10.854,7 15.391,9 19.540,8 22.855,3 5 Bangunan 76.573,3 89.298,9 101.573,6 112.573,4 134.388,2

6 Perdagangan, hotel, danrestoran 224.451,9 267.656,2 314.646,7 337.820,3 372.340,4

7 Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 77.187,6 97.970,2 118.267,4 140.604,2

8 Keuangan , persewaan, dan jasa perusahaan 115.463,1 135.369,8 154.442,2 174.323,6 194.542,1 9 Jasa-jasa lain 129.753,8 152.257,9 165.602,9 198.069,3 234.244,5 Total 1.389.769,4 1.684.280,5 1.863.274,8 2.043.835,6 2.303.213,6

(24)

GDP Riil Indonesia

No Sektor

Tahun

2000 2001 2002 2003 2004 1

Pertanian, Peternakan, dan

Perikanan 216.831,3 225.685,6 232.973,4 243.076,0 252.954,0 2

Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 168.244,3 169.932,0 168.426,8 160.655,3 3

Industri Pengolahan 385.598,0 398.323,8 419.388,0 441.754,7 469.118,2 4

Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 9.058,3 9.868,2 10.448,0 11.066,1 5

Bangunan 76.573,3 80.080,4 84.469,8 90.103,4 97.466,6 6

Perdagangan, hotel, dan

restoran 224.451,9 234.273,1 243.409,3 256.299,6 271.176,7 7

Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 70.276,1 76.173,1 84.979,1 95.772,1 8

Keuangan , persewaan, dan

jasa perusahaan 115.463,1 123.085,5 130.928,1 139.117,3 150.935,9 9

Jasa-jasa lain 129.753,8 133.957,4 138.962,3 144.354,2 151.435,2 Total 1.389.769,4 1.442.984,5 1.506.104,2 1.578.559,1 1.660.580,1

(25)

Indeks Harga

Indeks Harga

Konsumen

Konsumen

IHK (CPI): adalah suatu ukuran perubahan

IHK (CPI): adalah suatu ukuran perubahan

rata-rata keseluruhan biaya hidup

rata-rata keseluruhan biaya hidup

(pembelian barang dan jasa) oleh konsumen

(pembelian barang dan jasa) oleh konsumen

dari waktu ke waktu.

dari waktu ke waktu.

Yang menghitung IHK adalah Biro Pusat

Yang menghitung IHK adalah Biro Pusat

Statistik (BPS)

Statistik (BPS)

Perhitungan IHK

Perhitungan IHK

1.

1.

Tetapkan isi keranjang --barang apa saja yang

Tetapkan isi keranjang --barang apa saja yang

paling penting bagi konsumen, tentukan

paling penting bagi konsumen, tentukan

bobotnya.

bobotnya.

2.

2.

Tetapkan harga

Tetapkan harga

3.

3.

Hitung harga/biaya isi keranjang

Hitung harga/biaya isi keranjang

4.

(26)

contoh:

contoh:

Langkah-1

Langkah-1

menetapkan

menetapkan

jenis barang rata-rata

jenis barang rata-rata

yang dibeli konsumen

yang dibeli konsumen

(contoh: 40 kg beras dan

(contoh: 40 kg beras dan

10 kg gula)

Langkah-4

Langkah-4

pilih tahun

pilih tahun

dasar (2001), hitung IHK

dasar (2001), hitung IHK

setiap tahun

beras/kg

gula/kg

gula/kg

Harga

Harga

2001

n

Total biaya beras dan gula

Total biaya beras dan gula

2001

x10)=185.000

x10)=185.000

(4.000 x 40)+(5.000

(185.000/185.000) X 100

(185.000/185.000) X 100

= 100

= 100

(210.000/185.000) X 100

(210.000/185.000) X 100

= 113

= 113

(255.000/185.000) X 100

(255.000/185.000) X 100

= 138

= 138

(IHK

t

- IHK

t-1

)

(27)

PDB & Distribusi Pendapatan

PDB & Distribusi Pendapatan

Indikator kemakmuran

Indikator kemakmuran

Bukan besarnya PDB atau PDB per kapita

Bukan besarnya PDB atau PDB per kapita

Merata

Merata

keadilan

keadilan

Merata jika setiap individu

Merata jika setiap individu

mendapatkan bagian yang sama

mendapatkan bagian yang sama

Untuk mengukur

Untuk mengukur

tingkat

tingkat

ketimpangan :

ketimpangan :

(28)

1. KURVA LORENZ

1. KURVA LORENZ

Paling Miskin

(29)
(30)

Hitunglah PDB negara

Hitunglah PDB negara

ABC dengan data-data

ABC dengan data-data

sbb :

sbb :

Tangkapan ikan Rp 350 M, hasil industri

Tangkapan ikan Rp 350 M, hasil industri

pengolahan ikan Rp 600 M, hasil

pengolahan ikan Rp 600 M, hasil

perdagangan hasil laut Rp 1.000 M,

perdagangan hasil laut Rp 1.000 M,

Pendapatan upah Rp 700 M, pendapatan hasil

Pendapatan upah Rp 700 M, pendapatan hasil

sewa Rp 270 M, pendapatan bunga Rp 100 M,

sewa Rp 270 M, pendapatan bunga Rp 100 M,

pendapatan hasil keuntungan Rp 680 M

pendapatan hasil keuntungan Rp 680 M

Tingkat konsumsi RT Rp 1.210 M, konsumsi

Tingkat konsumsi RT Rp 1.210 M, konsumsi

pemerintah Rp 1.450 M, tingkat investasi Rp

pemerintah Rp 1.450 M, tingkat investasi Rp

500 M, eksport Rp 1.350 M, import Rp 1.500

500 M, eksport Rp 1.350 M, import Rp 1.500

(31)

SEKTOR

SEKTOR

NILAI

NILAI

OUTPUT

OUTPUT

INPUT

INPUT

NILAI

NILAI

TAMBA

TAMBA

NILAI

NILAI

H

H

Perikanan

Perikanan

350 M

350 M

0

0

350 M

350 M

Industri pengolahan

Industri pengolahan

ikan

ikan

600 M

600 M

350 M

350 M

250 M

250 M

Perdagangan

Perdagangan

1.000 M

1.000 M

600 M

600 M

400 M

400 M

PDB = w + r + i + π

= Rp 1.750 M

PDB = C + G + I + (X-M)

= Rp 3.010

Referensi

Dokumen terkait

where Pi is the sale price of residential property i; S is the vector of structural variables represented by loor size, number of bedrooms, type of house, etc.; L is the vector

Dalam organisasi dapat juga dijumpai MTK sifatnya mendua atau ambiguitas. Masalah-masalah ini memerlukan banyak intreprestasi atau pandangan yang berkisar pada MTK.

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax.. Pengabdian

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, karya tulis ilmiah yang berjudul ” Hubungan Psoriasis Dengan Profil

[r]

• Menurut Smith, hubungan antara nilai guna dan nilai tukar suatu barang yang memiliki nilai guna yang tinggi kadang-kadang tidak mempunyai nilai tukar ( tidak bisa ditukarkan

Dalam pengertian ekonomi, perempuan yang bekerja dikaitkan dengan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, konsep ini mengelimir bahwa wanita hanya terlibat dalam

Faktor Pendukung dan Penghambat kurikulum berbasis reliji 40.. Dampak Pengembangan Kurikulum Berbasis Reliji