Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
1.
Konsep Dasar Pendapatan Nasional
2.
Metode Perhitungan Pendapatan
Nasional
3.
Perbedaan GDP vs GNP
4.
Pertumbuhan Pendapatan Nasional
5.
Index Harga Konsumen
1. Konsep Dasar Pendapatan
1. Konsep Dasar Pendapatan
Nasional
Nasional
Pendapatan Nasional
adalah: “Nilai barang dan
jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang
diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu
periode dengan menggunakan faktor produksi
yang berada dalam wilayah perekonomian
tersebut” (Case & Fair, 1996)
•
Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai
Pendapatan Nasional didefinisikan sebagai
jumlah barang dan jasa
jumlah barang dan jasa
akhir
akhir
yang dihasilkan
yang dihasilkan
oleh suatu negara pada
oleh suatu negara pada
periode tertentu
periode tertentu
,
,
biasanya 1 tahun.
biasanya 1 tahun.
•
Pendapatan Nasional merupakan salah satu
•
Dengan mengetahui pendapatan nasional
Dengan mengetahui pendapatan nasional
maka dapat diketahui struktur
maka dapat diketahui struktur
perekonomian negara.
perekonomian negara.
•
Pendapatan Nasional diukur dengan
Pendapatan Nasional diukur dengan
GNP
GNP
(Gross National Product) atau
(Gross National Product) atau
PNB
PNB
(Pendapatan Nasional Bruto).
(Pendapatan Nasional Bruto).
•
Pengukuran pendapatan nasional
Pengukuran pendapatan nasional
digunakan untuk menghadapi berbagai
digunakan untuk menghadapi berbagai
masalah sentral yang berkaitan dengan
masalah sentral yang berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi, siklus usaha,
pertumbuhan ekonomi, siklus usaha,
pengangguran, dan inflasi.
•
Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau
Sebelum konsep GNP ditemukan, kondisi atau
kinerja suatu perekonomian sulit dipastikan.
kinerja suatu perekonomian sulit dipastikan.
GNP mengukur 2 hal secara bersamaan: total
GNP mengukur 2 hal secara bersamaan: total
pendapatan semua orang untuk membeli
pendapatan semua orang untuk membeli
barang dan jasa dalam perekonomian, serta
barang dan jasa dalam perekonomian, serta
total pengeluaran untuk menghasilkan barang
total pengeluaran untuk menghasilkan barang
dan jasa
dan jasa
selama 1 tahun tertentu
selama 1 tahun tertentu
.
.
Untuk suatu perekonomian secara
Untuk suatu perekonomian secara
keseluruhan, pendapatan pasti sama
keseluruhan, pendapatan pasti sama
dengan pengeluaran.
2. Metode Perhitungan
Pendapatan Nasional
Ada 3 pendekatan pendapatan nasional:
Ada 3 pendekatan pendapatan nasional:
–
Pendekatan produksi
Pendekatan produksi
(production approach)
(production approach)
–
Pendekatan pendapatan
Pendekatan pendapatan
(income approach)
(income approach)
–
Pendekatan pengeluaran
Pendekatan pengeluaran
(expenditure
(expenditure
approach)
approach)
a. Pendekatan Produksi
a. Pendekatan Produksi
pendapatan
pendapatan
nasional dihitung berdasarkan jumlah
nasional dihitung berdasarkan jumlah
nilai barang dan jasa akhir yang
nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan dari masing-masing sektor
dihasilkan dari masing-masing sektor
ekonomi pada periode tertentu.
2. Metode Perhitungan
Pendapatan Nasional
Di Indonesia, ada sembilan sektor ekonomi
Di Indonesia, ada sembilan sektor ekonomi
yang dihitung, yaitu:
yang dihitung, yaitu:
1.
1.
Sektor pertanian, peternakan, kehutanan,
Sektor pertanian, peternakan, kehutanan,
perikanan
perikanan
2.
2.
Pertambangan dan penggalian
Pertambangan dan penggalian
3.
3.
Industri pengolahan (manufactur)
Industri pengolahan (manufactur)
4.
4.
Listrik, air dan gas
Listrik, air dan gas
5.
5.
Bangunan
Bangunan
6.
6.
Perdagangan, hotel dan restoran
Perdagangan, hotel dan restoran
7.
7.
Pengangkutan dan telekomunikasi
Pengangkutan dan telekomunikasi
8.
8.
Keuangan, persewaan, dan jasa
Keuangan, persewaan, dan jasa
perusahaan
perusahaan
9.
9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3
9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3
kelompok.
kelompok.
1)
1)
Sektor primer:
Sektor primer:
•
pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
•
Pertambangan dan penggalian
Pertambangan dan penggalian
2)
2)
Sektor sekunder
Sektor sekunder
:
:
•
Industri pengolahan (manufactur)
Industri pengolahan (manufactur)
•
Listrik, air dan gas
Listrik, air dan gas
•
Bangunan
Bangunan
3)
3)
Sektor tersier:
Sektor tersier:
•
Perdagangan, hotel dan restoran
Perdagangan, hotel dan restoran
•
Pengangkutan dan telekomunikasi
Pengangkutan dan telekomunikasi
•
Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
M
M
asalah Penghitungan Ganda
asalah Penghitungan Ganda
–
Dalam perhitungan GNP yang dihitung adalah seluruh nilai
Dalam perhitungan GNP yang dihitung adalah seluruh nilai
dari barang dan jasa akhir (
dari barang dan jasa akhir (
final product).
final product).
Sedangkan barang
Sedangkan barang
antara (
antara (
intermediate goods
intermediate goods
) tidak diikutsertakan.
) tidak diikutsertakan.
–
Contoh:
Contoh:
GNP akan memasukkan roti, tetapi tidak memasukkan
GNP akan memasukkan roti, tetapi tidak memasukkan
gandum.
gandum.
GNP akan memasukkan mobil, tetapi tidak memasukkan baja.
GNP akan memasukkan mobil, tetapi tidak memasukkan baja.
Dalam pendekatan arus penghasilan, masalah penghitungan
Dalam pendekatan arus penghasilan, masalah penghitungan
ganda diselesaikan dengan
ganda diselesaikan dengan
metode nilai tambah.
metode nilai tambah.
–
Nilai tambah (
Nilai tambah (
value added
value added
)
)
merupakan nilai selisih antara
merupakan nilai selisih antara
nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan
nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan
mentah serta jasa dari perusahaan lain.
P
P
enghitungan
enghitungan
GNP
GNP
dengan Metode Nilai
dengan Metode Nilai
Tambah
Tambah
Tahap
Tahap
Produksi
Produksi
Pendapatan
Pendapatan
(1)
(1)
Penjualan
(jumlah nilai
(jumlah nilai
tambah)
tambah)
b. Pendekatan Pendapatan
b. Pendekatan Pendapatan
pendapatan
pendapatan
nasional dihitung dengan cara
nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan pendapatan masing-masing
menjumlahkan pendapatan masing-masing
faktor produksi pada tahun tertentu.
faktor produksi pada tahun tertentu.
Faktor Produksi
Faktor Produksi
Pendapatan
Pendapatan
Tenaga kerja
Tenaga kerja
Modal
Modal
Tanah
Tanah
Keahlian
Keahlian
upah/gaji
upah/gaji
Bunga
Bunga
Sewa
Sewa
Laba
Laba
PNB = Upah + Bunga + Sewa + Laba
K
K
omponen
omponen
GNP
GNP
dari Sisi
dari Sisi
Penghasilan/Biaya
Penghasilan/Biaya
1.
1.
Gaji, upah, bunga, sewa, dan laba
Gaji, upah, bunga, sewa, dan laba
(dengan metode nilai tambah, penghitungan
(dengan metode nilai tambah, penghitungan
ganda atas barang antara yang dibeli
ganda atas barang antara yang dibeli
perusahaan-perusahaan lain bisa dihindari).
perusahaan-perusahaan lain bisa dihindari).
2.
2.
Pajak tak langsung perusahaan yang
Pajak tak langsung perusahaan yang
merupakan biaya produksi.
merupakan biaya produksi.
Contoh pajak tak langsung : PPN (Pajak
Contoh pajak tak langsung : PPN (Pajak
Pertambahan Nilai)
Pertambahan Nilai)
3.
3.
Penyusutan
Penyusutan
Penyusutan terhadap barang modal yang
Penyusutan terhadap barang modal yang
terpakai pada tahun tertentu.
C
C
ontoh Perhitungan
ontoh Perhitungan
GNP
GNP
suatu Negara
suatu Negara
dari sisi Penghasilan/Biaya
dari sisi Penghasilan/Biaya
($ milyar)
($ milyar)
1. Gaji dan kompensasi tenaga
kerja
2. Bunga
3. Penghasilan sewa rumah
tangga
4. Pajak tidak langsung
perusahaan,
(penyesuaian dan selisih
statistik)
5. Penyusutan
6. Laba perusahaan informal
7. Laba perusahaan sebelum
pajak
Dividen
c. Pendekatan Pengeluaran
c. Pendekatan Pengeluaran
pendapatan
pendapatan
nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
pengeluaran dari masing-masing pelaku
pengeluaran dari masing-masing pelaku
ekonomi pada periode terentu (1 tahun).
ekonomi pada periode terentu (1 tahun).
Pelaku
Pelaku
Ekonomi
Ekonomi
Pengeluaran
Pengeluaran
Konsumen
Sektor Luar
Sektor Luar
Negeri
Ekspor – Impor (X)
Ekspor – Impor (X)
Komponen
Komponen
GNP
GNP
dari Sisi Produk
dari Sisi Produk
RUMUS :
RUMUS :
GNP = C + I + G + X
GNP = C + I + G + X
•
Konsumsi (C)
Konsumsi (C)
Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah
Pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah
tangga. Termasuk barang yang tahan lama
tangga. Termasuk barang yang tahan lama
seperti kendaraan, dan barang tidak tahan
seperti kendaraan, dan barang tidak tahan
lama seperti makanan dan pakaian. Jasa
lama seperti makanan dan pakaian. Jasa
mencakup barang yang tidak berwujud
mencakup barang yang tidak berwujud
•
Investasi (I)
Investasi (I)
Pembelanjaan barang yang nantinya akan
Pembelanjaan barang yang nantinya akan
digunakan untuk memproduksi lebih
digunakan untuk memproduksi lebih
banyak barang dan jasa. Seperti barang
banyak barang dan jasa. Seperti barang
•
Belanja Pemerintah (G)
Belanja Pemerintah (G)
Pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah.
Pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah.
Belanja pemerintah mencakup upah pegawai
Belanja pemerintah mencakup upah pegawai
pemerintah dan pembelanjaan untuk
pemerintah dan pembelanjaan untuk
kepentingan umum.
kepentingan umum.
Pembelanjaan transfer (
Pembelanjaan transfer (
transfer payment
transfer payment
)
)
seperti jaminan sosial, tidak dihitung sebagai
seperti jaminan sosial, tidak dihitung sebagai
bagian dari belanja pemerintah, karena tidak
bagian dari belanja pemerintah, karena tidak
dibelanjakan untuk mendapatkan barang dan
dibelanjakan untuk mendapatkan barang dan
jasa yang diproduksi.
jasa yang diproduksi.
•
Ekspor Neto (X)
Ekspor Neto (X)
Pembelanjaan barang-barang dalam negeri oleh
Pembelanjaan barang-barang dalam negeri oleh
orang asing (ekspor) dikurangi pembelanjaan
orang asing (ekspor) dikurangi pembelanjaan
barang-barang asing oleh warga negara (impor).
barang-barang asing oleh warga negara (impor).
EKSPOR NETO = EKSPOR - IMPOR
C
C
ontoh Perhitungan
ontoh Perhitungan
GNP
GNP
dari Sisi
dari Sisi
P
P
roduk
roduk
($milyar)
($milyar)
1. Konsumsi rumah tangga
Barang tahan lama
Barang tidak tahan lama
Jasa
2. Investasi swasta bruto
Perumahan
Perusahaan
Perubahan persediaan
3. Pembelian pemerintah
untuk barang dan jasa
4. Ekspor neto
Ekspor
Impor
480
1.194
1.983
222
524
-5
673
704
3.675
741
1.098
-31
•
GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah
GDP atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah
jumlah output total yang dihasilkan dalam batas
jumlah output total yang dihasilkan dalam batas
wilayah suatu negara selama satu tahun.
wilayah suatu negara selama satu tahun.
•
Contoh : Mobil-mobil yang dihasilkan oleh
Contoh : Mobil-mobil yang dihasilkan oleh
FORD (perusahaan milik Amerika) dari pabrik
FORD (perusahaan milik Amerika) dari pabrik
yang berada di Inggris masuk ke dalam GNP
yang berada di Inggris masuk ke dalam GNP
Amerika Serikat, tapi tidak masuk ke dalam
Amerika Serikat, tapi tidak masuk ke dalam
GDP Amerika Serikat. Sebaliknya masuk dalam
GDP Amerika Serikat. Sebaliknya masuk dalam
GDP Inggris, tapi tidak masuk dalam GNP
GDP Inggris, tapi tidak masuk dalam GNP
Inggris.
Inggris.
•
Sampai saat ini GNP dan GDP merupakan
Sampai saat ini GNP dan GDP merupakan
ukuran produksi nasional yang paling sering
ukuran produksi nasional yang paling sering
digunakan.
digunakan.
3. Perbedaan GDP
3. Perbedaan GDP
dengan GNP
Gross Domestic Product (
Gross Domestic Product (
GDP
GDP
)
)
vs Gross National Product (
vs Gross National Product (
GNP
GNP
)
)
Warga Negara Indonesia
Warga Negara Asing
Warga Negara Indonesia
Warga Negara Malaysia
GNP
GDP
5. Pertumbuhan Pendapatan
5. Pertumbuhan Pendapatan
Nasional
Nasional
•
Dalam mengukur pertumbuhan pendapatan
Dalam mengukur pertumbuhan pendapatan
nasional digunakan
nasional digunakan
Pendapatan Nasional Riil
•
Pendapatan Nasional Riil dihitung dengan
Pendapatan Nasional Riil dihitung dengan
mendeflasikan Pendapatan Nasional Nominal
mendeflasikan Pendapatan Nasional Nominal
•
Cara mendeflasikan yaitu dengan menilai
Cara mendeflasikan yaitu dengan menilai
berdasarkan nilai tahun dasar (base year).
berdasarkan nilai tahun dasar (base year).
Pendapatan Nasional Nominal = Pendapatan Nasional menurut
Pendapatan Nasional Nominal = Pendapatan Nasional menurut
harga yang berlaku.
harga yang berlaku.
Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nasional menurut
Pendapatan Nasional Riil = Pendapatan Nasional menurut
harga konstan.
Harga dan Kuantitas
Harga dan Kuantitas
Tahun
Tahun
Harga Hotdog
Harga Hotdog
Kuantitas
Kuantitas
Hotdog
Hotdog
Hamburger
Hamburger
Harga
Harga
Hamburger
Hamburger
Kuantitas
Kuantitas
2001
Tahun
Perhitungan GDP Riil (tahun dasar 2001)
2001
2002
2003
($1
per hotdog x 100 hotdog) + (
$2
per humburger x 50
humburger) = $ 200
(
$1
per hotdog x 150 hotdog) + (
$2
per humburger x 100
humburger) = $ 350
(
$1
per hotdog x 200 hotdog) + (
$2
per humburger x 150
humburger) = $ 500
Tahun
Perhitungan GDP Nominal
2001
2002
2003
($1 per hotdog x 100 hotdog) + ($2 per humburger x 50
humburger) = $ 200
($2 per hotdog x 150 hotdog) + ($3 per humburger x 100
humburger) = $ 600
($3 per hotdog x 200 hotdog) + ($4 per humburger x 150
humburger) = $ 1.200
Tahun
Perhitungan Deflator GDP
Deflator GDP
Deflator GDP
•
Deflator GDP adalah rasio antara
Deflator GDP adalah rasio antara
GDP nominal terhadap GDP riil.
GDP nominal terhadap GDP riil.
•
Deflator GDP mencerminkan
Deflator GDP mencerminkan
tingkat harga saat ini relatif
tingkat harga saat ini relatif
terhadap tingkat harga di tahun
terhadap tingkat harga di tahun
dasar.
dasar.
Deflator GDP =
GDP Nominal
Kesimpulan:
•
GDP nominal merefleksikan baik
harga
barang
dan jasa
maupun
kuantitas
barang dan jasa
yang diproduksi dalam perekonomian.
•
GDP Riil hanya merefleksikan
kuantitas
yang
diproduksi.
•
Deplator
GDP, merefleksikan
harga
barang
dan jasa, bukan kuantitas yang diproduksi.
•
Pertumbuhan ekonomi
: G
: G
t
t
–
G
G
t t= pertumbuhan ekonomi tahun ke t
= pertumbuhan ekonomi tahun ke t
–
Yr
Yr
tt= pendapatan nasional riil tahun ke-t
= pendapatan nasional riil tahun ke-t
–
Yr
Yr
t-1 t-1= pendapatan nasional riil tahun ke-t-1
= pendapatan nasional riil tahun ke-t-1
G
t=
( Yr
t– Yr
t-1)
GDP Nominal Indonesia
No Sektor
Tahun
2000 2001 2002 2003 2004
1 Pertanian, Peternakan, dan Perikanan 216.831,3 263.327,8 298.876,8 325.653,8 354.347,2 2 Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 182.007,9 161.023,9 167.535,5 197.162,4 3 Industri Pengolahan 385.598,0 506.319,7 553.746,6 590.051,5 652.729,3 4 Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 10.854,7 15.391,9 19.540,8 22.855,3 5 Bangunan 76.573,3 89.298,9 101.573,6 112.573,4 134.388,2
6 Perdagangan, hotel, danrestoran 224.451,9 267.656,2 314.646,7 337.820,3 372.340,4
7 Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 77.187,6 97.970,2 118.267,4 140.604,2
8 Keuangan , persewaan, dan jasa perusahaan 115.463,1 135.369,8 154.442,2 174.323,6 194.542,1 9 Jasa-jasa lain 129.753,8 152.257,9 165.602,9 198.069,3 234.244,5 Total 1.389.769,4 1.684.280,5 1.863.274,8 2.043.835,6 2.303.213,6
GDP Riil Indonesia
No Sektor
Tahun
2000 2001 2002 2003 2004 1
Pertanian, Peternakan, dan
Perikanan 216.831,3 225.685,6 232.973,4 243.076,0 252.954,0 2
Pertambangan dan Penggalian 167.692,1 168.244,3 169.932,0 168.426,8 160.655,3 3
Industri Pengolahan 385.598,0 398.323,8 419.388,0 441.754,7 469.118,2 4
Listrik, gas, dan air bersih 8.393,7 9.058,3 9.868,2 10.448,0 11.066,1 5
Bangunan 76.573,3 80.080,4 84.469,8 90.103,4 97.466,6 6
Perdagangan, hotel, dan
restoran 224.451,9 234.273,1 243.409,3 256.299,6 271.176,7 7
Pengangkutan dan komunikasi 65.012,2 70.276,1 76.173,1 84.979,1 95.772,1 8
Keuangan , persewaan, dan
jasa perusahaan 115.463,1 123.085,5 130.928,1 139.117,3 150.935,9 9
Jasa-jasa lain 129.753,8 133.957,4 138.962,3 144.354,2 151.435,2 Total 1.389.769,4 1.442.984,5 1.506.104,2 1.578.559,1 1.660.580,1