• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERENCANAAN DINDING GESER DENGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PERENCANAAN DINDING GESER DENGA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERENCANAAN DINDING GESER DENGAN METODE

STRUT AND TIE MODEL

TUGAS AKHIR

05 0404 130

RIDWAN H PAKPAHAN

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

(2)

ANALISIS PERENCANAAN DINDING GESER DENGAN METODE

STRUT AND TIE MODEL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian pendidikan sarjana teknik sipil

05 0404 130

RIDWAN H PAKPAHAN

Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua

Ir. Nurjulisman

NIP. 130 279 532 NIP.19500714 198003 2 002

Ir. Chainul Mahni

Diketahui:

Ketua Departemen Teknik Sipil

NIP.195612241981031002

Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penyusunan tugas akhir ini dapat saya selesaikan dengan baik, dimana tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan program sarjana (S1) di Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (USU).

Penulis menyadari bahwa selesainya tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan tidak terhingga dalamnya kepada:

1. Bapak Ir. Nurjulisman dan ibu Ir. Chainul Mahni selaku pembimbing dan Co pembimbing, yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku ketua Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Mawardi S , Ir. Mawardi Lubis dan Ir. Daniel ,MT selaku pembanding yamg telah memberi kritik dan masukan.

4. Bapak Ir. Teruna Jaya, M.Sc selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak/ ibu staf pengajar Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. 6. Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuan dalam

(4)

7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta, yang turut mendukung dalam doa dan memberikan bantuan motivasi yang tiada henti.

8. Rekan-rekan mahasiswa Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara yang tidak mungkin disebutkan satu per satu namanya khususnya CIVIL 2005, yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi sehingga selesainya tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa manusia tidak luput dari salah dan kekurangan, demikian juga dengan tugas akhir ini yang masih memiliki banyak kekurangan walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka dan hati yang tulus penulis akan menerima segala saran dan kritik demi perbaikan tugas akhir ini. Harapan penulis, semoga tugas akhir dengan judul “Analisis Perencanaan Dinding Geser Dengan Metode Strut and Tie Model ” dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2010 Hormat Saya,

(5)

ABSTRAK

Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya – gaya pada kolom cukup besar untuk menahan beban gempa yang terjadi sehingga umumnya perlu menggunakan elemen – elemen struktur kaku berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser , momen dan gaya aksial yang timbul akibat gempa. Dengan adanya dinding geser sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut.

Karena itu perencanaan struktur beton bertulang dapat dilakukan dengan cara STRUT AND TIE MODEL. Metode ini cukup efektif dan praktis untuk diaplikasikan pada komponen – komponen beton bertulang yang perencanaannya memakai cara – cara empirik atau tidak tercakup dalam prosedur perencanaan yang konvensional. Elemen – elemen sruktur yang telah dianalisis dipisahkan menjadi free body dengan gaya – gaya yang bekerja dan selanjutnya elemen ini direncanakan dengan pendekatan truss analogi. Dimana bagian yang tertekan dilawan oleh komponen beton dengan atau tanpa penulangan sebagai STRUT, dan bagian tarik dipikul oleh baja tulangan sebagai TIE. Dari hasil analisa data , bahwa untuk perencanaan penulangan dengan memakai metode ini lebih praktis pemakaiannya dibandingkan dengan cara konvensional.Volume tulangan yang diperoleh pada metode STRUT AND TIE lebih ekonomis dibandingakan dengan cara konvensional. Pada metode ini gaya – gaya yang bekerja dianalisis bersama – sama, sedangkan dengan cara konvensional tulangan lentur , geser , dan torsi direncanakan secara terpisah. Dan metode ini dapat digunakan pada perencanaan bagian struktur yang tidak umum atau tidak tercakup didalam pedoman perencanaan.

(6)

DAFTAR ISI

2.2 Perilaku Dinding Geser (Shear Wall) Akibat Gempa ... 10

2.2.1 Dinding Geser Kantilever ... 13

2.2.2 Interaksi Dinding Geser dan Portal ... 14

2.3 Metode Analisa ... 17

2.3.1 Analisis Struktur Beton dengan Model Penunjang dan Pengikat (Strut and Tie Model) ... 23

3.2 Material Penyusunan Beton Bertulang ... 30

3.3 Tulangan ... 31

3.4 Balok Beton ... 32

3.5 Mekanisme Geser Dalam Struktur Beton Bertulang ... 33

3.6 Tegangan Pada Balok yang Utuh ... 35

3.7 Metode model Pengikat Strut-and-Tie model, ... 38

(7)

3.7.2 Model Kerangka (truss) 450 ... 40

3.7.3 Model sudut Kerangka Yang Bervariasi ... 40

3.8 Model Penunjang dan Pengikat (Strut and Tie Model ), ... 42

3.9 Teory Penunjang dan Pengikat ... 45

3.10 Komponen dari Model Penunjang dan Pengikat ... 50

3.10.1 Analisa dari Penunjang... 50

3.10.1.2 Perencanaan Penunjang STRUT ... 53

3.10.2 Analisa Pengikat ... 55

3.10.3 Titik Nodal dan Daerah Nodal ... 57

BAB 4 MODEL DAN APLIKASI ... 62

4.1 Contoh Aplikasi ... 62

4.2 Struktur Dinding Geser Beton ... 63

4.3 Perhitungan Gaya-Gaya yang Bekerja Pada Struktur ... 66

4.3.a Perhitungan Berat Sendiri ... 66

4.3.b Beban Hidup ... 70

4.3.c Berat Bangunan per Lantai akibat Beban Mati dan Hidup ... 71

4.4 Analisa Statik Ekivalen ... 72

4.5 gaya Gempa yang Terjadi ... 77

4.6 Metode Strut and Tie ... 81

4.6.a Menghitung Gaya-Gaya Batang ... 81

4.6.b Perencanaan Penulangan ... 86

(8)

DAFTAR NOTASI

kuat tekan beton yang disyaratkan (MPa).

kuat leleh tulangan non-prategang yang disyaratkan (MPa). g percepatan gravitasi (mm/det2).

γb Berat jenis beton (kN/m3) γk Berat jenis keramik (kN/m3) Ec Modulus Elastisitas beton (Mpa ) L Panjang bentang (m)

n Banyak lantai t Tebal pelat (cm) a percepatan (mm/det2).

I faktor keutamaan gedung, faktor pengali dari pengaruh gempa rencana pada berbagai kategori gedung, untuk menyesuaikan periode ulang gempa yang berkaitan dengan penyesuaian probabilits dilampauinya pengaruh tersebut selama umur gedung itu dan penyesuaian umur gedung itu.

R faktor reduksi gempa. hn tinggi gedung (m).

(9)

C1 nilai faktor respons gempa yang diperoleh dari spektrum respons gempa rencana untuk waktu getar alami fundamental dari struktur gedung.

n jumlah tingkat dari struktur gedung.

T waktu getar alami struktur gedung dinyatakan dalam detik yang menentukan besarnya faktor respons gempa struktur gedung dan kurvanya ditampilkan dalam spektrum respons gempa rencana (detik).

T1 waktu getar alami fundamental struktur gedung beraturan maupun tidak beraturan dinyatakan dalam detik (detik). v (nu) faktor efektif beton

A

c luas efektif landasan strut, φ

STM harga φ untuk penunjang, pengikat, dan daerah titik nodal pada model penunjang

dan pengikat,

s

(10)

ƒ's tegangan tulangan tekan

A's luas tulangan tekan dalam batang tekan Fnt gaya tarik batas terfaktor

Ast luas baja tulangan biasa Aps luas baja tendon prategang

Fse tegangan efektif yang hilang didalam baja tendon prategang Δfp penambahan gaya prategang disamping level load

Tn gaya tarik

w

s lebar dari penunjang w

t lebar efektif dari pengikat lb panjang dari pelat penumpu dan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1a.dinding geser tunggal ...3

Gambar 1.1b.dinding geser core ...3

Gambar1.2a.-1.2d.Variasi susunan dinding geser...3

Gambar 1.3a Pemodelan strut and tie pada dinding geser. ...5

Gambar 1.3b Pembesian dinding geser...5

Gambar 2.1. Deformasi portal terbuka dan dinding geser……….11

Gambar 2.2. Letak dinding geser...12

Gambar 2.3. Deformasi dinding geser………..13

Gambar 2.4. Distribusi tegangan geser………..14

Gambar 2.5. Deformasi geser ...16

Gambar 2.6. Deformasi lentur………...20

Gambar 2.7 Rasio kekakuan efektif balok pembatas...21

Gambar 2.8 Gaya gempa yang bekerja pada portal………...22

Gambar 2.9 Deformasi dan diagram tegangan pada portal yang sebidang…………22

Gambar 2.10 Deformasi dan diagram tegangan portal akibat gaya gempa………...23

Gambar 2.11 Gaya lateral yang bekerja pada portal………..24

Gambar 2.12 Deformasi dan diagram tegangan pada portal………..24

Gambar 2.13 Gambar momen perlawanan pada balok...25

Gambar 2.14 Pemodelan dinding geser ………27

Gambar 3.17 Penulangan dinding geser………31

(12)

Gambar 3.2. Normal, geser dan tegangan utama pada balok homogen utuh...42

Gambar 3.3 Trayektori tegangan tarik utama dan pola retak………43

Gambar. 3.4 Pola retak pada balok akibat beban P (lentur dan geser)………..45

Gambar 3.5 Analogi kerangka untuk balok struktur bertulang menurut Mörsch...45

Gambar 3.6 Model untuk keseimbangan kerangka dengan sudut 45 o ...46

Gambar 3.7 Keadaan keseimbangan untuk sudut kerangka bervariasi yang digunakan pada teori daerah tekan...47

Gambar 3.8 a. Model kerangka dengan sambungan sendi yang sederhana b. Analogi kerangka ke distribusi dari gaya pada balok tinggi c. Model kerangka dari elemen beton bertulang...48

Gambar 3.9 Geser pada balok………50

Gambar 3.10 Daerah D (bagian yang diarsir) dengan distribusi non linier akib……52

a. Diskontiniu geometrid dan b. statikal diskontiniu Gambar 3.11a Kolom dengan beban titik ……….………...54

Gambar 3.11b Balok dengan tegangan yang terjadi ……….54

Gambar 3.12c Balok dengan tumpuan langsung ……….55

Gambar 3.12d Variasi dari penunjang ……….57

Gambar 3.13 Tiga jenis dari penunjang (bentuk dasar medan tekan)...58

Gambar 3.14. Tekanan bentuk kipas dan daerah tekan...59

Gambar 3.15 Pengelompokan titik………60

Gambar 3.16 Perluasan titik nodal……….61

(13)

Gamnar 4.2 a Denah bangunan...70

Gambar 4b . dinding geser ………...75

Gambar 4c denah bangunan………...78

Gambar 4d. gaya gempa yang terjadi pada bangunan………...83

Gambar 4e. potongan 2 – 2 (grid 2)………..……..….………83

Gambar 4f.gaya normal,.gaya lintang ,.momen………...86

Gambar 4i , gaya- gaya yang terjadi ……….….87

Gambar 4j. gaya –gaya batang………...87

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis regresi antara asam lemak bebas pengusangan dan daya berkecambah pengusangan kedelai varietas Anjasmoro dan Wilis menunjukkan bahwa terjadi korelasi

Dari hasil pengujian dan analisis perhitungan, didapatkan bahwa lima belas variasi campuran RCC dan limbah pabrik batu tersebut memiliki perubahan terhadap nilai kohesi, nilai

Bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna khusunya yang menyangkut bidang

Pemasaran Sosial Peningkatan Keterlibatan Orang Tua Dalam Pencegahan Perlakuan Salah Seksual Pada Anak (Penelitian Tindakan Pada Lima Orang Ibu Rumah Tangga Warga Rt 10, Rw

Wawancara yang dilakukan terhadap informan yang diteliti tentang pelaksanaan tugas satuan polisi pamong praja (Satpol-PP) dalam menginventarisasi barang daerah

Metode Fuzzy Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (Fuzzy TOPSIS) digunakan untuk menyeleksi penerima bantuan dengan tujuan melakukan

Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi dan disiplin secara bersama – sama dikorelasikan dengan produktivitas, kemudian dihitung dengan

Pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh data dalam usaha pemecahan permasalahan penelitian. Dalam pengumpulan data